• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk menjadi pemimpin yang hebat di dun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Untuk menjadi pemimpin yang hebat di dun"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

FEMALE LEADERSHIP

Oleh :Anindhita fijhri lestari

Prodi : S1-Manajemen

Nim : 041211231266

(2)

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Mengelola bakat dan berkembang generasi berikutnya pemimpin bisnis menjadi diakui sebagai kunci untuk mencapai keunggulan modal manusia selama kompetisi dalam global ekonomi pengetahuan. Mengingat bakat defisit diproyeksikan yang akan mengikuti pensiun jutaan disebut 'Baby Boomer' manajer dan eksekutif selama 20 tahun berikutnya, perempuan pemimpin selalu dapat dilihat oleh peningkatan jumlah pengusaha sebagai sumber belum dimanfaatkan bakat yang dimiliki oleh setiap perempuan didunia, oleh karena itu perempuan memiliki hak yang sama untuk memiliki kebebasan dalam memberikan argumennya dan sikap kepemimpinan itu pasti dimiliki oleh setiap perempuan. Namun peraturan/sekat-sekat yang membatasi mereka

(3)

I.II RUMUSAN MASALAH

1. Nilai lebih pemimpin perempuan

2. Karakteristik unik kepemimpinan perempuan

3. Karakter yang harus dimiliki pemimpin perempuan

4. Sentuhan pemimpin perempuan

5. Peran kepemimpinan perempuan dalam perusahaan

I.III TUJUAN

1. Supaya mahasiswa lebih mengetahui peran perempuan dalam memimpin suatu perusahaan maupun non perusahaan

(4)

NILAI LEBIH PEMIMPIN PEREMPUAN

Kompetensi seorang pemimpin bukan pada kekuatan fisik maupun orang kuat dibaliknya, namun juga kecerdasan pemikiran dan sebuah studi dilansir situs

dailymanagement.com (2009) melaporkan perempuan menjadi punya kesempatan sama dengan lelaki untuk memimpin sebuah negeri.

Situs itu menjelaskan secara biologis perempuan mahluk mampu mengerjakan banyak hal (multi tasking) dan seluruhnya bisa dilakukan dengan konsentrasi yang sama. Ini tidak ditemui pada lelaki yang kurang mampu menghadapi kompleksitas masalah dan cenderung memperbaikinya satu-satu, sementara perempuan ingin semua bisa cepat selesai dengan baik serta memahami masalah lebih prioritas agar solusi makin cepat.

Perempuan juga mampu mengontrol emosinya. Dia tidak sembarangan mengucurkan air mata atau marah berlebihan di depan orang banyak. Kepemimpinan seringkali

membutuhkan figur seperti ini sehingga dalam mengambil keputusan lebih matang terutama soal kebijakan luar negeri.

Karakter alami, banyak perempuan menyukai keindahan, kedamaian, ketenangan, dan tentunya kondisi ini bisa menyejukkan hawa panas dunia tengah bergejolak lantaran konflik di pelbagai belahan bumi.

Namun ini memang tidak bisa dijadikan tolok ukur mengingat banyak pula perempuan berada di garis depan peperangan. Perempuan Palestina, misalnya. Namun ini pun sebab tekanan sosial yang luar biasa hingga merubah pandangan dan kepribadian mereka menjadi berbeda dari karakter alamiah perempuan sesungguhnya.

(5)

KARAKTERISTIK UNIK KEPEMIMPINAN PEREMPUAN

Bicara tentang kepemimpinan, apakah gender mempunyai pengaruh? Apakah ada perbedaan antara pemimpin perempuan dan pria?Jika ya, apakah kualitas unik kepemimpinan wanita yang efektif dan dimiliki dan apakah mereka wanita yang unik?

