EXECUTIVE SUMMARRY
PENGEMBANGAN
STANDAR KOMPETENSI PENDIDIK
DALAM PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
(Studi tahun 2012, 2013, 2014, 2015)Oleh :
Ana Ratna Wulan*;
Hendriastuti; Tri Wibowo; Bakir Haryanto**
*FPMIPA, Universitas Pendidikan Indonesia; **Pusat Penilaian Pendidikan, Balitbang, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
A. Pendahuluan
Penilaian proses dan hasil belajar di kelas pada hakekatnya memiliki dua fungsi utama yaitu fungsi pengembangan dan fungsi akuntabilitas (Reynolds
el al.
, 2010). Pada konteks pengembangan peserta didik, penilaian memiliki peran sebagaicontinous improvement
. Dalam hal ini rangkaian umpan balik yang bermaknadiberikan berdasarkan hasil penilaian untuk mengembangkan potensi peserta didik. Di sisi lain, proses dan hasil penilaian tersebut perlu dipertanggungjawabkan dengan baik kepada para pengguna layanan pendidikan. Oleh sebab itu, kemampuan dalam melaksanakan penilaian secara valid, obyektif, berkesinambungan dan terbuka menjadi prasyarat yang harus dimiliki oleh pendidik dalam melaksanakan penilaian di kelas.
Hasil studi pendahuluan menemukan bahwa kemampuan pendidik dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian di kelas secara umum masih kurang (Wulan
et al
., 2012). Sebagian pendidik belum mampu merencanakan dan melaksanakan penilaian sesuai dengan kompetensi yang akan dinilai. Pada umumnya para pendidik belum memiliki kemampuan dalam menilai keterampilan dan sikap sesuai matapelajaran yang diampunya. Komitmen sebagian pendidik terhadap etika dalam penilaian juga ditemukan masih lemah. Hasil studi tersebut masih sejalan dengan penelitian sebelumnya tentang masih lemahnya kompetensi sebagian besar pendidik dalam merencanakan serta melaksanakan penilaian (Corebima, 1999; Morgan, 2004; Wulan, 2007; Wulanet al.
, 2011).Peran pendidik dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian dengan baik telah diamanahkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 58. Berdasarkan undang-undang tersebut, penilaian oleh pendidik dilakukan dalam rangka memantau proses belajar, kemajuan belajar peserta didik, serta memantau
perbaikan hasil belajar. Sejalan dengan hal tersebut,
National Research Council
/NRC (2000) mengemukakan bahwa penilaian proses dan hasil belajar merupakan kemampuan penting yang dituntut dalam kompetensi pendidik (guru). Secara umum menurut Popham (2011) seorang pendidik perlu memiliki kemampuan dalam penilaian sebagai berikut: 1) merencanakan perangkat penilaian; 2) melaksanakan dan mengelola proses penilaian; 3) menafsirkan data hasil penilaian; serta 4) menindaklanjuti hasil penilaian.Adanya permasalahan yang dihadapi oleh para pendidik dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian menunjukkan tentang perlunya suatu bentuk pembinaan yang lebih tepat sasaran. Studi yang dilakukan oleh Wulan
et al.
(2015) telah melibatkan sejumlahstakeholder
pendidikan yaitu Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK), Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Dinas Pendidikan Provinsi dan Kota, serta para guru setiap level jabatan. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa program pembinaan dan pelatihan guru dalam penilaian belum tepat sasaran. Lembaga pembina guru pada levelin-service
belum memiliki acuan standar kompetensi dalam membina kompetensi guru dalam penilaian tersebut. Dengan demikian sangat sukar dilakukan penjenjangan berdasarkan kemampuan dalam pelatihan penilaian. Hal tersebut menyebabkan adanya ketidaksesuaian antara konten pelatihan dengan kebutuhan guru. Seluruh guru (pada level kompetensi dan jenjang pengalaman apapun) secara umum mendapat materi pelatihan yang sama.Penyebab utama lemahnya pengembangan kompetensi pendidik dalam penilaian pembelajaran (
classroom assessment
) terutama disebabkan karena kita belum memiliki standar kompetensi minimal yang harus dikuasai guru dalam melaksanakan penilaian. Kita juga belum memiliki dataexisting standard
guru dalam penilaian yang dipetakan berdasarkan kondisi nyata di sekolah. Kita belum mempunyai standar literasi asesmen yang dipetakan bertolak dariexisting standard
tersebut. Padahal apabila standar tersebut telah dimiliki, maka akan lebih mudah dalam mengembangkan kemampuan guru dalam penilaian secara berjenjang dan berkesinambungan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, rangkaian penelitian tahun 2012-2015 selanjutnya dilakukan untuk mengembangkan standar kompetensi pendidik dalam melaksanakan penilaian. Penelitian ini merupakan kerja sama antara Universitas Pendidikan Indonesia dengan Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik). Rangkaian penelitian tersebut sepenuhnya dibiayai oleh Puspendik, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang), Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Rangkaian penelitian diawali dengan kajian dan
benchmarking
terhadap berbagai pustaka/literatur. Kajian awal dilakukan terhadap peraturan perundangan yang berlaku yaitu Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 dan Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013.Benchmarking
dilakukan terhadap Standar Literasi Asesmen Guru di Amerika (Airasian, 2001). Berdasarkan kajian pustaka danbenchmarking
yang telah dilakukan, disusun suatuframework
kompetensi pendidik dalam penilaian proses dan hasil belajar yaitu sebagai berikut: 1) Memilih metode penilaian yang sesuai: 2) Mengembangkan metode-metode penilaian; 3) melaksanakan, memberikan skor, serta menafsirkan hasil penilaian; 4) Menggunakan hasil penilaian bagi mengambil keputusan; 5) Menggunakan hasil asesmen untuk penilaian(grading);
6)tidak etis. Berdasarkan
framework
tersebut akan dikembangkan standar kompetensi pendidik dalam penilaian yang sesuai kebutuhan di Indonesia.Standar yang sesuai kebutuhan adalah yang dapat menjembatani antara standar nyata yang ada di lapangan (
existing standard
) dengan standar ideal yang diharapkan. Dengan demikian standar penilaian tersebut diharapkan secara rasional dapat dicapai oleh para pendidik di Indonesia. Standar kompetensi tersebut semestinya dapat memetakan kemampuan guru yang diharapkan untuk setiap level kemampuan, baik guru pemula, guru dalam pengembangan karir (guru madya), dan guru profesional. Level kemampuan tersebut sangat diperlukan bagi pembinaan serta pengembangan para guru pemula dan guru madya untuk mencapai level kemampuan yang lebih baik (profesional).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan standar kemampuan pendidik
(recommended standard)
