• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah perbandingan sistem ekonomi di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah perbandingan sistem ekonomi di"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM EKONOMI, KEBIJAKAN EKONOMI DAN

KEADILAN SOSIAL

(Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Perbandingan Sistem Ekonomi)

Disusun Oleh:

1. Huri Rizki : 1321040205 2. Kiki Ayudanti : 1321040138 3. Rosfa Nur Azizah : 1321040243 4. Sayid Fikri : 1321040157 5. Wahdan Syaifuddin : 1321040121

Dosen: Dr. Ruslan Abdul Ghofur Noor, M.S.I

FAKULTAS SYARIAH IAIN RADEN INTAN LAMPUNG

(2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Di dunia ini terdapat banyak sekali Negara-negara dengan berbagai macam perbedaan baik itu keyakinan, ideologi, ekonomi dan lainnya. Dari perbedaan-perbedaan tersebut terutama dalam bidang ekonomi, beberapa Negara memiliki perbedaan dalam menerapkan system ekonomi bagi negaranya. Beberapa Negara menerapkan sistem ekonomi kapitalis dan Negara-negara yang lain menerapkan sistem ekonomi sosialis, sistem ekonomi campuran, sistem ekonomi islam dan sistem-sistem ekonomi lainnya yang diterapkan baik itu di Negara maju atau di Negara berkembang. Prinsip sistem ekonomi ditentukan oleh ideology dan pandangan hidup yang dianut di Negara tersebut. Setiap sistem ekonomi yang diterapkan disuatu Negara bertujuan untuk menstabilkan perekonomian di Negara dan menciptakan kemakmuran bagi rakyatnya.

Apabila suatu Negara telah menerapkan suatu sistem ekonomi maka tindakan pemerintah adalah membuat kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan perekonomian di Negara tersebut dimana kebijakan-kebijakan yang telah dibuat untuk mendorong tumbuhnya perekonomian agar kebutuhan-kebutuhan masyarakat terpenuhi. Kebijakan-kebijakan yang dibuat harus sesuai dengan ideology dan sistem ekonomi yang diterapkan di Negara tersebut agar tujuan sistem ekonomi tersebut tercapai.

Salah satu tujuan dari sistem ekonomi adalah agar tercapainya keadilan untuk rakyatnya (keadilan sosial) dimana tujuan ini merupakan salah satu tujuan utama dalam sistem ekonomi karena Negara yang mengaplikasikan keadilan bagi rakyatnya maka negara itu akan mencapai kemakmuran dan kemakmuran adalah tujuan utama dari sistem ekonomi.

(3)

Makalah ini akan membahas lebih jelas tentang sistem ekonomi, kebijakan ekonomi, dan keadilan sosial yang dimaksudkan diatas.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian, prinsip, dan tujuan dari sistem ekonomi?

(4)

BAB II PEMBAHASAN

A. Sistem dan Sistem Ekonomi 1. Pengertian Sistem

Sebuah system pada dasarnya adalah suatu “ organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu.1 Kata “sistem” banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian umum, sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

Secara etimologis, penelusuran sistem dapat berasal dari dua bahasa, yaitu bahasa Latin “systema” dan bahasa Yunani “sustema”. Artinya adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.2

Beberapa pengertian sistem menurut para ahli:

a. Ackof mengatakan sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.

b. Rapoport mendefinisikan sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.

c. Fitzgerald memberikan pengertian sistem dengan pendekatan prosedur, sehingga sistem didefinisikan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. d. Bartalanfy mendefinisan sistem sebagai seperangkat unsur yang saling

terikat satu sama lainnya.3

1 Dumairy, Perekonomian Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 1996), h.24.

2 Basuki Pujolwanto.Perekonomian Indonesia Tinjauan Hostoris, Teoritis, dan

(5)

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekelompok elemen yang saling berhubungan dengan maksud dan tujuan yang telah ditentukan.

2. Pengertian Sistem Ekonomi

sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antarmanusia denagn seperangkatkelembagaan dalam suatu tatanan kehudupan. Sebuah sistem ekonomi terdiri dari unsur-unsur manusia sebagai subjek barang-barang ekonomi sebagai objek, serta seperangkat kelembagaan yang mengatur dan menjalinnya dalam kegiatan berekonomi. Perangkat kelembagaan yang dimaksut meliputi lembaga-lembaga ekonomi. Cara kerja : mekanisme hubungan, hukum dan peraturan-peraturan perekonomian, serta kaidah dan norma-norma lain (tertulis maupun tidak tertulis). Yang pilih atau diterima atau ditetapkan oleh masyarakat di tempat tatanan kehidupan yang bersangkutan berlangsung. Jadi, dalam perangkat kelembagaan ini termasuk juga kebiasaan, perilaku, dan etika masyarakat sebagaiman mereka terapkan dalam berbagai aktivitas yang berkenaan dengan pemanfaatan sumberdaya bagi pemenuhan kebutuhan.4

Beberapa pengertian sistem ekonomi menurut para ahli:

a. Adam Smith sebagai bapak ekonomi dunia mendefinisikan bahwa sistem ekonomi merupakan bahan kajian yang mempelajari upaya manusia memenuhi kebutuhan hidup di masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan.

b. Grossman menyatakan bahwa sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur yang terdiri atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembaga-lembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi melainkan juga sampai tingkat tertentu yang saling menopang dan mempengaruhi.

