• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGAMATAN UNSUR UNSUR CUACA SECARA MANU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGAMATAN UNSUR UNSUR CUACA SECARA MANU"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Stasiun meteorologi pertanian adalah suatu tempat yang mengadakan pengamatan secara terus – menerus mengenai keadaan fisik dan lingkungan (atmosfer) serta pengamatan tentang keadaan biologi dari tanaman dan objek pertanian lainnya. Dalam persetujuan internasional, suatu stasiun meteorologi paling sedikit mengamati keadaan iklim selama 10 tahun berturut – turut hingga akan mendapatkan gambaran umum tentang rerata keadaan iklimnya, batas – batas ekstrim dan juga pola siklusnya.

Peralatan yang digunakan dalam pengamatan cuaca sangat banyak jumlah dan jenisnya. Peralatan – peralatan tersebut terdiri atas alat pengukur curah hujan, pengukur kelembaban udara, pengukur suhu udara, pengukur suhu tanah, pengukur hujan, pengukur panjang penyinaran matahari, pengukur kecepatan angin, dan pengukur evaporasi.

Seringnya terjadi kesalahan dalam pendataan hasil klimatologi, menjadikan pentingnya pengetahuan tentang klimatologi dalam hal ini di bidang pertanian. Oleh sebab itu di adakannya praktikum agroklimatologi ini.

Dalam pengelolaan cuaca (iklim) untuk bidang pertanian data cuaca yang benar sangat dibutuhkan.Penyasuaian tanaman dengan cuaca (iklim) suatu daerah, peramalan awal dan akhir musim hujan atau kemarau untuk kegiatan pertanian, pengubahsuaian (modifikasi) cuaca (iklim) dan penggantian satu atau beberapa unsure cuaca dibutuhkan data cuaca yang benar dan dari hasil pengamatan yang panjang. Data yang benar tentunya dihasilkan dari peralatan yang baku, cara, dan waktu pengamatan yang mengikuti aturan yang disepakati secara nasional. Pearalatan meteorologi haruslah dapat

(2)

menghasilkan data yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Kemudian data ini dapat dibandingkan dengan data di tempat lain, sehingga kita dapat menilai cuaca dan iklim.

Beberapa syarat yang diperlukan pada peralatan meteorology adalah: 1. Ketetapan,

2. Ketelitian,

3. Sederhana atau tidak rumit, 4. Mudah dibaca oleh pengamat, 5. Kekar atau tahan lama,

6. Biaya pemeliharaan rendah, 7. Harga alat rendah.

Persyaratan ini juga berlaku untuk peralatan bidang ilmu lain. Hal lain yang penting diperhatikan bahwa peralatan meteorologi pemeliharaannya terus menerus karenan pemakaiannya setiap hari, kemudian beberapa alat berada terus menerus di cuaca terbuka di lapangan untuk mengukur data cuaca.

Cuaca dan iklim adalah faktor lingkungan yang besar pengaruhnya terhadap kehidupan. Oleh sebab itu, informasi berupa data atau keterangan tentang cuaca dan iklim akan sangat diperlukan. Data yang benar dan lengkap, melalui analisis meteorologi dan klimatologi akan membuka kejelasan tentang gejala dan perilaku cuaca maupun keadaan iklim setempat serta dapat membuat manusia melakukan usaha optimasi bidang kegiatannya.

(3)

Iklim akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia dan organisme lain yang hidup di muka bumi. Jenis dan sifat Iklim juga akan mempengaruhi jenis tanaman yang sesuai untuk dibudidayakan pada suatu kawasan serta produksinya, penjadwalan budidaya pertanian, dan teknik budidaya yang dilakukan petani. Pengetahuan tentang iklim sangat penting artinya dalam sektor pertanian.

Klimatologi merupakan ilmu tentang atmosfer. Mirip dengan meteorologi, tapi berbeda dalam kajiannya, meteorology lebih mengkaji proses di atmosfer sedangkan klimatologi pada hasil akhir dari proses-proses atmosfer. Klimatologi berasal dari bahasa Yunani Klima dan Logos yang masing2 berarti kemiringan (slope) yg di arahkan ke Lintang tempat sedangkan Logos sendiri berarti Ilmu. Jadi definisi Klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda, dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan aktivitas manusia. Karena klimatologi memerlukan interpretasi dari data-data yang banyak dehingga memerlukan statistik dalam pengerjaannya, orang-orang sering juga mengatakan klimatologi sebagai meteorologi statistik (Tjasyono, 2004).

Iklim merupakan salah satu faktor pembatas dalam proses pertumbuhan dan produksi tanaman. Jenis-jenis dan sifat-sifat iklim bisa menentukkan jenis-jenis tanaman yang tumbuh pada suatu daerah serta produksinya. Oleh karena itu kajian klimatologi dalam bidang pertanian sangat diperlukan.

(4)

Untuk daerah tropis Indonesia, hujan merupakan faktor pembatas penting dalam pertumbuhan dan produksi tanaman pertanian. Selain hujan, unsur iklim lain yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah suhu, angin, kelembaban dan sinar matahari.

Setiap tanaman pasti memerlukan air dalam siklus hidupnya, sedangkan hujan merupakan sumber air utama bagi tanaman. Berubahnya pasokan air bagi tanaman yang disebabkan oleh berubahnya kondisi hujan tentu saja akan mempengaruhi siklus pertumbuhan tanaman, Ini merupakan contoh global pengaruh ikliim terhadap tanaman.

Di indonesia sendiri akibat dari perubahan iklim, yaitu timbulnya fenomena El Nino dan La Nina. Fenomena perubahan iklim ini menyebabkan menurunnya produksi kelapa sawit. Tanaman kelapa sawit bila tidak mendapatkan hujan dalam 3 bulan berturut-turut akan menyebabkan terhambatnya proses pembungaan sehingga produksi kelapa sawit untuk jangka 6 sampai 18 bulan kemudian menurun. Selain itu produksi padi juga menurun akibat dari kekeringan yangberkepanjangan atau terendam banjir. Akan tetapi pada saat fenomena La Nina produksi padi malah meningkat untuk masa tanam musim ke dua.Selain hujan, ternyata suhu juga bisa menentukan jenis-jenis tanaman yg hidup di daerah-daerah tertentu. Misalnya perbedaantanaman yang tumbuh di daerah tropis, gurun dan kutub. Indonesia merupakan daerah tropis, perbedaan suhu antara musim hujan dan musim kemarau tidaklah seekstrim perbedaan suhu musim panas dan musim kemarau di daerah-daerah sub tropis dan kutub. Oleh karena itu untuk daerah tropis, klasifikasi suhu lebih di arahkan pada perbedaan suhu menurut ketinggian tempat.

(5)

atas 1000 meter, karena pada ketinggian 1000 meter pebedaan suhu antara siang dan malam sangat kontras dan keadaan seperti inilah yang dibutuhkan oleh tanaman strowbery.

Jadi keeratan hubungan antara klimatologi dengan ilmu pertanian tercermin dengan berkembangnya cabang klimatologi , khusus dikaitkan dengan kegiatan pertanian, yang disebut sebagai agroklimatologi. Agroklimatologi atau klimatologi pertanian adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan antara unsur-unsur iklim dengan proses kehidupan tanaman. Yang dipelajari dalam agroklimatologi adalah bagaimana unsur-unsur iklim itu berperan di dalam kehidupan tanaman. Unsur-unsur iklim yang langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman meliputi, curah hujan, kelembaban udara, suhu udara, angin, cahaya dan panjang hari.

2. Tujuan Praktikum

Acara pengamatan unsur cuaca ini dilaksanakan dengan tujuan:

1. Mengetahui unsur cuaca dan iklim menggunakan alat – alat manual

2. Mengetahui macam alat pengukur tiap tersebut dan cara penggunaannya.

3. Waktu dan Tempat Praktikum

Praktikum Agroklimatologi acara pengamatan unsur-unsur cuaca dan alatnya ini dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2012. Bertempat di Stasiun Klimatologi, Desa Sukosari, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar.

