LAPORAN KASUS LAPORAN KASUS
LIMFA
LIMFADENITIS DENITIS TUBERKULOSISTUBERKULOSIS Fellyana Putri
Fellyana Putri11 Marlina Tasril Marlina Tasril22 1
1Penulis untuk korespondensi: Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau, Alamat: l!Penulis untuk korespondensi: Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau, Alamat: l!
"ipone#oro $o! 1, Pekan%aru,
"ipone#oro $o! 1, Pekan%aru, &'mail : (ellyana!putri)ymail!*om&'mail : (ellyana!putri)ymail!*om
2
2+a#ian lmu Penyakit "alam Fakultas Kedokteran Universitas Riau+a#ian lmu Penyakit "alam Fakultas Kedokteran Universitas Riau
ABSTRAK ABSTRAK Pendahuluan:
Pendahuluan: -im(adenitis tu%erkulosis .T+/ merupakan peradan#an pada kelen0ar lim(e atau-im(adenitis tu%erkulosis .T+/ merupakan peradan#an pada kelen0ar lim(e atau #etah %enin#
#etah %enin# yan# yan# dise%dise%a%kan a%kan oleh in(eksi oleh in(eksi My*oMy*o%a*teri%a*terium um tu%ertu%er*ulosi*ulosis! s! -im(-im(adenitadenitis is adalaadalahh mani(estasi palin# serin# dari T+ ekstraparu! nsiden lim(adenitis T+ menin#kat se*ara paralel mani(estasi palin# serin# dari T+ ekstraparu! nsiden lim(adenitis T+ menin#kat se*ara paralel den#an penin#katan ke0adian in(eksi My*o%a*terium tu%er*ulosis di seluruh dunia! -im(adenitis den#an penin#katan ke0adian in(eksi My*o%a*terium tu%er*ulosis di seluruh dunia! -im(adenitis T+ terlihat pada hampir persen dari T+ paru yan# meliputi sekitar 1 sampai 23 persen dari T+ terlihat pada hampir persen dari T+ paru yan# meliputi sekitar 1 sampai 23 persen dari semua kasus T+! +e%erapa studi didapatkan kelen0ar lim(e yan# terli%at yaitu: 456'736 pada semua kasus T+! +e%erapa studi didapatkan kelen0ar lim(e yan# terli%at yaitu: 456'736 pada kelen0ar lim(e servikalis, 156'236 pada kelen0ar aksila, dan 56'86 pada kelen0ar in#uinal! kelen0ar lim(e servikalis, 156'236 pada kelen0ar aksila, dan 56'86 pada kelen0ar in#uinal! Pada laporan kasus ini akan di%ahas tentan# pasien yan# menderita lim(adenitis tu%erkulosis! Pada laporan kasus ini akan di%ahas tentan# pasien yan# menderita lim(adenitis tu%erkulosis!
Laporan kasus:
Laporan kasus: Tn! " .5 th/ datan# den#an keluhan %en0olan %en0olan di leher %a#ian kiri dan Tn! " .5 th/ datan# den#an keluhan %en0olan %en0olan di leher %a#ian kiri dan kanan se0ak 1 %ulan 9e%elum Masu
kanan se0ak 1 %ulan 9e%elum Masuk Rumah 9akit .9MR9/! +en0k Rumah 9akit .9MR9/! +en0olan se%esolan se%esar kelerenar keleren# # yan#yan# dir
dirasaasakan kan mamakin kin lamlama a makmakin in %es%esarar, , titidak dak nyenyeri, ri, menmenetaetap,p, mobilemobile dan %erwarna kemerahdan %erwarna kemerahanan den#an ukuran 5 *m! Pasien men#eluhkan serin# lemas dan tidak na(su makan dan adanya den#an ukuran 5 *m! Pasien men#eluhkan serin# lemas dan tidak na(su makan dan adanya penurunan
penurunan %erat %erat %adan %adan dari dari k# k# men0adi men0adi 3 3 k#! k#! Pasien Pasien tidak tidak demam, demam, %atuk, %atuk, muntah muntah dandan ker
kerin#in#at at malmalam am malmalam, am, +A+ dan +A+ dan +AK tidak +AK tidak ada ada kelkeluhanuhan!!R!!Riwaiwayat #e0ala yan# yat #e0ala yan# samsama a titidak dak pernah
pernah dialami dialami pasien! pasien! Riwayat Riwayat minum minum o%at o%at %ulan %ulan tidak tidak ada! ada! "ari "ari hasil hasil pemeriksaan pemeriksaan (isik,(isik, ditemukan adanya %en0olan pada leher %erukaran '5 *m, %en0olan tidak nyeri, konsistensi lunak, ditemukan adanya %en0olan pada leher %erukaran '5 *m, %en0olan tidak nyeri, konsistensi lunak, menet
menetap! ap! ;asil pemeriks;asil pemeriksaan aan Fine $eedle AspiratFine $eedle Aspiration ion +iops+iopsy y .F$A+.F$A+/ / didapadidapatkan tkan #am%ar#am%aranan sitolo#ik sesuai den#an -im(adenitis Tu%erkulosis .<44!3 ;14,2/!
