• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konfig. ian Tekanan Kel.c10

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Konfig. ian Tekanan Kel.c10"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN

PROSES

KONFIGURASI PENGENDALIAN

TEKANAN

Dosen Pembimbing : Pak In Jumanda

Kelompok c10

:

Neneng Irma Riskandari (07401077)

Tubagus Aryandi Gunawan(07401063)

Uray Irzandi (07401086)

Kelas

: 2 – C

JURUSAN TEKNIK KIMIA

(2)

2009

KONFIGURASI PENGENDALI TEKANAN

I. Tujuan Praktikum:

1. Mengetahui elemen / unit pengendalian proses dengan melakukan identifikasi unit-unit / elemen-elemen pengendalian proses pada konfigurasi pengendalian tekanan 2. Menjelaskan jenis alat beserta fungsinya pada setiap unit/elemen pengendalian

proses pada konfigurasi pengendalian tekanan

3. Melakukan identifikasi variabel-variabel / sinyal-sinyal pengendalian proses dan media transmisinya dan dapat menggambarkan diagram pengendalian proses.

II. Dasar Teori

Pengendalian proses adalah bagian dari pengendalian automatic yang diterapkan di bidang teknologi proses dengan tujuan untuk menjaga kondisi proses agar sesuai yang diinginkan. Komponen yang terlibat di dalam pengendalian proses terdiri atas system proses dan system kendali.

Pengendalian proses pada dasarnya adalah mengendalikan satu atau beberapa variabel agar terjaga pada nilai yang dikehendaki. Dalam pengendalian proses ini, variabel yang akan dikendalikan yaitu tekanan gas yang mengalir melalui pipa bertekanan. Dalam pengendalian tekanan gas ini, terdiri dari beberapa unit pengendalian.

Pengendalian proses merupakan bagian tak terpisahkan dalam ilmu teknik kimia. Dalam industri kimia pengendalian proses diperlukan untuk menjaga agar proses berlangsung sesuai dengan setting yang dikehendaki. Unit –unit yang dibahas secara teori dan unit yang terpasang pada peralatan biasanya memiliki kerumitan yang berbeda. Oleh karena itu, pengetahuan tentang konfigurasi suatu pengendalian proses sangat diperlukan. Pengetahuan tersebut dapat menyangkut tentang identifikasi alat, fungsinya, dan variabel-variabel atau sinyal-sinyal yang terkait dengan masing-masing unit.

Elemen / unit pengendalian proses terdiri dari: 1. Unit Pengukuran

(3)

Bertugas mengubah informasi nilai variable proses yang berupa besaran fisik atau kimia menjadi sinyal standar. Unit pengukuran berupa sensor dan transmitter.

2. Unit Pengendali

Bertugas membandingkan, mengevaluasi, dan mengirimkan sinyal ke unit pengendali akhir. Unit pengendali berupa temperatur controller (TC), pressure controller (PC), level controller (LC), flow controller (FC), dan analyze controller (AC).

3. Unit Kendali Akhir

Bertugas menterjemahkan sinyal kendali menjadi aksi atau tindakan koreksi melalui pengaturan variable termanipulasi. Terdiri dari actuator dan elemen kendali akhir yang memiliki sinyal elektrik maupun pneumatic.

4. Unit Proses

Merupakan tempat / bagian yang akan dikendalikan. 5. Tranduser atau converter.

Mengubah bentuk sinyal, misalnya sinyal arus menjadi sinyal pneumatic atau sebaliknya atau melakukan operasi matematik.

Variabel-variabel pengendalian proses yaitu setpoint (SP), variable proses (PV), manipulated variable (MV), dan gangguan / beban. Diagram pengendalian proses dapat dilihat seperti dibawah ini:

controller EKA Plant proses

Sensor / transmiter

(4)

III. Data Pengamatan a. Sketsa Alat Gambar 1 I/P converter Controller PCT-10 PT PI PI PI PI ΔP P P1 P2 V1 air V2 P3 CV Orific e V3 V4 V5 P4 V6 V7 Air Vessel I/ P CO NV ET ER EF FS DF CO NV ER TR ER

(5)

Gambar 2 KETERANGAN: 1. P1, P2, P3, P4 : manometer 2. V1, V3 : gate valve 3. V2, V4, V5, V6 : ball valve 4. V7 : safety valve

