• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skripsi Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Bidang Ilmu Pemerintahan SKRIPSI. Oleh STEPHANY AGUSFINA NIM:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Skripsi Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Bidang Ilmu Pemerintahan SKRIPSI. Oleh STEPHANY AGUSFINA NIM:"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1

IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN IMUNISASI VAKSIN POLIO DI PUSKESMAS MELAYU KOTA

PIRING KECAMATAN TANJUNGPINANG TIMUR 2017.

Skripsi Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Bidang Ilmu Pemerintahan

SKRIPSI

Oleh

STEPHANY AGUSFINA NIM: 110565201160

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

(2)

2 ABSTRAK

Dalam Permenkes no 42 tahun 2013 penyelenggaraan imunisasi adalah serangkaian kegiatan perencanaan, monitoring dan evaluasi kegiatan imunisasi. Pasal 3 ayat 4 berbunyi vaksin untuk imunisasi harus memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan perundang - undangan. Mulai pembuatan program sebagai rencana pelaksanaan kemudian monitoring dan evaluasi dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Pelaksanaan program dilakukan oleh Puskesmas, Vaksin yang diberikan kepada bayi berumur mulai 0 bulan - 7 hari diberikan oleh Dinas Kesehatan. Vaksin yang beredar di produksi oleh Bio Farma sebagai yang memproduksi dan di uji melalui BPOM (Badan Peneliti Obat dan Makanan) verivikasi halal oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia) sebagai badan pengawas adalah Ikatan Dokter Anak Indonesia. Vaksin yang disalurkan sesuai dengan data batita yang berada di ruang lingkup Puskesmas Melayu Kota Piring Tanjungpinang. Pemberian imunisasi tersebut bertujuan untuk, menjaga kesehatan anak khususnya batita (bayi dibawah tiga tahun) karena dengan imunisasi yang dilakukan oleh Puskesmas batu 6 Melayu Kota Piring Kota Tanjungpinang akan membawa kesejahteraan pada masyarakat khususnya kota Tanjungpinang. Program Pemerintah ini dilaksanakan oleh Puskesmas dan dibantu oleh Posyandu yang berada di sekitar Puskesmas. Penelitian ini bertujuan bagaimana cara pelaksanaan imunisasi sehingga tercapainya target di Puskesmas Melayu Kota Piring kota Tanjungpinang. Pembahasan dalam skripsi ini mengacu pada teori Said Zainal Abidin dalam Dedi Mulyadi (2015:38-39). Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Tekhnik pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun yang

(3)

3

dijadikan sebagai informan dalam penelitian ini sebanyak 10 orang. Hasil penelitian bahwa pemberian vaksin imunisasi terhadap batita di Puskesmas batu 6 Melayu Kota Piring Kota Tanjungpinang sudah cukup baik, walau dalam pelaksanaan ada kendala tetapi dengan usaha yang dilakukan pihak Puskesmas dapat memenuhi target sasaran yang diharapkan oleh Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang.

(4)

4 ABSTRACT

In minster of health regulation year 2013 organization of immunization are series of planning, monitoring and evaluation immunization activity. In actifity 3 clause 4 rang vaccine to immunization must have circular clearance as per the provisions are law and regulation. Star making program as implementation concept then monitoring and evaluation doing by health service of Tanjungpinang, programme administration was done by community health center, vaccine that already given to baby from o month 7 days were give by health service. Vaccine were circulate produced by Bio farma as producing and tested Via BPOM (the research agency of drug and food). The institution investigator of drug and food, kosher verify by MUI (Majelis Ulama Indonesia) Scholars assembly of Indonesia as the regulatory body is Indonesians pediatrics society. The vaccine that distributed according to toddler data which is in the scope of community health center Melayu Kota Piring Tanjungpinang City. The aim giving immunization is to keep the child’s health toddler especially (baby under 3 years old) because by immunization which is conducted by community health center stone six Melayu Kota Piring Tanjungpinang City Will bring prosperity on society especially Tanjungpinang city. This government program is held by clinic and assisted by community health center that which in around clinic. This research is aim how to implementation immunization so the achievemen of the target in clinic Melayu Kota Piring Tanjungpinang city. The discussion in this under graduate the sisrefers to theory Said Zainal Abidin Dedi Mulyadi (2015: 38 - 39). This research method is used descriptive qualitative. Data collekction techniques. Which is conductednis using observation, interview and documentation.As for made as

