• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN - Laporan Tahunan BPBD tahun 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN - Laporan Tahunan BPBD tahun 2012"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pasal 27 ayat 2 menyatakan bahwa kepala daerah berkewajiban menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). LKPJ merupakan bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan daerah yang telah dilaksanakan oleh kepala daerah sesuai dengan dokumen perencanaan kegiatan yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Untuk bahan penyusunaan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Bandung Tahun Anggaran 2012, diperlukan Laporan Tahunan SKPD yang merupakan visualisasi dari pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan tahun anggaran 2012 dan merupakan suatu kewajiban masing-masing SKPD untuk menyusun laporan tersebut dan Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) merupakan salah satu lembaga teknis yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2007 tentang pembentukan organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung.

Dengan telah berakhirnya anggaran tahun 2012, BPBD mencoba menyusun Laporan Tahunan untuk tahun periode 2012. Dimana laporan ini akan digunakan untuk menyusun LKPJ Bandung Tahun Anggaran 2013.

1.2. Dasar Hukum

1. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang–Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

(2)

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

7. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2010, Nomor 0199/M PPN/04/2010, Nomor PMK 95/PMK 07/2010 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014.

8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Barat 2005 – 2025;

9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat 2008 – 2013;

10. Peraturan Gubernur Nomor 72 Tahun 2005 tentang Tata Cara Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 6 Tahun 2004 tentang Transparansi dan Partisipasi dalam Penyelenggaraan Pemerintahan di Kabupaten Bandung;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 5 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung Tahun 2005-2010;

13. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah;

14. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2006 tentang Alokasi Dana Perimbangan Desa di Kabupaten Bandung sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 24 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2006 tentang Alokasi Dana Perimbangan Desa di Kabupaten Bandung;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pedoman Kerjasama Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 17 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Bandung.

(3)

19. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 4 Tahun 2011 tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2011;

20. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 19 tahun 2011 tentang Perubahan APBD Kabupaten Bandung Tahun 2011;

21 Peraturan Bupati No 28 Tahun 2011 tentang Penjabaran APBD 2011

22. Peraturan Bupati No 65 Tahun 2011 tentang Perubahan Penjabaran APBD 2011

23. Peraturan Bupati No 6 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bandung

24. Peraturan Bupati No 26 Tahun 2010 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bandung Tahun 2011

1.3.Gambaran Umum

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung dibentuk melalui Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung dan Peraturan Bupati Bandung Nomor 53 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung. Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung Terletak di komplek Pemda Kabupaten Bandung Jl. Raya Soreang KM.17 Soreang Kabupaten Bandung.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang memiliki tugas pokok memimpin, merumuskan, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggung jawabkan kebijakan teknis penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang penanggulangan bencana. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya.

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya. d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

(4)

a. Perumusan konsep kebijakan pelaksanaan penanggulangan bencana daerah.

b. Pemantauan terhadap pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian penanggulangan bencana secara terintegrasi yang meliputi prabencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana.

c. Evaluasi dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana yang meliputi prabencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana.

d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

1.4 TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dibantu oleh Unsur Pelaksana, yaitu :

a. Unsur Pelaksana dipimpin oleh seorang Kepala Pelaksana.

b. Kepala Pelaksana mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang penanggulangan bencana secara terintegrasi yang meliputi prabencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana.

c. Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala Pelaksana menyelenggarakan fungsi :

1. Penetapan rumusan kebijakan rencana dan program penanggulangan bencana.

2. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyelenggaraan penanggulangan bencana.

3. Penetapan rumusan kebijakan pengomandoan penyelenggaraan penanggulangan bencana.

4. Penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.

5. Penetapan rumusan kebijakan evaluasi dan pelaksanaan tugas penanggulangan bencana.

6. Pelaksanaan tugas dinas lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

7. Pelaksanaan koordinasi/ kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/ instansi/ lembaga atau pihak ketiga di bidang penanggulangan bencana.

A. Sekretariat

Unsur Pelaksana dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dibantu oleh Sekretariat Unsur Pelaksana, yaitu :

(5)

2. Sekretaris mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan umum, kepegawaian, pengelolaan keuangan dan pengembangan pola kerjasama penanggulangan bencana.

3. Dalam melaksanakan tugas pokok, Sekretaris menyelenggarakan fungsi :

a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan kesekretariatan.

b. Penetapan rumusan kebijakan koordinasi penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas Bidang secara terpadu.

c. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi umum dan kerumahtanggaan.

d. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan kelembagaan dan ketatalaksanaan serta hubungan masyarakat.

e. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian dan keuangan Badan.

f. Penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Badan.

g. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas Badan.

h. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyusunan dan penyampaian bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Badan.

i. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan.

j. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan.

k. Pelaksanaan tugas dinas lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

l. Pelaksanaan koordinasi/ kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/ instansi/ lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan.

a) Sekretaris, membawahkan :

i. Sub Bagian Program

(6)

2. Kepala Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan progran Badan.

3. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Sub Bagian Penyusunan Program menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program kerja Badan.

b. Penyusunan rencana operasional dan koordinasi kegiatan dan program kerja Badan.

c. Pelaksanaan penyusunan rencana strategis Badan.

d. Pelaksanaan Penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan penunjang pelaksanaan tugas.

e. Pelaksanaan penyusunan dan pengembangan pola kerjasama penanggulangan bencana.

f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

g. Pelaksanaan tugas dinas lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

h. Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana dan program kerja dengan sub unit kerja lain di lingkungan Badan.

ii. Sub Bagian Umum

1. Sub Bagian Umum dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian.

2. Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan administrasi umum, kepegawaian dan kerumahtanggaan.

3. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Sub Bagian Umum menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan administrasi umum, kepegawaian dan kerumahtanggaan.

b. Pelaksanaan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat-surat, naskah dinas dan pengelolaan dokumentasi dan kearsipan.

c. Pelaksanaan pembuatan dan pengadaan naskah dinas.

d. Pelaksanaan Pengelolaan dan penyiapan bahan pembinaan dokumentasi dan kearsipan kepala sub unit kerja di lingkungan Badan.

(7)

f. Pelaksanaan pelayanan keprotokolan dan penyelenggaraan rapat-rapat dinas.

g. Pelaksanaan dan pelayanan hubungan masyarakat.

h. Pelaksanaan kepengurusan kerumahtanggaan, keamanan dan ketertiban kantor.

i. Pelaksanaan pngelolaan perpustakaan dan pendokumentasian peraturan perundang-undangan.

j. Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pemeliharaan data dokumentasi kepegawaian Badan.

k. Fasilitasi pembinaan umum kepegawaian dan pengembangan karier serta disiplin pegawai di lingkungan Badan.

l. Penyusunan dan penyiapan pengurusan administrasi pensiun dan cuti pegawai di lingkungan Badan.

m. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

n. Pelaksanaan tugas dinas lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

o. Pelaksanaan koordinasi pelayanan administrasi umum dengan sub unit kerja lain di lingkungan Badan.

iii. Sub Bagian Keuangan

1. Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian.

2. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pengelolaan administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Badan.

3. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Badan.

b. Pelaksanaan pengumpul, belanja dan pembiayaan Badan.

c. Pelaksanaan pembuatan dan pengadaan naskah dinas.

d. Pelaksanaan Pengelolaan administrasi keuangan anggaran pendapatan dan belanja.

e. Pelaksanaan penyusunan dan pengkoordinasian pembuatan daftar gaji serta tambahan penghasilan bagi pegawnegeri sipil.

(8)

g. Pelaksanaan pembinaan administrasi keuangan dan penyiapan bahan administrasi akuntansi anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan Badan.

h. Penyiapan bahan pertanggungjawaban pengelolaan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan Badan.

i. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan keuangan dengan para kepala Bidang di lingkungan Badan.

j. Pelaksanaan penyusunan rencana penyediaan tugas pengelolaan keuangan.

k. Pelaksanaan koordinasi teknis perumusan penyusunan rencana dan dukungan anggaran pelaksanaan tugas Badan.

l. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.

m. Pelaksanaan tugas dinas lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

n. Pelaksanaan koordinasi pengelolaan keuangan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Badan.

B. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan

1. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang.

2. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan mempunyai tugas pokok memimpin, membina dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan penanggulangan bencana yang meliputi pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan penanganan bencana secara adil dan setara sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah dan Badan Penanggulangan Bencana.

3. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan menyelenggarakan fungsi :

1) Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan penaggulangan bencana.

2) Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana.

(9)

4) Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana.

5) Penetapan rumusan kebijakan dan panduan pengetahuan dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana.

6) Penetapan rumusan kebijakan sistem peringatan bencana dan rencana untuk kead aan darurat bencana.

7) Penetapan rumusan kebijakan pemberdayaan masyarakat, kemampuan memobilisasi sumber daya, pemeliharaan sumber daya dan pelatihan personil.

8) Pemantauan, evaluasi dan analisis pelaporan pelaksanaan tugas pencegahan dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana.

9) Pelaksanaan tugas dinas lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

10) Pelaksanaan koordinasi/ kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang pencegahan dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana.

i Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, membawahkan :

a. Seksi Pencegahan Bencana

1) Seksi Pencegahan Bencana dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.

2) Kepala Seksi Pencegahan Bencana mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan penanganan pencegahan bencana.

3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Seksi Pencegahan Bencana menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana operasional dan program kerja kegiatan pencegahan bencana dan mitigasi pada prabencana.

b. Pelaksanaan bimbingan peningkatan pengetahuan pencegahan dan sikap terhadap resiko bencana.

c. Penyusunan bahan rumusan kebijakan dan panduan penanganan pencegahan bencana.

d. Penyusunan bahan rumusan kebijakan rencana dan program untuk keadaan darurat bencana.

(10)

f. Penyusunan bahan rumusan kebijakan di bidang pencegahan bencana dan mitigasi pada prabencana.

g. Penyusunan bahan rumusan kebijakan di bidang pemberdayaan dan peningkatan masyarakat terhadap pencegahan bencana dan mitigasi pada prabencana.

h. Penyusunan dan pelaksanaan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan gladi/simulasi sistem dan mekanisme pencegahan dan dan mitigasi pada prabencana.

i. Pelaksanaan pengawasanevaluasi terhadap perencanaan penyelenggaraan sistem pengendali bencana

j. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian bencana.

k. Pelaksanaan evaluasi dan analisis pelaporan pelaksanaan tugas.

l. Pelaksana tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

m. Pelaksanaan koordinasi penanganan pencegahan bencana dengan sub unit kerja lain di lingkungan Badan.

b. Seksi Kesiapsiagaan Bencana

(1). Seksi Kesiapsiagaan Bencana dipimpin oleh seorang Kepala Seksi

(2). Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan penanganan Kesiapsiagaan Bencana (3). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Seksi Kesiapsiagaan Bencana menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana operasional dan program kerja kegiatan penanganan kesiapsiagaan pada prabencana.

b. Penyusunan bahan rumusan kebijakan mekanisme sistem pencegahan dini kebencanaan.

c. Penyusunan bahan rumusan kebijakan pemeliharaan sumberdaya dan pelatihan personil.

d. Penyusunan bahan rumusan kebijakan kem memobilisasi sumber daya.

e. Penyusunan bahan rumusan kebijakan di bidang kesiapsiagaan pada prabencana serta pemberdayaan dan peningkatan masyarakat terhadap kesiapsiagaan pada prabencana.

(11)

g. Pelaksanaan evaluasi dan analisis pelaporan pelaksanaan tugas.

h. Pelaksana tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

i. Pelaksanaan koordinasi penanganan pencegahan bencana dengan sub unit kerja lain di lingkungan Badan.

C. Bidang Kedaruratan dan Logistik

(1). Bidang Kedaruratan dan Logistik dipimpin oleh seorang Kepala Bidang.

(2). Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik mempunyai tugas pokok memimpin, membina dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan penanggulangan bencana yang meliputi penanganan kedaruratan, pengumpulan dan penyaluran uang dan barang secara adil dan setara sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik menyelenggarakan fungsi :

a. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan penanganan darurat, pengumpulan dan penyaluran uang dan barang.

b. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan penanganan kedaruratan, pengumpulan dan penyaluran uang dan barang.

c. perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan penanganan kedaruratan, pengumpulan dan penyaluran uang dan barang.

d. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan kedaruratan, pengumpulan dan penyaluran uang dan barang.

e. Penetapan rumusan kebijakan tanggap darurat dan panduan pengetahuan dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana.

f. Penetapan rumusan kebijakan sistem peringatan belogistik yang meliputi penyelenggaraan dapur umum, pendirian tenda-tenda penampungan untuk pengungsian, darat dan air pencarian, penyelamatan dan pengungsian korban serta harta benda, penyiapan air bersih, percepatan akselerasi bantuan darurat dan pendirian tenda posko komando serta penyediaan tempat bermain, olah raga, hiburan dan sarana informasi.

(12)

h. Pelaksanaan koordinasi/ kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang logistik penanggulangn bencana.

Bidang Kedaruratan dan Logistik, membawahkan :

a. Seksi Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana

(1). Seksi Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.

(2). Kepala Seksi Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan tanggap darurat penanganan penanggulangan bencana.

(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Seksi Tanggap Darurat Penanggulangan Bencana menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana operasional dan program tanggap darurat dan penanganan pengungsian penanggulangn bencana.

b. Penyusunan bahan rumusan kebijakan penyelenggaraan dapur umum.

c. Penyusunan bahan rumusan kebijakan pendirian tenda-tenda penampungan sementara atau tenda-tenda keluarga.

d. Penyusunan bahan rumusan kebijakan evakuasi para korban ke tempat yang aman.

e. Penyusunan bahan rumusan kebijakan pendirian posko komando di lokasi bencana.

f. Penyusunan dan bahan rumusan kebijakan penyediaan tempat bermain, olah raga, hiburan dan sarana informasi.

g. Pelaksanaan penanganan bencana alam tingkat lokal.

h. Penyusunan bahan rumusan kebijakan prosedur tetap penanganan bencana.

i. Pelaksanaan evaluasi dan analisis pelaporan pelaksanaan tugas.

j. Pelaksana tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

k. Pelaksanaan koordinasi tanggap darurat penanggulangn bencana dengan sub unit kerja lain di lingkungan Badan.

b. Seksi Logistik Penanggulangan Bencana

(13)

2) Kepala Seksi Logistik Penanggulangan Bencana mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan dukungan logistik penanggulangn bencana.

