• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Beban Kerja Tenaga Kesehatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisa Beban Kerja Tenaga Kesehatan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Analisa Beban Kerja Tenaga Kesehatan

A. PENGERTIAN BEBAN KERJA

Beban kerja adalah frekuensi kegiatan rata-rata dari masing-masing jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. (Moekijat, 1999).

B.METODE PENYUSUNAN KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN BERDASARKAN BEBAN KERJA

Salah satu metode perhitungan tenaga kesehatan adalah metode estimasi beban kerja yaitu suatu metode penyusunan kebutuhan berdasarkan Indicator of Staff Needed (ISN). Metode ISN ini adalah metode untuk menetapkan jumlah tenaga berdasarkan jenis kegiatan dan volume pelayanan pada suatu unit atau institusi.

Dengan metode estimasi beban kerja setiap tenaga kesehatan mempunyai beban kerja efektif sekitar 80% dari waktu kerja sebulan.

Waktu kerja normal perminggunya (6 hari kerja) adalah 37,5 jam sehingga jumlah jam kerja rata-rata dalam satu hari adalah 6,25 jam.

Jadi jumlah jam kerja dalam satu bulan (24 hari kerja) adalah 6,25 jam x 24 hari = 150 jam perbulan.

Dimana waktu kerja waktu efektif adalah waktu yang sungguh-sungguh digunakan secara efektif oleh tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya yaitu 80% dari waktu kerja sebulan 150 jam (0,8 x 150 jam = 120 jam/bulan).

Berdasarkan uraian tersebut maka apabila beban kerja seorang tenaga kesehatan dengan tugas dan fungsi tertentu berada pada ukuran standar 120 sampai 150 jam perbulan berarti tidak diperlukan tambahan tenaga pada tugas yang sama.

Tetapi apabila beban kerja tenaga kesehatan dengan tugas dan fungsi-fungsi tertentu berada dibawah ukuran standar maka tenaga kesehatan tersebut perlu diberikan tugas tambahan sehingga beban kerja dapat maksimal.

Penambahan tenaga kesehatan hanya diperlukan jika beban kerja melebihi standar dan tidak bisa lagi dibagi dengan tenaga lain pada unit tersebut

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BEBAN KERJA

Terdapat 4 faktor utama yang mempengaruhi beban kerja setiap tenaga kesehatan yaitu:

1. Tugas Pokok Tenaga Kesehatan

Tugas Pokok adalah tugas yang harus dikerjakan oleh seorang tenaga kesehatan berdasarkan prosedur tetap yang ada pada puskesmas. Rincian tugas pokok tenaga kesehatan di puskesmas sebagai berikut :

a. Tugas Pokok Tenaga Dokter

Melakukan pelayanan umum, melakukan tindakan medik dan UGD, kunjungan pada pasien rawat inap, menerima dan melakukan rujukan, melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, melakukan catatan medik, dan membuat rencana kerja tahunan.

b. Tugas Pokok Tenaga Bidan

Melaksanakan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak, melaksanakan pelayanan KB, melaksanakan pertolongan persalinan normal perawatan nifas (PNC), melaksanakan pelayanan kesehatan bayi dan anak.

c. Tugas Pokok Perawat

Melaksanakan asuhan keperawatan dan evaluasi keperawatan, dan melakukan kunjungan pembinaan individu/ keluarga/ masyarakat.

(2)

Melakukan pelayanan/tindakan gigi dan mulut, melakukan penambalan gigi, menerima dan melakukan rujukan, menerima konsultasi pasien dan masyarakat, melaksanakan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat dan anak sekolah, membuat rencana kerja tahunan.

e. Tugas Pokok Perawat Gigi

Membantu dokter gigi dalam melakukan praktek, melakukan sterilisasi/desinfeksi alat, membantu dokter gigi dalam melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, mencatat register kunjungan pasien.

f. Tugas Pokok Tenaga Kesehatan Masyarakat

Menyusun rencana program puskesmas, menyiapkan data/informasi sebagai dasar pengambilan keputusan kepala puskesmas, pengelolaan administrasi surat-menyurat, Menyusun rencana kebutuhan sarana perlengkapan puskesmas, melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan program puskesmas dan tata usaha, koordinasi pencatatan dan pelaporan bulanan dan tahunan.