dalam menilai pembelajaran untuk tiga level kemampuan pendidik (guru) yaitu: guru pemula, guru dalam pengembangan (guru madya), dan guru profesional. Tujuan ini selanjutnya mengalami pengembangan sesuai peraturan yang berlaku di Indonesia menjadi empat level kemampuan pendidik berdasarkan jabatan yaitu: guru pertama, guru muda, guru madya, dan guru utama. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menyediakan informasi bagi penyusunan kebijakan serta program penyiapan dan pengembangan kompetensi guru, baik pra-jabatan maupun dalam jabatan.B. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan rangkaian penelitian yang dilaksanakan dari tahun 2012 hingga tahun 2015 (empat tahun penelitian). Sebelum rangkaian penelitian dilaksanakan, dilakukan kajian terhadap standar kemampuan pendidik dalam penilaian berdasarkan literatur. Selanjutnya disusun suatu
framework
kompetensi ideal berdasarkan Standar Penilaian Pendidikan yang berlaku di Indonesia danbenchmarking
terhadap Standar Literasi Asesmen Guru di Amerika (Airasian, 2001). Dalam hal ini kajian terhadap literatur lainnya dilakukan untuk melengkapiframework
kompetensi (Jacobs & Chase, 1992; Airasian, 1991; Doran
et al.,
1993; Marzanoet al.,
1994; Stiggins, 1994; Popham, 1995; Suskie, 2009; Reynolds
et al
., 2010; Popham, 2011; NSTA dan AETS 1998; NRC, 2000).Framework
kompetensi yang dihasilkan tersebut selanjutnya dijadikan sebagai acuan atau standar ideal.Secara umum terdapat tiga tahap studi yang menjadi bagian dari
grand
design
penelitian. Penelitian tahap pertama dilaksanakan tahun 2012 dan 2013sebagai studi pemetaan dan pengembangan awal standar. Berdasarkan hasil studi tersebut diperoleh suatu draf
existing standard
. Penelitian tahap kedua dilakukan pada tahun 2014 untuk melengkapi standar yang belum terpetakan. Berdasarkan studi tersebut diperolehexisting standard
yang lebih lengkap. Berdasarkanexisting
standard
tersebut kemudian disusun draf standar berdasarkan standar ideal dengan bertolak dariexisting standar
tersebut.Penelitian tahap ketiga dilakukan pada tahun 2015 untuk memvalidasi standar baik secara logis maupun secara empiris dengan melibatkan para pakar dan
stakeholders
penilaian. Kegiatan Seminar Nasional ini merupakan bagian darirangkaian kegiatan penelitian untuk mendapatkan masukan secara luas dari para pakar dan
stakeholders
pendidikan. Seluruh masukan dan saran tersebut digunakan bagi penyempurnaan standar sebagai bagian darigrand design
penelitian.Grand
design
dalam penelitian ini disajikan dalam Gambar 1.Gambar 1. Grand design Penelitian 2012-2015 1. Sampel dan Tempat Penelitian
Penelitian tahun 2012 dilakukan dengan melibatkan 1.657 orang guru Sekolah Dasar (SD), 2.022 orang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 1.939 orang guru Sekolah Menengah Atas (SMA). Penelitian dilaksanakan di tiga provinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Penelitian tahun 2013 melibatkan 452 orang guru SD, 833 orang guru SMP dan 755 orang guru SMA. Penelitian dilaksanakan di enam provinsi yaitu Bengkulu, Riau, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur dan Banten.
Penelitian tahun 2014 melibatkan 744 orang guru SD, 1021 orang guru SMP, dan 1174 orang guru SMA. Penelitian dilaksanakan di delapan provinsi yaitu Provinsi Sumatera Barat, Lampung, Jambi, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Penelitian terakhir tahun 2015 ditujukan untuk validasi logis dan empiris melibatkan
stakeholders
dan pemangku kebijakan di daerah. Penelitian ini melibatkan 120 responden yang berasal dari enam provinsi yaitu Provinsi Jawa Barat; Sulawesi Tenggara; Banten; Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta; dan Maluku Utara. Responden tersebut berasal dari unsur: Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK), Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Dinas Pendidikan Provinsi dan Kota, serta para guru setiap level jabatan. Penelitian tahun 2015 ini juga melibatkan sejumlah pakar penilaian dan pembelajaran serta para pemangku kebijakan. Sejumlah pakar dan pemangku kebijakan telah membahas standar yang dihasilkan melalui kegiatanFocus Group Discussion
di Jakarta. Jumlah para ahli dan praktisi yang memberikanjudgement
/ pertimbangan terhadap standar yang dikembangkan masih akan terus bertambah seiring dengan rangkaian kegiatan forum ilmiah yang terus dilaksanakan. Kegiatan seminar nasional ini menjadi salah satu sarana dari rangkaian studi ini untuk memperoleh lebih banyak masukan bagi penyempurnaan standar.Instrumen penelitian yang digunakan meliputi seperangkat soal tes pilihan ganda dan angket/kuesioner guru. Sejumlah 45 soal tes pilihan ganda digunakan. Soal-soal yang digunakan tersebut merupakan soal yang telah diuji kualitasnya baik secara logis maupun empiris. Analisis
IRT
(Item Response Theory
) menggunakanRasch Model
dengan bantuansoftware Quest
dilakukan untuk pengujian empiriskualitas butir soal. Dalam hal ini soal-soal yang memiliki nilai
Infit Meansquare
yang berada di luar rentang batas penerimaan yaitu 0.77 dan 1.30 di-drop
.Uji coba instrumen penelitian dilaksanakan di provinsi Nusa Tenggara Barat, Bali dan Kepulauan Riau. Sampel penelitian yang terlibat untuk ujicoba tersebut meliputi 110 orang guru SD, 144 orang guru SMP, dan 140 orang guru SMA. Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, instrumen penilaian tersebut dikembangkan dari seperangkat indikator yang mengacu pada
framework
kompetensi penilaian sebagai hasil kajian berbagai literatur. Kompetensi yang diujikan tersebut adalah sebagai berikut: 1) Memilih metode penilaian yang sesuai: 2) Mengembangkan metode-metode penilaian; 3) Melaksanakan, memberikan skor, serta menafsirkan hasil penilaian; 4) Menggunakan hasil penilaian bagi mengambil keputusan; 5) Menggunakan hasil asesmen untuk penilaian(grading);
6) Mengomunikasikan hasil penilaian; 7) Mengenali praktek-praktek penilaian yang tidak etis.Untuk studi tahun 2015 digunakan empat jenis kuesioner validasi standar untuk masing-masing jenjang jabatan pendidik yaitu guru pertama,guru muda, guru madya, dan guru utama. Selain dari itu untuk studi tahun 2015 digunakan juga instrumen panduan
FGD
yang digunakan untuk validasi standar oleh parastakeholder
di daerah, para pakar penilaian serta para pemangku kebijakan.3. Analisis Data
Analisis data diawali dengan menggabungkan data tes tahun 2014 dan data tes sebelumnya dalam satu skala pengukuran. Analisis dilakukan dengan menggunakan
concurrent calibration
data dengan menggunakansofware quest
. Selanjutnyaanalisis dilakukan melalui langkah-langkah berikut:
a. Memetakan tingkat kemampuan subjek/sampel penelitian, dengan kriteria menggunakan ukuran presentil sebagai berikut: Nilai persentil lebih hari 70% dikategorikan kelompok kemampuan tinggi (guru profesional); Nilai persentil antara 30 – 70% dikategorikan ke dalam kelompok kemampuan sedang (guru madya); sementara itu nilai persentil kurang dari 30% dikategorikan ke dalam kelompok kemampuan rendah (guru pemula).