(5)

5

informan in this research as much ten people. The research result that giving vaccine immunization to toddler in community health center batu 6 Melayu Kota Piring Tannjungpinang city is good enough, althought in implementation there are abstacles but by effort made community health center party can ful fill target that which are expected by public health office of Tanjungpinang.

(6)

6

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk menciptakan manusia Indonesia yang cerdas bermutu dan berkualitas tentunya berkaitan erat dengan masalah kesehatan. Dalam hal ini Pemerintah sangat memperhatikan tentang kesehatan masyarakat khususnya anak - anak sebagai penerus bangsa. Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di bidang kesehatan Pemerintah melakukan berbagai program. Melalui Dinas Kesehatan, Rumah Sakit, Puskesmas serta Posyandu ditingkat rendah yang berada di lingkungan masyarakat.

Urusan kesehatan menjadi prioritas penting bagi Pemerintah untuk dapat melayani masyarakat kecil yang dulunya kurang diperhatikan. Sekarang adanya jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat), kartu sehat dan sebagai prioritas buat masyarakat kecil. Khusus bagi batita (bayi berumur tiga tahun) diadakan program imunisasi, yang diberikan sejak bayi berusia nol bulan sampai tiga tahun. Indonesia dinyatakan bebas polio oleh WHO tahun 2014. Polio adalah usaha membuat seseorang kebal terhadap penyakit tertentu, pemberian virus yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh. Tujuan polio adalah memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit yang dapat mencegah lumpuh layu dan cacat tubuh.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang, maka penulis dapat merumuskan masalah yang terjadi yaitu bagaimana cara pelaksanaan imunisasi sesuai Pasal 1 Ayat 3 Peraturan Menteri Kesehatan nomor 42 Tahun 2013 di Puskesmas Melayu Kota Piring?

(7)

7 C. Tujuan Dan Kegunaan

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dari yang penulis lakukan yaitu mengetahui bagaimana pelaksanaan imunisasi sesuai Pasal 1 Ayat 3 Peraturan Menteri Kesehatan nomor 42 Tahun 2013 di Puskesmas Melayu Kota Piring?

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini terbagi menjadi dua bagian yaitu:

a. Untuk Akademis

Sebagai bahan referensi dan acuan bagi penerapan ilmu dan pengetahuan khususnya ilmu pemerintahan, agar mengetahui dan memahami secara fakta dari pelaksanaan imunisasi tersebut.

b. Untuk Praktik

Kegunaan dalam penelitian ini yaitu dapat dijadikan sebagai acuan. Menjadi masukan atau saran, untuk Pemerintah maupun dari masyarakat. Bagaimana Puskesmas melakukan sosialisasi dengan menjelaskan apa vaksin itu sebenarnya, dan bagaimana vaksin tersebut aman untuk anak mereka. Tindakan Pemerintahan atau Dinas Kesehatan dalam hal tersebut, akan membentuk sebagian masyarakat yang masih belum mengerti dengan vaksin. Perlu pendekatan, penjelasan dari pihak terkait terutama Puskesmas atau Lembaga Kesehatan.

(8)

8 Bahan dan Metode .

1. Kebijakan

Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh Dye “kebijakan publik maksudnya adalah apapun yang Pemerintah pilih untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan”. Pendapat yang senada dengan Dye adalah pendapat Edward III dan Sharkansky mengemukakan kebijakan publik adalah: “apa yang dikatakan dan dilakukan, atau tidak dilakukan. Kebijakan merupakan serangkaian tujuan dan sasaran dari program - program Pemerintah” (Edward III dan Sharkansky dalam Widodo, 2001;190).

