• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI MODEL PEMBELAJARAN.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MATERI MODEL PEMBELAJARAN.docx"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MODEL PEMBELAJARAN DAN SINTAKNYA

A. PENDAHULUAN

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik yaitu Kompetensi Profesional, yang dimaksud dengan kompetensi professional adalah kemampuan yang harus dimiliki pendidik dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran.

Dalam menyampaikan pembelajaran, pendidik mempunyai peranan dan tugas sebagai sumber materi yang tidak pernah kering dalam mengelola proses pembelajaran. Keaktifan peserta didik harus selalu diciptakan dan berjalan terus dengan menggunakan metode dan strategi pembelajaran yang tepat. Dengan demikian pendidik hendaknya meningkatkan kualitas proses belajar mengajar melalui pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM).

Modal dasar pendidik dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang PAKEM dapat menggunakan model-model pembelajaran. Model pembelajaran adalah seperangkat lengkap komponen strategi, yang merupakan metode lengkap dengan semua bagiannya yang dijelaskan secara rinci. Atau, model pembelajaran adalah seperangkat lengkap komponen strategi yang dapat memberikan hasil lebih baik di bawah kondisi tertentu

B. PENDAPAT PARA AHLI

1. Reigeluth, 1983;21

“Instructional models is merely a set of strategy components; it is a complete method with all of its parts (elementary components) described in detail. An instructional models usually an integrated set of strategy component has betters (for desired outcomes) than any other set under given conditions.” (Model pembelajaran hanyalah seperangkat komponen strategi metode lengkap dengan semua bagian-bagiannya (komponen dasar) yang dijelaskan secara rinci. Sebuah model instruksional biasanya memiliki seperangkat komponen strategi yang terintegrasi untuk hasil yang diinginkan dalam kondisi tertentu)

Menurut (Reigeluth, 1983), model pembelajaran dibagi menjadi dua yaitu :

(2)

(2) adaptif (menyesuaikan) artinya model ini mempreskripsikan varibel-variabel metode berbeda bergantung pada respon tindakan peserta didik.

2. Joyce & Weil (1982)

Model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran.

model pembelajaran dikelompokkan menjadi 4 kelompok atau rumpun, yaitu: (1) model interaksi sosial atau social family,

(2) model pemrosesan informasi atau information processing family, (3) model pribadi atau personal family,

(4) model perilaku atau behavioral system family.

Model pembelajaran memiliki 5 unsur dasar (Joyce & Weil, 1982), yaitu : (1) syntax, yaitu langkah-langkah operasional pembelajaran,

(2) social system, adalah suasana dan norma yang berlaku dalam pembelajaran,

(3) principles of reaction, menggambarkan bagaimana seharusnya pendidik memandang, memperlakukan, dan merespon peserta didik,

(4) support system, segala sarana, bahan, alat, atau lingkungan belajar yang mendukung pembelajaran, dan

(5) instructional dan nurturant effects—hasil belajar yang diperoleh langsung berdasarkan tujuan yang ditetapkan (instructional effects) dan hasil belajar di luar yang ditetapkan (nurturant effects).

3. Zainsyah, A.E., dkk. (1984)

Model pembelajaran yaitu suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur pengajaran, dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran atau setting lainnya.

(3)

C. SINTAKS DARI BEBERAPA MODEL PEMBELAJARAN

Langkah-langkah (sintaks) pembelajaran dari beberapa model pembelajaran, sebagaimana berikut ini :

1. PEMBELAJARAN MODEL GROUP-INVESTIGATION (SLAVIN, 1995) Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya, yaitu:

Grouping (menetapkan jumlah anggota kelompok, menentukan sumber memilih topik, merumuskan permasalahan),

Planning (menetapkan apa yang akan dipelajari, bagaimana mempelajari, siapa

melakukan apa, apa tujuannya),

Investigation (saling tukar informasi dan ide, berdiskusi, klarifikasi, mengumpulkan

informasi, menganalisis data, membuat inferensi),

Organizing (anggota kelompok menulis laporan, merencanakan presentasi laporan, penentuan penyaji, moderator, dan notulis),

Presenting (salah satu kelompok menyajikan, kelompok lain mengamati, mengevaluasi,

mengklarifikasi, mengajukan pertanyaan atau tanggapan), dan

Evaluating (masing peserta didik melakukan koreksi terhadap laporan masing-masing berdasarkan hasil diskusi kelas, peserta didik dan pendidik berkolaborasi mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan, melakukan penilaian hasil belajar yang difokuskan pada pencapaian pemahaman.

2. PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD), (SLAVIN, 1995).

Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya, yaitu:

Pendidik membagi peserta didik dalam beberapa kelompok dengan anggota yang heterogen (misalnya masing-masing kelompok beranggotakan empat orang).

Pendidik menyajikan pelajaran.

Pendidik memberi tugas pada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok.

Peserta didik yang dapat mengerjakan tugas/soal menjelaskan kepada anggota kelompok

(4)

Pendidik memberikan kuis/pertanyaan kepada seluruh peserta didik. Pada saat menjawab kuis/pertanyaan, peserta didik tidak boleh saling membantu.

Pendidik memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki nilai/poin tinggi.

Pendidik memberikan evaluasi.

Penutup.

3. PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW (ARONSON, ET. AL., 1978 DALAM CHOTIMAH & DWITASARI, 2009)

Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya, yaitu:

Pendidik membagi peserta didik dalam beberapa kelompok (misalnya masing-masing kelompok beranggotakan empat orang)

Tiap peserta didik dalam kelompok diberi bahan materi yang berbeda (kelompok asal).

Tiap peserta didik dalam kelompok membaca dan mempelajari materi yang ditugaskan.

Anggota dari kelompok yang berbeda yang telah mempelajari materi yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan bagian materi yang sama tersebut.

Setelah selesai diskusi dalam kelompok ahli, setiap peserta didik kembali ke kelompok

asal. Selanjutnya, mereka bergantian mengajar teman satu kelompok tentang materi yang telah ia pelajari/diskusikan dalam kelompok ahli. Sementara itu, anggota kelompok lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh, kemudian membuat rangkuman.

Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya.

Pendidik dan peserta didik membuat kesimpulan.

Pendidik memberikan evaluasi.

Penutup.

4. PEMBELAJARAN PROBLEM-BASED INSTRUCTION (AREND ET.AL., 2001). Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya,yaitu:

Pendidik mendefisikan atau mempresentasikan masalah atau isu yangberkaitan (masalah

(5)

Pendidik membantu peserta didik mengklarifikasi masalah dan menentukan bagaimana masalah itu diinvestigasi (investigasi melibatkan sumber-sumber belajar, informasi, dan data yang variatif, melakukan surve dan pengukuran),

Pendidik membantu peserta didik menciptakan makna terkait dengan hasil pemecahan masalah yang akan dilaporkan (bagaimana mereka memecahkan masalah dan apa rasionalnya),

Pengorganisasian laporan (makalah, laporan lisan, model, program komputer, dan

lain-lain), dan

Presentasi (dalam kelas melibatkan semua peserta didik, pendidik, bila perlu melibatkan administator dan anggota masyarakat).

5. PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING/PBL (TEGEH, 2009) Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya, yaitu:

Konsep dasar

Pendidik menyampaikan langkah pembelajaran secara umum, kompetensi yang harus dikuasai peserta didik, petunjuk pembelajaran yang dibutuhkan.

Peserta didik membentuk kelompok kecil beranggotakan 4-5 orang peserta didik.

Pendefinisian masalah

Pendidik memberikan masalah berkenaan dengan materi mata pelajaran yang dibahas kepada setiap kelompok dalam bentuk lembar kerja peserta didik (LKS).

Peserta didik melakukan brainstorming dalam kelompok masing-masing, mencermati

masalah yang diberikan, mengatur strategi pemecahan masalah, dan melakukan pembagian tugas

Peran pendidik adalah sebagai fasilitator dalam pembelajaran.

Membimbing penyelidikan dalam kelompok dan pengerjaan tugas

Pendidik memantau dan mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang

sesuai, dan mencari penjelasan dan solusi dari permasalahan yang ingin dipecahkan. Peserta didik melakukan aktivitas dalam kelompok sesuai dengan strategi pemecahan

(6)

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

Pendidik membimbing peserta didik dalam mengembangkan karya yang sesuai seperti: laporan hasil kerja kelompok atau bentuk karya lainya.

