Laporan Praktikum
fotogrametri jarak dekat
pemodelan 3d
Oleh :
Leni Septiningrum
(3512100005)
Erlenda Prameswari
(3512100008)
Anindya Nadhira R.
(3512100042)
Ramanda Aji P.
(3512100048)
Alfi Rohmah Putri
(3512100077)
Jurusan Teknik Geomatika
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktikum
Fotogrametri Jarak Dekat yang berjudul Pemodelan 3D . Penyusunan laporan
merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Fotogramtri Jarak Dekat.
Dalam Penulisan laporan praktikumFotogramtri Jarak Dekat ini penulis merasa
masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.
Dalam penulisan laporan praktikumFotogramtri Jarak Dekat ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan kesehatan serta kesempatan untuk
membuat makalah ini.
2. Dr-Ing Ir. Teguh Harijanto,M.Sc., dan Hepi Hapsari,ST.,MT., selaku dosen mata
kuliah Fotogramtri Jarak Dekat
3. Hidayat Husnul .ST,.M.T,. selaku dosen responsi mata kuliah Fotogramtri Jarak
Dekat
4. Semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan sehingga
dapat terselesainya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya dan untuk mata kuliah
Fotogramtri Jarak Dekat.
DAFTAR ISI
3.2 Alat dan Bahan...6
3.3 Langkah Kerja...8
BAB IV HASIL DAN ANALISA... 28
4.1 Hasil Pemotretan...28
4.2 Hasil Pemodelan 3D Obyek...29
4.3 Analisa...31
BAB V PENUTUP... 35
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Parameter Orientasi Dalam...2
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Beberapa Jenis Kolimator...3Gambar 3.1 Kamera NIKON Coolpix S3500...6
Gambar 3.2 Tripod...7
Gambar 3.3 Diagram Alir Praktikum...8
Gambar 3.4 Aplikasi PhotoModeler Scanner...9
Gambar 3.5 Tampilan awal PhotoModeler Scanner...10
Gambar 3.6 Kotak Dialog untuk Pemilihan Foto...10
Gambar 3.7 Kotak Dialog Camera Source...11
Gambar 3.8 Tampilan Foto yang Telah Dipilih...11
Gambar 3.9 Toolbar Marking dan Referencing...12
Gambar 3.10 Menu Project - Process...12
Gambar 3.11 Kotak Dialog Processing...13
Gambar 3.12 Kotak Dialog Processing Finished...13
Gambar 3.13 Menu Open 3D View...13
Gambar 3.14 Jendela 3D Viewer...14
Gambar 3.15 Menu Create Dense Surface...14
Gambar 3.16 Kotak Dialog Create Dense Surface...15
Gambar 3.17 Kotak Dialog Meshing Option...15
Gambar 3.18 Kotak Dialog DSM Summary...16
Gambar 3.19 Tampilan 3D Modelling...16
Gambar 3.20 Menu 3D Viewer...17
Gambar 3.21 Kotak Dialog 3D Viewer Options...17
Gambar 3.22 Tampilan 3D Modelling Fast Texture...17
Gambar 3.23 Aplikasi PhotoModeler Scanner 2013...18
Gambar 3.24 Tampilan awal PhotoModeler Scanner 2013...18
Gambar 3.28 Kotak Dialog Smart Point Project...20
Gambar 3.29 Kotak Dialog SmartPoint Project Complete...21
Gambar 3.30 Kotak Dialog Automatic SmartPoints Summary...21
Gambar 3.31 Kotak Dialog Project Status Report...22
Gambar 3.33 Jendela 3D Viewer...23
Gambar 3.34 Proses pemilihan daerah 3D Modelling...23
Gambar 3.35 Kotak Dialog Point Mesh Option...24
Gambar 3.36 Kotak Dialog DSM Summary...25
Gambar 3.37 Hasil Mesh Point...25
Gambar 3.38 Kotak Dialog 3D Viewer...26
Gambar 3.21 Kotak Dialog 3D Viewer Options...26
Gambar 3.22 Tampilan 3D Modelling Fast Texture...27
Gambar 4.1 Hasil Pemotretan...28
Gambar 4.2 Model 3D Versi 6.2 Surface Types : Shaded...29
Gambar 4.3 Model 3D Versi 6.2 Surface Types : Fast Texture...30
Gambar 4.4 Model 3D Versi 2013 Surface Types : Shaded...30
Gambar 4.4 Model 3D Versi 2013 Surface Types : Fast Textures...31
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin berkembangnya teknologi, bidang fotografi juga semakin berkembang. Dimulai dengan memasuki masa fotografi digital, berbagai pemanfaatan fotografi dalam dunia teknik terus mengalami perkembangan yang pesat. Salah satu perkembangan pemanfaatan fotografi adalah pemodelan 3D dengan menggunakan foto digital.