B. Tinjauan Pustaka 1. Radiasi Surya

(6)

dipancarkan diserap atmosfer bumi dan sebagian lainnya akan diteruskan keluar sistem atmosfer bumi.

Alat ukur radiasi memegang peran yang sangat penting dalam setiap kegiatan yang memanfaatkan radiasi. Dengan alat ini setiap pekerja dapat mengetahui tingkat radiasi ditempat kerja dan dapat mengambil tindakan yang paling tepat untuk menghindari terjadinya penerimaan dosis yang berlebihan. (Sukartono, dkk. 2006)

Lama penyinaran surya adalah lamanya surya bersinar cerah sampai kepermukaan bumf dalam periode satu hari, diukur dalam jam. Halangan terhadap sinar matahari kepermukaan bumf terutama awan, aerosols dan kabut. Kecerahan dapat juga terganggu oleh benda-benda penyusun atmosfer lainnya. Lama penyinaran ditulis dalam satuan jam sampai nilai-nilai persepuluhan atau sering ditulis dalam nilai persen perhari. (Anonirn,2007 )

Radiasi surya merupakan unsur iklim/cuaca utama yang akan mempengaruhi keadaan unsur iklim/cuaca lainnya. Perbedaan penerimaan radiasi surya antar tempat di permukaan bumi akan menciptakan pola angin yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap kondisi curah hujan, suhu udara, kelembaban nisbi udara, dan lain-lain. Pengendali iklim suatu wilayah akan sangat berbeda dari pengendali iklim di bumi secara menyeluruh.Pengendali iklim bumi yang dikenal sebagai komponen iklim terdiri dari lingkungan atmosfer, hidrosfer, litester, kriosfer, dan biosfer. Dalam hal ini akan terjadi hubungan interaksi dua arah di antara ke lima jenis lingkungan tersebut dengan unsur iklim/cuaca. Kondisi iklim/cuaca akan mempengaruhi proses-proses fisika, kimia, biologi, ekofisiologi, dan kesesuaian ekologi dari komponen lingkungan yang ada (LIPI,2008). 2. Tekanan Udara

(7)

(mb). Garis yang menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan udaranya disebut sebagai isobar. Tekanan udara memiliki beberapa variasi. Tekanan udara dibatasi oleh ruang dan waktu. Artinya pada tempat dan waktu yang berbeda, besarnya juga berbeda (Mohr,1998).

Udara mempunyai massa/berat besarnya tekanan diukur dengan barometer. Barograf adalah alat pencatat tekanan udara.Tekanan udara dihitung dalam milibar. Garis pada peta yang menghubunkan tekanan udara yang sama disebut isobar. Barometer aneroid sebagai alat pengukur ketinggian tempat dinamakan altimeter yang biasa digunakan untuk mengukur ketinggian pesawat terbang (Leonheart, 2010).

Tekanan atmosfer tidaklah seragam di semua tempat. Tidak semata terjadi permukaan yang cepat dengan naiknya ketinggian, tetapi pada suatu ketinggian tertentupun ada varian dari suatu tempat ke tempat yang lain serta dari waktu ke waktu yang lainnya, meskipun tidak sebesar variasi yang disebabkan oleh ketinggian yang berbeda (Lakitan, 1994).

Tekanan udara antara lokasi yang satu dengan lokasi yang lain dan pada lokasi tertentu dapat berubah secara dinamis dari waktu ke waktu. Perbedaan atau perubahan tekanan uadara ini terutama disebabkan oleh pergeseran garis edar matahari, keberadaan bentang laut dan ketinggian tempat (Masson dan Cloud, 1962)

3. Suhu Tanah dan Suhu Udara

(8)

Suhu dipermukaan bumi ini menurun dengan bertambahnya ketinggian dan sebaran suhu dipermukaan bumi ini dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain: (1) jumlah radiasi yang diterima perhari, permusim, dan pertahun. (2) pengaruh daratan dan lautan. (3) pengruh lintang; (4) pengaruh elevasi, dan (5) pengaruh angin.

(Kartasaputra, 1988)

Suhu tanah juga dipengaruhi oleh jumlah serapan radiasi matahari oleh permukaan bumi. Pada siang hari suhu permukaan tanah akan lebih tinggi dibandingkan suhu pada lapisan yang lebih dalam. Hal ini disebabakan karena permukaan tanah akan menyerap radiasi matahari secara langsung pada siang hari, baru kemudian panas akan dirambatkan kelapisan yang lebih dalam secara konjuksi(Anonim,2011).

Kenaikan suhu udara disebabkan karena aktivitas manusia seperti penebangan hutan, pembakaran, industri dan lain sebagainya.Akibatnya meningkatkan jumlah gas-gas rumah kaca. Radiasi sinar matahari yang terjebak akan memberi kehangatan bagi makhluk hidup di bumi. Efek ini sebenarnya bukanlah sesuatu yang buruk.Justru dengan efek ini memberikan kesempatan adanya kehidupan di bumi (Stern, 2007).Kalau tidak ada efek rumah kaca maka suhu rata-rata permukaan bumi bukanlah 15oC seperti sekarang tetapi –18oC.Yang menjadi masalah adalah jumlah Gas Rumah Kaca ini bertambah secara berlebihan sehingga bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan secara global. Gas Rumah Kaca yang bertambah secara berlebihan ini akan menahan lebih banyak radiasi dari pada yang dibutuhkan oleh kehidupan di bumi, sehingga terjadi gejala yang disebut pemanasan global (Larson & Parks, 1998).

(9)

beberapa aktifitas. Batas suhu yang layak bagi kehidupan makhluk hidup berkisar antara -350 dan 750C.akan tetapi kisaran suhu yang dikehendaki tanaman antara 150C – 400C.pada suhu dibawah atau diatas kisaran tersebut, pertumbuhan tanaman sangat dihambat. Secara langsung, suhu mempengaruhi fotosintese, respirasi, permeabilitas dinding sel, kegiatan ensim, penyerapan air dan unsur hara, transpirasi dan koagulasi protein.Semua pengaruh ini tersimpul dalam pertumbuhan tanaman (Ma’shum, 2005).

Mengingat pentingnya faktor suhu terhadap kehidupan dan aktifitas manusia, menyebabkan pengamatan suhu udara yang dilakukan oleh stasiun meteorology dan klimatologi memiliki kriteria diantaranya:

a. Suhu udara permukaan (suhu udara aktual, rata-rata, maksimum dan minimum).

b. Suhu udara di beberapa ketinggia/ lapisan atmosfer (hingga ketinggian km).

c. Suhu tanah di beberapa kedalaman tanah (hingga kedalaman 1 meter)

d. Suhu permukaan air dan suhu permukaan laut (Anonim, 2010). Suhu tanah dapat di ukur dengan menggunakan alat yang dinamakan termometer tanah selubung logam.Suhu tanah ditentukan oleh panas matahari yang menyinari bumi.Intensitas panas tanah dipengaruhi oleh kedudukan permukaan yang menentukan besar sudut datang, letak digaris lintang utara dan selatan dan tinggi dari permukaan laut. Sejumlah sifat tanah juga menentukan suhu tanah antara lain intensitas warna tanah, komposisi, panasienis tanah, kemampuan dan kadar legas tanah (Anonim, 2010).

