LAPORAN
TAHUNAN
TAHUN 2012
EDISI 2013
d i n a s K e s e h a t a n
K o t a P a d a n g
J l . K e s e h a t a n N o 1 D a d o k T u n g g u l H i t a m P a d a n g
] T e l p . 0 7 5 1 4 6 3 9 0 5
i KATA PENGANTAR
P
uji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT karena telah tersusunnyaLaporan Tahunan 2012 edisi Terbit 2013 Dinas Kesehatan Kota Padang ini. Buku ini memuat informasi visi, misi, Tupoksi, indikator kinerja, capaian program dan kegiatan yang dilaksanakan Tahun 2012.
Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang ini masih jauh dari sempurna, hal ini disebabkan adanya berbagai hambatan baik dari segi data maupun sumber daya manusianya. Untuk itu kami mengharapkan tanggapan, saran dan masukan dari berbagai pihak dalam penyempurnaannya di masa yang akan datang.
Dengan segala kerendahan hati, kami menghaturkan rasa terima kasih yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Padang Tahun 2012 ini. Semoga Buku ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Padang, Juni 2013
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang
ii
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
DAFTAR TABEL... iii
DAFTAR GRAFIK ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
BAB II GAMBARAN UMUM ... 3
A. GEOGRAFI ... 3
B. DEMOGRAFI ... 3
C. SARANA DAN PRASARANA PELAYANAN KESEHATAN ... 5
BAB III VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI ... 7
A. VISI PEMBANGUNAN KESEHATAN KOTA PADANG ... 7
B. MISI PEMBANGUNAN KOTA PADANG ... 7
C. TUJUAN DAN SASARAN ... 7
D. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESEHATAN ... 9
E. STRATEGI ... 9
BAB IV KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI ... 11
A. KEDUDUKAN ... 11
B. STRUKTUR ORGANISASI ... 11
C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI... 13
BAB V PROGRAM DAN INDIKATOR KESEHATAN ... 27
A. PROGRAM KESEHATAN ... 27
B. INDIKATOR KESEHATAN ... 31
BAB VI PEMBIAYAAN PROGRAM KESEHATAN TAHUN 2012 ... 33
A. PEMBIAYAAN BERSUMBER APBD KOTA PADANG ... 33
B. PEMBIAYAAN BERSUMBER SELAIN APBD KOTA PADANG ... 34
BAB VII PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN ... 35
A. SEKRETARIAT ... 37
B. BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ... 42
C. BIDANG PENGENDALIAN MASALAH KESEHATAN (PMK) ... 72
D. BIDANG PELAYANAN KESEHATAN ... 113
E. BIDANG JAMINAN DAN SARANA KESEHATAN ... 152
BAB VIII MASALAH DAN UPAYA YANG DILAKUKAN ... 182
iii
Nomor Tabel Judul Tabel Hal
Tabel 2.1 Luas daerah dan kepadatan Penduduk Perkecamatan 4
Tabel 6.1 Anggaran Belanja APBD Kota Padang Tahun 2011- 2012 33
Tabel 6.2 Sumber-sumber Lain Pembiayaan Kesehatan Tahun 2011- 2012 34
Tabel 7.1 Indikator Kinerja SPM Kota Padang Tahun 2008-2012 36
Tabel 7.2 Daftar Penambahan Aset / Belanja ModalTahun 2012 39
Tabel 7.3 Data dokter, Bidan dan Kader Kelurahan Siaga Yang Telah Dilatih
Sampai Dengan Tahun 2012 43
Tabel 7.4 Data Pos Kesehatan Kelurahan di Kota Padang s/d Tahun 2012 44
Tabel 7.5 Tingkat Perkembangan Kelurahan Siaga Aktif Kota Padang
Tahun 2012 45
Tabel.7.6 Data Pesantren di Kota Padang Tahun 2012 46
Tabel 7.7 Jumlah dan Tingkat Perkembangan Poskestren Kota Padang
Tahun 2012 47
Tabel 7.8 Jumlah dan Tingkat Perkembangan Pos UKK Dinas Kesehatan
Kota Padang tahun 2012 49
Tabel 7.9 Jumlah Dan Tingkat Perkembangan Tanaman Obat Keluarga
Dinkres Kota Padang Tahun 2012 51
Tabel 7.10 Penyuluhan Dalam Gedung Kota Padang tahun 2012 53
Tabel 7.11 Penyuluhan luar Gedung Kota Padang tahun 2012 54
Tabel 7.12 Kegiatan Penyuluhan Keliling Dinas Kesehatan Kota Padang
Tahun 2012 55
Tabel 7.13 Jumlah dan Tingkat Perkembangan Posyandu Dinas Kesehatan
Kota Padang Tahun 2012 57
Tabel 7.14 Data D/S dan N/D Posyandu Dinas Kesehatan Kota Padang
Tahun 2012 58
Tabel 7.16 Data Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Dinas Kesehatan
Kota Padang Tahun 2012 60
Tabel.7.17 Data Persentase 10 Indikator PHBS Dinas Kesehatan Kota
Padang Tahun 2012 61
Tabel 7.18 Data Jumlah Tenaga Fungsional di Lingkungan DKK Padang
iv
Tabel. 7.19
Padang Tahun 2012 71
Tabel 7.20 Indikator Kegiatan P2P tahun 2012 72
Tabel 7.21 Pengiriman Spesimen Campak Kota Padang Tahun 2012 98
Tabel 7.25 Hasil Pencapaian Vit A Bayi dan Anak Balita Kota Padang Bulan
Feb & Agus Tahun 2012 114
Tabel 7.22 Jenis Penyakit Yang Dilaporkan dalam Laporan PTM Bulanan Puskesmas Tahun 2012
Tabel 7.26 Jumlah Kasus Gizi Buruk yang di rawat Inap Tahun 2012 119
Tabel 7.27 Perkembangan Kasus Balita Gizi Buruk Kota Padang Tahun 2012 120
Tabel 7.28 Gambaran Kecamatan Rawan Gizi Tahun 2008 - 2012 123
Tabel 7.29 Jumlah Penduduk Miskin di Kota Padang Tahun 2012 123
Tabel 7.30 Cakupan Program Kesehatan Jiwa Kota Padang Tahun 2012 127
Tabel 7. 31 Jumlah Kunjungan Puskesmas di Kota Padang Tahun 2012 130
Tabel 7.32 Pengunjung Rumah Sakit Kota Padang Tahun 2012 132
Tabel 7.33 Jumlah Penerima Dana Pengganti Transport Berobat ke
Puskesmas di Kota Padang Tahun 2012 134
Tabel 7.34 Kunjungan Program Indera Mata di Puskesmas Kota Padang
Tahun 2012 135
Tabel 7.35 Pembinaan Keluarga Resti di Puskesmas Kota Padang Tahun
2012 136
Tabel 7.36 Rekap Laboratorium Puskesmas Tahun 2012 137
Tabel 7.37 Rekapitulasi Laporan Kematian Puskesmas Kota Padang Tahun
2012 138
Tabel 7.38 Target Indikator Kinerja SPM dan MDGs Program KIA Tahun
2010 - 2015 141
Tabel 7.39 Pencapaian Kinerja Program KIA Tahun 2012 Kota Padang 142
Tabel 7.40 Data Kasus Kematian Maternal, Perinatal, Bayi dan Anak Balita
Kota Padang Tahun 2012 146
Tabel 7.41 Data Penyebab Kematian Perinatal (0-7hari) Kota Padang Tahun
2012. 147
Tabel 7.42 Data Penyebab Kematian Neonatal (8-28 hari) Kota Padang
Tahun 2012. 148
Tabel 7.43. Data Penyebab Kematian Bayi (0-1 th) Kota Padang Tahun 2012. 148
Tabel 7.44 Data Penyebab Kematian Anak Balita (1-5 th) Kota Padang
v
Tabel 7.46 Kepesertaan Jamkesmas Per Puskesmas Tahun 2012 153
Tabel 7.47 Visite Rate Maskin Sekota Padang Tahun 2012 153
Tabel.7.48 Jumlah BPS yang ber-PKS Jampersal dengan DKK Padang 155
Tabel.7.49 Kepersertaan Kapitasi Askes Kemitraan/ Jamkesda
Per-Puskesmas Tahun 2012 157
Tabel. 7.50 Jumlah Kunjungan Peserta Askes Kemitraan/ Jamkesda Tahun
2012 Dinas Kesehatan Kota Padang. 161
Tabel.7.51
