• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH Avicennia marina TERHADAP VIABILITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH Avicennia marina TERHADAP VIABILITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L.)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Artikel Ilmiah

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH Avicennia marina TERHADAP VIABILITAS SPERMATOZOA MENCIT (Mus musculus L.)

OLEH

MELI SETYA NINGSIH SAFII NIM. 431 411 110

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA

JURUSAN BIOLOGI

2015

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Artikel yang berjudul: Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Avicennia marina Terhadap Viabilitas Spermatozoa Mencit (Mus musculus L)

Oleh :

MELI SETYA NINGSIH SAFII Jurusan Biologi

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Djuna Lamondo M.Si Dra. Aryati Abdul, M.Kes NIP. 19641018 199003 2 001 NIP. 19690629 199403 2 002

Mengetahui, Ketua Jurusan Biologi

Dr. Elya Nusantari, M.Pd NIP. 19720917 199903 2 001

(3)

Pengaruh Ekstrak Buah Avicennia marina Terhadap Viabilitas Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.)

Meli Setya Ningsih Safii 1*)

1. Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Gorontalo

Email: melisafii14@gmail.com

Abstrak: Buah Avicennia marina memiliki kandungan senyawa antifertilitas yaitu alkaloid, steroid, tanin, flavonoid, triterpenoid, dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah Avicennia marina terhadap viabilitas spermatozoa mencit (Mus musculusi L.) dan dosis yang efektif menurunkan viabilitas spermatozoa mencit (Mus musculus L.). Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Juni 2015. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen laboratorium dengan desain Post test only control group design dan menggunakan rancangan percobaan pola rancangan acak lengap (RAL). Ekstrak buah Avicennia marina di berikan secara oral setiap hari menggunakan jarum gavage selama 36 hari. Terdapat 4 kelompok perlakuan dan 8 ulangan, yaitu kelompok kontrol (E0) diberi aquades, kelompok perlakuan I (E1) dengan dosis 0,1 g/kg BB, kelompok perlakuan II (E2) dengan dosis 0,5 g/kg BB dan kelompok perlakuan III (E3) dengan dosis 1 g/kg BB, dengan volume pemberian disesuaikan dengan berat badan, masing-masing kelompok perlakuan terdiri dari 8 ekor mencit. Data dianalisis menggunkan uji F dengan taraf kepercayaan α = 0,05, untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan dilanjutkan menggunakan uji LSD. Berdasarkan analisis satistik menggunakan uji F menunjukkan bahwa buah Avicennia marina berpengaruh terhadap viabilitas spermatozoa mencit (Mus musculus L.). Hal ini ditunjukkan dengn nilai significant sebesar 0,000 ≤ 0,05. Berdasarkan hasil analisis statistik menggunakan uji lanjut dengan uji LSD menunjukkan bahwa ada perbedaan antara kelompok kontrol dengan masing-masing kelompok perlakuan, tetapi tidak ada perbedaan antara masing-masing-masing-masing pasangan kelompok perlakuan. Pada dosis 0,1 g/kg BB sudah mampu menurunkan viabilitas spermatozoa.

Kata Kunci : Buah Avicennia marina, mencit (Mus musculus L.) Viabilitas spermatozoa.

1

Meli Setya Ningsih Safii Mahasiswa Jurusan Biologi 2

Dr. Djuna Lamondo M.Si Dosen Jurusan Biologi Selaku Pembimbing 1 3

(4)

PENDAHULUAN

Mangrove mempunyai banyak sekali manfaat yang bersinggungan langsung dengan kehidupan manusia. Mangrove memiliki nilai ekonomis di antaranya sebagai bahan papan, sebagai bahan baku obat-obatan dan sebagai bahan pangan dan ekologis yang tinggi. (Halidah, 2014).

Keanekaragaman tumbuhan di alam mendorong masyarakat lebih memilih memanfaatkan tumbuh-tumbuhan sebagai obat tradisional dibandingkan dengan obat sintetik. Salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional yang berpotensi sebagai antifertilitas pria adalah mangrove spesies Avicennia marina (Adi, dkk 2011). Masyarakat mengenal Avicennia marina sebagai api-api putih.

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya oleh Adi dkk, (2011) menunjukkan bahwa Avicennia marina (Api-api) salah satu jenis api-api dapat menurunkan fertilitas sehingga dapat digunakan sebagai antifertlitas, baik bagian akar, kulit batang, daun, bunga atau biji. Wibowo, dkk (2009) menyebutkan bahwa jaringan tanaman mangrove Avicennia marina mengandung senyawa-senyawa aktif antara lain alkaloid, saponin, glukosida yang cukup tinggi.

Pada daun Avicennia marina terdapat komponen bioaktif yaitu flavonoid, steroid dan gula pereduksi (Jacoeb, 2011). Menurut yusuf (2010) bahwa kulit batang Avicennia marina memiiki senyawa aktif triterpenoid yang mempunyai pengaruh terhadap penurunan

produksi hormon seksual dan dapat memperlambat proses kesuburan pada mencit serta digunakan sebagai antifertilitas . Menurut Setyabudi (1992) ekstrak buah avicennia marina berpengaruh terhadap spermatogenesis yaitu dapat mengurangi jumlah sel sertoli.

