• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dewi Astuti Mudji 2013 (KEMENANGAN TAUR MATAN RUAK DALAM PEMILU PRESIDEN 2012 DAN TANTANGAN UNTUK MEMERANGI MEMERANGI KEMISKINAN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Dewi Astuti Mudji 2013 (KEMENANGAN TAUR MATAN RUAK DALAM PEMILU PRESIDEN 2012 DAN TANTANGAN UNTUK MEMERANGI MEMERANGI KEMISKINAN)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 344 KEMENANGAN TAUR MATAN RUAK DALAM PEMILU PRESIDEN 2012 DAN

TANTANGAN UNTUK MEMERANGI MEMERANGI KEMISKINAN

Oleh Dewi Astuti Mudji

Abstrak

Pemilu tahun 2012 adalah sebuah pemilu yang menandai berakhirnya pemerintahan AMP pimpinan Ramos Horta-Xanana Gusmao dalam panggung politik Timor Leste, meskipun secara de facto Xanana masih menjadi Perdana Menteri, namun kemenangan Taur Matan Ruak dari Independen dalam Pemilu Presiden, menunjukkan bahwa kepercayaan rakyat terhadap figur-figur yang diusung oleh AMP dan Partai lain mengalami penurunan, karena pemerintahan hasil Pemilu 2007 tidak mampu membawa masyarakat keluar dari jaring kemiskinan.

Kata kunci: Pemilu Presiden, Kemiskinan

Pendahuluan

Sejak secara resmi memperoleh kedaulatannya pada tanggal 20 Mei 2002, Timor-Leste menghadapi berbagai tantangan pembangunan yang tidak mudah. Aspek sosial, ekonomi, dan politik serta keamanan dan penegakan hukum di Timor-Leste masih menjadi pekerjaan rumah yang terus bermunculan layaknya sebuah negara baru.

Selama 5 tahun pertama kemerdekaan, Timor-Leste masih menghadapi berbagai “turbulensi” secara terus menerus dan capaian pembangunan dapat dikatakan relatif rendah, terutama dengan meningkatnya jumlah penduduk miskin dan berbagai gangguan keamanan akibat konflik horisontal. Meskipun demikian,

perlahan namun pasti, berbagai institusi yang dibutuhkan untuk menunjang pembangunan di Timor-Leste terus dibentuk dan mulai berfungsi dengan baik.

Institusi menjadi penentu awal capaian pembangunan yang efektif dan efisien.

Satu hal yang perlu diingat bahwa pembangunan selalu membutuhkan proses untuk dapat menghasilkan kehidupan yang lebih baik bagi penduduknya, termasuk di Timor-Leste.

(2)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 345 Sebagian besar Timor-Leste merupakan wilayah pegunungan dimana hanya sedikit wilayah yang relatif mendatar, terutama di sepanjang pantai. Kondisi topografi

ini menyebabkan sulitnya pengelolaan lahan secara optimal terutama untuk kepentingan pertanian dan akses transportasi antar wilayah. Padahal, lebih dari 90

persen rumah tangga dan desa di Timor-Leste mengandalkan pertanian subsisten sebagai mata pencaharian utama.

Pendapatan negara dari minyak bumi menjadi sumber utama pembiayaan belanja Pemerintah Timor-Leste. Sedangkan sumber pendapatan Negara lainnya relative kecil dan tidak punya banyak peran sebagai sumber pembiayaan pembangunan.

Pembahasan

Republik Democratik Timor-Leste memiliki sistem pemerintahan parlementer dengan menganut unicameral legislature system. Kepala Negara dipimpin oleh seorang Presiden, sedangkan Perdana Menteri memimpin Pemerintahan.

