• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wirausaha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Wirausaha"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

Wirausaha dari segi etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu. Sedangkan Wirausahawan menurut Joseph Schumpeter (1934) adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahan-perubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk : (1) memperkenalkan produk baru, (2) memperkenalkan metode produksi baru, (3) membuka pasar yang baru (new market), (4) memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau (5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Dari arti wirausaha dan wirausahawan tersebut, maka pengertian kewirausahaan dapat diartikan sebagai berikut :

Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Achmad Sanusi, 1994).

Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different). (Drucker, 1959).

Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. (Zimmerer, 1996).

Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (star-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth). (Soeharto Prawiro, 1997).

Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. (Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995).

Kewirausahaan adalah suatu kemampuan (ability) dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup. (Soeparman Spemahamidjaja, 1977).

Kewirausahaan adalah suatu sifat keberanian, keutamaan dalam keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. (S. Wijandi, 1988).

Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). (Richard Cantillon, 1973). Selanjutnya pengertian kewirausahaan menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993:5) adalah:

“An entrepreuneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and asembling the necessary resourses to capitalize on those opportunuties”.

Jadi entrepreneur atau kewirausahaan adalah merupakan proses menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengabdikan seluruh waktu dan tenaganya disertai dengan menanggung resiko keuangan, kejiwaan, sosial, dan menerima balas jasa dalam bentuk uang dan kepuasan pribadinya.

Selain itu, pengertian kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.

Dari beberapa pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian kewirausahaan adalah sebuah proses mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu

(2)

yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, resiko sosial, dan akan menerima reward berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal.

Read more: Pengertian Kewirausahaan Menurut Ahli | Ilmu Akuntansi

Sifat Seorang Wirausaha

Seoarang wirausaha agar selalu bertahan dalam kewirausahaan harus memiliki sifat-sifat seperti berikut:

1. 1. Percaya Diri.

Wataknya : Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.

1. 2. Berorientasikan Tugas dan Hasil.

Wataknya:Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan emiliki inisiatif.

1. 3. Pengambil Resiko.

Wataknya : Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan

1. 4. Kepemimpinan.

Wataknya : Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.

1. 5. Keorisinilan.

Wataknya : Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.

1. 6. Berorientasi ke Masa Depan.

Wataknya : Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang berorientasi pada masa depan.

1. 7. Jujur dan tekun.

(3)

1. 8. Berjiwa besar

Setiap hal yang dilakukan tak jarang akan berakibat pada kegagalan. Namun jika Anda memiliki jiwa wirausaha, seharusnya hal ini tidak akan membuat Anda merasa kalah. Justru, semangat Anda terpacu untuk maju dan berusaha lebih baik lagi.Ketika ide Anda ditolak, atau misalnya ada

karyawan baru yang dinilai lebih aktif, maka Anda harus berjiwa besar dan justru menjadi semangat Anda untuk maju,dan mencari ide yang lebih kreatif yang lain untuk suatu masalah yang lain

pula.Pantang menyerah dan terus usaha,itu kunci Anda untuk sukses.

Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:

1. A. Disiplin

Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi.Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya.

Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya.

Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan.

Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan

wirausahawan akan komitmen tersebut.Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.

1. B. Komitmen Tinggi

Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.

(4)

Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komimten yang jelas, terarah dan bersifat progressif (berorientasi pada kemajuan).Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan mengidentifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya.

Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, problem solving bagi masalah konsumen, dan sebagainya.

Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadap konsumen, akan memiliki nama baik (goodwill) di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan

kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.

1. C. Jujur

Kejujuran merupakan landasan moral yang terkadang dilupakan oleh seorang wirausahawan.Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks.

Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purna jual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh wirausahawan.

1. D. Kreatif dan Inovatif

Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi.

Daya kreatifitas tersebut sebaiknya adalah dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu.Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.

Namun, gagasan-gagasan yang baikpun, jika tidak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi.

(5)

Gagasan-gagasan yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari wirausahawan yang bersangkutan.

Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasar.

Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan “market

oriented” atau apa yang sedang laku dipasaran. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena adanya peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi konsumen.

1. E. Mandiri

Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain.

Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan.Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.

1. F. Realistis

Seseorang dikatakan Realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasionil dalam setiap pengambilan keputusan maupun

tindakan/perbuatannya.Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasionil dalam pengambilan keputusan bisnisnya.

Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.

Tipe kepribadian dalam Kewirausahaan

Ada 9 Tipe Kepribadian wirausaha yaitu:

(6)

Kita memiliki kepribadian ini jika kita menjalankan bisnis dengan menonjolkan gaya improver alias ingin selalu memperbaiki. Kita menggunakan perusahaan yang kita miliki untuk memperbaiki dunia.Improver memiliki kemampuan yang kokoh dalam menjalankan wirausaha.Mereka juga memiliki intergritas dan etika yang tinggi.

Personality Alert: Waspadai sifat kita yang cenderung menjadi perfeksionis dan terlalu kritis terhadap karyawan dan pelanggan.

2. The Advisor.

Tipe kepribadian wirausaha seperti ini bersedia memberikan bantuan dan saran tingkat tinggi bagi para pelanggannya. Motto dari advisor ini yaitu pelanggan adalah benar dan kita harus melakukan apa saja untuk menyenangkan mereka.

Personality Alert: Seorang advisor bisa jadi terlalu fokus pada kebutuhan bisnis mereka dan pelanggan, sehingga cenderung mengabaikan kebutuhan mereka sendiri dan bisa-bisa malah cape hati sendiri. Contoh Entrepreneur: John W. Nordstrom, pendiri Nordstorm.

3. The Superstar.

Inilah wirausaha yang pusatnya dikelilingi oleh kharisma dan energi tinggi dari Sang CEO

Superstar.Wirausaha dengan kepribadian seperti ini biasanya membangun usaha mereka dengan personal brand mereka sendiri.

Personality Alert: Wirausaha dengan tipe ini bisa menjadi terlalu kompetitif dan workaholics.

4. The Artist.

Kepribadian wirausaha seperti ini biasanya senang menyendiri tapi memiliki kreativitas yang tinggi.Mereka biasanya sering kali ditemukan di bisnis yang membutuhkan kreativitas seperti ada perusahaan periklanan, web design, dll.

Personality Alert: Wirausaha tipe ini bisa jadi terlalu sensitif terhadap respon pelanggan kita, walaupun kritik dari mereka bersifat membangun.

(7)

Sebuah usaha yang dibangun oleh seorang visioner biasanya berdasarkan visi masa depan dan pemikiran pendirinya. Anda memiliki keingintahuan yang tinggi untuk mengerti dunia di sekeliling Anda dan akan membuat rencana untuk menghindari segala macam rintangan.

Personality Alert: Seorang visioner bisa jadi terlalu fokus pada mimpi mereka dan kurang berpijak pada realitas. Dan jangan lupa, menyertai visi kita dengan melakukan tindakan nyata.

6. The Analyst.

Jika kita menjalankan bisnis sebagai seorang analis, perusahaan kita biasanya memfokuskan pada penyelesaian masalah dalam suatu cara sistematis. Seringkali berbasis pada ilmu pengetahuan, keahlian teknis atau komputer, seorang analis perusahaan biasanya hebat dalam memecahkan masalah.

Personality Alert: Hati-hati dengan kelumpuhan analisa. Bekerjalah dengan mempercayai orang lain.

7. The Fireball.

Sebuah usaha yang dimiliki oleh si Bola Api ini biasanya dioperasikan dengan penuh hidup, energi dan optimisme.Pelanggan merasa perusahaan kita dijalankan dengan tingkah laku yang

menyenangkan.

Personality Alert: Kita bisa jadi berkomitmen yang berlebihan terhadap tim kita dan bertingkah laku terlalu impulsif. Seimbangkan keimpulsivan kita dengan rencana bisnis.

8. The Hero.

Kita memiliki kemauan dan kemampuan yang luar biasa dalam memimpin dunia dan bisnis kita melalui segala macam tantangan.Kita adalah inti dari kewirausahaaan dan bisa mengumpulkan banyak perusahaan besar.

Personality Alert: Terlalu mengumbar janji dan menggunakan taktik kekuatan penuh untuk mendapatkan sesuatu dengan cara kita tidak akan berhasil dalam jangka waktu panjang. Untuk menjadi sukses, percayailah keterampilan kepemimpinan kita untuk menolong orang lain menemukan jalan mereka.

