• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bengkel Keterampilan Sebagai Rumah Pengh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bengkel Keterampilan Sebagai Rumah Pengh"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

MAHASISWA BERPRESTASI (MAWAPRES)

“Bengkel Keterampilan Sebagai Rumah Penghasil Aneka Produk Kreatifitas

Olahan Limbah Kayu”

Dibuat oleh:

NAMA

: BHAKTI JAYADI

NIM

: M111 11 038

JURUSAN

: ILMU KEHUTANAN

FAKULTAS : KEHUTANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

1. Tema : Peningkatan Daya Saing Bangsa Berbasis Keunggulan Lokal.

2. Topik : Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

3. Judul : Bengkel Keterampilan sebagai Rumah Penghasil Aneka Produk

Kreatifitas Olahan Limbah Kayu

4. Pembuat Karya Tulis

a. Nama Lengkap : Bhakti Jayadi

b. NIM : M111 11 038

c. Fakultas : Kehutanan

d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Hasanuddin

e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Asrama Mahasiswa Unhas, Unit I Blok C/305 MAKASSAR (085 342 536 480) f. Alamat email/Fb : bhaktijayadi@ymail.com/

bhaktijayadi@yahoo.co.id

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr.Suhasman,S.Hut,M.Si b. NIP : 19690402200003 1 001 c. Alamat Rumah dan :

d. No Tel./HP : 0811415071

Makassar, 7 April 2014 Menyetujui :

Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Kehutanan

( Ir. Nasaruddin Salam, M.T ) NIP. 19591220198601 1 001

Dosen Pendamping

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa , atas karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis ini tepat pada waktunya, guna untuk memenuhi persyaratan peserta lomba mahasiswa berprestasi (MAWAPRES) tahun 2014. Karya tulis ini memiliki isi yang di sesuaikan dengan tujuan perlombaan yakni membuat inovasi Peningkatan Daya Saing Bangsa Berbasis Keunggulan Lokal.

Karya ilmiah ini dibuat oleh semua peserta mahasiswa berprestasi tahun 2014 dengan membuat judul sesuai topik yang telah disediakan sehingga dapat memberi pelajaran tersendiri kepada mahasiwa dalam penulisan karya ilmiah yang benar dan sekaligus meningkatkan prestasi mahasiswa.

Dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini tentu banyak diperoleh dari beberapa sumber berupa buku bacaan dan jurnal, literatur yang sekaitan dengan materi dan juga dari internet serta bimbingan dari para Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin terkhusus bagi dosen pembimbing yaitu Dr.Suhasman,S.Hut,M.Si. yang telah mengarahkan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam karya tulis ilmiah ini, maka dari itu penyusunan serta isinya akan selalu dievaluasi guna menyempurnakan lebih lanjut.

Pada kesempatan ini penulis membuka diri untuk menerima kritik dan saran yang berguna dalam kelanjutan pembelajaran yang akan datang. Semoga karya tulis ini dapat berguna dan memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi pribadi penulis maupun pembaca. Akhirnya penulis tak lupa mengucapan terima kasih terhadap semua pihak yang telah membantu dan terlibat dalam terwujudnya pembuatan karya ilmiah ini. Semoga hal itu bernilai Ibadah disisi-Nya dan memberikan kesan tersendiri terhadap penulis yang takkan terlupakan, Amiin.

Makassar, 5 April 2014

(4)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………. 1

HALAMAN PENGESAHAN……… 2

KATA PENGANTAR………..……….. 3

DAFTAR ISI……….……….. 4

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG……… 5

B. RUMUSAN MASALAH………..……….. 6

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN……… 6

TINJAUAN PUSTAKA………. .7

METODE PENELITIAN………..……….. 9

PEMBAHASAN………..…… 10

ANALISIS DAN SINTESIS………. 12

PENUTUP A. KESIMPULAN………. 14

B. SARAN………. 14

DAFTAR PUSTAKA………...……. 15

(5)

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebagaimana diketahui bahwa pertambahan penduduk yang tiap tahunnya meningkat, maka berimplikasi pada peningkatan permintaan terhadap kayu. Penggunaan Kayu sebagai bahan bangunan baik untuk keperluan konstruksi, dekorasi, furniture , dan Meubel, dapat mengakibatkan terjadinya degradasi hutan karena ketersedian Kayu di hutan yang terbatas. Dengan demikian perlunya peningkatan terhadap efisiensi pengolahan hasil hutan kayu dan nonkayu berupa pengoptimalan pemanfaatan limbah biomassa maupun limbah penggergajian kayu.