sitolo#ik sesuai den#an -im(adenitis Tu%erkulosis .<44!3 ;14,2/!
Kesipulan:
Kesipulan:"ari "ari anamneanamnesis, sis, pemeripemeriksaan ksaan (isi(isik k danpemerdanpemeriksaan iksaan penun0apenun0an# n# pasiepasien n didiadidia#nosis#nosis -im(adenitis
-im(adenitis Tu%erkulosisTu%erkulosis!!
Ka!a kun"i :
PENDA#ULUAN
-im(adenitis tu%erkulosis .T+/ merupakan peradan#an pada kelen0ar lim(e atau #etah %enin# yan# dise%a%kan oleh in(eksi My*o%a*terium tu%er*ulosis!1 "i ndonesia
T+ merupakan masalah utama dalam 0arin#an kesehatan masyarakat! Adapun 0umlah penderita T+ di ndonesia merupakan perin#kat ke' ter%anyak di dunia setelah ndia dan <ina! Tu%erkulosis .T+/ merupakan salah satu penyakit yan# telah lama dikenal dan sampai saat ini masih men0adi penye%a% utama kematian di dunia! Prevalensi T+ di ndonesia dan ne#ara' ne#ara sedan# %erkem%an# lainnya *ukup tin##i! Pada tahun 233, kasus %aru di ndonesia %er0umlah =33!333 dan se%a#ian %esar diderita oleh masyarakat yan# %erada
dalam usia produkti( .1> tahun/!2
"alam penye%arannya, tu%erkulosis dapat dikate#orikan men0adi dua %a#ian yaitu T+ paru dan T+ di luar paru! -im(adenitis yan# le%ih dikenal den#an T+ kelen0ar #etah %enin# termasuk salah satu penyakit di luar paru .T+ ekstra paru/!
-im(adenitis adalah mani(estasi tu%erkulosis ekstraparu yan# palin# sein# ter0adi! -im(adenitis T+ adalah mani(estasi lokal dari penyakit sistemik! nsiden lim(adenitis miko%akteri telah menin#kat se*ara paralel den#an penin#katan ke0adian
in(eksi miko%akteri di seluruh dunia! -im(adenitis T+ ter0adi pada persen dari T+ ekstra paru yan# meliputi sekitar 1 sampai 23 persen dari semua kasus T+!
-im(adenitis T+ palin# serin# meli%atkan kelen0ar #etah %enin# servikalis, kemudian diikuti oleh kelen0ar mediastinal, aksilaris, mesentrikus, portal hepatikus, perihepatik dan kelen0ar in#uinalis!5
+e%erapa studi didapatkan kelen0ar lim(e yan# terli%at yaitu: 456'736 pada kelen0ar lim(e servikalis, 156'236 pada kelen0ar aksila, dan 56'86 pada kelen0ar in#uinal!