3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Seksi Logistik Penanggulangan Bencana menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana operasional dan program kerja kegiatan dukungan logistik penanggulangn bencana.

b. Pelaksanaan dan pengkoordinasian pengumpulan dan penyaluran uang dan barang.

c. Penyusunan bahan rumusan kebijakan penyiapan logistik.

d. Penyusunan bahan rumusan kebijakan penyelenggaraan pelaksanaan dapur umum dan pendirian tenda-tenda.

e. Penyusunan bantuan rehabilitasi sosial kepada korban bencana.

f. Pelaksanaan bantuan bagi kelompok masyarakat atau lembaga sosial yang memerlukan penanganan sosial penanggulangan bencana.

g. Pelaksanaan evaluasi dan analisis pelaporan pelaksanaan tugas.

h. Pelaksana tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

i. Pelaksanaan koordinasi pelayanan logistik penanggulangan bencana dengan sub unit kerja lain di lingkungan Badan.

D. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi

1) Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang.

2) Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi mempunyai tugas pokok memimpin, membina dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan penanggulangan bencana yang meliputi rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana secara adil dan setara sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini

4) Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi menyelenggarakan fungsi :

(14)

b. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.

c. perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.

d. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.

e. Penetapan rumusan kebijakan perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik.

f. Penetapan rumusan kebijakan normalisasi aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pasca bencana.

g. Penetapan rumusan kebijakan pembangunan prasarana dan sarana serta kelembagaan pada wilayah rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.

h. Penetapan rumusan kebijakan pertumbuhan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban.

i. Penetapan rumusan kebijakan peningkatan peranserta masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pasca bencana.

j. Penetapan rumusan kebijakan penguatan komunitas yang terkena bencana.

k. Penetapan rumusan kebijakan pemberdayaan sosial ekonomi yang terintegrasi dalam program pembangunan daerah.

l. Pelaksanaan tugas dinas lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

m.Pelaksanaan koordinasi/ kerjasama dan kemitraan dengan unit kerja/instansi/lembaga atau pihak ketiga di bidang rehabilitasi dan rekonstruksi penanggulangan bencana.

Bidang rehabilitasi dan rekonstruksi, membawahkan :

a. Seksi Rehabilitasi Pasca Bencana

(1). Seksi Rehabilitasi Pasca Bencana dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.

(2). Kepala Seksi Rehabilitasi Pasca Bencana mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan tanggap darurat penanganan rehabilitasi pasca bencana.

(15)

a. Penyusunan rencana operasional dan program kerja kegiatan penanganan rehabilitasi pasca bencana.

b. Penyusunan bahan rumusan kebijakan perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik.

c. Penyusunan bahan rumusan kebijakan normalisasi aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pasca bencana.

d. Penyusunan bahan rumusan kebijakan percepatan akselerasi bantua darurat berupa sandang, lauk-pauk, famili kit, kid ware serta beras dan obat-obatan serta makanan tambahan.

e. Penyusunan bahan rumusan kebijakan pembangunan kembali semua prasarana dan sarana serta kelembagaan pada wilayah pasca bencana.

f. Pelaksanaan evaluasi dan analisis pelaporan pelaksanaan tugas.

g. Pelaksana tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

h. Pelaksanaan koordinasi tanggap darurat penanggulangn bencana dengan sub unit kerja lain di lingkungan Badan.

b. Seksi Rekonstruksi Pasca Bencana

(1). Seksi Seksi Rekonstruksi Pasca Bencana dipimpin oleh seorang Kepala Seksi

(2). Kepala Seksi Rekonstruksi Pasca Bencana mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pengkoordinasian, pengkomandoan dan pelaksanaan rekonstruksi pasca bencana.

(3). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini Seksi Rekonstruksi Pasca Bencana menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana operasional dan program kerja kegiatan penanganan rekonstruksi pasca bencana.

b. Penyusunan bahan rumusan kebijakan tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya.

c. Penyusunan bahan rumusan kebijakan penegakan aspek hukum dan ketertiban pasca bencana.

d. Penyusunan bantuan rumusan kebijakan penguatan komunitas yang terkena bencana.

(16)

f. Pelaksanaan evaluasi dan analisis pelaporan pelaksanaan tugas.

g. Pelaksana tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

h. Pelaksanaan koordinasi rekonstruksi penanggulangan bencana dengan sub unit kerja lain di lingkungan Badan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dibantu oleh Satuan Tugas

(1). Satuan Tugas mempunyai tugas pokok membantu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah melaksanakan kaji cepat bencana dan dampak bencana.

(2). Satuan Tugas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan kaji cepat bencana dan dampak bencana terhadap penilaian kebutuhan dan penilaian kebutuhan dan penilaian kerusakan/ kerugian.

b. Pelaksanaan pemberian dukungan dan pendampingan terhadap Kepala Pelaksana BPBD dalam penanganan tanggap darurat bencana.

c. Pelaksanaan analisa dan pengkajian terhadap jumlah korban dan kerusakan sarana dan prasarana.

d. Pelaksanaan analisa dan pengkajian terhadap gangguan terhadap fungsi pelayanan umum, pe terhadap meintahan dan kemampuan sumber daya.

e. Pelaksanaan pemberian saran terhadap upaya penanganan bencana.

f. Pelaksanaan evaluasi dan analisis pelaporan pelaksanaan tugas.

g. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

h. Pelaksanaan koordinasi dan hubungan kerja dengan sektor dan instansi terkait dalam penanganan darurat bencana.

Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung terdiri dari :

a. Kepala Badan

b. Sekretariat, membawahkan

a.Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian b.Sub. Bagian Keuangan

c.Sub. Bagian Penyusunan Program

c. Bidang Kedaruratan dan Logistik, membawahkan a.Seksi Logistik Penanggulangan Bencana

(17)

d. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, membawahkan a.Seksi Pencegahan Bencana

B.Seksi Kesiapsiagaan Bencana

e. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, membawahkan a.Seksi Rekonstruksi Pasca Bencana

(18)
(19)

1.4.1. Susunan Kepegawaian dan Kelengkapan

Adapun sumber daya manusia yang ada pada BPBD Kabupaten Bandung dalam melaksanakan roda organisasi sebagai berikut :

Tabel 1.1

Keberadaan Personil berdasarkan Golongan

No Tingkat Golongan Jumlah

1 Golongan IV 4 Orang

2 Golongan III 13 Orang

3 Golongan II 13 Orang

4 Golongan I -

Jumlah 30 Orang

Tabel 1.2

Keberadaan Personil berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Golongan Jumlah

1 S2 4 Orang

2 S1 16 Orang

3 D4

-4 D3 1 Orang

5 SLTA 9 Orang

6 SLTP - Orang

7 SD - Orang

Jumlah 30 Orang

Tabel 1.3

Keberadaan Personil berdasarkan Pendidikan Struktural

No Tingkat Golongan Jumlah

1 Adum/DiklatpimIV/Spada 6 Orang

2 Adumla/Spala - Orang

3 Spama/Diklatpim III/Spadya 2 Orang

4 Diklatpim II/Spamen 1 Orang

Jumlah 9 Orang

Tabel 1.4

Keberadaan Personil Non PNS

No Tingkat Pendidikan Jumlah

1 TKK ( SLTA) -

2 Pekerja Harian Lepas (PHL)

- S1 3 Orang

- D3 1 Orang

- SLTA/STM 5 Orang

- SLTP 2 Orang

- SD -

(20)

Sumber Daya Manusia Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung per Desember 2012, Pegawai organik berjumlah 30 orang. Pegawai organik mayoritas sarjana. Sumber Daya Manusia, Penanggulangan Bencana yang meliputi kegiatan penetapan rencana, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian penanggulangan bencana secara terintegrasi yang meliputi prabencana, saat tanggapan darurat dan pasca bencana, evaluasi dan pelaporan memerlukan sumber daya manusia yang tinggi. (data komposisi pegawai BPBD tahun 2012 terlampir).