(6)

c. Gunadiyang mengatakan bahwa sistem perekonomian adalah sistem sosial atau kemasyarakatan dilihat dalam rangka usaha keseluruhan sosial itu untuk mencapai kemakmuran.

d. Dumairy mengartikan sistem ekonomi sebagai suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan.

e. Menurut Sheridan dalam publikasinya mengenai sistem-sistem ekonomi yang ada si Asia mengatakan bahwa economic system refers to the way people perform economic activities in their search for personal happieness. Dalam kata lain adalah cara manusia melakukan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan kepuasan pribadinya.5

f. Menurut Sanusimenguraikan pendapat dari sejumlah orang yang di dalam maupun luar negeri yang dapat dirangkum sebagai berikut. Sistem ekonomi merupakan suatu organisasi yang terdiri atas sejumlah lembaga atau pranata (ekonomi, social-politik, dan ide-ide) yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya yang ditunjukkan ke arah pemecahan problem-problem seperti produksi, distribusi, konsumsi yang merupakan problem dasar dari perekonomian.6 Menurut Sanusi ada tujuh elemen penting dari system ekonomi, diantaranya adalah:

1) Lembaga-lembaga atau pranata-pranata ekonomi 2) Sumber daya ekonomi

3) Factor-faktor produksi 4) Lingkungan ekonomi 5) Organisasi dan menajemen

6) Motivasi dan perilaku pengambilan keputusan atau pemain dalam sistem

7) Proses pengambilan keputusan.

5 Tulus T.H Tambunan, Perokomian Indonesia (Jakarta: Ghalia Indonesia. 2003), h.29.

(7)

Ketujuh elemen tersebut merupakan hal yang penting dan berkaitan untuk pemecahan masalah antara kegiatan produksi, konsumsi, maupun distribusi yang mana akan berkelanjutan dan berkaitan pada perekonomian masyarakatnya.

Sekarang pertanyaannya adalah apa yang membuat suatu Negara memilih atau menerapkan sustu sistem ekonomi tertentu berbeda dengan sistem ekonomi yang dianut oleh Negara lain? Menurut Sanusi sistem ekonomi dipengaruhi oleh sejumlah kekuatan diantaranya adalah:7

a) Sumber sejarah, kultur, cita-cita, keinginan-keinginan, dan sikap masyarakat

b) SDA, termasuk iklim

c) Filsafat yang dimiliki dan yang dibela oleh sebagian besar masyarakat d) Teorisasi yang dilakukan oleh masyarakat pada masa lalu atau sekarang,

mengenai bagaimana cara mencapai cita-cita atau keinginan-keinginan serta tujuan atau sasaran yang dipilih

e) Trails dan errors atau uji coba yang dilakukan oleh masyarakat dalam usaha mencari alat-alat ekonomi.

Diantara kelima point tersebut berkaitan sangat erat, saling berhubungan satu sama lainnya. Karena dari situlah kekuatan sistem ekonomi akan berjalan denagn baik disuatu negara. Perbedaan antar sistem ekonomi satu dengan yang lainnya terdiri dari ciri-cirinya antara lain, yaitu:

a) Kebebasan konsumen dalam memilih barang dan jasa yang dibutuhkan

b) Kebebasan masyarakat memilih lapangan kerja

c) Pengaturan pemilihan atau pemakaian alat-alat produksi

d) Pemilihan usaha yang dimanifestasikan dalam tanggung jawab manajer

e) Pengaturan atas keuntungan usaha yang diperoleh f) Pengatur motivasi usaha

g) Pembentukkan harga barang konsumsi dan produksi h) Penentuan pertumbuhan ekonomi

(8)

i) Pengendalian stabilitas ekonomi j) Pengambilan keputusan

k) Pelaksanaan pemerataan kesejahteraan.

g. Lemhanas mengatakan ada 8 kekuatan yang mempengaruhi sistem ekonomi yang diterapkan atau dipilih oleh suatu negara, yaitu:8

1) Falsafah dan ideology

2) Akumulasi ilmu pengetahuan yang dimiliki masyarakat 3) Nilai-nilai moral dan adat kebiasaan masyarakat 4) Karateristik demografi

5) Nilai estetika, norma-norma, serta kebudayaan masyarakatnya 6) Sistem hukum nasionalnya

7) Sistem politiknya

8) Subsitem-subsistem nasionalnya,termasuk pengalaman masa lalu yang di uji coba yang dilakukan masyarakat dalam mewujudkan tujuan ekonomi.

Pengertian sistem ekonomi merupakan sekumpulan prinsip dan teknik dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi. menurut Keyto Sheridan sebagai organisasi sosial yang terdapat didalamnya (individu, kelompok, pemerintah swasta dan lainnya) yang bekerja sama untuk mewujudkan aktivitas ekonomi dalam mendapatkan kebahagiaan. Menurut John F Due sistem ekonomi merupakan kumpulan dari institusi ekonomi, karena sistem ekonomi merupakan seluruh pranata atau lembaga yang hidup dalam masyarakat yang dijadikan tuntutan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan satu lembaga atau institusi secara khusus. 9

Jadi, dapat dipahami bahwa sistem ekonomi merupakan bagian dari tata kelola negara dalam menjalankan fungsinya dalam bidang ekonomi dengan tujuan untuk mensejahterakan rakyatnya.