5. ∆P : differential pressure controller

6. P : pressure controller 7. I/ P : I/ P converter 8. CV : control valve ΔP P P1 P2 V1 air V2 P3 CV Orific e V3 V4 V5 P4 V6 V7 Air Vessel I/ P CO NV ET ER EF FS DF CO NV ER TR ER

(6)

Gambar 3

Gambar 4

b. Tabulasi Data Pengamatan

No Unit Nama Alat Spesifikasi Masukan Keluaran Nama Variabel Jenis/Besaran Nama Variabel Jenis / Besaran 1 Unit Proses Pipa

Aluminium

Bahan : Aluminium, P = 30cm D = 4cm

MV Laju alir gas PV Tekanan

2 Unit Pengukuran Pressure Gauge Range : 0-30 psi / 0-2 bar PV Tekanan PV Tekanan 3 Unit Pengubah Transducer P/I Range : 3-15 psi Sinyal Terukur Sinyal Elektrik Sinyal kendali Sinyal Elektrik 4 Unit Kendali Controller Merk : Armfield Range : 0-1 Sinyal Kendali Sinyal Elektrik Sinyal Kendali Sinyal Elektrik

(7)

Volt / 4-20 mA 5 Unit Pengubah I/P Transducer Range : 4-20 mA Sinyal Kendali Sinyal Elektrik Sinyal Pengukuran Sinyal Pneumatik 6 Unit Kendali Akhir Control Valve Pneumatik Merk : Platon Basingstoke Type : ¼ SCR No : 172310 Act : A.T.C Signal : 3-15 Trim : HLIN Made in England Sinyal Kendali Sinyal Pneumatik MV Laju alir gas

(8)

c. Skema Peralatan Konfigurasi Pengendalian Tekanan (Hasil Foto)

Penjelasan :

1. Unit proses, berupa pipa yang berfungsi untuk mengukur tekanan gas yang masuk. 2. Unit pengukuran, berupa tekanan sensor dan transmitter yang berfungsi untuk

mengukur flow dan mengubahnya menjadi sinyal tekanan untuk selanjutnya dikirimkan ke transmitter.

Pipa pengukuran tekanan Control valve (unit kendali akhir) Unit pengukuran (Tekanan) Transmitter Unit kendali Transducer Sinyal elektrik Sinyal elektrik

Laju alir gas masuk

(9)

3. Transmitter, berupa tekanan sensor yang berfungsi mengubah sinyal tekanan yang diberikan oleh unit pengukuran, dan mengubahnya menjadi sinyal elektrik untuk selanjutnya di kirimkan ke unit kendali.

4. Unit kendali, berupa pressure control regulation yang berfungsi menerima dan mengolah data yang diterima dari unit pengukuran untuk selanjutnya mengambil keputusan yang dikirimkan ke unit kendali akhir.

5. Transducer, berupa pressure sensor dan transmitter berfungsi untuk menerima sinyal kendali dari unit kendali berupa sinyal elektrik yang dirubah menjadi sinyal pneumatik yang dikirimkan menuju unit kendali akhir (control valve) untuk mengatur besar kecilnya bukaan valve.

6. Unit kendali akhir (control valve pneumatik), berfungsi menerima sinyal kendali berupa sinyal pneumatik yang digunakan untuk mengatur besar kecilnya bukaan valve sebagai pengatur laju alir umpan cairan pada tangki.

d. Diagram Blok Pengendali Tekanan

Pressure controller Converter I/P Control Valve Pipa Sensor/transmit er tekanan Gangguan/load

(10)

Hasil Foto Tekanan Umpan gas Tekanan gas Level Setpoint Sinyal kendali error Sinyal pengukuran Control valve (unit kendali

akhir) Pipa pengukuran tekanan

Unit kendali

(11)