Pendapat Edward III dan Sharkansky juga mengisyaratkan adanya apa yang dilakukan. Hal ini berkaitan dengan tujuan dan sasaran yang termuat dalam program - program yang telah dibuat oleh Pemerintah. Solichin Abdul Wahab dalam bukunya yang berjudul analisis kebijakan dari formulasi ke implementasi kebijaksanaan Negara mengutip pendapat Friedrich mengartikan kebijakkan: “kebijakan adalah suatu tindakan yang mengarah pada tujuan yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau Pemerintah dalam lingkungan tertentu sehubungan dengan adanya hambatan - hambatan tertentu seraya mencari peluang - peluang untuk mencapai tujuan atau mewujudkan sasaran yang diinginkan” (Friedrich dalam Wahab, 1997;3).

Berdasarkan pengertian di atas, kebijakan publik merupakan serangkaian instruksi dari para pembuat keputusan kepada pelaksana kebijakan yang mengupayakan baik tujuan - tujuan dan cara - cara untuk

(9)

9

mencapai tujuan tersebut. Kebijakan publik ini dipengaruhi oleh beberapa lingkungan yaitu lingkungan pembuatan, lingkungan implementasi, dan lingkungan evaluasi. Kartasasmita juga mengemukakan pengertian kebijakan merupakan upaya untuk memahami dan mengartikan:

a) Apa yang dilakukan (atau tidak dilakukan) oleh Pemerintah mengenai suatu masalah.

b) Apa yang menyebabkan atau yang mempengaruhinya.

c) Apa pengaruh dan dampak dari kebijakan tersebut, (Widodo, 2001;189). Berdasarkan pendapat diatas, kebijakan bukan hanya mengenal apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh Pemerintah, melainkan juga apa yang menyebabkan atau yang mempengaruhinya sampai suatu kebijakan timbul. Kebijakan lahir untuk memecahkan masalah atau isu yang berkembang di masyarakat, sehingga dapat diketahui pengaruh dan dampaknya dari kebijakan tersebut. Miriam Budiardjo mengemukakan pengertian kebijakan (policy) adalah suatu kumpulan keputusan yang diambil oleh seorang pelaku atau oleh kelompok politik dalam usaha memilih tujuan - tujuan dan cara - cara untuk mencapai tujuan itu (Budiardjo, 2000;56).

Kebijakan Pemerintah tentang pentingnya imunisasi bagi anak. Imunisasi biasa diberikan kepada anak bayi yang berusia 7 hari, dan nanti akan diberikan imunisasi secara teratur. Imunisasi dasar yang lengkap adalah pada saat anak berumur < 1 tahun itu sangat tepat, karena dengan diberikannya imunisasi bagi anak bayi itu berarti dapat menjaga atau

(10)

10

melindungi ketahanan dari daya tahan tubuh bayi tersebut. Banyak sekali manfaat yang dapat diambil dari adanya program imunisasi tersebut.

Bagi kesehatan serta pertumbuhan dan perkembangan anak - anak kita kelak di kemudian hari. Karena memang ketika bayi baru lahir saja sudah harus mendapatkan vaksinasi imunisasi bagi bayi baru lahir ini. Untuk itulah pentingnya kita mengenal akan berbagai jenis vaksinasi dan juga manfaat vaksinasi imunisasi bagi bayi batita (bayi berumur tiga tahun) buah hati kita masing - masing.

Tujuan pemberian imunisasi dasar lengkap pada saat bayi diharapkan akan memberikan fungsi serta manfaatnya dalam hal untuk melindungi bayi yang kadar imunitas tubuhnya masih sangat rentan dari penyakit yang bisa dan dapat menyebabkan bila tidak melakukan imunisasi, beberapa penyebabnya yaitu kesakitan, kecacatan, ataupun bahkan kematian pada bayi. Pembagian jenis imunisasi wajib dan imunisasi tambahan (dianjurkan). Untuk imunisasi wajib, Pemerintah mewajibkan 5 jenis vaksinasi bayi / anak, yaitu: BCG, Polio, Hepatitis B, DPT, dan Campak. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kelima jenis imunisasi tersebut diwajibkan karena dampak akibat pengaruh dari penyakit tersebut dapat menyebabkan kecacatan hingga kematian.