TIN$AUAN PUSTAKA De%inisi
-im(adenitis adalah mani(estasi tu%erkulosis ekstraparu yan# palin# sein# ter0adi! -im(adenitis tu%erkulosis .T+/ merupakan peradan#an pada kelen0ar lim(e atau #etah %enin# yan# dise%a%kan oleh %asil tu%erkulosis!5
Pa!o%isiolo&i
T+ ekstraparu merupakan penyakit T+ yan# ter0adi di luar paru, or#an yan# serin# diin(eksi oleh %asil tu%erkulosis adalah kelen0ar #etah %enin#, pleura, saluran kemih, tulan#, menin#ens, peritoneum dan perikardium! -im(adenitis T+ adalah
ini %isa ter0adi pada in(eksi T+ primer atau se%a#ai aki%at dari reaktivasi dari (okus akti( dan %isa lan#sun# menye%ar dari (okus yan# %erdekatan! n(eksi primer ter0adi pada paparan awal dari tu%erkel %asil! "ihirup dari droplet nuklei yan# %erukuran *ukup ke*il untuk melewati pertahanan mu*o'silia pada %ronkus dan %erlan0ut ke alveoli!5
9ampai di paru, droplet ini akan di (a#osit oleh makro(a# dan akan men#alami dua kemun#kinan, Pertama, %asil T+ akan ,mati aki%at di(a#osit oleh makro(a#! Kedua, %asil T+ akan %ertahan hidup den#an *ara %ermultiplikasi dalam makro(a# sehin##a %asil T+ akan dapat menye%ar se*ara lim(o#en, perkontinuitatum, %ronko#en %ahkan hemato#en! +asil %erkem%an# %iak
di paru'paru yan# dise%ut (okus ?hon! sistem lim(atik men#alirkan %asil ke kelen0ar #etah %enin# hilus! Fokus ?hon dapat mem%entuk kompleks primer! n(eksi dapat menye%ar dari (okus primer ke #etah %enin# re#ional! "ari nodus re#ional, %asil dapat terus menye%ar melalui sistem lim(atik ke kelen0ar lain dan %isa men*apai aliran darah kemudian dapat menye%ar ke hampir semua or#an tu%uh! ;ilus, mediastinum dan lymphnodes paratrakeal adalah tempat pertama dari penye%aran in(eksi dari parenkim paru! -im(adenitis T+
merupakan penye%aran dari in(eksi (okus primer dari tonsil, adenoid sinonasal atau
osteomyelitisdari tulan# etmoid!5
T+ primer dapat ter0adi pada seseoran# yan# terpapar %asil tu%erkulosis untuk pertama kalinya!
Penye%aran %asil T+ se*ara lim(o#en pertama kali menu0u kelen0ar lim(e re#ional, dimana penye%aran %asil T+ terse%ut men#aki%atkan reaksi in(lamasi di sepan0an# saluran lim(e dan dan kelen0ar lim(e re#ional! +asil T+ 0u#a dapat men#in(eksi kelen0ar lim(e tanpa terle%ih dahulu se%elum men#in(eksi paru! +asil T+ ini akan %erdiam di mukosa oro(arin# setelah %asil T+ akan di(a#osit oleh makro(a# dan di%awa ke tonsil, selan0utnya akan di%awa ke kelen0ar lim(e di leher!5,
Penin#katan ukuran nodus dapat dise%a%kan oleh hal %erikut ini :5,
1!Multiplikasi sel dalam node, termasuk lim(osit, plasma sel, monosit atau histiosit! 2!n(iltrasi sel sel dari luar nodus, misalnya sel #anas atau neutro(il!! "rainase sum%er in(eksi oleh kelen0ar #etah %enin#!
Mani%es!asi Klinis
Mani(estasi lim(adenitis T+ dapat %erupa demam rin#an, penurunan %erat %adan, kelelahan dan 0aran# den#an #e0ala
%atuk dan kerin#at malam! -e%ih dari 46 dari pasien tidak memiliki #e0ala sistemik!5
Mani(estasi klinis yan# palin# %anyak tim%ul pada lim(adenitis T+ yaitu pem%esaran kelen0ar #etah %enin# yan# lam%at! -im(adenitis T+ yan# palin# serin# meli%atkan kelen0ar #etah %enin# servikalis, kemudian diikuti %erdasarkan (rekuensinya oleh kelen0ar mediastinal, aksilaris, mesentrikus, portal hepatikus, perihepatik dan kelen0ar in#uinalis!