(8)

Jika kita adalah seorang „penyembuh‟, kita bersifat pengasuh dan penjaga keharmonisan dalam usaha kita.Kita memiliki kemampuan bertahan yang luar biasa dan keteguhan disertai dengan ketenangan dari dalam.Personality Alert: Karena sifat perhatian kita dan kepenyembuhan kita dalam menjalankan usaha, Kita bisa jadi menghindari realitas di luar sana dan selalu terlalu berharap. Gunakan skenario perencanaan untuk persiapan datangnya masalah.

Dengan mengetahui 9 tipe kepribadian dalam menjalankan sebuah usaha, kita bisa lebih terarah dalam membangun bisnis . Tapi yang tak kalah pentingnya adalah pengetahuan mengenai seluk beluk bisnis itu sendiri, termasuk bagaimana cara memasarkannya.

Kesimpulan

 Potensi diri dalam kewirausahaan adalah kemampuan, kekuatan diri baik yang telah terwujud maupun belum yang dimiliki setiap pribadi dalam hal melakukan suatu usaha.

 Sifat bagi seorang wirausaha ada percaya diri, orientasi pada tugas dan hasil, pengambil resiko, kepemimpinan, keorisinilan, orientasi ke masa depan, jujur dan tekun, dan berjiwa besar.

 9 Tipe Kepribadian wirausaha yaitu:The Improver, The Advisor, The Superstar, The Artist, The Visionary , The Analyst, The Fireball, The Hero, The Healer.

1 Meningkatkan Potensi Terhadap Diri Sendiri

 Kekuatan keyakinan (Saddhā Bala) yang dimiliki oleh setiap orang menjadi dasar

untuk melakukan segala aktivitas sehari-hari. Saddhā Bala mempunyai peranan penting dalam mengerjakan sesuatu. Dengan memiliki Saddhā Bala maka setiap orang mempunyai rasa percaya diri dalam berwirausaha. Kekuatan keyakinan dan rasa percaya diri dapat meningkatkan potensi terhadap diri setiap orang. Potensi yang dimiliki akan memudah dalam berwirausaha, seperti dapat menciptakan produk-produk baru, mengelola, serta memasarkannya, sehingga usaha dapat tumbuh dan berkembang.

(9)

 Seorang wirausaha perlu memiliki saddhā bala karena dapat meningkatkan potensi diri. Dalam

berwirausaha rasa percaya diri dan saddhā bala harus dikembangkan, karena hal ini dapat meningkatkan potensi yang dimiliki. Apabila potensi yang dimiliki telah meningkat, maka dapat berwirausaha dengan baik dan mendapatkan kesuksesan. Dengan mempunyai rasa kepercaya diri dan memiliki saddhā bala seorang wirausaha akan mengetahui potensi diri yang dimiliki. Dengan mengenali potensi diri maka dapat menyalurkan bakat dan minat yang dimiliki untuk mengembangkan usahanya. Potensi diri yang dimiliki dapat memudahkan seorang wirausaha dalam hal menciptakan produk-produk baru sehingga usaha yang dijalankan dapat meningkat. Saddhā bala serta rasa percaya diri yang dimiliki seorang wirausaha dapat meningkatkan potensi diri dan memacu untuk terus menggali potensi yang ada dalam diri untuk mengembangkan usahanya. Dalam berwirausaha potensi perlu dimiliki dan dikembangkan, karena potensi sangat berperan penting dalam berwirausaha. Potensi dapat ditingkatkan melalui pengembangan saddhā bala.

 Seorang dalam menjalankan atau membuka usaha dalam berwirausaha tentunya memiliki suatu

keyakinan bahwa usaha yang dijalankan akan berhasil atau mendapatkan kesuksesan. Kekuatan keyakinan (Saddhā bala) yang dimiliki harus dikembangkan, karena hal ini akan membawa manfaat yaitu dapat meningkatkan rasa percaya diri. Dengan percaya rasa percaya diri potensi yang dimiliki akan semakin meningkat. Dalam berwirausaha apabila potensi yang dimiliki dapat meningkat dan berkembang maka akan memudahkan setiap orang dalam menjalankan usahanya.

 Dalam berwirausaha apabila Saddhā bala dikembangkan potensi yang dimiliki akan semakin

meningkat. Dengan memiliki saddhā terhadap Buddha, Dhamma, Jalan Mulia Berunsur Delapan, saṅgha potensi yang dimiliki akan semakin meningkat. Menjalankan wirausaha setiap orang memiliki keyakinan terhadap diri sendiri, namun hal ini potensi akan lebih meningkat bila memiliki suatu saddha terhadap Jalan Mulia Berunsur Delapan. Dalam berwirausaha apabila seseorang memiliki suatu saddhā terhadap Jalan Mulia Berunsur Delapan (pandangan benar, pikiran benar, perkataan benar, perbuatan benar, penghidupan benar, upaya benar, perhatian benar dan kosentrasi benar) akan memudahkan dalam berwirausaha karena potensi yang dimiliki akan meningkat. Memiliki saddhā terhadap pandangan benar maka dalam berwirausaha akan membuat seorang

(10)

menjalakan usahanya dengan benar. Memiliki saddhā bala terhadap pandangan benar maka secara tidak langsung akan memiliki pikiran benar. Memiliki pikiran benar dalam berwirausaha dapat meningkatkan potensi yang dimiliki sehingga dapat mengembangkan usaha yang dijalakan dan mencapai keberhasilan. Dengan memiliki saddhā terhadap Jalan Mulia Berunsur Delapan dapat memperoleh keberhasilan serta membuat rasa percaya diri dan potensi yang dimiliki meningkat.  Berwirausaha setiap orang harus mengembangkan saddhā bala karena hal ini dapat meningkat

potensi yang dimiliki. Potensi harus dikembangkan dalam berwirausaha. Potensi yang ada dalam diri sendiri sangat menentukan setiap orang menuju keberhasilan. Dengan memperkuat dan mengembangkan saddhā yang dimiliki maka potensi yang dimiliki dapat meningkat. Apabila potensi yang dimiliki telah meningkat, potensi akan terus digali sehingga dapat meningkatkan usaha yang dijalankan. Dengan demikian wirausaha dapat menciptakan produk-produk serta memasarkannya 

2 Memiliki Semangat Kerja

 Pada dasarnya setiap orang memiliki semangat dalam menjalankan hidup. Dengan

mengembangkan kekuatan semangat (viriya bala) yang ada dalam dirinya, maka akan terus bekerja dan selalu konsekuen. Viriya bala akan menimbulkan semangat dalam bekerja. Hal tersebut sangat berguna bagi seorang untuk melakukan wirausaha, sehingga usaha yang dijalankan berhasil.

 Memiliki keuletan dan ketekunan dalam berwirausaha akan memperoleh hasil yang maksimal.

Dengan memiliki semangat kerja setiap orang tidak akan menelantarkan usaha yang dijalankan, melainkan selalu berpikir dan berkarya untuk mengembangkan demi kemajuan usaha.

 Keuletan dan ketekunan dalam bekerja sangat dibutuhkan. Seperti dalam berwirausaha, seorang

wirausaha memiliki ketekunan, keuletan dalam melakukan pekerjaan, maka usahanya akan mendapatkan hasil yang lebih baik. Pada umumnya seorang wirausaha mempunyai tujuan yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup dan usaha yang dijalankan akan berhasil. Dengan tujuan tersebut seorang wirausaha selalu beroreientasi pada tugas, laba, dan selalu memiliki jiwa kreatif dan inovasi untuk menciptakan produk-produk baru, hal ini seorang wirausaha harus memiliki kekuatan

(11)

semangat (viriya bala) dalam bekerja. Dengan memiliki dan mengembangkan kekuatan semangat (viriya bala) untuk bekerja seorang wirausaha akan selalu tekun, teliti dalam memulai, mengelola dan menyelesaikan pekerjaan.