b. Mengelompokan capaian subjek pada setiap tingkat kemampuan berdasarkan indikator instrumen. Dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Soal dijawab benar oleh > 80% subjek = ketercapaian sangat tinggi 2) Soal dijawab benar oleh 60- 80% subjek = ketercapaian tinggi 3) Soal dijawab benar oleh 40- 60% subjek = ketercapaian sedang 4) Soal dijawab benar oleh < 40% subjek = ketercapaian rendah
c. Menyusun
existing standard
berdasarkan pemetaan ketercapaian indikator dan sub indikator untuk setiap standard.
Melakukan professional judgement
untuk menyusunrecommended standard
bagi kepentingan studi tahun 2015 berdasarkan
existing standard
danideal
standard. Professional judgement
dan validasi logis juga dilakukan untukpenyesuaian standar dengan aturan yang berlaku terkait jenjang jabatan guru yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 16 tahun 2009. Kegiatan tersebut dilakukan secara hati-hati melalui serangkaian kegiatan
Focus Group Discussion (FGD)
yang melibatkan sejumlah pakar. Berdasarkan hasil validasi logis tersebut diperoleh standar kompetensi pendidik dalam penilaian untuk empat jenjang jabatan yaitu guru pertama, guru muda, guru madya, dan guru utama.e. Memetakan indikator yang perlu divalidasi pada
recommended standard
secara logis dan empiris oleh parastakeholder
di daerah .f. Merekap dan menganalisis data hasil
focus Group Discussion (FGD)
para pakar dan para pemangku kebijakan.g. Merekap dan menganalisis data kuantitatif dan kualitatif hasil seluruh kegiatan validasi dari studi tahun 2015 untuk menentukan
revised standard
C. Pengembangan Standar Kompetensi Pendidik dalam Penilaian
Pada bagian ini akan dikemukakan setiap tahapan pengembangan standar mulai dari pemetaan
existing standard
hingga diperoleh suaturecommended
standard
. Hasil penelitian akan disajikan berupa cuplikan dalam beberapa tabel. Studi awal dalam hal ini memetakan kompetensi pendidik pada tiga level (pemula, madya dan profesional). Setiap standar dipetakan berdasarkan ketercapaian indikator dan diperjelas dengan capaian subindikator setiap standar.Pengambilan data pada tahun 2012 dan 2013 telah memetakan ketercapaian standar kompetensi secara umum. Hasil pengambilan data tahun 2012 dan 2013 tersebut disajikan dalam bentuk persentil ketercapaian untuk setiap indikator. Cuplikan data dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Rekapitulasi Capaian Kemampuan Penilaian Didasarkan Pengambilan Data Tahun 2012 dan 2013
Standar
Komptenesi Indikator
Persen Ketercapaian (%)
Pemula Madya Profesional
1. M em ili h m et od e pe ni la ia n
1.1 Memilih metode asesmen yang berguna/bermanfaat bagi pengambilan keputusan pembelajaran yang akan dilaksanakan
59.56 70.74 82.95
1.2 Mengidentifikasi metode penilaian
Standar Indikator Persen Ketercapaian (%) 1.3 Menentukan metode penilaian
berdasarkan kekuatan dan kelemahan metode-metode penilaian
28.81 38.10 45.51
1.4 Menjelaskan kekuatan dan
kelemahan tes 36.36 45.39 56.91
1.5 Menentukan metode penilaian sesuai dengan pengalaman belajar siswa.
25.79 35.70 49.75
1.6 Merencanakan penilaian untuk melihat kemajuan dan pencapaian belajar siswa
9.30 21.21 44.65
1.7 Menjelaskan tujuan penilaian 75.40 86.18 90.77
2. M en ge m ba ng ka n m et od e-m et od e pe ni la ia n
2.1 Merumuskan indikator yang tepat
untuk menilai kompetensi tertentu 51.37 63.40 75.45
2.2 Menguraikan kriteria tugas kinerja
yang baik 65.95 80.75 89.29
2.3 Menjelaskan strategi penyusunan
rubrik penilaian 44.71 63.92 76.40
2.4 Menerapkan strategi penilaian non
tes (kinerja) 55.47 74.40 85.93
2.5 Menyusun perangkat penilaian yang tepat untuk mengukur kemampuan tertentu. 39.81 56.24 71.32 3. M en ye le ng ga ra ka n, m em be rik an sk or
3.1 Menjelaskan pelaksanaan tes 52.54 69.16 80.89
3. 4 Menerapkan prinsip penting dalam pengembangan rubrik penilaian hasil karya siswa
60.19 81.85 92.63
3.5 Menjelaskan langkah
pengembangan tes 8.06 13.39 24.72
3.6. Menjelaskan analisis kualitas butir
soal 41.35 56.54 72.19
3.7 Menentukan kualitas butir soal 70.81 83.68 93.31
3.8 Mengambil keputusan dalam
memperbaiki kualitas butir soal 19.82 23.99 33.46
4. M en gg un ak an ha si lp en ila ia n un tu k pe ng am bi la n ke pu tu sa n 4.1 Mengidentifikasi dasar
pengambilan keputusan dalam penilaian berbasis kelas
57.81 66.90 76.03
4.2 Menjelaskan implikasi dari
pencapaian KKM siswa 56.89 78.52 88.31
4.3 Menjelaskan cara pelaksanaan remedial berdasarkan hasil penilaian
56.17 76.38 87.36
4.4 Menggunakan informasi hasil asesmen untuk menyusun rencana
59.05 83.65 94.99
4.5 Menggunakan hasil asesmen untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran 23.85 37.97 52.13 5. M en gg un ak an as es m en da la m
5.1 Menentukan dasar pembobotan
yang fair pada penilaian tugas 68.48 85.58 95.24
Standar Indikator Persen Ketercapaian (%) penilaian
5.4 Menjelaskan dasar penentuan nilai siswa kepada orangtua secara otentik
69.58 85.05 92.83
5.5 Menghindari kesalahan prosedur dalam penilaian seperti
menggunakan penilaian sebagai hukuman
50.21 53.31 58.35
5.6 Mengambil keputusan tentang siswa melalui informasi hasil penilaian kelas melalui beragam informasi 17.08 21.33 26.28 6. M en gk om un ik as ik an ha si lp en el iti an 6.1 Mengkomunikasikan hasil penilaian harian 27.67 38.76 51.67
6.2 Mengkomunikasikan umpan balik yang bermakna bagi perbaikan siswa
59.51 73.06 87.08
6.3 Membandingkan dua strategi
penilaian 42.92 72.13 88.85
6.4 Menggunakan laporan hasil penilaian bagi pengambilan keputusan 63.65 69.08 69.53 7. M en ge na li pr ak te k -p ra kt ek pe ni la ia n ya ng tid ak et is 7.1 Mengidentifikasi cara-cara penginformasian hasil tes yang fair dan etis