Sistem representasi proporsional daftar tertutup (a closed-list proportional representation system).Pemilu 5 th sekali, bersifat bebas, langsung, rahasia, pribadi, berkala danuniversal (Bagian III, Pasal 65(1) UUD RDTLPemilih memberkan suaranya disuco/daerahsesuaiUnit Pendaftaran Wilayah (Pasal 41Law no. 7/2011of 22 June,Second Amendment to Law no. 6/2006 of 28 December. Pemilih memberi tanda silang di kotak kosong disebelah daftar calon yg dipilih sebagaimana tercantum di kertas suara. (rumah pemilu.com)

Semua parpol yang memenuhi persyaratan hukumkoalisi partai politik bisa dibentuk hingga 60 hari sebelum pemilihan umum Parlemen, kemudian mereka

(3)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 346 Salah satu persyaratan menjadi pemilih adalah berusia 18 tahun ke atas. Secara administratif, Timor-Leste terbagi dalam 13 distrik (setingkat kabupaten)

meliputi Distrik Lautem, Baucau, Viqueque, Manatuto, Manufahi, Ainaro, Dili, Aileu, Ermera, Liquica, Bobonaro, Covalima dan Oecusse.

Hasil elijer (pemilu) pertama menghasilkan pemerintahan Fretilin yang dikomandoi oleh Perdana Menteri Mari Alkatiri dan Presiden Republiknya oleh Kay Rala Xanana Gusmao, diwarnai oleh kekurangpercayaannya oleh rakyat yang terwadahi dalam partai politik seperti ASDT, PD, PSD, PST, dan sebagainya, serta kelompok kepentingan lainnya, seperti NGO’s. Lemahnya kepercayaan ini tidak sekedar terjadi pada nivel massa, melainkan juga di nivel elit politik oposisi.

Peristiwa 4 Desember 2002 dan krisis politik 2006 yang berakhir dengan dipaksa mundurnya Mari Alkatiri dari kursi kekuasaannya sebagai Perdana Menteri pada bulan Mei 2006 merupakan salah satu fakta betapa rapuh dan lemahnya konsolidasi demokrasi di negeri ini. Ini belum lagi ditambah dengan perilaku dan tingkat kualitas debat Membros Deputado Parlemen Nasional yang seringkali subyektif, dan irrasional.

Para elit politik dan ekonomi di Timor Leste dalam kondisi ‘perang dingin’. Perbedaan pandangan dan sikap politik selama berlangsungan perjuangan merebut kemerdekaan di masa lalu, kembali menemukan bentuk, ruang dan geraknya di era kemerdekaan ini. Konflik kepentingan politik dari dan dimotori oleh golongan tua, juga menyeret pada golongan elit muda. Generasi muda terbelah. Perpecahan di antara elit tua dan diikuti oleh golongan elit muda ini, menjadi salah satu faktor

penyebab lemahnya legitimasi politik pada rezim yang berkuasa.

Fakta lainnya adalah ketidakmampuan pemerintah di bidang pembangunan

(4)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 347 juga terdapat faktor pertentangan masa lalu di antara kedua elit tersebut). Fakta-fakta tersebut juga berlanjut pada pemerintahan hasil pemilu 2007.

Eleisaun jeral 2007 yang menghasilkan Pemerintahan Ramos Horta-Xanana Gusmao, yang seharusnya dapat dijadikan sebagai momentum untuk mengoreksi

kesalahan dan atau kelemahan di masa sebelumnya, ternyata tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para aktor politik tersebut. Semenjak terbentuk, Pemerintah AMP (Aliansi Mayoritas Parlemen), kurang mendapatkan kepercayaan dan legitimasi dari massa rakyat (Fretilin). Para pemimpin dan sebagian besar massa pendukung Fretilin hingga detik ini tetap menganggap Pemerintahan AMP adalah ‘pemerintahan inskonstitusional”, meskipun sikap ini kemudian tidak dijalankan secara konsisten (terjadi inskonsistensi sikap dan prinsip) oleh para anggota Parlemen Nasional dari Bankada Fretilin seperti dengan tetap diterimanya beberapa fasilitas yang diberikan oleh negara, termasuk di dalamnya adalah tetap diterimanya gaji bulanannya oleh para deputados Fretilin, serta keterlibatannya dalam memberikan pengesahan terhadap APBN yang diajukan oleh Pemerintah AMP.

