• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DAN RELEVANS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DAN RELEVANS"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

1

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

DAN RELEVANSINYA DENGAN KEBUTUHAN

KUALIFIKASI KOMPETENSI LULUSAN

1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Semarang, 21 September 2013

(2)

Kurikulum yang dapat

menghasilkan insan

indonesia yang:

Produktif, Kreatif,

Inovatif,

Afektif

melalui penguatan

Sikap, Keterampilan,

dan Pengetahuan

yang terintegrasi

Produktif Kreatif Inovatif

Afektif

Tema Pengembangan Kurikulum 2013

(Sesuai UU 20/2003)

(3)

Kita Ingin Menghasilkan Generasi Yang Bisa

Membawa Indonesia Menjadi Negara Maju

(4)

Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential (McKinsey Global Institute, 2012) ....Indonesia’s economy has enormous promise...

.... Indonesia’s recent impressive economic performance is not widely understood ....

4 Perlu dipersiapkan

social engineering

Perlu peningkatan akses, kualitas dan relevansi

(5)

Daya Saing Indonesia

di Antara 148 Negara Dunia

rangking rangking

50

38

+12

kenaikan

Indonesia nomor

3

di dunia dengan kenaikan

tertinggi.

(6)

Rekapitulasi Perubahan Ranking Daya Saing

2012-2013

vs

2013/2014

No

Perubahan Ranking GCI 2012/2013 vs

2013/2014

Jumlah

Negara Daftar Negara (Contoh)

A Naik 57

1-5 Peringkat 37 New Zealand (5), Emirat Arab (5), USA (2), Jerman (2), Jepang (1)

6-10 Peringkat 16 Kenya (10), Mauritius (9), Suriname (8), Azerbaijan (7), Malta (6)

11-15 Peringkat 4 Ekuador (15), Lesotho (14), Indonesia (12), Swaziland (11)

B Tetap 14 Singapore, Finlandia, Cina, Switzerland dan Kanada

C Turun 72

1-5 Peringkat 38 Yaman (-5), Yordania (-4), Denmark (-3), Inggris (-2), Polandia (-1)

6-10 Peringkat 22 Argentina (-10), Pakistan (-9), Brasil (-8), Italia (-7), Korsel (-6)

11-21 Peringkat 12 Honduras (-21), Iran (-16), Mongolia (-14), Lebanon (-12), Uruguay (-11)

D Tidak ada data 5

Jumlah

148

Sumber: Global Competitiveness Report 2013/2014 (World Economic Forum, 2013)

(7)

Global Competitiveness Index 2013/2014

:

Indonesia

... daya saing Indonesia lebih tinggi dari rata-rata daya saing

(8)

4,40 4,53

(144 Negara) (148 Negara)

5,69 5,71

Health and Primary Education

Higher Education and Training

Innovation

Global Competitiveness Index

Indonesia:

2012/2013

vs

2013/2014

(9)

Indikator Daya Saing yang Berkaitan Dengan Bidang Pendidikan

Pilar dan Indikator Skor 2013/2014

Skor 2012/2013

Perubahan (%)

Pilar 4. Health and primary education 5,71 5,69 0,37

Primary education 5,32 5,30 0,48

Quality of primary education 4,27 4,08 4,82

Pilar 5: Higher education and training 4,30 4,17 3,03

Secondary education enrollment, gross % 80,75 77,15 4,66 Tertiary education enrollment, gross % 24,89 23,12 7,67 Quality of the educational system 4,33 4,13 4,77 Quality of math and science education 4,66 4,39 6,09

Quality of management schools 4,45 4,18 6,28

Internet access in schools 4,77 4,47 6,59

Quality of education 4,55 4,29 5,95

Availability of research and training services 4,46 4,34 2,74

Extent of staff training 4,60 4,32 6,41

On-the-job training 4,53 4,33 4,57

Pilar 12. Innovation 3,82 3,61 5,75

Capacity for innovation 4,39 3,86 13,80

Quality of scientific research institutions 4,13 3,88 6,56

Company spending on R&D 4,09 3,95 3,71

University-industry collaboration in R&D 4,49 4,18 7,34 Availability of scientists and engineers 4,48 4,32 3,64 PCT patents, applications/million pop. 0,08 0,07 6,91