3. Prinsip dan Tujuan Sistem Ekonomi

8 Ibid, Tulus T.H Tambunan, h.32.

(9)

Setiap sistem ekonomi didasarkan pada ideologi tertentu yang secara langsung menggariskan prinsip-prinsip ekonomi, memberikan landasan dan tujuan dalam berekonomi. Prinsip dalam sistem ekonomi sangat ditentukan oleh pandangan hidup yang di anut, ini tidak lain agar tujuan sistem dapat tecapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh karena itu, penting bagi setiap Negara untuk membangun sistem ekonomi sesuai dengan nilai-nilai budaya atau dieologi yang bersangkutan. Setiap masyarakat menghadapi permasalahan ekonomi dan mereka harus memiliki sistem yang mampu mengontrol dan memecahkan masalah ekonomi tersebut, ini diperlukan karena suatu masyarakat berbeda dengan masyarakat lainnya, satu Negara berbeda dengan Negara lainnya dalam mewujudkan kebahagian.10

Setiap sistem ekonomi yang dijalankan berisikan hal-hal yang penting yang mana agar memberikan langkah untuk menuju dari landasan tujuan yang akan dicapai agar terlaksana dan berjalan dengan sesuai keinginan menuju masyarakat yang lebih baik lagi. Didalam prinsip sistem ekonomi islam memiliki konsep berkah artinya sebagai pemikat material bagi indivisu untuk mengikuti prilaku yang dibenarkan. Berkah ada diseluruh perilaku manusia termasuk dalam perilaku yang diridhoi Allah SWT. Konsep ini menekankan bahwa seseorang yang membelanjakan kekayaannya karena Allah SWT. Tanpa mengharapkan balasan langsung dari penerima tidak akan menyebabkan hartanya berkurang tetapi justru akan bertambah.

Firman Allah SWT:

“Dan (ingatlah juga) tatkal tuhanmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.”

Hal tersebut bukan hanya berlaku bagi individual tetapi juga bagi komunitas sebagai sebuah kesatuan, agar sebuah mansyarakat menjadi makmur dan sejahtera jika mereka menaati perintah Allahdan bertindak sesuai dengan aturan-Nya. 11

10 Op., Cit, Ruslan Abdul Ghofur Noor, h. 51-52.

(10)

Tujuan sistem ekonomi juga sangat ditentukan oleh bagaimana suatu sistem tersebut memandang dunia.12 Jika suatu sistem berpegangan pada cara dunia memandang suatu sistem tersebut maka sistem tersebut selalu ingin mencapai sebuah kepuasan maksimum yang mana keadaan yang dirasakan oleh sesorang yang terpenuhi kebutuhannya, atas berbagai alternatif pilihan kebutuhan yang tidak terbatas jumlahnya dengan sarana pemuas kebutuhan yang ia miliki.13 Yang pada pencapaian tujuannya selalu dilihat dari kepuasaan maksimum baru bisa dikatakan tujuan dari sistem ekonomi tercapai. Pandangan prinsip dan tujaan ekonomi berbeda pada pandangan tujuan ekomoni islam yang memandang segala aspek nya berdasarkan dari Tuhan, yang mana pada pandangan sistem islam tidak memfokuskan tujuan pada tingkat kepuasaan maksimum tetapi dilihat dari kemaslahatannya bagi masyarakat sehingga menciptakan keadilan sosial untuk semua masyarakat.

Menurut bung Hatta tujuan suatu sistem ekonomi haruslah mengarah kepada, “bagaimana menciptakan satu masyarakat yang adil dan makmur.” Masyarakat yang adil dan makmur yang dimaksud memuat dan berisikan empat konsep, yaitu pertama kebahagian dimana kebutuhan pokok telah terpenuhi,

kedua kesejahteraan yaitu yang dimaksud dengan sejahtera apabila tidak disibukkan lagi dengan pemenuhan kebutuhan pokoknya dia mulai terlibat dalam pemenuhan kebutuhan sekindernya bahkan kebutuhan tersiernya, ketiga

perdamaian maksudnya dimana kita dituntut untuk bisa menjalin persahabatan dan mampu hidup berdampingan secara damai dengan bangsa-bangsa dan Negara-negara lain di dunia denagn berisikan kerjasama dankekeluargaan sehingga tidak ada dominasi oleh suatu golongan terhadap golongan yang lain, keempat

kemerdekaan maksudnya kemerdekaan dalam bidang ekonomi yang di artikan bahwa setiap orang harus bebas dalam menentukan dan melakukan apa saja baik dalam bidang produksi, konsumsi, dan distribusinya, serta harus terbatas dari rasa takut dan dari kesengsaraan hidup.14

12 Op., Cit, Ruslan Abdul Ghofur Noor, h. 52.

13 Muhammad Bakat Maulidun Noor, Ekonomi Koperasi, (Jakarta: PT Intan Prawira, 1989), h. 27.

(11)

Kesuksesan dalam sistem ekonomi juga dapat dilihat dari sejumlah faktor yang mempengaruhinya, faktor tersebut diantaranya tingkat tabungan dan investasi tinggi, pelarian modal rendah, akumulasi fisik, investasi dalam pendidikan dan akumulasi sumber daya manusia, pertumbuhan total faktor produktivitas dan penerapan teknologi, tingkat pertumbuhan ekspor tinggi dan adanya keterbukaan didalamnya, sektor pertanian yang dinamis, distribusi pendapatan relatif seimbang, korupsi relatif rendah, prinsip pemerataan pertumbuhan sehingga tidak menimbulkan distorsi dalam ekonomi.15 Jika semua faktor tersebut dapat berjalan dengan baik maka dapat dipastikan bahwa kesuksesan dalam sistem ekonomi berjalan sesuai dengan yang diharapkan sehingga masyarakat mudah menuju pada sistem keadilan sosial yang merata. Harapan tersebut harus berjalan bersamaan dengan sumbangsih pemerintah dan masyarakat yang berusaha untuk mewujudkan keingginan dan tujuan yang sama dalam keadilan sosial yang semestinya dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat yang berada pada suatu negara yang kaya pada sumber daya alamnya, sehingga semua yang ada pada negara dapat dikelola, dibangun dan dinikmati secara baik agar tidak terjadi monopoli dalam praktiknya yang memperkaya diri sendiri dan membiarkan yang miskin menjadi lebih miskin.

