• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diskriminasi Dalam Novel Pasung Jiwa Karya Okky Madasari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Diskriminasi Dalam Novel Pasung Jiwa Karya Okky Madasari"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN

1. Sinopsis Novel

Sasana Alias Sasa

Anak lelaki itu bernama Sasana, ia dibesarkan dengan kasih sayang

orangtunaya yang memiliki latar belakang pendidikan yang baik. Ayahnya ahli

dalam bidang hukum dan ibunya ahli dalam bidang kesehatan tepatnya dokter

bedah. Kedua orang tuanya tidak terlalu mahir bermain Piano. Untuk memuaskan

ambisi mereka maka Sasana menjadi alasannya. Semenjak di dalam kandungan

dan dilahirkan suara yang ia dengar pertama kali adala suara piano. Sasana kecil

sangat mahir memainkan piano. Saat duduk di kelas 4 SD Sasana sudah

mengumpulkan banyak prestasi, piala dan penghargaan yang telah ia umpulkan

terkumpul rapih. Sayangnya Sasana tidak pernah memainkan piano dengan hati, ia

hanya sekadar memainkan piano. Sasana memiliki seorang adik, namanya Melati.

Sasana baru tamat SD. Itulah pertama kali ia mendengar ada musik

dangdut. Orangtuanya sangat marah karena tingkah Sasana pada malam itu. Ia

tidak boleh bermain lagi di kampung sebelah kompleks. Kecintaan Sasana

terhadap dangdut tidak dapat dibendung. Apalagi mbak Minah mengizinkan

radionya dipinjam. Setiap malam ia menikamti musik dangdut di kamarnya. Pada

akhirnya orang tuannya mengetahui tingkah anaknya. Radio disita, sebagai

gantinya ayahnya memberikan kaset dengan musik-musik klasik.

Orang tuaya berharap Sasana masi memiliki keinginan untuk bermain piano.

Tetapi harapan tersebut sirna karena Sasana tidak bisa memainkan Piano Lagi.

(2)

Sasana remaja tidak dapat membanta saat ia dimasukkan di Sekolah SMA

katolik. Siswa di sekolah tersebut semuannya lelaki. Untuk pelajaran agama setiap

seminggu sekali guru agama didatang ke rumahnya. Di sekolah tersebut

senioritasnya sangat tinggi. Setiap harinya Sasan harus menyetor uang Rp 5000

kepada Drak Gang. Selain memeras Drak Gang juga suka melaku kekerasan fisik.

Akhirnya Sasana membenci dunia pria yang penuh kekerasan.Ayah Sasana

menuntut Drak Gang. Sayangnya ayah tidak bisa berbuat apa-apa. Karena Drak

Gang anak dari orang yang berpengaruh di sekolahan.

Sasana menyongsong kebebasan dengan melanjut pendidikan di Malang.

Di Malang ia bertemu dengan Cak Jek. Ia pandai bermain musik. Perkenalan

mereka terjadi di warung Cak Mat. Awalnya Sasana hanya bernyanyi dan Cak Jek

mengiringi musik dengan gitar. Semaki hari warung Cak Man ramai karena

kehadian Cak Jek dan Sasana. Dari sekadar menghibur akhirnya mereka menjadi

pengamen. Sasana meninggalkan bangku kulianya dan tinggal dengan Cak Jek di

desa tidak begitu jauh dari kampus. Kini Sasana menghadirkan wajah barunya

dengan tampilan berbeda dan nama berbeda pula yaitu Sasa.

Setiap malam mereka mengamen. Disela mengamen mereka istirahat dan

bertemu dengan kelompok Marginal. Cak Jek mengeluhkan bahwa permainan

kelompok Marginal sangat bagus apalagi alat musik mereka juga lengkap.

Ahirnya Sasana dan Cak Jek merekrut Memed dan Leman yang dengan suka rela

mereka angkut dari jalanan.Panggung Sasa bukan sekadar jalanan, kini ia

(3)

datang ke rumah. Ia membawa kabar tentang Marsini. Marsini adalah anak Cak

Man yang bekerja di Sidoarjo. Marsini diculik dan dibunuh.

Mereka bertiga berencana demo di depan pabrik tempat Marsini bekerja.

Mereka berorasi dengan goyangan Sasa. Kelompok mereka semakin rami dengan

bantuan kelompok Marginal. Hari yang sudah mereka rencanakan tiba. Sasa

berorasi dengan bernyanyi dan bergoyang. Memed dan Leman mengiringi musik

tersebut. Perlawana mereka dan satpam tidak berlangsung lama karena polisi dan

tentara datang dan menyeret mereka. Sasana dibawa ke koramil. Mereka

menggunakan Sasana sebagai pelampiasan nafsu. Setelah empat belas hari Sasana

dikeluarkan dari tempat itu. Ia ingin pulang ke jakarta meninggalkan kelamnya

Malang.