 Dalam berwirausaha kekuatan semangat (viriya bala) harus dikembangkan hal ini merupakan

salah satu faktor posif dalam bekerja. Dengan memiliki dan mengembangkan viriya bala seorang wirausaha akan selalu mencari peluang-peluang untuk memasarkan produknya. Viriya bala apabila dikembangkan secara berkelanjutan membuat seorang wirausaha terus berkarya dengan menampilkan produk-produk yang lebih bermutu. Selain hal itu jugaa akan memperoleh manfaat yaitu memiliki kreativitas dan inovasi untuk mengembangkan usahanya. Semangat dalam menjalankan tugas maka seorang wirausaha dapat mencapai tujuan yang ditentukan. Semangat dalam menyusun rencana serta semangat dalam menjalankan program tersebut, maka akan membuat usaha yang dijalankan memperoleh kesuksesan.

 Viriya bala apabila dikembangkan dapat mengatasi kejenuhan dan kebosenan dalam bekerja.

Menjalankan wirausaha setiap orang harus mempunyai semangat yang tinggi. Dalam berwirausaha setiap orang harus mengembangkan viriya bala sehingga tidak mempunyai rasa malas, kurang berusaha untuk menampilkan, memperbarui, menciptakan produk-produk baru. Dengan viriya bala yang dimiliki maka setiap oarang terus berkaya untuk memperbaruhi produk-produk baru untuk dipasarkan.

 Viriya bala jika dikembangkan akan memiliki semangat bekerja. Seperti salah satu pengusaha di

Indonesia Bob Sadino dengan memiliki semangat dalam bekerja selalu menekuni usaha pertenakan dan pangan. Bob Sadino dengan memiliki kekuatan semangat (viriya bala) dapat mengembangakan usaha pertenakan ayam dan mengelola perkebunan sayur mayur. Selalu tekun, rajin dengan usaha yang dijalankan, Bob Sadino dapat mengembangkan usaha pertenakan dan pangan. Sehingga memiliki jaringan usaha Kemfood, Kemchick dan menjadi pemilik tunggal super market Kemchicks.  Pengusaha Bob Sadino dalam berwirausaha memiliki dan mengembangkan Viriya bala. Bob Sudino

dengan memiliki viriya membuka usaha sehingga usaha yang dijalankan mendapatkan kesuksesan. Bob Sudino membuka usaha pertenakan ayam, awalnya hanya memelihara 50 ayam

(12)

pemberian dari temannya. Pertama Bob Sudino despresi dengan kegagalan hidupnya, namun setelah menerima pemberian 50 ayam dari temannya dan memiliki Viriya untuk melakukan usaha pertenakan. Bob Sudino dengan istri dalam memelihara ayamnya dengan penuh viriya (semangat) sehingga pertenakan menjadi berkembang. Selain pertenakan, Bob Sudino berwirausaha dalam bidang pangan. Dengan mengembangkan viriya bala, Bob Sudino memiliki jaringan usaha Kemfood dan Kemchick.

 Bob Sudino dalam berwirausaha mengembangkan kekuatan semangat (viriya bala) sehingga dapat

meraih kesuksesan hingga memiliki beberapa jaringan usaha. Dengan viriya bala Bob Sudino selalu menjalakan usahanya dengan tekun, rajin, terus berkarya dan tidak mempunyai rasa bermalas-malasan. Bob Sudino tidak pernah mempunyai rasa bosan, jenuh dalam menjalankan usahanya. Dalam usaha pangan Bob Sudino bekerjasama dengan petani sayur didaerah tertentu. Dengan Viriya bala Bob Sudino selalu menekuni usaha hingga mencapai keberhasilan yang luar biasa.

3 Fokus Terhadap Usaha Yang Ditekuni

 Kekuatan kesadaran (sati bala) dan kekuatan kosentrasi (samādhi bala) yang dimiliki setiap

orang akan membawa manfaat. Dengan mengembangkan sati bala dan samādhi bala setiap orang akan lebih fokus terhadap usaha yang ditekuni. Fokus terhadap usaha yang ditekuni maka usaha yang dijalankan dapat berkembang. Memiliki sati bala dan samādhi bala seorang wirausaha tidak akan mengabaikan pekerjaan yang sedang dijalankan. Dengan fokus terhadap usaha yang ditekuni dapat mengatasi kendala-kendala dalam berwirausaha. Seorang wirausaha selalu berusaha mengembangkan samādhi bala maka mempunyai kemantapan batin dan kemantapan dalam berpikir sehingga selalu fakus terhadap usaha yang dijalankan.

 Menjalankan pekerjaan selalu kosentrasi dan selalu sadar terhadap pekerjaan yang dilakukan.

Seperti seorang wirausaha dalam mengembangkan usaha diperlukan kosentrasi dan sadar, waspada, menggingat terhadap pekerjaan yang dilakukan. Sadar terhadap pekerjaan yang dijalankan dan selalu konsentrasi, maka seorang wirausaha akan fokus terhadap usaha yang ditekuni. Seorang

(13)

wirausaha fokus terhadap usaha yang ditekuni maka tidak akan terpengaruh dengan pekerjaan lainnya. Dengan fokus dan selalu menekuni usaha yang dijalankan maka mempunyai kemantapan terhadap usaha yang dijalankan, sehingga tidak mudah untuk berpindah-pindah terhadap usahanya yang lain. Selalu fokus terhadap usaha yang dijalankan, mudah untuk mengetahui peluang sehingga produk-produk yang dihasil dapat segera dipasarkan.

 Mengembangkan kekuatan kesadaran (sati bala) dalam melakukan wirausaha maka akan lebih

fokus terhadapat usaha yang dijalakan karena selalu menginggat usaha yang dijalankan saat ini. Dengan mengembangkan sati bala setiap orang akan memperoleh manfaat yaitu selalu mengingat, sadar dan waspada terhadap usaha yang dijalankan. Sati bala apabila dikembangkan seseorang dalam berwirausaha maka akan memperhatikan keuangan dalam perusahaan, sehingga dapat mengontrol pemasukan dan pengeluaran. Selalu fokus usaha yang dijalankan sehingga dapat mengerti dan memahami hal-hal mana yang belum diselesaikan.

 Mengembangkan kekuatan kosentrasi (samādhi bala) dalam berwirausaha maka memiliki

kemantapan usaha yang dijalankan saat ini. Pada umumnya setelah mengembangkan samādhi akan memperoleh ketenagan batin dan pandangan terang. Apabila samādhi bala dikembangkan seseorang dalam menjalakan wirausaha akan mempunyai kemantapan batin dan kemantapan pikiran untuk menjalakan usaha yang telah didirikan. Ketenangan batin yang diperoleh dari mengembangkan samādhi membawa manfaat yaitu lebih fokus dalam menjalakan usaha. Dengan mempunyai kemantapan, baik kemantapan batin dan kemantapan pikiran maka seorang wirausaha akan selalu fokus terhadap usaha yang dijalankan.

 Memiliki sati bala dan samādhi bala membuat seoarang wirausaha fokus terhadap usaha yang

dijalankan. Seperti Sudhamek A.W.S seorang Presiden direktur Garuda Food dengan mengembangkan sati bala dan samādhi bala usaha yang dipimpin dapat berhasil. Dengan fokus terhadap usaha yang dijalankan dapat mengetahui mengetahui peluang yang ada. Sudhamek A.W.S dalam menjalankan usaha fokus terhadap distribusi serta pemasaranya sehingga penjualan dapat berkembangkan.

(14)

 Sudhamek A.W.S dalam memimpin Garuda Food selalu fokus terhadap usaha yang dijalankan

sehingga mendapatkan kesuksesan. Garudafood yang dipimpin Sudhamek A.W.S memiliki dua ratus item produk-produk, serta berkembang menjadi delapan perusahaan dan kurang lebih mempunyai dua puluh ribu karyawan. Hal tersebut dapat diperoleh karena Sudhamek A.W.S selalu fokus terhadap pekerjaan yang dijalankan. Sudhamek A.W.S selalu mengembangkan sati bala dan samādhi bala sehingga dalam menjalankan selalu mengontrol, mengingat hal-hal yang perlu diperbaiki. Serta memiliki kemantapan batin dan kemantapan pikiran terhadap perusahaan yang dijalankan.