(10)

tropis (sekitar ekoator) dan makin ke kutub semakin dingin. Di lain pihak, pada waktu kita mendaki gunung, suhu udara terasa terasa dingin jika ketinggian semakin bertambah. Kita sudah mengetahui bahwa tiap kenaikan bertambah 100 meter maka suhu akan berkurang (turun) rata-rata 0,6 ˚C. Penurunan suhu semacam ini disebut gradient temperatur vertikal atau lapse rate. Pada udara kering, lapse rate adalah 1 ˚C (Benyamin, 1997)

Suhu dipermukaan bumi makin rendah dengan bertambahnya lintang seperti halnya penurunan suhu menurut ketinggian. Bedanya, pada penyeberan suhu secara vertikal permukaan bumi merupakan sumber pemanas sehingga semakin tinggi tempat maka semakin rendah suhunya. Rata-rata penurunan suhu udara menurut ketinggian contohnya di Indonesia sekitar 5 ˚C – 6 ˚C tiap kenaikan 1000 meter. Karena kapasitas panas udara sangat rendah, suhu udara sangat pekat pada perubahan energi dipermukaan bumi. Diantara udara, tanah dan air, udara merupakan konduktor terburuk, sedangkan tanah merupakan konduktor terbaik (Handoko, 1994)

Angin dan suhu mempengaruhi jalan dan luasnya zat pencemaran udara. Dalam keadaan normal udara dekat permukaan tanah dihangatkan oleh panas yang dipancarkan dari tanah. Udara itu kemudian naik sambil membawa zat pencemar keatas kemudian dihembuskan oleh angin di udara bagian atas. Jika terjadi inversi suhu, udara yang hangat akan berada diatas udara dingin seperti suat loteng. Pada dasarnya suhu tinggi merangsang pembentukan Co dan O. Jika camporan ekuilibrim pada suhu tinggi tiba-tiba didinginkan, Co akan tetap berada didalam campuran yang telah didingankan tersebut karena dibutuhkan waktu yang lama untuk mencapai ekuilibrium yang baru pada suhu rendah (Kensaku, Kristanto, 2002)

(11)

enzimetik, dekomposisi serasah atau sisa tanaman dan ketersidian hara-hara tanaman. Tenperatur tanah merupakan salah satu faktor tumbuh tanaman yang penting sebagaimana halnya air, udara dan unsur hara. Proses kehidupan bebijian, akar tanaman dan mikroba tanah secara langsung dipengaruhi oleh temperatur tanah

(Hanafiah, Kemas Ali, 2005)

Tentang suhu tanah pengaruhnya penting sekali pada kondisi tanah itu sendiri dan pertumbuhan tanaman. Pengukuran dari suhu tanah biasanya dilakukan pada kedalaman 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm, dan 100 cm. Faktor pengaruh suhu tanah yaitu faktor luar dan faktor dalam. Yang dimaksud dengan faktor luar yaitu radiasi matahari, awan, curah hujan, angin, kelembapan udara. Faktor dalamnya yaitu faktor tanah, struktur tanda, kadar iar tanah, kandungan bahan organik, dan warna tanah. Makin tinggi suhu maka semakin cepat pematangan pada tanaman (Kartasapoetra, 2005)

Suhu tanah beraneka ragam dengan cara khas pada perhitungan harian dan musiman. Fluktasi terbesar dipermukaan tanah dan akan berkurang dengan bertambahnya kedalaman tanah. Kelembapan waktu musiman yang jelas terjadi, karena suhu tanah musiman lambat bantuk fluktasi suhu pada peralihan suhu diudara atau dibawah tanah yang lebih besar. Suhu total untuk semalam tanaman mungkin terjadi pada tengah hari. Dibawah 6 inch atau 15 inch terdapat variasi harian pada suhu tanah (Sostrodarsono, 2006)

Suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata dari pergerakan molekul suatu benda. Panas adalah energi total dari pergerakan molekul suatu benda. Jadi panas adalah ukuran energi total, sedangkan suhu adalah energi rata-rata dari setiap gerakan molekul. Lebih besar pergerakan, maka lebih benda tersebut (Zailani Kadir, 1986).

(12)

menyesuaikan diri dengan suhu lingkungannya. Dalam suatu luasan geografis akan terdapat tahun-tahun yang mempunyai kenaikan atau penurunan suhu diluar batas normal yang menghambat pertumbuhan dan mengakibatkan rusaknya fungsi organ pada tanaman

(Hassan, U.M, 1970).

Suhu didaerah equator lembab, tidak bervariasi dari pada suhu didaerah kering atau berlintang tinggi. Didaerah tropis yang berhujan cukup, suhu bukanlah merupakn suatu faktor pembatas pertumbuhan tanaman dan produksi dalam arti yang luas. Walaupun demikian masih terdapat 2 pengaruh yang dapat dicatat:

a. Bila tanaman tropis disebar kedaerah subtropis, misalnya industri pisang di usahakan di subtropis walaupun keadaan itu dibawah optimum, karena pemasarannya mudah.

b. Dengan bertambahnya penggunaan tanah, ekstensifikasi harus dilakukan ditempat-tempat yang tinggi (Dengel, G.O.F, 1956). Beberapa faktor penyebaran yang mempengaruhi suhu antara lain:

a. Jumlah radiasi yang diterima perhari, permusim, dan pertahun. b. Pengaruh daratan dan lautan.

c. Pengaruh altitude. d. Pengaruh aspek. e. Pengaruh panas laten.

f. Pengaruh angin (Karim Kormalis, Zailani Kadir, 1986).

Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan lahan pangan, sandang, pangan, tambang dan temp[at gilaksanakannya beberapa aktifitas (sunaryo 1998:32). Tanah dapat dipandang sebagai campuran antara partikel, mineral dan organic dengan berbagai ukuran dan komposisi.

4. Kelembaban Tanah dan Kelembaban Udara

(13)

dipengaruhi langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia yang merubah komposisi atmosfer yang akan memperbesar keragaman iklim teramati pada periode yang cukup panjang. Menurut Effendy (2001) salah satu akibat dari penyimpangan iklim adalah terjadinya fenomena El-Nino dan La-Nina. Fenomena El-Nino akan menyebabkan penurunan jumlah curah hujan jauh di bawah normal untuk beberapa daerah di Indonesia. Kondisi sebaliknya terjadi pada saat fenomena La-nina berlangsung.

Perubahan iklim ditandai dengan kenaikan suhu atmosfer yang lebih tinggi dari sebelumnya. Kondisi tersebut biasa diikuti oleh kenaikan curah hujan yang disebabkan oleh kenaikan aktivitas konveksi (naiknya massa udara karena pemanasan) di wilayah tersebut. Curah hujan adalah salah satu indikator perubahan iklim (Ahrens, 1988 dalam Slamet dan Berliana, 2006). fluktuasi curah hujan dari rata-rata baik bulanan maupun tahunan serta intensitas hujannya dapat menggambarkan perubahan iklim

Murdiyarso (2003) dalam Berliana et al (2005) dalam Slamet dan Berliana (2006) menyatakan bahwa perubahan iklim adalah berubahnya intensitas unsur-unsur iklim (atau unsur cuaca) dalam jangka panjang ( ± 100 tahun). Oleh karena itu, variabilitas iklim musiman (musim hujan dan kemarau yang berubah mendadak), tahunan (musim kemarau atau hujan yang berubah periodisitasnya) dan dekadal (kejadian iklim ekstrim seperti El Nino dan La Nina) tidak termasuk dalam kategori perubahan iklim.

(14)

memiliki variabilitas unsur iklim curah hujan yang lebih besar dibanding unsur iklim lainnya seperti suhu, tekanan, dan kelembaban udara. (Qodrita dan Berliana, 2006).

Supriatin, et al. (2006) dalam Slamet dan Berliana (2006) menyatakan bahwa hasil uji statistik F untuk variansi curah hujan tahunan, bulan basah (Desember, Januari, Februari), bulan kering (Juni, Juli, Agustus), dan bulan peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan (September, Oktober, Nopember) atau sebaliknya dari musim penghujan ke musim kemarau (Maret, April, Mei) dan uji t terhadap rata-rata curah hujan perlakuan (katagori bulan) yang sama menyebutkan bahwa belum terjadi perubahan iklim, baru terjadi perubahan yang sifatnya variabilitas saja.

