• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Inokulasi Cendawan Mikoriza ArbuskulaDan Interval Penyiraman Terhadap PertumbuhanBibit Pulai (Alstonia Scholaris)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh Inokulasi Cendawan Mikoriza ArbuskulaDan Interval Penyiraman Terhadap PertumbuhanBibit Pulai (Alstonia Scholaris)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH INOKULASI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA DAN INTERVAL PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN

BIBIT PULAI (Alstonia scholaris)

SKRIPSI

Oleh :

EFRATAMA SIBARANI 061202034/BUDIDAYA HUTAN

PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PENGARUH INOKULASI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA DAN INTERVAL PENYIRAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN

BIBIT PULAI (Alstonia scholaris)

SKRIPSI

Oleh :

EFRATAMA SIBARANI 061202034/BUDIDAYA HUTAN

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Judul Penelitian : Pengaruh Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula dan Interval Penyiraman terhadap Pertumbuhan Bibit Pulai (Alstonia scholaris)

Nama : Efratama Sibarani

NIM : 061202034

Minat : Budidaya Hutan

Program Studi : Kehutanan

Disetujui Oleh : Komisi Pembimbing

Ketua

Dr. Delvian, SP, MP NIP. 19690723 200212 1 001

Mengetahui Ketua Program Studi

(4)

ABSTRAK

EFRATAMA SIBARANI. Pengaruh Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula dan Interval Penyiraman terhadap Pertumbuhan Bibit Pulai (Alstonia scholaris)

dibimbing oleh DELVIAN.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji respon pertumbuhan bibit pulai (Alstonia scholaris) dengan pemberian Cendawan Mikoriza Arbuskula

(CMA) dan interval penyiraman. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan 2 faktor yaitu dosis mikoriza (0 g/bibit, 10 g/bibit, 20 g/bibit, dan 30 g/bibit) dan 4 taraf interval penyiraman (1 kali sehari, 3 hari sekali, 6 hari sekali, dan 9 hari sekali). Hasil penelitian menunjukkan bahwa inokulasi mikoriza tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi, diameter, jumlah daun, bobot kering total tanaman, kecuali rasio tajuk akar dan persentase kolonisasi akar. Interval penyiraman berpengaruh nyata terhadap semua parameter kecuali bobot kering total bibit. Interaksi perlakuan hanya berpengaruh nyata terhadap persentase kolonisasi akar.

(5)

ii

ABSTRACT

EFRATAMA SIBARANI. Effect of arbuscula mycorrhizae fungus inoculation and watering interval on growth of seedling pulai (Alstonia scholaris) suvervised by DELVIAN.

The research aims to test seedling growth responses Pulai (Alstonia scholaris) by adduction Arbuskula Mycorrhizal Fungus (AMF) and the watering interval. The research was done in the greenhouse in Faculty of Agriculture, Sumatera Utara University, Medan. This study uses a factorial completely randomized design with two factorials the mycorrhizae dosage (0 g/seedling,10 g/seedling,20 g/seedling and 30 g/seedling) and the second factor with four rates of watering interval consists of once in 1 day, once in 3 days, once in 6 days and once in 9 days. The results showed that mycorrhizae inoculation did not significantly affect for height, diameter, number of leaf, total dry weight of plant except the root crown ratio and the percentage of root colonization. Watering interval significantly influenced all parameters except total dry weight of seedlings. The interaction between inoculation mycorrhizae and watering interval only significantly affect the percentage of root colonization.

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Medan, 05 April 1988 dari ayah N. Sibarani dan ibu D. br. Siahaan. Penulis merupakan anak ke empat dari lima bersaudara.

Penulis memulai pendidikan di SD Negeri Inpres 065013 Medan dan lulus pada tahun 2000. Kemudian melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 1 Medan

dan lulus tahun 2003. Pada tahun 2006, penulis menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 15 Medan dan pada tahun yang sama diterima masuk di Program

Studi Budidaya Hutan, Departemen Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara (USU) melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB).

Penulis mengikuti kegiatan Praktek Pengenalan dan Pengelolaan Hutan (P3H) di Taman Nasional Gunung Leuser Tangkahan dan di Pulau Sembilan pada tahun 2008 dan melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Prima Mahoni Indah di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara pada bulan Februari – Maret 2012.

Penulis melaksanakan penelitian dari bulan Juni 2011 – Oktober 2011 dengan judul ”Pengaruh Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula dan Interval

(7)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Inokulasi Cendawan Mikoriza Arbuskula dan Interval Penyiraman

terhadap Pertumbuhan Bibit Pulai (Alstonia scholaris)”.

Pada kesempatan ini Penulis menghaturkan pernyataan terimakasih sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis yang telah membesarkan, memelihara dan mendidik penulis selama ini. Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dr. Delvian, SP, MP sebagai pembimbing yang telah membimbing dan memberikan berbagai masukan berharga dalam penulisan skripsi ini. Khusus kepada kepada rekan-rekan Departemen Kehutanan Angkatan 2006, penulis menyampaikan terimakasih atas saran yang diberikan selama penulis melaksanakan penelitian hingga penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi materi tulisan maupun dalam teknik penulisan. Oleh sebab itu, Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi penyempurnaan skripsi ini.