Kinerja perekonomian suatu Negara ditentukan oleh banyak factor dan tiga di antaranya yang paling menentukan adalah:16

a. Kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi yang dijalankan pemerintah.

b. Lingkungan di mana perekonomian tersebut beroperasiSystem ekonomi . c. Politik yang digunakan.

Semua factor-faktor penentu kinerja perekonomian tersebut bisa berubah setiap saat jika berbagai kondisi dalam masyarakat berubah, baik itu karena berubahnya cara pandang masyarakat, adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan, norma-norma, atau aturan dan tata hukum, maka system ekonomi yang dianut suatu masyarakat juga bisa berubah tergantung kondisi yang berada pada lingkungan tersebut.

15 Arief Budiman dkk, Harapan dan Kecemasan Menatap Arah Reformasi

(12)

Tergantung bagaimana kondisi saat itu, perubahan dalam system ekonomi bisa berlangsung secara gradual, halus dan tanpa gejolak, tetapi bisa juga berlangsung dramatis, radikal, atau revulusioner. Jenis perubahan yang disebut terakhir biasanya berlangsung penuh gejolak yang kadang kala menelan korban harta dan nyawa yang tidak sedikit jumlahnya.

System ekonomi mencakup keseluruhan proses dan aktivitas masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi dan sekaligus mencapai tujuan-tujuan ekonomi, social dan politik masyarakat yang bersangkutan. Menurut Gregory dan Stuart pada tahun 1992, system ekonomi mencakup mekanisme, pengaturan pengorganisasian, dan aturan-aturan untuk membuat dan melaksanakan keputusan-keputusan tentang alokasi sumber daya yang terbatas jumlahnya.17

B. Kebijakan Ekonomi

Kebijakan ekonomi adalah suatu ketetapan yang memuat prinsip-prinsip untuk mengarahkan cara-cara bertindak yang dibuat secara terencana dan konsisten dalam mencapai tujuan tertentu.18 Seperti kebijakan pemerintah untuk kepentingan publik misalnya, meliputi semua kebijakan yang berasal dari pemerintah seperti kebijakan transportasi, komunikasi pertahanan keamanan (militer), serta fasilitas air bersih dan listrik. Begitu juga dengan kebijakan sosial merupakan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan tindakan yang memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan warga negara melalui penyediaan pelayanan sosial atau bantuan keuangan. Kebijakan ekonomi yang termasuk dalam kebijakan sosial, sangat terkait dengan kebijakan pemerintah yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

Pada dasarnya kebijakan ekonomi secara khusus diarahkan untuk memecahkan persoalan penting yang dihadapi suatu sistem ekonomi. Tak terkecuali masalah distribusi yang merupakan salah satu sasaran kebijakan

17 Ibid, Deliarnov, h. 5.

(13)

ekonomi yang bertujuan untuk menciptakan distribusi sehingga tercipta keadilan sosial di masyarakat secara luas.

Untuk menjawab pertanyaan pokok dari suatu sistem ekonomi yang meliputi: apa yang akan diproduksinya, untuk siapa barang tersebut diproduksi dan bagaimana cara mendistribusikannya. Sistem ekonomi harus menentukan pilihan-pilihan kebijakan dalam mengatur ekonominya sebagai berikut:

a) Motif untuk memproduksi barang apakah untuk keuntungan (profit) atau kepentingan umum (public good).

b) Kepemilikan: kepemilikan pribadi, negara atau kepemilikan umum

c) Peran pemerintah dalam proses produksi dan distribusi secara minimum ataupun penuh

d) Proses pengembalian keputusan : demokratis atau dictator. e) Aktivitas ekonomi: bergantung pada dasar atau terencana.

Kelima pilihan tersebut, senada dengan pengaturan ekonomi yang mencakup empat hal yaitu:

a) Pengorganisasian dari putusan-putusan ekonomi penting (sentralisasi dan desentralisasi).

b) Penyediaan informasi dan koordinasi bagi masyarakat (pasar atau perencanaan pusat).

c) Pemilihan faktor-faktor produksi (pribadi, koperasi, dan kolektif). d) Sistem perangsang (moril atau materil).

Dari pilihan kebijakan ekonomi, yang berhubungan dengan distribusi ialah peran pemerintah dalam proses distribusi. Pemerintah selaku institusi yang mengatur perilaku dan tindakan anggota masyarakat, bertugas memadukan dan mengoordinasikan upaya-upaya ekonomi seseorang, dan sekelompok masyarakat untuk menjawab beberapa pertanyaan produksi, konsumsi dan distribusi dalam mencapai tujuan bersama.19 Begitu juga dengan kebijakan ekonomi yang merupakan bagian dari kebijakan publik, diarahkan untuk memecahkan tiga persoalan ekonomi tersebut dengan melibatkan lembaga-lembaga ekonomi yang ada seperti halnya pemerintah, pasar (swasta), dan rakyat (masyarakat luas).

(14)

Kebijakan yang diambil merupakan hasil dari pertimbangan sebagai aspek, dan pilihan dalam mengambil kebijakan serta ideologi masyarakat atau bangsa. Hal ini dikarenakan pengaruh dalam mengambil kebijakan, akan secara langsung menunjukkan sistem ekonomi yang digunakan suatu negara untuk mencapai tujuan ekonominya yang tak lain ialah kesejahteraan.