Dalam atmosfer (lautan udara) senantiasa terdapat uap air. Kadar uap air dalam udara disebut kelembaban (lengas udara). Kadar ini selalu berubah-ubah tergantung pada temperatur udara setempat. Kelembaban udara adalah persentase kandungan uap air dalam udara. Kelembaban udara ditentukan oleh jumlah uap air yang terkandung di dalam udara. Total massa uap air per satuan volume udara disebut sebagai kelembaban absolut. Perbandingan antara massa uap air dengan massa udara lembab dalam satuan volume udara tertentu disebut sebagai kelembaban spesifik. Massa udara lembab adalah total massa dari seluruh gas-gas atmosfer yang terkandung, termasuk uap air;jika massa uap air tidak diikutkan, maka disebut sebagai massa udara kering ( Anonim, 2009 ).

Kandungan uap air atmosfer dapat diperlihatkan dengan berbagai cara. Tekanan uap yang dinyatakan dalam minibar, tetapi dalam penggunaanya yang lebih sering, satuan lainya dipakai untuk menyatakan kandungan uap air. ( Guslim, 2009 ).

(15)

komponen udara yang sangat penting ditinjau dari segi cuaca dan iklim ( Anonim, 2009 ).

Kapasitas udara untuk menampung uap air (pada keadaan jenuh) tergantung pada suhu udara. Defisit tekanan uap air adalah selisih antara tekanan uap air jenuh dengan tekanan uap aktual. Pengembunan akan terjadi bila kelembaban nisbi mencapai 100% (Anonim, 2009 ).

Kelembabaan adalah banyaknya uap air yang ada diudara meskipun uap airnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari atmosfer , rata-rata kurang lebih dari 2 % masa keseluruhan. Total masa uap air per satuan volume udara disebut kelembapan absolut ( absolute humidity ) umumnya dinyatakan dalam satuan kg/m3

( Hanum, 2009 ).

Keadaan kelembapan diatas permukaan bumi berbeda-beda. Pada umumnya, kelembapan tertinggi ada di khatulistiwa sedangkan terendah ada pada lintang 40o daerah rendah ini disebut horse latitude, curah hujanya kecil( Kartasapoetra, 2004 ).

5. Curah Hujan

Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, terjadinya peredaran dan agihannya, sifat-sifat kimia dan fisiknya, dan reaksi dengan lingkungannya, termasuk hubungannya dengan makhluk hidup (internatial Glossary of hidrology, 1974) [EsinSeyhan,1990]. Karena perkembangan yang ada maka ilmu hidrologi telah berkembang menjadi ilmu yang mempelajari siklus air. Jadi dapat dikatakan, hidrologi adalah ilmu yang mempelajari: presipitsai (precipitation), evaporasi (evaporation), aliran permukaan (surface stream flow), dan air tanah (groun water).

(16)

masuk kedalam tanah (infiltrasi, perkolasi, kapiler). Air tanah adalah air yang bergerak didalam tanah yang terdapat didalam ruang-ruang antara butir-butir tanah dan di dalam retak-retak dari batuan. Dahulu disebut air lapisan dan yang terakhir disebut air celah (fissure water). Aliran air tanah dapat dibedakan menjadi aliran tanah dangkal, aliran tanah antara dan aliran dasar (base flow). Disebut aliran dasar karena aliran ini merupakan aliran yang mengisi system jaringan sungai. Hal ini dapat dilihat pada musim kemarau, ketika hujan tidak turun untuk beberapa waktu, pada suatu system sungai tertentu aliran masih tetap dan kontinyu. Sebagian air yang tersimpan sebagai air tanah (groundwater) yang akan keluar ke permukaan tanah sebagai limpasan permukaan (surface runoff) yang terkumpul di sungai yang akhirnya akan mengalir ke laut kembali terjadi penguapan dan begitu seterusnya mengikuti siklus hidrologi. (Anonim,2011)

Kebutuhan air tanaman (crop water requirement) didefinisikan sebagai banyaknya air yang hilang dari areal pertanaman setiap satuan luas dan satuan waktu, yang digunakan untuk pertumbuhan, perkembangan (transpirasi) dan dievaporasikan dari permukaan tanah dan tanaman. Kebutuhan air tanaman adalah transporasi. Evapotranspirasi dipengaruhi oleh kadar kelembaban tanah, suhu udara, cahaya matahari, dan angin. Evapotranspirasi dapat ditentukan dengan cara, yaitu (1) menghitung jumlah air yang hilang dari tanah dalam jangka waktu tertentu, (2) menggunakan factor-faktor iklim yang mempengaruhi evapotranspirasi, (3) menggunakan Iysimeter (Hasan Basri Jumin, 2002).

(17)

jerigen berukuran 65 Liter ditempatkan pada daerah yang terbuka, dengan ketinggian 1 meter diatas permukaan tanah, dan bersudut tidak lebih dari 45 derajat dari tajuk pada plot penelitian. Untuk setiap kejadian hujan, pencatatan dilakukan setiap hari dari pukul 08.00 pagi hingga selesai. Apabila pada pukul tersebut masih terjadi hujan, maka pencatatan dilakukan setelah hujan benar-benar berhenti

(Anonim, 2010).

Pada alat penakar manual, untuk mendapatkan data curah hujan dalam satuan milimeter, dilakukan perhitungan dengan menggunakan persamaan curah hujan kotor (Pg). Intersepsi diperkirakan dari hasil pengukuran hujan di tempat yang terbuka ( Gross Presipitation / Pg ), Air lolos ( Troughfall / Tf ), dan Aliran Batang ( Steamflow / Sf ). Selisih antara curah hujan di tempat terbuka, air lolos, dan aliran batang merupakan besaran intersepsi hujan ( Ic ). Pemilihan vegetasi yang digunakan untuk mengukur aliran batang pada plot penelitian berdasarkan kelas diameter batang pohon. Pemilihan tersebut berdasarkan diameter pohon diatas 10 cm (Anonim, 2008)

Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain gauge. Curah hujan diukur dalam harian, bulanan, dan tahunan. Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adalah bentuk medan/topografi, arah lereng medan, arah angin yang sejajar dengan garis pantai dan jarak perjalanan angina diatas medan datar. Hujan merupakan peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer ke permukaan bumi (Handoko, 2003).

(18)

pegunungan) menuju ke tempat yang rendah baik di permukaan tanah maupun di dalam tanah yang berakhir di laut (Anonim,2011).

Peranan air dalam kehidupan sngat besar. Mekanisme kompleks kehidupan tidak mungkin berfungsi tanpa kehadiran air. Bagian terbesar bumi dan makhluk hidup juga terdiri air. Air yang berasal dari hujan merpakan fenomena alam yang paling penting bagi terjadinya kehidupan di bumi. Butiran hujan selain membawa molekul air juga membawa materi yang penting bagi kehidupan seperti pupuk bagi tumbuhan. Mesikpun air hujan sangat penting bagi kehidupan. Namun, di pihak lain Indonesia belum mampu mengamati fenomena banyaknya curah hujan yang terjadi pada suatu tempat secara otomatis dan tercatat pada database. Akibatnya data curah hujan tidak dapat di manfaatkan. (Anonim,2011)

Curah hujan di hitung harian, mingguan, hingga tahunan, sesuai dengan kebuuhan. Pembangunan saluran drainase, selokan, irigasi, serta pengendalian banjir selalu menggunakan data curah hujan ini, untuk mengetahui berapa jumlah hujan yang pernah terjadi di suau tempat, sebagai perkiraan pembuatan besarnya saluran atau sarana pendukung lainnya saat hujan sebesar itu akan datang lagi dimasa mendatang (Bocah,2008).