Patut disayangkan, sampai saat ini kegiatan pemanenan dan pengolahan kayu di Indonesia masih menghasilkan limbah dalam jumlah besar , hal itu sejalan dengan pendapat Pari (2002) menyatakan bahwa di Indonesia ada tiga macam industri kayu yang secara dominan mengkonsumi kayu dalam jumlah relatif besar, yaitu: penggergajian, vinir/kayu lapis, dan pulp/kertas. Produksi total kayu gergajian Indonesia mencapai 794 ribu m³ per tahun (Dephut, 2006). Dengan asumsi bahwa jumlah limbah yang terbentuk 54,24 persen dari produksi total, maka dihasilkan limbah penggergajian sebanyak 397 ribu m³ per tahun. Jadi sangat disayangkan karena jumlah limbah mencapai sekitar separuh dari produksi kayu gergajian.

Sedangkan Menurut Purwanto et al, (1994) dalam Setyawati (2003) menyatakan sampai saat ini kegiatan pemanenan dan pengolahan kayu di Indonesia masih menghasilkan limbah dalam jumlah besar. Dalam hal ini berupa serbuk gergaji 10,6%, sebetan 25,9% dan potongan 14,3%.

Bagi kebanyakan orang, kayu-kayu sisa itu dianggap sudah tidak berguna dan paling hanya berakhir di tempat sampah atau hanya dijadikan kayu bakar dan dibiarkan membusuk bahkan ditumpuk dan lapuk begitu saja, padahal dengan sentuhan kreatifitas kita bisa menyulap berbagai barang-barang yang manfaatnya telah habis menjadi barang yang kembali tepat guna. Salah satu jalan yang dapat ditempuh adalah memanfaatkannya menjadi produk yang bernilai tambah dengan sedikit modal kreatifitas dan akhirnyadimanfaatkan menjadi sesuatu yang lebih berguna dan memiliki harga yang tinggi.

(6)

kreatif. Maka dari itu dibuatlah Bengkel Keterampilan sebagai Rumah Penghasil Aneka Produk Kreatifitas Olahan Limbah Kayu.

Lebih lanjut keberhasilan pemanfaatan limbah kayu dapat memberi manfaat antara lain dari segi kehutanan berupa kelestarian hutan dan segi industri kayu dapat mengoptimalkan pemakaian kayu serta dapat menigkatkan kreatifitas individu dan mengurangi pengangguran.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud Bengkel Keterampilan?

2. Jenis Limbah kayu apakah yang akan diolah dan Berapa besar potensinya? 3. Produk kreatifitas apa sajakah yang dapat dihasilkan dari limbah kayu?

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN 1. Tujuan

a. Untuk mengetahui Apakah itu Bengkel Keterampilan.

b. Untuk mengetahui Jenis Limbah kayu apakah yang akan diolah dan Berapa besar potensinya.

c. Untuk mengetahui Produk kreatifitas apa sajakah yang dapat dihasilkan dari limbah kayu.

2. Kegunaan

a. Dengan adanya usaha ini menghasilkan luaran berupa Bengkel Keterampilan sebagai Rumah Penghasil Aneka Produk Kreatifitas Olahan Limbah Kayu dan menjadi tempat yang bisa menunjang untuk menuangkan berbagai ide kreatif.

b. Dengan adanya usaha ini maka dapat mengoptimalkan pemakaian kayu tanpa ada yang terbuang secara percuma, sehingga menunjang kelestarian hutan.