Salah satu software yang digunakan untuk melakukan pemodelan 3D dengan foto digital adalah Photomodeler Scanner. Dalam software Photomodeler Scanner, pemodelan 3D dilakukan dengan proses marking dan referencing. Proses marking dan referencing dilakukan dengan menandai titik-titik obyek dan mengidentifikasi titik yang sama pada foto yang berbeda. Secara sederhana, proses ini sama dengan melakukan orientasi foto untuk mendapatkan bentuk 3D. Namun, proses marking dan referencing memiliki keterbatasan untuk melakukan pemodelan pada permukaan yang memiliki tekstur, Oleh karena itu perlu dilakukan proses dense surface untuk melakukan pemodelan 3D pada obyek yang memiliki tekstur.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan praktikum ini adalah :
1) Melakukan proses pemodelan 3D dengan menggunakan softwarePhotoModeler Scanner.
2) Melakukan proses marking dan referencing pada pemodelan 3D dengan menggunakansoftwarePhotoModeler Scanner.
3) Melakukan pemodelan 3D obyek yang memiliki tekstur dengan dense surface padasoftwarePhotoModeler Scanner.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat praktikum ini adalah :
1) Mampu melakukan pemodelan 3D dengan menggunakansoftwarePhotoModeler Scanner.
2) Mampu melakukan prosesmarkingdanreferencingpada pemodelan 3D dengan menggunakan software PhotoModeler Scanner.
BAB 2
STUDI REFERENSI
2.1 Kalibrasi Kamera
Prosedur kalibrasi kamera bertujuan untuk mengkharakteristik jalur-jalur sinar yang memasuki pada setiap eksposure [Donald Moe, 2010].Parameter yang digunakan untuk proses ini disebut parameter orientasi dalam. Parameter utamanya adalah focal length dari lensa dan lokasiprinciple point. Terdapat juga parameter lensa distorsi yang didapatkan dari distorsi atau gangguan-gangguan selama proses pengambilan data. Distorsi lensa dapat menyebabkan bergesernya titik pada foto dari posisi yang sebenarnya, sehingga memberikan ketelitian pengukuran yang tidak baik, namun tidak mempengaruhi kualitas ketajaman citra yang dihasilkan
Tabel 2.1 Parameter Orientasi Dalam
Simbol Deskripsi
F Gaussianfocal length K1,K2,K3 Parameter distorsi radial P1,P2 Parameter distorsidecentering
B1,B2 Parameter distorsi skala (untuk kamera digital) Xp,Yp Posisiprinciple point
Gambar 2.1 Beberapa Jenis Kolimator
Kalibrasi kamera dilakukan untuk menentukan besarnya distorsi pada lensa.Kalibrasi kamera dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu (Stensaas 2007 dalam Ikawati 2012) :
1) Laboratory calibration
Merupakan kalibrasi yang dilakukan di laboratorium dan terpisah dengan pemotretan obyek. Metode ini cocok digunakan untuk kalibrasi kamera metrik. Metode ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu optical laboratory calibration dan test range calibration.
2) In field calibration
Metode kalibrasi in field calibration menggunakan target dan parameter kalibrasi kamera dihitung menggunakan prinsip bundle adjustment, plumb line, atau Direct Linear transform(DLT)
3) Self calibration
2.2 Pemodelan 3D
Fotogrametri didasarkan pada pengolahan gambar. Produk utama adalah model medan digital (DTM), model permukaan digital (DSM), orthoimages, rekonstruksi 2D dan 3D dan klasifikasi objek dunia nyata, dan visualisasi (model virtual). Meskipun teori fotogrametri banyak tanggal kembali lebih dari satu abad penggunaan fotogrametri digital dalam penggalian informasi telah mengalami perkembangan hanya untuk 20 tahun terakhir.