Alat pengukur curah hujan merupakan alat untuk mengukur curah hujan yang terjadi pada suatu daerah baik pedesaan, kecamatan, atau provinsi mengacu pada WMO (World Meterological Organization). Dengan adanya alat pengukur curah hujan dapat diketahui banyaknya curah hujan yang terjadi setiap waktu. Data curah hujan dihasilkan otomatis dari alat pengukur curah hujan disimpan secara real-time dengan menggunakan aplikasi berbasis open-source seperti java dan system operasi IGOS (Edi Tanoe,2011) 6. Angin

(19)

berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Sehingga akan terjadi perbedaan suhu dan tekanan udara antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, akibatnya akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut (Lakitan,1994).

Angin laut dan angin darat adalah hasil dari perbedaan sifat thermal dari daratan dan lautan. Oleh karena itu lebih kecilnya daya hantar dan panas jenis dari permukaan daratan, maka perkiraan suhu harian di darat adalah lima sampai enam kali di atas lautan. Akibatnya, di atas daratan pada siang hari lebih panas dan pada malam hari lebih dingin. Angin laut adalah pergerakan udara dari laut ke darat, sedangkan angin darat adalah udara yang bergerak dari darat kelaut, (Linsley,1989).

Angin mempunyai asal-usul yang kompleks atau rumit,pada umumnya yang menjadi penyebab langsung adalah terjadinya perbedaan kerapatan udara sehingga menimbulkan tekanan udara yang berbeda-beda secara horizontal.

Dalam klimatologi,angin mempunyai dua fungsi dasar yaitu : a.Pemindahan panas,Baik dalam bentuk yang dapat di ukur (sensible

heat) maupun yang tersimpan (latent heat); dari lintang rendah ke lintang yang lebih tinggi dan akan membuat setimbang neraca radiasi surya antara lintang rendah dan tinggi.

b.Pemindahan uap air yang dievaporasikan dari laut ke daratan. Di mana sebagian besar dikondensasikan untuk menyediakan kebutuhan air yang turun kembali sebagai hujan,kabut atau embun.

(20)

menuju ke tempat yang bertekanan rendah. Semakin besar perbedaan tekanan udaranya, semakin besar pula angin yang bertiup. Rotasi bumi membuat angin tidak bertiup lurus. Rotasi bumi menghasilkan coriolis force yang membuat angin berbelok arah. Di belahan bumi utara, angin berbelok ke kanan, sedangkan di belahan bumi selatan angin berbelok ke kiri. Untuk keperluan ilmu pengetahuan, khususnya mengenai Metereologi dan Geofisika diperlukan suatu alat yang dapat mengukur kecepatan angin dan mengukur tekanan udara. Alat tersebut sudah ada. Alat untuk mengukur kecepatan angin disebut anemometer dan alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer

(Marthen, 2002).

Perbedaan pemanasan terjadi pula antara lereng gunung dan lembah. Hal ini disebabkan oleh karena perbedaan luas lereng gunung dan lembah sehingga terdapat perbedaan jumlah panas yang diterima pada satu satuan waktu. Pada siang hari terdapat pemanasan yang lebih cepat ditepi lembah atau lereng gunung.udara diats lereng gunung mengembang dengan baik. Pada malam hari keadaan sebaliknya terjadi di mana udara di atas lereng gunung dan lembah yang mengakibatkan perbedaan tekanan (Hardjodinomo, 1975)

7. Evaporasi

(21)

permukaan kedap air atap dan jalan raya air, air terbuka dan sungai yang mengalir (Wilson, 1993).

Jumlah total air yang hilang dari lapangan karena evaporasi tanah dan transpirasi tanaman secara bersama disebut evapotranspirasi (ET). Evaporasi merupakan suatu proses yang tergantung energi yang meliputi perubahan sifat dari fase cairan ke fase gas. Laju transpirasi merupakan fungsi dari landaian tekanan uap, tahanan terhadap aliran, dan kemampuan tanaman dan tanah untuk mentranspor air ke tempat terjadinya transpirasi. Kehilangan air ke atmosfer ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan dan faktor dalam tanaman. Pengaruh lingkungan terhadap ET disebut tuntutan atmosfer atau tuntutan evaporisasi (Anonima, 2008).

8. Awan

Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air, maka terbentuklah awan. Peluapan ini bisa terjadi dengan dua cara apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena air lebih cepat menyejat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya. Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfir lembap. Udara makin lama akan menjadi uap air. Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya tarik bumi menariknya ke bawah. Hingga sampai satu titik dimana titik-titik air itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan ini

(Doorenbos dkk, 1977).

(22)

antara awan kristal es dan awan butir air. Awan dapat terdiri dari butir-butir air, kristal-kristal es atau kombinasi keduanya. Bila awan demikian tipisnya hingga sinar matahari atau bulan menembusnya, awan tersebut sering melahirkan pengaruh-pengaruh optik yang memungkinkan dapat dibedakan antara awan kristal es dan awan butir air (Masson, 1962).

Awan adalah merupakan titik-titik air yang melayang-layang tinggi diangkasa. Terjadinyta awan ini dapat disebabkan oleh :

a. Adanya inti-inti kondensasi yang banyak sekali pada ruang yang basah.

b. Adanya kenaikan tingkatan kelembaban relatif dengan disertai banyak inti-inti kondensasi atau sublimasi.

c. Adanya pendinginan (Lakitan, 1994).

Awan adalah gumpalan uap air yang terapung di atmosfir. Ia kelihatan seperti asap berwarna putih atau kelabu di langit. Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air, maka terbentuklah awan. Penguapan ini bisa bisa terjadi dengan dua cara:

a. Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena air lebih cepat menyejat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.

b. Suhu udara tidak berubah, tetapi keadaan atmosfir lembap. Udara makin lama akan menjadi semakin tepu dengan uap air.

(23)

C. Hasil Pengamatan 1. Radiasi Surya

Gambar 1.1Sunshine Recorder tipe Campbell Stokes a. Bagian-bagian Utama

1) Bola Kaca Pejal (umumnya berdiameter 96 mm) 2) Plat logam berbentuk mangkuk

3) Bagian pendiri (stand) 4) Kertas pias

b. Prinsip Kerja

1) Sinar matahari datang menuju permukaan bola kaca pejal 2) Difokuskan keatas permukaan kertas pias yang telah dipasang 3) Kertas pias terbakar akibat fokus sinar matahari, dan

meninggalkan jejak bakar sesuai posisi matahari saat itu Tabel 1.1 Pengamatan dengan Sunshine Recorder tipe Campbell Stokes

jam Lama kertas pias terbakar

( menit) Prosentase

06.00 – 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00

90 50 60 60 20 0 10

total 3 jam 45 menit ...%

(24)

2. Tekanan Udara

Gambar 1.2 Barometer a. Bagian-bagian Utama

1) Skala

2) Jarum penunjuk b. Prinsip Kerja

1) Ditempatkan pada suatu tempat yang ingin diketahui tekanan udaranya

2) Jarum penunjuk secara otomatis akan menunjukkan keadaan tekanan udara pada tempat tersebut

3) Membaca skala pada barometer 3. Suhu ( suhu tanah dan suhu udara )

Gambar 1.3 Termometer tanah bengkok a. Bagian-bagian :

1) Reservoir untuk jeluk tanah 20 cm 2) Pipa kapiler berisi raksa

b. Prinsip kerja 1) muai air raksa

(25)

menyebabkan air raksa memuai dan akan mengisi kolom

(26)

4. Kelembaban tanah dan udara

Gambar 1.5 Termohigrograf a. Bagian –bagian

1) Pena pencatat

2) Roller tempat meletakkan kertas grafik b. Prinsip kerja

1) Berdasarkan metode perubahan ukuran benda higroskopis 2) Alat diletakkan di tempat yang ingin diketahui

kelembabannya

3) Alat akan mencatat secara otomatis kelembaban di tempat tersebut

Tabel 1.3 Pencatatan kelembaban udara dengan termohigrograf

Waktu pengamatan RH ( % )

06.00 – 08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00

69 63 55 50 53 53 50

total 393

(27)

Gambar 1.6 Ombrograf a. Bagian – bagian :

1) Corong penampung 2) Selang pengalir

3) Alat akan mencatat secara otomatis b. Prinsip kerja :

1) Air hujan akan masuk dalam corong penampung 2) Masuk ke tabung penampung

3) Permukaan air naik dan mendorong pelampung dimana sumbunya bertepatan dengan sumbu pena

Gambar 1.7 Ombrometer a. Bagian bagian

1) Corong penampung 2) Selang pengalir b. Prinsip kerja

(28)

6. Angin

Gambar 1.8 Wind vane a. Bagian bagian

1) Penunjukmata angin 2) Sudut kompas b. Prinsip kerja

1) Melihat dan mencatat arah panah yang menunjuk ke salah satu arah mata angin.