Tantangan bagi pemerintahan AMP, mulai diterima dengan adanya aksi penyerangan terhadap Presiden Ramos Horta dan Perdana Menteri Xanana Gusmao pada awal tahun 2008 oleh kelompok Alfredo Reinaldo cs. Kredibilitas AMP juga diuji dengan mundurnya Mario Vegas Carascalo dari jabatan Wakil II Perdana Menteri terkait dengan ketidakberdayaannya dalam memberantas korupsi yang dinilainya tumbuh subur dalam tubuh birokrasi dan elit politik AMP. Selain itu,

konsolidasi politik antara elit politik AMP sendiri, nampak jelas tidak berjalan. Perebutan jatah kue kekuasaan di antara elit politik dan para pengusaha dadakan

yang berasal dari masing-masing partai politik anggota koalisi AMP menjadi topik pembicaraan masyarakat sehari-hari. Belum lagi ditambah dengan begitu jelasnya praktek intervensi politik dari para pejabat politik terkait dengan proses dan mekanisme rekruitmen terhadap anggota birokrasi negara seperti fungsionariu publiku di mana lebih banyak mengandalkan jalur “klik dot com”.

(5)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 348 Memang, untuk menyatakan bahwa Pemerintahan AMP telah kehilangan kepercayaan dan legitimasi sosial-politiknya, secara akademik-ilmiah membutuhkan

sebuah penelitian---setidak-tidaknya: survey. Tetapi, rasa percaya rakyat terhadap Pemerintahan AMP sudah mulai berkurang. Ketidakpercayaan ini diawali dari

kekecewaan-kekecewaan yang dirasakan oleh hampir semua lapisan masyarakat terhadap hampir semua elit politik, baik yang di eksekutif, legislatif, maupun yudikatif. Meskipun, di sisi lain, pemerintahan Xanana mencoba membuat kebijakan-kebijakan dan program-program populis (seperti pemberian bea siswa kepada para mahasiswa, santunan kepada janda-janda perang, dll) kepada rakyat.

Selain itu, hilangnya rasa kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan umum sekarang ini juga dipicu dengan kurang begitu menggembirakannnya tingkat perkembangan perekonomian nasional dan penyediaan sarana pendukung bagi pengimplementasian hak mendasar rakyat selaku warga negara. Rakyat, baik yang tinggal di ibukota Dili maupun yang tinggal di distrik-distrik dan foho masih mengeluhkan tiadanya perbaikan/kemajuan menyangkut sarana-prasarana transportasi umum, sarana pendidikan, pelayanan kesehatan, lapangan pekerjaan, dan jaminan keamanan terhadap tindak kekerasaan.

Pemilu Presiden 2012

Pemilihan Presiden yang akan diselenggarakan tanggal 17 Maret 2012 menjadi momentum penting bagi salah satu negara demokrasi termuda di dunia ini untuk menentukan masa depan Timor-Leste. Sebanyak 12 kandidat siap

memperebutkan kursi Kepala Negara Timor-Leste. Setiap kandidat tentunya memiliki gaya dan pola kepemimpinan yang berbeda. Namun, permasalahan yang

dihadapi oleh siapapun Presiden terpilih, sesungguhnya sama, bagaimana membawa Timor-Leste menjadi negara yang lebih sejahtera, aman dan mandiri.

(6)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 349 Walaupun posisi presiden di Timor Leste -- yang menganut sistem parlementer -- tidak berwenang membuat kebijakan, posisi itu dianggap penting

sebagai tokoh pemersatu untuk sebuah negara yang masih muda.

Jabatan presiden di Timor Leste sejauh ini dianggap sebagai jabatan

formalitas namun memiliki kewenangan untuk menyepakati pengangkatan perdana menteri. Namun upaya Horta ini mendapat hambatan karena karena partai utama dalam koalisi pemerintah, CNRT, yang dipimpin Perdana Menteri Xanana Gusmao, beralih mendukung mantan pemimpin gerilyawan militer Taur Matan Ruak. Dalam pemilihan presiden tahun 2007, dukungan CNRT juga membantu kemenangan Horta.

CNRT tidak menyebutkan mengapa mereka tidak lagi mendukung Horta namun yang jelas pemenang hadiah Nobel Perdamaian ini berulang kali menuduh partai itu melakukan korupsi dan nepotisme. Akibatnya hubungan dengan perdana menteri menjadi tegang. Tetapi Horta sendiri memuji Matan Ruak yang menurutnya selalu setia menjalankan tugas selama menjadi panglima angkatan bersenjata. Ruak mengundurkan diri dari militer tahun lalu untuk tampil sebagai calon presiden dan ia dianggap sebagai salah satu dari empat favorit calon presiden.