Tahun 1995 Sasana kembali ke Jakarta. Orang tuanya menerima dengan

tangan terbuka. Ia kembali menjadi Sasana. Semenjak kejadian di koramil itu,

Sasana mengalami trauma. Trauma yang Sasana alami selama empat belas hari itu

susah untuk dihilangkan hingga ia sakit tifus. Setelah sembuh dari sakit, ia kuliah

di kampus dekat rumahnya dengan jurusan hukum. Jurusan yang sama pada saat

ia kulia di Malang dua tahun silam. Trauma yang Sasana alami sulit dihilangkan,

saat Sasana melihat keramaian ia menjadi panik seperti orang gila. Ahirnya orang

tuanya memasukkan Sasana ke rumah sakit jiwa.

Lama kelaman Sasana bertigkah layaknya orang gila. Ia meminta ibunya

membawakan pakaian wanita lengkap dengan aksesorisnya. Awalnya ibunya

curiga, Sasana yang cerdas dapat mengelabui kecurigaan ibunya dengan alasan

(4)

panggung baru di tempat itu.Cak Man berkunjung ke rumah sakit tempat Sasana

dirawat. Ia menunjukkan foto Marsini yang tewas dibunuh. Setelah pertemuan itu

Sasana marah besar dan membuat keributan. Setelah kejadian itu ada seorang

suster yang selalu mengikutinya. Masita nama gadis itu. Sasana jatuh cinta dengan

Masita. Masita ternyata dokter yang sedang melakukan penelitian dan Sasana

objek penelitiannya. Masita memiliki rencana untuk melepaskan pasien rumah

sakit jiwa.

Sasa kabur ke Malang. Sayangnya Sasa tidak menemukan orang yang dia

cari. Dia menjadi gelandangan, dalam kesulitan tersebut dia dapat menerima dua

kepribadiannya yaitu Sasana. Sasana sudah dikenal di Malang, apalagi

goyanganya yang khas. Sasa melengkapi sarana untuk mengamen dengan

membeli tape recorder. Saat Sasa mengamen tidak luput dari kekerasasn yang

dilakukan oleh preman setempat.

Masa moneter, 1998. Sasana sebenarnya tidak paham dengan kata moneter.

Pada saat mengamen ada yang memuji kalau lagunya yang dia bawakan bagus.

Tiga mahasiswa tersebut mengajak Sasa untuk bergabung berorasi ke Jakarta.

Dalam setiap pertemuan banyak yang Sasana ketahui. Kami berangkat ke Jakarta

sebanyak 23 orang, duapuluh Mahasiswa, dan satu seorang pengamen dan dua

pemuda pengangguran.Lagi dan lagi Sasa berorasi dengan goyangannya. Ya, Sasa

mengikuti semunya karena semua sudah ditanggung oleh mahasiswa. Ia juga

berpikir saatnya untuk pulang, dan mengenalkan Sasa kepada keluarganya.

Usai demo penurunan presiden, Sasa pulang ke rumah di Jakarta. Sasa

(5)

tinggal terpisah dengan Ayah dan Melati. Ibu megontrak rumah yang cocok untuk

mereka tinggalin. Ibu Sasana membuatnya menjadi penyanyi profesional. Kini

ibunya menjelma menjadi manager dan sahabat karibnya

Jaka Wani Alias Cak Jek

Mei 1995, Jaka Wani lebih dikenal Cak Jek akhirnya mendarat di pulau

Batam. Kejadian Maret silam memaksa ia harus pergi dari tanah kelahirannya.

Sebelumnya kakak lelaki Cak Jek bekerja di Batam dan sudah menikah.

Untungnya di Batam mudah mendapatkan pekerjaan. Cak Jek bekerja di pabrik

pembuatan TV. Cak Jek tidak memikirkan yang lain. Ia fokus dengan

pekerjaannya. Setiap akhir pekan karyawan plesir di pusat kota, di bagian Nagoya

dan puncaknya di Sintai untuk memuaskan kebutuhan rohani. Cak jek bertemu

dengan Elis wanita yang kuat dan berani. Setelah melakukan hubungan intim Elis

meminta bayaran yang tarifnya di patok per jam. Setiap minggu Elis menjadi

langganan Cak Jek. Kiriman ke kampung untuk ibu sengaja Cak Jek kurangi.

Elis diusir dari Sintai karena Elis telah mengecewakan pelanggan. Elis tidak

terima dengan perbuatan pelangganya yang melanggar prinsipnya. Semenjak

kejadian itu Cak Jek tinggal bersama Elis di rumah kontrakan. Tidak lama setelah

kejadian Elis kembali menjadi wanita penghibur. Cak Jek marah mengetahui

situasi itu, tetapi Elis sadar dan tidak ingin melawanya. Rumah kontrakakan

mereka menjadi tempat pelacuran. Cak jek menjadi germo, uang yang ia

kumpulkan sudah cukup dan sebentar lagi ia akan keluar dari pabrik. Sebelum

(6)

Setelah kejadian itu Cak Jek atau Jaka Wani kembali tinggal di mes pabrik. Ia

telah kembali menjadi mesin pabrik yang hanya fokus dengan pekerjaanya. Sasa

dan Elis sili berganti mengisi pikiran Cak Jek. Ia merasa bersalah dengan mereka.