(10)

2005 Profesi Guru

2008

WAJAR DIKDAS 9 Tahun tercapai

Reformasi Birokrasi PP 66/2010 Beasiswa Bidik Misi DPPN

2011

•Pendidikan Karakter •Integrasi Kebudayaan •Rehab SD-SMP

•Sarjana Mengajar di 3T •Tari Saman diakui UNESCO

2012

Perbaikan Penyaluran BOS Rintisan PMU •Kurikulum 2013 •Akademi Komunitas •World Cultural Forum

2004

Target RPJMN/ Kontrak Kinerja Capaian

baseline

Milestone 10 Tahun

Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan

(11)

Prospek Perkembangan

Ekonomi

Indonesia kedepan

(12)
(13)
(14)

Kita optimis mencapai kemajuan tersebut,

karena kita punya

MODAL DASAR

(15)

1.

Kekayaan Sumberdaya Alam

Panas bumi (no.1 di dunia)

Batubara (no.2 di dunia)

Timah, Nikel (no. 2 dan 4 di dunia)

Sawit, Karet, Kakao (no.1, 2, 2 di dunia)

2.

Pengalaman

16.6

2007 2008 2009 2010 2011 Tingkat Kemiskinan Tingkat Pengangguran

1,947

2007 2008 2009 2010 *

Pendapatan Per Kapita

3. Sumberdaya Manusia

3 Modal Utama Pembangunan Nasional

Jumlah banyak, maka dari itu perlu ditingkatkan kualitasnya

(16)

100 tahun kemerdekaan

"Bonus Demografi"

Bonus Demografi Sebagai Modal Indonesia 2045

SDM

Usia Produktif

Melimpah

Kompeten

Tidak Kompeten

Beban

Pembangunan

Modal

Pembangunan

Transformasi Melalui Pendidikan

(17)

Mempersiapkan Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 0-9

Jumlah Penduduk (juta)

Generasi 100 thn Merdeka (Usia pada tahun 2045) Strukutur Penduduk Indonesia

Tahun 2010

45-54 tahun

35-44 tahun Periode Bonus Demografi

2010-2035

Paudisasi

Pendidikan Dasar berkualitas dan merata

Pendidikan karakter

Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah

Pendidikan Menengah Universal & Kurikulum 2013

Pendidikan Tinggi yang berkualitas dan berdaya saing Pendidikan Dasar berkualitas dan merata

Pendidikan karakter

Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah

Strategi Pembangunan

Pendidikan

Generasi yang cerdas komprehensif: a.l produktif, inovatif, damai dlm interaksi sosialnya, sehat dan

menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan

berperadaban unggul

Sasaran Kelompok Strategis

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011

(18)

Pendidikan S-1 bertujuan memberikan

kemampuan kepada mahasiswanya,

agar punya kompetensi yang dibutuhkan

masa depan.

(19)

Kemampuan berkomunikasi

Kemampuan berpikir kritis dan jernih

Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab

Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal

Kompetensi Masa Depan

(20)

Kompetensi Masa Depan

20

Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu

permasalahan

Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap

pandangan yang berbeda

(21)

Kompetensi Masa Depan

21

Memiliki kesiapan untuk bekerja

Memiliki kecerdasan,

K

r

e

a

t

iv

i

t

a

s

sesuai dengan

(22)

-Rehab Gedung Sekolah

-Penyediaan Lab dan Perpustakaan

-Penyediaan Buku

Kurikulum 2013

-BOS

-Bantuan Siswa Miskin

-BOPTN/Bidik Misi (di PT)

Manajemen Berbasis Sekolah

-Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi

-Pembayaran Tunjangan Sertifikasi

-Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja

Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar

Sedang Dikerjakan

Telah dan terus Dikerjakan

(23)

Proses/Tahap Pelaksanaan Kurikulum 2013

1. Penyusunan Konsep Kurikulum 2013

2. Penulisan Buku Kurikulum 2013

3. Pelatihan Guru

4. Pelaksanaan (Implementasi)

5. Pendampingan

6. Monitoring dan Evaluasi (Monev)

(24)

1.