Jumlah 10 Penyakit Terbanyak Kunjungan Peserta Askes Kemitraan/ Jamkesda Puskesmas Tahun 2012 Dinas Kesehatan Kota Padang
163
Tabel.7.52 Jumlah Rujukan Peserta Askes Kemitraan/ Jamkesda Tahun
2012 Dinas Kesehatan Kota Padang. 164
Tabel. 7.53 Kepesertaan Kapitasi Askes PNS/Sosial per Puskesmas Tahun
2012 166
Tabel. 7.54 Jumlah Kunjungan Peserta Askes PNS/Sosial Tahun 2012 Dinas
Kesehatan Kota Padang. 167
Tabel.7.55. Jumlah Rujukan Peserta Askes PNS/ Sosial Tahun 2012 Dinas
Kesehatan Kota Padang 168
Tabel.7.56 Jumlah 10 Penyakit Terbanyak Kunjungan Peserta Askes PNS/
Sosial Puskesmas Tahun 2012 Dinas Kesehatan Kota Padang 170
Tabel.7.57
Jumlah 10 Penyakit Terbanyak Rujukan Peserta Askes PNS/Sosial Puskesmas Tahun 2012 Dinas Kesehatan Kota Padang
171
vi
Nomor Grafik Judul Grafik Hal
Grafik 7.1 Cakupan Imunisasi Kontak Pertama BCG per
Puskesmas Kota Padang Tahun 2012 74
Grafik 7.2 Cakupan Imunisasi Kontak Pertama DPT/HB1 per
Puskesmas Kota Padang Tahun 2012 74
Grafik 7.3 Cakupan Imunisasi Kontak Lengkap DPT HB3 per
Puskesmas Kota Padang Tahun 2012 75
Grafik 7.4 Cakupan Imunisasi Kontak Lengkap Polio 4 per
Puskesmas Kota Padang Tahun 2012 75
Grafik 7.5 Cakupan Imunisasi Kontak lengkap Campak per
Puskesmas Kota Padang Tahun 2012 76
Grafik 7.6 Cakupan Kelurahan UCI untuk 4 Indikator di Padang
Tahun 2012 76
Grafik 7.7 Cakupan Kelurahan UCI untuk 5 Indikator per
Puskesmas Kota Padang Tahun 2012 77
Grafik 7.8 Cakupan BIAS Campak Kota Padang Tahun 2008 –
2012 78
Grafik 7.9 Cakupan BIAS Campak per Puskesmas Kota Padang
Tahun 2012 78
Grafik 7.10 Cakupan BIAS DT/ TT per Puskesmas di Kota Padang
Tahun 2007 - 2011 79
Grafik 7.11 Distribusi Calon Jemaah Haji Kota Padang Berdasarkan
Kelompok Umur Tahun 2012 80
Grafik 7.12 Perbandingan Kasus Gigitan HPR dan yang Mendapat
VAR Tahun 2008 - 2012 81
Grafik 7.13 Kasus Gigitan HPR Berdasarkan Kelompok Umur Kota
Padang Tahun 2012 81
Grafik 7.14 Perbandingan Kasus HPR dan yang di VAR per
Puskesmas di Kota Padang Tahun 2012 81
Grafik 7.15 Perbandingan Kasus DBD di Kota Padang Tahun
2011-2012 82
Grafik 7. 16 Jumlah Kasus DBD per Kecamatan Tahun 2012 di Kota
Padang 83
vii
Grafik 7.18 Perbandingan Kasus Malaria Klinis dengan Malaria
Positif di Kota Padang Tahun 2008-2012 84
Grafik 7.19 Jumlah Kasus Malaria Positif per Puskesmas di Kota
Padang Tahun 2012 84
Grafik 7. 20 Cakupan Angka Positif Indeks Malaria per Puskesmas
di Kota Padang Tahun 2012 85
Grafik 7.21 Perbandingan Penderita Diare per Puskesmas Kota
Padang Tahun 2008 - 2012 86
Grafik 7.22 Cakupan Pelayanan Diare per Puskesmas di Kota
Padang Tahun 2012 86
Grafik 7.23 Persentase Pemakaian Zink pada Penderita Diare per
Puskesmas Kota Padang Tahun 2012 87
Grafik7.24 Perbandingan Kasus Diare antara Bayi, Balita dan
Dewasa di Kota Padang Tahun 2012 87
Grafik 7.25 Perbandingan Kasus Penderita ISPA dan Pneumoni di
Kota Padang Tahun 2008 - 2012 88
Grafik 7.26 Jumlah Kasus ISPA Balita per Puskesmas Kota Padang
Tahun 2012 88
Grafik 7.27 Pencapaian Penemuan Kasus Pneumoni Balita di Kota
Padang Tahun 2008 - 2012 89
Grafik 7.28 Cakupan Penemuan Penderita Pneumoni per
Puskesmas Tahun 2012 89
Grafik 7.29 Pencapaian CDR TB per Puskesmas di Kota Padang
Tahun 2012 90
Grafik 7.30 Pencapaian Angka Kesembuhan TB per Puskesmas di
Kota Padang Tahun 2012 91
Grafik 7.31 Perbandingan Kasus HIV, AIDS dan Kasus Meninggal
di Kota Padang Tahun 2008-2012. 92
Grafik.7.32 Distribusi Kasus HIV AIDS Menurut Puskesmas di Kota
Padang Tahun 2008- 2011 93
Grafik 7.33 Proporsi Kasus HIV AIDS Berdasarkan Golongan Umur
di Kota Padang Tahun 2012 93
Grafik 7.34 Kasus AIDS Berdasarkan Pekerjaan Kota Padang
Tahun 2012 94
viii
Grafik 7.36 Data Kasus Filariasis per Puskesmas di Kota Padang
Tahun 2012. 95
Grafik 7.37 Perbandingan Cakupan Pengobatan Massal Filariasis di
Kota Padang Tahun 2008 - 2012 96
Grafik 7.38 Hasil Pengobatan Massal Filariasis per Puskesmas di
Kota Padang Tahun 2012. 96
Grafik 7.39 Kelengkapan dan Ketepatan Laporan W2 per
Puskesmas di Kota Padang Tahun 2012 97
Grafik 7.40 Perbandingan Kasus Campak Klinis dengan Hasil Lab
Positif di Kota Padang Enam Tahun Terakhir 98
Grafik 7.41 Proporsi Kasus Campak Klinis Berdasarkan Golongan
Umur di Kota Padang Tahun 2012 99
Grafik 7.42 Penyebaran Kasus Suspek Diphteri Tujuh Tahun
Terakhir di Kota Padang Tahun 2004 - 2012 100
Grafik 7.43 Jumlah Kunjungan Hipertensi Tahun 2012 102
Grafik 7.44 Jumlah Kunjungan Penderita Penyakit jantung Koroner
Tahun 2012. 102
Grafik 7.45 Jumlah Kunjungan Penderita Diabetes Melitus Tahun
2012 103
Grafik 7.46 Jumlah Kunjungan Penderita Asma Tahun 2012 103
Grafik 7.47 Pengawasan Sanitasi Perumahan dan Lingkungan
Per Puskesmas Kota Padang Tahun 2012 105
Grafik 7.48 Persentase Pengawasan Sanitasi dan Perumahan
Lingkungan di Kota Padang Tahun 2012 105
Grafik 7.49 Persentase Rumah Sehat di Wilayah Kerja Puskesmas
Tahun 2012 106
Grafik 7.50 Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan di Wilayah
Kerja Puskesmas Kota Padang Tahun 2012 106
Grafik 7.51 Perbandingan TPM Yang Diperiksa dari Yang
Memenuhi Syarat di Kota Padang Tahun 2012 107
Grafik 7.52 Persentase Tempat Pengolahan Makanan Memenuhi
Syarat di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Padang 2012 107
Grafik 7.53
Persentase Pengawasan Tempat Pengolahan Makanan Diperiksa di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Padang Tahun 2012
ix
Grafik 7.54
Puskesmas Tahun 2012 108
Grafik 7.55 Pengawasan Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat
di Kota Padang Tahun 2012 109
Grafik 7.56 Persentase Sarana Air Bersih Memenuhi Syarat di
Wilayah Kerja Puskesmas Kota Padang Tahun 2012 110
Grafik 7.57 Persentase Jamban Memenuhi Syarat di Wilayah Kerja
Puskesmas Kota Padang Tahun 2012 110
Grafik 7.58
Persentase Saluran Pembuangan Air Limbah Memenuhi Syarat di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Padang Tahun 2012
111
Grafik 7.59 Persentase Tempat Sampah Memenuhi Syarat di
Wilayah Kerja Puskesmas Kota Padang Tahun 2012 111
Grafik 7.60 Pengawasan Depot Air Minum (DAMIU) di Wilayah
Kerja Puskesmas Tahun 2012 113
Grafik 7.61 Cakupan Pendistribusian Kapsul Vitamin A Balita (6-59
Bln) Kota Padang Tahun 2007 - 2012 115