Peserta didik menyajikan hasil karya kelompok dalam suatu forum diskusi kelas.

Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah

Pendidik membimbing peserta didik untuk merefleksi dan mengadakan evaluasi terhadap penyelidikan dan proses-proses belajar yang mereka pergunakan.

Peserta didik merefleksi dan mengevaluasi kegiatan yang telah mereka lakukan dalam

proses pembelajaran. Penilaian

Peserta didik menyerahkan laporan hasil pemecahan masalah yang telah dikerjakan

secara berkelompok atau tugas-tugas individu lainnya.

Pendidik melakukan penilaian otentik berupa hasil karya peserta didik secara individu dan kelompok yang diwujudkan dalam bentuk portofolio

6. PEMBELAJARAN EKSPOSITORI, (TEGEH, 2009) Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya,yaitu:

Pendahuluan

 Pendidik menyampaikan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, apersepsi, mengarahkan perhatian peserta didik.

 Peserta didik memperhatikan dan mendengarkan informasi pendidik. Penyajian materi

 Pendidik menyampaikan materi dengan ceramah dan tanya jawab, kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi atau cara lainnya untuk memperjelas materi yang disajikan.

 Peserta didik mendengarkan penjelasan pendidik, mencatat materi yang dianggap penting, dan menanyakan materi yang kurang jelas atau belum dipahami.

Latihan Terbimbing

 Pendidik memberikan bahan latihan soal (soal-soal latihan). Latihan soal ada yang dilakukan secara individu dan ada pula secara berkelompok.

(7)

 Pendidik memonitor latihan peserta didik, memberikan umpan balik, mengajarkan kembali bila diperlukan, dan melanjutkan latihan terbimbing, hingga peserta didik dianggap menguasai materi.

Penutup

 Pendidik merangkum materi pembelajaran Latihan Mandiri

 Pendidik kembali memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan peserta didik secara mandiri.

 Peserta didik mencatat tugas atau latihan. Tugas atau latihan dapat dikerjakan di kelas atau di rumah tanpa bantuan pendidik.

 Pendidik melakukan pengecekan untuk pemahaman dan memberikan umpan balik, bila tugas dikerjakan di kelas. Umpan balik diberikan pada pertemuan berikutnya bila tugas dikerjakan di rumah.

Penilaian

 Pendidik melakukan penilaian untuk mengetahui sejauh mana peserta didik menguasai materi yang telah dipelajari

7. PEMBELAJARAN MELALUI PENEMUAN ATAU INQUIRY (SURYANTI, DKK,

2008)

Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya, yaitu: Observasi untuk menemukan masalah

 Pendidik menyajikan kejadian-kejadian atau fenomena-fenomena yang memungkinkan peserta didik menemukan masalah

Merumuskan masalah

 Pendidik membimbing peserta didik merumuskan masalah penelitian berdasarkan kejadian dan fenomena yang disajikan

Mengajukan hipotesis

(8)

Merencanakan pemecahan masalah

 Pendidik membimbing peserta didik untuk merencanakan pemecahan masalah, membantu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan menyusun prosedur kerja yang tepat.

Melaksanakan eksperimen (atau cara pemecahan masalah yang lain)

 Selama peserta didik bekerja, pendidik membimbing dan memfasilitasi. Melakukan pengamatan dan pengumpulan data

 Pendidik membantu peserta didik melakukan pengamatan tentang hal-hal yang penting dan membantu mengumpulkan dan mengorganisasi data.

Analisis Data

 Pendidik membantu peserta didik menganalisis data supaya menemukan sesuatu konsep. Penarikan kesimpulan

 Pendidik membimbing peserta didik mengambil kesimpulan berdasarkan data dan menemukan sendiri konsep yang ingin ditanamkan.

8. PEMBELAJARAN OME-AKE (YULIANTO, DKK. 2008 DALAM SURYANTI, DKK, 2008)

Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya, yaitu: Orientasi

 Pengondisian kelas, penyampaian tujuan, penganalisisan tujuan, pengaitan/hubungan materi sebelumnya dengan materi baru

Model (pemodelan)

 Peserta didik melakukan penjiplakan (copying), pengadaptasian, baru kemudian pengembangan keterampilan sendiri. Pemodelan dapat dilakukan dengan pemutaran kased/CD/VCD, pendemonstratsian, menghadirkan narasumber/praktisi/model, atau penganalisisan model.

