• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini akan membicarakan tentang jenis-jenis karya tulis berdasarkan pengelompokan pertama. Singgungan dengan bentuk karangan dilakukan bila ternyata jenis-jenis karya tulis tersebut mencakup juga bentuk wacana. - Jenis-Jenis Karya Sastra (sistematika ka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Bab ini akan membicarakan tentang jenis-jenis karya tulis berdasarkan pengelompokan pertama. Singgungan dengan bentuk karangan dilakukan bila ternyata jenis-jenis karya tulis tersebut mencakup juga bentuk wacana. - Jenis-Jenis Karya Sastra (sistematika ka"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

JENIS-JENIS KARYA SASTRA

Karangan berupa wacara dapat dikelompokkan sesuai dengan jenis isi dan tujuannya. Ada pula yang mengolompokkan sesuai dengan bentuk wacananya. Berdasarkan pengelompokan pertama, dikenal karangan: (1) deskripsi, (2) eksposisi, (3) persuasi, (4) argumentasi dan (5) narasi. Sedangkan menurut bentuknya, dikenal wacana: (1) fiksi, dan (2) nonfiksi.

Bab ini akan membicarakan tentang jenis-jenis karya tulis berdasarkan pengelompokan pertama. Singgungan dengan bentuk karangan dilakukan bila ternyata jenis-jenis karya tulis tersebut mencakup juga bentuk wacana.

DESKRIPSI

Deskripsi atau pelukisan ialah jenis karya tulis yang berupaya melukiskan sesuatu dengan keadaan sebenarnya, sehingga dapat mencitrai (melihat, mendengar, mencium, merasakan) apa yang dicitrakan penulis kepada pembacanya. Deskripsi ditulis untuk menjawab: ”Bagaimana keadaan sesuatu?” Data atau fakta yang dikemukakan digunakan dengan tujuan merinci hal-hal yang akan dilukiskan. Jenis-jenis karya tulis yang sering memamfaatkan deskripsi antara lain: eksposisi dan narasi.

Contoh 1:

Kereta itu kereta tua. Gerbangnya berdinding kayu yang warna catnya sudah tidak rata. Disana sini banyak coretan anyaman rotan sebagai jok kursi banyak yang jebol. Bahkan jambannya tidak tersedia air, sehingga tiap kali pintunya terbuka selalu menebar bau busuk.

Kereta api macam ini disebut kereta api bumel. Dijawa popular dengan sebutan sepur truktuk, yaitu sepur yang jalannya lambat merayap bagai ular, dan sebentar-sebentar berhenti. Bahan bakar yang menggerakkan mesin lokomotifnya dari kayu. Potongan kayu-kayu besar itu dimasukkan kedalam tungku lebar diloko, kemudian dibakar. Kayu-kayu yang dibakar ini akan menghasilkan uap, yang kemudian menggerakkan mesin.

Itulah penyebabnya, kereta bumel ini berasap tebal dan gelap. Tiap kali peluit loko berbunyi, asap tebal dan hitam membubung kelangit. Dan kalanya percikan bara api yang bertiup angin itu terbang keudara, lalu jatuh menimpa penumpang yang berjejelan disambungan gerbong. Akibatnya, rambut atau baju jadi terbakar atau bolong karena api.

(Dikutip seperlunya dari: kurir-kurir kemerdekaan

(2)

EKSPOSISI

Eksposisi atau paparan ialah jenis karya tulis yang berusaha menjelaskan pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan pembaca karangan tersebut. Eksposissi ditulis untuk menjawab: ”Bagaimana itu berlangsung?” ”Bagaimana caranya?” ”Apakah itu?”

Data atau fakta yang digunakan dalam eksposisi berfungsi untuk menjelaskan hal-hal yang akan diuraikan. Oleh karena bersifat menjelaskan, maka setiap data atau fakta yang digunakan seperlunya guna menunjang kejelasan hal yang akan dibahas.

Wacana eksposisi sederhana dapat ditemukn pada: petunjuk pemakaian obat, brosur, artikel disurat kabar atau majala. Sedangkan bentuk eksposisi yang cukup rumit ditemukan pada karya ilmiah yang mengungkapkan suatu temuan teori baru. Dalam konteks inilah, eksposisi dapat dikelompokkan kedalam bentuk nonfiksi.

Contoh 2:

Kata orang, denting gitar klasik adalah suara alat musik yang paling indah. Kamis, pekan lalu, seorang kakek berusia 65 tahun membuktikannya kepada sekitar 400 penonton di Gedung Kesenian Jakarta. Dialah Charlie Byrd, yang malam itu pantas mendapat sebutan maestro.