Seperti halnya Ramos Horta, Ruak adalah pejuang veteran kemerdekaan Timor Leste dalam menghadapi pendudukan Indonesia selama 24 tahun. Mantan komandan perang gerilya ini memiliki hubungan yang erat dengan masyarakat tradisional yang didapat selama masa perjuangan.

Sementara Ramos Horta, seorang diplomat dan pemenang hadiah Nobel

Perdamaian, mewakili struktur modern paska kemerdekaan, yang mendapat lebih banyak dukungan internasional.

Dalam pemilihan kali ini, karena tidak mendapat dukungan dari CNRT, Horta diperkirakan akan menarik dukungan dari tokoh penting lain, Xavier do Amaral, pemimpin Asosiasi Demokrat Sosial Timor. Horta berperan besar di panggung internasional dalam meraih kemerdekaan Timor Leste dari Indonesia dengan mengupayakan masalah ini menjadi agenda global.

(7)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 350 mengatakan sisi pertahanan merupakan faktor penting dalam pembangunan dan salah satu agendanya adalah wajib militer untuk wanita dan pria Timor Leste.

Sebelum pemilu pertama pada 2007 lalu, Timor Leste diguncang kerusuhan horisontal yang menewaskan sedikitnya 35 orang dan membuat sebagian warganya

mengungsi. Berbagai kalangan menganggap pemilu presiden tahun 2012 penting, karena PBB menyudahi tugasnya pada akhir tahun 2012 dan menyerahkan tanggungjawab keamanan sepenuhnya kepada otoritas Timor Leste.

Dalam pemilu presiden Timor Leste 2012, empat orang tampil sebagai calon terkuat, termasuk mantan komandan gerilya Taur Matan Ruak dan presiden incumbent Jose Ramos Horta. Dua calon lain yang dianggap kuat adalah presiden partai Fretilin, Fransisco 'Lu Olo' Guterres dan presiden parlemen saat ini, Fernando de Araujo yang biasa dipanggil Lasama. Lasama berada di tempat ketiga dalam pemilihan presiden putaran pertama tahun 2007 dan memberikan suaranya kepada Ramos Horta pada putaran kedua.

Akhirnya, Mantan Panglima Angkatan Bersenjata Timor Leste, Taur Matan Ruak, memenangi pemilihan presiden pada putaran kedua pemungutan suara, (17/4/2012). Hasil akhir pemilihan tersebut menunjukkan, Ruak, 57 tahun, merebut mayoritas dengan 275.471 suara (atau 61,23 persen), sedangkan Guterres sebanyak 174.408 suara (38,77 persen). Dari 13 distrik di Timor Leste, Guterres kalah di 11 distrik, sedangkan Taur kalah di dua distrik. (Tempo.com, 19 April 2012).

Pengadilan Tinggi Timor Leste mengumumkan hasil pemilihan presiden periode 2012-2017. Mantan Panglima Militer Timor Leste (FDTL), Jose Maria de

Vasconcelos, atau lebih dikenal sebagai Taur Matan Ruak (kandidat independen), diakui sebagai pemenang dalam pemilihan presiden putaran kedua melawan

Fransisco Guterres "Lu-Olo" (Partai Fretilin).

Dalam putusan pengadilan, Ketua Umum Pengadilan Tinggi Claudio Ximenes menyebutkan bahwa proses pemilihan presiden putaran pertama dan kedua berjalan aman dan damai. Dia mengatakan pemilihan juga berlangsung bebas, rahasia, dan tidak ada tekanan dari pihak lain terhadap para warga.

(8)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 351 Namun, presiden memiliki hak veto dalam keadaan tertentu. Presiden dipilih untuk masa jabatan lima tahun. Ruak mengambil alih kepemimpinan dari Presiden Jose

Ramos-Horta.

Dilahirkan pada tahun 1955, nama asli Taur

Matan Ruak adalah Jose Maria Vasconcelos. Nama Taur Matan Ruak berarti "dua mata tajam" dalam bahasa Tetum. Ruak telah menjadi pejuang sebelum Timor Leste mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 2002. Dia mundur sebagai panglima angkatan bersenjata tahun 2011untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

Sejak awal Ruak yakin akan menang, pendukungnya ada di semua partai, masyarakat yakin karena saya seorang independen yang bisa merangkul semua orang dan membangun negeri ini secara merata.