Grafik 7.62 Cakupan Pendistribusian Kapsul Vit. A Ibu Nifas Kota
Padang Tahun 2007-2012 116
Grafik 7.63 Cakupan Pendistribusian Fe3 Ibu Hamil Kota Padang
BGM/D) se Kota Padang Tahun 2007-2012 124
Grafik 7.66 Pencapaian Indikator SKDN (D/S, N/D dan BGM/D) per
Puskesmas se Kota Padang Tahun 2012 125
Grafik 7.67 Kunjungan Puskesmas Tahun 2012 131
Grafik 7.68 Jumlah Kunjungan Puskesmas di Kota Padang Tahun
2012 131
Grafik 7.69 Pengunjung Rumah Sakit Kota Padang Tahun 2012 133
Grafik 7.70 Pemakaian dana Transportasi Puskesmas Tahun 2012 138
Grafik 7.71 Rekap 10 Penyebab Kematian 144
Grafik 7.72 Pencapaian K1 dan K4 Dinas Kesehatan Kota Padang
x
Grafik 7.73
Nakes (PN) Kota Padang Tahun 2009 - 2012 144
Grafik 7.74 Cakupan KN dan KF Lengkap Kota Padang Tahun 2009
- 2012 145
Padang Tahun 2009-2012 150
Grafik 7.78 Cakupan Kunjungan Bayi Kota Padang Tahun
2009-2012 151
Grafik 7.79 Cakupan Pelayanan Anak Balita dan Pra Sekolah Kota
Padang Tahun 2009-2012 151
Grafik 7.80 Cakupan Penjaringan Kesehatan Anak baru Masuk
Sekolah Kota Padang Tahun 2009-2012 152
Grafik 7.81 Kunjungan Jamkesmas ke Puskesmas se Kota Padang
Tahun 2012 154
Grafik 7.82 Rujukan Peserta Jamkesmas Puskesmas Tahun 2012 156
Grafik 7.83 Kunjungan ANC per Puskesmas Tahun 2012 158
Grafik 7.84 Kunjungnan Persalinan Normal per Puskesmas Tahun
2012 158
Grafik 7.85 Kunjungan PNC per Puskesmas Tahun 2012 159
Grafik 7.86 Kunjungan KB Jampersel per Puskesmas Tahun 2012 160
Grafik 7.87 Pemakaian Dana Jamkesmas Puskesmas Tahun 2012 156
Grafik 7.88 Pemakaian Dana Jampersal Puskesmas Tahun 2012 160
Grafik 7.89
Jumlah Persentase Cakupan Kunjungan Askes Kemitraan/ Jamkesda Puskesmas berdasarkan Kapitasi Tahun 2012 Dinas Kesehatan Kota Padang
162
Grafik 7.90
Jumlah Persentase 10 Penyakit terbanyak Kunjungan Askes Kemitraan/ Jamkesda di Puskesmas Tahun 2012 Dinas Kesehatan Kota Padang
163
Grafik 7.91
Jumlah Persentase Rujukan Askes Kemitraan/ Jamkesda Berdasarkan Kunjungan Puskesmas Tahun 2012 Dinas Kesehatan Kota Padang
165
xi
Grafik 7.93 Jumlah Persentase Rujukan Askes PNS/ Sosial Dinas
Kesehatan Kota Padang Tahun 2012 169
Grafik 7.94
Jumlah Persentase 10 Penyakit Terbanyak Kunjungan Askes PNS/ Sosial di Puskesmas Tahun 2012 Dinas Kesehatan Kota Padang
170
Grafik 7.95
Jumlah Persentase 10 Terbanyak Rujukan Askes PNS/ Sosial di Puskesmas Tahun 2012 Dinas Kesehatan Kota Padang
1
A. LATAR BELAKANG
Undang Undang Dasar 1945 Pasal 34 menyatakan bahwa negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. Dengan demikian, pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya dapat terwujud.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dituangkan dalam berbagai program kesehatan melalui siklus perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta pertanggungjawaban secara sitematis, berjenjang dan berkelanjutan, sebagaimana yang terdapat dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN).
Kita sadari bahwa sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, yaitu belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang evidence based sehingga belum mampu menjadi alat manjemen kesehatan yang efektif. Berbagai masalah klasik masih dihadapi dalam penyelenggaraan sistem informasi kesehatan. Diantaranya adalah kegiatan pengelolaan data dan informasi belum terintegrasi dn terkoordiasi dalam satu mekanisme kerjasama yang baik.
Salah satu alat transformasi data yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kota Padang adalah laporan tahunan, yang berisi data tahunan dari hasil pembangunan kesehatan. Sedangkan pada pembangunan kesehatan adanya upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi- tingginya. Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai indikator yang meliputi indikator angka harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan dan status gizi masyarakat.
2
3 A. GEOGRAFI
Letak Kota Padang secara geografis pada bagian pantai Barat Sumatera pada posisi 000 44 ‘ 00‘’- 01’08” 35” Lintang Selatan dan 1000 05’ 05” – 100’ 34’
09” Bujur Timur dengan luas keseluruhan 694,96 Km2.. Secara geogafis Kota
Padang merupakan perpaduan dataran rendah dan perbukitan serta aliran sungai dan pulau – pulau, dengan uraian 21 buah sungai dan 19 buah pulau yang tersebar di beberapa kecamatan dengan pemanfaatan lahan produktif 180 km2
sedangkan panjang pantai 68.126 Km. Curah hujan rata rata adalah 414.63 mm perbulan. Temperatur 22,2C – 32,5C dengan kelembaban udara berkisar 79 – 83% ( BPS Kota Padang, 2011).
Secara administrasi Pemerintah Kota Padang terdiri dari 11 Kecamatan dan 104 Kelurahan. Kota Padang ini sebelah utara berbatas dengan Kabupaten Padang Pariaman, sebelah Selatan berbatas dengan Kabupaten Pesisir Selatan, sebelah timur berbatas dengan Kabupaten Solok, sebelah barat berbatas dengan Samudra Indonesia ( BPS Kota Padang, 2011).
B. DEMOGRAFI
Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kota Padang tahun 2011, tercatat jumlah penduduk sebanyak 846.731 jiwa dimana kecamatan terbanyak penduduknya adalah Koto tangah sebanyak 165.980 jiwa. Sementara terdapat 194.280 Rumah Tangga denga rata rata jiwa per rumah tangga 4,36 jiwa.
Rasio beban ketergantungan dapat digunakan untuk mengetahui produktifitas penduduk. Rasio beban ketergantungan adalah perbandingan penduduk usia produktif (15-65 tahun) dengan penduduk usia non produktif (dibawah 15 tahun dan diatas 65 tahun). Semakin banyak penduduk usia non produktif maka semakin tinggi beban penduduk usia produktif. Di kota Padang pada tahun 2012 penduduk yang paling banyak berusia 20- 24 tahun.
4
kehidupan yang layak.
Laju pertumbuhan penduduk kota pertahun rata-rata 1,00 %. Kecamatan Koto Tangah yang memiliki laju pertumbuhan penduduk yang paling tinggi yaitu 3,00 dan Kecamatan Padang Barat dan Padang Utara yang memiliki kepadatan penduduk paling rendah yaitu 0 %. Tingginya laju pertumbuhan penduduk harus didukung dengan peningkatan sarana-prasarana pelayanan publik terutama di bidang Kesehatan di wilayah tersebut.
Kepadatan penduduk masih terfokus di Kecamatan Padang Timur yaitu sebesar 9.562 orang/km2, dan Kecamatan yang terendah tingkat kepadatan
penduduknya adalah kecamatan Bungus sebesar 230 orang/km2.