Byrd memang nama legendaries. Bukan dimusik klasik, melainkan untuk jazz. Lahir di Chuckatuck, Virginia Amerika, Byrd sudah bermain dengan raja-raja jazz lain. Misalnya, Herbei Mann, Charlie Parker, atau bergabung dengan modern jazz Quintet. Reputasi Byrd sudah mendunia jauh ditahun 1962 saat itu bersama Stan Getz, yang memainkan tenor saksofon, ia membuat rekaman berjudul jazz samba. Sejak itu Byrd dikenal sebagai pelopor jazz bossas.

Warna itulah yang disuguhkan kepada penonton Jakarta, selain nomor-nomor jazz standar. Salah satunya adalah komposisi pixiunginha yang berjudul vuo vivendo.

PERSUASI

(3)

Argumentasi yang dikemukankan hendaknya logis, dengan disertai data atau fakta. Dengan argumentasi itulah penulis karangan akhirnya mempengaruhi pembaca agar ia mau mengikuti pendapat yang dikemukakan penulis. Persuasi dapat digolongkan ke dalam bentuk nonfiksi.

Contoh 3:

Satu-satunya susuk yang tersedia untuk keperluan KB skala besar sekarang baru Norplant yang jangka pakai efektifnya mencapai lima tahun. Alat ini bekerja dengan melepaskan 80 mikrogfram per 24 jam cairan hormonnya selama 6 sampai 18 bulan pertama. Selepas itu, 30 mikrogram per 24 jam dilepas sampai selama, paling tidak 5 tahun. Bisa lebih, cukup efektif.

Dari penelitian, terlihat hanya 1,8 dari 100 wanita yang mengalami kehamilan dalam 5 tahun. Beberapa jenis susuk yang lain harus menjalani fase-fase pengujian klinik. Namun, seperti dalam penggunaan suntikan, pemakaian susuk yang terdiri dari 6 kapsul subdermal berukuran 2,4 mm x 3,4 cm. Ini juga dapat menyebabkan ketidakteraturan haid.

Melihat peningkatan jumlah pemakaian yang terus menanjak, kontrasepsi suntik tampaknya akan menjadi satu cara yang paling populer di Indonesia. Setidaknya, karena kehidupan seks sipemakai tidak secara langsung terganggu, Namun sekali lagi, cara pemilihan alat kontrasepsi seperti ini, hendaknya mengkonsultasikan dengan dokter atau klinik

Argumentasi ialah jenis karya tulis yang berusaha memberikan alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian atau gagasan. Data atau fakta yang dikemukakan dengan tujuan untuk meyakinkan pembaca. Data atau fakta dalam argumentasi digunakan sebagai penguat alasan. Oleh sebab itu, seorang penulis argumentasi hendaknya memiliki pengetahuan yang luas.

(4)

Contoh 4:

Masyarakat kita umumnya memandang pendidikan sebagai sarana mobilitas social. Dalam rangka meningkatkan kehidupan dan partisifasi atau taraf pendidikan mereka arah dan kebutuhan pendidikan kita harus senantiasa secara serius disempurnakan. Pemerintah dan para ahli komparasi pendidikan, politik, sosiologi, dan sebagainya harus turut serta menyumbangkan pandangannya.

Pemerintah sebenarnya melalui undang-undang pendidikan Nasional juga telah membentuk Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional. Depdikbud sendiri sejak lama berusaha untuk suatu tujuan yang tidak berbeda, misalnya dengan membentuk Kelompok Analisis Kebijaksnaan di Balitbang. Bappenas-Depnaker-Depdikbud juga mengupayakan suatu perhitungan yang mengadukan perhitungan antara permintaan dan penawaran tenaga kerja di negeri ini. Jadi, kesadaran dan langkah-langkah telah pula tumbuh.

Namun, semuanya termasuk masyarakat tentu harus menyadari, bahwa usaha dan tanggung jawab pengembangan pendidikan kita harus secara serius terus ditingkatkan. Mungkin Depdikbud perlu mengaktifkan kembali kelompok analisis yang telah khusus berguna dengan policy seperti ini.

(Dikutip seperlunya dari: Memperbaiki praktik Pendidikan karya Wariki Sutikno, KOMPAS edisi 24 Januari 1991).

NARASI

Narasi atau cerita ialah jenis karya tulis yang berkenaan dengan rangkaian peristiwa. Rangkaian itu dapat disusun menurut urutan waktu. Sedangkan peristiwanya dapat berupa kejadian nyata dan khayalan. Narasi ditulis untuk menjawab: ”Apa yang terjadi?”