 Sudhamek A.W.S dalam menjalankan perusahaan Garuda Food hingga mencapai keberhasilan. Hal

ini dilakukan Sudhamek A.W.S dengan selalu perhatian dan waspada serta mengontrol perusahaan, sehingga selalu fokus terhadap sistem distribusi. Dengan distribusi yang lancar dan bagus, maka konsumen tidak akan kecewa. Sudhamek A.W.S selalu fokus terhadap usaha yang dijalankan sehingga produk-produk Garuda Food menguasai pasar nasional, selain itu produk-produk garuda food diekspor dalam beberapa negara seperti: Hongkong, Malasiya dan Korea. Sudhamek A.W.S selalu fokus terhadap hal-hal yang bersangkutan dalam pekerjaan perusahaan. Sudhamek A.W.S memiliki kemantapan pikiran dan memiliki kemantapan batin. Sehingga selalu fokus terhadap hal-hal yang bersangkutan dengan perusahaan hingga mencapai keberhasilan.

4 Bijaksana dalam Bekerja.

 Kekuatan kebijaksanaan (paññā bala) dimiliki oleh setiap orang. Kebijaksanaan apabila

dikembangkan oleh setiap orang maka akan mendapatkan manfaat yaitu bijaksana dalam bekerja. Bijaksana dalam berkerja dapat mengetahui mana yang bermanfaat serta tidak bermanfaat. Bijaksana dalam berkerja seperti seorang wirausaha dalam mengambil resiko dilakukan secara bijaksana, sehingga resiko yang diambil tidak menyebabkan kerugian. Bijaksana dalam berwirausaha yaitu dengan mengambil resiko tidak tergesa-gesa melainkan dipertimbangkan secara kritis. Selain hal tersebut, seorang wirausaha dalam menjalankan usaha mendapatkan saran, pendapat, dengan bijaksana akan memikirkan terlebih dahulu pendapat dan saran dari pihak lain.

(15)

 Bijaksana dalam berwirausaha tidak akan merugikan orang lain. Seorang yang bijaksana dalam

bekerja selalu mengambil langkah-langkah yang baik untuk mengembangkan usahanya. Bijaksana dalam mencari peluang untuk memasarkan produk-produk barunya sehingga tidak merugikan pihak lain.

 Kebijaksanaan sangat dibutuhkan dalam menjalankan berbagai pekerjaan. Seperti dalam

berwirausaha, seorang wirausaha harus mempunyai kebijaksanaan. Kebijaksanaan sangat diperlukan, karena dalam menjalankan suatu usaha pasti mendapatkan pendapat atau saran dari pihak lain. Dengan memiliki kebijaksanaan seorang wirausaha tidak langsung menerima saran, pendapat dari orang lain melainkan harus mencari kebenarannya, dan berpikir secara realitis apakah nanti bermanfaat bagi kemajuan usahanya. Dalam berwirausaha suatu pengambilan resiko pasti dialami, dengan memiliki kebijaksanaan seorang wirausaha akan mengambil resiko dengan penuh pertimbangan tidak tergesa-gesa, sehingga usaha yang dijalankan dapat tumbuh dan berkembang.

 Mengembangkan paññā bala dalam berwirausaha dapat meningkatkan kebijaksanaan dalam

bekerja. Dalam berwirausaha apabila mempunyai kebijaksanaan dalam memimpin perusahaan maupun dalam bekerja maka akan membuat perusahaan yang dipimpinnya akan lebih tumbuh dan bekembang. Seorang wirausaha apabila dalam bekerja mengembangkan paññā bala maka akan memiliki kebijaksanaan dalam bekerja. Kebijaksanaan dalam berwirausaha dapat dilihat dari merencanakan, menyusun program-program untuk kemajuan usahanya, disini kebijaksanaan yang dimiliki berperan penting dalam mengambil keputusan, pengambilan resiko akan lebih memperkecil suatu kegagalan. Menggunakan paññā dalam pengambilan resiko maka lebih mengetahui bahwa keputusan yang akan diambil membawa manfaat bagi perusahaannya atau tidak, karena dengan memiliki kebijaksanaan seorang tersebut memiliki pandangan benar dan pikiran benar.

 Memiliki pikiran benar serta pandangan benar maka telah memiliki paññā, dengan pikiran benar

dan pandangan benar seorang wirausaha akan selalu bertindak secara benar dalam mempimpin karyawannya. Mengembangkan pikiran benar serta pandangan benar maka dapat memperoleh

(16)

paññā. Dengan paññā yang dimiliki wirausaha yang dijalankan akan lebih tumbuh dan berkembang. Berwirausaha Paññā perlu dimiliki, dengan pañña akan timbul suatu pengetahuan sehingga dalam mengambil langkah, keputusan serta menyusun rencana tersusun dengan rapi dan benar.

 Kekuatan bijaksana (paññā bala) yang dikembangkan membuat Ciputra meraih kesuksesan. Dalam

mengembangkan usaha Ciputra menggunakan kebijaksanaan sehingga proyek usaha Jaya Group berhasil. Dengan memiliki kekuatan (paññā bala) selalu membangun Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) dengan secara bijaksana dalam menambah fasilitas di TIJA. Dengan menerapkan Pañña bala proyek yang dijalankan Ciputra berhasil dan dapat tumbuh serta bekembang.

 Ciputra pengusaha Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) meraih sukses dalam usahanya. Sebelum

meraih kesuksesan Ciputara mengalami kegagalan dalam usahanya. Krisis pada tahun 1997 Ciputra mengalami suatu kegagalan dalam mempimpin tiga group: Jaya group, Metropolitan group dan Ciputra group. Namun, dengan bijaksana mengetahui bahwa dalam dunia usaha kalu tidak mengalami keberhasilan pasti mengalami kegagalan. Ciputra selalu mempunyai prinsip dalam bekerja bahwa selama bekerja selalu semangat dan berbuat benar, pasti akan ada jalan keluarnya dalam menjalakan usaha. Ciputra sangat bijaksana dalam memimpin kurang lebih empat belas ribu karyawan. Dalam membangun fasilitas yang baru untuk perkembangkan Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) sangat direncakan secara serius. Dengan membangun tempat-tempat hiburan terlebih dahulu Ciputra secara bijaksana menyusun langkah-langkah tertentu, sehingga usaha yang dijalankan dua puluh tahun kemudian dapat berkembang seperti sampai saat ini. Hal tersebut karena tidak lepas dari Ciputra yang selalu mempunyai pikiran benar dan pandangan benar dan mempunyai prinsip dalam menjalakan usaha.

 Pikiran benar serta pandangan benar yang dikembangkan oleh Ciputra dapat digunakan dalam

mengembangkan usaha. Mempunyai dua hal tersebut sehingga memiliki kebijaksanaan. Kebijaksanaan yang dimiliki Ciputra dalam bekerja dapat ditujukan melalui salah satu prinsip dasarnya untuk menjalankan usahanya, selain itu Ciputra dalam membangun, menambah tempat hiburan selalu bepikir secara bijaksana. Dengan mengembangkan paññā bala yang dimiliki, Ciputra membangun Taman Impian Jaya Anjol (TIJA) sampai memperoleh kesuksesan sampai saat ini.

(17)

Dalam membangun tempat-tempat hiburan yang baru Ciputra memiliki suatu strategi, dan dengan bijaksana merencanakan serta melakukan program yang telah ditentukan.

5 Mengembangkan Hasil Untuk Kemajuan Usaha

 Setiap orang dalam melakukan pekerjaan tentunya memiliki tujuan untuk mendapatkan

penghasilan. Dengan melakukan pekerjaan secara sungguh-sungguh maka akan memperoleh hasil yang maksimal. Penghasilan yang diperoleh agar bermanfaat digunakan secara baik dan tepat.  Setiap orang mendapatkan penghasilan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri,

menujang kebutuhan keluarga, mengembangkan usaha sehingga hasil yang diperoleh dapat bermanfaat. Seorang wirausaha apabila mendapatkan laba atau penghasilan dibagi secara tepat dan benar sehingga dapat mengembangkan usaha. Berwirausaha faktor utama adalah modal, sehingga dalam mendapatkan keuntungan harus dibagi secara benar. Penghasilan dapat digunakan untuk menambah modal usaha, sehingga usaha yang dijalankan akan tumbuh dan berkembang. Dengan demikian seorang wirausaha harus mengunakan hasil yang diperoleh dengan disiplin, tidak terlalu boros dan mendahulukan kebutuhkan dari pada keingginan.