Ruak undur diri dari komandan militer Timor Leste karena rakyat menginginkan saya untuk menyelamatkan mereka. Ruak panglima yang paling gila di dunia: mundur dari komandan militer hanya demi keselamatan rakyat. Ruak mundur untuk memberantas kemiskinan dan korupsi. Ini adalah salah satu program dari 10 program yang selama ini Ruak sampaikan. (Tempo.com dunia, 19 April 2012)

Penutup

Tantangan bagi pemerintah (Presiden) baru Timor Leste adalah mengangkat tingkat kehidupan masyarakat yang saat ini dalam kondisi miskin, ataupun mengurangi beban berat yang harus dipikul oleh rakyat miskin. Hidup miskin pasti bukan pilihan setiap orang, dan tak ada orang yang ingin hidup miskin. Tetapi, pada kenyataannya, mereka benar-benar dalam keadaan miskin atau serba kekurangan.

(9)

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UNPAS Page 352 Kemiskinan telah membuat sekian banyak anak-anak tidak bisa mengenyam pendidikan yang berkualitas, kesulitan dalam membiayai kesehatan, kurangnya

tabungan dan tidak adanya investasi, kurangnya akses ke pelayanan publik, kurangnya lapangan pekerjaan, kurangnya jaminan sosial dan perlindungan

terhadap keluarga, menguatnya arus urbanisasi ke kota, dan yang lebih parah, kemiskinan telah menyebabkan jutaan rakyat dalam memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papannya dilakukan secara terbatas. Kemiskinan, menyebabkan masyarakat desa rela mengorbankan apa saja demi keselamatan hidup/safety life (James. C. Scott, 1981), mempertaruhkan tenaga fisik untuk memproduksi keuntungan bagi tengkulak lokal dan menerima upah yang tidak sepadan dengan biaya tenaga yang dikeluarkan. Para buruh bekerja sepanjang hari, atau para pemuda menjadi buruh kasar bangunan tetapi mereka menerima upah yang rendah.

Daftar Pustaka

http://regional.kompas.com/read/2012/04/17/12521082/Taur.Matan.Ruak.Menangi.P

emilu.Timor.Leste

http://www.bbc.co.uk/indonesia/laporan_khusus/2012/03/120313_timor_candidates.s

html

http://www.rumahpemilu.com/public/doc/2012_12_06_03_04_10_EXECUTIVE%20S

UMMARY%20PERBANDINGAN%20PEMILU%20_Revisi_.pdf)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian keanekaragaman kumbang lembing herbivora (subfamili EpiJachninae) dan tumbuhan inangnya di ekosistem tropis basah dataran rendah dilakukan di kawasan Taman Nasional

Berdasarkan hasil data yang sudah dihitung dalam output SPSS bahwa nilai Fhitung sebesar 57,302 > dari nilai F Tabel 2,718 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05

Belanja Modal mempunyai dampak yang signifikan dan negatif terhadap Pendapatan Per Kapita dalam hubungan langsung, tetapi juga mempunyai hubungan yang positif dalam hubungan

Karena pengolahan citra dilakukan dengan komputer digital maka citra yang akan diolah terlebih dahulu ditransformasikan ke dalam bentuk besaran-besaran diskrit dari

Lebar pinggul dan tinggi pinggul pada pengukuran sapi Aceh tidak dilakukan pada lokasi penelitian ini, sehingga diharapkan pada waktu yang akan datang kriteria

Definisi operasional digunakan untuk menyamakan persepsi mengenai beberapa istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini. Pengaruh masalah yang signifikasi penggunaan

Jenis kamar yang tersedia untuk dua orang penghuni dengan kondisi, berisi satu tempat tidur double (double bed) atau dua tempat tidur dan fasilitas yang tersedia di

Pemerintah sebagai badan pengatur (regulator) mewajibkan setiap perusahaan asuransi untuk menyampaikan informasi mengenai tingkat solvabilitas perusahaan dengan