!
#
$
#
"
%
$
&
& " ' !
'
(
)
"
$
#
(
'
)
&
!*
! + ,
!* ! + ,
!* ! + ,
* # " & #
*
!*
(
!
!
'
+
! & -#
!*
! +.
"
& , - ./
-" $ $
&
/ 0123 0143
/
!*
! + !*
! + "
"
( 5
26
) # +
7 8 0 3
)
9 8 0 3
0 #
' "
8 : 1( 1 ) 22( 2 ) y
y x b y x b
4 :
2 2 Sb b
+ ' '
%
$ / &
12 14
%
&
;2 1
2
2 1
2
: < 1
%
8 &
:
2 1
2 r n r
: $ 1
$ &
:
:
" &
) ) =
$ 1
) ) > $ 1
-# &
Komunikasi
Semangat Kerja Karyawan
2 + 3
(
3 # 41
3 5 1 1
!
!
, 3 1
! "
# $ """" %
#
& '" (
)**+ , -)."
# $ """"'
# &#
" / &
" ( )**0 , 01."
! , $ """ %
# % (
! )**2 , ))2."
# & #
$
)"
1" 3
# "
-"
"
+" 4 &
"
5 / $
%6 ' % '
%/ / '" 5 6
" !
% ' ( .
% ' ( .
&
&
(/ )**7 , 70."
8 9 : ; 8 " ! $
'
(9 : ; )**- , 0<."
9 """" %
(
' (= )**2 , 10."
&
"
>
" > ,
& "
"
"
" % '
% ' ( & '
"
8
"
( . ( .
"
&
" 8
# #"
/
# &
" /
# "
/ &
" / &
/ &
" /
"
8 "
! " /
" /
"
# "
8 9 : ; 8 ! #
$
" / "
" ?
"
" / " ?
#
"
" "
"
# # #
! $
"
# "
" / 5
& A
" 5
&
"
" / #
# #
# # "
>
" ! &
"
% #
% ( " )**+ , 77."
8 A
#
"
" ()**+ $ *<. $
" 8 #
"
"
" /
" &
/ $
/
"
/
# #
#"
!
;
#
"
#
( A ."
" # $
( & .
"
! " ? & &
# # "
% & ' (
! $
" 5 / #
" 5
#
# &
" % '
" 5
( .
"
" 8 # #
# "
&
& #
& "
$
"
"
& "
"
" >
#
&
"
"
#
"
%
, '"
$
)" / ( .
4 # #
"
1" / ( .
4
#
"
-" / (= A .
4 A
#
" 4 "
!
"
+ ' (
!
&
"
A
" /
#
"
$
)" &
1" &
-"
+" / (/ )**0 , )<)."
/ $
)" &
&
" 5
&
1" &
& "
&
&
"
-"
"
+" /
&
"
& " 3 &
$
" 3
" 3 ! ( .
" 3 /
" 3 8 A
#" 3
" 3 / ( : !" )**@ , )2<.
4
$
" 3
3 #
"
"
" 3 ! ( .
3 !
# #
# &
"
" 3 8
3
" 3 /
3
"
&
"
" 3 8 A
A &
& &
& & & "
A &
"
#" 3 /
/ # "
/ " 8
"
"
" 3 /
/
" 8
& " 8
& "
"
"
' ' ' ,
-5
(A .
"
A "
& "
$
" !
# #
# "
&
& " /
# &
"
B
"
"
# &
A
"
"
!
"
#
#
" ?
# # "
&
"
&
"
#
#
$
/
" 3
" !
" 8
"
5
"
C &
. ' / 00) 1 "2
!
( .
( .
"
( .
# #
%
"
#
(
." !
9 : ;
8 " ! $
"
$ &
A "
" &
" D
# A &
A &
" $ >
& &
" (9 : ; )**@ , 0*.
$
8 : !" $ %!
8 8 !" /" 3 $ %!
' (8 !"/" 3 )**2 , )<2."
"
! B
A
"
! & &
B "
& : !"
$
' 3 $
8
# A "
! # & $
8
"
8
"
%
8
"
) - 4
-"
5
8
"
6
/
"
7 $ ( ,
$
!
A
"
1"
! &
"
-"
5 "
" !
"
+" /
"
#
# A "
. $
$
! &
/
(# . &
"
/ " 3 3 $
!
" # # $%%& ' (&)
/
"
"
- $
" /
" 8 $
)"
1" !
-"
"
(8 !.