Pada tahun 2005, dalam penelitian panjang bertahun-tahun oleh Caliper, firma konsultan manajemen yang berbasis di Princenton , New Jersey dan Aurora, organisasi perkembangan perempuan berbasis di London, mengidentifikasikan karateristik yang membedakan

kepemimpinan perempuan dengan pria berdasarkam kualitasnya: pemimpin perempuan lebih tegas dan persuasif, mempunyai keinginan kuat untuk menyelesaikan tugas secepatnya dan lebih berani mengambil resiko dari pemimpin pria. Pemimpin perempuan juga dinilai lebih mempunyai rasa empati dan fleksibel, dan sama kuatnya dalam interpersonal skill. Mampu memahami atau membaca situasi dengan akurat dan mengambil informasi dari dalam maupun dari luar sisi. Para pemimpin perempuan ini bisa menuntun yang lain untuk mampu mengambil sudut pandang lain, karena mereka benar-benar mengerti dan peduli pada latar belakang lainnya, jadi orang yang dia pimpin lebih merasa mengerti , terdukung dan merasa dihargai.

Penelitian Caliper menemukan beberapa poin penting ke dalam empat statetement tentang kualitas kepemimpinan perempuan: pemimpin perempuan dinilai lebih persuasif dibandingkan dengan pemimpin pria, ketika merasakan penolakan yang keras, pemimpin perempuan bisa belajar dari kesulitan tersebut dan melanjutkan dengan sikap “akan kubuktikan padamu”, pemimpin wanita memperlihatkan kepemimpinan yang inklusif, penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan dengan gaya

kepemimpinan pembangunan tim, pemimpin wanita lebih bisa melanggar aturan dan mengambil resiko.

Dalam bukunya Why the Best Man for the Job is a Woman: The Unique Female Qualities of Leadership, penulis Esther Wachs dalam bukunya meneliti karir 14 eksekutif wanita terbaik, diantaranya Meg Whitman, Presiden dan CEO dari eBay, untuk mempelajari langkah apa saja yang membuat mereka sukses. Apa yang ia temukan menggema dan mempengaruhi penelitian Caliper, poin pentingya adalah keinginan untuk menemukan kembali aturan, kemampuan untuk menjual visi mereka, kebulatan tekad untuk mengubah tentangan menjadi kesempatan, dan fokus pada pendekatan yang canggih dalam dunia bisnis yang berteknologi tinggi.

Bukti ini, menyatakan bahwa gaya kepemimpinan wanita tidak sesederhana dan seunik itu, tapi mempunyai perbedaan yang besar dengan kepemimpinan pria: Apakah kualitas ini bernilai di lapangan?Apakah tipe kepemimpinan seperti ini yang diinginkan oleh masyarakat dan sektor swasta?

(6)

Dominasi dalam gaya kepemimpinan menjadi semakin sedikit dan lebih menurun kepopulerannya. Ada apresiasi yang baru berkembang ..memperlakukan wanita yang menjaga agar keluarga tetap bersama dan mengorganisasi sukarelawan untuk bersatu dan membuat perubahan dalam kehidupan komunitas bersama. Ini adalah kualitas baru yang mengagumkan dari kepemimpinan bersama; pengasuhan dan melakukan sesuatu yang baik bagi orang lain tidak hanya dicari, tapi juga untuk membuat perubahan pada dunia. Sebuah cara yang feminin untuk memimpin, membantu dunia untuk mengerti dan berprinsip tentang nilai-nilai yang benar-benar penting. Dan banyak wanita telah membuktikan bahwa

(7)

Untuk menjadi pemimpin yang hebat di dunia kerja, inilah karakter

yang wajib dimiliki oleh seorang wanita :

Genderless mind

Wanita yang sukses meraih posisi puncak di karier atau bisnis, sudah bebas dari isu gender. Mereka sangat profesional dan bersedia mengerahkan segenap pikiran dan energinya sesuai tuntutan perusahaan. Mereka tidak mengharapkan adanya perlakuan khusus karena mereka adalah wanita.

Kompetensi dan prestasi yang konsisten

Seorang CEO wajib memiliki kemampuan yang sangat baik dalam hal: problem solving & decision making, helicopter view (melihat masalah secara menyeluruh), influence

(kemampuan komunikasi yang berdampak kuat bagi kelompoknya), dan leadership.