Konsep kurikulum

: seimbang antara hardskill

dan softskill, dimulai dari Standar Kompetensi

Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar

Penilaian.

2.

Buku yang dipakai

:

-

Berbasis kegiatan (

Activity base

)

-

Tematik terpadu

3.

Proses Pembelajaran

.

4.

Proses Penilaian

.

(25)

1. KONSEP KURIKULUM

(26)

Standar Isi

Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006

26

Mapel 1

SKL Mapel 1

SK-KD Mapel

1

Mapel 2

SKL Mapel 2

SK-KD Mapel

2

Mapel 3

SKL Mapel 3

SK-KD Mapel

3

Mapel n

SKL Mapel n

SK-KD Mapel

n

....

....

....

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan

(27)

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL)

KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual)

STRUKTUR KURIKULUM

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

SILABUS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN &

PENILAIAN

PEDOMAN

Kerangka Kerja Penyusunan KTSP 2006

Oleh Satuan Pendidikan

(28)

Lengan Kiri

Muka Kiri Kerah

Lengan Kanan

Muka Kanan Saku

Belakang

(29)

Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum 2013

KTSP

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN

KERANGKA DASAR KURIKULUM

STRUKTUR KURIKULUM

KI KELAS & KD MAPEL (STANDAR ISI)

STANDARPROSES STANDAR

PENILAIAN

SILABUS

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PANDUAN GURU BUKU TEKS SISWA

KESIAPAN PESERTA DIDIK KEBUTUHAN

RENCANA

Oleh Satuan

(30)

Kemeja Lengan Panjang Warna Biru

Ukuran M (Bahu: 38 cm; Dada: 92 cm; Pinggang 86 cm; Panjang 83 cm; Lengan 58 cm)

58 cm 38 cm

83 cm 92 cm

86 cm

Lengan Kiri Muka Kiri Belakang Muka Kanan Lengan Kanan

saku

kerah

(31)

Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum

No KBK 2004

KTSP 2006

Kurikulum 2013

1

Standar Kompetensi Lulusan diturunkan

dari Standar Isi

Standar Kompetensi Lulusan

diturunkan dari kebutuhan

2

Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan

Mata Pelajaran (Standar Kompetensi

Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci

menjadi Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

Standar Isi diturunkan dari

Standar Kompetensi Lulusan

melalui Kompetensi Inti yang

bebas mata pelajaran

3

Pemisahan antara mata pelajaran

pembentuk sikap, pembentuk

keterampilan, dan pembentuk pengetahuan

Semua mata pelajaran harus

berkontribusi terhadap

pembentukan sikap,

keterampilan, dan

pengetahuan,

4

Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari

kompetensi yang ingin dicapai

5

Mata pelajaran lepas satu dengan yang

lain, seperti sekumpulan mata pelajaran

terpisah

Semua mata pelajaran diikat

oleh kompetensi inti (tiap kelas)

(32)

2. BUKU

(33)

BUKU SISWA : TEMA 1 DIRIKU

(34)
(35)
(36)

3. PROSES PEMBELAJARAN

(37)

Langkah Penguatan Proses

Proses

Karakteristik Penguatan

Pembelajaran

Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati,

menanya, menalar, mencoba, ....

Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak

pembelajaran untuk semua mata pelajaran

Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu

[

discovery learning

]

Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi,

pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan

kreatif

(38)

Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training

Pemahaman Lama

Pemahaman Baru

Terbatas untuk seni

Untuk semua mata pelajaran

Murni bakat

Keterampilan yang dapat

dipelajari

Originalitas

Originalitas dan nilai (asas

manfaat)

Tidak perlu pengetahuan

pendukung

Pengetahuan lapangan sangat

diperlukan

Terobosan besar

Keterampilan berfikir (kontribusi

dalam pengembangan)

Free play (bebas) dan discovery

Stimulation play (terarah) dan

discovery

Pergeseran Pengertian tentang Kreativitas

Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif

(39)

Pengertian Kreativitas

%

Setuju

Berlaku untuk setiap ranah pengetahuan

98

Berlaku untuk tiap mata pelajaran

96

Tidak terbatas pada seni

86

Tiap orang dapat menjadi kreatif

88

Bakat bawaan lahir

21

Keterampilan dasar yang sebaiknya dikembangkan di

sekolah

95

Dapat diajarkan

70

Dapat dinilai

50

R. Cachia and A. Ferrari. 2010. Creativity in Schools: A survey of Teachers in Europe. JRC Scientific & Technical Reports.

