PELUANG DAN TANTANGAN
UJIAN BAHASA INDONESIA
DALAM KONTEKS LIBERASISASI SEKTOR JASA PENDIDIKAN DI INDONESIA
Pendahuluan
“
Bahasa menunjukkan bangsa !
”
Kesan dan Kenangan Eksplisit – negara benua kepulauan terbesar di dunia, dengan keragaman suku budaya, dan kekayaan alam mineral yang terkandung di dalamnya
Kesan dan Kenangan Implisit – komunitas yang ramah, murah senyum, baik hati, rasa persaudaraan tinggi dan senang bersosialisasi
Tantangan Bahasa Indonesia
1. Generasi-Y dan Generasi-Z yang memiliki bahasa gaul
berbasis teknologi
2. Mitos bahwa untuk sukses harus menguasai bahasa asing
diluar Bahasa Indonesia
3. Kecenderungan menggunakan bahasa campuran karena
keterbatasan kosa kata
4. Strategi penetrasi dan sosialisasi yang salah dapat
menjadi bumerang
5. Reduksi bahasa karena pragmatisme teknologi
Contoh Bahasa Gaul Teknologi
Bahasa SMS
“or9 di4 j6 t4u k0q 5l tu”
Bahasa Twitter
“@Tina_Talisa Ngga kok, yg penting proporsional. Banyak news anchor yg mungil ;) RT @ZivannaLover: Mbak @Tina_Talisa kalow mw (cont)
http://tl.gd/2jc524”
Bahasa Facebook
“Thoyib Bustomi to REI, salam dari Bpk&Ibu, ‘Matur suwun, anakku (thoyib) disekolahno…’”
Bahasa Blackberry
Akibat Pembiaran
Terkikisnya identitas bangsa
Hilangnya fungsi komunikasi dan inovasi
Terancamnya pilar peradaban Indonesia
Kesenjangan komunikasi antar generasi
Berkurangnya maha karya publikasi
Terhambatnya percepatan pembangunan
Strategi Penguatan Posisi
1. Bahasa pemersatu
pencipta daya saing bangsa
2. Bahasa resmi/formal
alat komunikasi bersahabat dan dinamis
3. Bersifat tertutup dan eksplisit milik bersama (terbuka)
4. Nasib di serahkan ke “pasar”
Konsep Ujian Bahasa
1. Ujian Klasik dalam Ranah Formal
Kognitif: mata pelajaran Bahasa Indonesia Penerapan: seluruh mata pelajaran lainnya
2. Ranah Pendidikan Informal (Keluarga)
Pilihan buku bacaan, acara televisi, pertunjukan drama/film, permainan, mendegarkan diskusi, dan lain-lain
Penugasan acara keluarga, tulis surat, penyampaian pesan, mengartikan ayat-ayat kitab suci, dan lain-lain
3. Kehidupan Sosial dan Bermasyarakat Melamar pekerjaan
Mencari nafkah (wirausaha)
Frekuensi dan Volume “Ujian”
Mengikuti acara televisi favorit dan pilihan
Melalui buku-buku berkualitas dan mengasyikkan
Membaca koran dan majalah berkala
Memainkan “scrabble” atau mengisi TTS
Mengajak orang tua atau saudara berdialog/berdiskusi
Menghubungi beragam pihak formal
Menjelajahi situs-situs berita dan publikasi di internet
Membaca dan membalas email secara resmi
Menulis blog dan aktif berpendapat di mailing list
Penutup
Menguasai, memahami, dan menggunakan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar bukanlah sebuah tujuan, namun
merupakan cara untuk mencapai tujuan yang lebih besar dan mulia dari seseorang sebagai mahluk individu dan sosial
Oleh karena itulah maka Bahasa Indonesia harus senantiasa memperlihatkan serta memperrtahankan relevansinya