Eksplorasi topik

 Peserta didik mengeksplorasi/menggali sumber-sumber belajar

Analisis dan Pemecahan masalah topik

(9)

Komunikasi (Pengomunikasian Hasil)

 Pemapaparan hasil secara lisan maupun pemajangan hasil secara tertulis, misalnya presentasi, demonstrasi, pameran, atau bermain peran.

Evaluasi/Refleksi

 Penyimpulan materi dan kegiatan pembelajaran, penilaian kegiatan dan hasil belajar, tindak lanjut pembelajaran.

9. MODEL PEMBELAJARAN PENYINGKAPAN (PENEMUAN DAN PENELITIAN) Langkah-langkah (sintaks) model Discovery Learning pembelajarannya, yaitu:

 Pemberian rangsangan (Stimulation);

 Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);

 Pengumpulan data (Data Collection);

 Pembuktian (Verification);

 Menarik kesimpulan/generalisasi (Generalization).

10. MODEL INQUIRY LEARNING TERBIMBING Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya, yaitu :

 Orientasi masalah;

 Pengumpulan data dan verifikasi;

 Pengumpulan data melalui eksperimen;

 Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan

 Analisis proses inkuiri.

11. MODEL PEMBELAJARAN HASIL KARYA PROBLEM BASED LEARNING (BRANSFORD AND STEIN (JAMIE KIRKLEY, 2003:3)

Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya, yaitu :  Mengidentifikasi masalah;

(10)

 Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan mengecek perbedaan pandang;

 Melakukan tindakan strategis, dan

 Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan.

12. MODEL PROBLEM BASED LEARNING JENIS TROUBLE SHOOTING (DAVID H. JONASSEN, 2011:93)

Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya, yaitu : Merumuskan uraian masalah;

Mengembangkan kemungkinan penyebab;

Mengetes penyebab atau proses diagnosis, dan

Mengevaluasi.

13. MODEL PEMBELAJARAN HASIL KARYA PROJECT BASED LEARNING Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya, yaitu :

Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the Essential Question);

Mendesain perencanaan projek;

Menyusun jadwal (Create a Schedule);

Memonitor peserta didik dan kemajuan projek (Monitor the Students and the Progress of the Project);

Menguji hasil (Assess the Outcome);

Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience).

14. CL (COOPERATIVE LEARNING)

Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya, yaitu : Informasi,

Pengarahan-strategi,

Membentuk kelompok heterogen,

Kerja kelompok,

(11)

Pelaporan.

15. DL (DIRECT LEARNING)

Langkah-langkah (sintaks) pembelajarannya, yaitu :  Menyiapkan siswa,

 Sajian informasi dan prosedur,

 Latihan terbimbing,

 Refleksi,

 Latihan mandiri, dan

 Evaluasi.

(Cara ini sering disebut dengan metode ceramah atau ekspositori/ceramah bervariasi)

Demikianlah beberapa model pembelajaran yang berorientasi PAKEM beserta sintaknya. Harapannya pendidik senantiasa meningkatkan terus kompetensinya termasuk kompetensi professional sehingga mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Pahamilah Model-model pembelajaran di bawah ini beserta sintaksnya ! 1. CL (Cooperative Learning)

2. CTL (Contextual Teacing and Learning) 3. RME (Realistic Mathematics Education) 4. DL (Direct Learning)

5. Problem Based Learning (PBL)

6. Problem Solving 7. Problem Posing

8. OE (Open Ended)-Problem Terbuka 9. Probing-Prompting

10. Pembelajaran Bersiklus (Cycle Learning) 11. Reciprocal Learning

12. SAVI (Somatic-Auditory-Visualization-Intellectualy) 13. TGT (Teams Game Tournament)

14. VAK (Visualization, Auditing, Kinstetic) 15. AIR (Auditory, Intellectuality, Repetition) 16. TAI (Team Assisted Individuality)

17. STAD (Student Team Achievement Division) 18. NHT (Numbered Head Together)

(12)

20. TPS (Think Pair Share) 21. GI (Group Investigation) 22. MEA (Mean ands Analysis) 23. CPS (Creative Problem Solving) 24. TTW (Thing Talk Write)