Dari dua buah foto yang bertampalan yang dihasilkan dari dua posisi pemotretan yang berbeda, akan dapat dibentuk sebuah model tiga dimensi. Model ini direpresentasikan oleh titik-titik tiga dimensi (x, y, z). Untuk dapat membentuk model tiga dimensi tersebut diperlukan suatu proses hitungan fotogrametri seperti orientasi dalam, orientasi luar, dan orientasi absolut.
Fotogrametri jarak dekat merupakan teknik untuk mendapatkan informasi geometri seperti posisi, ukuran dan bentuk dari suatu obyek yang telah diambil gambarnya dalam bentuk foto. Untuk mendapatkan restitusi dari titik tiga dimensi, dibutuhkan perpotongan antara dua sinar (dari foto ke titik obyek) atau satu sinar dengan permukaan yang termasuk titik ini. Jika obyek terdapat pada lebih dari dua buah foto, titik 3D yang terbentuk dari perpotongan lebih dari dua sinar maka mendapatkan posisinya digunakan solusi dengan persamaan kolinearitas. Untuk beberapa kasus, dua buah foto saja tidak cukup untuk merekonstruksi obyek yang kompleks, sehingga dibutuhkan lebih banyak foto untuk mencakup seluruh bagian obyek (Sukoco, 2003).
Penggunaan solusi bundle tersebut juga dipengaruhi oleh kamera yang digunakan untuk pengambilan data. Pada kamera non metrik, perlu dilakukan kalibrasi kamera untuk meningkatkan keakurasian hasil. Dengan kondisi tersebut maka bentuk geometri dari posisi kamera tidak harus melihat dengan sudut pandang paralel dan konfigurasi stereo. Foto dengan berbagai macam posisi dari menyebar, horizontal, vertikal atau miring dapat digunakan. Kombinasi dari kamera yang berbeda dan lensanya dapat dengan mudah dilakukan strategi pada saat pemotretan adalah setiap titik 3D yang ditentukan harus berasal dari perpotongan minimal dua buah sinar dengan sudut perpotongan yang baik (mendekati 90°), sudut tersebut akan menentukan akurasi yang didapat. Pengetahuan tambahan mengenai garis-garis yang sejajar, kedataran permukaan dan obyek yang rektangular dapat ditunjukkan pada proses ini dan akan membantu untuk membuat solusi yang homogen dan kuat dari bentuk geometri obyek. Semua pengukuran dan parameter yang tidak diketahui dihitung dengan perataan kuadrat terkecil.
2.3 PhotoModeler Scanner
Photo Modeler Scanner adalah perangkat lunak yang dibuat oleh Eos System Inc. yang tergabung dalam Windows Corporation. Kegunaan utama perangkat lunak ini adalah adanya suatu proses yang dinamakan dengan inverse camera, dalam proses tersebut dapat dilakukan pengukuran yang akurat di origin foto yang belum terdefinisi. Modul PhotoModeler Scanner digunakan untuk membuat sebuah model 3D dari rangkaian foto suatu obyek. Model yang dihasilkan berupa sekumpulan titik-titik tiga dimensi yang mempunyai nilai berupa koordinat kartesian 3D.
BAB 3
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Lokasi
Praktikum pengambilan gambar obyek ini dilaksanakan pada : Hari,Tanggal : Jumat 12 Desember 2014
Waktu : 11.00 13.00 BBWI Lokasi : Bunderan ITS
3.2 Alat dan Bahan
Peralatan yang diperlukan adalah: a) Kamera
Praktikum ini menggunakan kamera NIKON Coolpix S3500 , dengan spesifikasi sebagai berikut:
Total Pixel : approx 20.48 million
Image size (pixels) : 20 M (High) [5152 x 3864 (fine)] 20 M [5152 x 3864] 10 M [3648 x 2736] 4M [2272 x 1704] 2M [1600 x 1200] VGA [640 X 480]
b) Laptop
Laptop yang di dalamnya telah terinstal PhotoModeler Scanner versi 6.22, yang nantinya akan digunakan untuk mengolah data hasil pemotretan.