Oleh sebab itu, ada beberapa faktor penting yang dijadikan pertimbangan bagi negara dan masyarakat dalam menerima suatu sistem ekonomi, sebagai berikut:

a) The historical dan ideological background b) The size an geographical location

c) The level of development d) The degree of openness e) The political system

Beberapa faktor dalam menerima suatu sistem ekonomi diatas, diharapkan akan menimbulkan kesadaran bahwa sistem ekonomi merupakan bagian dari sistem sosial manusia. Hal itu akan menunjukan hal yang lebih jelas bahwa sistem perkembangan ekonomi yang salah satunya ialah konsep distribusi, harus seiring dengan perkembangan peradabaan manusia.

C. Keadilan Sosial

Keadilan sosial adalah salah satu dari jenis keadilan, keadilan social terdiri dari dua kata yaitu keadilan dan sosial. Kata keadilan berasal dari kata adl yang berarti penyamarataan dan kesamaan. Artinya yang menunjukan kejujuran, keseimbangan, kesederhanaa, dan keterusterangan yang merupakan nilai-nilai moral.20

Dalam kamus besar bahasa Indonesia keadilan merupakan kata sifat yang menunjukkan perbuatan, perlakuan adil tidak berat sebelah, tidak memihak dan berpegang pada kebenaran. Sedangkan kata social dimaksudkan segala sesuatu yang dipakai sebagai acuan dalam interaksi antara manusia dalam konteks

(15)

masyarakat atau pun komunitas.21 Jadi dapat disimpulkan bahwa keadilan sosial adalah penyamarataan atau keseimbangan atau perilaku yang tidak berat sebelah pada suatu masyarakat ataupun komunitas dan golongan tertentu.

Pada umumnya keadilan dibatasi sebagai member masing-masing haknya. Sasarannya ialah hak-hak manusia sebagai manusia (hak asasi manusia), hak sebagai masyarakat termasuk negara dan hak sebagai warga negara, sedangkan tujuannya ialah agar orang masing-masing dapat menikmati hak-haknya secara aman dalam rangka pelaksanaan tugas eksistensinya.22

Sesuai dengan ketiga macam hak manusia itu, Aristoteles membedakan keadilan menjadi tiga, yaitu:

a. Keadilan tukar-menukar atau komutatif, mewajibkan kita untuk menghormati hak-hak sesama sebagai individu

b. Keadilan umum atau legal, mewajibkan kita sebagai warganya untuk menghormati hak-hak masyarakat dan negara, dan

c. Keadilan membagi atau distribusi, mewajibkan masyarakat atau negara untuk menghormati hak-hak kita sebagai warganya.

Keadilan sosial mewajibkan para warga negara untuk memberikan sumbangannya kepada negara demi terwujudnya kesejahteraan umum yang menjadi urusannya, dan mewajibkan negara untuk membagi kesejahteraan umum ini kepada warganya sesuai dengan jasa dan kebutuhan masing-masing. Dalam hubungan ini perlu dikemukakan bahwa:23

a. Keadilan itu harus diterapkan di semua bidang kehidupan ekonomi

b. Keadilan juga berarti kebijaksanaan mengalokasikan sejumlah hasil kegiatan ekonomi tertentu bagi orang yang tidak mampu memasuki pasar.

Kata “sosial” dalam “keadilan sosial” menunjukkan pada societas atau masyarakat termasuk negara, dalam hal-hal tertentu sebagai subyeknya (harus adil) dan dalam hal-hal lain sebagai obyek atau sasarannya (harus diperlukan

21 Op.,Cit, Ruslan Abdul Ghofur Noor, h.80.

(16)

dengan adil). Artinya keadilan sosial mewajibkan masyarakat termasuk negara demi terwujudnya kesejahteraan umum untuk membagi beban dan manfaat kepada para warganya secara proporsional, sambil membantu anggota yang lemah, dan di lain pihak mawajibkan para warga untuk memberikan kepada masyarakat termasuk negara apa yang menjadi haknya.

Tujuan keadilan social ialah struktur masyarakat atau negara yang seimbang dan teratur dengan memberi kesempatan semua warganya untuk membangun suatu kehidupan yang layak dan mereka yang lemah mendapat bantuan seperlunya. Pemerintah sebagai pemimpin negara mempunyai tugas utama untuk memajukan kesejahteraan umum dan dalam rangka itu berhak dan berwajib menuntut sumbangan kepada para warganya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Namun adil yang dimaksud adalah tiap-tiap orang didalam masyarakat diperlakukan sama oleh negara dalam segala rupa dan bebas dari tindakan kezaliman.24

Pada pasal 27 ayat 2 UUD 1945 ditetapkan: “tiap-tiap warga negara berhak atas penghidupan yang laya. Dalam rangka itu, setiap warga negara berhak atas pendapatan yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan dasarnya secara memadai. Kalau pendapatan seseorang kurang dari itu (cukup), ia harus ditambah, bukan sebagai tindakan social, tetapi sebagai tindakan keadilan sosial.”

a. Kewajiban Keadilan Sosial Negara dan Warganya

Pertama-tama keadilan social mengatur hubungan masyarakat termasuk negara dengan para warganya. Ia mewajibkan negara untuk memajukan kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir batin semua warganya. Pada garis besarnya kesejahteraan umum itu berarti:25

1) Diakui dan dihormatinya hak-hak asasi semua warga negara dan penduduk lainnya, dan

(17)

2) Tersedianya barang dan jasa keperluan hidup yang terjangkau oleh daya beli rakyat banyak.