2. Implementasi

Implementasi dimaksudkan membawa ke suatu hasil (akibat) melengkapi dan menyelesaikan, implementasi juga dimaksudkan menyediakan sarana (alat) untuk melaksanakan sesuatu, memberikan hasil

(11)

11

yang bersifat praktis terhadap sesuatu, memberikan hasil yang bersifat praktis terhadap sesuatu. Pressman dan Wildavsky mengemukakan bahwa: “implementation as to carry out, accomplish, fullfil produce, complete” maksudnya: membawa, menyelesaikan, mengisi, menghasilkan, melengkapi (Pressman dan Wildavsky, 1978;21).

Jadi implementasi dapat dimaksudkan sebagai suatu aktivitas yang berkaitan dengan penyelesaian suatu pekerjaan dengan penggunaan sarana (alat) untuk memperoleh hasil. Apabila dikaitkan dengan kebijakan publik, maka kata implementasi kebijakan publik yang telah ditetapkan / disetujui dengan penggunaan sarana (alat) untuk mencapai tujuan kebijakan. Pengertian implementasi dikemukakan oleh Solichin Abdul Wahab dalam bukunya analisis kebijakan dari formulasi ke implementasi kebijaksanaan Negara yaitu: “implementasi adalah tindakan - tindakan yang dilakukan oleh individu atau Pejabat kelompok Pemerintah atau swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan - tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan” (Wahab, 2001:65).

Implementasi merupakan tindakan - tindakan untuk mencapai tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan. Tindakan tersebut dilakukan baik oleh individu, Pejabat Pemerintah ataupun swasta, Dunn mengistilahkannya implementasi secara lebih khusus, menyebutnya dengan istilah implementasi kebijakan dalam bukunya yang berjudul analisis kebijakan publik. Menurutnya implementasi kebijakan (policy implementation) adalah pelaksanaan pengendalian aksi - aksi kebijakan di dalam kurun waktu tertentu (Dunn, 2003;132).

(12)

12

Berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan suatu program, Subarsono dalam bukunya yang berjudul analisis kebijakan publik (konsep, teori dan aplikasi), mengutip pendapat G. Shabbir Cheema dan Dennis A. Rondenelli mengemukakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan program - program Pemerintahan yang bersifat desentralisasi. Faktor - faktor tersebut diantaranya:

a Kondisi Lingkungan.

Lingkungan sangat mempengaruhi implementasi kebijakan, yang dimaksud lingkungan ini mencakup lingkungan sosio kultural serta keterlibatan penerima program.

b Hubungan Antar Organisasi.

Dalam banyak program, implementasi sebuah program perlu dukungan dan koordinasi dengan instansi bagi keberhasilan suatu program.

c Sumber Daya Organisasi Untuk Implementasi Program.

Implementasi kebijakan perlu di dukung sumber daya baik sumber daya manusia maupun sumber daya non manusia.

(13)

13

d Karakteristik Dan Kemampuan Agen Pelaksana.

Yang dimaksud karakteristik dan kemampuan agen pelaksana adalah mencakup struktur birokrasi, yang semuanya itu akan mempengaruhi implementasi suatu program (Subarsono, 2006;101).

Berdasarkan pendapat dari G. Shabbir Cheema dan Dennis A. Rondinelli tersebut terdapat faktor yang menentukan keberhasilan suatu implementasi kebijakan yang diterapkan, kegagalan atau keberhasilannya bisa diukur oleh faktor - faktor yang dapat mempengaruhi kebijakan. Pemerintahan Pusat dalam melaksanakan kebijakan dapat melakukan upaya untuk mendorong Pemerintahan Daerah dalam program - program pembangunan dan pelayanan yang sejalan dengan kebijaksanaan nasional.