c) Tripod
Gambar 3.2 Tripod
Bahan yang diperlukan adalah:
3.3 Langkah Kerja
Penjelasan a) Orientasi
Pada tahap ini, dilakukan penelitian terhadap tempat tempat yang akan digunakan untuk pemotretan. Tempat yang ideal digunakan ada;ah tempat yang datar dan pencahayaan yang cukup, sehingga mengurangi adanya distorsi pada kamera. Alat dan bahan yang digunakan dalam sebuah percobaan sangatlah krusial. Dalam percobaan ini menggunakan kamera NIKON Coolpix S3500.
b) Studi Literatur
Untuk menunjang kelancaran dalam percobaan ini, studi literatur sangat membantu. Bagaimana cara mengolah data di software PhotoModeler Scanner.
c) Pengambilan Data
Data diambil dengan memotret objek dengan cara mengelilingi objek sehingga setiap foto memiliki perspektif yang berbeda-beda.
d) Download Data
Gambar hasil pemotretan dengan ekstensi JPG akan tersimpan pada Sdcard kamera. Pindah data hasil pemotretan dari Sdcard ke dalam laptop.
e) Pengolahan Data
Pengolahan dilakukan menggunakan software PhotoModeler Scanner menggunakan 2 versi, yaitu versi 6.2 dan versi 2013.
Berikut langkah-langkah cara pengolahan data pemodelan 3D dengan menggunakan software PhotoModeler Scanner versi 6.2 :
Membuka PhotoModeler Scanner
Setelah PhotoModeler Scanner terbuka, pilihPoint Based Project
Gambar 3.5 Tampilan awal PhotoModeler Scanner
Setelah keluar dialog New Project Wizard, pilih foto yang akan dipakai dengan memindah foto di kolom kiri menuju kolom kanan.
Kemudian muncul jendela untuk pemilihan kamera hasil kalibrasi. Pilih hasil kalibrasi kamera yang telah dilakukan pada praktikum sebelumnya, klikNext.
Gambar 3.7 Kotak DialogCamera Source
Kemudian akan muncul foto-foto yang telah dipilih.
Proses Marking dan Referencing
Kemudian dilakukan prosesmarkinguntuk menandakan titik-titik yang sama yang terlihat pada beberapa agar selanjutnya bisa di-referencing.
Gambar 3.9 ToolbarMarkingdanReferencing
Setelah sudah terdapat banyak foto yang di-referencing, dilakukan processing. Klik pada menubarProject->Process.
Muncul jendelaProcessing, klikProcessdan tunggu process nya.
Gambar 3.11 Kotak Dialog Processing
KlikOKjika telah selesai.
Gambar 3.12 Kotak DialogProcessing Finished
Menampilkan hasilprocessingdengan klikView->Open 3D View.
Muncul jendela seperti berikut.
Gambar 3.14 Jendela 3D Viewer
Proses pemberian warna dan tekstur. Klik menubar Dense Surface -> Create Dense Surface.
Muncul jendela seperti dibawah. Pilih foto mana saja yang akan digunakan dan tentukan sampling rate nya. Klik kolomMeshing Options.
Gambar 3.16 Kotak Dialog Create Dense Surface
KlikCheck AllkemudianExecute.
Lalu akan dilakukan proses dense surface-ing, ketika selesai akan muncul jendela berikut yang berisi hasil proses, klikClose.
Gambar 3.18 Kotak Dialog DSM Summary
Pada 3D View akan ditampilkan hasilnya.
Hasil kenampakan objek tersebut masih dengan tekstur default. Untuk menampilkan tekstur asli seperti di foto, pada bagian kanan bawah klikOption.
Gambar 3.20 Menu 3D Viewer
Pada bagian Visibility, klikSurface Types. Ganti padaDisplay StylesdariShaded
menjadiFast TexturesatauQuality Textures, klikOK.
Gambar 3.21 Kotak Dialog 3D Viewer Options
Berikut langkah-langkah cara pengolahan data pemodelan 3D dengan menggunakan software PhotoModeler Scanner versi 2013 :
Membuka PhotoModeler Scanner
Gambar 3.23 Aplikasi PhotoModeler Scanner 2013
Setelah PhotoModeler Scanner terbuka, pilihAutomated Project
Setelah keluar dialog New Project Wizard, pilih opsi SmartPoints Project
kemudian pilihNext.