Siang itu seorang buru bernama Sarti berteriak menuntut keadilan. Dua minggu

setelah itu, kejadian itu terulang lagi dengan orang yang berbeda. Gadis itu

bernama Kalina. Ia diperkosa oleh mandor dan atasanya. Ia hamil dan dipecat dari

pabrik. Ia menuntut mengapa mereka tidak bertanggung jawab tetapi malah

memecatnya. Sejalan dengan kejadian itu Jaka Wani tanpa sengaja memecahkan

kaca yang sedang ia bersihkan. Mandor marah dan ia dipangil ke ruangan

supervisor. Jaka dapat bekerja seperti biasa dengan syarat tidak menerima gajih

selama dua hari. Jaka Wani tidak terima dan Jaka Wani membogem supervisornya.

Jaka Wani dipecat secara sepihak. Jaka Wani, mencari cara untuk membalas, Jaka

Wani berencana mendemo pabrik dengan karyawan-karyawan yang dipecat secara

sepihak. Sayangnya, sebelum aksi demo terjadi Jaka sudah menjadi buronan

karena kekerasan yang ia lakukan kepada supervisornya.

Desember 1999, Jaka yang baru turun ke darat setelah tiga tahun berlayar.

Ia mendarat di Jakarta. Ia tidak tahu apa yang harus dia lakukan. Nasib baik

berpihak padanya, dia masuk dalam rombongan yang mengaku membela agama,

membela negara. Awalnya ia menolak karena dasar agama yang dia miliki

terkesan buruk. Setelah lama mengenal kelompok itu, mereka tidak jauh berbeda

dengan Jaka Wani. Mereka munafik dan ternyata hanya berkedok agama.

Tugas mereka menyerang kafe-kafe yang sedang beroprasi. Setelah

(7)

Sudah tiga bulan Jaka bersama mereka, dia memutuskan untuk mengunjungi

ibunya di Malang. Setibanya di Malang, dia tidak dapat menemui ibunya. Ibunya

sudah meninggal dan meninggalkan banyak hutang. Dialah si rentenir, si lintah

darat. Jaka mengusir linta darat itu dengan kekerasan. Jaka mengunakan rumah

ibunya sebagai tempat berkumpul Laskar Malang. Laskar di Malang semakin

terkenal, banyak yang bekerja sama dengan Laskar Malang yaitu polisi. Selain

polisi, pengusaha hingga wali kota atau orang yang sekadar belajar agama juga

datang ke Laskar. Jaka Wani mulai goyah saat Laskar Malang melakuakn

pembantaian. Jaka Wani bertemu dengan Memed dan Leman.

Hari ini Sasana dan Ibunya berada di kota Malang. Siangnya Sasa

mengelilingi kota tersebut dan menceritakan setiap kejadian di jalanan kota

tersebut. Malamnnya Sasa akan mangung, disela mangungnya terjadi keributan.

Laskar Malang menghancurkan acara tersebut. Alasannya konser musik Sasa

melanggar agama dengan goyangannya. Sasa dibawa ke kantor polisi. Sasana

alias Sasa bertemu dengan Cak Jek alias Jaka Wani. Semenjak kejadian itu, Sasa

sangat benci terhadap Cak Jek. Ternyata Cak Jek merasa bersalah saat melihat

Sasa di persidangan. Sasna tidak diizinkan mengunakan pakaian yang ia inginkan.

Jaka wani mengunjungi Sasana di penjara. Jaka Wani meminta maaf

dengan prihal sebelumnya dan berbicara yang sebenarnya. Dengan menggunakan

kekuasaan Jaka Wani sebagai ketua Laskar, Sasa dapat keluar dari penjara dan

Referensi

Dokumen terkait

U knjizi se saznaje puno više o Petru Panu, njegovom ţivotu prije dolaska u Nigdjezemsku gdje se objašnjava kako je Petar pobjegao nakon što je čuo svoje

Nama Trayek Trayek Jarak Kebutuhan Armada Realisasi Armada Armada Sisa Kendaraan

Para operator industri yang memiliki merk eksklusif akan merebut pangsa pasar yang lebih karena kemampuan mereka untuk menawarkan lebih banyak pilihan produk dan harga bagi

Tujuan penelitian ini yaitu untuk menguji efek antiinflamasi sediaan topikal, mengukur persen penghambatan inflamasi ekstrak Milk Thistle ® sebagai agen

Tesis diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar.

Pengetahuan yang dimiliki penghuni rumah II mengenai PSN tinggi.Persepsi terhadao PSN sudah cukup, serta penghuni rumah dapat mengpalikasikan tindakan PSN dengan baik.Namun,

For the 2006 income tax year all persons conducting business activities are required to complete and lodge a 2006 income tax form unless all income received by that person has

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul: ”Analisis Penilaian Kinerja Organisasi Dengan Konsep Balance Scorecard (Studi Kasus Pada PT. Forum Agro