3. Imunisasi

Vaksin adalah suatu suspensi mikro organisme hidup yang dilemahkan atau mati atau bagian argenik, agen ini yang diberikan pada hospes potensial untuk menginduksi imunitas dan mencegah penyakit yang paling murah dan efektif. Imunisasi adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja memberikan imunisasi. Pada bayi atau anak sehingga terhindar dari penyakit. Menurut Proverawati dan Andhini (2010) imunisasi adalah salah satu cara untuk menjadikan kebal pada bayi dan anak dari berbagai penyakit, diharapkan anak atau tubuh bayi tetap dalam keadaan sehat. Pada dasarnya dalam tubuh manusia sudah memiliki pertahanan secara mandiri agar berbagai kuman yang masuk dapat dicegah, pertahanan tubuh tersebut meliputi pertahanan spesifik dan non spesifik seperti komplemen dan magrofag dimana yang

(14)

14

pertama kali memberikan peran ketika ada kuman masuk ke dalam tubuh. Manfaat dan tujuan imunisasi adalah memberikan kekebalan pada tubuh bayi terhadap penyakit tertentu.

D. Konsep Operasional

Konsep operasional merupakan unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel, dengan kata lain konsep operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Adapun fungsi dari konsep operasional adalah sebagai alat untuk mengindentifikasi fenomena atau gejala - gejala yang diamati dengan jelas, logika, atau penalaran yang digunakan oleh peneliti untuk menerangkan fenomena yang diteliti atau dikaji.

Faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan suatu program, Subarsono dalam bukunya yang berjudul analisis kebijakan Publik (konsep, teori dan aplikasi), mengutip pendapat G. Shabbir Cheema dan Dennis A. Rondenelli mengemukakan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi implementasi. Faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan program imunisasi sebagai berikut:

a) Kondisi lingkungan yaitu mengetahui alasan dari beberapa masyarakat yang tidak bisa membawa anaknya ke Posyandu atau Puskesmas. Sebagian besar alasannya dari masyarakat yaitu sibuknya bekerja untuk memenuhi kebutuhan di rumah mereka. Karena sebagian di lihat dari sebagian latar pekerjaan mereka yaitu sebagian buruh pelabuhan, sebagian bekerja sebagai tukang jahit dan bekerja berjualan di pasar.

(15)

15

b) Hubungan antar organisasi yaitu dukungan dan bantuan untuk terlaksananya program imunisasi baik dari Dinas Kesehatan maupun Puskesmas Melayu Kota Piring. Di Dinas Kesehatan pegawai yang memegang program imunisasi dengan pegawai yang memegang Program imunisasi di Puskesmas saling berhubungan.

c) Sumber daya organisasi untuk implementasi program yaitu sumber daya dari program imunisasi tersebut yaitu berupa vaksin, dan dipenuhi dari Dinas Kesehatan sesuai sesuai dengan laporan atau data untuk memenuhi permintaan dari Puskesmas.

d) Karakteristik dan kemampuan agen pelaksana yaitu bagaimana cara Pegawai Puskesmas melayani dengan kemampuan mereka dan cara mereka agar anak tersebut mau divaksin, serta memberikan kesempatan untuk orang tuanya. Tidak takut atau anak mereka bisa di vaksin.

E. Metode Penelitian a. Jenis Penelitian

Penelitian tentang implementasi Peraturan Menteri Diknas No. 42 Tahun 2013 menggunakan metode Deskriptif kualitatif. Hamid Panglima (2007;14), bahwa dalam pendekatan kualitatif adalah sasaran kajian atau penelitian adalah gejala sebagai saling terkait atau penelitian adalah gejala sebagai saling terkait satu sama lain dalam hubungan fungsional dan yang keseluruhannya merupakan sebuah bulat dan menyeluruh atau sistematis. Deskriptif kualitatif agar dapat digambarkan realitas dalam pandangan masyarakat dengan Pemerintah dan Puskesmas itu sendiri.