79.80 91.08 95.33
7.2 Menjelaskan praktek-praktek
penilaian yang tidak etis 48.74 73.69 87.67
7.3 Memiliki tanggung jawab legal dan etika dalam mengumpulkan informasi asesmen
66.61 80.99 88.75
Data telah dipresentasikan oleh: Wulan & Haryanto (2014)
Keterangan :
= ketercapaian rendah/sedang = ketercapaian tinggi
= ketercapaian sangat tinggi
Berdasarkan studi tahun 2012 dan 2013 diperoleh gambaran ketercapaian standar kompetensi secara umum. Berdasarkan hasil analisis pada data penelitian tersebut dapat dipetakan draf
existing standard
sebagaimana disajikan oleh Tabel 2.Tabel 2. DrafExisting StandardBerdasarkan Capaian Kemampuan Penilaian menurut Penelitian Tahun 2012 dan 2013
Standar
Standar Indikator pada Setiap Kelompok Guru 1.Memilih metode
penilaian 1.7 Menjelaskantujuan penilaian 1.1 Memilih metodeasesmen yang berguna/bermanfaa t bagi pengambilan keputusan pembelajaran yang akan dilaksanakan 1.7 Menjelaskan tujuan penilaian 1.1 Memilih metode asesmen yang berguna/bermanfaat bagi pengambilan keputusan pembelajaran yang akan dilaksanakan 1.2 Mengidentifikasi metode penilaian tertentu 1.7 Menjelaskan tujuan penilaian 2.Mengembangkan metode-metode penilaian 2.2 Menguraikan kriteria tugas kinerja yang baik
2.1 Merumuskan indikator yang tepat untuk menilai kompetensi tertentu 2.2 Menguraikan
kriteria tugas kinerja yang baik 2.3 Menjelaskan strategi penyusunan rubrik penilaian 2.4 Menerapkan strategi penilaian non tes (kinerja)
2.1 Merumuskan indikator yang tepat untuk menilai kompetensi tertentu 2.2 Menguraikan kriteria
tugas kinerja yang baik
2.3 Menjelaskan strategi penyusunan rubrik penilaian
2.4 Menerapkan strategi penilaian non tes (kinerja)
2.5 Menyusun perangkat penilaian yang tepat untuk mengukur kemampuan tertentu. 3.Menyelenggaraka
n, memberikan skor 3. 4 Menerapkanprinsip penting dalam
pengembangan rubrik penilaian hasil karya siswa 3.7 Menentukan
kualitas butir soal
3.1 Menjelaskan pelaksanaan tes 3. 4 Menerapkan prinsip penting dalam pengembangan rubrik penilaian hasil karya siswa 3.7 Menentukan kualitas butir soal 3.1 Menjelaskan pelaksanaan tes 3. 4 Menerapkan prinsip penting dalam pengembangan rubrik penilaian hasil karya siswa
3.6. Menjelaskan analisis kualitas butir soal 3.7 Menentukan kualitas
Standar Indikator pada Setiap Kelompok Guru 4.Menggunakan
hasil penilaian untuk pengambilan keputusan 4.1 Mengidentifikasi dasar pengambilan keputusan dalam penilaian berbasis kelas 4.2 Menjelaskan implikasi dari pencapaian KKM siswa 4.3 Menjelaskan cara pelaksanaan remedial berdasarkan hasil penilaian 4.4 Menggunakan informasi hasil asesmen untuk menyusun rencana 4.1 Mengidentifikasi dasar pengambilan keputusan dalam penilaian berbasis kelas 4.2 Menjelaskan implikasi dari pencapaian KKM siswa 4.3 Menjelaskan cara pelaksanaan remedial berdasarkan hasil penilaian 4.4 Menggunakan informasi hasil asesmen untuk menyusun rencana 5.Menggunakan asesmen dalam penilaian (grading) 5.1 Menentukan dasar pembobotan yang fair pada penilaian tugas
5.4 Menjelaskan dasar penentuan nilai siswa kepada orangtua secara otentik
5.1 Menentukan dasar pembobotan yang fair pada penilaian tugas 5.4 Menjelaskan dasar penentuan nilai siswa kepada orangtua secara otentik 5.1 Menentukan dasar pembobotan yang fair pada penilaian tugas
5.4 Menjelaskan dasar penentuan nilai siswa kepada orangtua secara otentik
6.Mengkomunikasik
an hasil penelitian 6.4 Menggunakanlaporan hasil penilaian bagi pengambilan keputusan
6.2
Mengkomunikasika n umpan balik yang bermakna bagi perbaikan siswa 6.3 Membandingkan dua strategi penilaian 6.4 Menggunakan laporan hasil penilaian bagi pengambilan keputusan 6.2 Mengkomunikasikan umpan balik yang bermakna bagi perbaikan siswa 6.3 Membandingkan dua strategi penilaian 6.4 Menggunakan laporan hasil penilaian bagi pengambilan keputusan
Standar Indikator pada Setiap Kelompok Guru 7.Mengenali praktek
-praktek penilaian yang tidak etis
7.1 Mengidentifikasi cara-cara
penginformasian hasil tes yang fair dan etis
7.3 Memiliki tanggung jawab legal dan etika dalam mengumpulkan informasi asesmen 7.1 Mengidentifikasi cara-cara penginformasian hasil tes yang fair dan etis
7.2 Menjelaskan praktek-praktek penilaian yang tidak etis
7.3 Memiliki tanggung jawab legal dan etika dalam mengumpulkan informasi asesmen 7.1 Mengidentifikasi cara -cara penginformasian hasil tes yang fair dan etis
7.2 Menjelaskan praktek-praktek penilaian yang tidak etis 7.3 Memiliki tanggung
jawab legal dan etika dalam
mengumpulkan informasi asesmen Data telah dipresentasikan oleh: Wulan & Haryanto (2014)
Berdasarkan hasil yang dipresentasikan pada Tabel 2 tersebut, ditemukan masih terdapat beberapa kelemahan pada
existing standard
yang diperoleh. Kelemahan tersebut antara lain adalah standar tersebut belum dapat membedakan secara spesifik kemampuan pada ketiga kelompok pendidik. Peta indikator kemampuan pada standar yang dihasilkan juga belum sepenuhnya bersifat hierarkis di antara kelompok guru pemula, madya, dan profesional. Berdasarkan hasil studi tersebut, terdapat sejumlah capaian indikator yang masih perlu diklarifikasi dan dilengkapi lebih lanjut. Penelitian pada tahap selanjutnya perlu diorientasikan pada pemetaan yang lebih spesifik untuk setiap indikator pada setiap level kompetensi pendidik.Penelitian pada tahun 2014 dilakukan sebagai upaya untuk memetakan standar secara lebih terperinci pada setiap level kompetensi pendidik. Dalam hal ini dilakukan pengembangan indikator menjadi sejumlah sub indikator yang kemudian dikembangkan menjadi pokok uji pada studi tersebut. Penelitian tahun 2014 tersebut dapat melengkapi data studi tahun 2012 dan 2013. Berdasarkan ketiga hasil penelitian (studi) tersebut diperoleh