(5)

Contoh 5:

Pada suatu malam yang dingin, ketika aku baru saja membaringkan badanku ditempat tidur, aku mendengar dering telepon. Dengan malas aku bangkit dan mengambil telepon.

- ”Disini Rofi”, kataku.

- ”Bung Rofi?” Tanya suara dalam telepon itu.

- ”Ya, saya sendiri”, balasku.

- ”Syukur, kalau begitu”.

- ”Ada apa?” tanyaku.

- ”Oh, tidak apa-apa. Sekedar omong-omong”.

(6)

POKOK-POKOK PENULISAN KARYA ILMIAH

Kenyataan tersebut berarti, bahwa setiap mahasiswa wajib menguasai tata cara penulisan karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada teknik, tetapi juga praktik penulisannya. Tanpa penguasaan struktur penulisan karya ilmiah gagasan yang akan disajikan tidak dapat diterima sebagai karya ilmiah. Perlu disadari, bahwa seorang penulis karya ilmiah hendaknya memahami prinsip-prinsip umum yang mendasarinya.

Prinsip-prinsip tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian. Pertama, prinsip objektif. Itu berarti, setiap pernyataan ilmiah dalam karyanya harus didasarkan kepada data atau fakta. Kegiatan ini disebut studi empiris. Objektif dan empiris merupakan dua hal yang berpautan.

Kedua, tentang prosedur atau penyimpulan penemuannya melalui penalaran iduktif dan deduktif. Pengumpulan data yang diulakukan seorang peneliti sebenarnya salahsatu cara berpikir deduktif. B\erdasarkan data ituilah pembahasan dilakukan. Hasil darinya dikemukakan melalui cara pendekatan induktif.

Ketiga, tentang peran rasio dalam pembahasan data. Seorang penulis karya ilmiah dalam menganalisis data harus menggunakian pengalaman dan pikirannya secara logis. Prinsip-prinsip ini sesuai dengan semboyan dalam kegiatan ilmiah yang menganjurkan: ”Yakinkan secara logis dengan kerangka teoritis ilmiah dan buktikan secara empiris dengan pengumpulan data atau fakta yang relevan”.

Ragam Karya Ilmiah

Karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompoakn itu, dikenal ragam karya ilmiah seperti: makala, skripsi, tesis, disertasi dan lain-lain . Pada hakekatnya prosedur penulisan karya ilmiah tersebut berbeda.

(7)

Skripsi merupakan karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Program Diploma III. Karya ilmiah ini bertolak dari suatu masalah yang berdasarkan atas studi pustaka atau lapangan. Pembimbing skripsi terdiri atas dua atau lebih dosen.

Tesis ialah karya ilmiah yang ditulis mahasiswa pada tingkat magister. Cakupan masalah pada tesis lebih luas daripada skripsi. Pembimbing penulisan dalam tesis terdiri dari dua dosen atau lebih.

Disertasi adalah karya ilmiah yang ditulis mahasiswa guna meraih gelar tertinggi di sebuah perguruan tinggi, yakni gelar doctor. Permasalahan yang dibahas lebih luas dari tesis. Pembimbing disertasi terdiri atas dua dosen atau lebih, yang disebut promotor.

Makala, Skripsi, tesis, dan disertasi setelah ditulis dan disetujui penulisannyua oleh pembimbing kemudian diujikan. Pengujian dilakukan oleh tim penguji, dengan waktu yang telah ditentukan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan.

Tahapan Umum

Penulisan karya ilmiah secara garis besar terdiri atas tiga kegiatan yaitu tahap persiapan, penulisan, dan penyuntingan. Dibawah ini akan diuraikan ketiga tahap tersebut.

(8)

diharapkan kegunaan penelitian: apakah dalam kaitannya dengan penemuan atau pengembangan teori-teori baru, ataukah dalam rangka pemecahan masalah.

Langkah berikutnya adalah mengajukan hipotensis sebagai dugaan atau jawaban sementara atas penelitian yang dilakukan. Sebagaimana disebutkan diatas, dalam pengembangan kerangka pekiran yang berpijak pada teori yang relevan, seorang peneliti dalam memecahkan masalah secara ilmiah harus menggunakan pengetahuan ilmiah. Ini berarti, teori-teori yang akan dikutip atau dijadikan rujukan haruslah yang dapat membantu memecahkan masalah yang sedang diteliti.