Gambar 3.25 Kotak Dialog untuk Pemilihan Project
Kemudian akan muncul kotak dialog Camera Matching Information camera yang digunakan setelah dikalibrasi pada praktikum sebelumnya.PilihOK.
Gambar 3.27 Kotak Dialog Camera Matching Information
Kemudian dilakukan proses smartpointuntuk melakukan markingdan referencing secara otomatis dari software PhotoModeler Scanner. Pada kotak dialog SmartPoints Project pilihRun.
Kemudian akan muncul kotak dialog SmartPoints Project yang telah selesaiPilih
Show Report untuk melihat Project Status Report. Pilih Processing Report ->
Write to text file.
Gambar 3.29Kotak Dialog SmartPoint Project Complete
Gambar 3.31 Kotak Dialog Project Status Report
Menampilkan hasilprocessingdengan klikView->Open 3D View.
Muncul jendela seperti berikut.
Gambar 3.33 Jendela 3D Viewer
Pilih toolbar Modify Point Mesh akan muncul kotak dialog Point Mesh Option.Centang pada opsi Register and Merge, Triangulation dab Fill holes kemudian pilihExecutes.
Kemudian akan muncul kotak dialog DSM Summary klikClose.
Gambar 3.36 Kotak Dialog DSM Summary
Pilih menu option pada 3D Viewer kemudian pada submenu Vector Types hilangkan centang SmartPoints kemudian klikOK.
Gambar 3.38 Kotak Dialog 3D Viewer
Pada bagian Visibility, klikSurface Types. Ganti padaDisplay StylesdariShaded
menjadiFast TexturesatauQuality Textures, klikOK.
Tampilan objek pada 3D View akan berubah sesuai asli seperti pada foto.
BAB 4
HASIL DAN ANALISA
4.1 Hasil Pemotretan
Dengan menggunakan kamera digtal merk Nikon Coolpix S3500 kami mengambil foto obyek berupa tulisan Institut Teknologi Sepuluh Nopember pada pintu masuk ITS.Kami mengambil 27 foto dengan mengelilingi obyek namun bagian belakang tulisan tidak dapat terpotret karena pencahayaan yang kurang dan terhalang oleh pohon.
Berikut merupakan hasil pemotretan :
4.2 Hasil Pemodelan 3D Obyek
a) PhotoModeler Scanner versi 6.2
Gambar 4.3 Model 3D Versi 6.2 Surface Types : Fast Texture
b) PhotoModeler Scanner versi 2013
Gambar 4.4 Model 3D Versi 2013 Surface Types : Fast Textures
4.3 Analisa
a) PhotoModeler Scanner versi 6.2
Setelah proses dense surfacing selesai, hasil report tidak dapat disimpan, karena pada kotak dialog tidak disediakan View Report. Hasilnya dapat dilihat dengan membuka tampilan 3D View setelah proses selesai karena report tidak diberikan. Seperti gambar berikut.
Gambar 4.5 Hasil Proses Dense Surfacing pada versi 6.2
b) PhotoModeler Scanner versi 2013
Berikut merupakan hasil report proses dense surfacing pada versi 2013.
Status Report Tree
Project Name: *** Project has not yet been saved *** Problems and Suggestions (2)
Project Problems (1)
Problem: The lowest angle separation between points is lower than 5 degrees and will not be computed accurately.
Suggestion: Points with low angle separation will not solve with good accuracy. If possible add a photo with greater angle separation.
Suggestion: The large number of iterations (17) during processing indicates a problem in the project data: look for misreferenced points, incorrect constraints, or poor camera parameters. If there were green bars in the total error display or if there is some green text above, then these mistake may have already been corrected for you.