25. TS-TS (Two Stay-Two Stray)

26. CORE (Connection, Organizing, Reflecting, Extending) 27. SQ3R + SQ4R

28. MID (Meaningful Instructional Design) 29. KUASAI

30. CRI (Certainly of Response Index) 31. DLPS (Double Loop Problem Solving) 32. DMR (Diskursus Multy Reprecentacy)

33. CIRC (Cooperative, Integrated, Reading and Compositon) 34. IOC (Inside Outside Circle)

35. Tari Bambu 36. Artikulasi 37. Debate 38. Role Playing 39. Talking Stick 40. Snowball Throwing

41. Student Fasilitator ang Explaining 42. Course Review Horay

43. Demonstration 44. Explicit Instruction 45. Scramble

46. Pair Checks 47. Make-A-Match 48. Mind Mapping

49. Examples non Examples 50. Picture and Picture 51. Cooperative Script 52. LAPS-Heuristik 53. Improve

54. Generatif

55. Circuit Learning 56. Complete Sentence 57. Concept Sentence 58. Time Token

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. I., Wenitzky, N. E., & Tannenboum, M. D. 2001. Exploring teaching: An introduction to education. New York: McGraw-Hill Companies.

Chotimah, H. & Dwitasari, Y. 2009. Strategi Pembelajaran untuk Penelitian Tindakan Kelas. Malang. Surya Pena Gemilang Publishing.

Depdiknas. 2006. Model Pembelajaran Tematik Kelas Awal sekolah Dasar. Jakarta. Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan pengembangan.

Degeng, I N. S. 1989. Ilmu Pengajaran: Taksonomi variabel. Jakarta: Depdikbud, Dirjen Dikti, Proyek Pengembangan lembaga Pendidikan Tenaga kependidikan.

Gerlach, V.S. & Ely, D.P. 1971. Teaching And media A Systematic Approach. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Joyce, B. & Weil, M. 1982. Model of teachings. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Reigeluth, C. M. 1983. Instructioanl-design theories and models: An overview of their current status. Volume I. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Publishers

Slavin, R. E. 1995. Cooperative learning. Second edition. Boston: Allyn and Bacon.

Suryanti, dkk., 2008. Model-Model pembelajaran Inovatif. Surabaya. Universitas Negeri Surabaya.

Tegeh, I.M. 2009. Perbandingan Prestasi Belajar Mahapeserta didik yang Diajar dengan Menggunakan Problem Based-Learning dan Ekspositori yang Memiliki Gaya Kognitif Berbeda. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Ngalimun, 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Scripta Cendekia. Banjarmasin. Halaman 131-132.

Referensi

Dokumen terkait

secara resmi oleh pihak ketiga diperbolehkan sebagai apresiasi atas sumbangan pemikiran dan keahlian yang telah diberikan, sepanjang pemberian tersebut tidak

Metode sebelumnya dalam penggunaan mempunyai ruang lingkup terbatas. Untuk menyelesaikan permainan strategi campuran 3 x 3 atau dimensi yang lebih besar dapat digunakan metode

Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden yaitu lebih dari 50% mempunyai persepsi yang baik dan benar mengenai obat tradisional atau obat bahan alam,

Di sisi lain pengelolaan Agroforestry akan menopang perkembangan dan kemajuan kegiatan industri primer pengolah kayu yang akan menyerap banyak tenaga kerja sehingga dapat

DAMPAK KEBERADAAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH PANEMBONG TERHADAP LINGKUNGAN DI KELURAHAN PARUNG KECAMATAN SUBANG DAN DESA TANJUNGWANGI KECAMATAN CIJAMBE KABUPATEN

Tujuan dari penelitian yang berjudul pengaruh kinerja lingkungan terhadap kinerja keuangan dengan Corporate Social Responsibility Disclosure sebagai variabel intervening

Desain ini memperhitungkan kekuatan serta daktilitas pada hubungan balok kolom yang akan di aplikasikan pada suatu bangunan yang ada di Surabaya yang mana HBK ( hubungan

Tujuan dari penelitian ini Membuat sistem kendali penggunaan air pada kran wudhu berbasis arduino uno dengan menggunakan sensor waterflow meter YF – B1.. Pada sistem