(7)

TINJAUAN PUSTAKA

Adanya limbah dimaksud menimbulkan masalah penanganannya yang selama ini dibiarkan membusuk, ditumpuk dan dibakar yang kesemuanya berdampak negatif terhadap lingkungan sehingga penanggulangannya perlu dipikirkan. Salah satu jalan yang dapat ditempuh adalah memanfaatkannya menjadi produk yang bernilai tambah dengan teknologi aplikatif dan kerakyatan sehingga hasilnya mudah disosialisasikan kepada masyarakat. Hasil evaluasi menunjukkan beberapa hal berprospek positif sebagai contoh teknologi aplikatif dimaksud dapat diterapkan secara memuaskan dalam mengkonversi limbah industri pengolahan kayu menjadi arang serbuk, briket arang, arang aktif, arang kompos dan soil conditioning. (Embun. 2008)

Di tengah sulitnya mencari lapangan pekerjaan saat ini, tak sedikit penganggur

yang bingung, stres, dan akhirnya putus asa. Padahal, begitu banyak hal di sekeliling kita yang bisa diusahakan menjadi sumber penghasilan. Untuk itu, yang diperlukan hanya sedikit kreativitas. Hiro Prabantoro (39), warga Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta, bisa menjadi salah satu sumber inspirasi. Selama sembilan tahun terakhir, Hiro menekuni usaha mainan miniatur dari kayu. Produk yang dibuat Hiro bukan dari bahan baku kayu-kayu mahal, melainkan dari limbah kayu sisa industri furnitur dan kusen. (Anonym.2011)

Eko (2007) menyatakan bahwa limbah utama dari industri kayu adalah potongan - potongan kecil dan serpihan kayu dari hasil penggergajian serta debu dan serbuk gergaji. Limbah tersebut sangat sulit dikurangi, hanya bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin menjadi barang lain yang memiliki nilai ekonomis. Beberapa limbah lain dari sebuah industri furniture sebenarnya memiliki peran yang besar pada sebuah pengeluaran serta dampak lingkungan sehingga akan sangat bermanfaat apabila bisa dikurangi.

(8)

Angka ini cukup besar karena mencapai sekitar separuh dari produksi kayu gergajian. Berikut datanya disajikan pada Tabel 1.

Tahun

Potongan- potongan kayu dengan ukuran dibawah 50 cm sering dianggap barang sisa yang sudah tidak terpakai lagi dan hanya dijadikan kayu bakar, sebenarnya kayu-kayu tersebut dapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang lebih berguna misalnya dijadikan papan lebar untuk bagian atas dari Meja makan, Meja kopi, Meja kerja dan lain-lain (Diaseswin.2011)

Serbuk kayu hasil gergaji atau serutan adalah limbah yang menurut sebagian orang sudah tidak ada manfaatnya dan tidak mempunyai nilai ekonomis. Pendapat itu salah, karena serbuk/bubuk hasil gergaji/serutan masih bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan antara lain Serbuk kayu hasil serutan bermanfaat bagi anda yang bergerak di bidang bisnis ternak hamster. Serbuk kayu digunakan sebagai alas untuk hamster, dimana serbuk ini tidak dipakai selamanya, namun selalu diganti secara rutin untuk menjaga kebersihan dan kesehatan ternak hamster tersebut, sehingga bisnis dibidang pengadaan serbuk kayu adalah bisnis yang menjanjikan karena selalu dibutuhkan.(Anonym.2011)

Serbuk kayu yang dihasilkan dari limbah penggergajian kayu dapat dimanfaatkan menjadi briket arang, arang aktif, komposit kayu plastik, pot organik sebagai pengganti polybag), sebagai media tanam jamur dan bentuk-bentuk lainnya. (Anonim.2011)

(9)

A. Alat-Alat Dan Bahan Produksi

Adapun alat yang digunakan dalam Pembuatan produk ini yaitu : 1. Aneka Lem (lilin, fox, alteco), dan Aneka Cat

2. Mesin Gurindah (memotong dan menghaluskan), Bor Listrik 3. Aneka Amplas Penghalus

4. Gergaji Besi, dan Siku Kayu 5. Sekrup dan Paku

6. Ketam Manual

7. Dan alat tambahan lainnya.

Adapun bahan yang digunakan dalam Produksi ini yaitu : 1. Potongan-potongan kayu dari limbah penggergajian. 2. Kayu-kayu yang terbuang percuma.