Dalam rangka tersebut negara harus lah melakukan beberapa hal diantaranya sebagai berikut:

1) Ia wajib menetapkan dan menegakkan hak-hak asasi manusia.

2) Ia harus mengusahakan agar barang dan jasa keperluan hidup itu dihasilkan atau didatangkan secara mencukupi, disalurkan kemana-mana dengan cepat dan aman, dan dijual dengan harga yang wajar dan seimbang dengan daya beli rakyat banyak.

3) Ia harus mengusahakan agar setiap warga negara yang mampu dapat bekerja secara produktif penuh dengan syarat-syarat kerja yang wajar dan mendapatkan upah atau gaji yang bisa menjamin suatu kehidupan yang layak bagi diri dan keluarga tanggungannya.

4) Ia wajib memberikan bantuan seperlunya kepada mereka yang terganggu kemampuan fisik atau mentalnya.

Kesejahteraan juga berarti persaan hidup yang setingkat lebih tinggi dari kebahagiaan. Orang merasa hidup sejahtera apabila ia merasa senang, tidak kurang suatu apapun, jiwanya tentram lahir dan batin terpelihara, ia merasakan keadilan dalam hidupnya, terlepas dari kemiskinan yang menyiksa dan bahaya kemiskinan yang mengancam. Keadilan sosial juga mengatur hubungan orang-orang dengan negara mereka. Ia mewajibkan mereka sebagai warga negara untuk memberikan kepada negara apa yang menjadi hak negara sehubungan dengan pelaksanaan tugasnya memajukan kesejahteraan umum.26

Pemerataan distribusi merupakan salah satu sarana untuk mewujudkan keadilan. Ketika kebijakan untuk menciptakan keadilan distribusi telah terwujud, maka akan tercipta kondisi social yang adil di masyarakat. Kondisi social yang memprioritaskan kesejajaran ditengah-tengan masyarakat yang ditandai dengan tingkat kesejajaran pendapatan dan kesejahretaan dapat dilihat dari menurunnya tingkat kemiskinan yang absolute, adanya kesempatan yang sama pada setiap

(18)

orang yang berusaha dan mewujudkannya dalam aturan yang menjadikan semua orang mendapatkan haknya berdasarkan usaha-usaha produktifnya.27

Kebijakan untuk kemaslahatan umat merupakan suatu ketetapan yang memuat prinsip-prinsip untuk mengarahkan cara-cara bertindak yang dibuat secara terencana dan konsisten dalam mencapai tujuan. Kebijakan dalam ekonomi masukke dalam kebujakan social, yang merupakan cerminan dari kebijakan pemerintah yang terkait dengan tindakan yang berdampak langsung kepada kesejahteraan masyararakat melalui penyedian pelayanan social.28

b. Keadilan Sosial Dasar Pembangunan

Penetapan keadilan sosial menjadi dasar negara berarti bahwa ia juga merupakan dasar atau landasan pelaksanaan pembangunan nasional Indonesia, yang dalam GBHN 1978 dibatasi sebagai “pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia dengan maksud untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata materil dan spiritual berdasarkan pancasila di dalam wadah NKRI yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan pergaulan hidup dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai”. 29

c. Keadilan Sosial-Ekonomi

Di kebanyakan negara imbalan materi telah menjadi sangat tidak adil sehinnga banyak rakyat yang tidak dapat memperoleh imbalan yang sepantasnya untuk kerja keras, kreatifitas dan sumbangannya kepada output. Akibatnya mereka menjadi inisiatif, motivasi serta efisiensi mereka sangat menurun.

Ada dua faktor yang bertanggung jawab dalam hal ini: Pertama, bisa dan kekurangannya realisme dalam kebijakan-kebijakan resmi. Kedua, pemusatan kekayaan dan kekuasaan ditangan segelintir orang, baik didesa maupun di kota.

27 Jurnal Ruslan Abdul Ghofur Noor, Kebijakan Distribusi Ekonomi Islam dalam

MembangunKeadilan Ekonomi Indonesia, (Islamica) maret 2012.

28 Jurnal Ruslan Abdul Ghofur Noor, Sistem Ekonomi Antara Kebijakan dan

(19)

Pemusatan kekayaan dan kekuasaan, juga sebagiannya disebabkan oleh kebijakan-kebijakan resmi dan pengeksploitasian sistem ekonomi yang berlangsung selama berabad-abad, telah membatasi persaingan, meningkatkan kolusi dan menciptakan iklim yang kondusif untuk kesengsaraan massa.30 Pengalaman pembangunan ekonomi Indonesia sering menimbulkan permasalahan-permasalahan sosial di masyarakat, diantaranya kesenjangan antara si kaya yang semakin kaya dan si miskin yang semakin miskin. Kesenjangan ini merupakan akibat dari tidak terciptanya distribusi yang adil di masyarakat.

D. Hubungan Sistem Ekonomi dan Keadilan Sosial

Dari makna UUD 1945 yang d ijiwai pancasila sebagai dasar negara telah jelas apa yang dikehendaki oleh seluruh rakyat Indonesia dalam sistem demokrasi ekonomi yang dianut yaitu terciptanya keadilan sosial dalam mencapai tujuan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Demi terciptanya tujuan tersebut mencapai sasarannya, maka disusun suatu sistem pembangunan. Strategi inilah yang kemudian dituangkan kedalam Garis-garis Besar Haluan Negara: adalah arah strategi pembangunan.31

Didalam usaha pemerintah mewujudkan sistem ekonomi yang berakhir pada keadilan social terdapat oknum-oknum yang melakukan kecurangan didalamnya yang ingin memperkaya diri sendiri tanpa memikirkan pihak disekitarnya yang membutuhkan keadilan sosial. Maka disinilah hadir kebijakan-kebijakan yang berpihak pada kemaslahatan umat. Kebijakan yang dimaksut adalah suatu ketetapan yang memuat prinsip-prinsip untuk mengarahkan cara-cara bertindak sesuai dengan rencana dan tercapai tujuan keadilan sosial dan pemerataan distribusi.