Tabel 2.1. Luas Daerah dan Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan No. Kecamatan Luas Daerah
(Km2)
Sumber : Padang Dalam Angka (PDA) thn 2011
Dari sebanyak 846.731 jiwa penduduk Kota Padang, terdiri dari 421.900 jiwa laki-laki dan 424.831 jiwa perempuan dengan rasio jenis kelamin 99,31.
5
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan pemerataan jangkauan pelayanan kesehatan. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut penyediaan sarana dan prasarana kesehatan yang bermutu merupakan hal yang penting.
1. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang ada dikota Padang adalah :
a. Puskesmas
Fasilitas pelayanan yang tersedia di kota Padang saat ini, secara umum sudah memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat. Pada tingkat pelayanan dasar, saat ini terdapat 22 buah puskesmas yang terletak pada 11 kecamatan di Kota Padang termasuk diantaranya terdapat 5 buah puskesmas perawatan dan 2 puskesmas perawatan PONED.
b. Puskesmas Pembantu
Puskesmas Pembantu didirikan untuk meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan sampai ke daerah yang sulit dijangkau dan juga memenuhi tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan. Total Puskesmas Pembantu yang ada pada tahun 2012 adalah 62 buah.
c. Poskeskel
Pada Tahun 2008 telah dibangun Poskeskel sebanyak 16 unit dan pada tahun 2009 dibangun 3 Poskeskel dan Tahun 2010 dibangun empat (4) Poskeskel lagi sehingga menjadi 23 Poskeskel. Dan pada tahun 2011 ditambah lagi 6 Poskeskel, sehingga total Poskeskel berjumlah 29 buah. Jumlah Poskeskel yang di bangun dan beroperasi sampai tahun 2012 adalah sebanyak 29 Poskesdes. Poskeskel ini dibangun dengan dana APBD, Swadaya masyarakat dan PNPM mandiri.
d. Puskesmas Keliling
Sarana transportasi pendukung pelayanan puskesmas antara lain puskesmas keliling (kendaraan roda 4), pada tahun 2012 berjumlah 22 buah dan kendaraan roda 2 sebanyak 133 buah. Artinya setiap Puskesmas sudah didukung fasilitas Puskesmas keliling roda 4 sebanyak 1 unit. Kendaraan operasional Roda 4 di Dinas Kesehatan Kota Padang berjumlah 14 unit dan kendaraan roda 2 berjumlah 18 unit
6
1. Rumah Sakit Umum : 12 buah.
2. Rumah Sakit Jiwa : 2 buah.
3. Rumah Sakit Bersalin : 9 buah.
4. Rumah sakit Khusus : 5 buah
5. Balai Pengobatan : 34 buah.
6. Apotik : 112 buah.
7. Toko Obat : 26 buah.
8. Laboratorium Kesehatan Swasta : 15 buah.
9. Optikal : 14 buah.
10. Pos Yandu : 864 buah.
11. Rumah Bersalin : 28 buah
2. Tenaga Kesehatan
Jumlah tenaga di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang pada tahun 2012 adalah 1.173 orang yang terdiri dari 951 orang PNS, 95 orang PTT, 16 orang NPD, Pegawai harian musiman 26 orang, tenaga felontir 65 orang dan mengikuti pendidikan (tugas belajar) 20 orang. Berikut distribusi tenaga berdasarkan fungsi :
Dokter Umum : 58 orang
Dokter Gigi : 54 orang
Bidan : 323 orang
Perawat : 234 orang
Tenaga kesehatan masyarakat : 23 orang
Tenaga Gizi : 38 orang
Apoteker : 3 orang
Tenaga Farmasi : 55 orang
Analis Labor : 41 orang
Tenaga Kesehatan Lingkungan : 36 orang
Ahli Fisioterapist : 0 orang
Pekarya kesehatan : 20 orang
Tenaga Rekam Medik : 2 orang
Non Kesehatan : 69 orang
7 A. VISI PEMBANGUNAN KESEHATAN KOTA PADANG
Visi Pembangunan kesehatan Kota Padang merujuk pada Visi dari Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014 yakni ” Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan”.
B. MISI PEMBANGUNAN KOTA PADANG
Visi ini dituangkan menjadi empatmisi yaitu :
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani,
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan,
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan, serta 4. Menciptakan tata kelola keperintahan yang baik.
Visi dan Misi ini akan diwujudkan melalui enam Rencana Strategi Tahun 2010 – 2014, yaitu:
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama nasional dan global
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti,: dengan pengutamaan pada upaya promotif dan preventif
3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk mewujudkan jaminan social kesehatan nasional
4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang merata dan bermutu
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
C. TUJUAN DAN SASARAN 1. Tujuan
8
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dinas Kesehatan sebagai Dinas teknis Kota yang mengelola kesehatan dituntut perannya dalam pengelolaan dan pelayanan kesehatan untuk mewujudkan keadaan:
a. Terciptanya kondisi pelayanan kesehatan secara prima.
b. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat serta membudayakan hidup bersih dan sehat.
c. Semakin meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh puskesmas terutama pada keluarga miskin dan rentan sosial d. Terbentuknya masyarakat yang berkualitas yang ditandai dengan semakin
banyaknya jumlah keluarga yang mempunyai derajat kesehatan yang semakin tinggi
e. Semakin meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan yang dilakukan Puskesmas terutama pada keluarga miskin dan rentan sosial f. Semakin banyaknya keterlibatan sektor swasta dan masyarakat dalam
kegiatan pelayanan kesehatan
2. Sasaran
Sasaran pembangunan kesehatan untuk mencapai tujuan yang telah disepakati diatas adalah sebagai berikut :
a. Terlaksananya pembangunan berwawasan kesehatan. b. Menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB ).
c. Menurunnya Angka Kematian Ibu ( AKI ). d. Meningkatnya Usia Harapan Hidup.
e. Meningkatnya Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat ( UKBM ). f. Menurunnya penderita penyakit menular dan penyakit tidak menular. g. Meningkatnya Mutu Pelayanan kesehatan dasar dan Rujukan. h. Meningkatnya perilaku hidup sehat.
i. Meningkatnya Kesehatan Lingkungan.
9
Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka ditetapkan kebijakan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara bertahap antara lain :
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, kebersihan lingkungan dan menciptakan mutu sumber daya manusia yang baik
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa kesehatan tersebut perlu di mulai semenjak dalam usia kandungan sampai usia lanjut. Masing-masing keluarga tetap dapat memelihara kesehatan orang tua, sehingga tanggung jawab pemeliharaan kesehatan tetap berada dalam keluarga masing-masing
3. Memperbaiki dan meningkatkan sarana dan fasilitas lembaga kesehatan termasuk penyediaan obat-obatan yang dapat dijangkau oleh masyarakat
4. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan sehingga timbul citra terhadap pelayanan kesehatan terutama pada rumah sakit pemerintah, puskesmas dan posyandu.
E. STRATEGI
Dinas Kesehatan sebagai unit kerja Pemerintah Kota Padang untuk tahun 2006 – 2010 menetapkan arah kebijakan pembangunan kesehatan untuk mencapai visi dan misi dalam upaya mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki dengan memanfaatkan peluang peluang yang ada, mengatasi berbagai kelemahan dan meminimalkan faktor-faktor yang mengancam. Beberapa alternatif strategis yang dihasilkan adalah :
1. Kerjasama Lintas Sektor
Sebagian masalah kesehatan merupakan masalah yang komplek yang tidak dapat terlepas dari berbagai kebijakan dari sektor lain sehingga upaya pemecahan ini harus secara strategis melibatkan sektor terkait. Isu utama adalah upaya meningkatkan kerjasama lintas sektor yang lebih efektif, karena kerja sama lintas sektor dalam pembangunan kesehatan selama ini sering kurang berhasil.
10
Mutu sumber daya manusia kesehatan sangat menentukan keberhasilan upaya dan manajemen kesehatan. Sumber daya manusia kesehatan yang bermutu harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berusaha untuk menguasai IPTEK yang mutakhir. Disamping itu, mutu sumber daya tenaga kesehatan ditentukan pula oleh nilai-nilai, moral yang dianut dan diterapkan dalam menjalankan tugas. Disadari bahwa jumlah sumber daya tenaga kesehatan yang mengikuti perkembangan IPTEK dan menerapkan nilai-nilai, moral dan etika profesi masih terbatas.