3. Tempurung Kelapa 4. Seruk gergaji.

B. Gambaran Proses Pembuatan

Proses pembuatan produk dilakukan dibengkel keterampilan dimana pekerja berasal dari mahasiswa yang berminat. Proses pembuatan produk dikerjakan diwaktu luang. Dalam proses pembuatan produk ada beberapa tahap yaitu:

1. Persiapan alat dan bahan.

2. Perlakuan Pandahuluan berupa pembersihan dan Pengamplasan kayu. 3. Pemotongan kayu sesuai bentuk yang diinginkan.

4. Tahap pembentukan produk sesuai pesanan konsumen.

5. Tahap akhir berupa penghalusan permukaan produk dengan amplas dan pengecatan.

6. Proses pengeringan.

C. Tahap Pengepakan

Untuk tahap terakhir ini semua jenis produk dikemas dengan Koran Bekas dengan stiker berlogo Bengkel Keterampilan. Memerhatikan aspek lingkungan, kami memilih bahan kertas sebagai pembungkus guna mengoptimalkan pemanfaatannya tanpa terbuang percuma dan juga merupakan material yang mudah terurai sehingga tidak mencemari lingkungan.

(10)

A. Penjelasan Tentang Bengkel Keterampilan.

Bengkel Keterampilan adalah sebuah nama ruang/rumah kreativitas dari ide produk kami. Kami merancangnya sebagai sebuah ruang berketerampilan tangan dengan mengajak mahasiswa maupun orang yang berminat untuk berkreasi. Dengan mengutamakan produk pengolahan kayu limbah ataupun kayu yang hanya terbuang percuma dan tidak terpakai lagi sebagai bahan utama produk kreatif kerajinan tangan, Bengkel Keterampilan akan menyediakan berbagai macam bahan dan alat untuk mewujudkannya.

Selain memberikan fasilitas belajar berkreasi dengan memanfaatkan limbah-limbah kayu untuk diolah menjade aneka produk kreatifitas , Bengkel Keterampilan

akan menyediakan bahan dan alat untuk berkreasi dan akan menjadi pusat penjualan produk-produk handmade yang menarik dan memilki nilai jual. Hal ini dilakukan karena masih sangat kurangnya rumah kreatifitas yang terfokus pada pemanfaatan limbah kayu.

B. Jenis Limbah kayu yang akan diolah dan besar potensinya.

Adapun jenis limbah kayu yang diolah dalam kegiatan ini yaitu limbah kayu berupa potongan - potongan kecil , serpihan kayu dari hasil penggergajian, debu dan serbuk gergaji, sisa industri furnitur dan kusen, serta kayu-kayu yang ada disekeliling kita yang terbuang percuma.

(11)

C. Produk kreatifitas yang dapat dihasilkan dari limbah kayu.

Adapun produk kreatifitas yang dapat dihasilkan dari bengkel keterampilan ini yaitu :

1. Gantungan Kunci 2. Aneka Celengan 3. Tempat Pensil 4. Tempat Surat 5. Asbak Rokok 6. Rak Buku 7. Rak Sepatu 8. Cerek Antik 9. Tempat Lilin

10. Vas Bunga 11. Kotak P3K 12. Bingkai Foto 13. Kotak Saran 14. Kotak Amal

15. Sutrah (Pembatas Sholat) 16. Madding / papan informasi 17. Meja Belajar

(12)