Tabel 1.5

Asset (Sarana dan Prasarana)

NO. KODE

BARANG JENIS/ NAMA BARANG

KEADAAN BARANG

ASET JM

L

BAIK KURANG

BAIK RUSAK

1 02.03.01.01.02 Kendaraan Roda Empat √ _ _ 1 2 02.03.01.01.02 Kendaraan Roda Empat √ _ _ 1 3 02.03.01.01.02 Kendaraan Roda Empat √ _ _ 1 4 02.03.01.01.02 Kendaraan Roda Empat √ _ _ 1 5 02.06.01.01.02 Mesin Tik Manual Standar √ _ _ 1 6 02.06.04.07.06 Lemari Arsip P.Kaca √ _ _ 4 7 02.06.04.07.06 Lemari Arsip P.Ayun √ _ _ 5 8 02.06.01.04.14 Lemari Arsip Pintu Setengah √ _ _ 1 9 02.06.01.04.04 Filling Kabinet/Metal √ _ _ 9

10 02.06.02.06.03 Televisi √ _ _ 1

11 02.06.02.04.01 Kulkas √ _ _ 2

12 02.06.02.03.01 Vacuum Cleaner √ _ _ 1

13 02.06.02.03.03 Mesin Babat Rumput √ _ _ 1

14 02.06.03.02.01 Komputer PC √ _ _ 4

15 02.06.03.02.02 Laptop √ _ _ 1

16 02.06.03.05.03 Printer √ _ _ 1

17 02.06.03.05.04 Scanner √ _ _ 1

18 02.06.02.06.18 UPS/Stabilizer √ _ _ 1

19 02.07.01.01.03 Infocus/Proyektor+Attachment √ _ _ 1

20 02.06.03.02.05 Layar Infocus √ _ _ 1

21 02.06.02.06.08 Sound System √ _ _ 1

22 02.06.04.01.06 Meja Kerja Setengah Biro √ _ _ 8

23 02.06.02.01.27 Kursi Kerja √ _ _ 10

24 02.06.02.01.27 Kursi Rapat / chitoes √ _ _ 30

25 02.06.02.01.07 Zice √ _ _ 5

26 02.06.01.04.03 Rak Buku √ _ _ 7

27 02.06.02.01.02 Rak TV √ _ _ 2

28 02.06.02.01.37 Meja Komputer √ _ _ 4

29 02.06.02.01.13 Meja Telpon √ _ _ 1

30 02.06.04.02.11 Meja Tamu √ _ _ 1

31 02.06.02.06.23 Camera Digital √ _ _ 1

(21)

33 02.06.02.06.50 Recorder (Alat Perekam) √ _ _ 2 34 02.04.03.01.71 Global Positioning System √ _ _ 2

35 02.06.02.06.39 Dispenser √ _ _ 3

36 02.06.02.06.50 Magic com √ _ _ 1

37 02.04.01.06.01 Gergaji Mesin Besar √ _ _ 1 38 02.04.01.06.01 Gergaji Mesin Sedang √ _ _ 1 39 02.03.01.01.02 Kendaraan Roda Empat √ _ _ 1 40 02.03.01.01.02 Kendaraan Roda Empat √ _ _ 1 41 02.03.01.05.01 Kendaraan Roda Dua √ _ _ 3

42 03.11.01.01.04 Pemeliharaan Peleburan Gedung,Halaman Parkir

√ _ _

Keberhasilan pencapaian tujuan dan sasarannya sangat dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern, diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Sumber dana yang diukur dalam laporan tahunan 2012 ini dari APBD Kabupaten Bandung didukung dengan kebijakan-kebijakan atau kegiatan penanggulangan bencana yang tidak terlepas dari adanya dukungan biaya untuk proses mewujudkan ketangguhan masyarakat Kabupaten Bandung dalam menghadapi Bencana secara terpadu dan berkelanjutan dengan berbasis pada penguatan kelembagaan, budaya dan kearifan lokal yang dilaksanakan oleh stakeholder, masyarakat dan aparat pemerintah.

b. Sarana dan Prasarana yang tersedia cukup dapat menunjang tercapainya Program pelayanan administrasi perkantoran melalui kegiatan penyediaan jasa komunikasi sumber daya air dan listrik, jasa kebersihan kantor, alat tulis kantor, barang cetakan dan penggandaan, komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor, peralatan dan perlengkapan kantor, bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan, makanan dan minuman, Rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah.

1.5.MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan Tujuan disusunnya Laporan Tahunan ini dibuat sebagai : 1. Laporan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun anggaran. 2. Bahan Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Bupati Bandung.

3. Bahan Evaluasi Kinerja BPBD dalan perencanaan kegiatan tahun yang akan datang.

1.6. SISTEMATIKA PENYUSUNAN BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

(22)

1.2 Dasar Hukum

Memberikan uraian ringkas tentang dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan Laporan Tahunan, baik yang berskala nasional, regional maupun lokal (peraturan yang memuat ketentuan secara langsung terkait dengan penyusunan Laporan Tahunan).

1.3 Gambaran Umum

Menjelaskan uraian ringkas tentang tugas pokok dan fungsi BPBD

1.4 Maksud dan Tujuan

Menjelaskan uraian ringkas tentang maksud dan tujuan penyusunan dokumen Laporan Tahunan bagi BPBD

1.5 Sistematika Penyusunan

Mengemukakan struktur penyusunan dokumen Laporan Tahunan terkait dengan pengaturan bab serta garis besar isi setiap bab di dalamnya.

BAB II PROGRAM KERJA 2.1 Visi dan Misi

2.2 Tujuan dan sasaran 2.3 Program dan kegiatan

BAB III ANGGARAN REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA 3.1 Pendapatan

3.2 Belanja

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASILNYA 4.1 Sumber Dana APBD Kabupaten Bandung

4.2 Sumber Dana di Luar APBD Kabupaten Bandung BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 5.2 Saran

(23)

BAB II

PROGRAM KERJA

BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

KABUPATEN BANDUNG

2.1 VISI DAN MISI

Visi merupakan suatu keadaan atau harapan yang harus diwujudkan pada masa yang akan datang. Sebagai unsur yang bertugas membantu Sekretaris Daerah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam menetapkan visinya harus mengacu kepada visi Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung dengan tetap memperhatikan fungsi dan tugas pokoknya.