Metodologi dalam tahap persiapan penulisan karya ilmiah juga diperlukan.Metodologi mencakup berbagai teknik yang dilakukan dalam pengmbilan data, teknik pengukuran, dan teknik analisis data. Teknik-teknik itu perlu dipersiapkan agar dalam melakukan penelitian tidak terjadi kesalahan fatal.

Tahap penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penelitian selesai. Pada tahap ini semua rancangan yang dipersiapkan dikomunikasikan dari gagasan menjadi bahasa tulisan. Dalam tahap ini hendaknya diperhatikan juga tentang etik penulisan karya ilmiah seperti: sistematika penulisan, bentuk penulisan, dan notasi ilmiah. Notasi ilmiah mencakup: teknik pengutipan, teknik penulisan catatan kaki, dan teknik penulisan daftar pustka

Tahap penyuntingan dilakukan setelah proses penulisan dianggap selesai. Dalam tahap ini perbaikan demi perbaikan yang dilihat meliputi: bab per bab, bagain perbagian, logika yang diungkapkan, sistematika penulisan, paragraf, kalimat, diksi, ejaan dan notasi ilmiah. Jadi, tahap penyuntigan merupakan perbaikan berupa pengurangan atau penambahan secara menyeluruh dari sebuah tulisan penelitian, sebelum ditulis sebagai bentuk naskah terakhir.

Bahasa Karya Ilmiah

(9)

Kejelasan yang dimaksud, bahwa setiap karya ilmiah harus menyampaikan informasi kepada pembaca tentang objek penelitiannya secara gamblang. Kegamblangan ini dibicarakan sebagai fotokopi dari aslinya. Inilah yang dikaksudkan sebagai reproduktif.

Setiap kata atau kalimat yang dituliskan tidak menimbulkan penafsiran ganda sebagaimana yang terjadi dalam karya non-ilmiah seperti sastra. Disamping itu, komunikasi ilmiah harus bersifat impersonal. Ini berarti, peniadan kata ganti perorangan seperti: saya atau peneliti. Sebagai penggantinya digunakan bentuk pasif. Penulisan karya ilmiah tidak menuliskan pernyataan sebagaimana kalimat (a) dan (b). Namun, dinyatakan sebagaimana kalimat (c) dan (d) dibawah ini.

a. Adapun masalah yang akan saya teliti mencakup pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.

b. Sistematika penulisan ini penulis/peneliti susun dalam 5 bab.

c. Adapun masalah yang diteliti mencakup pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.

(10)

PENGGUNAAN KUTIPAN LANGSUNG DALAM

PENYUSUNAN KARYA TULIS

Dalam dunia tulis menulis ada konvensi atau aturan mengenai bagaimana menulis kutipan langsung. Bacalah penjelasan berikut ini.

Kutipan terbagi atas 2 kelompok, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung dibedakan atas dua kelompok, yaitu kutipan langsung yang terdiri atas 1 – 4 baris dan kutipan langsung yang terdiri atas lebih dari 4 baris.

Kutipan Langsung 1 – 4 Baris

Jika anda mengutip pendapat dan data dari sumber lain yang banyaknya antara 1 sampai 4 baris, maka cara penyusunan kutipannya adalah sebagai berikut:

1. Wajib menggunakan tanda kutip pembuka dan tanda kutip penutup (”….”) pada awal dan akhir jutipan.

2. Biasanya jarak ketikan karya ilmiah adalah 2 spasi (atau spasi rangkap), oleh karena itu,kutipan 1 – 4 baris juga diketik dengan spasi rangkap.

3. Sumber kutipan bisa ditulis pada akhir kutipan atau pada catatan kaki di kaki halaman karya tulis ilmiah.

Contoh:

Setelah melewati beberapa Repelita, petanian dinegara kita makin meningkat dan mencapai kemajuan yang pesat. Hal ini ditegaskan oleh Bapak Presiden RI. ”Kesejahteraan petani kita dewasa ini telah meningkat…, banyak rumah petani yang telah dilengkapi peralatan modern, bahkan dibanyak desa terpencil sekalipun telah menjulang antena-antena parabola.” (Pidato Kenegaraan Presiden Suharto di Depan Sidang DPR, 16 Agustus 1996). Apakah hal ini menunjukkan keberhasilan pembangunan kita atau tidak, masih perlu dibuktikan dari segi lain.

Akan tetapi, paling tidak pembangunan pada masa orde baru telah mencatat kemajuan dalam bidang pertanian, meskipun belum merata.