Persepsi & Pemahaman Guru Ttg Kreativitas

39

(40)

40

Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas

Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:

2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui

pendidikan

, 1/3 sisanya berasal dari genetik.

Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3

dari pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.

Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:

-

Observing [mengamat]

-

Questioning [menanya]

-

Experimenting [mencoba]

-

Associating [menalar]

-

Networking [Membentuk jejaring]

Personal

Inter-personal

Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning

Pembelajaran berbasis kecerdasan tidak akan

memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%)

(41)

4. PROSES PENILAIAN

(42)

Penilaian

Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai

tinggi

Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran

mendalam [bukan sekedar hafalan]

Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa

Menggunakan portofolio pembelajaran siswa

Langkah Penguatan Proses

(43)

Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas

Sharp, C

. 2004. Developing young children’s creativity: what can

we learn from research?

Guru dapat membuat peserta didik berperilaku kreatif melalui:

tugas yang

tidak hanya memiliki satu jawaban

benar,

mentolerir jawaban yang nyeleneh

,

menekankan pada

proses bukan hanya hasil

saja,

memberanikan peserta didik untuk:

-

mencoba

,

-

menentukan sendiri yang kurang jelas

/lengkap informasi,

- memiliki interpretasi sendiri terkait

pengetahuan/kejadian,

memberikan keseimbangan antara kegiatan

terstruktur

dan

spontan/ekspresif

(44)

Perubahan untuk Semua Mata Pelajaran

No

Kurikulum Lama

Kurikulum Baru

1 Materi disusun untuk

memberikan pengetahuan kepada siswa

Materi disusun seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan

2 Pendekatan pembelajaran adalah siswa diberitahu tentang materi yang harus dihafal [siswa diberi tahu].

Pendekatan pembelajaran berdasarkan pengamatan,

pertanyaan, pengumpulan data, penalaran, dan penyajian hasilnya melalui pemanfaatan berbagai sumber-sumber belajar [siswa mencari tahu]

3 Penilaian pada pengetahuan melalui ulangan dan ujian

Penilaian otentik pada aspek kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan portofolio.

(45)

Ilmu Pengetahuan Sosial

No

Kurikulum Lama

Kurikulum Baru

1 Materi disajikan terpisah menjadi Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi

Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.

2 Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar

Menggunakan Geografi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat

dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya konektivitas ruang dalam memperkokoh NKRI. Kajian

sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi disajikan untuk mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh.

3 Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan

sertifikasi berdasarkan mata kajian

Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan

wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya

(46)

Ilmu Pengetahuan Alam

No

Kurikulum Lama

Kurikulum Baru

1 Materi disajikan terpisah antara Fisika, Kimia, dan Biologi

Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok Fisika, Kimia, Biologi

2 Tidak ada platform, semua kajian berdiri sejajar

Menggunakan Biologi sebagai platform kajian dengan pertimbangan semua kejadian dan fenomena alam terkait dengan benda beserta interaksi diantara benda-benda tersebut. Tujuannya adalah menekankan pentingnya interaksi biologi, fisika, kimia dan kombinasinya dalam membentuk ikatan yang stabil.