Dalam menggerakkan perekonomian masyarakat, keberadaan sistem ekonomi dalam masyarakat sangat terkait dengan sistem social, sistem alam, dan ilmu ekonomi sendiri. Sistem ekonomi itu sendiri harus dapat mensejahterakan masyarakatnya, menciptakan keadilan yang merata terutama pada pendistribusian

(20)

ekonomi pada masyarakatnya, sehingga tidak menimbulkan kesenjangan serta tidak melupakan untuk mempehatikan keadilan social disekitarnya.

Sistem ekonomi sendiri harus bisa mensejahterakan masyarakatnya agar kehidupan didalamnya tercapai keadilan sosial yang merata dan pendistribusian yang merata sehingga tidak ada lagi masyarakat yang mengalami perekonomian yang tidak baik. Dengan adanya sistem ekonomi yang mewujudkan keadilan sosial didalamnya membuat masyarakat berada pada ketenangan dan tidak ada kesenjangan didalamnya. Keadilan sosial yang benar adalah keadaan yang memprioritaskan kesejajaran pendapatan yang tinggi didalamnya. Pemerataan distribusi merupakan salah satu sarana dalam pencapaian keadilan sosial.32

Dari berbagai makna adil dan keadilan dapat di pahami bahwa keadilan dalam distribusi merupakan satu kondisi yang tidakmemihak pada salah satu pihak atau golongan tertentu dalam ekonomi, sehingga menciptakan keadilan merupakan kewajiban yang tidak dapat dihindari. Keadilan dalam distribusi dapat diartikan sebagai suatu distribusi pendapatan dan kekayaan, secara adil sesuai dengan norma-norma fairness yang diterima secara universal. Keadaan sosialyang benar ialah keadaan yang memprioritaskan kesejajaran pendapatan (kekayaan) yang tinggi dalam sistem social. Serta memberikan kesempatanyang sama dalam berusaha, dan menjamin terwujudnya aturan yang menjamin setiap orang mendapatkan haknya berdasarkan usaha-usaha produktifnya.33

32 Op.,cit, Ruslan Abdul Ghofur Noor, h.83.

(21)

KESIMPULAN

1. Secara etimologis, penelusuran sistem dapat berasal dari dua bahasa, yaitu bahasa Latin “systema” dan bahasa Yunani “sustema”. Artinya adalah

suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.

Sistem ekonomi merupakan bagian dari tata kelola negara dalam menjalankan fungsinya dalam bidang ekonomi dengan tujuan untuk mensejahterakan rakyatnya.

(22)

apa yang diharapkan. Oleh karena itu, penting bagi setiap Negara untuk membangun sistem ekonomi sesuai dengan nilai-nilai budaya atau dieologi yang bersangkutan. Setiap masyarakat menghadapi permasalahan ekonomi dan mereka harus memiliki sistem yang mampu mengontrol dan memecahkan masalah ekonomi tersebut, ini diperlukan karena suatu masyarakat berbeda dengan masyarakat lainnya, satu Negara berbeda dengan Negara lainnya dalam mewujudkan kebahagian.

Tujuan sistem ekonomi juga sangat ditentukan oleh bagaimana suatu sistem tersebut memandang dunia. Yang pada pencapaian tujuannya selalu dilihat dari kepuasaan maksimum baru bisa dikatakan tujuan dari sistem ekonomi tercapai. Kebijakan ekonomi adalah suatu ketetapan yang memuat prinsip-prinsip untuk mengarahkan cara-cara bertindak yang dibuat secara terencana dan konsisten dalam mencapai tujuan tertentu.

2. Kebijakan ekonomi adalah suatu ketetapan yang memuat prinsip-prinsip untuk mengarahkan cara-cara bertindak yang dibuat secara terencana dan konsisten dalam mencapai tujuan tertentu.

Keadilan sosial adalah salah satu dari jenis keadilan, keadilan social terdiri dari dua kata yaitu keadilan dan sosial. Kata keadilan berasal dari kata adl yang berarti penyamarataan dan kesamaan. Artinya yang menunjukan kejujuran, keseimbangan, kesederhanaa, dan keterusterangan yang merupakan nilai-nilai moral.

(23)

memprioritaskan kesejajaran pendapatan yang tinggi didalamnya. Pemerataan distribusi merupakan salah satu sarana dalam pencapaian keadilan sosial.

Pertanyaan Kelompok

1. Kelompok II (Siti Nur Aini)

Pertanyaan : apakah keadilan social sudah di terapkan atau belum diterapkan ?

(24)

mewujudkan keadilan social. Dan sangat diperlukan perhatian khusus oleh pemerintah agar keadilan social terwujut dan merata kepada masyarakat.

2. Kelompok V (Masela Anggita Sari)

Pertanyaan: Bagaimana sistem ekonomi sudah dikatakan berhasil atau belum ?

