ISSN: 2502-8928 (Online), Vol.2, No.1, Jan-Jun 2016, pp. 1-6 105
Received June 1st,2012; Revised June 25th, 2012; Accepted July 10th, 2012
IMPLEMENTASI WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM
(WDS) PADA HOTSPOT
(STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 KENDARI)
Dolli Indra Haerudin*1, LM. Bahtiar Aksara2, Muh. Yamin3
*1,2,3
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo, Kendari e-mail : *1indratampo4@gmail.com, 2anamogane@gmail.com, 3putra0683@gmail.com
Abstrak
Fasilitas jaringan internet di SMKN 1 Kendari menggunakan ISP dari PT Telkom masih menggunakan kabel ethernet yang tersambung di switch untuk bisa terhubung dengan internet. Meningkatnya penggunaan desktop PC maupun notebook di SMKN 1 Kendari maka perlu diadakan pembaruan jaringan yang ada.
Wireless Distribution System adalah metode atau teknik menghubungkan antara satu Access Point lain dengan menggunakan media wireless dalam suatu Wireless Local Area Network. Dengan
WDS kita dapat memperluas jaringan dari Access Point tanpa menggunakan kabel. Dengan WDS, area kerja dari WLAN dapat diperluas tanpa menghubungkan Access Point dengan sistem backbone kabel.
Hasil penelitian ini menunjukkan penggunaan jaringan wireless pada SMK Negeri 1 Kendari dimana untuk memperluas jaringan wireless di SMKN 1 Kendari, maka WDS digunakan sebagai
repeater untuk agar bisa memudahkan pekerjaan staf khususnya guru-guru dalam mencari materi
bahan ajar.
Kata kunci—Wireless Distribution System, Wireless LAN, SMKN 1 Kendari. Abstract
Internet network facility at SMKN 1 Kendari using ISP from PT Telkom still uses an ethernet cable connected to the switch to connect to the internet. Increasing the use of desktop PCs and notebooks in SMKN 1 Kendari it is necessary to hold an existing network update.
Wireless Distribution System is a method or technique of connecting one Access Point to another by using wireless media in a Wireless Local Area Network. With WDS we can expand the network from Access Point without using cable.
The results of this study indicate the use of wireless network at SMK Negeri 1 Kendari where to expand wireless network in SMKN 1 Kendari, WDS is used as a repeater to facilitate the work of staff, especially teachers in searching material for teaching materials.
Keywords—Wireless Distribution System, Wireless LAN, SMKN 1 Kendari.
1. PENDAHULUAN
otspot adalah daerah atau wilayah atau area dimana client dapat terkoneksi melalui jaringan internet melalui media wireless (nirkabel/tanpa kabel) menggunakan perangkat personal (PC) ataupun menggunakan perangkat bergerak (mobile)seperti notebook, ataupun smartphone yang memiliki wireless LAN dalam jangkauan area tertentu. Setiap perangkat WiFi atau biasa disebut dengan Access Point yang dijual di
pasaran pasti memiliki sertifikasi WiFi. Tiap-tiap perangkat ini memiliki standar yang berbeda-beda tergantung kemampuannya, akan tetapi saat ini sebagian besar telah menggunakan standar 802.11 n. Setiap perangkat Access Point ini memiliki fitur yang digunakan untuk mendukung jaringan nirkabel seperti sistem keamanan dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan perangkat Access
Point lainnya. Kemampuan ini biasa disebut
adalah untuk memperluas atau mengembangkan daerah cakupan Access
Point. Akan tetapi dalam penggunaan fitur ini
diikuti dengan penggunaan kabel ethernet sebagai koneksi jaringan pada masing-masing
Access Point.
Permasalahan pengkabelan inilah yang biasanya menjadi kendala jika akan mengembangkan jaringan nirkabel dengan lokasi yang sulit untuk dilakukan instalasi kabel. Permasalahan pengkabelan ini dapat diatasi dengan mengimplementasikan Wireless
Distribution System (WDS)pada jaringan
nirkabel tersebut. WDS memungkinkan interkoneksi beberapa perangkat Access Point dalam satu area jaringan nirkabel tanpa menggunakan bantuan kabel jaringan pada masing-masing Access Point, setidaknya hanya menggunakan satu kabel jaringan sebagai jalur backbone pada perangkat Access
Point utama. Sedangkan pada Access Point
yang lain jalur backbone berasal dari Access
Point utama yang didistribusikan secara
nirkabel.