Gambar 1.9 Anemometer a. Bagian bagian

1) Penangkap angin

2) Pengukur kecepatan angin b. Prinsip kerja

(29)

Gambar 1.10 Panci evaporimeter a. Bagian bagian

1) Bejana panci warna putih metalik

2) Tabung peredam riak ( still weel cylinder) 3) Batang pancing pengukur mikrometer b. Prinsip kerja

1) Pengukuran dilakukan pada permukaan air dalam keadaan tenang didalam tabung peredam riak (Still Well Cylinder) berbentuk silinder untuk mencegah terjadinya gelombang air pada ujung jarum yang digunakan untuk mengukur tinggi permukaan air pada panci evaporimeter.

2) Batang pancing ini terletak menggantung ditabung peredam riak sebagai petunjuk tinggi permukaan air. 8. Awan

a. Mengamati awan beserta ciri-cirinya kemudian memberikan nama sesuai dengan famili awan tersebut dan ketinggiannya. b. Dari hasil pengamatan awan yang diamati, awan pada daerah

praktikum pada saat itu adalah termasuk awan jenis cumulus.

D. Pembahasan 1. Radiasi Surya

(30)

seluruhnya diserap oleh bumi tetapi sebagian akan diabsorbsi, dipantulkan, dipancarkan dan dibiaskan. Jumlah radiasi matahari yang diterima oleh bumi berbeda-beda. hal ini disebabkan oleh :

a. Jarak dari matahari : Semakin dekat dengan matahari maka radiasi yang diterima juga semakin besar dan semakin jauh jarak dengan matahari maka radiasi yang diterima juga semakin sedikit.

b. Intensitas radiasi matahari : Semakin besar nilai intensitas radiasi maka radiasi yang diterima juga semakin besar dan semakin kecil nilai intensitas radiasi maka radiasi yang diterima juga semakin kecil.

c. Lamanya penyinaran matahari : Lamanya radiasi juga akan mempengaruhi kuantitas, kualitas dan intensitas karena adanya kelengasan yang jenuh sehingga radiasi surya tidak sampai pada permukaan bumi.

d. Atmosfer dalam penyaluran sinar matahari mencapai bumi akan melewati atmosfer dimana selama perjalanannya itu akan mengalami beberapa hambatan sehingga energi yang diterima juga akan mengalami pengurangan yang disebabkan oleh:

1) Absorbsi, yaitu penyerapan energi sinar matahari yang dilakukan oleh uap air, O2, O3 dan CO2.

2) Refleksi pemantulan energi sinar matahari oleh partikel-partikel yang berdiameter lebih besar dari gelombnag cahaya, contoh: awan.

3) Scattering, pembauran cahaya oleh partikel-partikel yang berdiameter kurang dari gelombang cahaya, contoh : uap dan aerosol.

(31)

menggunakan alat solarimeter. Semakin siang, nilai datanya semakin besar karena pada siang hari intensitas penyinaran matahari sangat tinggi.

2. Tekanan udara

Tekanan udara adalah tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam setian luas tertentu. Tekanan udara diukur berdasarkan tekanan gaya pada permukaan dengan luas tertentu, misalnya 1 cm2. Satuan yang digunakan adalah atmosfer (atm),millimeter kolom air raksa (mmHg) atau milibar (mbar). Tekanan udara patokan (sering juga disebut) tekanan udara normal) adalah tekanan kolom udara setinggi lapisan atmosfer bumi pada garis lintang 450 dan suhu 00C. besarnya tekanan udara tersebut dinyatakan sebagai 1 atm. Tekanan sebesar 1 atm ini setara dengan tekanan yang diberikan oleh kolom air raksa setinggi 760 mm. satuan tekanan selain dengan atm atau mmHg juga dapat dan sering dinyatakan dalam satuan kg/m2.Konversi antara satuan tekanan udara tersebut adalah 1 atm = 760 mmHg = 14,7 Psi = 1,013 mbar. Alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer. Tekanan udara berkurang dengan bertambahnya ketinggian tempat(elevasi atau altitude). Hubungan antara tekanan udara dengan ketinggian dapat dilihat pada persamaan laplace sebagai berikut H = k(1+¥t)log(β0/βh). Hubungan antara tekanan udara dengan ketinggian tempat itu dimanfaatkan dalam merancang alat untuk pengukuran ketinggian tempat yang disebut altimeter. Tekanan udara dipengaruhi oleh suhu, jika suhunya naik, air raksa akan mengembang dan jika suhunya turun, air raksa akan menyusut. Karena itu pengukuran tekanan udara di daerah tropis cenderung menunjukkan angka yang lebih tinggi.

(32)

penyusunnya semakin ke atas semakin berkurang, sifat udara yang dapat dimampatkan, kekuatan gravitasi semakin ke atas semakin lemah, adanya veriasi secara vertikal di atmosfer yaitu setelah lapisan troposfer. Tekanan udara secara horisontal yaitu sebaran variasi tekanan udara dipengaruhi suhu udara, bahwa daerah yang suhu udaranya tinggi maka tekanan udaranya rendah dan daerah yang suhu udaranya rendah maka tekanan udaranya tinggi. Pola penyebaran tekanan udara horisontal dipengaruhi oleh lintang tempat, penyebaran daratan dan lautan, dan pergeseran posisi matahari tahunan.

3. Suhu ( suhu tanah dansuhu udara )

Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda. Alat untuk mengukur suhu adalah termometer, bisa juga dengan termohigrograf. Dalam kehidupan sehari-hari untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indra peraba. Sklala yang biasa digunakan untuk mengukur suhu biasanya menggunakan skala celcius, kalau skala internasionalnya menggunakan kelvin.

Faktor-faktor yang mempengaruhi suhu di permukaan bumi ialah :

a. Jumlah radiasi yang diterima b. Pengaruh daratan atau lautan c. Pengaruh ketinggian tempat

d. Pengaruh angin secara tidak langsung, misalnya angin yang membawa panas dari sumbernya secara horizontal.

e. Penutup tanah, tanah yang ditutup vegetasi mempunyai temperatur yang kurang daripada tanah tanpa vegetasi.

f. Tipe tanah, tanah-tanah gelap indeks suhunya lebih tinggi.

(33)

namun baru bisa secara mikro. Memodifikasi suhu tanah dengan menggunakan mulsa plastik.

4. Kelembaban tanah dan udara

Kelembaban adalah tingkat kebasaan udara karena adanya uap air yang terkandung di udara. Kandungan uap air di udara hangat lebih banyak dari pada kandungan air dalam udara dingin. Alat yang digunakan untk mengukur kelembaban udara adalah higrometer, namaun bisa juga dengan termohigrograf sekalian dengan pengukuran suhu udara.