ANALISIS DAN SINTESIS

Sebagaimana diketahui bahwa limbah utama dari industri kayu adalah potongan -potongan kecil dan serpihan kayu dari hasil penggergajian serta debu dan serbuk gergaji. Limbah tersebut sangat sulit dikurangi, begitu pula halnya limbah olahan kelapa berupa tempurung kalapa, hanya bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin menjadi barang lain yang memiliki nilai ekonomis. Beberapa limbah lain dari sebuah industri furniture sebenarnya memiliki peran yang besar pada sebuah pengeluaran serta dampak lingkungan sehingga akan sangat bermanfaat apabila bisa dikurangi. Atas dasar tersebutlah usaha Bengkel Keterampilan Sebagai Rumah Penghasil Aneka Produk Kreatifitas Olahan Limbah Kayu ini kami jalankan, karena memanfatkan semua limbah yang dihasilkan dari industry penggergajian, dan juga limbah pengolahan kelapa berupa tempurung kelapa, menjadi aneka produk dan pernak pernik rumah tangga serta kayu yang terbuang percuma, yang selama ini hanya digunakan sebagai bahan bakar yang justru menambah emisi co2 di udara. Contoh produknya seperti tempat sendok, tempat tissue, celengan, tempat lilin, teko, asbak, pot bunga hias, tempat tusuk telinga, rak-rak buku maupun, bingkai, gantungan kunci, jam dinding, tempat pulpen, tempat surat, dll.

Sasaran Pemasaran

Adapun lokasi pasar usaha ini yaitu Sekitar area pendidikan Tamalanrea yaitu Kampus Universitas Hasanuddin, di masyarakat umum, di beberapa sekolah-sekolah tinggi dan melalui penjualan online lewat internet.

Strategi danTaktik Pemasaran

1. Mencari tempat strategis untuk bengkel kreatif.

2. Melakukan promosi awal (brosur, pampflet, dan poster lewat internet).

3. Membuat berbagai sampel produk kemudian mengadakan pameran sederhana. 4. Mengadakan kerjasama pelatihan dengan himpunan-himpunan mahasiswa di

berbagai kampus.

5. Membuat produk sesuai dengan icon-icon khas fakultas di tiap kampus, misalnya cindramata yang bertuliskan nama tiap fakultas.

(13)

7. Kami membuka pesanan sesuai yang desain yang diinginkan pelanggan dengan layanan antar langsung ke tempat konsumen yang membutuhkan.

8. Kami membuka peluang usaha konsinyasi bagi mereka yang tertarik menjualkan produk kami di tempat lain tentu saja dengan berbagai keuntungan yang pas.

Analisis SWOT

Analisa Swot didasarkan pada analisa pelanggan dan persaingan untuk membuat penilaian beberapa strategi tentang pasar serta perubahannya. Salah satu tujuan yang utama dari analisa swot adalah untuk menetapkan daya tarik pasar .

Kelemahan Kekuatan

1. Sumberdaya tenaga kerja yang masih kurang. 2. Jaringan ke rekan-rekan mahasiswa , baik

pecinta kerajinan tangan maupun rekan di berbagai sekolah tinggi.

Tantangan Peluang

1. Produksi skala banyak.

2. Dihawatirkan Waktu Luang yang kurang diakibatkan kesibukan Perkuliahan

3. Produk yang memiliki nilai kreatifitas yang tinggi membutuhkan ketelitian dan keahlian serta peralatan yang cukup.

1. Jenis usaha yang jarang dan menguntungkan

2. Adanya manajemen waktu yang matang. 3. Dapat dilakukan pembelajaran langsung

di tempat-tempat produksi produk kreatif yang ada di sekitaran Makassar.

(14)

A. KESIMPULAN

Bengkel Keterampilan adalah sebuah nama ruang/rumah kreativitas sebagai sebuah ruang berketerampilan tangan mengolah kayu limbah ataupun kayu yang hanya terbuang percuma dan tidak terpakai lagi sebagai bahan utama produk kreatif kerajinan tangan, sekaligus menjadi pusat penjualan produk-produk handmade yang menarik dan memilki nilai jual.

Adapun jenis limbah kayu yang diolah dalam kegiatan ini yaitu limbah kayu berupa potongan - potongan kecil , serpihan kayu dari hasil penggergajian, debu dan serbuk gergaji, sisa industri furnitur dan kusen, serta kayu-kayu yang ada disekeliling kita yang terbuang percuma.

Melihat begitu banyaknya limbah kayu tersebut maka potensi ketersediaan bahan baku sangat menjanjikan sehingga keberlanjutan produksi dapat terjamin. Dengan demikian limbah kayu dapat dimanfaatkan secara optimal dan memberikan manfaat secara ekonomi maupun lingkungan.