 Berwirausaha dalam mendapatkan penghasilan dibagi secara tepat sehingga dapat

mengembangkan usaha. Hal ini dibagi menjadi empat bagian pertama seperempat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seorang wirausaha harus mengunakan penghasilan seperempat bagian untuk memenuhi kebutuhanya sendiri dan kebutuhan keluarga, selanjutnya setengah bagian digunakan untuk menambah modal untuk usaha. Dengan menambahkan setengah bagian dari penghasilan kedalam modal kerja hal ini akan membuat usaha semakin tumbuh dan berkembang. Semakin banyak modal serta mengelola keuangan usaha secara tepat dan teratur, maka penghasilan akan maksimal. Seperempat bagian lagi disimpan untuk kepentingan mendadak, berwirausaha tidak selama akan berjalan sesuai harapan yang diinginkan, maka seperempat bagian ini dapat digunakan. Apabila mengalami kebangkrutan tetap dapat menjalankan usaha.

(18)

 Dalam berwirausaha penghasilan yang diperoleh dapat dijadikan untuk menambah modal.

Penghasilan yang peroleh lima puluh persen dapat ditambahkan kedalam modal usaha. Modal dalam berwirausaha merupakan salah satu faktor keberhasilan. Dengan menggunakan modal untuk mengembangkan usahanya maka usaha yang dijalankan dapat tumbuh dan berkembang. Penghasilan yang diperoleh agar bermanfaat, seorang wirausaha membagi menjadi dibagi menjadi empat bagian. Setengah atau lima puluh persen untuk mengembangkan usaha yang dijalankan. Dalam hal ini seorang wirausaha dengan bijaksana menggunakan hasil dan mengembangkan hasil yang diperoleh untuk kemajuan usaha.

Berikut ini beberapa pengertian kewirausahaan oleh para ahli:

1. Geoffrey G.Meredith, Wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai

kemampuan, melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan.

2. Salim Siagian, Kewirausahaan adalah semangat, perilaku dan kemampuan

untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan atau masyarakat, dengan selalu berusaha mencari dan melayani pelanggan lebih banyak dan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas, dan inovasi serta kemampuan manajemen.

3. Skinner, Wirausaha merupakan seseorang yang mengambil resiko yang

diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola suatu bisnis dan menerima imbalan atau balas jasa berupa profit financial dan maupun non financial.

Pengertian kewirausahaan diatas dapat dibedakan dengan pekerja bebas dan pengusaha sebagai berikut:

1. Semua orang yang bekerja bebas dalam arti bukan buruh atau pegawai pada suatu majikan atau atasan dapat disebut sebagai pekerja bebas.

2. Selanjutnya seseorang atau sekelompok orang yang berusaha memperoleh keuntungan, tanpa melihat besar kecilnya modal yang dipergunakan disebut sebagai pengusaha.

(19)

Menurut Suryana (2003) kewirausahaan adalah “kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses” Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (created new and different). Melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang”.

“Kewirausahaan pada dasarnya adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik atau memperoleh keuntungan yang besar”.

Esensi Pokok Kewirausahaan

Ada lima esensi pokok kewirausahaan yaitu:

1. Kemampuan kuat untuk berkarya dengan semangat kemandirian (terutama dalam bidang ekonomi).

2. Kemampuan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan secara sistematis, termasuk keberanian mengambil resiko.

3. Kemampuan berfikir dan bertindak secara kreatif dan inovatif. 4. Kemampuan bekerja secara teliti, tekun dan produktif.

5. Kemampuan berkarya dalam kebersamaan berdasarkan etika bisnis yang sehat.

Menurut Taufik Baharuddin dalam Yanti Maemunah (2004) menjelaskan bahwa “Seorang wirausahawan adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk menciptakan, mencari dan memanfaatkan peluang dalam menuju apa yang diinginkan sesuai dengan tujuan yang diterapkan. Pengembangan konsep kewirausahaan pada diri pengusaha menjadi penting, mengingat orang-orang yang mampu mengembangkan dan mampu mengolah kemampuan kewirausahaannya cenderung memiliki konsep yang jelas yang terarah dalam membangun dan membina usahanya. Mereka cenderung terpacu untuk terus meningkatkan daya saing dengan menghasilkan produk-produk baru melalui metode-metode yang berbeda dengan pengusaha lainnya”.

Joseph Schumpeter (1996) dalam Yanti Maemunah (2004), menjelaskan bahwa: “ kewirausahaan orang-orang yang mampu menghancurkan orde ekonomi yang sudah ada dengan memperkenalkan produk dan jasa yang baru dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau dengan mengeksploitasi bahan baku baru”.

Kewirausahaan juga dapat diartikan sebagai orang inovator yang dapat mengembangkan teknologi yang berbeda dan konsep-konsep bisnis untuk menghasilkan produk atau jasa, yang mampu mengenali setiap kesempatan yang

(20)

menguntungkan, yang menyusun konsep strategi perusahaan, dan yang berhasil menerapkan ide-idenya.

Seorang Wirausaha harus belajar banyak tentang dirinya sendiri, kekuatan dan kelemahan datang dari tindakan-tindakan yang dilakukan sendiri, kegagalan harus diterima sebagai pengalaman belajar. Belajar dari masa lampau dan pengalaman orang lain akan dapat membantu para pengusaha dalam menyalurkan kegiatan-kegiatannya untuk mencapai hasil-hasil yang lebih positif dan keberhasilan merupakan buah dari usaha-usaha yang tidak dikenal lelah.

Kewirausahaan (Entrepreneurship) berasal dari bahasa Perancis :Perantara

Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi

Tiga jenis perilaku : 1. Memulai inisiatif

2. Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis

3. Diterimanya resiko dan kegagalan

Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru

Kewirausahaan Dalam Perspektif Sejarah

- Muncul pertama kali di Inggris pada akhir abad 18

- Diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal dll

- Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi

melalui inovasi dan kreativitas. Jadi keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama Karakteristik Wirausahawan Menurut McClelland :

1. Keinginan untuk berprestasi

2. Keinginan untuk bertanggung jawab 3. Preferensi kepada resiko-resiko menengah 4. Persepsi kepada kemungkinan berhasil 5. Rangsangan oleh umpan balik

6. Aktivitas energik 7. Orientasi ke masa depan

8. Keterampilan dalam pengorganisasian 9. Sikap terhadap uang

(21)

Inovasi adalah kunci penting seorang wirausahawan Penentuan Potensi Kewirausahaan

Di bawah ini hal-hal yang bisa memberikan potensi bagi kewirausahaan: (karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi)

• Kemampuan inovatif

Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)

• Keinginan untuk berprestasi

• Kemampuan perencanaan realistis

• Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan

• Obyektivitas

• Tanggung jawab pribadi

• Kemampuan beradaptasi

Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrat Metode Analisa Diri Sendiri

• Untuk kebutuhan usaha baru harus memperhitungkan kebutuhan, dorongan dan aspirasi.

• 3 kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut McClelland yaitu

kebutuhan untuk berprestasi (n Ach), kebutuhan berafiliasi (n Afill) dan kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)

• Analisa prestasi pribadi, analisa dengan melihat pengalaman yang tidak terlupakan yaitu

pengalaman yang sangat memuaskan dan pengalaman yang sangat tidak memuaskan Pengembangan n Ach

n Ach dapat diperkuat dan dikembangkan melalui program pelatihan. Tahap-tahapnya antara lain :

• Menyadarkan orang-orang pada potensi mereka untuk mendapatkan karakteristik

kewirausahaan. Mereka dilatih untuk membuat rencana, harapan, kesulitan dan mengevaluasi segala tindakan yang telah dilakukan

• Pengembangan sindrom prestasi. Individu diajar untuk berpikir, berbicara, bertindak dan

menyadari orang lain

• Dukungan kognitif. Tujuannya untuk membantu orang-orang menghubungkan cara berfikir baru

dengan asumsi mereka sebelumnya dan cara melihat dunia.

• Pemberian dukungan emosional peserta di dalam usaha mereka untuk merubah diri Manajemen Kewirausahaan

Terdapat faktor-faktor disamping n Ach yang bisa diajarkan untuk melahirkan seseorang wirausahawan yaitu mengidentifikasi kesempatan bisnis, analisa resiko dan perolehan kompetensi manajerial.

