• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ruptur Tendon Achilles

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ruptur Tendon Achilles"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Cedera Ruptur Tendon Achilles dan Penanganannya

Roy Nimrod Ludji Tuka 102013078

Kelompok : F 8

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510

E-mail: roy.tuka078@yahoo.co.id Abstrak:

Tendon achilles adalah tendon yang paling kuat dan paling besar dalam tubuh manusia yang panjangnya 15 cm yang dimulai dari pertengahan tungkai bawah. Kemudian stukturnya mengumpul dan melekat pada bagian tengah – belakang tulang calcaneus. Terdiri dari stuktur tendinous ( melekatnya otot ke tulang ) yang dibentuk oleh gabungan antara otot gastronemius dan otot soleus yang terdapat di betis. Tendon ini melekat pada tulang tumit (calcaneus) dan menyebabkan kaki berjinjit (plantar flexi) ketika otot-otot betis berkontraksi. Tendon ini sangat penting untuk berjalan, berlari dan melompat secara normal. Rupture tendon Achilles adalah roben atau putusnya hubungan tendon (jaringan penyambung) yang disebabkan oleh cidera dari perubahan posisi kaki secara tiba-tiba atau mendadak dalam keadaan dorsifleksi pasif maksimal. Cedera pada posisi ini biasanya terjadi pada atlet olahraga terkhususnya voly, basket, dan badminton.

Kata kunci: Ruptur tendon achilles, tendon achilles, cedera tendon PENDAHULUAN

Tendon achilles atau tendon calcaneus adalah tendon pada bagian belakang tungkai bawah dan fungsinya untuk meletakkan otot gastronemius dan otot soleus kesalah satu tulang penyusunan pegelangan kaki, calcaneus. Tendon achilles berasal gabungan dari tiga otot yaitu

(2)

gastronemius,soleus,dan otot plantaris kaki. Pada manusia letaknya tepat dibagian pegelangan kaki. Umumnya terjadi pada pria berusia paruh baya saat melakukan aktivitas fisik. Pasien biasanya mengemukakan onset dengan rasa nyeri hebat seolah tertusuk dibagian posterior kaki dan mengeluh kesulitan berjalan serta lemah saat plantarflexi. Cedera ini biasanya terjadi pada atlet olahraga berat yang membutukan aktifitas fisik yang tinggi. Cedera ini akibat akumulasi atau penekanan yang berlebih pada bagian kaki sehingga tendon yang memfiksasi otot tungkai bagian posterior dan os calcaneus ini tidak sanggup mengkompenisasi tekanan. Akibatnya terjadi ruptur pada bagian tendon ini.

PEMBAHASAN

Epidemiologi

Ruptur tendon terjadi antara tahun 1997 dan 2002 dengan angka cidera yang tinggi. Peringkat daya untuk setiap pemain yang dihitung untuk tiga musim sebelum dan sesudah Achilles tendon cedera. Analisis statistik adalah dilakukan. Tiga puluh satu tendon pecah Achilles pada Pemain NFL antara tahun 1997 dan 2002 adalah diidentifikasi. Dua puluh lima persen dari semua cedera atletik, terlepas dari olahraga tertentu atau tingkat bermain, melibatkan kaki dan pergelangan kaki. Tendon Achilles tendon kuat dan tebal di dalam tubuh dan melayani beberapa fungsi utama dalam tubuh. Ini kira-kira sekitar 15 cm (5,9 inci) panjang dan mulai dekat bagian tengah betis. Hal ini memainkan peran penting dalam biomekanik dari ekstremitas bawah. kontraktor otot betis yang mengangkat tumit oleh tendon yang menghasilkan tindakan kaki yang merupakan dasar untuk berjalan, berlari, melompat, dll dapat menahan kekuatan besar, khususnya selama latihan olahraga dan lebih khusus lagi gerakan yang melibatkan gerakan berputar. Robek, pecah atau terputusnya tendon. Tendon merupakan jaringan fibrosa di bagian belakang pergelangan kaki yang menghubungkan otot betis dengan tulang tumit.