8 C &
$
" 8 #
&
&
" / /
"
" 8
&
" (C )**2 , 1<-."
! 7 * 8 & - $
D &#
$
" !
!
( . &
# "
"
!
A
B "
>
"
"
"
&
"
" 8 A
# A
"
" ' '
8 - $
" / "
" 8 $
)"
1" !
-"
"
/
$
/ E
Karyawan oduk Σ
ΣPr
. 9 # $
$
" 8
# A
"
" 5 # #
"
# #
" ?
# # # #
"
"
&
"
&
" &
"
" 8 A "
8 9 : ; ()**- , *7. A #
"
#
"
" /
" &
# "
" /
A " ?
"
/
"
!
"
#
& &
" &
"
8
B "
3
"
# "
# # #
!
"
#
$
"
& %'
(
)
*
''
$
- ) . - /. 0
12 3 4 * 3! 5
%16 12 7
7 " /
879 :
"
'
% '
% '
; 2''
8 :
%''<
" "
)
)
< $
)
4
3 4 4
4 4 44
! " #
) 4
)
4
4
3 4
4
)
> 4
4
= 4
3
4
#
4
3 )
) 4 4
4
7 " /
& $
' ( ) *
3 $ 7 "5)(@#A# @"=#7BC
7 " / $
(
=
% =
<
DIREKTUR UTAMA
GENERAL MANAGER
PERSONNEL MANAGER
PRODUCTION MANAGER
MARKETING MANAGER
PROMOTION MANAGER
FINANCE & ACCOUNTING
& #
=
%
< =
+ " #
% 4
" + "
% =
=
% =
; =
=
?
% " " "
=
% =
< =
! + ++"
=
=
% =
, '
)
?
" "
7 " / 2 $
-=
-7
3
=
- .
7
- .
7
6
/ 0 "
7 " /
< $
0
% 8 : 79
< #
=
7 " /
1 ' & # ( &
D
" 7 " /
0
$
#
3
7 " / %'
& 7 " /
2 ' &
) 4
$
7
@
7 " /
3 ' & " "
! ! "
Dalam kegiatan organisasi kerja, komunikasi yang digunakan berbeda
dengan komunikasi yang digunakan oleh non organisasi. Perbedaannya adalah
bahwa komunikasi organisasi terikat oleh struktur hirarki yang mengatur tugas,
wewenag dan tanggung jawab anggotanya masing masing.
Komunikasi organisasi terbagi atas komunikasi formal dan informal.
Komunikasi formal adalah komunikasi yang mengikuti jalur hubungan formal
yang tergambar dalam struktur organisasi, sedangkan komunikasi informal
adalah komunikasi yang tidak mengikuti jalur hubungan formal seperti halnya
komunikasi formal.
Pada PT. Indoraya Primatex, bagian bagian kerja yang cukup rumit, hal ini
menjadi kendala dalam melakukan pemberitahuan atau pengumuman, perintah
dan sebagainya yang menyangkut masalah komunikasi dalam organisasi secara
langsung.
Komunikasi yang dijalankan PT. Indoraya Primatex juga kurang mengikuti
prosedur komunikasi yang ada. Biasanya komunikasi yang terjadi baik dari
pimpinan kepada bawahannya maupun dari bawahan kepada pimpinannya tidak
komunikasi ini menimbulkan suatu gap atau kesenjangan karena komunikasi
yang terjadi kurang sistematis dan teratur.
Komunikasi yang dilakukan oleh PT. Indoraya Primatex antara lain adalah
komunikasi lisan dan tulisan yang dilakukan adalah dalam bentuk pembicaraan
langsung (face to face), diskusi kelompok, ceramah, pengadaan meeting dan
sebagainya, hal ini dilakukan karena pada umumnya komunikasi lisan
mempunyai kebaikan kebaikan antara lain :
a. Penjelasan dapat dilakukan dengan lebih mendetail
b. Dapat menimbulkan partisipasi secara langsung.
c. Dapat menimbulkan komunikasi timbal balik secara langsung.
Kadang kadang komunikasi lisan yang dilakukan tidak dapat berjalan
dengan baik, hal ini dikarenakan :
a. Kurang ketegasan dari pihak pimpinan dalam pemberian perintah/tugas.
b. Tidak dapat dipakai sebagai dokumentasi tertulis.
Sedangkan komunikasi tertulis/tulisan yang dilakukan dalam organisasi
tersebut antara lain dengan melalui surat, fax, E mail dan juga laporan yang
diterima pimpinan dari bawahannya.