existing standard
yang lebih spesifik dan lebih terperinci. Cuplikan data pemetaan ketercapaian indikator pada pengambilan data tahun 2014 disajikan pada Tabel 3.Tabel 3. Cuplikan Rekap Capaian Kemampuan Penilaian Berdasarkan Penelitian Tahun 2014
Standar
Kompetensi Indikator Sub. Indikator Pemula Madya Profesional
1. M em ili h m et od e pe ni la ia n 1.1 Memilih metode asesmen yang berguna/bermanfa at bagi pengambilan keputusan pembelajaran yang akan dilaksanakan Menjelaskan hubungan antara penilaian hasil belajar dan proses pembelajaran 28.95 43.43 61.18 1.3 Menentukan metode penilaian berdasarkan Menentukan dasar pertimbangan utama dalam 23.81 41.71 58.79
Standar
Kompetensi Indikator Sub. Indikator Pemula Madya Profesional
kekuatan dan kelemahan metode-metode penilaian memiliki metode penilaian yang sesuai Menentukan metode penilaian yang sesuai untuk menilai kompetensi pengetahuan tertentu 26.19 37.68 54.47 Menentukan metode penilaian yang sesuai untuk menilai kompetensi sikap tertentu 46.87 66.58 74.60 Memilih strategi penilaian yang relevan dengan tujuan penilaian 53.13 73.56 88.02 Menentukan metode penilaian yang sesuai untuk menggambarkan perkembangan hasil belajar 39.10 54.68 75.08 1.4 Menjelaskan kekuatan dan kelemahan tes Mengidentifikasi kekuatan/kelemaha n tes uraian/open ended 48.75 69.95 84.98 Mengidentifikasi kekuatan/kelemaha n tes obyektif/pilihan ganda 18.55 28.00 39.30 Mengidentifikasi kekuatan/keterbata san bentuk tes tertentu dalam mengukur kompetensi siswa 25.31 45.40 66.29 Mengidentifikasi kekuatan/kelebihan bentuk tes uraian/open ended 32.83 40.80 49.68 1.5 Menentukan metode penilaian sesuai dengan pengalaman belajar siswa. Memilih strategi penilaian yang sesuai dengan pengalaman belajar siswa 21.55 37.68 48.72 Menentukan metode penilaian yang sesuai dengan pengalaman belajar siswa 62.91 79.64 86.90
Standar
Kompetensi Indikator Sub. Indikator Pemula Madya Profesional
penilaian untuk melihat kemajuan dan pencapaian belajar siswa strategi penilaian berdasarkan kompetensi yang dinilai dan pengalaman belajar peserta didik Merencanakan penilaian yang sesuai untuk metode penilaian tertentu 39.72 59.85 77.80 Merencanakan penilaian yang sesuai dengan target kompetensi
yang akan dinilai 18.55 23.97 25.24
4. M en gg un ak an ha si lp en ila ia n un tu k pe ng am bi la n ke pu tu sa n 4.5 Menggunakan hasil asesmen untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran Menggunakan data hasil penilaian untuk mengidentifikasi masalah dan memperbaiki pembelajaran 65.66 82.76 88.50 Menggunakan penilaian untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa 34.09 49.10 61.50 5. M en gg un ak an as es m en da la m pe ni la ia n (g ra di ng ) 5.3 Menggunakan dasar pembobotan penilaian Menggunakan pembobotan dalam menentukan nilai akhir 14.54 23.48 40.26 Mempertimbangkan dasar pembobotan dalam penilaian 34.34 52.13 70.45 Menjelaskan peran pembobotan dalam penilaian dan pengambilan keputusan 39.10 61.99 80.35 5.6 Mengambil keputusan tentang siswa melalui informasi hasil penilaian kelas melalui beragam informasi Mengambil keputusan yang tepat berdasarkan
data hasil penilaian 6.77 11.41 19.49
Menentukan sumber informasi yang sesuai bagi pengambilan keputusan yang tepat dalam pembelajaran 72.93 86.29 89.30 6. Men gko m un i ka si k an 6.1 Mengkomunikasi-kan hasil penilaian harian
Mengkomunikasika n hasil penilaian
Standar
Kompetensi Indikator Sub. Indikator Pemula Madya Profesional
kepada siswa dan orangtua
Mengkomunikasika n hasil penilaian sumatif yang efektif kepada siswa dan
orangtua 67.54 86.54 91.69
Mengkomunikasika n hasil penilaian formatif yang efektif kepada siswa untuk memperbaiki proses
pembelajaran 2.38 1.64 0.96
Data telah dipresentasikan oleh: Wulan & Haryanto (2014) Keterangan :
= ketercapaian rendah/sedang = ketercapaian tinggi
= ketercapaian sangat tinggi
Berdasarkan hasil analisis terhadap gabungan data yang diperoleh pada tiga tahun penelitian (2012-2014) dapat disusun suatu
existing standard
sebagaimana disajikan pada Tabel 4.Tabel 4. CuplikanExisting standardberdasarkan Capaian Kemampuan Penilaian menurut penelitian Tahun 2012, 2013, dan 2014
Standar Pemula Madya Profesional
1. Memilih
metode penilaian 1.1 Memilih metodeasesmen yang berguna/bermanfaa t bagi pengambilan keputusan pembelajaran yang akan dilaksanakan Menentukan dasar utama pemilihan metode asesmen yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan 1.1 Memilih metode asesmen yang berguna/bermanfaat bagi pengambilan keputusan pembelajaran yang akan dilaksanakan Menentukan dasar utama pemilihan metode asesmen yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan 1.1 Memilih metode asesmen yang berguna/bermanfaat bagi pengambilan keputusan pembelajaran yang akan dilaksanakan Menentukan dasar utama pemilihan metode asesmen yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan Menjelaskan hubungan antara penilaian hasil belajar dan proses pembelajaran Data telah dipresentasikan oleh: Wulan & Haryanto (2014)
Berdasarkan
existing standard
yang telah berhasil dipetakan pada penelitian selama tiga tahun (2012-2014) serta kajianbenchmarking
(Jacobs & Chase, 1992;Suskie, 2009; Reynolds
et al
., 2010; Popham, 2011; NSTA dan AETS 1998; NRC, 2000) , maka dilakukan analisis untuk menyusunrecommended standard.