IV. PEMBAHASAN

Neneng Irma Riskandari 07401077

Praktikum kali ini bertujuan untuk melakukan pengamatan terhadap konfigurasi alat pengendalian tekanan, yaitu dengan melakukan identifikasi terhadap unit-unit/elemen-elemen dan variable-variabel/sinyal-sinyal pengendalian proses serta menjelaskan jenis beserta fungsi alatnya. Pada suatu proses pengendalian terdapat beberapa unit yang digunakan dalam proses pengendalian tersebut. Begitupun halnya dengan pengendalian tekanan, disini terdapat beberapa unit pengendalian proses. Unit-unit tersebut meliputi Unit-unit proses,Unit-unit pengukuran, Unit-unit pengubah, Unit-unit kendali akhir,dan unit kendali akhir. Dari pengamatan yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut :

a. Unit Proses

Pada unit ini berlangsung proses variabel yang akan dikendalikan (PV), yaitu tekanan gas. Unit proses ini berupa pipa gas bertekanan yang berfungsi sebagai tempat berlangsungnya proses. Sinyal yang masuk dalam unit ini merupakan

manipulated variabel yang berupa laju alir gas yang dikeluarkan dari unit kendali

akhir. Sinyal keluaran dari unit proses ini merupakan proses variabel yang berupa tekanan.

b. Unit Pengukuran

Pada unit ini, PV yang merupakan sinyal keluaran dari unit proses diukur besarnya dengan menggunakan pressure gauge. Besaran tekanan yang terukur kemudian akan dikirimkan ke unit kendali (controller) untuk dibandingkan nilainya dengan nilai setpoint. Namun sebelum dikirim ke unit kendali terlebih dahulu sinyal terukur ini diubah terlebih dahulu menjadi sinyal kendal oleh transducer P/I.

c. Unit Pengubah

Unit ini terdiri dari transducer P/I dan I/P transducer. Unit ini berfungsi untuk mengubah sinyal/besaran mekanik menjadi besaran/sinyal elektrik ataupun sebaliknya. Pada praktikum ini, Transducer P/I mengubah sinyal keluaran yang berupa tekanan (PV) menjadi sinyal kendali yang berupa sinyal elektrik agar dapat dibaca oleh controller. Adapun I/P transducer berfungsi untuk mengubah sinyal

(12)

keluaran dari controller yang berupa sinyal elektrik menjadi sinyal kendali yang berupa sinyal pneumatik yang merupakan masukan untuk unit kendali akhir.

d. Unit Kendali

Unit ini berupa controller yang berfungsi untuk mengendalikan sinyal terukur yang telah diubah terlebih dahulu menjadi sinyal kendali (masukan) oleh transducer P/I. Besarnya PV yang terukur dibandingkan dengan set point. Selisih antara PV dengan set point ini menghasilkan error. Besarnya error ini digunakan untuk mengevaluasi besar kecilnya bukaan valve sehingga nantinya unit kendali akhir (control valve pneumatik) akan melakukan koreksi terhadap % bukaan valve. Sinyal keluaran dari controller ini berupa sinyal kendali (sinyal elektrik). Sinyal elektrik ini diubah terlebih dahulu menjadi sinyal pengukuran yang berupa sinyal pneumatik oleh I/P transducer agar dapat dibaca oleh control valve pneumatik. e. Unit Kendali Akhir

Unit ini berupa control valve pneumatik yang berfungsi menerima perintah atau keputusan dari controller utuk mengoreksi % bukaan valve. Sinyal masukan berasal dari controller berupa sinyal kendali (sinyal pneumatik) dan menghasilkan sinyal keluaran manipulated variabel (MV) yang berupa laju alir tekanan yang akan masuk ke unit proses. Unit ini merupakan unit paling akhir dari sistem pengendalian proses.

Langkah – langkah Pengendalian Tekanan, yaitu :

a. Mengukur

Tahap pertama dari langkah pengendalian adalah mengukur atau mengamati nilai variabel proses yang keluar dari unit proses (pipa) yang berupa tekanan.

b. Membandingkan

Variabel proses (nilai terukur) hasil pengukuran atau pengamatan yang berupa tekanan yang diubah menjadi sinyal terukur dibandingkan dengan nilai acuan (set point).

c. Mengevaluasi (menghitung)

Perbedaan antara nilai terukur dengan nilai acuan dievaluasi untuk menentukan langkah atau cara melakukan koreksi atas perbedaan itu.

(13)

Dilakukan koreksi variabel proses yang berupa sinyal pneumatik, agar perbedaan antara nilai terukur dan nilai acuan tidak ada atau sekecil mungkin.