Mampu menentukan prioritas dan tahan banting

Perempuan sangat jago multitasking. Mereka lebih mampu mengelola waktu dan berbagai urusan dengan baik. Jika ada seorang ibu yang sukses menjadi CEO, biasanya karena ia mampu menentukan prioritas hidup dan straight dengan pilihannya itu. Ketika menghadapi berbagai persoalan, perempuan sukses lebih tahan banting.

Fleksibel

Kompetensi khas yang membuat wanita lebih unggul daripada pria adalah keluwesannya dalam menjalin hubungan dengan orang lain, termasuk fleksibel menerima pendapat orang lain yang berbeda maupun bertentangan dengan pendapat pribadinya. Keluwesan ini juga ditunjang dengan kemampuannya berkomunikasi dan mempresentasikan ide secara lisan maupun tulisan.

Berani atau suka tantangan

Meski wanita identik dengan kelembutan, namun ada kalanya mereka harus berani melakukan inovasi atau mengambil keputusan yang tidak populer. Keberanian di sini termasuk siap menghadapi tantangan dari berbagai pihak.

Memiliki kualitas androgini

Pemimpin wanita yang sukses biasanya juga mampu mengawinkan sisi maskulin

danfemininnya dengan baik. Selain mau berinovasi, ia bisa bertindak sebagai pemimpin, sebagai teman,dan menjalankan multiperannya dengan baik.

- Work or Life Balance

(8)

kepentingan pekerjaan dan kehidupan pribadi, termasuk keluarga. Keseimbangan antara dua kepentingan ini dapat memacu produktivitas dan kepuasan bekerja seseorang.

- Enjoy

Segala sesuatu yang dilakukan atas dasar cinta (passion) biasanya akan terus bertahan lebih lama dan dapat dinikmati.

Kultur Keluarga dan Perusahaan

Selain faktor individu, keberhasilan seorang wanita juga sangat ditentukan oleh faktor di luar dirinya, antara lain kultur keluarga dan perusahaan tempatnya bekerja. Sebagai wanita Timur, keluarga adalah prioritas. Sehingga keputusan perempuan untuk menerima posisi puncak juga dipengaruhi oleh dukungan penuh dari keluarga maupun keluarga besar.

Karakter pasangan

Faktor eksternal yang tak kalah pentingnya adalah dukungan pasangan. 'Beruntung' bila memiliki pasangan yang komplementer. Artinya, pria di balik sukses seorang wanita adalah pria yang sangat percaya diri, toleran, dan punya genderless mind.

(9)

Betapa susahnya menjadi pemimpin perempuan dalam kuasa sistem patriarkhi seperti Indonesia. Citra pemimpin perempuan senantiasa dinilai dengan bawaan lahirnya sebagai perempuan. Publik Indonesia masih enggan menilai pemimpin perempuan murni dari perspektif kapasitas dan kapabilitasnya sebagai pemimpin tanpa atribut keperempuanannya. Persepsi publik terhadap citra Megawati, sedikit banyak dipengaruhi faktor-faktor di luar dirinya; seperti citra Bung Karno. Yenny Wahid tidak bisa dipandang publik lepas dari figur ayahnya, Gus Dur. Begitu juga dengan Meuttia Hatta, citra Bung Hatta melekat dalam setiap lakuan tindaknya.

Berkaca pada fenomena di atas, maka pembenahan pencitraan terhadap pemimpin perempuan urgen untuk dilakukan. Tujuannya, agar pemimpin perempuan dapat segera lepas dari bayang-bayang pencitraan laki-laki. Salah satu piranti yang dapat digunakan untuk pembenahan tersebut adalah media massa.

Media telah berhasil menunjukkan supremasinya dan menjangkiti anatomi sosial masyarakat. Demokrasi, liberalisasi, maupun kesetaraan gender menjadi menu sehari-hari, sehingga publik makin cerdas membangun perspektif. Media bisa menjadi cermin pembelajaran dalam membangun pencitraan pemimpin perempuan. Sebaliknya, media juga bisa melemahkan pencitraan pemimpin perempuan. Ada dictum yang mengatakan media menciptakan, tetapi bisa juga menghancurkan citra.