Dalam melaksanakan kegiatannya Badan Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) mengacu pada Visi dan Misi Badan Penanggulangan

Bencana Daerah (BPBD) 2010

2015 dan disusun berdasarkan visi, misi,

tujuan, sasaran, cara mencapai tujuan dan sasaran yang meliputi :

kebijaksanaan, program dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi

perkembangan masa depan.

Memperhatikan Visi Kabupaten tersebut serta dengan memperhatikan

perubahan paradigma dan peranan perencana pada masa yang akan datang,

maka Visi BPBD Kabupaten Bandung Tahun 2011-2015 adalah :

”Terwujudnya Kabupaten Bandung Siaga dan Sabilulungan dalam menghadapi

bencana”.

Dalam mewujudkan visi tersebut, serta mendorong upaya peningkatan

kualitas sumber daya manusia di seluruh unsur organisasi, maka dirumuskan

Misi BPBD Kabupaten Bandung yang di dalamnya mengandung tujuan

organisasi serta sasaran yang ingin dicapai. Selain sebagai penjabaran dari

visi, rumusan misi tersebut juga mengambarkan tugas pokok dan fungsi

BPBD

BPBD sebagai salah satu lembaga teknis daerah dari Pemerintah Kabupaten Bandung, dalam menetapkan visinya, harus mengacu kepada Visi Kabupaten Bandung dengan serta memperhatikan tugas pokok dan fungsinya. Visi Kabupaten Bandung yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah No. 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2010 – 2015, yaitu “Terwujudnya Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata Kelola Pemerintah yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, berlandaskan Religius, Kultural dan berwawasan Lingkungan”.

Memperhatikan Visi Kabupaten tersebut, maka Visi BPBD Kabupaten

(24)

bencana”.

Penjabaran makna dari Visi Badan Penanggulangan Bencana

Daerah adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya adalah Rencana kegiatan yang menjadi kenyataan.

2. Siaga dan Sabilulungan dalam Menghadapi Bencana adalah mekanisme untuk mendekatkan pelayanan dasar kesiapan menghadapi bencana dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat khususnya di Kabupaten Bandung.

Agar Visi tersebut dapat diwujudkan dan dapat mendorong efektivitas dan efisiensinya penanggulangan bencana yang profesional maka rumusan Misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut :

1. Mempercepat jangkauan pelaksanaan penanggulangan bencana.

2. Mengembangkan sarana dan prasarana penanggulangan bencana.

3. Meningkatkan profesionalitas aparatur dan masyarakat terlatih dalam penanggulangan bencana.

4. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam mengantisipasi bencana.

(25)

Tabel 2.1

Keterkaitan Visi dan Misi BPBD Kabupaten Bandung dengan Visi dan Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Tahun

2010-2015

Visi Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 2010 – 2015

“Mewujudkan Kabupaten Bandung yang

maju, Mandiri dan Berdaya Saing, Melalui Tatakelola Pemerintahan Yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan Berlandaskan Religius Kultural dan

Berwawasan Lingkungan”

Visi BPBD Kabupaten Bandung tahun 2010 – 2015

”Terwujudnya Kabupaten Bandung Siaga dan Sabilulungan dalam menghadapi bencana”

Misi Misi

1. Meningkatkan Profesionalisme Birokrasi.

2. Meningkatkan Kualitas SDM (Pendidikan dan Kesehatan), memantapkan Kesalehan Sosial berlandaskan Iman dan Taqwa.

3. Memantapkan pemulihan

Keseimbangan Lingkungan Pembangunan Berkelanjutan.

4. Menggali, menumbuhkembangkan dan melestarikan budaya sunda serta kearifan lokal lainnya.

5. Memantapkan Pembangunan Perdesaan.

6. Meningkatkan Ketersediaan dan kualitas Infrastruktur serta Keterpaduan pemanfaatan Tata Ruang Wilayah.

7. Meningkatkan partisipasi sektor swasta, pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan daya saing daerah.

1. Mempercepat jangkauan pelaksanaan penanggulangan bencana.

2. Mengembangkan sarana dan prasarana penanggulangan bencana.

3. Meningkatkan profesionalitas aparatur dan masyarakat terlatih dalam penanggulangan bencana.

4. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam mengantisipasi bencana.

5. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama lintas sektor dalam pelaksanaan saat tidak terjadi bencana maupun saat bencana, yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi BPBD serta berpedoman kepada RPJM Daerah.

2.2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan

Guna mewujudkan Misi tersebut, terdapat Tujuan Misi yang harus dicapai, yaitu :

a.

Merumuskan dan melaksanakan tugas di bidang pengkoordinasian,

pengkomandoan

dan

pelaksanaan

pencegahan,

mitigasi

dan

kesiapsiagaan penanggulangan bencana.

b.

Merumuskan

koordinasi/kerjasama

dan

kemitraan

unit

kerja/

(26)

Sasaran

Adapun sasaran dari tujuan misi yang akan dilaksanakan, yaitu :

a.

Tersedianya peta, data dan informasi rawan bencana di 267 desa, 9

kelurahan dalam rangka peningkatan pengurangan bencana di Kabupaten

Bandung.

b.

Meningkatkan pembinaan tehnik terhadap masyarakat dalam rangka

peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengantisipasi bencana di

setiap wilayah masing-masing.

c.

Terwujudnya koordinasi di bidang tanggap darurat, pencegahan, mitigasi,

kesiapsiagaan, tanggap darurat penanggulangan bencana, rehabilitasi

dan rekonstruksi penanggulangan bencana dengan unit kerja/

instansi/lembaga lain.

Tujuan BPBD Kabupaten Bandung merupakan sesuatu yang akan dicapai dimasa yang akan datang. Perumusan tujuan akan mengarahkan kepada perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam merealisasikan misi dari BPBD kabupaten Bandung. Untuk mewujudkan misi BPBD Kabupaten Bandung, maka perlu dijabarkan kembali menjadi tujuan dan sasaran strategis yang lebih.

2.3. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada tahun 2012 meliputi 4 (Empat) Program Belanja Langsung SKPD dan 4 (Empat) Program untuk Belanja langsung kegiatan. Program tersebut mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

2.3.1. PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD

A.Program Kesekretariatan yang terdiri dari :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran antara lain : 1) Kegiatan Belanja Jasa Kantor

2) Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik 3) Kegiatan Penyediaan jasa Kebersihan Kantor

4) Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor

5) Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

6) Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor.

7) Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 8) Kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga

9) Kegiatan penyediaan bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan 10) Kegiatan Penyediaan makanan dan minuman

(27)

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1) Pengadaan Kendaraan Operasional Dinas

2) Pengadaan Mebeulair

3) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung/Kantor.

4) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional.

3. Kegiatan Peningkatan Disiplin Aparatur  Kegiatan Pengadaan Pakaian Olah Raga

4. Kegiatan Peningkatan Pengembangan sistem Pelaporan  Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun.

B. Program dan Kegiatan bidang yang terdiri dari

1. Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam 1) Kegiatan Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi

bencana alam

2) Kegiatan Pengadaan logistik dan obat-obatan bagi penduduk di tempat penampungan sementara

2. Program perencanaan pengembangan kota-kota menengah dan besar

- Kegiatan koordinasi penanggulangan dan penyelesaian

bencana alam sosial.

3. Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana

alam

- Kegiatan Pemetaan kawasan rawan bencana

4. Program penataan peraturan perundang-undangan

(28)

BAB III

ANGGARAN REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA

3.1. PENDAPATAN

Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten

Bandung bukan merupakan SKPD penghasil pendapatan.

3.2. BELANJA

Anggaran BPBD pada tahun 2012 sebelum perubahan anggaran adalah, sebesar Rp.4.317.187.900,- (Empat Milyar Tiga Ratus Tujuh Belas Juta Seratus Delapan Puluh Tujuh Ribu Sembilan Ratus Rupiah) dan setelah perubahan anggaran adalah sebesar Rp. 5.038.711.150,- (Lima Milyar Tiga Puluh Delapan Juta Tujuh Ratus Sebelas Ribu Seratus Lima Puluh Rupiah), terealisasi sebesar Rp.4.975.283.860,- (Empat Milyar Sembilan Ratus Tujuh Puluh Lima Juta Dua Ratus Delapan Puluh Tiga Ribu Delapan Ratus Enam Puluh Rupiah).

Pencapaian 98.74%, dengan belanja tidak langsung sebesar Rp.1.705.492.349,- (Satu Milyar Tujuh Ratus Lima Juta Empat Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Tiga ratus Empat Puluh Sembilan Rupiah) dan belanja langsung sebesar Rp.3.269.791.511.- (Tiga Milyar Dua Ratus Enam Puluh Sembilan Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu Lima Ratus Sebelas Rupiah) yang dijabarkan melalui 8 Program dan 23 Kegiatan yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.6

Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Badang Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

Kabupaten Bandung Tahun 2012

No.

Urusan Program/ Kegiatan/

Sub Kegiatan

Alokasi Biaya (Rp)

Anggaran

Realisasi

%

1

2

3

4

5

I

BELANJA TIDAK LANGSUNG

SEBELUM PERUBAHAN

1,616,028,000

-

BELANJA TIDAK LANGSUNG

SETELAH PERUBAHAN

1,737,551,250 1,705,492,349

98,5

A

BELANJA PEGAWAI

1,737,551,250

1

,705,492,349

98,15

1 Gaji dan Tunjangan

1,273,455,000

1 ,255,229,849 98,57

2 Tambahan Penghasilan PNS

464,096,250

450,262,500 99,52

II

BELANJA LANGSUNG SEBELUM

PERUBAHAN

2,701,159,000

(29)

BELANJA LANGSUNG SETELAH

PERUBAHAN

3,301,159,900 3,269,791,511 99,05

A

Program

Pelayanan

Administrasi Perkantoran

637,771,900

631,041,761 99.94

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat

1,800,000

1,800,000

100

1

Pelayanan jasa komunikasi Sumber

daya air dan listrik

15,665,000 11,096,111 70,83

2

Penyediaan jasa kebersihan kantor

31,514,600 31,339,600 99.44

3

Penyediaan alat tulis kantor

50,000,000 49,368,150 98,74

4

Penyediaan barang cetakan dan

penggandaan

31,321,000 31,182,600 99,56

5

Penyediaan komponen instalasi

listrik/penerangan

bangunan

kantor

9,992,300

9,992,300

100

6

Penyediaan

peralatan

dan

perlengkapan kantor

137,689,000

136,330,000 99.01

7

Penyediaan

peralatan

rumah

tangga

6,250,000

6,250,000

100

8

Penyediaan bahan bacaan dan

peraturan perundang-undangan

13,680,000

13,680,000

100

9

Penyediaan

makanan

dan

minuman

74,675,000

74,675,000

100

10

Rapat-rapat

koordinasi

dan

konsultasi ke luar derah

206,685,000

206,653,000

99,98

11

Rapat-rapat

kordinasi

dan

konsultasi ke Dalam Daerah

58,500,000

58,500,000

100

B

Program Peningkatan sarana

dan prasarana aparatur

830,853,000

814,090,000 97.98

1

Pengadaan

kendaraan

Dinas/

Operasional

449,000,000 437,260,000

97,39

2

Pengadaan meubelair

98,388,000 97,145,000 98,74

3

Pemeliharaan

rutin/

berkala

gedung kantor

93,800,000

93,800,000

100

4 Pemeliharaan

rutin/

berkala

kendaraan dinas/ operasional

189,665,000

185,885,000 98,01

C

Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

14,875,000

14,822,500 99,65

1. Pengadaan Pakaian Dinas

Hari-Hari Tertentu

(30)

D

Program

Peningkatan

Pengembangan

Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan

1 Penyusunan Pelaporan Keuangan

akhir tahun

17,660,000 17,660,000

100

III BELANJA LANGSUNG URUSAN

PROGRAM

A

Program Pencegahan dini dan

penanggulangan

korban

bencana alam

825,000,000

823,471,000 99,81

1

Pemantauan dan Penyebarluasan

Informasi Potensi Bencana Alam

525,000,000

524,549,800 99,91

2

Pengadaan Logistik dan

Obat-obatan bagi Penduduk di Tempat

Pengungsian

300,000,000 298,921,200 99,64

B

Program Perencanaan

Pengembangan Kota-Kota

Menengah dan Besar

475,000,000

475,000,000

100

1 Koordinasi Penanggulangan dan

Penyelesaian Bencana

475,000,000

475,000,000

100

C

Program Perencanaan

Pembagunan Daerah Rawan

Bencana

135,000,000

135,000,000

100

2 Pemetaan Kawasan Rawan

Bencana

135,000,000

135,000,000

100

D

Program Penataan Peraturan

Perundang-Undangan

365,000,000

358,706,250

98,28

1 Kajian

Peraturan

Perundang-Undangan

Daerah

Terhadap

Peraturan

Perundang-Undangan

yang Baru, Lebih Tinggi dari

Keserasian

Antar

Peraturan

(31)

BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASILNYA

Pada tahun anggaran 2012 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BDBD) Kabupaten Bandung, mendapat alokasi anggaran sebelum perubahan sebesar Rp.4.317.187.900,- dan setelah perubahan anggaran adalah sebesar Rp.5.038.711.150,- , terealisasi sebesar Rp.4.975.283.860,- yang terdiri dari :

1. Belanja Tidak Langsung, sebelum perubahan anggaran sebesar Rp. 1,616,028,000,- dan setelah perubahan anggaran sebesar Rp.1.737.551.250,- terealisasi Rp.1,705,492,349 atau 98,15%.