3. Mutu Dan Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan
Dipandang dari segi fisik jumlah sebaran dan sarana pelayanan kesehatan baik puskesmas maupun rumah sakit serta sarana kesehatan lainnya termasuk sarana penunjang upaya kesehatan telah dapat dikatakan merata ke seluruh kota Padang. Namun harus diakui bahwa sebaran fisik tersebut masih belum diikuti sepenuhnya dengan peningkatan mutu pelayanan, dan keterjangkauan oleh seluruh lapisan masyarakat.
4. Pengutamaan, Sumber Daya Pembiayaan, Dan Pemberdayaan Masyarakat.
Selama ini kesehatan masih kurang didukung oleh sumber daya pembiayaan yang memadai. Disadari bahwa keterbatasan dana pemerintah dan masyarakat merupakan ancaman yang besar bagi kelangsungan terhadap pencapaian derajat kesehatan yang optimal.
11 BAB IV KEDUDUKAN, STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
A. KEDUDUKAN
Sesuai dengan Perda No. 16 tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Dinas Daerah maka Dinas Kesehatan Kota Padang merupakan Dinas Teknis Kota bertugas mengelola kesehatan yang dikepalai oleh seorang kepala Dinas.
B. STRUKTUR ORGANISASI
Adapun Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari: 1. Kepala Dinas.
2. Sekretariat terdiri dari:
a. Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian b. Sub. Bagian Keuangan
c. Sub. Bagian Penyusunan Program 3. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi :
a. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar b. Seksi Kesehatan Ibu dan Anak c. Seksi Gizi dan Kesehatan Khusus
4. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, membawahi: a. Seksi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit b. Seksi Wabah dan Bencana
c. Seksi Kesehatan Lingkungan
5. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, membawahi:
a. Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia (SDM) b. Seksi Promkes dan Peran Serta Masyarakat (PSM)
c. Seksi Registrasi dan Akreditasi
6. Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan, membawahi: a. Seksi Jaminan Kesehatan
13 C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 16 tahun 2008 Tanggal 19 Desember 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan, yaitu : Dinas Kesehatan Kota Padang merupakan unsur pelaksana Pemerintahan Daerah di bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kota Padang adalah :
1. Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan dan tugas pembantuan ;
2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas Kesehatan menpunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan ;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kesehatan ;
c. Pembinaan dan pelaksanaan urusan di bidang kesehatan ; d. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas ;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dalam menjalankan fungsinya Kepala Dinas Kesehatan dibantu oleh bagian dan bidang sebagai berikut:
1. Sekretariat
a. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
b. Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh satuan organisasi dilingkungan Dinas Kesehatan dalam urusan umum, urusan perlengkapan, urusan keuangan, urusan kepegawaian, urusan perpustakaan, evaluasi dan pelaporan.
14
1) Menyusun administrasi kepegawaian, perlengkapan dan peralatan, urusan rumah tangga dinas, keuangan, dokumentasi, perpustakaan dan kearsipan;
2) Menyusun anggaran, pembinaan organisasi dan tata laksana, menyusun evaluasi dan pelaporan;
3) Meningkatkan Sumber daya manusia;
4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
d. Masing-masing sub bagian sebagaimana dimaksud pasal 2 angka 2 huruf a dan b, dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
1) Sub Bagian Umum
a) Sub Bagian Umum mempunyai tugas membantu Sekretaris melaksanakan urusan Pengelolaan Administrasi dan Kepegawaian, urusan rumah tangga Dinas.
b) Uraian Tugas Sub Bagian Umum sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah:
Mengelola tata kearsipan/ perkantoran ;
Mengelola administrasi kepegawaian;
Melaksanakan urusan humas, pengelolaan hukum dan organisasi
Membuat evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas;
Melaksanakan urusan pengadaan peralatan / perlengkapan kantor, pencatatan, penyimpanan, pendistribusian untuk puskesmas pembantu, puskesmas dan DKK ;
Melaksanakan urusan pemeliharaan/ perawatan alat – alat kantor;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2) Sub Bagian Keuangan
a) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas, verifikasi, perbendaharaan, penyusun pertanggung jawaban keuangan dinas.
b) Uraian tugas Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah :
15
Mengkoordinir pengadministrasian belanja administrasi umum, belanja operasional dan pemeliharaan serta belanja modal, baik belanja aparatur maupun publik keuangan dinas;
Pertanggung jawaban pencairan dana;
Melakukan verifikasi Anggaran pendapatan belanja dinas;
Membuat dan menyiapkan laporan pertanggung jawaban keuangan/
anggaran pendapatan dan belanja dinas termasuk perhitungan anggaran;
Melaksanakan pembinaan dan pengendalian satuan pemegang kas ;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. 3) Sub Bagian Penyusunan Program
a) Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas melaksanakan urusan penyusunan program kedinasan.
b) Uraian tugas Sub Bagian Penyusunan Program sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah :
Membuat rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk
program kedinasan;
Mengkoordinir perencanaan bidang atau bagian terkait;
Menghimpun dan menganalisa serta menyusun laporan evaluasi program.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2. Bidang Pelayanan Kesehatan
a. Bidang Pelayanan Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
b. Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pembinaan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan, Kesehatan Ibu dan Anak, Anak Usia Sekolah, Pemantauan Gizi anak dan ibu hamil serta pelayanan Kesehatan Khusus di puskesmas, puskesmas pembantu, dan Posyandu.
c. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (2), Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi :
1) Mengenal wilayah kerja dengan melakukan pendekatan kepada dinas terkait;
16
3) Menyusun rencana kerja tahunan berdasarkan DIP daerah, analisa situasi, dan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan tahun lalu bersama staf; 4) Menyelenggarakan rapat bulanan bersama staf bidang pelayanan
kesehatan untuk mengevaluasi kegiatan yang sedang berjalan, mengidentifikasi perencanaan dan pemecahannya serta menyusun rencana kegiatan lainnya;
5) Membuat tata cara kerja di lingkungan bidang pelayanan kesehatan yang meliputi pendistribusian tugas kepada bawahan, penentuan target kerja dan bimbingan pelaksanaan tugas bawahan;
6) Membuat laporan hasil tentang pelaksanaan kegiatan setiap tahun, masalah yang ditemui untuk sebagai salah satu bahan dalam perencanaan tahun berikutnya.
7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
d. Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri dari tiga seksi :
1) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan
a) Mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam pembinaan dan pengawasan mutu pelayanan kesehatan dasar serta sistim rujukan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Rumah Sakit serta pembinaan pengelolaan manajemen dan pengembangannya.
b) Uraian Tugas Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan sebagaimana yang tersebut pada butir (1) adalah :
Mengkoordinir pengelolaan dan penilaian kinerja Puskesmas dan
Rumah Sakit;
Menetapkan standar pelayanan minimal untuk Pelayanan Kesehatan Dasar
Merencanakan dan melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap peningkatan mutu pelayanan di Puskesmas dan Rumah Sakit;
Melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan Puskesmas dan Rumah Sakit;
Melakukan pembinaan tekhnis;
17 2) Seksi Kesehatan Ibu dan Anak
a) Mempunyai tugas membantu kepala bidang dalam pembinaan pelayanan kesehatan ibu (hamil, bersalin/nifas, dan menyusui), balita dan anak usia sekolah.
b) Uraian tugas seksi Kesehatan Ibu dan Anak sebagaimana yang dimaksud butir (1) adalah :
Mengkoordinir dan melaksanakan pembinaan pelayanan kesehatan ibu, anak, KB, dan UKS;
Mengkoordinir pelaksanaan kesehatan ibu (hamil, bersalin/nifas, dan menyusui) di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Klinik Bersalin, dan Bidan Praktek Swasta (BPS);
Mengkoordinasi pelayanan kesehatan balita dan anak usia sekolah di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, sekolah dan rumah sakit;
Melakukan pembinaan tenaga kesehatan dan penolong persalinan
termasuk BPS;
Melakukan Audit Maternal dan Perinatal (AMP);
Mengkoordinasikan pelayanan Keluarga Berencana;
Mengkoordinasikan pembinaan dukun bersalin;
Mengkoordinasikan bimbingan tekhnis ke puskesmas, puskesmas
pembantu, dan Bidan pembina wilayah kelurahan;
Mengumpulkan bahan penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan anak sekolah;
Mengkoordinasikan kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah tingkat SD,
SMP, dan SMU;
Melaksanakan pelatihan guru UKS, dan Kader Kesehatan Remaja;
Membimbing Puskesmas dalam kesehatan ibu anak dan anak usia sekolah;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
3) Seksi Gizi dan Kesehatan Khusus
a) Mempunyai tugas membantu kepala bidang dalam pembinaan program gizi dan kesehatan khusus meliputi kesehatan jiwa, kesehatan mata, kesehatan kerja, kesehatan haji, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan olah raga, dan kesehatan Lansia.
