Sistem Penambangan
97%
Proyeksi Permintaan Batubara Masa Depan (Th. 2000 - 2020)
Tambang Terbuka : 97 %
Tambang Dalam : 3 %
3%
PENDAHULUAN
MENGAPA PENTING UNTUK
BELAJAR
•
Kebutuhan akan bahan galian
tambang semakin meningkat
•
Jumlah cadangan yang dekat
permukaan bumi makin menipis
Kebijakan Pendukung
Undang-Undang No.41 tahun1999 tentang Kehutanan
Pasal 38 Ayat (4) Pada kawasan hutan lindung dilarang melakukan penambangan dengan pola pertambangan terbuka.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 28 Tahun
2011 Tentang Penggunaan Kawasan Hutan Lindung Untuk Penambangan Bawah Tanah
oPasal 2 (1) Di dalam kawasan hutan lindung dapat dilakukan
kegiatan penambangan dengan metode penambangan bawah tanah.
oPasal 10 Pemegang izin pinjam pakai kawasan hutan lindung
dilarang melakukan kegiatan penambangan bawah tanah yang mengakibatkan:
Tujuan Penambangan
Faktor yang menentukan dalam
Pekerjaan Penambangan
1. Pekerjaan Penambangan harus aman dan
Terpercaya
2. Pekerjaan Penambangan harus dapat
Menambang secara Sempurna dan
Sesuai dengan Kebutuhan
SISTEM
PENAMBANGAN
TAMBANG TERBUKA
Break Even Stripping Ratio
Rumus yang paling umum adalah :
BESR = (a-b)/c
KEUNTUNGAN
TAMBANG TERBUKA
Ongkos lebih rendah
Pengawasan lebih mudah
Kondisi kerja lebih baik, karena
langsung berhubungan dengan udara
luar
Pergerakan alat-alat mekanis yang
besar relatif lebih leluasa
Mining recovery lebih besar karena
batas endapan bijih mudah dilihat
KERUGIAN
TAMBANG TERBUKA
Kondisi kerja dipengaruhi cuaca
Dalamnya penggalian terbatas
Alat-alat mekanis tempatnya tersebar
Kesulitan pembuangan Overburden
Tambang Terbuka
Metode Penambangan yang
kegiatannya dilakukan pada
tempat terbuka
(
Langsung berhubungan dengan
(cm)
44 PICKS ON
CUTTING HEAD
Auger
Placement of Auger Holes
A) Single Pass
B) Double Pass
Auger Diameter 1.5m
Cover thickness
Tambang Bawah Tanah
Metode Penambangan yang
Kegiatannya dilakukan di Bawah
Tanah
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMILIHAN METODE TAMBANG BAWAH TANAH
Panjang, tebal dan lebar cebakan
Ketiga hal ini akan menentukan
dimensi stop maksimum
Kemiringan cebakan
Kedalaman operasi
Rock failure menjadi lebih memungkinkan.
Pada metode yang menggunakan pillar
Faktor waktu
Waktu akan mempengaruhi strength stress
ratio suatu exposed rock (misal pillar). Makin
lama waktu suatu pillar berdiri (exposed),
maka strength-stress ratio semakin menurun.
Kadar cebakan
Sebagai pedoman maka cebakan berkadar
rendah memerlukan metode produksi
besar-besaran yang sering mengabaikan
prosentase recovery. Di lain pihak, badan bijih
kadar tinggi memerlukan metode yang
Fasilitas lokal yang meliputi buruh dan
material
Bila biaya buruh mahal, maka memerlukan
metode dengan mekanisasi tinggi.
Ketersediaan timber dan material filling juga
mempengaruhi penerapan metode yang
akan dipilih.
Modal yang tersedia
Biasanya semakin besar modal kerja awal,
maka biaya operasi rendah. Perusahaan
dengan modal kecil memerlukan
Batas dengan badan bijih lain
Tingkat tegangan yang tinggi mungkin timbul
pada pillar di permukaan kerja yang
berdekatan. Dalam kondisi seperti ini,
mungkin diperlukan filling pada stope bekas
penambangan untuk mengurangi tegangan
yang tinggi.
Karakterisktik bijih dan batuan samping
Hal ini sangat berpengaruh terhadap metode
penambangan, terutama masalah
Biaya metode ($/ton)
Biaya metode penambangan antara lain
berkaitan erat dengan nilai bijih yang akan
ditambang, periode modal kerja bisa
BIAYA METODE PENAMBANGAN
(menurut B. Action, 1973)
METODE
BIAYA, $/ton
Open Pit
Block Caving
Sublevel Stoping
Room and Pillar
Shrinkage Stoping
Sublevel Caving
Cut and Fill
Square Set Stoping
Undercut and Fill
Masalah Lingkungan
Beberapa masalah lingkungan yang
mungkin terjadi adalah amblesan
(subsidence) dan berkurangnya hutan
lokal untuk penyanggaan.