Adapun cara penyusunan standar tersebut telah dipresentasikan dalam forum ilmiah sebelumnya (Wulan & Haryanto, 2014) sebagai berikut. Pertama, mempertahankan setiap subindikator yang telah dicapai padaexisting standard
untuk setiap level kemampuan guru. Kedua, menambahkan sub-sub indikator yang belum tercapai pada penelitian (existing standard
) berdasarkan pertimbangan logis untuk kelompok kemampuan guru yang dipandang sesuai. Penempatan subindikator yang direkomendasikan tersebut dilaksanakan dengan penuh pertimbangan secara hati-hati dengan bertolak dari taraf kemampuan nyata (riil)
yang telah dicapai oleh setiap level pendidik. Ketiga, menambahkan beberapa subindikator baru yang belum diujikan pada penelitian namun dipandang penting untuk dikuasai guru pada level tertentu. Tabel 5 menyajikan beberapa cuplikan dari sebagianrecommended
standard
pada standar kompetensi yang telah disusun.Tabel 5. Contoh Recommended Standard1 Memilih Metode Penilaian
Pemula Madya Profesional
1.1 Memilih metode asesmen yang berguna/bermanfaat bagi pengambilan keputusan pembelajaran yang akan dilaksanakan
Menjelaskan hubungan antara penilaian hasil belajar dan proses pembelajaran
Menentukan dasar utama pemilihan metode asesmen yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan
1.1 Memilih metode asesmen yang berguna/bermanfaat bagi pengambilan keputusan pembelajaran yang akan dilaksanakan
Menjelaskan hubungan antara penilaian hasil belajar dan proses pembelajaran Menentukan dasar utama
pemilihan metode asesmen yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan Memilih metode asesmen
yang paling sesuai untuk pengambilan keputusan tertentu
1.1 Memilih metode asesmen yang berguna/bermanfaat bagi pengambilan keputusan pembelajaran yang akan dilaksanakan
Menjelaskan hubungan antara penilaian hasil belajar dan proses pembelajaran
Menentukan dasar utama pemilihan metode asesmen yang bermanfaat bagi pengambilan keputusan Memilih metode
asesmen yang paling sesuai untuk
pengambilan keputusan tertentu
Mempertimbangkan
metode asesmen yang paling efektif bagi pengembilan keputusan 1.5. Menentukan metode
penilaian sesuai dengan pengalaman belajar siswa.
Memilih strategi penilaian yang sesuai dengan pengalaman belajar siswa
1.5 Menentukan metode penilaian sesuai dengan pengalaman belajar siswa.
Memilih strategi penilaian yang sesuai dengan pengalaman belajar siswa Menentukan metode
penilaian yang paling sesuai dengan pengalaman belajar siswa
1.5 Menentukan metode penilaian sesuai dengan pengalaman belajar siswa.
Memilih strategi penilaian yang sesuai dengan pengalaman belajar siswa Menentukan metode
penilaian yang paling sesuai dengan pengalaman belajar siswa
Memilih metode penilaian terbaik
Pemula Madya Profesional berdasarkan hasil analisis terhadap pengalaman belajar siswa 1.6 Merencanakan penilaian untuk melihat kemajuan dan pencapaian belajar siswa
Merencanakan penilaian yang sesuai dengan target kompetensi yang akan dinilai
Merencanakan penilaian yang sesuai untuk metode penilaian tertentu
1.6 Merencanakan penilaian untuk melihat kemajuan dan pencapaian belajar siswa
Merencanakan penilaian yang sesuai dengan target
kompetensi yang akan dinilai Merencanakan penilaian yang
sesuai untuk metode penilaian tertentu
Merencanakan strategi penilaian berdasarkan kompetensi yang dinilai dan pengalaman belajar peserta didik
1.6 Merencanakan penilaian untuk melihat kemajuan dan pencapaian belajar siswa
Merencanakan penilaian yang sesuai dengan target kompetensi yang akan dinilai
Merencanakan penilaian yang sesuai untuk metode penilaian tertentu
Merencanakan strategi penilaian berdasarkan kompetensi yang dinilai dan pengalaman belajar peserta didik
Merencanakan strategi penilaian terbaik
berdasarkan hasil analisis kompetensi yang dinilai dan pengalaman belajar peserta didik
Data telah dipresentasikan oleh: Wulan & Haryanto (2014)
Tabel 6. ContohRecommended Standard4
Menggunakan Hasil Penilaian untuk Pengambilan Keputusan
Pemula Madya Profesional
4.1 Mengidentifikasi dasar pengambilan keputusan dalam penilaian berbasis kelas
Mengidentifikasi dasar pengambilan keputusan keberhasilan belajar siswa dalam penilaian berbasis kelas
4.1 Mengidentifikasi dasar pengambilan keputusan dalam penilaian berbasis kelas Mengidentifikasi dasar
pengambilan keputusan keberhasilan belajar siswa dalam penilaian berbasis kelas
Menentukan dasar pengambilan keputusan dalam penilaian berbasis kelas
4.1 Mengidentifikasi dasar pengambilan keputusan dalam penilaian berbasis kelas Mengidentifikasi dasar
pengambilan keputusan keberhasilan belajar siswa dalam penilaian berbasis kelas Menentukan dasar
pengambilan keputusan dalam penilaian berbasis kelas Mengidentifikasi keputusan
yang paling tepat dan akuntabel tentang
keberhasilan belajar siswa dalam penilaian berbasis kelas 4.2 Menjelaskan implikasi dari
pencapaian KKM siswa Menjelaskan kriteria
KKM siswa
Menjelaskan
4.2 Menjelaskan implikasi dari pencapaian KKM siswa
Menjelaskan kriteria KKM siswa
Menjelaskan pentingnya
4.2 Menjelaskan implikasi dari pencapaian KKM siswa
Menjelaskan kriteria KKM siswa
Pemula Madya Profesional pencapaian KKM
siswa Menjelaskan implikasidari pencapaian KKM siswa
Menjelaskan implikasi dari pencapaian KKM siswa Menjelaskan faktor-faktor
yang terkait dengan pencapaian KKM siswa berdasarkan data 4.4 Menggunakan informasi
hasil asesmen untuk menyusun rencana
Menggunakan informasi hasil asesmen untuk menyusun rencana pembelajaran
4.4 Menggunakan informasi hasil asesmen untuk menyusun rencana
Menggunakan informasi hasil asesmen untuk menyusun rencana pembelajaran
Menggunakan informasi hasil asesmen untuk diagnosis kesulitan belajar siswa
4.4 Menggunakan informasi hasil asesmen untuk menyusun rencana Menggunakan informasi hasil
asesmen untuk menyusun rencana pembelajaran Menggunakan informasi hasil
asesmen untuk diagnosis kesulitan belajar siswa Menggunakan informasi hasil
asesmen untuk
pengembangan strategi asesmen yang lebih efektif 4.5 Menggunakan hasil
asesmen untuk
mengidentifikasi masalah pembelajaran
Menggunakan data hasil penilaian untuk
mengidentifikasi masalah dan memperbaiki
pembelajaran
4.5 Menggunakan hasil
asesmen untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran
Menggunakan data hasil penilaian untuk mengidentifikasi masalah dan memperbaiki pembelajaran Menggunakan penilaian untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa
4.5 Menggunakan hasil asesmen untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran
Menggunakan data hasil penilaian untuk
mengidentifikasi masalah dan memperbaiki pembelajaran
Menggunakan penilaian untuk mendiagnosis kesulitan belajar siswa
Menggunakan hasil asesmen untuk mendiagnosis masalah pembelajaran di kelas
Data telah dipresentasikan oleh: Wulan & Haryanto (2014) Keterangan :
Subindikator yang ditulis normal merupakan subindikator yang telah terpetakan padaexisting standardberdasarkan hasil penelitian tahun 2012, 2013, dan 2014.