Harapan menjadikan media sebagai piranti pembenahan berhadapan dengan kondisi bahwa akses pencitraan pemimpin perempuan di media bergantung pada kemapanan sistem budaya patriarkhi. Padahal, pembenahan citra pemimpin perempuan ke ruang publik berarti mempercepat perluasan partisipasi politik yang lebih berkualitas. Semakin terbukanya ruang publik menjadi tanggung jawab media karena partisipasi yang berkualitas dilandaskan pada kelapangan dada menerima keberagaman. Namun, aspirasi semacam ini harus berbenturan dengan kepentingan-kepentingan ekonomi yang pragmatis.

Perspektif Ekonomi Media

Perspektif ekonomi menjadi perspektif tunggal yang dominan, menggusur perspektif agama, sosio-kultur, bahkan kebangsaan. Masyarakat menilai dirinya sendiri juga dari perspektif ekonomi, sehingga menempatkan asas kebermanfaatan sebagai nilai tertinggi. Perspektif ekonomi yang materialisme dalam akselerasinya menuntut kreatifitas dan inovasi. Tuntutan ini menciptakan sistematika pola yang tidak labil. Mobilitas manusia dalam perspektif ini bergerak menyesuaikan diri dengan standar perubahan terus-menerus, dari trend ke trend.

(10)

perempuan atau wacana-wacana penunjang akan mendapat kolom atau jam tayang dengan rating tinggi apabila secara nyata mengundang ketertarikan publik (yang berakhir dengan oplah, iklan, dan rating).

Dewasa ini, iklim investasi cenderung mengarah ke investasi ”kapital yang tak sabar”, yang menginginkan uang segera kembali dengan keuntungan besar, tentu saja mengubah semua institusi agar menyesuaikan diri untuk bisa menarik pemodal (Sennett, 2006:40). Kapitalisme pasar uang menggagalkan visi jangka panjang negara demi performance jangka pendek, demi sirkulasi cepat kapital di tingkat global dan transaksi ekonomi yang kian cepat (Lipovetsky, 2004:88). Institusi media juga dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan logika waktu pendek ini. Logika waktu pendek menuntut pilar-pilar institusi kapitalis menyesuaikan diri memperpendek kerangka waktu organisasi, menekankan tugas-tugas jangka pendek dan segera (Sennet, 2006:49). Pembagian kerja lebih menekankan task-oriented dari pada kerja dengan peran-peran yang sudah ditentukan. Media logika waktu pendek menghasilkan paradigma konsumerisme dan mengikuti model atau trend rayuan informasi (Charles, 2004:58).

Paradigma ini melahirkan konstruksi massa mengambang yang tidak lagi terikat dengan norma-norma, aturan main, ideologi kelompok, AD/ART, ataupun yel-yel khas kelompok. Tetapi, massa mengambang akan menjatuhkan pilihan melalui rayuan, pendekatan emosional, victim act (me’melas’kan diri untuk menarik simpati), dan kampanye hitam yang dilakukan pelaku-pelaku dunia politik. Pola masyarakat seperti ini yang sekarang cenderung mewabah dalam mentalitas konstituen sehingga pemimpin perempuan harus jeli membaca karakteristik seperti tidak terikat, konsumeris, individualis maupun cenderung apolitis. Kejelian akan menuntun penemuan teknik pendekatan yang ampuh untuk membenahi persepsi publik terhadap citra pemimpin perempuan.

Pencitraan pemimpin perempuan sangat dipengaruhi orientasi-konsumsi, yang berpijak pada pendiktean pola logika mode yang temporer. Logika mode begitu mempesona karena; pertama, yang baru itu indah; kedua, mode memberikan kemudahan dalam mendiskualifikasi sejarah; ketiga, mode memungkinkan pengakuan individu sebagai bagian dari suatu kelas. Implikasinya, bila pencitraan pemimpinan perempuan menginginkan berdampak langsung pada masyarakat, diperlukan sajian yang sensasional, kebaruan, menekankan kekhasan dan menyapa publik secara langsung.