Pertimbangan melakukan ini antara lain :
a. Komunikasi tertulis dapat disebarkan seluas luasnya.
b. Merupakan dokumentasi yang tertulis.
c. Dapat merupakan pegangan yang lebih pasti dari penerima komunikasi.
Komunikasi tertulis yang dilakukan ini sering mendapatkan hambatan, yaitu
:
a. Bila latar belakang pendidikan penerima komunikasi kurang baik.
b. Tidak semua hal dapat dikomunikasikan secara tertulis
c. Tidak ada penjelasan lebih lanjut selain yang tertulis,
Pimpinan PT. Indoraya Primatex menyadari dengan sepenuhnya bahwa
komunikasi yang dilakukan oleh personnel personnel dalam organisasinya adalah
sangat penting. Perusahaan berusaha menciptakan komunikasi timbal balik dari
atasan ke bawahan atau ke sebaliknya dari bawahan ke atasan dan juga antara
tingkat tingkat yang sejajar, untuk selalu berjalan dengan baik. Kebijakan ini
dimaksudkan agar ada kelancaran dalam pelaksanaan tugas tugas yang telah
diberikan kepada masing masing personelnya.
Pimpinan PT. Indoraya Primatex dalam melakukan komunikasi kurang
terlaksana dengan baik karena berbagai macam hambatan.
Hambatan yang terjadi adalah antara lain adanya jarak yang harus dilewati
oleh suatu pesan, misalnya bila pimpinan ingin menyampaikan pesan kepada
bawahannya harus melewati beberapa orang karyawan yang berada pada struktur
organisasi, hal ini tentu sangat merepotkan. Walaupun tidak setiap komunikasi
hal itu terjadi, tetapi hal seperti itu dapat saja terjadi sewaktu waktu apabila
Sering terjadi bahwa karyawan pada tingkat bawah kurang memahami
penggunaan alat alat komunikasi yang tersedia di dalam perusahaan, sehingga
menyebabkan kelancaran dari arus informasi kadang kadang menjadi terhambat.
Masalah masalah tentang komunikasi mempunyai hubungan yang erat
dengan tipe organisasi yang dipakai, baik untuk tujuan maupun penyebaran
informasi. Suasana komunikasi pada PT. Indoraya Primatex sering kali terjadi
bahwa informasi yang diperlukan harus dikumpulkan dari beberapa sumber yang
selanjutnya informasi tersebut diserahkan kepada atasan. Dalam hal ini karyawan
pada tingkat bawah memberikan informasi berupa laporan laporan pelaksanaan
tugas, pendapat, usul, saran, keluhan, dan lain lain kepada atasannya.
Dalam pelaksanaannya sering kali timbul masalah atau kekeliruan
kekeliruan yang disebabkan oleh kompleksnya komunikasi. Mengatasinya
masalah ini PT. Indoraya Primatex mengambil langkah dengan cara informasi
informasi dari bawahan terlebih dahulu dikomunikasikan kepada rekan yang
setingkat lebih sebelum dilaporkan kepada atasannya, sehingga tidak terjadi lagi
tumpang tindih informasi ataupun informasi yang diberikan kepada atasan
menjadi terlalu banyak dan rumit.
Dibawah ini akan dikemukakan biaya biaya komunikasi yang terjadi pada
PT. Indoraya Primatex.
# $
% % & ' ( ' ' ' ' & &
) ' )( % ( *
+ ! 0
2002
2003
2004
2005
2006
Rp. 35.000.000
Rp. 47.000.000
Rp. 55.000.000
Rp. 56.000.000
Rp. 62.000.000
34 %
17 %
2 %
11 %
Dibawah ini akan dijelaskan mengenai presentase kenaikan biaya untuk
mendukung komunikasi tersebut.
Tahun 2003 = 100% 34%
Berbagai upaya yang dilakukan PT. Indoraya Primatex dalam meningkatkan
komunikasi agar dapat membawa pengaruh yang baik terhadap suasana kerja,
kondisi kerja, produktivitas maupun prestasi kerja karyawan. Upaya upaya
komunikasi ini membawa konsekuensi adanya pengeluaran bagi perusahaan.
Biaya biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan komunikasi yang terjadi di
perusahaam berupa biaya biaya kegiatan melakukan pembicaraan langsung (face
to face), diskusi kelompok, ceramah, pengadaan meeting, rekreasi yang
membentuk suasana akrab di antara sesama karyawan maupun dengan
pimpinannya dan lain sebagainya.