Patofisiologi

Ruptur tendon Achilles merupakan suatu kondisi di mana tendon Achilles, tendon tertebal terkuat pada badan manusia dan memiliki panjang sekitar 15 cm, mengalami cedera atau robekan karena suatu hal. Tendon sendiri adalah bagian tubuh yang menyatukan tulang dengan otot. Dan tendon Achilles merupakan tendon yang melekatkan otot gastrocnemius dan otot soleus kesalah satu tulang penyusun pergelangan kaki yaitu calcaneus. Tendon ini

(3)

dinamakan Achilles karena diambil dari mitologi kuno di mana orang yang bernama Achilles sangat tangguh dan dia meninggal karena tusukan di daerah tendon ini. Gejala yang akan timbul adalah rasa sakit pada bagian bawah kaki sampai tidak bias menggerakkan kakinya. Adanya pembengkakan dan kemerahan pada tendon juga menjadi cirri dari cedera tendon Achilles. Rasa sakit mendadak dan berat dapat dirasakan di bagian belakang pergelangan kaki atau betis. Pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter sangat dianjurkan karena ada beberapa tes yang dapat dilakukan oleh dokter, seperti Tes Thompson, Tes O’ Brien Needle, dan juga Tes hyperdorsiflexion. Pemeriksaan penunjang dapat membantu menegakkan diagnosis dari cedera tendon ini, seperti pemeriksaan radiologi, ultrasonografi, danjuga MRI (Magnetic Resonance Imaging). Cedera tendon Achilles termasuk cedera terbanyak yang terjadi secara spontan, baik pada waktu berolahraga, melompat atau jatuh dari ketinggian. Cedera pada bagian ini juga memiliki risiko pada pasien yang lebih tua (umur 40-50 tahun), riwayat terluka tendon sebelumnya, berolahraga berlebihan, danjuga perubahan aktivitas fisik pada olahraga yang di luar kebiasaan tanpa pemanasan terlebih dahulu. Achilles tendinopathy adalah cedera stres (yang disebabkan oleh, misalnya, lari jarak jauh, jogging atau orienteering). Insiden Achilles tendon ruptur telah mengalami peningkatan selama beberapa dekade terakhir 5. Ruptur tendon terjadi biasanya pada pria berusia 30-50 tahun selama latihan, terutama selama melakukan aktivitas fisik yang mengakibatkan penekanan berlebihan pada bagian tungkai bawah.1

Ruptur tendon hampir selalu menunjukkan perubahan degeneratif, meskipun sebagian besar pasien tidak memiliki gejala sebelumnya. Penggunaan antibiotik fluorokuinolon meningkatkan risiko ruptur tendon achilles, terutama pada pasien berusia di atas 60 tahun dan selama penggunaan bersamaan dengan steroid C.

Jika anda curiga mengalami ruptur tendon Achilles, maka sebaiknya anda segera menghentikan apa yang anda lakukan, karena aktivitas fisik yang menggunakan kaki dapat memperparah penyakit ini. Penyakit tertentu, seperti arthritis dan diabetes juga meningkatkan faktor resiko. Segera cari pertolongan sekitar untuk membawa anda ke dokter terdekat bila anda terindikasi mengalami cedera ruptur tendon achilles. Dalam penangan ruptur yang baru saja terjadi, maka penanganan secara operasi merupakan salah satu pilihan yang terbaik, karena akan meminimalisir kemungkinan terjadi lagi rupture untuk yang berikutnya. Penanganan secara non operasi biasanya juga menjadi pilihan pada pasien - pasien yang telah memasuki usia tua, karena akan menimbulkan risiko jika operasi di jalankan. Tetapi patut

(4)

diingat, penanganan operasi dibandingkan non-operasi lebih besar dalam mencegah kemungkinan terjadi ruptur tendon Achilles yang bersifat akut.

Rupture traumatic tendon Achilles, biasanya terjadi dalam selubung tendo akibat perubahan posisi kaki secara tiba-tiba atau mendadak dalam keadaan dorsifleksi pasif maksimal sehingga terjadi kontraksi mendadak otot betis dengan kaki terfiksasi kuat kebawah dan diluar kemampuan tendon Achilles untuk menerima suatu beban.

Rupture tendon Achilles sering terjadi pada atlet atletik saat melakukan lari atau melompat. Kondisi klinik rupture tendon Achilles menimbulkan berbagai keluhan, meliputi nyeri tajam yang hebat, penurunan fungsi tungkai dalam mobilisasi dan ketidakmampuan melakukan plantarfleksi, dan respons ansietas pada klien.