3 Materi ilmu bumi dan anta-riksa masih belum memadai [sebagian dibahas di IPS]

Diperkaya dengan materi ilmu bumi dan antariksa sesuai dengan standar internasional

4 Materi kurang mendalam dan cenderung hafalan

Materi diperkaya dengan kebutuhan siswa untuk berfikir kritis dan analitis sesuai dengan standar internasional

5 Diajarkan oleh guru berbeda (team teaching) dengan

sertifikasi berdasarkan mata kajian

Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan

wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara

(47)

Matematika

No

Kurikulum Lama

Kurikulum Baru

1 Langsung masuk ke materi abstrak

Mulai dari pengamatan permasalahan konkret, kemudian ke semi konkret, dan akhirnya abstraksi permasalahan

2 Banyak rumus yang harus dihafal untuk menyelesaikan permasalahan (hanya bisa menggunakan)

Rumus diturunkan oleh siswa dan permasalahan yang diajukan harus dapat dikerjakan siswa hanya dengan rumus-rumus dan pengertian dasar (tidak hanya bisa mnggunakan tetapi juga memahami asal-usulnya)

3 Permasalahan matematika selalu diasosiasikan dengan [direduksi menjadi] angka

Perimbangan antara matematika dengan angka dan tanpa angka [gambar, grafik, pola, dsb]

4 Tidak membiasakan siswa untuk berfikir kritis [hanya mekanistis]

Dirancang supaya siswa harus berfikir kritis untuk menyelesaikan permasalahan yang diajukan

5 Metode penyelesaian masalah yang tidak terstruktur

Membiasakan siswa berfikir algoritmis

6 Data dan statistik dikenalkan di kelas IX saja

Memperluas materi mencakup peluang, pengolahan data, dan statistik sejak kelas VII serta materi lain sesuai dengan standar internasional

7 Matematika adalah eksak Mengenalkan konsep pendekatan dan perkiraan

(48)

Bahasa Indonesia/Inggris

No

Kurikulum Lama

Kurikulum Baru

1 Materi yang diajarkan ditekankan pada

tatabahasa/struktur bahasa

Materi yang dijarkan ditekankan pada kompetensi

berbahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan

2 Siswa tidak dibiasakan membaca dan memahami makna teks yang disajikan

Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teks serta meringkas dan menyajikan ulang dengan bahasa sendiri

3 Siswa tidak dibiasakan menyusun teks yang

sistematis, logis, dan efektif

Siswa dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif melalui latihan-latihan penyusunan teks

4 Siswa tidak dikenalkan tentang aturan-aturan teks yang sesuai dengan

kebutuhan

Siswa dikenalkan dengan aturan-aturan teks yang sesuai sehingga tidak rancu dalam proses penyusunan teks (sesuai dengan situasi dan kondisi: siapa, apa, dimana)

5 Kurang menekankan pada pentingnya ekspresi dan spontanitas dalam

berbahasa

Siswa dibiasakan untuk dapat mengekspresikan dirinya dan pengetahuannya dengan bahasa yang meyakinkan secara spontan

(49)

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

No

Kurikulum Lama

Kurikulum Baru

1 Materi disajikan berdasarkan empat pilar dengan

pembahasan yang terpisah-pisah

Materi disajikan tidak berdasarkan pada pengelompokkan menurut empat pilar kebangsaan tetapi berdasarkan

keterpaduan empat pilar dalam pembentukan karakter bangsa

2 Materi disajikan berdasarkan pasokan yang ada pada

empat pilar kebangsaan

Materi disajikan berdasarkan kebutuhan untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab (taat norma, asas, dan aturan)

3 Tidak ada penekanan pada tindakan nyata sebagai warga negara yang baik

Adanya kompetensi yang dituntut dari siswa untuk

melakukan tindakan nyata sebagai warga negara yang baik

4 Pancasila dan

Kewarganegaraan disajikan sebagai pengetahuan yang harus dihafal

Pancasila dan Kewarganegaraan bukan hanya

pengetahuan, tetapi ditunjukkan melalui tindakan nyata dan sikap keseharian.

(50)

Alhamdulillah,

walaupun dalam skala

terbatas, pelaksanaan Kurikulum 2013

(51)

Testimoni

Guru

(52)

SDN 03 MENTENG JAKARTA

(53)

Guru

Kurikulum

2013

1)

Denny H.S

Guru Kelas I SDN Menteng 03

Pagi, Jakarta Pusat

Saya suka kurikulum ini, karena sudah

disediakan silabus, buku guru dan murid

sehingga lebih meringankan.