Kelembaban tanah merupakan keadaan keseimbangan kandungan air dengan suhu di dalam tanah yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Penentu utamanya adalah kandungan air dan suhu. Kelembaban udara yaitu banyaknya kadar uap air yang ada di udara. Keadaan kelembaban di atas permukaan bumi berbeda-beda. Pada umumnya kelembaban yang tertinggi di daerah khatulistiwa sedangkan yang terendah pada lintang 400C. Daerah rendah ini disebut horse latitude, curah hujannya kecil. Besarnya kelembaban suatu daerah merupakan faktor yang dapat menstimulasi curah hujan.

Di dalam atmosfer selalu ada uap air yang jumlahnya tidak tetap. Uap air adalah suatu gas yang tak dapat dilihat, yang merupakan salah satu bagian dari atmosfer. Dalam klimatologi, yang dimaksud dengan kelembaban udara adalah kelembaban nisbi udara (Relatif Humidity/RH) yaitu perbandingan antara banyaknya uap air saat itu dan uap air maksimum yang dapat dikandung oleh hawa saat itu (temperature itu) pula. Kelembaban udara berbanding terbalik dengan suhu udara. Semakin tinggi suhu udara, maka kelembaban udaranya semakin kecil. Hal ini dikarenakan dengan tingginya suhu udara akan terjadi presipitasi (pengembunan) molekul air yang dikandung udara sehingga muatan air dalam udara menurun.

(34)

aktual di udara tetap maka kelembaban relatif udara akan berkurang, demikian sebaliknya. Kelembaban rlatif yang tinggi pada padi hari pada saat suhu udara mencapai titik suhu terndah bila bersentuhan dengan benda yang suhunya lebih rendah dari titik embun maka akan terbentuk embun. Kelembaban relatif menurut tempattergantung pada suhu yang menentukan kapasitas udara untuk menampung uap air aktual di tempat tersebut. Kandungan uap air di suatu tempat ditentukan oleh ketersesiaan air dan energi untuk menguapkannya. 5. Curah hujan

Hujan adalah uap air di atmosfer yang mengembun menjadi butir-butir air dan jatuh ke tanah. Satuan ukuran hujan adalah mm. yang dimaksud dengan banyaknya hujan adalah tinggi air hujan bila tidak ada yang merembes ke dalam tanah. Alat pengukur curah hujan adalah penakar hujan yang disebut ombrometer, besar curah hujan dapat diketahui dengan mengukur banyaknya air hujan yang yang telah tertampung di gelas ukur. Sedangkan pada ombrograf cukup membaca grafik pada kertas untuk mengetahui curah hujan.

Hujan merupakan susunan kimia yang cukup kompleks dan bervariasi dari tempat yang satu ke tempat yang lain, dari musim ke musim pada tempat yang sama dan dari waktu hujan yang berbeda. Air hujan terdiri atas ion-ion natrium, kalium, kalsium, khlor, bikarbonat, dan sulfat yang merupakan jumlah yang besar bersama-sama. Sebagai patokannya adalah tiap 100 cc air hujan yang tertampung dalam ombrometer sama dengan 10 mm curah hujan. Pengamatan terhadap curah hujan tidak dilakukan pada praktikum kali ini dikarenakan pada saat pelaksanaan praktikum tidak turun hujan. Curah hujan diukur tiap hari dari data tersebut dapat dihitung curah hujan tiap bulan dan akhirnya curah hujan tahunan.

6. Angin

(35)

Angin merupakan udara yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan udara yang lebih rendah. Komponen angin yang biasanya diukur adalah kecepatan angin dan arah angin. Arah angin adalah darimana datangnya dan bertiupnya angn yang dinyatakan dalam sudut kompas. Alat yang digunakan untu mengetahui arah angin adalah wind vane. Kecepatan angin adalah besarnya atau cepatnya angin yang bertiup dan diukur menggunakan anemometer.

Di stasiun-stasiun Klimatologi, pengamatan kecepatan angin biasanya dipasang pada ketinggian 2 m. Nilai dari kecepatan angin diperoleh dengan menghitung selisih antara skala awal dan skala akhir yang ada pada anemometer. Angin akan bertiup pada suatu wilayah ke wilayah lain dengan membawa uap air yang dikandungnya.Pada wilayah-wilayah dimana angin bertiup berasal dari daerah gersang atau panas maka angin tersebut kurang mengandung uap air sehingga angin tersebut bersifat hangat. Akibatnya, wilayah atau daerah yang dilewati akan dipengaruhi oleh angin yang bersuhu tinggi dari tempat yang dilewati. Sebaliknya angin yang berasal dari daerah perairan banyak mengandung uap air sehingga akan mempengaruhi kandungan uap air pada daerah yang dilewatinya.

Dalam pertanian angin dapat berfungsi untuk membantu penyerbukan pada tanaman. Dengan adanya angin maka serbuk-serbuk sari yang ada pada unya dapat membuahi kepala putik sehingga dapat membantu proses reproduksi tanaman. Selain mempunyai dampak positif untuk pertanian, angan juga mempunyai dampak negatif. Jika angin yang bertiup terlali kencang maka dapat mengakibatkan tanaman-tanaman roboh. Hal itu dapat berdampak buruk jika menimpa tanaman musiman yang belum waktunya panen dan menyebabkan kerugian yang lumayan besar.

7. Evaporasi

(36)

atau tangki yang berisi air bersih. Dinding bejana berwarna putih atau putih metalik, hal ini ditunjukkan untuk mengurangi pengaruh radiasi. Pada pengamatan tersebut alat yang digunakan untuk mengukur evapotranspirasi adalah evaporimeter yang menggunakan bejana penguapan berupa panci yang berisi air bersih dan berwarna metalik (silver) yang bertujuan untuk mengurangi pengaruh radiasi. Nilai evaporasi merupakan nilai dari selisih tinggi permukaan dari dua kali pengukuran setelah nilai curah hujan.

Ketika air dipanaskan oleh sinar matahari, permukaan molekul-molekul air memiliki cukup energi untuk melepaskan ikatan molekul air tersebut dan kemudian terlepas dan mengembang sebagai uap air yang tidak terlihat di atmosfir. Nilai evaporasi merupakan selisih permukaan (tinggi) dari dua kali pengukuran setelah nilai curah hujan apabila terjadi hujan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi evaporasi adalah sebagai berikut:

a. Suhu, makin tinggi suhunya, penguapan makin cepat. b. Angin, makin cepat angin, penguapan makin cepat.

c. Susunan/kualitas air. Penguapan akan berubah secara kebalikan sejalan dengan kadar garam dan air. Penguapan akan lebih tinggi pada air tawar daripada air asin.

d. Tekanan udara/uap air di atmosfer, jika tekanan udara di atas permukaan air rendah, maka penguapan menjadi lebih besar. e. Sifat dan bentuk permukaan. Permukaan tanah, tanah yang

bervegetasi.

Jadi evaporasi adalah proses perubahan air dari bentuk cair menjadi gas dan perpindahannya dari suatu permukaan benda ke atmosfer dan ini terjadi pada tanaman.

8. Awan

(37)

kondensasi yang banyak sekali pada ruang basah, adanya kenaikan tingkatan kelembapan relatif dengan disertai banyak inti kondensasi/sublimasi dan adanya pendinginan. Adanya pendinginan merupakan sebab utama terjadinya awan. Pendinginan ini disebabkan oleh adanya penurunan tekanan, karena udara naik secara teratur, atau kenaikan udara ini disebabkan oleh adanya paksaan pegunungan.

Awan adalah gumpalan uap air yang terapung di atmosfer. Berdasarkan data praktikum diketahui bahwa jenis awan pada hari tersebut yaitu stratus, strato cumulus, cirro stratus, alto stratus, cumulus, dan cirrus pada ketinggian tertentu. Dan warnanya putih keabu-abuan, putih, keputih-putihan, kelabu, dan putih. Awan mempengaruhi nilai intensitas radiasi surya karena dengan adanya awan menghalangi pancaran sinar ke bumi.