Information from most recent processing
Last Processing Attempt: Sat Dec 27 06:26:01 2014
PhotoModeler Version: 2013.0.0.911 - final,full (64-bit) Status: successful
Processing Options Orientation: on
Only unoriented photos oriented. Number of photos oriented: 18 Global Optimization: off
Calibration: off Constraints: off Total Error
Number of Processing Iterations: 17 Number of Processing Stages: N/A First Error: 1.410
Number with inverse camera flags set: 0 Cameras
Camera1: COOLPIX S3500 [4.70] Calibration: yes
Number of photos using camera: 18 Average Photo Point Coverage: 71% Photo Coverage
Referenced points outside of the camera's calibrated coverage region:
Photo1 points outside region:none Photo2 points outside region:none
Photo5 points outside region: more than 10 (check photo and calibration point coverage)
Photo6 points outside region: more than 10 (check photo and calibration point coverage)
Photo7 points outside region: more than 10 (check photo and calibration point coverage)
Photo8 points outside region:#2305, #1194, #2577, #1041, #1093
Photo9 points outside region: more than 10 (check photo and calibration point coverage)
Photo10 points outside region: more than 10 (check photo and calibration point coverage)
Photo11 points outside region: more than 10 (check photo and calibration point coverage)
Photo12 points outside region: more than 10 (check photo and calibration point coverage)
Photo13 points outside region: more than 10 (check photo and calibration point coverage)
Photo14 points outside region:#3878, #3915, #3925 Photo15 points outside region:#3878
Point 3242 on Photo 11 Minimum: 0.000 pixels
Point 2507 on Photo 12 Maximum RMS: 1.996 pixels
Overall RMS Vector Length: 0.415 Maximum Vector Length: 2.06
Maximum Y: 0.533
Dari hasil pemodel 3 dimensi objek dengan menggunakan software photomodeler scanner versi 6.2 dan photomodeler scanner 2013, hasil tidak sempurna membentuk sebuah objek. Penyebabnya yakni pengambilan foto tidak dilakukan secara 360o
mengelilingi objek. Namun hal ini juga tidak memungkinkan karena bagian belakang objek terdapat banyak pohon sehingga menghalangi arah pengambilan foto. Pengambilan foto yang terlalu jauh juga bisa menjadi penyebab bagian depan objek tidak tampak semua, sehingga ada bagian-bagian pada objek yang tidak terekam secara detail dan tidak dapat cocokkan dengan titik yang sama pada foto lain.
Pada StatusReport Tree Photomodeler Scanner2013 terdapat sebuah masalah yaitu sudut pengambilan gambar yang terlalu dekat kurang dari 5O. Sudut yang kecil ini
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Maka dapat disimpulkan bahwa :
a) Terdapat dua metode untuk membuat objek 3D dengan menggunakan software PhotoModeler Scanneryaitu denganmarkingandreferencingdanauto-marking. b) PhotoModeler Scanner yang dapat digunakan untuk proses auto-marking adalah
PhotoModeler Scanner versi 2013.
c) Untuk mendapatkan hasil objek 3D yang maksimal dengan menggunakan metode marking and referencing diperlukan titik-titik refrencing yang menyebar dan merata, proses ini juga memerlukan ketelitian yang lebih.
d) Sedangkan proses pembuatan 3D dengan menggunakan metode automatic, semua proses referencing dilakukan secara otomatis oleh software berdasarkan metoda image matching.
e) Hasil 3D dari kedua metode apabila dilakukan dengan benar akan memiliki hasil yang mendekati serupa.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan yaitu :
a) Jika proses 3D dilakukan dengan menggunakan metode marking and referencing, perlu dilakukan secara teiliti dan merata pada seluruh objek.
b) Sudut pengambilan foto lebih dari 5 derajat.
DAFTAR PUSTAKA
Donald Moe, A.S. (2010, July 5-7)Self Calibration of Small and Medium Format Digital Camera. Institut Teknologi Telkom. 2008. Fotogrametri. Bandung. Gedung Learning Centre Kampus
Institut Teknologi Telkom.
Kusumadarma, A. 2008. Aplikasi Close Range Photogrametry dalam Pemetaaan Bangun Rekayasa dengan Kamera Dijital Non Metrik Terkalibrasi. Tugas Akhir. Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika. Institut Teknologi Bandung.
Mulia, Defri dan Hapsari, Hepi. 2014. Studi Fotogrametri Jarak Dekat (Close Range Photogrammetry) Dalam Penentuan Volume Suatu Objek. Jurnal Teknik POMITS Vol. X No. X. Institut Teknologi Sepuluh Nopember: Surabaya.