Wireless Distribution System
(WDS)adalah metode atau teknik menghubungkan (interconnection) antara satu
Access Point dengan Access Point lain dengan
menggunakan media wirelessdalam suatu
Wireless Local Area Network (WLAN).
Dengan WDS ini, area kerja (coverage) dari WLAN dapat diperluas tanpa menghubungkan
Access Point dengan sistem backbone
kabel.Keuntungan yang bisa kelihatan dari
Wireless Distribution System (WDS) dibanding solusi lainya adalah bahwa dengan
Wireless Distribution System (WDS), header
MAC Address dari paket traffic tidak berubah antar link access point. Tidak seperti pada proses encapsulation misalnya pada komunikasi antar router yang selalu menggunakan MAC address pada hop berikutnya. Dalam jaringan wirelessyang mengandalkan WDS akan terjadi penurunan
bandwithyang terkadang cukup mengganggu
dan harus menjadi perhatian khusus pada saat melakukan desain awal.
Dalam pelayanan atau fasiltas jaringan
internetdi SMKN 1 Kendari menggunakan ISP
(Internet Service Provider) dari PT. Telkom, dalam penggunaannya masih menggunakan kabel ethernet yang tersambung di
switchuntuk bisa terhubung dengan
internet.Hanya sebahagian orang saja yang
dapat menikmati fasilitas internet.Dengan meningkatnya penggunaan desktop PC maupun notebook di SMKN 1 Kendari maka perlu diadakan pembaharuan jaringan yang ada di sana. Pemakaian jaringan saat ini hanya menggunakan switch yang hanya bisa mencakup 16 (enam belas) PC diharapkan dengan menambahkan jaringan wireless di SMKN 1 Kendari bisa memenuhi kebutuhan untuk perangkat berjenis notebook yang sekarang makin menggeser PC desktop di SMKN 1 Kendari.
Penelitian ini didasarkan pada penelitian sebelumnya mengenai implementasijaringan WDS. Salah satu penelitian sebelumnya yang mendasari penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Josua M Sinambela yang berjudul “Setting Up MeshAccess Point :
Wireless Distribution System (WDS)”. Pada
penelitian tersebut membangun jaringan menggunakan metode WDS hanya menggunakan konfigurasi Mesh. Penelitian tersebut tidak mengacu padaperbandingan performa antara jaringan yang tidak mengunakan metode WDS dan yang menggunakannya.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh [1] yang berjudul “Analisis Performance
Wireless Distribution System
Konfigurasi Star dan Mesh Untuk Hotspot Area” menjelaskan perbedaan antar performa WDS bertipe Mesh dan Chain.
Muhammad Didit Afrianto Wibowo dalam skripsinya yang berjudul “Analisis dan implementasi Quality of Service (QoS)
menggunakan IPCOP di SMK
Muhammadiyah Imogiri”. Menyimpulkan bahwa penerapan Quality of Service(QoS) menggunakan IPCop di dalam jaringan internet SMK Muhammadiyah Imogiri dengan cara mengontrol traffic dan bandwidth menghasilkan throughput yang terkontrol dan
response time yang tidak saling mempengaruhi
satu sama lain.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Wireless Distribution System
Wireless Distribution System adalah
seperti yang biasa dilakukan jaringan dengan kabel. Dengan WDS ini, area kerja (coverage) dari WLAN dapat diperluas tanpa menghubungkan Access Point dengan sistem
backbone kabel.Dengan kata lain, WDS adalah
metode untuk menghubungkan beberapa
Access Point dalam suatu WLAN tanpa
menghubungkan Access Point tersebut ke dalam sistem kabel. Dengan memahami WDS ini diharapkan dapat merancang jaringan
wireless yang optimal [2].