(16)

16 b. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Kelurahan Melayu Kota Piring Puskesmas batu 6 Kota Tanjungpinang, pemilihan lokasi dikarenakan penulis merasa perlu membahas karena capaian Puskesmas tersebut jauh dari target yang diharapkan oleh Pemerintah.

c. Jenis Data

a) Data Primer

Data primer adalah data pokok dalam penelitian yang diperoleh dengan cara wawancara pihak Puskesmas tentang implementasi Menteri Dinkes Nomor 42 Tahun 2013 Pasal 1 Ayat 3.

b) Data Sekunder

Data sekunder yang penulis dapatkan dari Puskesmas yaitu data cakupan sasaran Puskesmas yang didapat dari Puskesmas batu 6 Melayu Kota Piring.

c) Informan

Informan adalah orang yang memberikan informan tentang seseorang atau organisasi kepada sebuah agensi. Informan yang memberikan informasi tentang fenomena yang terjadi di masyarakat yaitu tabel data dari pimpinan Puskesmas batu 6 Kota Piring sebagai berikut:

a) Teknik Dan Pengumpulan Data

(17)

17 1) Teknik Wawancara

Menurut Arikunto (2006:145), wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara yang digunakan oleh peneliti untuk mencari data tentang variabel latar belakang seseorang yang dilakukan dengan daftar pertanyaan. Adapun alat pengumpulan datanya berupa pedoman wawancara (interview quide).

Teknik Analisa Data

Penelitian ini menggunakan teori Moleong (2006;35) menyatakan analisa dan kualitatif adalah proses pengorganisasian, dan penguratan data kedalam pola dan kategori serta satu uraian dasar, sehingga dapat dikemukakan tema yang seperti disarankan oleh data. Penulis mendapatkan data tersebut dengan akurat dan benar. Penulis melakukan wawancara dengan dokter dan pegawai di Puskesmas.

Terkait dengan pencapaian target sasaran pemberian vaksin di Puskesmas batu 6 Melayu Kota Piring yang masih dibawah target maka Puskesmas melakukan tindakan yang akan memotivasi masyarakat untuk melakukan imunisasi ini.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berdasarkan penelitian dilapangan dalam pelaksanaan permenkes no 42 tahun 2013 tentang pelaksanaan imunisasi vaksin di Puskesmas Melayu Kota Piring kecamatan Tanjungpinang Timur menunjukkan hasil yang suddah cukup baik dalam mencapai taraget sasaran yang diinginkan oleh puskesmas,usaha yang

(18)

18

dilakukan oleh pegawai puskesmas sebagai pelaksana pemberin vin ini di Puskesmas dibantu oleh kader yang berada di tengah masyarakat sudah dilaksanakan sesuai aturan

Perumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang, maka penulis dapat merumuskan masalah yang terjadi yaitu bagaimana cara pelaksanaan imunisasi sesuai Pasal 1 Ayat 3 Peraturan Menteri Kesehatan nomor 42 Tahun 2013 di Puskesmas Melayu Kota Piring?

Lokasi penelitian dilakukan di Kelurahan Melayu Kota Piring Puskesmas batu 6 Kota Tanjungpinang, pemilihan lokasi dikarenakan penulis merasa perlu membahas karena capaian Puskesmas tersebut jauh dari target yang diharapkan oleh Pemerintah.

KESIMPULAN.

1. Pelkksanaan imunisasi di Puskesmas Melayu ota Piring Taanjungpinanag Timur diawasi dan di monitoring oleh Dinas kesehatan ota Tanjungpinang. 2. Usaha Puskesmas meyakinkan masyarakat dengan tidak masuknya vaksin

palsu.

3. Puskesmas perlu memberikan penyuluhan atau sosialisasi tentang pentingnya imunisasi

4. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang imunisasi menjadi kendala di lapangan dalam melaksanakan progrm pemberian vaksin.

(19)

19 Daftar Pustaka

Buku :

Abidin Zainal Said dalam Mulyadi Dedy. 2005: 38 - 39. Teori Kebijakan Publik, Jakarta: Salemba Humanika.

Agustino Leo. 2008;7. Dasar - dasar Kebijakan Publik, Bandung: Alfabeta. Arikunto, Suharsami. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, edisi

revisi v, Jakarta: Reneka Cipta Jakarta.

Anderson, 1979;3. Public policy making, (second ed), New york: Holt. Anderson dalam Tahir, 2014;12. Kebijakan Publik dan Transparansi

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, Jakarta: Alfabeta.