b) Uraian tugas seksi Gizi dan Kesehatan Khusus sebagaimana yang dimaksud butir (1) adalah :
18
Melakukan pemantauan status gizi balita dan ibu melalui kegiatan puskesmas dan posyandu;
Melakukan pemantauan anak sekolah akibat kekurangan Yodium; Melakukan pemantauan anak sekolah akibat kekurangan Vitamin A;
Merencanakan pemberian makanan tambahan pada kasus KEP;
Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan
kesehatan khusus meliputi kesehatan jiwa, kesehatan mata, kesehatan kerja, kesehatan gigi mulut serta kesehatan olah raga dan kesehatan lansia;
Mengkoordinir program lanjut usia (Lansia);
Melaksanakan pembinaan kelompok Lansia yang ada di wilayah
kerja puskesmas;
Melakukan bimbingan tekhnis ke puskesmas dan Rumah Sakit;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
3. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan
a. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
b. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam menyusun rencana penyelengaraan kegiatan Pengamatan, Pengawasan, Pemberantasan, Pencegahan Penyakit, penanggulangan wabah dan bencana serta kesehatan lingkungan.
c. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat ( 2 ), Bidang pengendalian Masalah kesehatan berfungsi:
1) Merencanakan program dan kegiatan yang berkaitan dengan bidang pengendalian masalah kesehatan.
2) Bimbingan operasional, pengawasan dan evaluasi program di Bidang pengendalian masalah kesehatan.
3) Penyusunan pedoman dan standar pengembangan pelayanan serta manajemen program dalam lingkup bidang Pengendalian Masalah Kesehatan.
4) Penyebar luasan informasi dalam cara Pengendalian masalah kesehatan. 5) Pelaksanaan kordinasi dalam pengendalian wabah dan bencana.
6) Pembinaan dan pengawasan kesehatan lingkungan pemukiman,kualitas air yang digunakan masyarakat, tempat produksi dan penjualan minuman serta tempat – tempat umum.
19
Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan terdiri dari tiga Seksi : 1) Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
a) Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas dan Menyusun Perencanan, Pembinaan dan Pengawasan Program Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit.
b) Uraian tugas seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit sebagaimana dimaksud ayat ( 1 ) adalah :
Membuat rencana kegiatan pemberantasan penyakit menular maupun tidak menular.
Membuat rencana kebutuhan obat dan sarana program TB Paru,
Ispa, Diare, Kusta, Malaria, dll.
Melakukan kordinasi Pelaksanaan Pencegahan Penyakit, termasuk imunisasi dengan Rumah Sakit, se Kota Padang, puskesmas, dokter /Bidan Praktek Swasta, klinik bersalin dan sekolah setingkat SD/MI se Kota Padang.
Melakukan Pembinaan dan Pengawasan mengenai kegiatan pencegahan penyakit / Imunisasi kepada Rumah Sakit, puskesmas, dokter/Bidan Praktek Swasta se Kota Padang
Pengambilan dan distribusi vaksin dan logistik imunisasi secara
berkala ke Dinas Kesehatan Propinsi
Membantu Pemeliharaan dan perbaikan Cold Chain Puskesmas.
Melakukan pemantapan manajemen pencegahan penyakit dan imunisasi melalui pembuatan dan pegawasan PWS ( Pemantauan Wilayah Setempat ) serta mapping daerah UCI ( Universal Child Immunization ).
Mengkordinasikan pelaksanaan kegiatan pengendalian , pemberantasan penyakit menular maupun tidak menular dengan Rumah Sakit dan puskesmas.
Monitoring dan bimbingan tehnis, program Pengendalian dan pemberantasan penyakit ke puskesmas
Melakukan Pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanan
program Pengendalian dan pemberantasan penyakit di puskesmas.
Melakukan pembinaan, pelayanan dan perlindungan terhadap calon jemaah haji.
20 2) Seksi Wabah dan Bencana
a) Seksi Wabah dan Bencana mempunyai tugas menyusun perencanaan, pembinaan dan pengawasan program penanggulangan wabah dan bencana.
b) Uraian tugas seksi Wabah dan Bencana sebagaiman dimaksud ayat ( 1 ), adalah :
Mengkordinasikan pelaksananan penanggulangan wabah dan bencana dengan puskesmas, rumah sakit dan pihak terkait lainnya.
Merencanakan kegiatan pra, saat dan pasca terjadi wabah dan bencana.
Melakukan penyelidikan kasus AFP dan penyakit menular lain yang
berpotensi wabah serta keracunan.
Menghimpun dan menganalisa data survelans, kejadian luar biasa, wabah penyakit menular dan bencana dari rumah sakit dan puskesmas.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
3) Seksi Kesehatan Lingkungan
a) Seksi kesehatan Lingkungan mempunyai tugas menyusun perencanaan, pengkordinasian, Pembinaan dan pengawasan terhadap kesehatan lingkungan pemukimam, tempat-tempat umum, tempat pengolahan /produksi dan penjualan makanan dan minuman serta berbagai fasilitas kesehatan lainnya.
b) Uraian tugas seksi Kesehatan Lingkungan sebagaimana yang dimaksud ayat ( 1 ) adalah:
Merencanakan kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan.
Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pencemaran lingkungan (udara, air, tanah dan bahan pencemar yang berasal dari industri, pestisida, kendaraan bermotor, rumah sakit dan tempat usaha lain ) serta pengawasan terhadap kualitas air : PDAM, DAM dan Industri perusahaan air minum lainnya (air minum, air bersih, air badan air, kolam renang, pemandian umum, limbah).
Melakukan pembinaan, pengawasan TPS, TPA bekerjasama
21
Melakukan pembinaan terhadap Kelompok Pemakai air ( POKMAIR ) dan kader kesehatan, AMPL (air minum dan penyehatan lingkungan).
Pengawasan sanitasi hotel, restoran, pasar dan daerah tujuan wisata.
Pengawasan dan pembinaan sanitasi kawasan pemukiman.
Koordinasi dengan lintas sektor/ lintas program yang menyangku Amdal, UKL/ UPL serta kegiatan lingkungan lainnya.
4. Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia
a. Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
b. Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam mengkoordinasikan, melaksanakan perencanaan, pembinaan dan mengawasi kegiatan Perencanaan Pendayagunaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Pendidikan dan Latihan (Diklat), Promosi Kesehatan dan Peran Serta Masyarakat, serta Registrasi dan Akreditasi.
c. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat ( 2 ), Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia berfungsi :
1) Perencanaan, pengkoordinasian dan pembinaan kegiatan Perencanaan Pendayagunaan SDM dan Diklat yang berkaitan dengan tenaga kesehatan ;
2) Perencanaan, pengkoordinasian dan pembinaan serta pengembangan kegiatan Diklat ;
3) Perencanaan, pengkoordinasian dan pembinaan kegiatan Promosi Kesehatan dan Peran Serta Masyarakat yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan melalui berbagai media serta pengembangan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) ;
4) Perencanaan, pengkoordinasian serta pembinaan kegiatan budaya hidup bersih dan sehat
5) Perencanaan, pengkoordinasian, pembinaan untuk mendorong tumbuhnya peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat ;
6) Perencanaan, pengkoordinasian dan pembinaan kegiatan Registrasi dan Akreditasi Sarana Prasarana dan Tenaga Kesehatan ;
22
8) Mengkoordinasikan, pembinaan dan pengawasan pembangunan yang berwawasan kesehatan ;
9) Melaksanakan evaluasi dan membuat laporan kegiatan Bidang untuk disampaikan kepada atasan ;
10) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
d. Bidang Pengembangan Sumberdaya Manusia terdiri dari tiga Seksi : 1) Seksi Perencanaan Pendayagunaan SDM Dan Diklat
a) Seksi Perencanaan Pendayagunaan SDM dan Diklat mempunyai tugas menyusun perencanaan, pengkoordinasian, pembinaan, pengawasan dan pengendalian Pendayagunaan SDM dan Diklat. b) Uraian tugas seksi Perencanaan Pendayagunaan SDM dan Diklat
sebagaimana yang dimaksud ayat ( 1 ) adalah :
Membuat rencana dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan upaya pendayagunaan SDM kesehatan ;
Membuat rencana kebutuhan dan pengembangan tenaga
kesehatan termasuk tugas belajar / izin belajar, penempatan tenaga kesehatan sesuai latar belakang pendidikan secara berkala ;
Melakukan koordinasi dan pembinaan kepada Institusi Penyelenggara Pendidikan di Bidang Kesehatan dalam rangka optimalisasi pendayagunaan SDM Kesehatan ;
Menggerakkan partisipasi masyarakat melalui pendayagunaan
SDM Kesehatan pada organisasi kemasyarakatan, generasi muda, pramuka, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dll ;
Membina dan mengembangkan hubungan kerja sama dengan lembaga terkait bidang tenaga kerja baik dalam negeri maupun luar negeri ;
Melakukan koordinasi, pembinaan dan pengembangan terhadap peningkatan kualitas SDM kesehatan agar siap di pasar kerja ;
Mengembangkan modul yang terkait dengan pendayagunaan
SDM kesehatan ;
23
Menjalin kerjasama dengan lintas program dan lintas sektor ;
Menghimpun dan menganalisa data untuk bahan perencanaan
kegiatan dan laporan seksi Pendayagunaan SDM dan Diklat ;
Melakukan pencatatan dan pelaporan ;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2) Seksi Promosi Kesehatan dan Peran Serta Masyarakat
a) Seksi Promosi Kesehatan (Promkes) dan Peran Serta Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, membina dan mengawasi kegiatan promosi kesehatan (Promkes) dan peranserta masyarakat (PSM) serta pengembangan Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dilaksakan oleh tenaga kesehatan diberbagai fasilitas kesehatan dengan menggunakan berbagai media.