(22)

Karakteristik Kewirausahaan Menurut Bygrave

Dream Seorang pemimpi yang bisa mengimplementasikan mimpinya Decisiveness Membuat keputusan dengan cepat dan tidak menunda-nunda pekerjaan Doers Cepat bertindak untuk mengimplementasikan keputusannya

Determination Tidak mudah menyerah

Dedication Memiliki komitmen yang sangat tinggi terhadap usahanya. Devotion Mencintai bisnisnya

Details Memiliki perhatian ke detail yang sangat tinggi Destiny Merasa dapat menentukan nasibnya sendiri

Dollars Memandang uang bukanlah sebagai motivasi utama, tetapi keberhasilan yang jadi ukuran Distribute Membagi kepemilikan usahanya kepada karyawan-karyawan yang berperan besar

http://masgugum.multiply.com/journal/item/22/10_Karakter_Entrepreneur_menurut_Bygrave?&show _interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

1. Pengertian Kewirausahaan

Untuk memasyarakatkan dan membangkitkan semangat kewirausahaan di Indonesia, pemerintah mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 1995. adapun tujuan dikeluarkannya Inpres tersebut untuk menumbuhkembangkan semangat kepeloporan di kalangan generasi muda agar mampu menjadi wirausahawan.

Kewirausahaan berasal dari istilah entrepreneurship, sedangkan wirausaha berasal dari kata entrepreneur. Kata entrepreneur, secara tertulis digunakan pertama kali oleh Savary pada tahun 1723 dalam bukunya Kamus Dagang. Entrepreneur adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti, meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang (atau guna ekonomi) itu akan dijual. Istilah entrepreneur pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke-18 oleh ekonom Perancis Richard Cantillon. Menurutnya entrepreneur adalah Agent who buys means of production at certain prieces in order to combine them. Wirausaha sering juga disebut wiraswasta yang artinya sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan dalam mengambil resiko

(23)

yang bersumber pada kemampuan sendiri. Meski demikian wirausaha dan wiraswasta sebenarnya memiliki arti yang berbeda. Wiraswasta tidak memiliki visi pengembangan usaha sedangkan wirausaha mampu terus berkembang dan mencoba usaha lainnya. Banyak orang yang memberi pengertian entrepreneur dan entrepreneurship, diantaranya sebagai berikut :

 Ada yang mengartikan sebagai orang yang menanggung resiko

 Ada yang mengartikan sebagai orang yang memobilisasi dan mengalokasikan modal

 Ada yang mengartikan sebagai orang yang menciptakan barang baru

 Ada yang mengartikan sebagai orang yang mengurus perusahaan.

Istilah lain yang semakna dengan wirausaha adalah wiraswasta. Istilah wiraswasta lebih sering dipakai dan lebih dikenal daripada istilah wirausaha. Padahal keduanya bermakna sama dan merupakan padanan dari kata entrepreneur. Kata wiraswasta berasal dari gabungan wira-swa-sta dalam bahasa Sansakerta. Wira berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan atau pejuang; swa berarti sendiri atau mandiri; sta berarti berdiri; swasta berarti berdiri diatas kaki sendiri atau dengan kata lain berdiri di atas kemampuan sendiri. Sedangkan wirausaha mengandung arti secara harfiah wira berarti berani dan usaha berarti daya upaya atau dengan kata lain wirausaha adalah kemampuan atau keberanian yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih kesuksesan. Entrepreneur juga diartikan sebagai seorang penemu bisnis yang sama sekali baru dan mampu mengembangkan menjadi perusahaan yang mencapai kesuksesan. Contohnya adalah Wal-Mart, Aqua, Microsoft, dan Goggle. Seorang entrepreneur memiliki ciri-ciri diantaranya : Focus yang tekendali; berenergi yang tinggi; kebutuhan akan prestasi; percaya diri; bertoleransi terhadap keraguan; dan

berorientasi terhadap tindakan.

Beberapa pengertian kewirausahaan adalah sebagai berikut :

Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan. Atau suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan (Robin; 1996), atau proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan resiko, serta menerima balas jasa, kepuasan dan kebebasan pribadi. Atau proses dinamis untuk menciptakan tambahan

(24)

kemakmuran. Atau menurut lampiran Inpres Nomor 4 tahun 1995 tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan (GNMMK), bahwa Kewirausahaan adalah semangat, sikap, prilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani uasaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar. Raymond dan Russel memberikan definisi tentang wirausaha dengan menekankan pada aspek kebebasan berusaha yang dinyatakan sebagai berikut : An entrepreneur is an independent, growth oriented owner operator. Menurut Gede Prama, ada beberapa sifat dasar yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha diantaranya :

1. Wirausaha adalah seorang pencipta perubahan (the change creator).

2. Wirausaha selalu melihat perbedaan sebagai peluang.

3. Wirausaha selalu bereksperimen dengan pembaruan.

4. Wirausaha adalah seorang pakar tentang dirinya.

5. Wirausaha melihat pengetahuan dan pengalaman hanyalah alat untuk memacu kreativitas.

6. Wirausaha berani memaksa diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain.

Sedangkan yang dimaksud dengan wirausaha adalah sebagai berikut :

Wirausaha adalah mereka yang berhasil mendapatkan perbaikan pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsanya. Atau seorang pakar tentang dirinya sendiri. Atau orang yang mendobrak system ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru dengan menciptkan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru. Atau orang yang berani memaksa diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain (Gede Prama, SWP, 09/XI/1996). Menurut pandangan businessman bahwa wirausaha adalah ancaman, pesaing baru atau juga bias seorang partner, pemasok, konsumen atau seorang yang bias diajak kerja sama. Menurut pandangan pemodal bahwa wirausaha adalah seorang yang menciptakan kesejahteraan buat orang lain yang menemukan cara-cara baru untuk menggunakan resources, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi oleh masyarakat. Menurut pandangan seorang ekonom bahwa wirausaha adalah seseorang atau sekelompok oaring yang mengorganisir factor-faktor produk alam, tenaga, modal dan skill untuk tujuan berproduksi. Menurut pandangan seorang psychology bahwa wirausaha adalah seorang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam untuk memperoleh sesuatu tujuan, suka mengadakan eksperimen atau untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.

(25)

Menurut David Mc. Clelland berpendapat ada tiga sifat yang baku dalam diri setiap manusia, yaitu : need of power, need of affiliation, dan need of achievement.

Menurut Robin, kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan. Menurut JA Schumpeter, yang dapat digolongkan sebagai seorang wirausaha adalah seorang inovator, sebagai individu yang mempunyai kenalurian untuk melihat benda materi sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar mempunyai semangat, kemampuan dan pikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan malas. Ada beberapa sifat dasar dan kemampuan yang biasanya ada pada wirausaha yakni :

1. Seorang pencipta perusahaan

2. Seorang yang selalu melihat perbedaan, baik antar orang maupun antar fenomena kehidupan sebagai peluang dan kesulitan.

3. Orang yang cenderung mudah jenuh terhadap segala kemampuan hidup.

Beda dengan Peter F. Drucker, dia berpendapat bahwa wirausaha adalah manusia yang selalu mencari perubahan, mengikuti dan menyesuaikan perubahan itu, serta memanfaatkan sebagai peluang. Menurut Zimmerer, 1996; kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan inovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).

Tujuan kewirausahaan adalah :

 Meningkatkan jumlah/kuantitas para wirausaha yang berkualitas

 Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan

kesejahteraan masyarakat.

 Membudayakan semangat sikap, prilaku dan kemampuan kewirausahaan di kalangan pelajar dan

masyarakat umum yang mampu, handal dan unggul.

 Menumbuhkembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap

para siswa dan masyarakat.

Manfaat wirausaha adalah :

 Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan social sesuai dengan

kemampuannya

(26)

 Memberi contoh bekerja yang keras, tekun tetapi tidak melupakan perintah agama/kepercayaan.

 Menjadi contoh anggota masyarakat sebagai pribadi unggul yang patut diteladani

 Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, pemeliharaan lingkungan dan

kesejahteraan

 Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri, disiplin, tekun, dan jujur

dalam menghadapi pekerjaan

 Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, ekonomis, tidak berfoya-foya/sederhana

dan tidak boros

Keuntungan menjadi wirausaha adalah :

 Terbuka kesempatan untuk menjadi bos dalam perusahaan

 Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal

 Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi wirausaha secara penuh

 Terbuka peluang untuk membantu masyarakat di dalam usaha

 Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang dikehendaki

Kelemahan menjadi wirausaha adalah :

 Tanggung jawabnya sangat besar dan berat di dalam menghadapi permasalahan bisnis

 Bekerja keras dan waktunya sangat panjang

 Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan memikul resiko sangat besar.