g. Tugas Pokok Tenaga Pelaksana Sanitasi

Melakukan pengamatan penyakit, melakukan penyuluhan epidemiologi dan imunisasi, menentukan identifikasi KLB/wabah, melakukan pemberantasan terhadap penyakit menular langsung. melakukan analisis dampak lingkungan, penyuluhan kesehatan lingkungan.

h. Tugas Pokok Tenaga Pelaksana Farmasi

Menerima resep, meracik dan mempersiapkan obat sesuai kebutuhan, Memberikan penjelasan kepada pasien tentang pemakaian obat, Merencanakan kebutuhan obat dan vaksin, membuat daftar permintaan obat kegudang farmasi, membuat pencatatan dan pelaporan. i. Tugas Pokok Tenaga Pelaksana Gizi

Melaksanakan pelayanan gizi, melatih kader gizi, menyusun standar dietik dan informasi gizi, pemberian vitamin, membuat pencatatan dan laporan, menghitung stok Yodiol, membuat laporan posyandu, membuat jadwal puskesmas keliling.

j. Tugas Pokok Tenaga Pekarya Kesehatan

Membantu perawat dalam pelayanan kesehatan, mencatat registrasi kunjungan pasien, menyelenggarakan perawatan kesehatan masyarakat dengan kunjungan rumah, membina peran serta masyarakat melalui dasa wisma, penyuluhan (di posyandu), pencatatan dan pelaporan.

k. Tugas Pokok Tenaga Administrasi Umum

Mengagendakan surat masuk dan surat keluar, mengetik surat, mengirim surat, pencatatan inventarisasi barang, melakukan peremajaan data pegawai, barang dan perlengkapan lain, melakukan kegiatan kearsipan, membuat laporan puskesmas.

l. Tugas Pokok Petugas Loket

Mempersiapkan peralatan di loket, pelayanan pendaftaran/mengisi kartu status pasien, menerima pembayaran retribusi/karcis, menyusun kartu berobat kedalam kotak/rak, merekap kunjungan pasien, menyetor hasil penerimaan pembayaran retribusi, membuat laporan kunjungan pasien.

m. Tugas Pokok Petugas SP2TP

Melakukan kordinasi pengumpulan data laporan hasil kegiatan bulanan puskesmas, melakukan validasi data hasil laporan bulanan kegiatan program, melakukan pengumpulan dan analisa data stratifikasi puskesmas, merekap dan mendokumentasikan laporan hasil kegiatan bulanan puskesmas, melakukan visualisasi data hasil laporan bulanan kegiatan program, mendokumentasikan semua rencana dan hasil kegiatan puskesmas secara sistematis.

2. Tugas Tambahan

Tugas tambahan merupakan bagian dari pekerjaan dan dikerjakan seperti halnya tugas utama. Namun akan menjadikan beban kerja meningkat jika tugas tambahan lebih banyak sehingga

(3)

menjadikan tanggungan pekerjaan yang harus dikerjakan menjadi lebih besar. Dapat juga terjadi sebaliknya yakni dengan tugas tambahan beban kerja meningkat tetapi tetap sesuai dengan standar karena tingkat produktivitas menjadi lebih optimal. Tugas tambahan tenaga kesehatan pada puskesmas sebagai berikut :

a. Tugas Tambahan Tenaga Dokter

Membuat Laporan kegiatan bulanan, menghadiri pertemuan, melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan manajemen puskesmas, melakukan kordinasi lintas program, melakukan supervisi program.

b. Tugas Tambahan Tenaga Bidan

Membuat laporan kegiatan bulanan, melakukan bimbingan teknis pada Bidan di desa , menghadiri pertemuan.

c. Tugas Tambahan Perawat

Membuat Laporan kegiatan bulanan, menghadiri pertemuan, membimbing siswa perawat. d. Tugas Tambahan Dokter Gigi

Membuat laporan kegiatan bulanan, menghadiri pertemuan, melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan manajemen puskesmas, melakukan supervisi program.

e. Tugas Tambahan Perawat Gigi

Membuat laporan bulanan, menghadiri pertemuan, membuat pencatatan dan pelaporan perawatan gigi pasien.

f. Tugas Pokok Tenaga Pelaksana Gizi

Membuat laporan kegiatan bulanan, menghadiri pertemuan (rapat, seminar, pelatihan), penyuluhan

g. Tugas Tambahan Tenaga Pelaksana Farmasi

Membuat laporan kegiatan bulanan, menghadiri pertemuan, h. Tugas Tambahan Tenaga Pelaksanan Sanitasi