Uji fitokimia buah Avicennia marina yang dilakukan oleh Mustopa, dkk (2012), menunjukkan hasil positif terhadap flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, steroid dan triterpenoid. Senyawa ini diduga berpotensi dalam antifertilitas. Menurut Ashfahani (2010), kandungan flavonoid dapat menyebabkan penurunan sekresi hormon testosteron. Oleh karena itu, dengan adanya penurunan sekresi hormon testosteron akan mengakibatkan kelangsungan hidup spermatozoa di dalam epididimis mengalami penurunan.

Kemampuan kandungan flavonoid terhadap penurunan sekresi hormon testosteron dalam darah juga didukung oleh adanya kandungan senyawa saponin. Kandungan senyawa saponin menyebabkan mekanisme umpan balik negatif sehingga kadar testosteron dalam darah akan menurun. Hormon testosteron penting dalam proses spermatogenesis dan pemeliharaan saluran epididimis sehingga turunnya kadar testosteron menyebabkan fungsi epididimis terganggu. Dengan adanya gangguan terhadap sekresi hormon testosteron maka kualitas spermatozoa akan terganggu. Hal ini didukung oleh penelitian elya dkk (2010) yang menyatakan bahwa menurunnya fungsi epididimis dan kadar testosteron dapat menurunkan viabilitas spermatozoa.

(5)

Kandungan tanin dapat menurunkan daya hidup dari spermatozoa, dapat menurunkan daya hidup semen, kadar tanin yang semakin meningkat dapat menghambat pergerakan spermatozoa (Devi & Urooj 2010).

Senyawa alkaloid memiliki pengaruh terhadap permeabilitas membran sperma. Hal ini didukung oleh penelitian Ashfahani (2010) yang menyatakan bahwa terganggunya permeabilitas membran sperma oleh senyawa alkaloid dapat menyebabkan terganggunya transfor nutrien yang diperlukan sperma untuk daya tahan hidupnya, sehingga mengakibatkan penurunan spermatozoa yang hidup.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif/ eksperimental laboratorium.

Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zoologi dan Laboratorim Kimia FMIPA UNG. Waktu pelaksanaan yaitu bulan April sampai dengan bulan Juni tahun 2015.

Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain post test only control group design. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL), dengan 4 kelompok perlakuan. Penentuan dosis berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Setyabudi (1992). Kelompok perlakuan tersebut terdiri dari :

a. Kelompok Kontrol (KK) yaitu kelompok mencit jantan kontrol yang tidak diberi ekstrak buah Avicennia marina.

b. Kelompok Eksperimen 1 (KE 1), yaitu kelompok mencit jantan yang diberi perlakuan secara oral dengan ekstrak buah Avicennia marina dosis

0,1 g/kg BB.

c. Kelompok Eksperimen 2 (KE 2), yaitu kelompok mencit jantan yang diberi perlakuan secara oral dengan ekstrak buah Avicennia marina dosis

0,5 g/ kg BB.

d. Kelompok Eksperimen 3 (KE 3), yaitu kelompok mencit jantan yang diberi perlakuan secara oral dengan ekstrak buah Avicennia marina dosis

1 gr/kg BB Alat dan Bahan

Alat yang digunakan untuk hewan uji adalah timbangan untuk mengukur berat mencit, kandang mencit untuk pemeliharaan mencit, jarum gavage untuk memasukkan ekstrak ke dalam saluran pencernaan mencit, peralatan bedah (gunting, bak, pinset dan pisau bedah), mikropipet untuk mengambil suspensi, masker, pipet, kaca arloji untuk meletakkan suspensi sperma dan bahan-bahan kimia, labu ukur, gelas ukur untuk mengukur volume larutan maupun pelarut dalam bentuk cair , gelas kimia untuk tempat larutan, dan untuk memanaskan larutan kimia, kaca objek , kaca penutup, kertas label, kamera sebagai alat untuk mengambil gambar saat pengamatan, mikroskop untuk mengamati preparat yang telah disediakan, dan alat-tulis menulis.

(6)

Alat yang digunakan untuk pembuatan ekstraksi yaitu blender yang digunakan untuk menghalus buah Avicennia marina, neraca analitik untuk menimbang serbuk buah api-api dan bahan kimia, erlemenyer sebagai wadah untuk merendam serbuk api-api, kapas dan aluminium foil, dijadikan sebagai penutup labu erlemeyer, kertas saring untuk memisahkan hasil residu dan hasil filtrat api-api, rotary evaporator untuk memisahkan ekstraksi zat-zat aktif dengan pelarutya dan botol kaca untuk menyimpan hasil ekstak buah Avicennia marina

Bahan

Bahan kimia yang dibutuhkan untuk hewan uji yaitu mencit jantan, pakan untuk mencit, aquades, larutan NaCl 0,9% untuk pengencer sperma dan eosin untuk mewarnai sperma mencit. Bahan-bahan yang diperlukan dalam proses ekstraksi dan evaporasi sampel meliputi buah Avicenia marina, dan metanol Subjek Penelitian

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah mencit jantan dengan umur mencit 8-12 minggu,dan kondisi mencit sehat (aktif dan tidak cacat), dan berkelamin jantan.