Kondisi lain
METODE PENAMBANGAN
Stope dengan penyanggaan alamiah
Ghopering
Underground Glory Hole
Room and Pillar
Sublevel Stopping
Stope dengan penyanggaan buatan
Shrinkage Stopping
Cut and Fill Stopping
Square Set Stopping
Stull Stopping
Longwall Mining
Metode Caving
Sublevel Caving
Metode Penambangan bawah Tanah
No. Karakter Bijih & Batuan
Samping Aplikasi Metode Penambangan
Sifat Produksi 1. - bijih kuat - tidak memerlukan - Gophering - kecil
- batuan samping kuat penyangga buatan - Underground Glory Hole - sedang - Kadar bijih rendah-sedang - Sublevel Stopping - sedang 2. - bijih mudah retak - penyanggaan - Square Set Stopping - sedang - Stull Stopping - sedang - batuan samping tidak kuat - penyanggaan dg - Cut and Fill - sedang
material pengisi - Shrinkage Stopping - kecil - kadar sedang-tinggi - kecil 3. - bijih mudah retak & runtuh - bijih diruntuhkan - Sub Level Stopping
- batuan samping tidak kuat dg memberi undercut - Block Caving
Khusus untuk batubara ada dua macam metode, yaitu :
-Room & Pillar
“Ore” adalah endapan dari kumpulan mineral yang daripadanya dapat diambil satu atau lebih logamnya
dengan menguntungkan berdasarkan keadaan
teknologi dan ekonomi pada saat ini.
“Vein” adalah suatu daerah mineralisasi yang yang memiliki bentuk menyerupai pipa atau urat dan umumnya miring terhadap bidang datar.
“Out Crop” adalah bagian dari suatu lapisan batuan atau endapan bijih yang tersingkap di permukaan bumi, seringkali tertutup oleh tumbuh2an atau tanah tipis sehingga sulit terlihat.
“Dip” (kemiringan) adalah sudut terbesar yang dibentuk oleh suatu endapan bijih atau lapisan batuan dengan bidang datar.
“Strike” (jurus) adalah arah mendatar dari suatu endapan atau suatu batuan yang tegak lurus “dip”.
“Shaft” adalah suatu lubang bukaan yang menghubungkan tambang bawah tanah dengan permukaan bumi.
“Tunnel” adalah suatu lubang bukaan relatif mendatar yang menembus kedua belah kaki bukit.
“Adit” adalah suatu lubang bukaan relatif mendatar yang hanya menembus di sebelah kaki bukit.
“Cross Cut” adalah suatu lubang bukaan yang menyilang atau memotong endapan bijih.
“Level” adalah “drift” atau “cross cut” atau “Adit” yang dibuat dengan jarak-jarak yang teratur ke arah vertikal.
“Raise” adalah suatu lubang bukaan vertikal yang dibuat dari
“level” bawah ke “level” di atasnya.
“Winze” adalah suatu lubang bukaan vertikal yang dibuat dari
“level” atas ke “level” di bawahnya.
“Stope” adalah suatu tempat atau ruangan pada tambang bawah tanah di mana endapan bijih sedang ditambang.
Arah Penggalian
1. Overhand Stopping
-> arah penggalian ke atas
2. Underhand Stopping
-> arah penggalian ke bawah
3. Breast Stopping
-> arah penggalian horizontal
Gophering
Adalah metode penambangan yang tidak sistematis,
umumnya dilakukan secara tradisional / manual.
Dipakai untuk endapan tersebar dengan nilai
sedang-tinggi
Bijih dan batuan samping cukup kuat, sehingga tidak
diperlukan penyangga.
Ventilasi udara alami
Biaya investasi & operasi rendah
Produksinya kecil
Glory Hole atau Mill Hole
Penambangan mirip open pit tapi dilakukan di bawah
tanah
Penggalian bijih diawali dengan membuat
“raise”,
kemudian penggalian dimulai bagian perbagian dari
bagian atas raise (underhand).
Penambangan dilakukan secara mekanis
Produksinya besar
Sub Level Stoping
Penambangan bawah tanah yang dimulai dari sub level
Produksi tambang lebih besar dibanding open stope
lainnya
Penambangan dilakukan berurutan dimulai dari sub
level terbawah ke atas
Digunakan untuk pada bijih dan batuan samping kuat,
tebal vein minimal 10 ft (3 meter), kadar bijih
sedang-tinggi.
Shrinkage Stoping
OPEN STOPE DENGAN PENYANGGAAN BUATAN
Adalah penambangan yang dilakukan dengan menyimpan
“broken ore” di dalam stope yang berfungsi sebagai penyangga dinding dan tempat berpijak pekerja.