+edasarkan penelitian ?eldma*her didapatkan kelen0ar lim(e yan# terli%at yaitu , 6 padakelen0ar lim(e servikalis, 2,46 kelen0ar mediastinal, dan 8,6 pada kelen0ar aksila dandidapatkan pula pada 6 pasien men#alami pem%en#kakan le%ih dari satu tempat! Pem%en#kakan ter0adi dapat se*ara unilateral maupun %ilateral, tun##al maupun multipel! +iasanya %en0olan tidak nyeri dan mem%esar dalam hitun#an min##u sampai %ulan dan palin# serin# ter0adi pada re#ion servikalis posterior dan le%ih 0aran# pada re#io supraklavikular! Pada tahap awal, nodus tu%erkulosis dapat %er%atas te#as, mo%il, tidak lem%ut dan melekat pada kulit yan# mun#kin men0adi eritematus! ika ter0adi a%ses, a%ses %erlan0ut men0adi (istel yan# %eru%ah men0adi ulkus khas yan# %er%entuk tidak teratur, sekitar lividae,
dindin# %er#aun#, 0arin#an #ranulasi tertutup pus seropurulen, krusta kunin# sikatriks meman0an#, tidak teratur!
Menurut ones dan <amp%ell, lim(adenopati tu%erkulosis peri(er dapat diklasi(ikasikan kedalam lima stadium yaitu:4
1!9tadium 1 : pem%esaran kelen0ar yan# %er%atas te#as, mo%ile dan diskret!
2!9tadium 2 : pem%esaran kelen0ar yan# kenyal serta ter(iksasi ke 0arin#an sekitar oleh karena adanya periadenitis!
!9tadium : perlunakan di %a#ian ten#ah kelen0ar .central softening / aki%at pem%entukan a%ses!
5!9tadium 5 : pem%entukan collar-stud abscess!
!9tadium : pem%entukan traktus sinus Adapun #am%aran klinis dari lim(adenitis T+ %er#antun# pada stadiumnya! Pem%en#kakan yan# ter0adi %iasanya tidak menim%ulkan nyeri ke*uali 0ika telah ter0adi in(eksi sekunder %akteri, pem%esaran kelen0ar #etah %enin# yan# pro#resi( atau konsidensi den#an in(eksi ;@! A%ses kelen0ar lim(e dapat pe*ah dan akan ter%entuk sinus yan# tidak menyem%uh se*ara kronis dan mem%entuk ulkus!5
Ke*uri#aan yan# tin##i terhadap in(eksi my*o%a*terium tu%er*ulosis diperlukan dalam dia#nosis di daerah endemist%! Pemeriksaan menyeluruh dari riwayat penyakit dan pemeriksaan (isik , tes tu%erkulin, pewarnaan %asil tahan asam, pemeriksaan radiolo#is, dan F$A+ akan mem%antu untuk mendia#nosis lim(adenitis t% se%elum dia#nosis akhir dapat di%uat dari %iopsi dan kultur! "ia#nosis %andin# men*akup in(eksi luas .virus, %akteri atau 0amur / dan neoplasma .lim(oma atau sarkoma, karsinoma metastasis/, hiperplasia reakti( non'spesi(ik, sarkoidosis, toksoplasmosis, penyakit pem%uluh darah kola#en dan penyakit sistem retikuloendotelial!5
+e%erapa pemeriksaan penun0an# yan# dapat mene#akkan dia#nosis lim(adenitis T+ yaitu : 8
a! Pemeriksaan la%oratorium
' Penin#katan la0u endap darah .-&"/ dan mun#kin dapat disertai den#anleukositosis! ' U0i mantoux positi(, dilakukan untuk menun0ukkan adanya reaksi imun tipelam%at yan# spesi(ik untuk anti#en mikro%a*kterium seseoran#! Pen#ukuran dilakukan 2'13 min##u setelah in(eksi! ;asil positi( %ila ter%entuk indurasi le%ih dari 13
mm, intermediate %ila indurasi '7 mm, ne#ati( %ila 5 mm!
' Pemeriksaan den#an men##unakan Enzyme-Linked Immunoadsorbent Assay.&-9A/ den#an memiliki sensitivitas
3'836!denti(ikasi den#an Polymerase Chain Reaction .P<R/ yan# masih terusdikem%an#kan!