Pencitraan

Membangun dan mempengaruhi opini publik adalah peran yang sedang dimainkan oleh media. Pencitraan mendiskualifikasi kategori kebenaran sehingga tidak bisa dibedakan lagi antara realitas, representasi, simulasi, dan hiperrealitas (Baudrillard,1981:17). Ketika seorang petinggi pemerintahan bersumpah sembari menitikkan air mata dalam sebuah rapat dengan sendirinya tayangan seberapa detik tersebut telah mempengaruhi opini publik, meski harus jujur diakui bahwa tayangan tersebut bersifat citraan simulatif semata.

(11)

waktu pendek seperti ini, kontrak politik dan koalisi temporer menjadi fenomena yang kurang menarik perhatian publik. Karena, kegelisahan publik akan kondisi masa depan bermunculan menggantikan mitos keberhasilan yang didengung-dengungkan. Logika waktu bagi media menempati singgasana luar biasa, melenyapkan solidaritas karena logika pasar yang didominasi logika waktu pendek mencoba menghancurkan semua bentuk struktur kolektif yang diasumsikan menghambat pengejawantahan utopia pasar bebas.

Jean Baudrillard menjelaskan empat fase citra (1981:17): (1) representasi di mana citra merupakan cermin suatu realitas; (2) ideologi di mana citra menyembunyikan dan memberi gambar yang salah akan realitas; (3) citra menyembunyikan bahwa tak ada realitas, kemudian citra berakting menjadi penampakannya; (4) citra tak ada hubungan sama sekali dengan realitas apa pun, ia hanya menjadi yang menyerupai dirinya.

Model pemberitaan dengan menggunakan fase pertama citra merupakan model pemberitaan yang ’pantas’ untuk dikembangkan. Melalui pencitraan fase pertama itu bobot dan efektivitas pemimpin perempuan bukan sekedar tayangan, tetapi mencerminkan realitas. Publik mengenal citra pemimpin perempuan tidak hanya berhenti pada tataran idealisme, melainkan pengenalan yang se’ada’nya realitas. Citraan fisik berbau pola logika mode hanya akan membelenggu pengenalan publik pada citraan pemimpin perempuan secara ideal yang disertai segudang harapan perbaikan kondisi.

Media perlu diingatkan bahwa pemfokusan operasi kegiatan pada pencitraan model kapital yang tak sabar, menjadikan informasi hanya menjadi simulasi. Politisi akan kehilangan visi dan misi, terperosok dalam kekalutan menghindari tuduhan dan perselingkuhan yang minim nilai-nilai kebenaran. Janji-janji politisi didominasi oleh statemen materialisme, tanpa dasar, latar belakang, apalagi langkah konkret untuk mewujudkannya. Akibatnya, menumbuhsuburkan skeptisme masyarakat terhadap politik, termasuk di dalamnya pemimpin perempuan.

Seandainya Megawati, Meutia Hatta, Yenni Wahid, Rieke Dyah Pitaloka, Nurul Arifin, dll bisa memahami ini, kursi pemimpin perempuan tidak hanya menjadi wacana kuota melainkan sebuah kebutuhan untuk menghadirkan sentuhan pemimpin perempuan dalam ranjang politik Indonesia hari ini dan esok lusa.

(12)

PERAN KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PERUSAHAAN

Mengelola bakat dan berkembang generasi berikutnya pemimpin bisnis menjadi diakui sebagai kunci untuk mencapai keunggulan modal manusia selama kompetisi dalam global

ekonomi pengetahuan. Mengingat bakat defisit diproyeksikan yang akan mengikuti pensiun jutaan disebut 'Baby Boomer' manajer dan eksekutif selama 20 tahun berikutnya, perempuan pemimpin selalu dapat dilihat oleh peningkatan jumlah pengusaha sebagai sumber belum dimanfaatkan bakat, pengalaman dan senior ManajemenKepemimpinan.