Salah satu perubahan utama dibidang telekomunikasi adalah penggunaan teknologi
wireless. Jaringan dapat bekerja dengan efektif
dan memberikan produktivitas terbaik, jika secara terus menerus dapat melayani
pemakainya. Diperlukan
pemilihanberdasarkan pemilihan komputer , aplikasi softwaredan infrastruktur, termasuk didalamnya konfigurasi jaringan yang digunakan. Selain harus berfungsi secara optimal, maka terdapat kebutuhan untuk kinerja (performance). Untuk memperluas cakupan area hotspotsalah satunya menambah
access pointdengan sistem WDS, dimana
diharapkan adalah membangun dan menganalisa jaringan WDS dengan konfigurasi star danmesh, serta memilih konfigurasi WDS yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.
Analisis perbandingan kualitas layanan (QoS) Wireless Distribution System (WDS) menggunakan parameter througput, delay dan
packet loss. Berdasarkan analisis kinerja
kualitas layanan (QoS) tersebut maka akan diketahui perbandingan access point yang menggunakan backbone kabel sehingga dapat diketahui masing-masing keunggulan dan kekurangan penerapan metode WDS dan tanpa menggunakan WDS pada jaringan nirkabel.
2.2 Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer -komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi (web
browser). Tujuan dari jaringan komputer
adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta atau menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan atau mengirim layanan disebut peladen (server). Desain ini
disebut dengan sistem client-serverdan
digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer [3].
Jaringan komputer merupakan gabungan antara teknologi dan teknologi komunikasi. Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan data yang dapat didistribusikan, mencakup pemakaian
database, software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan. Jaringan komputer disini dapat berupa kumpulan beberapa komputer dan perangkat lain seperti:
printer, hub, dan sebagainya yang saling
terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke komputer lainnya atau dari satu komputer ke perangkat yang lain, sehingga masing-masing komputer yang terhubung tersebut bisa saling bertukar data [4].
2.3 Kerugian WDS
Throughput efektif maksimum adalah
terbagi dua setelah transmisi pertama (hop) dibuat. Misalkan, dalam kasus dua router dihubungkan system Wireless Distribution
System (WDS)dan komunikasi terjadi antara
satu komputer yang terhubung ke router A dengan sebuah laptop yang terhubung secara
wireless dengan salah satu access point di router B, maka troughtputnya adalah
separuhnya, karena router B harus re-transmit informasi selama komunikasi antara dua belah sisi. Akan tetapi jika sebuah komputer dikoneksikan ke router A dan notebook dikoneksikan ke router B (tanpa melalui koneksi wireless), maka troughtput tidak terbelah dua karena tidak ada re-transmit informasi.
2.4 Topologi Jaringan
1. Topologi Bus
Topologi jaringan bustersusun rapi seperti antrian dan menggunakan hanya satu kabel
coaxial dan setiap komputer terhubung ke
kabel menggunakan konektor BNC dan kedua ujung dari kabel coaxial harus diakhiri oleh terminator. Kelebihan dari bus hampir sama dengan ring, yaitu kabel yang digunakan tidak banyak dan menghemat biaya pemasangan. Sedangkan kekurangan topologi bus adalah jika terjadi gangguan atau masalah pada satu komputer bisa menggangu jaringan di komputer lain, dan untuk topologi ini sangat sulit mendeteksi gangguan, sering terjadinya antrian data, dan jika jaraknya terlalu jauh harus menggunakan repeater. Topologi Bus ditunjukkan oleh Gambar 1.
Gambar 1 Skema Topologi Bus
2. Topologi Ring
Pada topologi ring, setiap komputer dihubungkan dengan komputer lain dan seterusnya sampai kembali lagi ke komputer pertama, dan membentuk lingkaran sehingga disebut ring. Topologi ini berkomunikasi menggunakan data token untuk mengontrol hak akses komputer untuk menerima data, misalnya komputer 1 akan mengirim file ke komputer 4, maka data akan melewati komputer 2 dan 3 sampai diterima oleh komputer 4, jadi sebuah komputer akan melanjutkan pengiriman data jika yang dituju bukan alamat IP Address tersebut.Kelebihan dari topologi jaringan komputer ring adalah pada kemudahan dalam proses pemasangan dan instalasi, penggunaan jumlah kabel LAN yang sedikit sehingga akan menghemat biaya. Adapun kekurangan paling fatal dari topologi ini adalah jika salah satu komputer ataupun kabelnya bermasalah, maka pengiriman data akan terganggu bahkan error. Topologi Bus ditunjukkan oleh Gambar 2.