%! Pemeriksaan mikro%iolo#i
Pemeriksaan mikro%iolo#i meliputi pemeriksaan mikroskopis dan kultur! Pemeriksaan mikroskopis dapat dilakukan den#an pen#unaan pewarnaan iehl !eelsen"9pesimen dapat didapatkan den#an %iopsy aspirasi! "alam pemeriksaan ini diperlukan minimal 13!333 %asil T+ a#ar pewarnaan mendapatkan hasil positi(! 9elain
itu 0u#akultur dapat di0adikan pe%antu dalam mene#akkan dia#nosis lim(adenitis T+! Adanya 13' 133 %asilBmm *ukup untuk mem%uat hasil kultur men0adi positi(, namun diperlukan waktu %e%erapa min##u untuk mendapatkan hasil kultur!
*! Pemeriksaan 9itolo#i
9pesimen untuk pemeriksaan sitolo#i ini dapat diam%il dari %iopsi aspirasi kelen0ar lim(e! 9ensivitas dan spesi(itas nya pemeriksaan ini yaitu 486 dan 776! Pada pemeriksaan sitolo#i ini dapat ditemukan Langhans giant cell# granuloma
d! Pemeriksaan Radiolo#is
Foto toraks, U9?, <T 9*an dan MR dapat dilakukan untuk mem%antu pene#akkan dia#nosis lim(adenitis T+! Foto toraks dapat menun0ukkan kelainannya pada T+ paru pada 15'236 kasus! U9? kelen0ar dapat menun0ukkan adanya lesi kistik multiokular sin#ularatau multipel hipoekoik yan# dikelilin#i oleh kapsul te%al! Pemeriksaan U9? dapat dilakukan untuk mem%edakan pem%esaran kelen0ar dapat diaki%atkan oleh in(eksi T+, metastatis, lim(oma atau reaksi hyperplasia! Pada peme%esaran kelen0ar diaki%atkan in(eksi T+ %iasanya ditandai den#an fusion tendency#peripheral halo dan internal echoes!
Pada <T s*an, adanya massa nodus kon#lumerasi den#an lusensi sentral, adanya *in*in irre#ular pada *ontrast enhan*ementserta nodularitas didalamnya, dera0at homo#enitas yan# %ervariasi, adanya mani(estasi in(lamasi pada lapisan dermal dan su%kutan men#arahkan pada lim(adenitis T+!
Pada MR didapatkan adanya massa yan# diskret, kon#lumerasi, dan kon(luens! Fokus nekrotik, 0ika ada, le%ih serin# ter0adi pada daerah peri(er di%andin#kan sentral,
dan hal ini %ersama'sama den#an edema
0arin#an lunak mem%edakannya den#an kelen0ar metastatik!
Pena!alaksanaan
Pen#o%atan dena#an anti tu%erkulosis adalah andalan dalam pen#elolaan lim(adenitis T+! $he national tuberculosis programmes di seluruh dunia men#ikuti pedoman, pen#o%atan diamati se*ara lan#sun# 0an#ka pendek ."CT9/! T+ lim(adenitis diterapi den#an terapi CAT kate#ori T+ ekstraparu selama sem%ilan 2;RD& B 4;R!
Penatalaksanaan lim(adenitis T+ se*ara umum di%a#i dua yaitu terapi (armakolo#is dan non (armakolo#is! Terapi (armakolo#is memiliki prinsip san re#imen o%at yan# sama den#an tu%erkulosis sedan#kan terapi non (armakolo#is %erupa pem%edahan! Pem%edahan dapat dipertim%an#kan seperti prosedur seperti 1!+iopsi eksisional untuk lim(adenitis yan# dise%a%kan oleh mycobacteria atypical yan# %isa men#u%ah nilai kosmetik den#an %edah
eksisi,2!Aspirasi, !nsisi dan drainase!5 Adapun kate#ori C%at Anti Tu%erkulosis .CAT/ ter%a#i men0adi dua, yaitu :2
1!CAT utama . first line Antituberculosis %rugs/ di%a#i men0adi dua %erdasarkan
' +akterisidal, #olon#an yan# termasuk yaitu $;,ri(ampisin, piraEinamid dan 9treptomisin'
' +akteriostatik, #olon#an yan# termasuk yaitu etam%utol!