Dari tabel 4.1 dapat ditarik kesimpulan bahwa PT. Indoraya Primatex selalu
meningkatkan upaya upaya untuk mendorong terjadinya komunikasi yang baik
di perusahaannya terbukti dengan adanya kenaikan biaya yang mendukung
Untuk mendapatkan data data mengenai komunikasi yang terjadi penulis
menggunakan data dari hasil kuesioner (terlampir) yang diajukan kepada 15
orang responden dengan ketentuan sebagai berikut :
! 2 3 4 5
Option Score
a = Sangat Baik 5
b = Baik 4
c = Sedang 3
d = Kurang baik 2
e = Tidak baik 1
Dalam hal ini juga ada option yang diberikan pernyataan sama dengan skor diatas
berdasarkan bentuk pertanyaan yang jawabannya dikategorikan sebagai berikut :
Option Score
a = Sangat Berperan 5
b = Berperan 4
c = Sedang 3
d = Kurang Berperan 2
e = Tidak Berperan 1
Hasil kuesioner mengenai komunikasi ini akan disajikan dalam bentuk tabel
seperti terlihat dibawah ini :
# $ ,
)( % ( *
Jumlah 679
# ! 1PT. Indoraya Primatex
, ! ! ! "
Semangat kerja karyawan yang ada pada PT. Indoraya Primatex sesuatu hasil
cepat dan lebih baik untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal dalam suatu
organisasi.
Disadari oleh pihak manajemen PT. Indoraya Primatex semangat kerja
buruh/pekerja merupakan hal yang sangat penting antara lain dengan
diberikannya motivasi oleh pimpinan perusahaan, semangat kerja yang rendah
dapat menghambat tercapainya tujuan organisasi
Kebijakan kebijakan manajemen yang ada pada perusahaan berusaha untuk
mengetahui indikator indikator atau tanda tanda menurunnya semangat kerja
para buruh/kerja. Indikator yang dipergunakan perusahaan adalah :
! 6 !
Merupakan perbandingan antara output dengan input, dimana output
adalah hasil yang memberikan manfaat pada individu dan perusahaan.
# # 7 !
Merupakan ketidakhadiran pekerja pada hari kerja karena sakit, ijin, mangkir
dan skorsing.
8 !7 ! !
Merupakan perbandingan antara masuk dan keluarnya pada suatu
perusahaan pada periode tertentu.
Merupakan naiknya tingkat kerusakan tersebut menunjukkan bahwa
perhatian dalam pekerjaan berkurang, terjadinya kecerobohan dalam
pekerjaan.
+ 9 +
Kegelisahan yang timbul akan dapat terwujud dalam bentuk
ketidaksenangan kerja, keluh kesah, ketidak tenangan pekerja dalam
melaksanakan tugas.
2
Merupakan perwujudan dari ketidak puasan pekerja, dimana tiap tahap
tertentu akan menimbulkan keberanian untuk mengajukan tuntutan.
Pemogokan merupakan perwujudan dari ketidak puasan, kegelisahan dan
lain sebagainya.
Didalam pembahasan skripsi ini penulis lebih memfokuskan dengan
mempergunakan kuesioner yang diajukan langsung kepada karyawan untuk
mendapatkan data mengenai semangat kerja karyawan di Perusahaan PT.
Data data mengenai semangat kerja pada PT. Indoraya Primatex, penulis
menggunakan data dari hasil kuesioner (terlampir) yang diajukan kepada 15
orang responden dengan ketentuan sebagai berikut :
! ! 2 345
Option Score
a = Sangat Baik 5
b = Baik 4
c = Sedang 3
d = Kurang baik 2
e = Tidak baik 1
Hasil kuesioner mengenai semangat kerja ini akan disajikan dalam bentuk
# $ :
Jumlah 647
Sumber : PT. Indoraya Primatex
: ! ! ! < ! ! "
Untuk membahas masalah mengenai prestasi kerja karyawan pada PT.
metode metode yang dipergunakan dalam penilaian prestasi, menurut Hani
Handoko. Maka penulis menyatakan bahwa metode yang dipergunakan oleh PT.
Indoraya Primatex dalam pelaksanaan prestasi adalah metode peristiwa kritis.
Pelaksanaan penilaian prestasi kerja ini selain ditujukan untuk mencari karyawan
yang akan dipromosikan jabatan, juga dimaksudkan untuk mengetahui data
kinerja karyawan selama periode tertentu untuk kemudian ditindak lanjuti, yang
sangat berguna bagi pengembangan karyawan secara umum.