Saat istirahat, tendon memiliki konfigurasi bergelombang akibat batasan di fibrilkolagen. Stress tensil menyebabkan hilangnya konfigurasi bergelombang ini, hal ini yang menyebabkan pada daerah jari kaki adanya kurva tegangan-regangan. Saat serat kolagen rusak, tendon merespons secara linear untuk meningkatkan beban tendon. Jika renggangan yang ditempatkan pada tendon tetap kurang dari 4 persen- yaitu batas beban fisiologi secara umum serat kembali ke konfigurasi asli mereka pada penghapusan beban. Pada tingkat keteganganantara 4-8 persen, serat kolagen mulai meluncur melewati 1 sama lain karena jalinan antar molekul rusak. Pada tingkat tegangan lebih besar dari 8 persen terjadi rupture secara makroskopik karena kegagalan tarikan oleh karena kegagalan pergeseran fibriller dan interfibriller.

Penyebab pasti pecah Achilles tendon dapat terjadi tiba-tiba, tanpa peringatan, atau akibat tendinitis Achilles . Tampaknya otot betis yang lemah dapat menyebabkan masalah. Jika otot-otot menjadi lemah dan lelah, mereka dapat mengencangkan dan mempersingkat kontraksi. Kontraksi berlebihan juga dapat menjadi masalah dengan mengarah pada kelelahan otot. Semakin lelah otot betis, maka semakin pendek dan akan menjadi lebih ketat. Keadaan sesak seperti ini dapat meningkatkan tekanan pada tendon Achilles dan mengakibatkan kerobekan. Selain itu, ketidakseimbangan kekuatan otot kaki anterior bawah dan otot-otot kaki belakang yang lebih rendah juga dapat mengakibatkan cedera pada tendon Achilles. Achilles tendon robek lebih mungkin ketika gaya pada tendon lebih besar dari kekuatan tendon. Jika kaki yang dorsofleksi sedangkan kaki bagian bawah bergerak maju dan betis kontrak otot, kerobekan dapat terjadi. Kerobekan banyak terjadi selama peregangan kuat dari tendon sementara otot betis berkontraksi.

(5)

Struktur a natomi

Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu m. gastrocnemius, m. soleus, dan otot plantaris. Pada manusia, letaknya tepat di bagian pergelangan kaki. Tendon Achilles adalah tendon tertebal dan terkuat pada tubuh manusia. Panjangnya sekitar 15 sentimeter, dimulai dari pertengahan tungkai bawah. Kemudian strukturnya kian mengumpul dan melekat pada bagian tengah-belakang tulang calcaneus.2

Gambar. 1. Struktur anatomi tendon achilles2

Robek, pecah atau terputusnya tendon. Tendon merupakan jaringan fibrosa di bagian belakang pergelangan kaki yang menghubungkan otot betis dengan tulang tumit.

(6)

Gambar.2. Gambaran ruptur pada tendon achilles2 Etiologi dan faktor resiko

Kerusakan pada jaringan otot karena trauma langsung (impact) atau tidak langsung (overloading). Cedera ini terjadi akibat otot tertarik pada arah yang salah, kontraksi otot yang berlebihan atau ketika terjadi kontraksi ,otot belum siap, terjadi pada bagian groin muscles (otot pada kunci paha), hamstring(otot paha bagian bawah), dan otot quadriceps. Fleksibilitas otot yang baik bias menghindarkan daerah sekitar cedera memar dan membengkak.

Orang-orang yang biasa jatuh korban pecah Achilles atau robek termasuk atlet rekreasi, orang-orang usia tua, air mata Achilles tendon sebelumnya atau pecah, suntikan tendon sebelumnya atau penggunaan kuinolon, perubahan ekstrim dalam intensitas pelatihan atau tingkat aktivitas, dan partisipasi dalam aktivitas baru.3

Sebagian besar kasus Achilles tendon rupture yang traumatis olahraga cedera. Umur rata-rata pasien adalah 30-40 tahun dengan rasio laki-perempuan hampir 20:1. Antibiotik fluorokuinolon, seperti ciprofloxacin, dan glukokortikoid telah dikaitkan dengan peningkatan risiko pecah Achilles tendon. Suntikan steroid langsung ke tendon juga telah dikaitkan dengan ruptur. Kuinolon telah dikaitkan dengan Achilles tendinitis dan ruptur tendon Achilles untuk beberapa waktu sekarang. Kuinolon adalah agen-agen antibakteri yang bertindak pada tingkat DNA dengan menghambat DNA girase. DNA girase merupakan enzim yang digunakan untuk DNA beruntai ganda yang penting untuk Replikasi DNA. Kuinolon adalah khusus dalam fakta bahwa ia dapat menyerang DNA bakteri dan mencegah mereka dari replikasi dengan proses ini, dan sering diresepkan untuk lansia. Sekitar 2% sampai 6% dari