Persyaratan :
Sifat bijih kuat tetapi batuan samping rapuh
Lebar vein 1-3 meter
Penambangan secara overhand
Tidak dipakai untuk endapan bijih sulfida (Pyrit, Galena, Chalcopyrit, Cuprit, dll.)
Cut & Fill Stoping
Penambangan bawah tanah dengan memasukkan
material isian pada stope yang telah ditinggalkan.
Persyaratan :
Endapan bijih mendatar atau vein kemiringan 45
o
Lebar vein 1-6 meter
Nilai bijih tinggi
Urutan
Square Set Stoping
Adalah penambangan secara overhand stoping
dengan memakai penyangga kayu berbentuk
segiempat. Setiap kemajuan stope selalu diikuti
dengan penyanggaan.
Digunakan untuk :
Endapan bijih berbentuk vein
Bijih dan batuan samping lemah (mudah retak)
Nilai bijih tinggi, karena biaya mahal
Stull Stoping
Adalah penambangan yang biasa dilakukan baik secara overhand maupun underhand. Penyanggaan memakai balok kayu yang dipasang melintang menghubungkan footwall dan hanging wall. Setiap kemajuan selalu diikuti dengan penyanggaan.
Persyaratan :
Untuk endapan bijih berbentuk vein
Bijih dan batuan samping lemah (mudah retak)
Nilai bijih tinggi, karena biaya mahal
CAVING METHODE
Metode penambangan yang dilakukan dengan
meruntuhkan bijih dan batuan penutupnya
Runtuhnya batuan tersebut dibantu dengan
undercut, berupa lubang memanjang yang dibuat
dibawah blok batuan
Metode ini diaplikasikan untuk endapan bijih
dan batuan penutup yang mudah retak dan
lemah.
SUB LEVEL CAVING
Untuk endapan mendatar atau miring
+ 65
o
Ketebalan minimal 3 meter
Urutan penambangan
Membuat drift dan beberapa sub drift
sebagai sub level
Penambangan dimulai dari level atas,
BLOCK CAVING
Di-aplikasikan pada urat (vein) yang lebar
dan lapisan yang tebal, cebakan massif
yang homogen
Batuan penutup mempunyai sifat runtuh
(caving)
Bijih bersifat cukup kuat (tidak runtuh)
saat berlangsung development
(pembuatan undercut), dan segera runtuh
bila undercut diledakkan.
PENAMBANGAN
BATUBARA
Produksi Batubara
Pekerjaan Penambangan Batubara
Bawah Tanah
PEMOTONGAN BATUBARA
PEMUATAN
PEMASANGAN PENYANGGA
PENANGANAN GOB (AMBRUKAN)
TRANSPORTASI PERMUKAAN KERJA SERTA GATEAWAY
Single Prop - Kappe
METODE LONGWALL
PANEL
Main Gate
(personal, material, ventilation)
Tail Gate
Metode Penambangan Batubara
Sistem Maju
GOB AREA
Main Gate
Tail Gate
Kelebihan dan Kekurangan Metode
Penambangan Sistem Maju
Bisa langsung melakukan penambangan pada saat
pembuatan permuka kerja
Sulit melakukan eksplorasi pada daerah yang ada
patahan dan perubahan lapisan batubara
Biaya perawatan yang tinggi, karena harus
mempertahankan tail gate dan main gate selama
kegiatan penambangan berlangsung
Metode Penambangan Sistem
Mundur
GOB AREA
Main Gate
Tail Gate
Kelebihan dan Kekurangan
Penambangan Batubara Sistem Mundur
Waktu untuk persiapan penambangan lama
Pada tahap pengalian maju dapat mengetahui
kondisi lapisan batubara
Pemeliharaan lubang bukaan relatif lebih mudah
Gambar Model Face pada Long Wall
Gambar 6.14 Gambar Model face pada Longwall
Ketebalan lapisan
Penambangan Batubara
Drum cutter Jaring logam
Urutan Pemotongan
Prosedur Single Prop - Kappe
(1) Memperpanjang kappe
Metode Penambangan
Sistem Room and Pillar
Metode Penambangan Batubara yang
menerapkan suatu blok Penambangan
tertentu, kemudian menggali maju 2 jalur
lubang bukaan, masing-masing melintang
dan memanjang untuk melakukan
penambangan batubara dengan
SISTEM PRODUKSI
Kelebihan
Sistem Room and Pillar
• LINGKUP PENYESUAIAN TERHADAP KONDISI ALAM
PENAMBANGAN LEBIH LUAS
• DAPAT MENYESUAIKAN TERHADAP VARIASI
KEMIRINGAN
• MAMPU MENAMBANG BLOK YANG TERSISA OLEH
SISTEM