Sasaran kewirausahaan adalah :

 Para generasi muda pada umumnya, anak putus sekolah, dan para calon wirausaha

 Para pelaku ekonomi yang terdiri dari para pengusaha kecil dan koperasi

 Instansi pemerintah yang melakukan usaha (BUMN), organisasi profesi, dan kelompok-kelompok

masyarakat.

Asas kewirausahaan adalah :

 Kemampuan untuk berkarya dalam kebersamaan berlandaskan etika bisnis yang sehat

 Kemampuan untuk bekerja secara tekun, teliti dan produktif

 Kemampuan untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis termasuk

keberanian mengambil resiko bisnis

 Kemampuan untuk berkarya dengan semangat kemandirian

(27)

Para wirausaha selalu memberikan dharma bhaktinya kepada negara dan bangsa diantaranya :

 Mengatasi kesulitan dalam lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat

 Memberikan darma bhaktinya dalam melaksanakan proses produksi, konsumsi dan distribusinya

 Meningkatkan ketahanan nasional dan mengurangi ketergantungan pada bangsa lain

Ruang lingkup kewirausahaan bergerak di bidang : a. Lapangan agraris (pertanian, perkebunan dan kehutanan)

b. Lapangan perikanan (pemeliharaan, penetasan, makanan dan pengangkutan ikan)

c. Lapangan peternakan (unggas, dan binatang menyusui)

d. Lapangan perindustrian dan kerajinan (industri kecil, menengah dan besar ; pengolahan hasil

pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan kehutanan) e. Lapangan pertambangan dan energi

f. Lapangan perdagangan (pedagang besar, kecil dan menengah)

g. Lapangan pemberi jasa (pedagang perantara, pengusaha angkutan, hotel, restoran, biro jasa

travel pariwisata, asuransi, pergudangan, perbengkelan, koperasi, tata busana, dan pemberi kredit/perbankan, dsb)

2. Karakteristik Wirausahawan

Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing. Menurut Zimmerer (1995:51), nilai tambah tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut: 1. Developing new technology

2. Discovering new technology

3. Improving existing product or service

4. Finding different ways of profiding more goods and services wit fewer resources.

Karakteristik adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak, prilaku, tabiat, sikap orang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai kebahagiaan lahir dan bathin. Karakteristik wirausaha menurut Leland F. Hendie dan Jacob Satzky adalah the pattern of behaviour

characteristic forgiven individual. Menurut Bygrave, bahwa karakteristik wirausahawan terdiri dari (10D) :

(28)

1. Dream ; seorang wirausahawan memiliki visi keinginan kedepan atas pribadi dan bisnisnya serta

memiliki kemampuan untuk mewujudkan impiannya.

2. Decisiveness ; seorang wirausahawan dalam bekerja tidak lambat, di mana mereka membuat

keputusan secara cepat dan tepat dengan penuh perhitungan.

3. Doers ; seorang wirausahawan dalam membuat keputusan akan langsung menindaklanjuti.

Dimana mereka tidak menunda-nunda kesempatan yang baik dalam bisnisnya, termasuk melaksanakan kegiatannya secara cepat.

4. Determination ; seorang wirausahawan di dalam melaksanakan kegiatannya penuh dengan

perhatian, rasa tanggung jawab yang tinggi dan tidak mau menyerah, walau dihadapkan pada halangan maupun rintangan.

5. Dedication ; seorang wirausahawan dedikasinya sangatlah tinggi dengan bisnisnya kadangkala

mengorbankan kepentingan keluarga untuk sementara.

6. Devotion ; seorang wirausahawan mencintai pekerjaannya dan produk yang dihasilkan, sehingga

mendorong keberhasilan dalam menjual produknya secara efektif.

7. Details ; seorang wirausahawan sangat memperhatikan factor-faktor kritis secara rinci.

8. Destiny ; seorang wirausahawan bertanggung jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak

dicapainya. Dia merupakan orang yang bebas dan tidak mau tergantung kepada orang lain. 9. Dollars ; seorang wirausahawan tidak mengutamakan mencapai kekayaan, dimana mereka

berasumsi jika berhasil dalam bisnis maka ia pantas mendapat laba, bonus atau hadiah. 10. Distribute ; seorang wirausahawan bersedia mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada

orang-orang kepercayaannya tersebut yaitu mereka yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam berbisnis.

Karakteristik wirausahawan yang perlu dikembangkan dan dimiliki adalah :

Berwatak luhur, kerja keras dan disiplin, mandiri dan realistis, prestatif dan komitmen tinggi, berpikir positif dan bertanggung jawab, dapat mengendalikan emosi, tidak ingkar janji/menepati janji dan waktu, belajar dari pengalaman, memperhitungkan resiko, merasakan kebutuhan orang lain, bekerja sama dengan orang lain, menghasilkan sesuatu untuk orang lain, memberi semangat orang lain, mencari jalan keluar bagi setiap permasalahan, dan merencanakan sesuatu sebelum bertindak.

Fadel Muhammad mengemukakan 7 ciri sebagai identitas karakter wirausahawan yakni : 1. Kepemimpinan

(29)

2. Inovasi

3. Cara pengambilan keputusan

4. Sikap tanggap terhadap perubahan

5. Bekerja ekonomis dan efisien

6. Visi masa depan

7. Sikap terhadap resiko

Ada enam karakteristik utama seorang wirausahawan yakni :

1. Sikap dan prilaku disiplin; disiplin mengandung arti latihan dan ketaatan pada aturan, sikap

disiplin harus bersumber dari diri sendiri (self discipline). Pembentukan prilaku disiplin bisa melalui upaya; focus, membangkitkan perhatian, menunjukkan pentingnya pelajaran,

memberitahukan tujuan pelajaran, dan memperagakan.

2. Komitmen tinggi; focus pikiran diarahkan kepada tugas dan usahanya dengan selalu berupaya

memperoleh hasil yang maksimal. Factor yang terkait yaitu : konsisten, tegas dan adil; suri tauladan; dan konsentrasi pada manusia.

3. Jujur

4. Kreatif dan inovatif

5. Mandiri; mampu mengerjakan sendiri segala kegiatan yang bias dikerjakan sendiri tanpa bantuan

orang lain. Jadi harus yakin dan percaya terhadap kemampuan sendiri.

6. Realistis; berpikir secara kenyataan yang terjadi, dan sesuai dengan akal sehat.

Ciri-ciri karakteristik seorang wirausahawan adalah : a. Penuh inisiatif dan kreatif dalam berusaha

b. Jujur, ulet, tekun dan bertanggung jawab

c. Berwatak maju dan cerdik

d. Bersikap mental positif

e. Disiplin tinggi dalam berusaha

f. Berkepribadian yang menarik

g. Mampu memanfaatkan peluang usaha

h. Siap menerima resiko kegagalan dalam berusaha

i. Percaya diri dan berorientasi ke masa depan

j. Penuh mitivatif, prestatif dan motivasi

(30)

l. Tanggap terhadap perubahan-perubahan dunia bisnis

m. Bekerja ekonomis dan efisien

n. Memiliki visi ke masa depan dalam berusaha

o. Memiliki daya tahan dan gigih dalam berusaha

p. Sanggup bekerja lama dan bekerja keras dalam berusaha

q. Cepat bergaul dengan orang lain

r. Memiliki komitmen tinggi terhadap tugas/pekerjaannya

Untuk memahami karakteristik wirausahawan bahwa ciri-cirinya adalah :  Tidak banyak tergantung pada orang lain

 Memiliki tanggung jawab yang tinggi atas usahanya

 Emosinya yang stabil

 Obyektif dan kritis atas usahanya

 Keyakinan atas agama dan pada hasil usahanya.