(7)

semua orang tua di atas usia 60 yang telah memiliki Achilles pecah dapat dikaitkan dengan penggunaan kuinolon. Obat-obat ini diduga kuat sebagai faktor pemicu.4

GEJALA

Rasa sakit mendadak yang berat dirasakan pada bagian belakang pergelangan kaki atau betis seperti adanya rasa sakit pada tendon achilles sekitar 1-3 inci di atas tulang tumit. daerah ini paling sedikit menerima supplai darah dan mudah sekali mengalami cedera meskipun oleh sebab yang sederhana, meskipun oleh sepatu yang menyebabkan iritasi. Terlihat bengkak dan kaku serta tampak memar dan merasakan adanya kelemahan yang luas pada serat-serat protein kolagen, yang mengakibatkan robeknya sebagian serat atau seluruh serat tendon. Terlihat depresi di tendon 3-5 cm diatas tulang tumit. Tumit tidak bisa digerakan turun naik. Sebuah kesenjangan atau depresi dapat dilihat di tendon sekitar 2 cm di atas tulang tumit. Biasanya, snap tiba-tiba atau pop dirasakan di bagian belakang pergelangan kaki. Pasien mungkin menggambarkan sensasi ditendang di bagian belakang kaki. Nyeri bisa berat. nyeri yang datang secara tiba-tiba selama melakukan kegiatan, khususnya saat mengubah arah lari atau pada saat lari mendaki. Atlet mungkin merasakan adanya bagian yang lembek bila meraba daerah sekitar tendon, hal ini dikarenakan adanya cairan peradangan yang berkumpul dibawah selaput peritenon. Nyeri lokal, bengkak dengan gamblang kesenjangan sepanjang Achilles tendon dekat lokasi penyisipan, dan kekuatan plantarflexion lemah aktif semua sangat menggambarkan keadaan pasien yang didiagnosis.5

Penatalaksanaan Anamnesis

Anamnesis adalah langkah awal pemeriksaan untuk mengetahui onset dan gejala, serta gambaran klinis yang dialami pasien. Anamnesis pasien harus mencakup umur, pekerjaan, kejadian terkini, mekanisme terjadinya cedera, sifat nyeri dan gangguan fungsional. Selain itu, minta pasien menggambarkan bagaimana timbulnya cedera dan persaan nyeri saat terjadinya cedera. Hal yang perlu dipahami bahwa menentukan apakah kakinya tertusuk, dislokasi, mengalami benturan, mengalami luka robek, mengalami stress berulang atau menerima gaya langsung atau tak langsung sehingga kemungkinan diagnosis dapat dipersempit. Selain itu, gangguan medis sitemik seperti penyakit vaskuler perifer atau diabetes melitus perlu ditelaah lebih dalam lagi. Status neurovaskuler penting untuk

(8)

diketahui. Pasien dengan nyeri yang bertambah dan gangguan sensorik beresiko tinggi mengalami gangguan dan membutuhkan perawatan medis segera.

Pemeriksaan fisik

Awali pemeriksaan fisik dengan melihat keadaan umum pasien, kesadaran pasien, dan keadaan fisiknya. Setelah itu lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital pada pasien.Selalu buka alas kaki termasuk sepatu dan kaus kaki. Gunakan kaki yang tidak cedera sebagai perbandingan. Inspeksi untuk melihat keberadaan edema, ekimosis, luka, deformitas, kepucatan, sianosis, perdarahan, titik-titik yang lain yang dicurigai mengalami cederas yang sama. Lakukan pemeriksaan palpasi pada bagian yang mengalami cedera dengan hati-hati. Pastikan adanya kelainan pada daerah yang dipalpasi dan ada nyeri tekan atau tidak. Perlu diperhatikan jika pasien mengalami fraktur sebaiknya dilakukan dengan hati-hati. Selalu pastikan pasiennya nyaman saat melakukan pemeriksaan. Lakukan pulsasi juga dibagian medioposterior kaki untuk meraba denyut arteri tibialis posterior dan arteri maleolus medial. Jika denyut nadi tidak teraba dengan palpasi, USG Doopler harus digunakan. Lakukan pergerakan untuk menilai kemampuan gerak pasien dan catat hasilnya dan tentuka apakah gaya berjalannya normal atau tidak. Pasien masih mungkin dapat plantarflex pergelangan kaki dengan kompensasi dengan otot lain, tetapi kekuatan akan lemah. Single-ekstremitas meningkat tumit tidak akan mungkin.