b) Uraian tugas seksi Promkes dan Peran Serta Masyarakat sebagaimana yang dimaksud ayat ( 1 ) adalah :
Melaksanakan penyuluhan kesehatan dalam rangka meningkat perilaku hidup sehat pada masyarakat;
Menyebarluaskan informasi kesehatan melalui Poster, Radio, Televisi, Billboard, Leaflet dan Media lainnya;
Menyediakan data yang berhubungan dengan seksi Promosi Kesehatan dan Peran Serta Masyarakat ;
Membuat rencana dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan
dengan upaya pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan;
Melakukan koordinasi dan pembinaan pelaksanaan kegiatan peningkatan peran serta masyarakat di bidang kesehatan;
Menggerakkan partisipasi masyarakat di bidang kesehatan melalui organisasi kemasyarakatan, generasi muda, pramuka dan LSM;
Membina dan mengembangkan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat;
Mengumpulkan bahan serta mengolah laporan dan evaluasi
pelaksanaan bimbingan penyuluhan kesehatan pada masyarakat;
Melakukan koordinasi dan pembinaan pelaksanaan bimbingan penyuluhan kesehatan dengan instansi terkait;
24
Menyusun dan menganalisa data untuk laporan kegiatan seksi promosi kesehatan dan peran serta masyarakat ;
Melakukan pencatatan dan memberikan laporan kepada Kepala
Bidang;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
3) Seksi Registrasi dan Akreditasi
a) Seksi Registrasi dan Akreditasi mempunyai tugas Menyusun perencanaan, pengkoordinasian, pembinaan, pengawasan dan pengendalian tentang registrasi dan akreditasi tenaga dan sarana pelayanan kesehatan serta berbagai fasilitas kesehatan lainnya. b) Uraian tugas seksi Registrasi dan Akreditasi sebagaimana yang
dimaksud ayat ( 1 ) adalah :
Membuat rencana dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan
dengan registrasi tenaga kesehatan ;
Melakukan pemantauan dan pembinaan secara terpadu bersama tim terkait ;
Melakukan pengumpulan data, analisa data yang berhubungan
dengan kegiatan seksi registrasi dan akreditasi ;
Melakukan Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pelatihan kesehatan dalam rangka pelaksanaan pelatihan yang terakreditasi ;
Mengeluarkan surat izin praktek tenaga kesehatan ;
Menyusun dan menganalisa data untuk laporan kegiatan seksi registrasi dan akreditasi;
Sertifikasi alat kesehatan dan PKRT Kelas I;
Pembenaran izin sarana kesehatan meliputi Rumah Sakit Pemerintah kelas C dan kelas D, rumah sakit swasta setara, Praktek Berkelompok, Klinik umum/ Spesialis, Rumah Bersalin, Klinik Dokter Keluarga/ Dokter Gigi Keluarga, Kedokteran Komplementer dan Pengobatan Tradisional serta sarana penunjang yang setara ;
Pemberian izin apotik dan toko obat;
Menjalin kerjasama dengan lintas program dan lintas sektor;
25 5. Bidang Jaminan Dan Sarana Kesehatan
a. Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. b. Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam pelayanan jaminan kesehatan, perencanaan dan pengadaan serta monitoring evaluasi sarana dan peralatan kesehatan dan kefarmasian.
c. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud ayat ( 2 ), Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan berfungsi :
1) Penyelenggaraan Jaminan kesehatan meliputi kepesertaan,
pemeliharaan dan pembiayaan.
2) Pelayanan sarana dan prasarana kesehatan (puskesmas dan pustu); 3) Penyelenggaraan kefarmasian meliputi obat, makanan dan minuman,
napza, kosmetika dan alat kesehatan.
d. Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan terdiri dari tiga Seksi : 1) Seksi Jaminan Kesehatan
a) Seksi Jaminan Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam perencanaan, pelaksanaan dan monitoring evaluasi jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat sesuai kondisi lokal.
b) Uraian tugas seksi Jaminan Kesehatan sebagaimana yang dimaksud ayat ( 1 ) adalah :
Merencanakan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Kota Padang
Mengelola Jamkesmas
Mengelola Jamkesda
Melakukan koordinasi dengan lintas sektor terkait Melakukan sosialisasi jaminan kesehatan
Melaksanakan pembinaan, monitoring pengawasan dan evaluasi pelaksanaan jaminan kesehatan.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2) Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan
a) Seksi Sarana dan Prasarana Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam perencanaan dan pengadaan pelayanan sarana dan peralatan kesehatan;
26
Perencanaan, pengadaan dan rehabilitasi sarana dan prasarana kantor kesehatan, puskesmas dan Pustu ;
Perencanaan, pengadaan dan pendistribusian alat kesehatan ; Melaksanakan pembenaran, monitoring, pengawasan terhadap alat
kesehatan di Puskesmas dan Pustu ;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
3) Seksi Kefarmasian
a) Seksi kefarmasian membantu Kepala Bidang dalam penyelenggaraan kefarmasian meliputi obat, makanan dan minuman, napza, kosmetika dan alat kesehatan.
b) Uraian tugas seksi Kefarmasian sebagaimana dimaksud ayat ( 1 ) adalah :
Melaksanakan perencanaan, pengadaan dan pengawasan obat;
Melaksanakan pembinaan manajemen pengelolaan obat
Puskesmas;
Pengawasan dan registrasi makanan dan minuman produksi rumah tangga.
Pembinaan, monitoring, pengawasan dan evaluasi ke Puskesmas,
toko obat, apotik, toko makanan dan minuman, sarana produksi dan distribusi sediaan farmasi lainnya;
Pengambilan sampel / contoh sediaan farmasi dilapangan;
Melaksanakan rekapitulasi laporan pemakaian narkoba Puskesmas,
Apotik, Rumah Sakit type C, D dan melaporkan per triwulan ke Propinsi.
27 BAB V PROGRAM DAN INDIKATOR KESEHATAN
A. PROGRAM KESEHATAN
Program yang telah disusun dan ditetapkan sebagai strategi kebijakan Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2012 terdiri dari 19 (Sembilan belas) Program :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Tujuan program ini adalah untuk memenuhi kebutuhan administrasi perkantoran dan pelayanan umum dilingkungan Dinas Kesehatan.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini antara lain : a. Penyediaan jasa surat menyurat
b. Penyedian jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
c. Penyedian jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional d. Penyedian jasa kebersihan kantor
e. Penyedian Alat Tulis kantor
f. Penyedian barang cetakan dan penggandaan
g. Penyedian komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor h. Penyedian bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan i. Penyedian makanan dan minuman
j. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah k. Penyedian peralatan kebersihan
l. Peningkatan jasa pelayanan publik
m. Peningkatan pelayanan administrasi dan pelayanan kantor
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Tujuan program ini adalah untuk pemeliharaan gedung dan kendaraan dinas dilingkungan dinas Kesehatan.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini antara lain : a. Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
b. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
28
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan Disiplin Pegawai dalam pemakaian baju dinas, kegiatannya adalah Pengadaan pakaian khusus hari hari tertentu.