Syarat mental seorang wirausahawan adalah : a. Seksama dan waspada

b. Simpati dan berinisiatif

c. Optimis dan percaya diri

d. Jujur, berani dan berani

e. Memiliki imajinasi dan bertanggung jawab yang baik dan benar

f. Rajin dan teliti

g. Sungguh-sungguh, patuh dan setia

Konsep karakteristik wirausahawan adalah :

 Wirausahawan memaksa diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain

 Wirausahawan adalah pakar bagi dirinya sendiri

 Wirausahawan adalah seorang pencipta perubahan dalam bisnis

 Wirausahawan melihat pengetahuan dan pengalaman hanyalah alat untuk memacu kreativitas

 Wirausahawan selalu bereksperimen dengan pembaharuan-pembaharuan

 Wirausahawan selalu mengatasi kesulitan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan daerah

(31)

Menurut Gilmore menyatakan bahwa seorang wirausaha yang produktif adalah wirausaha yang menghasilkan kontribusi bermanfaat bagi lingkungannya antara lain menampung tenaga kerja, memberi sumbangan social dan bergaul dengan sesamanya.

Benih-benih karakteristik yang baik pada diri Wirausahawan adalah :  Bersemangat, lincah dan tidak putus asa

 Berpikir prestatif, inovatif, kreatif dan konstruktif.

 Jujur dan bertanggung jawab

 Luwes bergaul dan pandai berkomunikasi

Menurut Mc. Clelland ciri-ciri wirausaha adalah : keinginan untuk berprestasi, keinginan untuk bertanggungjawab, prefesi pada risiko-risiko menengah, persepsi untuk kemungkinan berhasil, kegiatan energik, rangsangan oleh balika/feed back, orientasi ke masa depan, keterampilan dalam organisasi, sikap terhadap uang/keuntungan.

M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer mengemukakan delapan karakteristik, yang meliputi:

1. Desire for responsibility, memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya.

Seseorang yang memiliki rasa tanggung jawab akan selalu mawas diri.

2. Preference for moderate risk, lebih memiliki resiko yang moderat, artinya selalu menghindari

resiko yang rendah dan menghindari risiko yang tinggi.

3. Confidence in their ability to success, percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil.

4. Desire for immediate feedback, selalu menghendaki umpan balik yang segera.

5. High level of energy, memiliki semangat dan kerja kerja untuk mewujudkan keinginannya demi

masa depan yang lebih baik.

6. Future orientation, berorientasi ke masa depan, perspektif dan berwawasan jauh ke depan.

7. Skill at organizing, memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk

menciptakan nilai tambah.

8. Value of achievement over money, selalu menilai prestasi dengan uang.

Karakteristik seorang wirausahawan yang positif akan lebih cepat tumbuh jika seorang wirausahawan : memiliki model positif untuk diteladani, memiliki nilai yang kuat untuk

mengembangan karakteristik yang baik, dan harus mempelajari karakteristik positif jika ia sudah berhasil.

Aspek-aspek karakteristik wirausahawan yang perlu dikembangkan adalah :

 Kejujuran dan tanggung jawab

(32)

 Berkemauan keras

 Berkeyakinan kuat

 Kesabaran dan ketabahan

 Sifat dan watak berkepribadian.

Aspek-aspek karakteristik wirausahawan pada umumnya didasarkan pada hal-hal sebagai berikut :

 Kekuatan dan kebenaran Tuhan : memiliki rasa kebutuhan yang mendalam terhadap Tuhan,

selalu berdoa sepenuh hati, merindukan Tuhan dengan hasrat tinggi dan kuat.

 Disenangi orang lain : bersikap tenang, tawakal, jujur, tulus ikhlas, riang dan gembira; memiliki

pribadi berani dan pribadi penunjang serta suka menolong tanpa pamrih ; sanggup bersedia menerima pendapat baik dari orang lain, menyayangi orang lain ; selalu mengusahakan orang lain menyenangi dan mempercayainya.

Jenis-jenis wirausaha adalah :

a. Wirausaha bisnis ; mereka yang tekun menganalisis kebutuhan-kebutuhan selera masyarakat

terhadap barang dan jasa.

b. Wirausaha uang ; mereka yang menjalankan kegiatan menyalurkan dan mengumpulkan dana

yang bergerak dalam pasar uang dan modal

c. Wirausaha vak ; mereka yang memiliki keahlian khusus dalam bidang produksi tertentu.

d. Wirausaha social engineer ; mereka yang berusaha mengikat para pekerja melalui karya

sosialitas dan pertimbangan atas moral dan kebenaran.

e. Wirausaha manajer ; mereka yang dapat melakukan usahanya dengan menggunakan

pengetahuan bisnis modern dan memperhitungkannya dengan cara efisien.

Jabatan wirausaha adalah merupakan motor penggerak pembangunan nasional yaitu : ikut memajukan ekonomi bangsa dan negara ikut meningkatkan taraf hidup masyarakat, ikut mengurangi pengangguran dan ikut mengatasi ketegangan social.

Begitu banyak karakteristik wirausahawan yang perlu dimiliki. Beberapa di antara karakter tersebut diantaranya:

1. Percaya diri

2. Berorientasi pada tugas dan hasil

3. Pengambil resiko

4. Kepemimpinan

5. Keorisinilan

6. Berorientasi ke masa depan

7. Kreatifitas adalah menghadirkan suatu ide baru bagi anda.

(33)

1. Menciptakan, proses membuat sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada.

2. Memodifikasi sesuatu, mencari cara membentuk fungsi-fungsi baru.

3. Mengkombinasikan dan menggabungkan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling

berhubungan.

3. Mengidentifikasi Keberhasilan dan Kegagalan Wirausahawan Kegagalan dalam berusaha ada tiga faktor diantaranya :

 Kurangnya dana untuk modal usaha

 Kurangnya pengalaman dalam bidang usaha

 Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang

Ada beberapa hal yang menyebabkan kegagalan wirausahawan diantaranya : 1. Tidak adanya perencanaan yang matang

2. Bakat tidak cocok

3. Kurang pengalaman dalam berwirausaha

4. Tidak memiliki semangat berwirausaha

5. Kurangnya modal untuk berkembang

6. Lemahnya pemasaran hasil produk

7. Tidak memiliki etos kerja yang tinggi

Selain hal tersebut juga ada 4 faktor penyebab kegagalan berusaha yakni : 1. Takut susah

2. Malas

3. Tidak berpengatahuan

4. Kebiasaan buruk

Menurut Karakaya dan Kobu ada 3 kelompok penyebab kegagalan berusaha diantaranya: a. Kelompok pertama berkaitan dengan produk dan pasar antara lain:

1) timing peluncuran (launching) produk yang kurang tepat; 2) desain produk yang tidak sesuai dengan keinginan konsumen; 3) strategi distribusi produk yang tidak tepat;

4) tidak mampu mendefmisikan usaha yang sedang dijalankannya. b. Kelompok kedua berkaitan dengan masalah finansial, meliputi:

1) terlalu rendah dalam memperhitungkan kebutuhan dana; 2) terlalu dini berutang dalam jumlah besar.

c. Kelompok ketiga berkaitan dengan masalah manajemen, yaitu: 1) terlalu bersikap nepotisme;

2) sumber daya manusia yang lemah; 3) tidak menggunakan konsep tim.

Selain diatas juga ada faktor lainnya yang tidak kalah penting yaitu tidak cocoknya minat atas bidang usaha yang sedang digelutinya. Bahwa pengambilan keputusan untuk memulai

Referensi

Dokumen terkait

Dualisme pandangan pengelolaan sumber daya air karena faktanya batas batas admin tidak selalu berdasarkan pada daerah aliran sungai (DAS), wilayah sungai (WS) pada tiap

Strategi penyuluhan untuk meningkatkan kinerja petani dan berkelanjutan dalam penerapan sistem agroforestri pada lahan kritis, disusun berdasarkan: (a) motivasi petani

Padahal, kewirausahaan mengajarkan cara-cara berpikir kreatif, inovatif, positif, dan menggerakan hati nurani untuk lebih proaktif, properubahan,

Pendidikan agama telah termaktub dalam pendidikan for- mal dengan diberlakukannya mata pelajaran pendidikan agama sesuai dengan kurikulum yang berstandar nasional,

Menurut Meilgaard (1999) tekstur merupakan manifestasi sensorik terhadap struktur atau sifat bagian dalam penyusun suatu produk yang didasari atas reaksi stress (dihitung

[r]

Dapat disimpulkan bahwa, berdasarkan penilaian dan masukan ahli media pembelajaran berbasis Mobile Aplication menggunakan App Inventor sebagai media pembelajaran

Hasil analisa data dengan regresi polinomial menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk Plant catalyst 2006 berperan dalam meningkatkan produksi tanaman sawi, hal itu