(9)

Lutut fleksi test:

Periksa posisi istirahat pergelangan kaki dengan lutut tertekuk rawan dan pasien 90 °. Kehilangan tegangan normal soleus istirahat gastrocnemius akan memungkinkan pergelangan kaki untuk menganggap posisi yang lebih dorsiflexed dari itu di sisi terluka.6

Thompson test:

Posisi pasien rawan dengan jelas kaki meja. Meremas betis biasanya menghasilkan plantarflexion pasif pergelangan kaki. Jika Achilles tendon tidak dalam kontinuitas, pergelangan kaki tidak akan pasif flex dengan kompresi otot betis. Uji Simmonds ' (alias uji Thompson ) akan positif, meremas otot betis dari sisi yang terkena sementara pasien berbaring rawan, menghadap ke bawah, dengan nya kaki menggantung hasil longgar tidak ada gerakan (tidak ada plantarflexion pasif) kaki, sementara gerakan diharapkan dengan tendon Achilles utuh dan harus diamati pada manipulasi betis terlibat. Berjalan biasanya akan sangat terganggu, karena pasien akan mampu melangkah dari tanah menggunakan kaki terluka. Pasien juga akan dapat berdiri di ujung kaki itu, dan menunjuk kaki ke bawah (plantarflexion) akan terganggu. Nyeri bisa menjadi berat dan pembengkakan adalah hal umum yang terlihat pada pasien.

O’brien test:

Tes O’brien juga dapat dilakukan yang memerlukan menempatkan jarum steril melalui kulit dan masuk ke tendon. Jika hub jarum bergerak dalam arah yang berlawanan tendon dan arah yang sama dengan jari-jari kaki ketika kaki bergerak naik dan turun maka tendon setidaknya sebagian utuh.

Pemeriksaan Penunjang

Radiografi polos untuk mengevaluasi struktur tulang. Jika bukti hadir dari patah tuberositas calcaneal dan avulsion Achilles tendon, CT dapat membantu untuk menilai pola fraktur kalkaneus. Akut achilles tendon pecah biasanya adalah diagnosis yang dibuat secara klinis. Jika diagnosis dipertanyakan, MRI atau, kadang-kadang, USG dapat membantu untuk membuat diagnosis. Ada tiga arah pengambilan foto polos dasar diindikasikan untuk cedera kaki yaitu arah anteroposterior, lateral, dan oblik. Pemeriksaan MRI telah dianjurkan untuk kerusakan jaringan lunak termasuk ruptur tendon, tetapi pemeriksaan tersebut jarang digunakan dalam kasus darurat di UGD.

(10)

Ø Magnetic resonance imaging (MRI

MRI dapat digunakan untuk membedakan pecah lengkap dari degenerasi tendon Achilles, dan MRI juga dapat membedakan antara paratenonitis, tendinosis, dan bursitis. Teknik ini menggunakan medan magnet yang kuat untuk menyelaraskan seragam jutaan proton berjalan melalui tubuh. proton ini kemudian dibombardir dengan gelombang radio yang mengetuk beberapa dari mereka keluar dari keselarasan. Ketika proton ini kembali mereka memancarkan gelombang radio sendiri yang unik yang dapat dianalisis oleh komputer 3D untuk membuat gambar penampang tajam dari area of interest. MRI dapat memberikan kontras yang tak tertandingi dalam jaringan lunak untuk foto kualitas yang sangat tinggi sehingga mudah bagi teknisi untuk melihat air mata dan cedera lainnya.7

Gambar.4. Hasil MRI pada ruptur tendon achilles7 Ø Musculoskeletal ultrasonografi