Kutipan Langsung Lebih Dari 4 Baris

(11)

1. Tanda kutip pembuka dan penutup tidak wajib digunakan.

2. Jarak antar baris kutipan adalah satu spasi, jadi tidak sama dengan jarak antarbaris dari buah pikirannmu sendiri, yaitu 2 spasi atau spasi rangkap.

3. Bagian kutipan disendirikan atau dipisahkan dari baris-baris kalimat pikiran anda sendiri.

4. Sumber kutipan bisa ditulis pada akhir atau pada catatan kaki.

Contoh:

Pembangunan bidang pertanian juga sudah tidak mengandalkan cara-cara dan teknologi tradisional dan sederhana. Dalam pidato kenegaraannya, Bapak Presiden mengemukakan.

Peningkatan produktifitas pertanian kita adalah hasil pengembangan dan penerapan teknologi pertanian yang sudah mulai berubah; tidak lagi semata-mata agraris dalam arti menggantungkan diri pada alam, tetapi telah menyerap nilai-nilai modern. Dalam bidang pertanian pun telah berkembang budaya iptek dan semangat industri…. (Pidato Kenegaraan Presiden RI, Soeharto, di Depan Sidang DPR, 16 Agustus 1996).

Kutipan Tak Langsung

(12)

PENYAJIAN KARYA TULIS

A. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan karya ilmiah biasanya berisi rancangan yang teratur, yaitu mengenai hal-hal berikut:

1. Bagian awal

a. Halaman Judul

b. Halaman Pengesahan c. Pengantar

d. Daftar isi

2. Bagian inti

a. Pendahuluan b. Telaah pustaka

c. Metodologi Penulisan d. Bagian isi

3. Bagian akhir

a. Daftar pustaka b. Lampiran

B. Syarat Penulisan

1. Bahasa

a. Mengunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dari segi tata bahasa maupun ejaan.

b. Sederhana, jelas, dan mudah dipahami.

c. Kalimat dan paragraf harus koheren dalam satu kesatuan. d. Mengutamakan pemakaian istilah dalam bahasa Indonesia. e. Tidak menggunakan singkatan.

2. Batas Minimum dan Maksimum

a. Biasanya batas minimum sebuah karya tulis adalah lima belas halaman. b. Batas maksimum bergantung keperluan dan data.

C. Sifat dan Isi Tulisan

1. Objektif

a. Bersifat objektif, ,mengesampingkan sifat subjektif.

(13)

c. Orisinal dan menjauhi duplikasi atau jiplakan.

2. Logis dan sistematis

a. Harus dirancang secara sistematis dan komprehensif.

b. Mengundang unsur-unsur indentifikasi masalah, alternative pemecahan masalah, dan kesimpulan.

3. Isi tulisan berdasarkan telaah pustaka atau hasil penelitian noneksprimen dan pengamatan data.

4. Cara penulisan mengikuti pedoman penulisan karya ilmiah untuk menyusun skripsi.

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai bagian dari upaya pencapaian visi IDIA tersebut dan pemayungan terhadap visi keilmuan program studi yang dikelola, Fakultas Tarbiyah mencanangkan

Matakuliah ini memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa agar mampu berfikir kreatif, serta berkomunikasi dengan media seni rupa secara efektif dan

Dari uraian tersebut di atas, terlihat dengan jelas bahwa kedudukan janda dalam hukum waris Islam, baik dari segi sebab adanya hak kewarisan maupun dari segi bagian yang

eBook RUNTUHNYA MAJAPAHIT oleh Damar Shashangka Page 26 Selesai bertandang di Ampel, Raden Hassan yang kini dikenal dengan nama Raden Patah melanjutkan perjalanan ke ibu kota

Penelitian ini merupakan penelitian dalam bidang manajemen informatika yang difokuskan pada penyelesaian maslah menggunakan teknik Multi-Attribute Decision Making (MADM) dengan

Pasal ini mengatur, setiap orang yang memiliki hubungan dengan organisasi Terorisme dan dengan sengaja menyebarkan yang memiliki hubungan dengan organisasi Terorisme

Sejalan dengan perkembangan jaman dan tehnologi, Rumah Sakit AR Bunda Prabumulih sudah dilengkapi fasilitas dan SDM yang mendukung, hingga saat ini Rumah Sakit AR

Allah kepada Nabi Daud agar menghukum dengan kebenarandan jangan mengikuti hawa nafsu karena hawa nafsu itu akanmenyesatkan manusia dari jalan Allah, dan Allah akanmenyiksa orang