Perempuan membawa kemampuan akademis yang sama, energi, bunga, dan intelijen untuk pekerjaan mereka sebagai rekan-rekan pria mereka. Namun faktor mengejutkan sedikit dari mereka ke dalam suksesi manajemen perusahaan rencana lama kemudian dalam karir mereka. Perubahan organisasi yang signifikan untuk mengidentifikasi dan membalikkan dinamika kelembagaan yang menggagalkan, de-memotivasi dan / atau mendevaluasi kemajuan karir perempuan diperlukan.

Seperti banyak organisasi bergulat dengan mandat untuk merekrut, mengembangkan dan mempertahankan pemimpin masa depan, ada banyak untuk belajar tentang profil

kepemimpinan perusahaan saat ini. Data berikut ini menempatkan realitas dan tantangan dalam perspektif:

 Perempuan hanya menduduki 17 persen kursi di dewan Fortune 100 perusahaan dan hanya 11 persen dari FTSE 100 direktur, menurut Aliansi untuk Keanekaragaman Dewan dan The Kesetaraan dan Hak Asasi Manusia Komisi, masing-masing.

 Salah satu lembaga anggota Aliansi, Catalyst, dilaporkan telah menemukan tidak ada peningkatan pada Wanita pada Fortune 500 papan dalam tiga tahun, namun adalah juga mendokumentasikan korelasi mencolok positif antara jumlah perempuan di dewan perusahaan dan jumlah perempuan yang akhirnya menjadi pejabat perusahaan dari perusahaan yang sama.

 Perusahaan dengan proporsi lebih tinggi dari wanita di manajemen puncak dapat melakukan lebih baik, menurut sebuah studi McKinsey.

 Meskipun wanita mendapatkan kurang dari rekan-rekan pria mereka, mereka membuat lebih dari 80% dari keputusan pembelian di rumah Amerika, laporan

BusinessWeek.

 Sebuah undang-undang baru yang mulai berlaku awal tahun ini mengamanatkan bahwa 40% dari kursi dewan untuk 487 Perusahaan publik harus dipegang oleh perempuan, menurut Bloomberg.

(13)

 Pada tahun 2007, wanita terdiri hanya 6% dari kompensasi eksekutif terbaik, menurut penelitian oleh Forum Perempuan Eksekutif (Philadelphia).

Ke depan, sulit untuk membayangkan bahwa perusahaan-perusahaan di tepi terkemuka dari

ekonomi pengetahuan akan mendapatkan sana atau tinggal di sana tanpa memanfaatkan pengalaman dan bakat pemimpin bisnis perempuan sebagai segmen konsumen mereka terus mengglobal dan diversifikasi.

Referensi

Dokumen terkait

Saat ini kerap terjadi pelanggaran privasi di media sosial berbasis ojek online, timbulnya pelanggaran privasi pada ojek online ini karena aplikasi

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti mempunyai gagasan untuk mengadakan penelitian tentang adakah korelasi kecerdasan spiritual dengan motivasi belajar siswa pada

Pemerintah Indonesia berkewajiban untuk melaksanakan Agenda 21. Dalam Agenda 21, Bab 40 mengisyaratkan perlu dibuat suatu kumpulan indikator sebagai tolok ukur untuk

Sebagai akibat hukumnya sanksi-nya bila pelaku usaha tetap mencantumkan klausula eksonerasi dalam karcis parkir yang mereka buat, maka Pasal 18 ayat 3 menetapkan, “Setiap klausula

Dari hasil validasi angket tersebut, untuk validasi angket ahli materi, media, tanggapan guru dan respon siswa diperoleh persentase sebesar 80% dengan kategori

 Sel mikroba secara kontinyu berpropagasi menggunakan media segar yang masuk, dan pada saat yang bersamaan produk, produk samping metabolisme dan sel dikeluarkan dari

Hamdani Harahap selaku Pembantu Dekan III FISIP USU mengusulkan untuk membuat UKM dimana nantinya hanya ada dan boleh satu UKM saja yang membuat kegiatan dan

Meskipun pemupukan NPK nyata mempengaruhi bobot kering polong dibanding kontrol, namun penambahan pupuk hayati pada dosis N yang lebih rendah (1/4–1/2 N), meningkatkan hasil