Menurut saya kurikulum ini lebih mudah.

Saya mengajar sejak tahun 1975, sudah

mengalami beberapa pergantian kurikulum.

Kurikulum 2013 ini saya suka. Untuk

menerapkan kurikulum baru saya sudah siap,

tadi sudah dilaksanakan simulasi mengajar,

sehingga kita tahu mengajar sesuai dengan

kurikulum baru. Selama megikuti pelatihan,

alhamdulilah

tidak

mengalami

banyak

halangan.

(54)

IBU DENNY SIMORANGKIR (GURU KELAS I)

(55)

SUASANA PEMBELAJARAN DI KELAS

(56)

GURU MELATIH ANAK MENULIS

(57)

DISKUSI KELOMPOK

(58)

Testimoni

2)

Endang Siamtini

Guru Kelas I SDN

Penggilingan 09 Jakarta Timur

Insyaallah

saya

sudah

siap

melaksanakan

Kurikulum

2013.

Kami

merasa tidak terlalu sulit menerima

materi-materi

yang

diajarkan

pada

pelatihan Kurikulum 2013.

Karena sebelumnya banyak yang sudah

menerapkan pelajaran tematik ini.

Bedanya

kalau

sebelumnya

kita

menyiapkan semua sendiri, sekarang kita

hanya menyiapkan RPP harian saja.

Sehingga guru merasa dimudahkan.

(59)

3)

Maria Parwant

i

Guru Kelas I SD

Kemurnian 2 Jakarta Barat

Awalnya memang saya mengalami

kesulitan

dalam

penyususnan

RPP

Kurikulum

2013,

tematiknya

juga

berubah dari tahun lalu. Tapi setelah

melakukan praktik mengajar, ternyata

kurikulum ini sangat menyenangkan

ketika dipraktikan.

Sebagai

guru

saya

siap

untuk

menyampaikan

pengajaran

sesuai

dengan Kurikulum baru ini, saya harap

kurikulum ini segera dilaksanakan di

semua sekolah.

Testimoni

(60)

4)

Arsad

Guru Penjaskes, SDN Kebon

Jeruk 11 Jakarta Barat

Sebelum mengikuti pelatihan saya masih bingung karena guru harus mengajar secara menyeluruh, tidak hanya mewakili bidang studi yang diajarkan saja. Setelah ikut pelatihan kini saya mengerti, bahwa guru harus mengajarkan secara terpadu, mnyeluruh sehingga anak bisa memahami dengan sederhana.

Menurut saya dengan Kurikulum baru ini anak bisa lebih mudah dalam belajar, orangtua juga lebih mudah untuk mengajari anak ketika anak belajar dirumah, karena yang diajarkan ayahnya merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari. Awalnya saya menolak, tapi ternyata Kurikulum ini menyenangkan dan mudah.

Testimoni

(61)

5) Yuli Sopiah Guru Inti, Guru SDSN Ujung Menteng 04 Jakarta Timur

Melihat kompetensi guru-guru yang mengikuti pelatihan saya yakin mereka telah siap melaksanakan Kurikulum 2013.

Sebenarnya mereka sudah melakukan pengajaran dengan pendekatan tematik, Kurikulum 2013 ini pendekatan tematiknya terpadu, sehingga dalam mengajar lebig menyenangkan.

Mengingat kurikulum ini hal baru, memang kesannya harus belajar lagi padahal mereka punya potensi awal untuk mengajar tematik. Kurikulum 2013 ini lebih menekankan kepada sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Mudah-mudahan dengan penerapan kurikulum baru ini, pendidikan kita lebih maju dan lebih bagus lagi. Terutama sikap anak-anak indonesia yang selama ini kurang santun.

Testimoni

(62)
(63)

Siswa cukup antusias dalam

mengikuti KBM yang menggunakan

Kurikulum 2013.

Situasi KBM berjalan aktif dan

kondusif sehingga suasana

pembelajaran lebih hidup.