(8)

DAFTAR ISI

Hipotesis Penelitian ... 2

Manfaat Penelitian ... 2

TINJAUAN PUSTAKA ... 3

Taksonomi Pulai (Alstonia scholaris) ... 3

Kegunaan dan Manfaat Pulai (Alstonia scholaris) ... 5

Tanah Ultisol ... 6

Cekaman Kekeringan dan Ketersediaan Hara ... 6

Ketersediaan Air Bagi Tanaman ... 7

Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) ... 8

Peranan Cendawan Mikoriza Arbuskula ... 8

BAHAN DAN METODE ... 10

Tempat dan Waktu Penelitian ... 10

Bahan dan Alat ... 10

Metode Penelitian ... 10

Pelaksanaan Penelitian ... 12

Penyiapan Media Tanam ... 12

Pemilihan Bibit Pulai ... 12

Penanaman Bibit Pulai dan Inokulasi Mikoriza ... 12

Pemeliharaan ... 13

Parameter Pengamatan ... 13

Tinggi Tanaman ... 13

(9)

vi

Jumlah Daun ... 14

Bobot Kering Total Bibit ... 14

Rasio Tajuk Akar ... 14

Persentase Kolonisasi Akar ... 14

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 16

Hasil ... 16

Pertambahan Tinggi Tanaman ... 16

Pertambahan Diameter Tanaman ... 18

Pertambahan Jumlah Daun ... 19

Bobot Kering Total Bibit ... 21

Rasio Tajuk Akar ... 22

Persentase Kolonisasi Akar ... 24

Pembahasan ... 26

Pengaruh inokulasi mikoriza terhadap pertumbuhan bibit pulai ... 26

Pengaruh interval penyiraman terhadap pertumbuhan bibit pulai ... 27

Pengaruh inokulasi mikoriza dan interval penyiraman terhadap pertumbuhan bibit pulai ... 29

KESIMPULAN DAN SARAN ... 33

Kesimpulan ... 33

Saran ... 33

DAFTAR PUSTAKA ... 34

(10)

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Analisis kimia tanah ultisol asal Simalingkar B ... 16

2. Rataan pertambahan tinggi bibit pulai 11 mst ... 17

3. Rataan pertambahan diameter bibit pulai 11 mst ... 18

4. Rataan pertambahan jumlah daun bibit pulai 11 mst ... 20

5. Rataan bobot kering total bibit pulai saat panen ... 21

6. Rataan rasio tajuk akar bibit pulai saat panen ... 22

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Pohon pulai (Alstonia scholaris) ... 3

2. Teknik inokulasi mikoriza secara layering technique ... 13

3. Grafik rataan pertambahan tinggi bibit pulai 11 mst. ... 18

4. Grafik rataan pertambahan diameter bibit pulai 11 mst. ... 19

5. Grafik rataan pertambahan jumlah daun bibit pulai 11 mst. ... 21

6. Grafik rataan bobot kering total bibit pulai saat panen ... 22

7. Grafik rataan rasio tajuk akar bibit pulai setelah panen ... 24

8. Grafik rataan persentase kolonisasi akar bibit pulai setelah panen ... 26

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Rataan pertambahan tinggi dan analisis sidik ragam bibit pulai. ... 36

2. Rataan pertambahan diameter dan analisis sidik ragam bibit pulai. ... 37

3. Rataan pertambahan jumlah daun dan analisis sidik ragam bibit pulai. ... 38

4. Rataan bobot kering total dan analisis sidik ragam bibit pulai. ... 39

5. Rataan rasio tajuk akar dan analisis sidik ragam bibit pulai. ... 40

6. Rataan persentase kolonisasi dan analisis sidik ragam bibit pulai. ... 41

7. Perbedaan tinggi, diameter, jumlah daun dengan pemberian mikoriza pada berbagai tingkat interval penyiraman. ... 42

8. Perbedaan tinggi, diameter, jumlah daun berbagai interval penyiraman dengan pemberian mikoriza pada berbagai dosis. ... 42

9. Kriteria penilaian sifat kimia tanah. ... 43

Referensi

Dokumen terkait

instruksi kepada Kabag Kemhas tentang pendataan mahasiswa Data mahasiswa berkaitan dengan jumlah mahasiswa aktif, cuti, DO, riwayat kesehatan dan meninggal

Berdasarkan latar belakang di atas maka Tujuan Program ini adalah menghasilkan Model Scientific Hybrid Learning menggunakan aplikasi Brilian (Buku model, modul

Pelaksanaan kurikulum integratif madrasah-pesantren di MAN 1 Malang dan Madrasah Terpadu MAN 3 Malang dilakukan dengan cara: a mengintegraskan program pelaksanaan kurikulum,

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, taufik, hidayah serta inayah kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul

Bagaimanausulan perbaikan yang diberikan dapat mengurangi waste yang terjadi pada lantai produksi atap gelombang fiberglas dengan menggunakan metode cause & effect

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa (1) berdasarkan analisis kurikulum, proses pembelajaran sains-kimia SMP menuntut adanya pendekatan kontekstual yang

Upaya represif di lakukan pada saat telah terjadi kejahatan yang tindakannya berupa penegakan hukum dengan menjatuhkan sanksi hukuman.Upaya yang telah dilakukan

Dari gambar kurva Listrik PLTS dalam satuan Bulanan listrik yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya bisa mencapai 1.4 MWh. dan Pembangkit Listrik Biomassa