Jawab : sistem ekonomi dikatakan berhasil apabila tujuan sistem ekonomi dapat tercapai, dimana tujuannya yaitu bagaimana menciptakan satu masyarakat yang adil dan makmur. Menurut Bung Hatta: masyarakat yang adil dan makmur yang dimaksud memuat dan berisikan empat konsep, yaitu: pertama kebahagian dimana kebutuhan pokok telah terpenuhi.

kedua kesejahteraan yaitu yang dimaksud dengan sejahtera apabila tidak disibukkan lagi dengan pemenuhan kebutuhan pokoknya dia mulai terlibat dalam pemenuhan kebutuhan sekindernya bahkan kebutuhan tersiernya.

ketiga perdamaian maksudnya dimana kita dituntut untuk bisa menjalin persahabatan dan mampu hidup berdampingan secara damai dengan bangsa-bangsa dan Negara-negara lain di dunia denagn berisikan kerjasama dankekeluargaan sehingga tidak ada dominasi oleh suatu golongan terhadap golongan yang lain. keempat kemerdekaan maksudnya kemerdekaan dalam bidang ekonomi yang di artikan bahwa setiap orang harus bebas dalam menentukan dan melakukan apa saja baik dalam bidang produksi, konsumsi, dan distribusinya, serta harus terbatas dari rasa takut dan dari kesengsaraan hidup. memakmurkan rakyat. Jadi jika telah memenuhi keempat unsur tersebut barulah bisa dikatakan sistem ekonomi telah berhasil.

3. Kelompok VI (Rini Astika Sugiono)

Pertanyaan : bagaimana sistem ekonomi Indonesia pada saat ini ?

(25)

bekerja sama dalam memecahkan masalah ekonomi sehingga perekonomian tidak lepas kendali dan kegiatan perekonomian pada sistem ini diserahkan pada kekuatan pasar.

4. Kelompok (Tedi Kurniawan)

Pertanyaan : Dalam sistem ekonomi, bagaimana sistem ekonomi tersebut mengelola sistemnya agar berjalan dengan baik?

Jawab: agar sistem bisa berjalan dengan baik maka harus ada kerjasama antara pemerintah, rakyat dan pihak swasta, dimana rakyat dan pihak swasta yang menjalankan aktivitas ekonomi dan pemerintah yang mengawasi. Tetapi rakyat juga turut serta dalam mengawasi apa yang di kerjakan pemerintah agar tidak terjadi tindakan KKN.

5. Kelompok IV (Izhartati)

Pertanyaan : Apa saja kebijakan ekonomi yang sudah menyatu didalam masyarakat?

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Pujolwanto, Basuki, Perekonomian Indonesia Tinjauan Hostoris, Teoritis, dan

Empiris, Sukoharjo, Graha Ilmu, 2013

Abdul Ghofur Noor, Ruslan, Konsep Distribusi dalam Ekonomi Islam,

(27)

T.H Tambunan, Tulus, Perokomian Indonesia, Jakarta, Ghalia Indonesia, 2003

Iqbal, Zamir, dan Abbas Mirakhor, Pengantar Keuangan Islam, Jakarta: Kencana, 2008

Bakat Maulidun Noor, Muhammad, Ekonomi Koperasi, Jakarta, PT Intan

Prawira, 1989

Arief Budiman dkk, Harapan dan Kecemasan Menatap Arah Reformasi

Indonesia, Yogyakarta, BIGRAF Publishing, 2000

Dipoyudo, Kirdi, Keadilan Sosial, Jakarta, Rajawali, 1985

Djamin, Zulkarnain, Perekonomian Indonesia, Jakarta,Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, 1993

Abbas, Anwar, Bung Hatta dan Ekonomi Islam, Jakarta, Multi Pressindo dan

LP3M STIE Ahmad Dahlan, 2008

M.Umer Chapra, Islam dan Tantangan Ekonomi, Jakarta, Risalah Gusti, 1999

Daud Ali, Muhammad, Sistem Ekonomi Islam, Zakat dan Wakaf, Jakarta, Universitas Indonesia, 2006

(28)

Dumairy, Perekonomian Indonesia, Jakarta, Erlangga, 1996

Khoiruddin, Etika Bisnis Islam, IAIN Raden Intan Lampung, Fakultas Syariah, 2014

Jurnal Ruslan Abdul Ghofur Noor, 2012, Kebijakan Distribusi Ekonomi Islam dalam MembangunKeadilan Ekonomi Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Mengumpulkan informasi jabatan adalah suatu bentuk kegiatan mendapatkan serta mengumpulkan informsi jabatan yang baru dan benar tentang beberapa aspek jabatan yang

Mapping , subjek dapat mencari hubungan yang identik dari karakteristik antara masalah sumber dan masalah target kemudian membangun kesimpulan untuk selanjutnya hubungan

Dalam madrasah yang memiliki mutu yang tinggi terdapat kepala madrasah yang bermutu, yang menjalankan kepemimpinan tranformasional dengan baik, tugas serta fungsinya

Berdasarkan hasil pengujian serta analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini membuktikan bahwa pengalaman merek dan citra merek secara simultan berpengaruh

Untuk itu pada tanggal 30 April 2012 RSUD Kepahiang ditetapkan sebagai Untuk itu pada tanggal 30 April 2012 RSUD Kepahiang ditetapkan sebagai SKPD yang menerapkan Pola Pengelolaan

‘Giongo dan gitaigo disebut sebagai onshouchou (sound symbolism), dalam bahasa Jepang hal ini merupakan suatu keunikan tersendiri.’ Penggunaan onomatope 擬音語 (giongo)

Hasil penelitian pada mesin water chiller dengan siklus kompresi uap yang mengacu pada pengaruh variasi kecepatan putaran kipas udara balik terhadap karakteristik

Hubungan perdagang Nigeria dan Indonesia sangat baik dengan total nilai perdagangan yang terus meningkat setiap tahunnya didukung dengan keharmonisan hubungan antara