Musculoskeletal ultrasonografi dapat digunakan untuk menentukan ketebalan tendon, karakter, dan kehadiran air mata. Ia bekerja dengan mengirimkan frekuensi yang sangat tinggi dari suara melalui tubuh Anda. Beberapa suara yang dipantulkan kembali dari ruang antara cairan interstitial dan jaringan lunak atau tulang. Gambar-gambar tercermin dapat

(11)

dianalisis dan dihitung ke dalam gambar. Gambar-gambar diambil secara real time dan dapat sangat membantu dalam mendeteksi gerakan tendon dan memvisualisasikan kemungkinan cedera atau air mata. Perangkat ini membuatnya sangat mudah untuk melihat kerusakan struktural pada jaringan lunak, dan metode yang konsisten untuk mendeteksi jenis cedera. Pencitraan ini modalitas murah, tidak melibatkan radiasi pengion dan, di tangan ultrasonographers terampil, mungkin sangat handal.8

Ø Foto Röntgen

Foo rontgen digunakan untuk melihat tendon yang rusak pada bagian otot tubuh. Biasanya terdapat gap/celah dibagian tendon achilles dan kadang-kadang terdapat cairan.

Gambar. Hasil foto rontgen regio cruris posisi anteroposterior lateral pada ruptur tendon achilles

Diagnosis

Diagnosis dapat ditegakan pada kasus ini jika gejala yang ditemukan pada pasien sesuai dan juga dapat kita lihat hasil pemeriksaan penunjangnya yaitu foto rontgen atau MRI. Muskuloskeletal USG dapat digunakan untuk menentukan ketebalan tendon, karakter, dan kehadiran air mata.Ia bekerja dengan mengirimkan frekuensi yang sangat tinggi suara melalui tubuh anda. Beberapa suara yang dipantulkan kembali dari ruang antara cairan interstisial dan jaringan lunak atau tulang.Gambar-gambar ini tercermin dapat dianalisis dan dihitung ke dalam gambar.Gambar-gambar ini diambil secara real time dan dapat sangat membantu dalam mendeteksi pergerakan tendon dan memvisualisasikan luka atau mungkin air

(12)

mata.Perangkat ini membuatnya sangat mudah untuk menemukan kerusakan struktural untuk jaringan lunak, dan metode yang konsisten untuk mendeteksi jenis cedera ini.9

WD: Ruptur Tendon Achilles

DD: Kalkaneus fraktur, dislokasi kalkaneus, dan ruptur pada bagian tendon yang lain. Terapi dan penatalaksanaan

Terapi Penatalaksanaan

Ada tiga hal yang perlu diingat saat merehabilitasi sebuah Achilles pecah: * rentang gerak,

* kekuatan fungsional,

* dan kadang-kadang dukungan orthotic.

Rentang gerak ini penting karena dibutuhkan ke dalam pikiran ketatnya tendon diperbaiki.Ketika awal rehabilitasi pasien harus melakukan peregangan ringan dan meningkatkan intensitas sebagai waktu mengizinkan dan nyeri.Puting stres linier pada tendon ini penting karena merangsang perbaikan jaringan ikat, yang dapat dicapai saat melakukan "peregangan pelari," (menempatkan jari-jari kaki beberapa inci sampai dinding sementara tumit Anda ada di tanah). Melakukan peregangan untuk mendapatkan kekuatan fungsional juga penting karena meningkatkan penyembuhan pada tendon, yang pada gilirannya akan menyebabkan kembali cepat untuk kegiatan. Peregangan ini harus lebih intens dan harus melibatkan beberapa jenis berat bantalan, yang membantu reorientasi dan memperkuat serat kolagen di pergelangan kaki terluka.Sebuah hamparan populer digunakan untuk tahap rehabilitasi adalah menaikkan kaki pada permukaan yang tinggi.Pasien adalah untuk mendorong ke jari kaki dan lebih rendah nya diri sejauh mungkin ke bawah dan ulangi beberapa kali. Bagian lain dari proses rehabilitasi adalah dukungan orthotic. Ini tidak ada hubungannya dengan peregangan atau memperkuat tendon, melainkan di tempat untuk menjaga pasien nyaman.Ini adalah menyisipkan dibuat custom yang sesuai ke dalam sepatu pasien dan membantu dengan pronasi tepat kaki, yang merupakan yang dapat menyebabkan masalah dengan Achilles. Tindakan dan jenis pilihan terapi adalah sebagai berikut.10

(13)