2!CAT sekunder .&econd line Antituberculosis %rugs' yan# terdiri dari Paraaminosali*y*li* A*id .PA9/, ethionamid, sikloserin, kanamisin dan kapreomisin! CAT sekunder ini selain kuran# e(ekti( 0u#a le%ih toksik sehin##a 0aran# dipakai! Adapun prinsip > prinsip pada pem%erian CAT yan# harus diperhatikan untuk memperoleh kee(ekti(itasan o%at yaitu:
' Men#hindari pen##unaan monoterapi! 'Pen#o%atan dilakukan den#an pen#awasan lan#sun# ."CT/ oleh seoran# Pen#awasMenelan C%at .PMC/ untuk men0amin kepatuhan penderita dalam menelan o%at! Pen#o%atan T+ di%erikan dalam dua tahap, tahap intensi( dan tahap lan0utan!
Tahap In!ensi%
' Pada tahap ini, penderita mendapatkan o%at setiap hari dan perlu diawasi se*aralan#sun# untuk men*e#ah keke%alan o%at
' +ila pen#o%atan pada tahap intensi( ini di%erikan tepat, %iasanya penderita menular
men0adi tidak menulardalam kurun waktu dua min##u!
' 9e%a#ian %esar penderita T+ +TA positi( men0adi +TA ne#ati( dalam kurun waktudua %ulan!
Tahap Lan'u!an
' Pada tahap lan0utan, penderita mendapatkan 0enis o%at yan# le%ih sedikit namundalam 0an#ka waktu yan# lama
'Tahap lan0utan merupakan tahapan yan# pentin# untuk mem%unuh kuman persisten
sehin##a men*e#ah kekam%uhan! KASUS
Tn! + .5 th/ datan# den#an keluahan %en0olan di leher %a#ian kiri dan kanan se0ak
1 %ulan 9e%elum Masuk Rumah 9akit .9MR9/ +en0olan se%esar keleren# yan# dirasakan makin lama makin %esar, tidak nyeri, menetap, mo%ile dan %erwarna kemerahan den#an ukuran 5 *m! Pasien men#eluhkan serin# lemas dan tidak na(su makan dan adanya penurunan %erat %adan dari k# men0adi 3 k#! Pasien tidak demam, %atuk, muntah dan kerin#at malam malam, +A+ dan +AK tidak ada keluhan!!Riwayat #e0ala yan# sama tidak pernah dialami pasien! Riwayat minum o%at
%ulan tidak ada! "ari hasil pemeriksaan (isik, ditemukan adanya %en0olan pada leher %erukaran '5 *m, %en0olan tidak nyeri,
pemeriksaan Fine $eedle Aspiration +iopsy .F$A+/ didapatkan #am%aran sitolo#ik sesuai den#an -im(adenitis Tu%erkulosis .<44!3 ;14,2/!
Riwayat peker0aan, sosial, ekonomi, ke0iwaan dan ke%iasaan: Pasien merupakan seoran# wiraswasta dan telah menikah dan memiliki satu anak!
Riwayat Penyakit "ahulu, pasien tidak pernah menderita penyakit ini se%elumnya dan pasien menyan#kal menderita %atuk lama! Tidak ada an##ota keluar#a pasien yan# menderita penyakit dan keluhan yan# sama! Tidak ada an##ota keluar#a pasien yan# menderita %atuk lama atau meminum o%at %ulan!
;asil pemeriksaan umum pasien didapatkan keadaan umum sedan#, kesadaran komposmentis, tekanan darah 113B43 mm;#, nadi 83 B menit re#uler ,suhu ,5o <, (rekuensi na(as 23 B menit!
9tatus #iEi pasien normowei#ht den#an tin##i %adan 143 *m, %erat %adan 3 k# den#an +M 23,4
Pada pemeriksaan (isik kepala dan leher didapatkan mata tidak *ekun#, kon0un#tiva tidak anemis, sklera tidak ikterik! tidak ada edema pada preor%ital! Pupil %ulat, isokhor mmBmm, Pada pemeriksaan leher kiri dan kanan tampak
pem%esaran K?+ su%mandi%ula den#an %en0olan %er%entuk keleren#, den#an ukuran 5 *m, konsitensi kenyal, permukaan rata, mo%ile, tidak nyeri, sedikit kemerahan, dan tidak panas! Tidak ada pem%esaran @P .'2 *m/!