3. Topologi Star
Topologi ini berbentuk seperti bintang karena semua komputer dihubungkan ke sebuah hub atau switch dengan kabel UTP, sehingga hub/switch yang menjadi pusat dari jaringan dan bertugas untuk mengontrol lalu lintas data. Jadi jika komputer 1 ingin mengirim data ke komputer 4, data akan dikirim ke switch dan langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa melewati komputer lain.Topologi jaringan komputer inilah yang paling banyak digunakan sekarang karena memiliki banyak kelebihan. Kelebihan topologi ini adalah sangat mudah mendeteksi komputer mana yang mengalami gangguan, mudah untuk melakukan penambahan atau pengurangan komputer tanpa mengganggu yang lain, serta tingkat keamanan sebuah data lebih tinggi. Sedangkan kekurangan dari topologi jaringan komputer ini adalah memerlukan biaya yang tinggi untuk pemasangan, karena membutuhkan kabel yang banyak serta switch/hubdan kestabilan jaringan sangat tergantung pada terminal pusat, sehingga jika switch/hub mengalami gangguan, maka seluruh jaringan akan terganggu.Topologi Star ditunjukkan oleh Gambar 3.
Gambar 2 Skema Topologi Ring
4. Topologi Mesh
Pada topologi ini setiap komputer akan terhubung dengan komputer lain dalam jaringan yang menggunakan kabel tunggal. Jadi proses pengiriman data akan langsung pada komputer tujuan tanpa melalui komputer lain ataupun switch/hub. Kelebihannya adalah proses pengiriman lebih cepat dan tanpa melalui komputer lain, jika salah satu komputer mengalami kerusakan tidak akan menggangu komputer lain. Kekurangan dari topologi ini sudah jelas, akan memakan sangat banyak biaya karena membutuhkan jumlah kabel yang sangat banyak dan setiap komputer harus memiliki Port I/O yang banyak juga, selain itu proses instalasi sangat rumit.Topologi Star ditunjukkan oleh Gambar 4.
Gambar 4 Skema Topologi Mesh
5. Topologi Tree
Topologi jaringan komputer tree
merupakan gabungan dari beberapa topologi
star yang dihubungkan dengan topologi bus,
jadi setiap topologi star akan terhubung ke topologi star lainnya menggunakan topologi
bus, biasanya dalam topologi ini terdapat
beberapa tingkatan jaringan, dan jaringan yang berada pada tingkat yang lebih tinggi dapat mengontrol jaringan yang berada pada tingkat yang lebih rendah. Kelebihan topologi tree adalah mudah menemukan suatu kesalahan dan juga mudah melakukan perubahan jaringan jika diperlukan. Sedangkan kekurangannya yaitu menggunakan banyak kabel, sering terjadi tabrakan dan lambat, jika terjadi kesalahan pada jaringan tingkat tinggi, maka jaringan tingkat rendah akan terganggu juga.Topologi Star ditunjukkan oleh Gambar 5.
2.5 Peralatan Jaringan Komputer
Peralatan jaringan komputer adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan
end-userdeviceke jaringan, memperluas jangkauan
jaringan, melakukan konversi format data, mengatur transfer data, dan fungsi jaringan lainnya [6].
Gambar 5 Skema Topologi Tree
Contoh-contoh peralatan jaringan komputer yaitu :
1. Modem
Modem (Modulator-demodulator) digunakan untuk mengubah informasi digital menjadi sinyal analog. Modem mengubah tegangan bernilai biner menjadi sinyal analog dengan melakukan encodingdata digitalkedalam frekuensi carrier. Modem juga
dapat mengubah kembali sinyal analogyang termodulasi menjadi data digital, sehingga informasi yang terdapat di dalamnya dapat dimengerti oleh komputer . Proses ini disebut demodulasi.
2. Bridge
Bridge merupakan peralatan jaringan
masing-masing LAN. Tugas bridge adalah melakukan pengambilan keputusan apakah paket harus diteruskan ke jalur berikutnya atau tidak.