Pada umumnya, konfigurasi pengendalian tekanan sama dengan konfigurasi pengendalian proses yang lainnya, yaitu Process Variabel (PV) yang berupa tekanan diukur oleh pressure gauge. Pressure gauge mengirim besarnya tekanan yang terukur ini ke unit kendali yang berupa controller untuk dibandingkan nilainya dengan set point. Terlebih dahulu sinyal pengukuran ini diubah oleh transducer P/I menjadi sinyal elektrik. Setelah itu, unit kendali (controller) menerima sinyal elektrik ini kemudian membandingkan nilai PV dengan set point. Selisih dari PV dan setpoint ini merupakan error yang akan dijadikan sebagai evaluasi untuk unit kendali akhir (conrol valve pneumatik) untuk melakukan koreksi terhadap % bukaan valve. Sinyal keluaran dari controller ini berupa sinyal kendali yang akan diubah oleh transducer I/P untuk diubah menjadi sinyal pneumatik. Sinyal pneumatik yang masuk kedalam control valve pneumatik akan dijadikan koreksi terhadap % bukaan valve sehingga akan dihasilkan manipulated variabel (MV) yang berupa laju alir gas masuk sesuia dengan set point yang diinginkan.

Adapun sinyal-sinyal yang terdapat dalam pengendalian tekanan ini berupa sinyal pengukuran dan sinyal kendali. Sinyal pengukuran ini berupa sinyal elektrik, sedangkan sinyal kendali berupa sinyal pneumatik. Sinyal pengukuran ini berasal dari unit pengukuran (pressure gauge) yang diubah oleh transducer P/I menjadi sinyal elektrik. Selanjutnya dari controller sinyal elektrik ini diubah oleh I/P transducer menjadi sinyal pneumatik untuk dikrimkan ke unit kendali akhir (control valve pneumatik).

(14)

07401086

Tubagus Aryandi Gunawan 07401063

(15)

1.Pengendalian tekanan ini bersifat direct acting pada aksi plant dan bersifat

reverse acting pada aksi pengendali.

2. Variabel pengendalian proses yaitu PV berupa tekanan dalam pipa, MV berupa laju alir udara tekan dan SP adalah besaran referensi yang dimasukkan dalam controller.

3. Unit – unit utama di dalam sistem pengendalian tekanan

- Unit proses : pipa

- Unit pengukuran : manometer

- Unit kendali : controller

- Unit pengubah : I/P dan P/I transducer

- Unit kendali akhir : control valve

4. Jenis sinyal untuk Pressure Control secara umum yaitu, MV, PV, Sinyal Pengukuran dan Sinyal Kendali.

5. Jenis sinyal Pressure Control secara khusus yaitu, Sinyal Hidrostatik, Sinyal Pneumatik dan Sinyal Elektrik.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet Praktikum Pengendalian Proses. Konfigurasi Pengendalian Level. Bandung : Poltikenik Negeri Bandung.

Gambar

Gambar 2 KETERANGAN: 1. P 1 , P 2 , P 3 , P 4 : manometer 2. V 1 , V 3 : gate valve 3

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan microcontroller Arduino Severino ditujukan untuk menerima input dari sensor, microcontroller disini juga berfungsi untuk mengirim sinyal yang digunakan

Selain perangkat sensor, dibutuhkan pula perangkat lunak Visual Basic yang berfungsi untuk mengolah masukan berupa sinyal-sinyal digital agar dapat ditampilkan pada

Input analog atau analog pin adalah pin-pin yang berfungsi untuk menerima sinyal dari komponen atau rangkaian analog, contohnya potensiometer, sensor suhu, sensor cahaya,

tiga output pada sistem ini berupa motor servo yang berfungsi menggerakkan pintu secara otomatis sesuai ketinggian aktifitas air, LCD berfungsi menerima sinyal

Sensor terbuat dari plat tembaga yang berfungsi sebagai elektroda untuk mengukur perubahan kapasitansi, sinyal kondisioning berupa rangkaian elektronik yang

Maka dari itu penelitian ini akan dibuat suatu sistem monitoring tekanan pada pipa air PDAM yang akan menggunakan sensor Pressure transmitter yang berfungsi untuk

Sistem informasi pengendali menggunakan rangkaian pengkondisi sinyal dan arduino UNO sebagai bagian dari perangkat keras yang berfungsi menerima data dari sensor,

Pada sirkuit pengendali lampu jarak jauh yang dibuat, transmitter berfungsi untuk mengirimkan sinyal informasi data melalui jaringan handphone berupa data-data khusus