Anderson dalam Tahir, 2014;21. Kebijakan Publik dan Transparansi, Bandung; Alfabeta.

Budiardjo, Miriam. 2000;56. Dasar - dasar ilmu politik. PT. Gramedia Pustaka. Indonesia, Jakarta. Kencana.

Browne, Wildavsky dalam Nurdin, Usman. 2003; 7. Kebijakan, Jakarta: Media Pesada. Taylor.

Cleaves dalam Wahab. 2008:187. Analisis kebijakan: Dari formulasi ke implementasi kebijakan Negara, Jakarta: Bumi Aksara.

Dunn. 2003;132. Analisis kebijakan publik, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Dunn N. William. 2003;132. Public Policy Analysis: An Introduction, New Jersey: Pearson Education.

Dunn. 2003:132. Elemen Kebijakan Publik, Bandung: CV. Pustaka Setia. Edy Sutrisno. 2009;15. Kebijakan publik teori dan proses, Surabaya: Insan

(20)

20

Mulyadi Dedy. 2005: 38 - 39. Teori Kebijakan Publik, Jakarta:Salemba Humanika.

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nugroho. 2003;7. Kebijakan Publik Formulasi, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Nurcholis. 2007;263. Teori Praktek Pemerintah Dan Otonomi Daerah, Jakarta: Gramedia Widiasana: Indonesia.

Panglima Hamid. 2007;14. Pendekatan Kualitatif, Yogyakarta: Balai Pustaka.

Pressman, Wildavsky. 1978;21. Implementasi, Jakarta: Bumi Aksara. Proverawati Atikah, Andhini Dwi Setyo Citra. 2010. Imunisasi dan

Vaksinasi, Yogyakarta: Nuha Medika.

Riant Nugroho. 2004;163. Kebijakan Publik untuk Negara - Negara Berkembang, Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Riant Nugroho. 2004;163. Kebijakan Publik, Formulasi Implementasi Dan Evaluasi, Jakarta: Gramedia. Faraidiany, Maghfira.

Dokumen.

Majelis Ulama Indonesia, Nomor 04 Tahun 2016, FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA, Jakarta Pusat

Menteri Kesehatan, 10 Juni 2013, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Penyelanggaraan Imunisasi, Jakarta

Web :

Referensi

Dokumen terkait

Lembaga Pembiayaan dalam melakukan penarikan terhadap objek jaminan kendaraan bermotor ada acara-acara yang mesti ditempuh oleh perusahaan pembiayaan, pertama, pelaksanaan

Jawab dalam Pembelajaran Matematika Materi Pokok Aritmatika Sosial. Untuk memperoleh data tentang pemberian Apersepsi Tanya Jawab dalam pembelajaran Matematika materi

PEMBERIAN LATIHAN JALAN TANDEM LEBIH BAIK DARIPADA LATIHAN ONE LEGGED STANCE UNTUK MENINGKATKAN KESEIMBANGAN PADA LANSIA DI BANJAR MUNCAN DESA KAPAL. KECAMATAN MENGWI KABUPATEN

Meskipun Koperasi Kredit Harapan Kita Kota Medan adalah Koperasi yang masih menimbulkan faktor kekeluargaan, Koperasi Harapan Kita Kota Medan lebih ,mengambil

Skripsi ini berjudul “ Persepsi Dan Kesiapan Guru Mata Pelajaran Sains SMP Muhammadiyah Se-Kota Surabaya Tentang Pelaksanaan Kurikulum 2013 yang diajukan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) tingkat pengetahuan penderita DM Di Puskesmas Kartasura sebelum pemberian

Bagi hasil yang diterapkan pada sistem operasional bank BNI Syari’ah Kota Tegal, dalam pelaksanaan bagi hasilnya berdasarkan dengan prosentase nisbah bagi hasil yang telah

HUBUNGAN BERITA VAKSIN MR (MEASLES RUBELLA) DENGAN SIKAP MENOLAK ORANGTUA (Survei Berita di GTV dan Indosiar terhadap Sikap Orangtua yaitu Ibu-Ibu di Kelurahan