;asil pemeriksaan thoraks paru'paru, pada inspeksi didapatkan #erakan dindin# dada simetris kanan dan kiri, tidak ada %a#ian yan# tertin##al, dan tidak terdapat retraksi! Pada palpasi, (ocal fremitus simetris normal kanan dan kiri! Pada perkusi terdapat sonor pada semua lapan# paru dan didapatkan %atas paru'hepar pada 9K @ detra! Pada auskultasi suara na(as vesikuler, tidak ditemukan ronkhi dan tidak ditemukan wheeEin#!
Pemeriksaan 0antun#, pada inspeksi i*tus *ordis tidak terlihat, pada palpasi i*tus *ordis tera%a pada 9K @ linea mid*lavi*ula, pada perkusi %atas 0antun# kanan linea sternalis detra 9K @ dan %atas 0antun# kiri linea mid*lavi*ula sinistra 9K @, pada auskultasi %unyi 0antun# dan re#uler, tidak ditemukan #allop dan murmur!
Pada pemeriksaan a%domen, pada inspeksi, perut datar, s*ars tidak ada, pada auskultasi, peristaltik usus normal, pada palpasi, nyeri tekan tidak ada, hepar tidak
tidak ada, pada perkusi, timpani , asites tidak ada , shi(tin# dullness tidak ada!
Pada pemeriksaan ekstremitas didapatkan akral han#at, tidak ditemukan edema, <RT 2 detik, tidak ada pem%esaran kelen0ar aksilar dan in#uinal!
;asil pemeriksaan la%oratorium didapatkan hemo#lo%in 12 #rBdl, hematokrit 5 6, eritrosit 5!33!333 Bu-, leukosit 13!33 Bu-, trom%osit 15!333 Bu-, M<@ 81,5 (-, M<; 24,5 p#, M<;< ,5 #Bd-, -&" 113B0am, neutro(il se#men 4,86, monosit 8,46 dan #ula darah puasa 133 m#Bdl! Pada pemeriksaan radiolo#i, 0antun# dalam %atas normal dan paru tidak ada kelainan, *orakan %ronkovaskular normal dan tidak ada in(iltrate! Pada pemeriksaan F$A+ didapatkan #am%aran sitolo#ik sesuai den#an -im(adenitis Tu%erkulosis .<44!3 ;14,2/
"ia#nosis ker0a pada pasien ini adalah -im(adentis Tu%erkulosis! Pada pasien ini %elum ada terapi yan# di%erikan! Ren*ana terapi den#an terapi CAT kate#ori T+ ekstraparu selama sem%ilan 2;RD& B 4;R
DISKUSI
+erdasarkan anamnesis, pemeriksaan (isik, dan pemeriksaan la%oratorium penun0an# dia#nosis pasien adalah -im(adenitis Tu%erkulosis! Pada pasien diketahui adanya tim%ul %en0olan yan# terletak di leher kiri dan kanan se0ak 1 %ulan yan# lalu, %en0olan se%esar keleren# yan# dirasakan makin lama makin %esar, tidak nyeri, mo%ile, menetap dan %erwarna kemerahan!9alah satu hal yan# dapat dipikirkan %ahwa %en0olan pada pasien ini men#arah pada pem%esaran kelen0ar #etah %enin# .K?+/! Pada pem%esaran K?+ oleh in(eksi virus, K?+ umumnya %ilateral .dua sisi'kiriBkiri dan kanan/, lunak dan dapat di#erakkan! +ila ada in(eksi oleh %akteri, kelen0ar %iasanya nyeri pada penekanan, %aik satu
sisi atau dua sisi dan dapat (luktuati( dan dapat di#erakkan! Adanya kemerahan dan suhu le%ih panas dari sekitarnya men#arahkan in(eksi %akteri! +ila lim(adenitis dise%a%kan ke#anasan, tanda' tanda peradan#an tidak ada, K?+ keras dan tidak dapat di#erakkan .terikat den#an 0arin#an di %awahnya/! Pada in(eksi oleh miko%akterium pem%esaran kelen0ar %er0alan min##uan'%ulanan, walaupun dapat