3. Switch
Switch merupakan peralatan jaringan
komputer yang bekerja pada layer 2 OSI, yang mampu melakukan manajemen transfer data yaitu hanya meneruskan data ke segmen yang dituju. Switch tidak melakukan konversi format data. Switchmempelajari hostmana saja yang terhubung ke suatu portdengan membaca MAC address asal yang ada di dalam paket, kemudian switchmembuka sirkuit virtualantara
node sumber dengan node tujuan. Dengan
demikian, komunikasi dua porttersebut tidak mempengaruhi traffic dan port lain. Hal tersebut membuat LAN menjadi lebih efisien.
4. Router
Router mempunyai semua kemampuan
peralatan jaringan komputer lainya. Router dapat memperkuat sinyal, mengkonsentrasikan beberapa koneksi, melakukan konversi format transmisi data, dan mengatur transfer data. Selain itu, router juga bisa melakukan koneksi ke WAN, sehingga dapat menghubungkan LAN yang terpisah jauh.
Router bertugas melakukan routing paket data
dari sumber ke tujuan pada LAN, dan menyediakan koneksi ke WAN. Dalam lingkungan LAN, router membatasi
broadcast dan membagi jaringan dengan
menggunakan struktur subnetwork.
5. Access Point
Access Point (AP) berperan sebagai
sentral hubpada infrastruktur WLAN (Wireless LAN). AP dilengkapi dengan antena dan menyediakan koneksi tanpa kabel pada daerah tertentu yang disebut cell.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap penerapan sistem agar dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan dan perancangan sebelumnya. Pada tahapan ini penulis mengimplementasikan rencana rancangan jaringan yang telah dibuat sebelumnya.Jangkauan jaringan wireless
utama ditunjukkan oleh Gambar 6.
Gambar 6 merupakan denah SMK Negeri 1 Kendari yang belum diterapkannya model jaringan wireless distribution system.
Setelah melakukan penelitian jangkauan jaringan access point utama menggunakan aplikasi Android Wifi Analyzer terlihat jangkauan jaringannya hanya sedikit mengakses ruangan dewan guru dan bahkan ada beberapa ruangan yang blank hostpot seperti ruangan OSIS. Dalam project tugas akhir ini dalam implementasinya penulis mengutamakan ruangan dewan guru agar bisa terkoneksi jaringan internet secara full. Dengan kondisi ruangan guru yang tidak memunkinkan untuk menarik kabel dari router yang berada di ruangan laboratorum komputer 3 (tiga) karena jarak yang jauh dan melewati lapangan upacara, maka metode wireless
distribution system merupakan solusi dari
masalah jaringan internet yang ada di SMK Negeri 1 Kendari khususnya dalam ruangan dewan guru.Untuk penerapan jaringan wireless
distribution system (WDS) ini, access point repeater WDS yang sudah disetting diletakan
dalam ruangan dewan guru.Ruang guru SMKN 1 Kendari ditunjukkan oleh Gambar 7.
Gambar 6 Jangkauan Jaringan Wireless Utama di SMKN 1 Kendari
Gambar 7 Ruang Guru SMKN 1 Kendari
Negeri 1 Kendari, seperti pada Gambar.Jangkauan jaringan WDS di SMKN 1 Kendari ditunjukkan oleh Gambar 8.
Gambar 8 Jangkauan Jaringan WDS di SMKN 1 Kendari
3.2 Pengujian dan Analisa
Penelitian ini dimulai dari menyambungkan kabel LAN di portrouter
boardmikrotik 951Ui-2HnD kemudian melakukan konfigurasi wireless distribution
system (WDS) dan konfigurasi repeater WDS
pada TP-LINK TL-WR941ND untuk melakukan pengujian.Pengujian ini dilakukan dengan cara pertama yaitu menguji keberhasilan pembuatan sistem dengan metode WDS dan yang kedua menganalisis jangkauan jaringan dengan cara mengelilingi wilayah SMK Negeri 1 Kendari.
1. Keberhasilan Pembuatan Sistem Dengan Metode WDS
Pengujian yang pertama bertujuan untuk mengetahui kemampuan sistem ini dapat berjalan baik atau tidak. Pengujian ini dilakukan dengan dua buah Laptop/PC yang masing-masing terhubung pada AP1 dan AP2, hasil dari pengujian ini ditunjukkan oleh Tabel 1.