Fokus pembelajaran menitik beratkan

pada aktivitas siswa, sehingga

mendorong siswa lebih termotivasi

untuk lebih aktif dalam KBM.

Kepala SMA N 1 Pekalongan

Nama : Sulikin, S. Pd

TTL : Pati, 02 Januari 1969 Alamat: Jl. Airlangga No. 11

(64)

Guru SMAN 4 Banda Aceh

Nama : Faizah Ahmad, S.Pd. Mapel : Bahasa Indonesia Sekolah : SMAN 4 Banda Aceh

Saya sangat berkesan pertama sekali dalam penyajian kepada

anak-anak sesuai dengan kebutuhan anak-anak sehari-hari. Anak dapat

(65)

Guru SMPN 7 Prabumulih

Nama : Erni Mursanti, S.Pd. Sekolah : SMPN 7 Prabumulih

Alamat : Jl. Raya Prabumulih-Baturaja, Kel. Tanjung Rambang, Kec. Rambang, Kapak Tengah, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan

“Manfaat implementasi kurikulum 2013 yang

saya rasakan adalah guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, dan lebih bersemangat dalam mengembangkan metode pembelajaran, serta guru dapat memperhatikan siswa satu persatu, tapi guru harus lebih aktif

(66)

Pendekatan Scientific pada kurikulum 2013 memberikan

keleluasaan guru untuk mengeksplor potensi siswa.

LANJUTKAN

!”

Guru SMA 2 Kudus

Nama : Drs. M. Zainuri, M.Si. Sekolah : SMA 2 Kudus

Alamat : Jl. Ganesha

(67)

Kepala SMA N 1 Ternate

Nama: Ramli Kamaluddin, S.Pd, M.Si Alamat: Jln. Kihajar Dewantara, No 198.

Kelurahan Takoma, Ternate Tengah

Kota Ternate Provinsi Maluku Utara. Tlp (0921) 3121355

Kurikulum 2013 sangat efektif untuk menumbuhkan dan

membangun karakter siswa karena lebih bersifat

kolaboratif dan pendekatannya secara sainstistik sehingga

siswa termotifasi untuk belajar lebih giat dan dapat

(68)

Guru SMKN 8 Medan

Nama : Dra.Letty Irwana Pakpahan Mapel : Sejarah Indonesia

Sekolah : SMKN 8 Medan, Sumatera Utara

(69)

SD NO. 103 INPRES HASANUDIN

(70)

AKTIVITAS BELAJAR SISWA

(71)

AKTIVITAS BELAJAR SISWA

(72)

AKTIVITAS BELAJAR SISWA

(73)

AKTIVITAS BELAJAR SISWA SD 178 MAROS

(74)

AKTIVITAS BELAJAR SISWA SD 178 MAROS

(75)

KEGEMBIRAAN ANAK-ANAK SD 178 MAROS

(76)

Referensi

Dokumen terkait

Kejahatan HAKI dalam Islam memang tidak ada nash eksplisit yang menjelaskannya, namun dasar yang dipakai untuk melarang tindak pidana tersebut adalah memakai kaidah maslahah

Model cooperative learning tipe STAD merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk

Dokumen Elektronik adalah sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1 angka 4 yang menyebutkan, “Dokumen Elektronik adalah setiap informasi elektronik yang dibuat, diteruskan,

Dari hasil pengamatan yang didapat, dapat disimpulkan bahwa dari 4 stasiun yang ada stasiun yang terbaik adalah stasiun 3 karena stasiun 3 parameter fisik, kimia dan biologinya

Kedua sampel diberikan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada pokok bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp).Setelah itu diberikan perlakuan yang

• Pasien dengan efek samping berat atau serius dan pasien yang tidak menunjukkan perbaikan setelah penanganan efek samping ringan atau sedang harus segera

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Kepala Desa tentang Tata Tertib Penjaringan danPenyaringan atau

Penelitian dilakukan dengan menghimpun data dari penelitian sebelumnya yaitu komposisi optimal untuk kuat tekan paving block (Pratama, 2017) yang terdiri dari semen 1,94 kg,