mendadak!2
;asil pemeriksaan penun0an# menun0ukkan adanya respon in(lamasi
den#an menin#katnya leukosit, neotro(il se#men, monosit dan la0u endap darah! Pada pemeriksaan radiolo#i, 0antun# dalam %atas normal dan paru tidak ada kelainan, *orakan %ronkovaskular normal dan tidak ada in(iltrate ini menandakan %ahwa pato#enesis %asil T+ 0u#a dapat men#in(eksi kelen0ar
lim(e tanpa terle%ih dahulu se%elum men#in(eksi paru! +asil T+ ini akan %erdiam di mukosa oro(arin# setelah %asil T+ masuk melalui inhalasi droplet! "i mukosa oro(arin# %asil T+ akan di(a#osit oleh makro(a# dan di%awa ke tonsil, selan0utnya akan di%awa ke kelen0ar lim(e di leher! Penin#katan ukuran nodus mun#kin dise%a%kan oleh %erikut: 1!Multipli*ation sel dalam node, termasuk lim(osit, plasma sel, monosit, atau histiosit 2!n(iltrasi sel'sel dari luar nodus, misalnya sel #anas atau neutro(il!!"rainase sum%er in(eksi oleh kelen0ar #etah %enin#!
Pen#o%atan yan# dian0urkan pada pasien ini adalah terapi CAT kate#ori T+
ekstraparu selama sem%ilan 2;RD& B 4;R ! Tahap pen#o%atan di%a#i dua yaitu intensi( .dosis harian/ dan lan0utan .dosis sehari/! Pada tahap intensi( den#an lamanya pen#o%atan 2 %ulan den#an o%at soniaEid
33 m#, Ri(ampisin 33 m#, dan PiraEinamid 133 m#, etam%utol 733 m#!
"an 4 %ulan pada tahap lan0utan di%erikan o%at soniaEid 33 m#, dan Ri(ampisin 33 m#!2
KESIMPULAN
-im(adenitis adalah peradan#an pada kelen0ar lim(e atau #etah %enin#! -im(adenitistu%erkulosis .T+/ merupakan peradan#an pada kelen0ar lim(e atau #etah %enin# yan# dise%a%kan oleh %asil tu%erkulosis! -im(adenitis adalah mani(estasi palin# serin# dari T+ ekstraparu!5
DAFTAR PUSTAKA
1! Chasi K, Takamori M, Gada A "ia#nosis and treatment o( the lymph node tu%er*ulosis! Ameri*an Thora*i* Asso*iation! 2315: 1'2
2! Amin D, +ahar A! +uku a0ar lmu Penyakit "alam: Tu%erkulosis Paru! &d!5! akarta: "epartemen lmu Penyakit "alam Fakultas Kedokteran Universitas ndonesia! 233!
! 9harma 9, Mohan K!! &trapulmonary Tu%er*ulosis! "epartement o( Medi*ine! All ndia nstitute o( Medi*al 9*ien*es, $ew "elhi! ndian Res !2335123:1'
!
5! Mohapatra PR, anme0a AK! Tu%er*ulous -ymphadenitis! ournal C( The Asso*iation C( ndia
! 9pelman "!! Tu%er*ulous -ymphadenitis! Uptodate ournal!2338! ! ?eldma*her ;, Tau%e <, Kroe#er <,
Ma#nussen ;, Kirsten "K!!Assessment o( lymph node tu%er*ulosis in northern ?ermany:a *lini*al review! <hest 2332:1144'82!
4! Prasanta R,Ashok K! Tu%er*ulous -ymphadenitis! APH! Au#ust! ! 2337:8'84
8! Fontanilla M, +arnes A!<urrent "ia#nosis and Mana#ement o( Peripheral -ympadenitis!<lin in(e*t "is 2311: !
7! P"P! Tu%erkulosis! Pedoman "ia#nosis dan Penatalaksanaan di ndonesia! ndah C((set <itra ?ra(ika! 2332!Amin D, +ahar A!! +uku a0ar lmu Penyakit "alam: Tu%erkulosis Paru! &d!5! akarta: "epartemen lmu Penyakit "alam Fakultas Kedokteran Universitas ndonesia! 233!