Membuat laporan kegiatan bulanan, menghadiri pertemuan, melakukan koordinasi lintas program/sektor, melakukan supervisi program.

i. Tugas Tambahan Tenaga Kesehatan Masyarakat

Melakukan penyuluhan, menghadiri pertemuan, melaksanakan tugas pendelegasian manajerial dari kepala puskesmas, koordinasi pelaksanaan JPKM, koordinasi pelaksanaan supervisi kegiatan program.

j. Tugas Tambahan Tenaga Administrasi Umum

Membuat laporan kegiatan bulanan, menyelenggarakan kegiatan sosial dalam lingkungan wilayah puskesmas, rapat.

k. Tugas Tambahan Petugas Pengelola SP2TP

Melakukan pencatatan dan dokumentasi arus barang inventaris puskesmas, melakukan peremajaan data inventaris barang untuk keperluan perencanaan, membuat perencanaan pengadaan, perbaikan dan penghapusan barang inventaris, membuat laporan bulanan,membuat laporan harian.

3. Waktu Kerja

Waktu kerja adalah lamanya seseorang bekerja dalam seharinya. Setiap tenaga kesehatan

mempunyai waktu kerja normal tiap minggunya 37,5 - 40 jam, sehingga jumlah jam kerja rata-ratanya dalam satu hari adalah 6,25 – 6,67. Jadi dalam satu bulan jumlah jam kerja adalah 150 – 160 jam (24 hari kerja). Dimana waktu kerja efektif adalah waktu yang sungguh-sungguh digunakan untuk bekerja secara efektif oleh tenaga kesehatan yaitu 80% dari waktu kerja sebulan (150 jam) atau sama dengan 0,8 x 150 jam =120 jam perbulan. ( Depkes RI, 1999). Jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan

(4)

a. Waktu yang sungguh-sungguh dipergunakan untuk bekerja, yakni waktu yang di pergunakan

dalam kegiatan-kegiatan yang langsung berhubungan dengan produksi yang disebut waktu lingkaran (cycle time atau cyclical time) atau waktu baku /dasar.

b. Waktu yang digunakan dalam kegiatan-kegiatan yang tidak langsung berhubungan dengan

produksi yang disebut waktu bukan lingkaran (Non Cyclical Time). c. Waktu untuk menghilangkan kelelahan (Fatique Time).

d. Waktu untuk keperluan pribadi (Personal Time).

4. Jumlah Kunjungan Pasien

Jumlah kunjungan adalah banyaknya kunjungan pasien yang menggunakan jasa pelayanan kesehatan. Kunjungan pasien setiap harinya di waktu kerja akan mempengaruhi beban kerja dari tenaga kesehatan. Sebaiknya terdapat kesesuaian antara jumlah tenaga kesehatan dan pasien atau klien yang dilayani di unit pelayanan kesehatan.

D. CARA PERHITUNGAN BEBAN KERJA

1. Latihan menghitung beban kerja

Setiap hari Puskesmas “Antah Berantah” melayani 60 orang pasien. Dari 60 orang pasien tsb 60% diperiksa dan diberi rujukan dan resep. Setiap pasien membutuhkan waktu 10 menit untuk dilayani. Sedangkan 40% dari total pasien harus diperiksa di laboratorium dan setiap pemeriksaan membutuhkan waktu 15 menit/pasien.

Pertanyaan:

Hitung beban kerja dari Puskesmas tersebut sebagai dasar untuk menentukan jumlah perawat dan laboran yang dibutuhkan?

Jawab:

Pasien rujukan dan resep (60% x 60) = 36 pasien Jam kerja/hari = 6 jam x 60 menit = 360 menit

Rujukan dan resep dibutuhkan waktu 10 menit = 360/10 = 36 pasien.

Kesimpulan:

Dengan demikian beban kerja untuk pemeriksaan, pemberian rujukan dan resep pasien perhari adalah 36 pasien/hari.

Laboratorium 40% x 60 = 24 pasien Waktu yang dibutuhkan 15 menit 360 menit/15 menit= 24 pasien.