Adapun produk kreatifitas yang dapat dihasilkan dari bengkel keterampilan ini yaitu : Gantungan Kunci, Aneka Celengan, Tempat Pensil, Tempat Surat,Asbak Rokok, Rak Buku, Rak Sepatu, Cerek Antik, Tempat Lilin, Vas Bunga,Kotak P3K, Bingkai Foto,Kotak Saran, Kotak Amal, Sutrah (Pembatas Sholat), Madding / papan informasi, Meja Belajar, Dan lain-lain.

B. SARAN

1. Keberlanjutan produksi produk olahan limbah kayu ini bergantung pada tingkat kreatifitas dan menariknya produk itu maka perlunya ada ketelitian dalam proses pengerjaannya dan terus berinovasi.

2. Bumi ini hanya satu mari kita menjaganya karena jika tidak hanya akan mendatangkan bencana bagi penghuninya termasuk anak cucu kita.

3. Bagi pihak – pihak yang menggunakan karya tulis ini, sekiranya dapat dijaga keawetannya agar dapat bermanfaat untuk orang lain .

(15)

Anonym.2011.http://www.suaramedia.com/ekonomi-bisnis/usaha-kecil-dan- nengah/1620 5-dari-miniatur-kayu-hingga-terima-pesanan-dari-pentagon.html. diakses pada tanggal 10 Maret 2011.Makassar.

Anonym.2011 http://www.gudanglimbah.com/2011/08/serbuk-kayu-jatibelanda-hasil-potongan.html. diakses pada tanggal 19 Maret 2011.Makassar.

Diaseswin.2011. http://perabotkayusederhana.blogspot.com/2011/01/papan-berlapis-dari-potongan-kayu.html diakses pada tanggal, 1 Maret 2011. Makassar.

Departemen Kehutanan (2006).

Embun.2012. http://embundaun.wordpress.com/2008/11/14/pengolahan-limbah-industri-pengolahan-kayu/.diakses pada tanggal 1 Januari 2014. Makassar.

(16)

Judul Kegiatan : Bengkel Keterampilan sebagai Rumah Penghasil Aneka Produk Kreatifitas Olahan Limbah Kayu

Produk Kreatifitas yang Dapat Dihasilkan dari Bengkel Keterampilan

1. Gantungan Kunci 2. Vas Bunga

3. Aneka Celengan 4. Kotak P3K

(17)

7. Tempat Surat 8. Kotak Saran

9. Asbak Rokok 10. Kotak Amal

(18)

13. Cerek Antik 14. Meja Belajar

(19)

Referensi

Dokumen terkait

koefisien variabel pemoderasi sebesar 1,383 (bertanda positif), maka rata-rata pertumbuhan penjualan pada tahap ekspansi akhir sebagai variabel pemoderasi yang memperlemah

Dari uraian diatas penulis hendak memberikan beberapa sumbangsih saran atas permasalahan pelaksanaan putusan sengketa hak asuh anak akibat perceraian adalah sebagai

Rumah sakit memberikan pelayanan kepada jenazah untuk diawetkan dengan ketentuan khusus. Mengawetkan jenazah dalam konsep Islam diperbolehkan dengan tujuan untuk

Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah bobot potong, bobot karkas, tebal lemak punggung pada bagian loin dan bobot daging pada potongan utama karkas (leg, loin, rack

Kalau dampak negatifnya ada banyak sekali seperti maraknya usia pernikahan dibawah umur, kemudian ada pelabelan oleh masyarakat terhadap perempuan apabila

STRATEGI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA AKHLAK GENERASI 2 (STUDI KASUS DI SMAN 26 BANDUNG).. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Sedangkan pada saat terjadi gangguan maka Penyulang Pandan Landung dapat dimanuver dengan Penyulang Junrejo dan Penyulang Sitirejo sesuai dengan wilayah gangguannya

Hasil uji statistik (Tabel 2) menunjukkan bahwa perilaku sadar gizi, jumlah anggota keluarga, pengetahuan gizi ibu,dan pendapatan per kapita berhubungan secara signifi kan