Subindikator yang dimiringkan merupakan subindikator yang belum tercapai pada existing standard. namun ditambahkan karena penting untuk dikuasai oleh level pendidik tersebut Subindikator yang digarisbawahi merupakan subindikator yang ditambahkan dari ideal
standardberdasarkanbenchmarkingdan pertimbangan logis terhadapexisting standard
Berdasarkan hasil sosialiasi
recommended standard
padastakeholders
pendidikan di kegiatan seminar tahun 2014, diperoleh saran bagi penyesuaian standar ke dalam empat level jabatan guru sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No 16 Tahun 2009. Empat level jabatan pendidik tersebut meliputi level Guru Pertama, Guru Muda, Guru Madya, dan Guru Utama. Berdasarkan saran
stakeholders
tersebut dilakukan kajian lanjutan sertalogical judgement
untuk memetakan kemampuan guru ke dalam empat level jabatan. Rangkaian kegiatanFocus Group Discussion (FGD)
yang melibatkan para pakar penilaian dilakukan untuk memvalidasi secara logis pengembangan standar tersebut. Tabel 7 dan Tabel 8 mengemukakan hasilrecommended standard
yang baru. Berdasarkan validasi logis dan empiris olehstakeholders
di daerah pada penelitian tahun 2015, diperoleh hasil bahwa seluruh indikator standar yangdirekomendasikan, dapat diterima oleh responden yang terlibat dalam kegiatan validasi.
Tabel 7.
Recommended
Standar 1 Merencanakan Penilaian untuk Melihat Kemajuan dan Pencapaian Belajar SiswaGuru Pertama Guru Muda Guru Madya Guru Utama 1.6 Merencanakan penilaian
untuk melihat kemajuan dan pencapaian belajar siswa
1.6.1. Merencanakan penilaian yang sesuai dengan target kompetensi yang akan dinilai
1.6.2.Merencanakan penilaian yang sesuai untuk metode penilaian tertentu
1.6 Merencanakan penilaian untuk melihat kemajuan dan pencapaian belajar siswa 1.6.1.Merencanakan
penilaian yang sesuai dengan target kompetensi yang akan dinilai
1.6.2.Merencanakan penilaian yang sesuai untuk metode penilaian tertentu 1.6.3. Merencanakan strategi penilaian berdasarkan kompetensi yang dinilai dan pengalaman belajar peserta didik
1.6 Merencanakan penilaian untuk melihat kemajuan dan pencapaian belajar siswa
1.6.1. Merencanakan penilaian yang sesuai dengan target kompetensi yang akan dinilai
1.6.2.Merencanakan penilaian yang sesuai untuk metode penilaian tertentu 1.6.3. Merencanakan strategi
penilaian berdasarkan kompetensi yang dinilai dan pengalaman belajar peserta didik
1.6 Merencanakan penilaian untuk melihat kemajuan dan pencapaian belajar siswa
1.6.1. Merencanakan penilaian yang sesuai dengan target kompetensi yang akan dinilai
1.6.2.Merencanakan penilaian yang sesuai untuk metode penilaian tertentu 1.6.3. Merencanakan strategi
penilaian berdasarkan kompetensi yang dinilai dan pengalaman belajar peserta didik
1.6.4. Merencanakan strategi penilaian terbaik berdasarkan hasil analisis kompetensi yang dinilai dan pengalaman belajar peserta didik
Tabel 8.
Recommended
Standar 4 Mengidentifikasi Dasar Pengambilan Keputusan dalam Penilaian Berbasis KelasGuru Pertama Guru Muda Guru Madya Guru Utama 4.1 Mengidentifikasi dasar
pengambilan keputusan dalam penilaian berbasis kelas
4.1.1. Mengidentifikasi dasar pengambilan keputusan keberhasilan belajar siswa dalam penilaian berbasis kelas
4.1 Mengidentifikasi dasar pengambilan keputusan dalam penilaian berbasis kelas 4.1.1. Mengidentifikasi dasar
pengambilan keputusan keberhasilan belajar siswa dalam penilaian berbasis kelas 4.1.2. Menentukan dasar pengambilan keputusan dalam penilaian berbasis kelas 4.1 Mengidentifikasi dasar pengambilan keputusan dalam penilaian berbasis kelas
4.1.1. Mengidentifik asi dasar pengambilan keputusan keberhasilan belajar siswa dalam penilaian berbasis kelas 4.1.2. Menentukan dasar pengambilan keputusan dalam penilaian berbasis kelas 4.1.3. Mengidentifik asi keputusan yang paling tepat dan akuntabel tentang keberhasilan belajar siswa dalam penilaian berbasis kelas
4.1 Mengidentifikasi dasar pengambilan keputusan dalam penilaian berbasis kelas 4.1.1. Mengidentifikasi dasar
pengambilan keputusan keberhasilan belajar siswa dalam penilaian berbasis kelas
4.1.2. Menentukan dasar pengambilan keputusan dalam penilaian berbasis kelas
4.1.3. Mengidentifikasi keputusan yang paling tepat dan akuntabel tentang keberhasilan belajar siswa dalam penilaian berbasis kelas
Keterangan :
a. Subindikator yang ditulis normal/biasa adalah subindikator yang telah terpetakan padaexisting standardhasil survey.