Klasifikasi awan adalah sebagai berikut:

a. Famili awan tinggi: cirrus, cirro cumulus dan cirrostratus b. Famili awan sedang: altocumulus dan altostratus

c. Famili awan rendah: stratus, nimbo stratus dan stratocumulus d. Famili awan tumbuh vertical: cumulus; cumulus nimbus dan

nimbo stratus

E. Komprehensif

Cuaca adalah kondisi sesaat dari atmosfer dan perubahannya pada lokasi tertentu dan bersifat spesifik. Karakteristik dari cuaca dalam jangka waktu yang panjang dan sangat lama pada luasan wilayah tertentu dinamakan iklim. Komponen cuaca iklim meliputi : radisi matahari, tekanan udara, suhu, kelembaban, curah hujan, angin, evaporasi dan awan.

(38)

mengembang jadi tekanan menjadi rendah.dengan adanya perbedaan tekanan udara maka akan berakibat adanya udara yang bergerka atau disebut angin, angin bergerak dari tekanan tinggi ketekanan rendah. Radiasi matahari juga memepengaruhu penguapan pada tanah maupun tumbuhan. Adanya angin dan radiasi matahari akan menyebabkan adanya hujan karenan uap air karena radiasi matahari akan dibawa angin untuk berkumpul jadi satu yang membentuk awan dan dengan adanya awan maka akan turun hujan.

F. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, ada beberapa poin poin yang dapat diambil yaitu :

1. Kesimpulan

a. Cuaca adalah keadaan atmosfer pada jangka waktu tertentu dan sifatnya berubah-ubah, sedangkan iklim merupakan keadaan rata-rata cuaca suatu wilayah dalam kurun waktu yang lama.

b. Ilmu yang mempelajari macam-macam iklim di muka bumi dan faktor-faktor yang menentukannya disebut dengan klimatologi. Klimatologi tidak dapat terlepas dari meteorologi, sehingga kadang-kadang meteorologi di anggap sama dengan klmimatologi. Meteorologi mempelajari proses cuaca lapisan atmosfer bawah (lapisan troposfer), sedangkan klimatologi terutama mempelajari hasil proses cuaca.

c. Komponen cuaca dan iklim dipengaruhi oleh radiasi surya, tekanan udara, suhu (suhu udara dan suhu tanah), pH dan kelembaban, curah hujan, angin, evapotranspirasi, dan awan.

(39)

e. Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh udara karena beratnya tiap 1 cm2 bidang mendatar dari permukaan bumi sampai batas atmosfer. Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara adalah barometer. Semakin tinggi tempat, tekanan udara akan berkurang. Tekanan udara mengalir dari tempat bertekanan tinggi ke tempat bertekanan lebih rendah.

f. Suhu merupakan derajat panas atau dingin suatu benda atau dapat dinyatakan sebagai energi kinetis rata-rata suatu benda. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu disebut termometer.

g. Kelembaban adalah konsentrasi uap air di udara. Alat untuk mengukur kelembaban udara maupun kelembaban tanah disebut termohigrograf.

h. Hujan adalah uap air di atmosfer yang mengembun menjadi butir-butir air dan jatuh ke tanah. Satuan ukuran hujan adalah mm. Alat pengukur curah hujan adalah penakar hujan yang disebut ombrometer, besar curah hujan dapat diketahui dengan mengukur banyaknya air hujan yang yang telah tertampung di gelas ukur. Sedangkan pada ombrograf cukup membaca grafik pada kertas untuk mengetahui curah hujan.

i. Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah.

j. Evaporasi adalah penguapan tanah yang disebabkan oleh radiasi matahari. Alat yang digunakan untuk mengukur evaporasi adalah evaporimeter.

(40)

2. Saran

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Anonima. 2008. Pentingnya Pemahaman Unsur Cuaca. http://www.jplh.or.id. Anonimb. 2009. Kelembaban Udara. http://abuhaniyya.wordpress.com. Anonimc. 2009. Seputar Angin. http://one.indoskripsi.com/.

Buckman, Brady. 1982. Dasar Klimatologi. Erlangga. Jakarta. Darldjoeni. 2000. Prinsip Kerja Peralatan Klimatologi. UT. Jakarta.

Doorenbos. 1977. Peralatan Agroklimatologi dalam Menunjang Dunia Pertanian Secara Umum. Bina Insan Press. Jakarta.

Foth, Henry D. 1991. Dasar-Dasar Ilmu Tanah edisi ke-7. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Foth, Henry D. 1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanah edisi ke-6. Erlangga. Jakarta Guslim, O.K Nazaruddin H, Roeswandi, A. Hamdan, dan Rosmayati. 1987.

Klimatologi Pertanian. USU Press. Medan. Handoko. 1993. Klimatologi Dasar. Pustaka Jaya. Bogor.

Herlina.2003. Jurnal Ilmu-ilmu Hayati. UniversitasBrawijaya. Malang.

Hutabarat. 1986. Manfaat Klimatologi Bagi Pertanian. Bumi Penerbit. Surabaya. Jason. 2010. Yang Dimaksud Kelembaban Udara. www. Answers.yahoo.com. Karim, K. 1985. Dasar-Dasar Klimatologi. Jurnal Agrista. 2 (2): 127-137

Lakitan, Benyamin. 1994. Dasar-Dasar Klimatologi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

LIPI. 2008. Agroklimatologi – Alat dan Prinsip Kerja. http://www.lipi.go.id Leonheart, 2010.

http://taufikanugrah.blogspot.com/2010/04/unsur-unsur-cuaca-dan-iklim.html

Martha W.J. 1993. Mengenal Dasar–Dasar Hidrologi. Nova. Bandung. Masson, B. J. & Cloud. 1962. Rain And Rain Making, Cambridge. London. http://echievitanovita.blogspot.com/2012/02/laporan-agroklimatologi-suhu.html Benyamin, Lakitan. 1997. Klimatologi Dasar. Radja Grafindo Persada. Jakarta. Hanafiah, Kemas Ali. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. PT. Radja Grifindo Persada. Jakarta.

Handoko. 1994. Klimatologi Dasar. Pustaka Jaya. Bogor.

Gambar

Gambar 1.1Sunshine Recorder tipe Campbell Stokes
Gambar 1.2 Barometer
Tabel 1.2 Pengamatan dengan termometer
Tabel 1.3 Pencatatan kelembaban udara dengan termohigrograf
+2

Referensi

Dokumen terkait

(3) Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap praktik manajemen laba. Keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini adalah pemilihan bjek penelitian

Selanjutnya pada aspek kontrol dan perhatian orang tua terhadap anak sangat kurang yaitu pada observasi pertama, tanggal 11 Juli 2016 pukul 14.20 WIB peneliti melihat

Artinya sudah tahu apa yang ingin dicari atau dibutuhkan; (2)Non IT literate yaitu pengguna yang diberikan fasilitas penelusuran (browsing) yang mencari satu persatu

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai prinsip-prinsip yang terkandung dalam Good Corporate Governance pada Bank Rakyat Indonesia

Penelitian yang dilakukan ini memiliki tujuan untuk mengevaluasi akurasi citra satelit Worldview-2 dengan memperhatikan variasi kondisi jumlah titik, persebaran titik , serta titik

Villagonzalo, E.C., (2014), Process Oriented Guided Inquiry Learning An Effective Approach In Enhancing Students Academic Performance, the DLSU Research

Pelaksanaan pembelajaran tolak peluru gaya ortodok dengan menggunakan alat modifikasi dari bola plastik pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sanggau Ledo

18 Hal ini senada dengan penelitian yang menyatakan bahwa: Pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus pada masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di