Adapun standar kriteria penilaian yang digunakan dalam pelaksanaan dapat
dilihat pada tabel berikut :
# $ $
( 3 ( ( 5 ' ( (;
)( % ( *
! < #
7
! ! + !
Kemampuan
Kerajinan
Kejujuran
Kerjasama
Inisiatif
25
8
7
5
5
≥45 40 44
35 – 39
30 34 ≤30
Sangat baik
Baik
Sedang
Kurang Baik
Tidak Baik
50
! 1
= Standar nilai minimal bagi karyawan berprestasi ditetapkan = 45
Standar yang dipakai dalam penilaian adalah : kemampuan, kerajinan,
kejujuran, kerjasama, inisiatif. Standar yang didapat diatas adalah berdasarkan
jumlah nilai yaitu dengan menjumlahkan seluruh angka atau bobot dari faktor
faktor penilaian. Faktor faktor penilaian yang digunakan ialah absensi,
kecakapan/kemampuan, produktifitas, mutu kerja, sikap menerima perintah,
tingkah laku / kesopanan, inisiatif, kepribadian, kejujuran, dedikasi, tanggung
jawab, mutu kepemimpinan, kemampuan memutuskan dan pengembangan
(harapan masa dekat). Penilaian ini dilakukan oleh atasan mereka langsung.
Waktu penilaialan dilakukan per periode dan tempat pengolahan data tersebut
pada bagian sumber daya manusia (SDM).
Berdasarkan kaitan dengan variabel bebas X1 (komunikasi) dan semangat
kerja (X2) yang dilakukan melalui kuesioner, maka data prestasi yang ditampilkan
dalam penyajian ini juga berdasarkan hasil kuesioner juga. Data mengenai hal ini
akan dijelaskan pada tabel 4.5.
Untuk mendapatkan data data mengenai prestasi kerja penulis
menggunakan data hasil kuesioner (terlampir) yang diajukan kepada 15 orang
responden dengan ketentuan sebagai berikut :
! ! ! 2 345
a = Sangat Baik 5
b = Baik 4
c = Sedang 3
d = Kurang baik 2
e = Tidak baik 1
Hasil kuesioner mengenai prestasi kerja ini akan disajikan dalam bentuk
# $ >
Jumlah 673
# ! 1PT. Indoraya Primatex
!7!
Untuk mengetahui hubungan yang terjadi antara variabel komunikasi (X1)
perhitugan statistik. Terlebih dahulu akan dirangkum variabel yang ada kedalam
satu tabel berikut ini.
# $ /
∑ 679 647 673 30.769 28.133 29.336 30.275 30.496 29.148
Sumber : Diolah Penulis
Keterangan :
X1 = Komunikasi
X2 = Semangat Kerja
= 44,87 (0,263) (45,27) – (0,472) (43,1) b1
b2
= 44,87 – 11,90601 – 20,3432
= 12,621
Ŷ = 12,621 + 0,263X1+ 0,472 X2
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh persamaan regresi
bergandanya sebagai berikut :
Persamaan regresi tersebut memiliki intersep sebesar 12,621, hal ini
menunjukkan apabila tidak dilakukan perubahan komunikasi dan semangat kerja,
maka prestasi kerja akan tetap menjadi 12,621 satuan hitungan kuesioner. Dengan
melihat garis regresi tersebut dapat diketahui :
1. Komunikasi (X1) mempunyai hubungan positif dengan prestasi kerja (Y).
Artinya setiap penambahan hasil kuesioner satu satuan akan mempengaruhi
prestasi kerja sebesar 0,263 kali, dengan asumsi semangat kerja tetap.
2. Semangat kerja (X2) mempunyai hubungan positif dengan prestasi kerja (Y).
Artinya setiap penambahan semangat kerja satu satuan melalui perhitungan
kuesioner akan mempengaruhi prestasi kerja sebesar 0,472 kali, dengan
# ! !
Metode statistik yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh variabel
bebas yaitu X1dan X2dapat menerangkan variabel tak bebas yaitu Y.
R2 =
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh R2 = 0,81yang mempunyai arti bahwa
81% dari variabel prestasi kerja (Y) secara bersama sama dipengaruhi oleh variabel
komunikasi dan semangat kerja, sedangkan sisanya yang tidak diteliti seperti
kepemimpinan, motivasi dan lain lain. b1∑x1y + b2∑x2y
1. Komunikasi dan semangat kerja sama sama memiliki peranan dalam
meningkatkan prestasi kerja karyawan pada PT. Indoraya Primatex.