Tabel 1. Pengujian Pertama
Cara
Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa sistem yang dibuat dapat berfungsi dengan baik untuk menangani pengaksesan, baik dalam kondisi AP yang diletekan secaraLine of Sight(LoS) maupun diletakan pada ruangan yang berbeda.
2. Analisis Jangkauan Jaringan WDS Pengujian yang kedua ini untuk menganalisis jangkauan jaringan WDS dilakukan dengan cara mengelilingi area SMK Negeri 1 Kendari dan memasuki satu-satu semua ruangan, setiap masuk ruangan menunggu waktu 10 detik jeda untuk memastikan kekuatan sinyal yang ada dalam ruangan.Pengujian dilakukan dengan menggunakan software wifi analyzer.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan sebelum menggunakan Wireless Distribution
System (WDS) ada beberapa ruangan yang
tidak mendapat sinyal sama sekali (blank
hotspot) dan setelah menggunakan wifi analyzer hasil tercantum sesuai dengan Tabel
2. Untuk menunjukkan deteksi dan melihat kekuatan sinyalWifi Analyzer ditunjukkan oleh Gambar 9.
Setelah melakukan pengujian pada implementasi jaringan Wireless Distribution
System (WDS) di SMK Negeri 1 Kendari,
Gambar 9 WiFi Analyzer
Tabel 2 Besaran Sinyal Setiap Ruangan Sesudah Implementasi di SMKN 1 Kendari
No Ruangan Besaran Kekuatan
Satuan (dBM)
1 Ruang Guru -48
2 Taman Baca -77
3 Perpustakaan - 79
4 R. Kaprodi Tata Niaga -83
5 Ruang OSIS -68
6 Ruang Kesiswaan -63
7 Ruang Kelas II A 3 -65 8 Ruang Kelas I A 2 -71 9 Ruang Kelas 1 A 1 -70 10 Ruang Kelas II A 5 -69 11 Ruang Kelas II A 4 -72
12 Aula Tengah -49
4. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan selama perancangan sampai Implementasi Wireless Distribution System (WDS) pada Hotspot (Studi Kasus : SMK Negeri 1 Kendari) maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Penggunaan jaringan wireless sangat berguna dalam hal kemudahan dalam konfigurasi setiap client dan jaringan
wireless berbasis WDS tidak memerlukan
kabel utama atau backbone sehingga penempatan access point bisa disembarang tempat.
2. WDS tidak mempermasalahkan luasnya suatu lokasi dalam penerapan jaringan dan biaya membangun jaringan wireless
mempunyai harga yang relatif murah, jika
dibandingakan dengan menggunakan kabel
3. Untuk memperluas jaringan wireless di SMKN 1 Kendari WDS digunakan sebagai repeater untuk memperluas sinyal agar bisa mempermudah pekerjaan staf khususnya guru-guru dalam mencari materi bahan ajar.
5. SARAN
Adapun saran dalam penelitian ini yaitu pada implementasi sistem jaringan Wireless
Distribution System (WDS) pada hotspot di
SMKN 1 Kendari cakupan area sinyal internet tidak secara keseluruhan menjangkau wilayah SMKN 1 Kendari diharapkan dapat dikembangkan dengan menambah beberapa
access point ditiap ruangan yang masih blank hostpot di SMK Negeri 1 Kendari.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Subardono, Alif, 2008. Analisis Performa Wireless Distribution System Konfigurasi Star, Chain, Loop, dan Mesh Untuk Hotspot Area. Yogyakarta :
Tesis Pascasarjana Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada
[2] Towidjojo, Rendra, 2015.Router
MikroTik Implementasi Wireless LAN Indoor. Jakarta : Jasakom
[3] Yudianto, M. 2007. Jaringan Komputer
Dan Pengertiannya.Jakarta :Graha Ilmu
[4] Supandi. 2006. Instalasi Dan Konfigurasi Jaringan Komputer .
Bandung :Informatika
[5] Lucas. 2006.Urutan Layer OSI dan
TCP/IP Beserta Fungsinya
[6] Melwin, Syafrizal. 2005. Pengantar