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini bertujuan untuk meningkatakan kinerja dan kualitas aparatur Negara melalui pertemuan dan bimbingan teknis ke puskesmas. Kegiatan yang dilakukan adalah pengolahan data kepegawaian tenaga kesehatan.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini antara lain : a. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
b. Operasional bimbingan teknis ke lapangan
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Tujuan program adalah untuk menunjang kegiatan entry data keuangan pada aplikasi SIPKD di DPKA balaikota yang menghasilkan laporan keuangan untuk mengetahui capaian kinerja dan keuangan Dinas Kesehatan Kota Padang.
6. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Program ini bertujuan untuk menjamin ketersedian obat di Puskesmas dan Puskesmas Pembantu di Kota Padang. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan antara lain :
a. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan b. Pengadaan Bahan Logistik (Bahan Habis Pakai)
7. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan program adalah: a. Peningkatan kesehatan masyarakat
29
8. Program Pengawasan Obat dan makanan
Program ini bertujuan untuk memantau peredaran obat, kosmetik dan makanan di masyarakat, kegiatan yang dilaksanakan adalah pengawasan peredaran obat dan makanan, yang meliputi sub kegiatan :
a. Pengamanan bahaya penyalahgunaan obat narkotika, Psikotropika, zat adiktif lain dan bahan berbahaya lainnya
b. Pengamanan dan pengawasan makanan dan bahan tambahan makanan c. Pengawasan obat, obat tradisional, kosmetik dan alat kesehatan
d. Pelayanan penggunaan obat generik
9. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Tujuan dari program ini adalah untuk merubah perilaku masyarakat agar berperilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan melalui pemberdayaan masyarakat dan menanfaatkan media promosi. Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan program adalah pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat.
10. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Program ini bertujuan untuk menanggulangi masalah gizi di kota Padang. Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan program adalah : Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), kurang Vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya.
11. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Program ini bertujuan untuk menurunkan kasus penyakit yang berbasis lingkungan. Kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan program tersebut adalah pengawasan kualitas air dan lingkungan.
12. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Tujuan dari program ini adalah untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian karena penyakit menular. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah :
a. Penyemprotan / Fogging sarang nyamuk
30
d. Penanggulangan wabah dan bencana e. Pelayanan kesehatan jemaah haji
13. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Tujuan Program ini adalah menyusun laporan kesehatan dan standar pelayanan minimal bidang kesehatan, dimana kegiatannya meliputi :
a. Penyusunan Standar Pelayanan Minimal b. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
14. Program Pengadaan Peningkatan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana kesehatan untuk pelayanan kesehatan dasar dengan pembangunan dan rehabilitasi fasilitas kesehatan yang rusak akibat gempa tanggal 30 september 2009 lalu. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam mencapai tujuan program adalah sebagai berikut :
a. Pembanguan puskesmas
b. Pembangunan Puskesmas Pembantu c. Pengadaan saran dan prasarana puskesmas d. Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembantu e. Rehabilitasi sedang/berat puskesmas
f. Pengadaan alat kedokteran dan alat laboratorium g. Pengadaan Obat Program dan Vaksin
h. Pembanguan Poskesdes
15. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin kota Padang, adapun kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan program adalah Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat.
16. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
31
17. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan ibu yang melahirkan dan anak. Kegiatannya adalah Peningkatan Keselamatan ibu dan AMP.
18. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Sekolah
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi anak sekolah dengan melihat status gizi anak sekolah serta absensi sesuai dengan SKB 4 menteri dan Permenkes No 741/Menkes/PER/VII/2008. Kegiatan yang dilakukan dalam menunjang program tersebut adalah peningkatan jangkauan pelayanan kesehatan anak sekolah, melalui kegiatan screening anak sekolah.
19. Program Asuransi Kesehatan
Tujuan dari program ini adalah terjaminnya pelayanan kesehatan bagi peserta askes pegawai negeri asuransi kesehatan pegawai di dinas kesehatan kota Padang.
B. INDIKATOR KESEHATAN
Agar keberhasilan pembangunan kesehatan dapat diketahui dan terukur, ada beberapa indikator yang dijadikan acuan dalam melaksanakan program dan kegiatan di Dinas Kesehatan Kota Padang. Indikator tersebut merupakan indikator kunci pelayanan kesehatan yang terkandung dalam Tujuan MDGs yaitu :
1. Kasus kematian bayi dan balita
Kasus kematian bayi pada tahun 2012 sebanyak 71 kasus/16.805 KH, dan kasus kematian Anak Balita pada tahun 2012 sebanyak 7 kasus, sehingga total kematian Balita adalah 78 kasus.
2. Kasus kematian ibu
Kasus kematian Ibu yang ditemukan pada tahun 2012 sebanyak 16 kasus/16.805 KH. Kematian ibu ini terdiri dari ibu hamil 2 orang, ibu bersalin 13 orang dan ibu nifas 1 orang. Jika dilihat dari sisi umur maka ibu yang meninggal ini adalah ibu yang berumur diatas 35 tahun.
3. Prevalensi Gizi buruk
32
4. Kasus HIV dan AIDS, Malaria
Pada Tahun 2012 ditemukan kasus HIV sebanyak 23 kasus, AIDS sebanyak 41 dan tidak ditemukan kasus IMS. Sementara untuk Malaria positif dengan pemeriksaan sediaan darah hanya 1 kasus ditemukan namun tanpa pemeriksaan sebanyak 116 kasus .
5. Umur harapan hidup
33 BAB VI PEMBIAYAAN PROGRAM KESEHATAN TAHUN 2012
Selain pembiayaan APBD Kota, dalam pelaksanaan program kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Padang juga ditunjang oleh pembiayaan dari berbagai sumber antara lain APBN (DAK, Dekon) dan APBD Propinsi dan dana dari BNPB.
A. PEMBIAYAAN BERSUMBER APBD KOTA PADANG
Tabel 6.1. Anggaran Belanja APBD Kota Padang Tahun 2011- 2012
N
o Kegiatan Belanja
Jumlah (Rp) Realisasi Anggaran (Rp) %
2011 2012 2011 2012 2011 2012
Jumlah 55.940.665.366.,37 69.258.065.778,48 52.404258.172 66.034.626.463 93,67 95,34
Sumber : DKK Padang
34 B. PEMBIAYAAN BERSUMBER SELAIN APBD KOTA PADANG
Tabel 6.2. Sumber-sumber Lain Pembiayaan Kesehatan Tahun 2009- 2012
No Sumber Kegiatan Belanja 2009 2010 Jumlah (Rp.) 2011 2012 2011 Realisasi (%) 2012
JUMLAH 742.104.250 3.683.864.400 8.206.875 99.799.480 100
35 BAB VII PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN
Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator pelayanan kesehatan dan capaian program kesehatan denngan menggunakan tolok ukur target. Tabel berikut ini menggambarkan capaian indikator Standar Pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan dari tahun 2008-2012.
36 Tabel 7.1. Indikator Kinerja SPM Kota Padang Tahun 2008-2012
No Nama Indikator Hasil Realisasi Target 2012 (%) 2008 2009 2010 2011 2012
9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI
pada anak usia 6-24 bln 100 100,00 100,00 100 100 100 10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100 100,00 100,00 100 100 100
11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan
setingkat 95 92,31 92,88 94,53 93,5 100
12 Cakupan peserta KB aktif 66 72,94 75,84 66,73 82,2 75
13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
a. AFP Rate per 100.000 penduduk < 15 tahun 0 120 100,00 270,50 120 100
b. Penemuan penderita pneumonia balita 9 9,47 9,71 6,76 4 80
c. Penemuan pasien baru TB BTA positif 36 56,54 61,99 70,13 65,7 70
d. Penderita DBD yang ditangani 100 100 100,00 100 100 100
e. Penemuan penderita diare 100 123 35,16 35,74 48,7 100
14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien
masyarakat miskin 120 100 121,91 91,37 52,2 100 15 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien
masyarakat miskin 100 100 0,92 11,34 8,9 100
16
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana epidemiologi < 24 24 jam
100 100 100,00 96 100 99
18 Cakupan desa siaga aktif 80 38,46 23,08 27,88 100 60