b. Subindikator yang dimiringkan adalah subindikator yang belum tercapai padaexisting standard dari perangkat subindikator yang diujikan. Subindikator tersebut penting untuk dikuasai oleh level guru tersebut
c. Subindikator yang digarisbawahi adalah subindikator yang ditambahkan dari ideal standardberdasarkanbenchmarkingdan pertimbangan logis terhadapexisting standard b dan c disepakati/disetujui oleh para stakeholder pada studi validasi standar di enam Provinsi
Group Discussion (FGD)
telah menghasilkan beberapa rekomendasi penting antara lain adalah sebagai berikut. Pertama, masih perlu penyelarasan antara peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia dengan pemberlakuan standar yang dihasilkan. Kedua, masih diperlukan adaptasi standar terhadap peraturan-peraturan terkait lainnya yang berlaku di Indonesia. Ketiga, standar ini masih perlu dikaji dalam empat dimensi pokok yaitu: dimensi pengetahuan, dimensi kemahiran, dimensi pengalaman yang diperlukan, sertarole of conduct.
Keempat, disarankan studi lanjutan bagi penyusunanperformance indicator
untuk setiap standar yang telah dihasilkan.D. Penutup dan Rekomendasi
Penelitian ini telah menghasilkan suatu
recommended standard
kemampuan pendidik dalam penilaian. Standar yang dipetakan tersebut meliputi rincian kemampuan dalam penilaian proses dan hasil belajar yang perlu dikuasai oleh pendidik untuk setiap level jabatan yaitu guru pertama, guru muda, guru madya, dan guru utama. Rangkaian validasi logis melalui kegiatan-kegiatan ilmiah (forum diskusi,FGD
, dan seminar) masih perlu dilakukan untuk penyempurnaan standar ini agar dapat dihasilkan suatu standar final. Para ahli pada studi terakhir di tahun 2015 telah menyarankan tentang masih perlunya penyelarasan antara standar yang dihasilkan dengan peraturan perundangan yang terkait. Selain dari itu, masih diperlukan penelaahan secara menyeluruh terhadap standar pada setiap dimensi yang terkait agar tidak ada satu pun aspek yang terlewatkan sebelum standar diberlakukan.Standar yang dihasilkan ini dapat dimanfaatkan antara lain untuk beberapa kepentingan sebagai berikut. Pertama, sebagai panduan LPTK dalam menyiapkan kompetensi lulusan pada
pre-service level
. Kedua, sebagai dasar penyusunan program bagi institusi yang terkait dengan pelatihan dan pengembangan profesi guru (LPMP, Dinas Pendidikan, dan sebagainya). Ketiga, dapat dijadikan sebagai acuan pengambilan kebijakan untuk sertifikasi guru dalam jabatan. Keempat, dapat dipergunakan sebagai standar literasi asesmen pendidik secara nasional yang digunakan untuk berbagai keperluan lainnya.Daftar Pustaka
Airasian, P.W. (1991).
Classroom Assessment
. New York: McGraw-hill Inc.Airasian, P.W. (2001). Classroom Assessment: Concept and applications. Boston: McGraw Hill Published.
Corebima, D. (1999).
Proses Hasil Pembelajaran MIPA di SD, SMP, dan SMU:
Perkembangan Siswa Tidak Dikelola secara Terencana.
Makalah SeminarPendidikan Matematika dan Sains JICA, Bandung, 11 Agustus.
Doran, L.D. Lawrenz, F., Helgeson, S. (1993). “ Research on Assessment in Science”.
Handbook of Research on Science Teaching and Learning.
New York : Macmillan Publishing Company.Jacobs & Chase. (1992).
Developing and Using Test Effectively. San Francisco:
Jossey-Bass Publishers.
Marzano, R.J., Pickering, D., McTighe, J. (1994).
Assessing Student Outcomes:
Performance Assessment Using the Dimensions of Learning Model.
Alexandria: Association for Supervison and Curriculum Development.Morgan, B.M. (2004). “Research-Based Instructional Strategies: Preservice Teacher’ Observations of Inservice teacher’ Use”.
National Forum Journal, July, 2/2004
NRC (
National Research Council
). (2000).Inquiry and The National Science
Education Standards: A Guide for Teaching and Learning.
Washington : National Academy PressNSTA (
National Science Teacher Association
) & AETS. (1998).Standards for
Science Teacher Preparation.
Permendikbud/Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Permendiknas/ Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Popham, W.J. (1995).
Classroom Assessment, What Teachers Need it Know.
Oxford:Pergamon Press.
Popham, W.J. (2011).
Classroom Assessment.
Boston: Pearson.Reynolds, C.R., Livingston, R.B., Wilson, V., (2010).
Measurement and Assessment in
Education
. New Jersey: Pearson Education, Inc.Stiggins, R.J. (1994).
Student-Centered Classroom Assessment.
New York : Macmillan College Publishing Company.Suskie, L. (2009).
Assessing Student Learning: a common sense guide
. San Fransisco: Jossey-Bass.Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Wulan, A.R. (2007).
Pembekalan Kemampuan Performance Assessment
kepada Calon Guru Biologi dalam Menilai Kemampuan Inkuiri. Disertasi. Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI.Wulan, A.R., Malihah, E., Kaniawati, I., Nurlaelah, E., Mulyadi, A., Nahadi, Lukmana, I., Sastromiharjo, A., Yani, A. (2011).
Analisis Peta Kompetensi Hasil Ujian
Nasional dan Model Pengembangan Mutu Pendidikan SMA di Jawa Barat
(Survey di Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kota Tasikmalaya).
LaporanPenelitian. Direktorat Pendidikan Tinggi.
Wulan, A.R., Haryanto, B., Hendriastuti, A., Kaniawati, I, Utari,S., Yulianeta (2012). Studi Pemetaan Kemampuan Guru dalam Penilaian Pembelajaran (Studi Penilaian Hasil belajar Tenaga Pendidik SD, SMP, SMA). Laporan Penelitian. Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Kemdikbud.
Wulan, A.R., & Haryanto, B., (2014). Studi Pengembangan Standar Kompetensi Guru Dalam Penilaian Pembelajaran (Studi Penilaian Hasil Belajar Tenaga Pendidik SD, SMP, SMA). Makalah Seminar Nasional Hasil Penelitian. Puspendik Balitbang Kemdikbud.
Wulan, A.R., Hendriastuti, A., Wibowo, T., (2015).