Kesimpulan:

Dengan demikian beban kerja untuk pemeriksaan laboratorium adalah 24 pasien/hari

2. Latihan kaitan antara prioritas masalah dan beban kerja

Puskesmas Antah Berantah mempunyai beberapa masalah yang perlu mendapatkan pemecahan masalah sbb:

a. Angka kejadian penyakit diare tinggi

b. Angka penyakit kusta, TBC, malaria dan DHF tinggi

c. Angka Gizi buruk tinggi

Setelah dilakukan perumusan masalah, maka yang dianggap mampu untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan tersebut adalah kualifikasi tenaga dokter.

Analisis beban kerja sebagai contoh kemudian dirumuskan untuk mengukur kegiatan dokter di Puskesmas Antah Berantah dalam upaya mengatasi permasalahan yang muncul diwilayah kerja Puskesmas tsb sbb:

a. Beban kerja tugas Poliklinik:

Terdapat 17.901 kunjungan X 4 menit pemeriksaan = 71.604 menit/tahun 71.604 menit/tahun = 1193.4 jam/tahun = 99,45 jam/bulan

(5)

o Pertemuan lintas sektoral:

1 x perbulan X 3 jam = 3 jam

o Rapat koordinasi

1 x perbulan x 5 jam = 5 jam

o Rapat program

1 x perbulan x 3 jam = 3 jam Total = 11 Jam/bulan

c. Beban kerja tugas Penyuluhan :

84 x 3 jam = 252 jam/tahun 252/jam/tahun

12 = 21 jam/bulan

4. Beban kerja tugas Pembinaan UKS:

Jumlah sekolah = 26 SD Kunjungan dokter = 98 x/tahun

Dalam satu tahun untuk 1 SD jumlah kunjungan adalah : 98/ 26 SD x 4 x/SD/tahun

waktu kunjungan untuk 1 SD adalah 2 jam.

Sehingga, jumlah kunjungan dokter ke 26 SD adalah = 26 X 4 kunjungan X 2 jam = 208 jam/ tahun

208 jam/tahun

12 bulan = 17 jam/bulan

Total beban kerja dokter puskesmas Antah Berantah adalah : Poliklinik = 99,45 jam/bulan Manajerial tambahan = 11 jam/bulan Pembinaan UKS&Penyuluhan = 38 jam/bulan

Total 148,45 jam/bulan

Dengan asumsi beban kerja normal seorang dokter adalah 75 jam/bulan, sehingga jumlah dokter yang dibutuhkan adalah 148,45/75 =2 tenaga dokter.

Puskesmas Antah Berantah memiliki 2 orang tenaga dokter ternyata sudah cukup dari segi kuantitas dan tidak perlu penambahan lagi sehingga alternatif pemecahan masalah tsb diatas adalah bukan dengan jalan penambahan tenaga dokter, akan tetapi diharapkan:

o Kualitas tenaga dokter perlu ditingkatkan.

o Cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bisa diperbaiki

o Adanya penurunan prevalensi dan insidensi kejadian penyakit di masyarakat melalui

Referensi

Dokumen terkait

Erdőtagok Erdészeti Igazga- tóság Pont, poligon súlypon- ti koordinátája Talajutak 1 DSM 10 (OKF) Vonal Talajutak 2 Saját felmérés Vonal (fotó csatol- mány) Irtások

Nilai sosial yang terpancar dalam novel ialah isu-isu berkaitan dengan pembangunan negara, pembangunan diri, hubungan dengan manusia, hubungan

Sejalan dengan perlambatan kredit, risiko kredit (NPL) pada triwulan I 2016 cenderung menunjukkan adanya peningkatan dari 2,49% di triwulan IV 2015 menjadi 2,83%

Tujuan dari penelitian ini untuk mengaplikasikan cara kerja jaringan syaraf tiruan dengan menggunakan algoritma Resilient untuk peramalan curah hujan di wilayah kota

Kemampuan kita mengolah data inilah yang akan menjadi sisteminformasi kita dalam yang akan menjadi sisteminformasi kita dalam menentukan riset mesin balap, dimana efek

Lesi-lesi yang bisa mengakibatkan terjadinya abses paru bakterial meliputi karsinoma bronkogenik dengan kavitas, bronkiektasis, empiema sekunder dari fistula bronkopleura,

Lemahnya dukungan dari pihak manajemen dapat dibuktikan melalui sebuah penelitian yang diadakan oleh Noe (2002: 160-161) pada beberapa perusahaan sewa atau

Hasil penelitian ini menunjukkan kinerja reksa dana syariah di Malaysia lebih baik jika dibandingkan dengan kinerja reksa dana syariah di Indonesia bahkan pada saat krisis