Setelah diagnosis dibuat, pergelangan kaki harus splinted dalam equinus dengan baik empuk untuk membantu elevasi mengendalikan pembengkakan.

b) Nonoperative

· Orthosis pergelangan kaki

Indikasi treatment harus individual kepada pasien Selama 10 minggu berikutnya, pergelangan kaki secara bertahap dibawa ke posisi plantigrade dengan perubahan cor kira-kira setiap 2 minggu. Berat tubuh diperbolehkan setelah 6 minggu.Setelah casting, angkat tumit biasanya dipakai selama beberapa bulan.

c) Operative

· perbaikan langsung

Indikasi lebih sering terjadi pada cedera akut (<6 minggu) · rekonstruksi dengan interposisi EDL atau plantaris. d) Terapi Fisik

Banyak rehabilitasi tersedia. Umumnya, terapi awalnya melibatkan progresif, gerakan kaki aktif dan berkembang menjadi berat tubuh dan memperkuat. Ada tiga hal yang perlu diingat saat merehabilitasi sebuah Achilles pecah:

Ø Rentang gerak, Rentang gerak ini penting karena dibutuhkan ke dalam pikiran ketatnya tendon diperbaiki. Ketika awal rehabilitasi pasien harus melakukan peregangan ringan dan meningkatkan intensitas sebagai waktu mengizinkan dan nyeri.

Ø Kekuatan fungsional, tendon ini penting karena merangsang perbaikan jaringan ikat, yang dapat dicapai saat melakukan "peregangan pelari," (menempatkan jari-jari kaki beberapa inci sampai dinding sementara tumit Anda ada di tanah). Melakukan peregangan untuk mendapatkan kekuatan fungsional juga penting karena meningkatkan penyembuhan pada tendon, yang pada gilirannya akan menyebabkan kembali cepat untuk kegiatan. Peregangan ini harus lebih intens dan harus melibatkan beberapa jenis berat bantalan, yang membantu reorientasi dan memperkuat serat kolagen di pergelangan kaki terluka. Sebuah hamparan populer digunakan untuk tahap rehabilitasi adalah menaikkan kaki pada permukaan yang tinggi.

(14)

Ø Kadang-kadang dukungan orthotic. Ini tidak ada hubungannya dengan peregangan atau memperkuat tendon, melainkan di tempat untuk menjaga pasien nyaman. Ini adalah menyisipkan dibuat custom yang sesuai ke dalam sepatu pasien dan membantu dengan pronasi tepat kaki, yang merupakan yang dapat menyebabkan masalah dengan Achilles. e) Operasi

Ø Tindakan operasi dapat dilakukan, dimana ujung tendon yang terputus disambungkan kembali dengan teknik penjahitan. Tindakan pembedahan dianggap paling efektif dalam penatalaksanaan tendon yang terputus.

Ø Tindakan non operasi dengan orthotics atau theraphi fisik. Tindakan tersebut biasanya dilakukan untuk non atlit karena penyembuhanya lama atau pasienya menolak untuk dilakukan tindakan operasi.

Ada dua jenis operasi, operasi terbuka dan operasi perkutan.

Ø Operasi terbuka sayatan dibuat di bagian belakang kaki dan tendon Achilles dijahit bersama-sama. Dalam pecah lengkap atau serius tendon plantaris atau otot vestigial lain dipanen dan melilit tendon Achilles, meningkatkan kekuatan tendon diperbaiki. Jika kualitas jaringan buruk, misalnya cedera telah diabaikan, ahli bedah mungkin menggunakan mesh penguatan ( kolagen , Artelon atau bahan lainnya degradable).11

(15)

Ø Perkutan operasi, ahli bedah membuat beberapa sayatan kecil, bukan satu sayatan besar, dan menjahit tendon kembali bersama-sama melalui sayatan. Pembedahan mungkin tertunda selama sekitar satu minggu setelah pecah untuk membiarkan pembengkakan turun. Untuk pasien menetap dan mereka yang memiliki vasculopathy atau risiko untuk penyembuhan miskin, perkutan bedah perbaikan mungkin pilihan pengobatan yang lebih baik daripada perbaikan bedah terbuka.

Komplikasi

Komplikasi rupture tendon Achilles yaitu infeksi. Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang disertai dengan gejala klinis, masuk dan berkembang biaknya bibit penyakit atau parasit, mikroorganisme kedalam tubuh manusia. Penyakit yang disebabkan oleh suatu bibit penyakit seperti bakteri, virus, jamur dan lain-lainnya.