2. Belanja Langsung, anggaran sebesar :

 Sumber Dana dari APBD Kabupaten Bandung DPA BPBD sebelum perubahan sebesar Rp.2,701,159,000,- dan setelah perubahan anggaran sebesar Rp.3,301,159,900,- dan terealisasi sebesar Rp. 3,269,791,511,- atau 99,05%.  Sumber Dana on call tanggap darurat bencana (Belanja Tidak Terduga) dari

APBD Kabupaten Bandung :

-BTT untuk tanggap darurat bencana kebakaran sebesar Rp. 61,413,000,- -BTT untuk tanggap darurat bencana kekeringan sebesar Rp. 117,974,400,- -BTT untuk tanggap darurat bencana banjir & longsor sebesar

Rp.381,168,500,-

-Jumlah Total sumber dana on call tanggap darurat bencana dari APBD Kabupaten Bandung sebesar Rp. 560,555,900,-

4.1. SUMBER DANA APBD KABUPATEN BANDUNG

Anggaran BPBD tahun 2012, yang bersumber dari dana APBD Kabupaten Bandungsesuai Dokumen Pelaksanaan Anggaran untuk Belanja Langsung kegiatan SKPD sebesar Rp. 3,301,159,900,- Digunakan untuk 4 (empat) program kesekretariatan dan 4 (empat) program prioritas, yang digunakan untuk kegiatan antara lain :

4.1. Program dan Kegiatan 4.1.1. Kesekretariatan

1.Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat

Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 1,800,000 dan terealisasi sebesar Rp.1,800,000,- atau 100%, dengan langkah-langkah kegiatan diantaranya :

a) Pelaksanaan administrasi surat-menyurat (pembuatan, penerimaan dan pendistribusian).

(32)

Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 4.7

Indikator Tolak Ukur Kinerja

Target Realisasi

Masukan Tersedianya Dana, SDM dan Bahan

Rp.1,800,000 Rp.1,800,000

Keluaran Terpeliharanya kegiatan pelayanan administrasi perkantoran dengan tersedianya jasa surat menyurat

750 nomor surat 764 buah surat

Hasil Meningkatnya produktivitas kerja melalui penyediaan jasa surat menyurat

12 Bulan 12 Bulan

b. Pelayanan jasa komunikasi Sumber daya air dan listrik

Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 15,665,000,- dan terealisasi sebesar Rp.11,096,111,- atau 70,83%, kegiatan yang dilaksanakan yaitu :

a)

Kegiatan penyediaan air minum bagi karyawan-karyawati BPBD

b)

Penyediaan komunikasi melalui telepon

c)

Penyediaan komunikasi melalui internet

Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas, dapet dilihat pada table berikut :

Tabel 4.8

Indikator Tolak Ukur Kinerja

Target Realisasi

Masukan Tersedianya Dana, SDM dan Bahan

Rp. 15,665,000 Rp. 11,096,111

Keluaran

Tersedianya air minum Terpeliharanya jaringan listrik. Lancarnya komunikasi lewat

internet

Meningkatnya produktivitas kerja melalui penyediaan jaringan listrik, air minum dan telekomunikasi.

12 bulan 12 bulan

c. Penyediaan jasa kebersihan kantor

Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 31,514,600,- dan terealisasi sebesar Rp. 31,514,600,- atau 100 %, kegiatan ini melaksanakan penyediaan petugas kebersihan kantor, halaman kantor juga menyediakan peralatan kebersihan dan bahan pembersih untuk satu tahun anggaran.

(33)

Tabel 4.9

Indikator Tolak Ukur Kinerja

Target Realisasi

Masukan Tersedianya Dana, SDM dan Bahan

Rp. 31,514,600 Rp. 31,514,600

Keluaran

Tersedianya petugas kebersihan Terpeliharanya kenyamanan

Hasil Terciptanya kebersihan kantor dan lingkungan

12 bulan 12 bulan

d. Penyediaan alat tulis kantor

Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp.50,000,000,- dan terealisasi sebesar Rp.49,368,150,- atau 98.74 %, .Untuk lebih jelasnya dari uraian di atas, dapat dilihat pada table berikut :

Tabel 4.10

Indikator Tolak Ukur Kinerja

Target Realisasi

Masukan Tersedianya Dana, SDM dan Bahan

Rp. 50,000,000 Rp. 49,368,150 Keluaran Tersedianya alat tulis kantor 1654 satuan 1634 satuan

Hasil Terselenggaranya administrasi perkantoran

100 % 98,74 %

e. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 31,321,000,- dan terealisasi sebesar Rp.31,182,600,- atau 99.56 %, kegiatan ini ditujukan untuk pengadaan barang cetakan kantor baik berupa amplop dinas, buku administrasi serta blanko yang terkait dengan administrasi perkantoran

Secara rinci uraian tersebut, dapat dilihat pada table berikut : Tabel 4.11

Indikator Tolak Ukur Kinerja

Target Realisasi

Masukan Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Rp. 31,321,000 Rp.31,182,600

Keluaran Tersedianya Bahan cetakan Penggandaan

27 jenis 1 paket

27 jenis 1 paket

Hasil Terselenggaranya administrasi perkantoran

100 % 99.56 %

f. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

(34)

Secara rinci uraian tersebut, dapat dilihat pada table berikut : Tabel 4.12

Indikator Tolak Ukur Kinerja

Target Realisasi

Masukan Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Rp. 9,992,300 Rp. 9,992,300

Keluaran Tersedianya komponen Peralatan Listrik

14 jenis 14 jenis

Hasil Terciptanya kenyamanan kantor 100 % 100 %

g. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 137,689,000,- dan terealisasi sebesar Rp. 136,330,000,- atau 99,01%, yang digunakan untuk belanja modal pengadaan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

- Rapat-rapat persiapan

- Pembentukan pejabat pengadaan barang - Pembentukan pejabat pemeriksa barang - Penerimaan dokumen pengadaan barang - Proses pelaksanaan pengadaan barang

- Proses pemeriksaan dokumen dan penerimaan barang

Dari langkah-langkah tersebur di atas, maka hasil yang di capai adalah pelaksanaan pengadaan barang yang akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Melalui mekanisme pengadaan barang sesuai prosedur, maka diperoleh barang yang berkualitas sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Secara rinci uraian tersebut, dapat dilihat pada table berikut : Tabel 4.13

Indikator Tolak Ukur Kinerja

Target Realisasi

Masukan Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Rp. 137,689,000 Rp.136,330,000

Keluaran

Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor :

- Lemari Arsip Pintu Kaca - Lemari Arsip Pintu Ayun - Lemari Arsip Pintu Setengah - Filing Kabinet

- Televisi - Kulkas

(35)

- Permasalahan :

Anggaran kegiatan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor sebelum perubahan atau Januari s/d September 2012 adalah sebesar Rp.122,689,000,- dan terealisasi sebesar 114,180,000,-. Anggaran setelah perubahan atau pada bulan Oktober 2012, bertambah sebesar Rp.15,000,000 untuk pengadaan 1 unit sound system, yang diambil dari kelebihan anggaran pada kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas/ Operasional. Jadi anggaran setelah perubahan menjadi Rp.137,689,000,- dan terealisasi sebesar Rp.136,330,000,- dengan sisa anggaran sebesar Rp.1,359,000,-.

- Penyelesaian masalah

Anggaran yang dicairkan dikembalikan dengan sisa anggaran berada pada kas daerah.

h. Penyediaan peralatan rumah tangga

Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp.6,250,000,- dan terealisasi sebesar Rp.6,250,000,- atau 100 %, kegiatan ini ditujukan untuk belanja modal pengadaan peralatan dapur

Secara rinci uraian tersebut, dapat dilihat pada table berikut : Tabel 4.14

Indikator Tolak Ukur Kinerja

Target Realisasi

Masukan Tersedianya Dana, SDM dan Bahan

Rp. 6,250,000 Rp. 6,250,000

Keluaran

Tersedianya Perlengkapan peralatan Rumah tangga :

-Tabung Gas

Hasil Meningkatkan pelayanan rumah tangga perkantoran

100% 100%

i. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

(36)

Secara rinci uraian tersebut, dapat dilihat pada table berikut : Tabel 4.15

Indikator Tolak Ukur Kinerja

Target Realisasi

Masukan Tersedianya Dana, SDM dan Bahan

Rp.13,680,000 Rp.13,680,000

Keluaran

Tersedianya Surat Kabar/ majalah dan buku ilmu pengetahuan :

j. Penyediaan makanan dan minuman

Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 74,675,000,- dan terealisasi sebesar Rp.74,675,000,- atau 100 %, kegiatan ini ditujukan untuk membiayai makan dan minum harian pegawai, rapat, tamu serta makan dan minum kegiatan.