2. Dari analisis analisis yang telah dilakukan dapat diketahui :
1. Regresi Berganda
Ŷ = 12,621 + 0,263X1+ 0,472X2
Artinya : Persamaan regresi tersebut memiliki intersep sebesar
12,621, hal ini menunjukkan apabila tidak dilakukan perubahan
komunikasi dan semangat kerja, maka prestasi kerja akan tetap
menjadi 12,621 satuan hitungan kuesioner. Dengan melihat
garis regresi tersebut dapat diketahu :
a. Komunikasi (X1) mempunyai hubungan positif dengan
prestasi kerja (Y). Artinya setiap penambahan komunikasi
satu satuan akan mempengaruhi prestasi kerja sebesar
0,263 kali, dengan asumsi semangat kerja tetap.
b. Semangat kerja (X2) mempunyai hubungan positif dengan
prestasi kerja (Y). Artinya setiap penambahan semangat
kerja satu satuan akan mempengaruhi prestasi kerja
2. Dari hasil perhitugnan korelasi didapat R2 = 0,81 yang
mempunyai arti bahwa 81% dari variabel prestasi kerja (Y)
secara bersama sama dipengaruhi oleh variabel komunikasi dan
semangat kerja, sedangkan sisanya sebesar 19% dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak diteliti seperti kepemimpinan
motivasi dan lain lain.
c. Uji Hipotesis
1. Uji “t”
Dengan derajat kebebasan n 3 = 15 3 = 12, maka T0.25(12) atas
dasar nilai tabel = 0,695.
thitb1 = 1,176 > ttb= 0,695
thitb2 = 5,187 > ttb= 0,695
Artinya masing masing variabel X1 (komunikasi) dan variabel
X2(semangat kerja) adalah signifikan.
2. Uji “F”
Dengan derajat kebebasan pembilang 2 (=k 1=3 1) dan
penyebut n k (15 3=12), maka F0,05 (2) (12)= 3,88 dan F0,01 (2) (12)=
6,93.
Fhit = 487,952 > Fttb0,05 (2) (12)= 3,88
Artinya masing masing variabel X1(komunikasi) bersama sama
dengan variabel X2 (semangat kerja) berpengaruh signifikan
terhadap Y (prestasi kerja).
Saran saran yang dapat penulis kemukakan adalah sebagai berikut :
1. Sebaiknya pihak manajemen memberikan dukungan dan
komitmennya kepada karyawan, dukungan dan komitmen tersebut
dapat berupa alat alat komunikaasi yang modern, peralatan
komunikasi yang terawat baik, arus komunikasi yang tidak tumpang
tindih, agar para karyawan dapat menjalankan komunikasi yang ada
dengan baik. Adanya kegiatan komunikasi yang berjalan baik akan
meningkatkan motivasi kerja karyawan yang pada akhirnya dapat
meningkatkan prestasi kerja karyawan.
2. Pimpinan perusahaan terus memberikan upaya upaya memacu
semangat kerja misalnya dengan memberikan bonus bagi karyawan
yang berprestasi. Kegiatan memberikan bonus kepada karyawan
akan menjadikan karyawan lebih bersemangat dalam melaksanakan
pekerjaannya, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan
AA Gondokusumo,
Gunung Agung, Jakarta, 1995
Alex S. Nitisemito, Manajemen Personalia
Ghalia Cipta, Jakarta, 1996
A. Mintorogi dan Sedarmayanti, ! "
#Ilham Jaya, Bandung, 1995.
Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo,
$ #Liberty, Yogyakarta, 1995.
Flippo B. Edwin, ! #Erlangga, Jakarta, 1995
Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi, Remaja Karya, Bandung, 1997
J. Ravianto, % # Penerbit Lembaga Sarana
Informasi Usaha dan Produktivitas, Jakarta 1995
Kartini Kartono, ! " !, Penerbit Alumni,
Bandung, 1994
Masngudi, ! ! & # Badan Penerbit Fakultas
Ekonomi, Universitas Borobudur, Jakarta 2003.
Pandji Anoraga, ! , Rineka Cipta, Jakarta 1998.
, dan Ninik Widiyandi, ! ! $ , Rineka Cipta,
Wexley, dan Yuki, ! ' ! ! # Rineka