KESIMPULAN

Ruptur tendon achilles adalah cedera atau kelaianan yang terjadi pada kelompok usia paruh baya dengan aktifitas fisik yang tinggi seperti atlet. Cedera ini disebabkan oleh terputusnya tendon achilles yang memfiksasi otot fleksor bagian plantar pedis dengan os calcaneus. Biasanya cedera ini disebabkan oleh tekanan yang berlebihan. Dari hasil analisis skenario 9 dan pembelajarannya, terindikasi pasien mengalami ruptur tendon achilles sesuai dengan keluhan yang terlihat baik dari hasil pemeriksaan fisik maupun pemerksaan penunjang.

Daftar pustaka :

1. Syaifuddin, H. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan.Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran. EGC, Jakarta. 2008. P. 652- 67

2. Anderson, Prince S.(2006). Patofisiologi Konsep Klinik Proses-proses Penyakit. Penerbit Buku Kedokteran. EGC, Jakarta. P. 1382-97

3. Maffulli N, Ajis A (2008). Management of chronic ruptures of the Achilles tendon. Journal of Bone and Joint Surgery, 90(6): 1348–1360.

(16)

4. Reddy SS, et al. (2009).Surgical treatment for chronic disease and disorders of the Achilles tendon. Journal of the American Academy of Orthopaedic Surgeons, 17(1): 3–14.

5. Srinivasan RC, et al. Orthopedic surgery. In Current Diagnosis and Treatment: Surgery, 13th ed. New York: McGraw-Hill. 2010. P. 1006 - 91

6. Stretanski MF. Achilles tendinitis.In WR Frontera et al., eds., Essentials of Physical Medicine and Rehabilitation, Philadelphia: Saunders Elsevier. 2nd ed.2008, pp. 407– 10.

7. Myerson MS, McGarvey W. Disorders of the Achilles tendon and Achilles tendinitis. Instr Course Lect 2005; 48:211-218

8. Salmons S. Muscles. In: Bannister LH, Berry MM, Collins P, eds. Gray's anatomy: the anatomical basis of medicine and surgery, 38th ed. New York: Churchill Livingstone, 2005: p. 884

9. Hastad K, Larsson L, Lindholm A. Clearance of radiosodium after local deposit in the achilles tendon. ActaChirScand 2006; 116:251-255

10. Gould N, Korson R. Stenosing tenosynovitis of the pseudosheath of the tendoachilles. Foot Ankle 2007; p.1:179-187

11.Carr A, Norris S. 2009. The blood supply of the calcaneal tendon. J Bone Joint Surg Br ; 71-B:100-101.

Gambar

Gambar .3. Pemeriksaan fisik pada cedera tendon achilles 6

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kasus Duta besar Amerika untuk Bolivia, Philip S. Goldberg, pemberian status persona non grata kepada Goldberg oleh negara penerima yaitu Bolivia, tepatnya.. oleh Presiden

and how to answer the questions from the teacher using this game; (d) The researcher asked the students to answer the questions in particular time; (e) The

Sebuah karburator terdiri dari banyak sekali komponen yang fungsinya satu sama lain berbeda. Untuk motor yang sederhana dipakai karburator yang sederhana, sedangkan umumnya

Persalinan pervaginam tidak dilakukan bila terdapat kontra indikasi persalinan bagi ibu dan janin, presentasi kaki, hiperekstensi kepala janin dan berat bayi &gt; 3600

Fungsi : Untuk membersihkan gula aren, mensortasi dan menghilangkan bagian yang tidak digunakan ( trimming ) pada pisang batu, cabai merah dan cabai rawit..

Kelainan sistim vestibuler perifer pada pasien diabetes lebih sering muncul pada penderita DM dengan durasi penyakit lebih dari5 tahun atau lebih dibandingkan yang kurang dari

KEWENANGAN PASARMODAL Pasar Modal atau Bursa Efek merupakan lembaga yang diberi kewenangan untuk mengatur pelaksanaan kegiatannya.Oleh karena itu, ketentuan yang

Diskusi fokus grup (FGD) dapat dilakukan oleh panel leader bersama dengan para panelis terlatih untuk menentukan atribut mutu kritis yang menyebabkan produk mi instan