Secara rinci uraian tersebut, dapat dilihat pada table berikut : Tabel4.16

Indikator Tolak Ukur Kinerja

Target Realisasi

Masukan Tersedianya Dana, SDM dan Bahan

Rp. 74,675,000 Rp. 74,675,000

Keluaran

Tersedianya :

-Makan dan minum harian piket

bencana

-Makan dan minum harian

pegawai non PNS

-Makan dan minum harian rapat -Makan dan minum tamu

Hasil Meningkatkan kinerja karyawan/ti BPBD dan pelayanan tamu

100 % 100 %

k. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar derah

Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 206,685,000,- dan terealisasi sebesar Rp. 206,653,000,- atau 99,98 %, kegiatan ini diperuntukan untuk membiayai perjalanan dinas ke luar daerah dalam rangka rapat koordinasi ke luar daerah, dengan sisa anggaran sebesar Rp.32,000,- dan telah disetor ke kas daerah.

Secara rinci uraian tersebut, dapat dilihat pada table berikut : Tabel 4.17

Indikator Tolak Ukur Kinerja

Target Realisasi

Masukan Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Rp. 206,685,000 Rp.206,653,000

(37)

- Sekretaris Daerah - Eselon II/ Anggota DPRD - Eselon III konsultasi di tingkat Propinsi, regional dan nasional

100 % 99,98 %

l. Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke Dalam Daerah

Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp.58,500,000,- dan terealisasi sebesar Rp.58,500,000,- atau 100 %, kegiatan ini ditujukan untuk membiayai makan dan minum harian pegawai, rapat, tamu serta makan dan minum kegiatan.

Secara rinci uraian tersebut, dapat dilihat pada table berikut : Tabel 4.18

Indikator Tolak Ukur Kinerja

Target Realisasi

Masukan Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Rp. 58,500,000 Rp. 58,500,000

Keluaran

Tersedianya biaya perjalanan dinas ke dalam daerah :

Hasil Terlaksananya rapat koordinasi/ konsultasi di dalam daerah

100 % 100 %

2. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur a. Pengadaan kendaraan Dinas/ Operasional

Kegiatan ini sebelum perubahan dianggarakan sebesar Rp. 464,000,000,-. Setelah perubahan anggaran menjadi Rp. 449,000,000,- dengan realisasi sebesar Rp.437,260,000,- atau 97,36%, dengan sisa anggaran Rp.11,740,000. Anggaran tersebut digunakan untuk belanja modal pengadaan kendaraan dinas/ operasional dengan langkah-langkah sebagai berikut :

- Rapat-rapat persiapan

- Pembentukan pejabat pengadaan barang - Pembentukan pejabat pemeriksa barang - Penerimaan dokumen pengadaan barang - Proses pelaksanaan pengadaan barang

(38)

Secara rinci uraian tersebut, dapat dilihat pada table berikut : Tabel 4.19

Indikator Tolak Ukur Kinerja

Target Realisasi

Masukan Tersedianya Dana, SDM dan Bahan

Rp. 449,000,000 Rp. 437,860,000

Keluaran

Tersedianya Sarana dan Prasarana Aparatur

-alat-alat angkutan darat

bermotor pick up

-alat-alat angkutan darat

bermotor sepeda motor

Terciptanya Kelancaran dan kenyamanan kerja Aparatur melalui penyediaan kendaraan dinas

100 % 97,36 %

b. Pengadaan meubelair

Kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 98,388,000,- dan terealisasi sebesar Rp.97,145,000,- atau 98.74 %, kegiatan ini ditujukan untuk belanja modal pengadaan barang dan jasa dengan langkah-langkah sebagai berikut :

- Rapat-rapat persiapan

- Pembentukan pejabat pengadaan barang - Pembentukan pejabat pemeriksa barang - Penerimaan dokumen pengadaan barang - Proses pelaksanaan pengadaan barang

- Proses pemeriksaan dokumen dan penerimaan barang

Secara rinci kegiatan tersebut dapat diuraikan melalui table berikut : Tabel 4.20

Indikator Tolak Ukur Kinerja

Target Realisasi

Masukan Tersedianya Dana, SDM dan Bahan Rp.98,388,00 0

Rp. 97,145,000

Keluaran

Tersedianya Sarana dan Prasarana Aparatur :

- Belanja Modal Pengadaan Meja Kerja Setengah Biro

- Belanja Modal Pengadaan kursi kerja - Belanja Modal Pengadaan kursi rapat - Belanja Modal Pengadaan sofa - Belanja Modal Pengadaan Rak Buku - Belanja Modal Rak TV

- Belanja Meja Komputer - Belanja Meja Telepon - Belanja Modal Meja Tamu

8 Hasil Tersedianya sarana prsarana kantor 100 % 98,74 %

Gambar

Tabel 1.1 Keberadaan Personil berdasarkan Golongan
Tabel 1.5 Asset (Sarana dan Prasarana)
Tabel 2.1 Keterkaitan Visi dan Misi BPBD Kabupaten Bandung dengan
 Tabel 3.6 Anggaran dan Realisasi Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung Badang Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tandan buah segar (TBS) yang baru dipanen harus segera diangkut ke pabrik dapat segera diolah. Buah yang tidak dapat segera diolah akan mengalami kerusakan atau akan

Kinerja Agustus 2017: Portofolio reksa dana memberikan imbal hasil sebesar 4.31% sejak awal tahun sampai dengan akhir Agustus, di bawah performa dari tolak ukur yang memberikan

• Praktek ini belum sesuai dengan amanat pasal 3 hurug g UU SPPA, bahwa setiap anak dalam proses peradilan pidana berhak tidak ditangkap, ditahan, atau dipenjara, kecuali sebagai

Mengenai kesadaran wajib pajak, pengetahuan wajib pajak, sanksi perpajakan dan akuntabilitas publik pada kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor, berdasarkan

2.498.000.000,- (Dua milyar empat ratus sembilan puluh delapan juta rupiah) Tahun Anggaran 2017, maka dengan ini diumumkan bahwa Pemenang E-lelang pemilihan langsung

Fungsi terkait untuk menangani permasalahan tersebut biasanya pakai trigger mas, namun sepengetahuan saya, di MySQL kita tidak dapat memanipulasi row pada tabel yang

Dinas tenaga kerja kota medan merupakan satuan kerja perangkat daerah yang melaksanakan tugas dan kewenangan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan, dimana kedua perangkat daerah

Tujuan penelitian yang dilakukan pada tahun 2011 ini adalah untuk melihat dampak dan kebakaran hutan terhadap kejadian ISPA dan pneumonia di Kabupaten Pulang Pisau Provinsi