Persiapan Bahan Uji

Buah tanaman mangrove Avicennia marina yang sudah masak diambil, kemudian dibersihkan dari kotoran menggunakan akuades dan dikeringkan (Mustopa, 2012). Proses pengeringan dengan cara di angin-anginkan di udara terbuka (Nurliani, 2007). Setelah kering

sampel dijadikan serbuk dengan cara diblender sampai halus dan disaring sehingga diperoleh serbuk yang homogen

Ekstraksi dilakukan secara maserasi. Buah mangrove yang telah dikeringkan dan ditimbang sebanyak 500 g dimaserasi selam 1 x 24 jam dengan metanol 2 Liter. Hasil maserasi kemudian disaring dengan kertas saring, selanjutnya filtrat yang didapat dipekatkan menggunakan rotary evaporator pada suhu 40 oC sehingga diperoleh ekstrak buah Avicennia marina (Manilal et al, 2009).

Persiapan Hewan Uji

Hewan uji yang digunakan adalah 32 ekor mencit (Mus musculus) jantan, berumur 8-12 minggu. Mencit diaklimatisasi selama 2 minggu dan diberi makan dan minum. Makanan berupa pelet dan minuman berupa air matang yang dimasukan ke dalam botol yang tutupnya berlubang dan diletakkan di kandang mencit. Mencit jantan sebanyak 32 ekor dipelihara dalam kandang yang diberi alas sekam padi untuk menyerap kotoran mencit. Makanan dan minuman diberi secara ad libitum (tidak terbatas) setiap hari. Kandang mencit dibersihkan tiga kali seminggu (Hamilton, 2012).

Perlakuan Hewan Uji

Mencit (Mus musculus) jantan sebanyak 32 ekor dibagi kedalam 4 kelompok. Terdiri atas tiga kelompok perlakuan dan satu kelompok kontrol. Setiap kelompok berisi mencit sebanyak 8 ekor. Untuk pemberian ekstrak buah Avicennia marina disesuaikan untuk setiap perlakuan pada masing-masing

(7)

kelompok. Pemberian ekstrak buah Avicennia marina kepada mencit diberikan secara oral dengan menggunakan jarum gavage, pada masing-masing kelompok perlakuan dengan dosis 0,1, 0,5, 1 g/Kg/BB dengan volume pemberian disesuaikan dengan berat badan, setiap hari selama 36 hari.

Metode Pengambilan Data

Mencit dikorbankan pada hari ke-37 dengan cara dislokasi. Bagian kauda epididimis sampai akhir duktus deferen diisolasi dan diletakkan dalam kaca arloji yang berisi 2 ml larutan NaCl 0,9% (Ashfahani,2010). Spermatozoa dikeluarkan dengan cara menjepit bagian ujung epididimis kemudian mencacahnya. Proses tersebut dilakukan beberapa kali kemudian diaduk homogen (Hamilton, 2012)

Pengamatan viabilitas spermatozoa dilakukan dengan cara mengambil 10µL suspensi spermatozoa, kemudian diteteskan diatas kaca preparat dan ditambahkan pewarna eosin sebanyak 10µL. Kemudian suspensi sperma dan zat warna diaduk secara perlahan dan ditutup dengan kaca penutup selanjutnya diamati dibawah mikroskop dengan perbesaran 400 kali. Spermatozoa mati menyerap warna sedangkan spermatozoa yang hidup tidak menyerap warna. Presentasi sperma yang hidup dihitung dari jumlah sperma yang tidak terwarnai dari 100 sperma yang diamati (Sari dkk, 2013).

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan teknik analisis statistik. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji F untuk analisis of varians (ANOVA). Jika hasil analisis of varians (ANOVA) menunjukkan bahwa ekstrak buah Avicennia marina berpengaruh terhadap viabilitas spermatozoa mencit (Mus musculus L.) maka uji dilanjutkan dengan uji Beda nyata terkecil (BNT) atau uji Least significat different (LSD) untuk melihat dosis yang efektif menurunkan viabilitas spermatozoa mencit (Mus musculus L.)

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Analisis Deskriptif Hasil Penelitian Hasil pengamatan pengaruh ekstrak buah Avicennia marina terhadap viabilitas spermatozoa mencit (Mus musculus) diperoleh dari hasil pengamatan spermatozoa yang hidup dan spermatozoa yang mati. Pengamatan kedua spermatozoa tersebut berdasarkan pada warna spermatozoa, apabila spermatozoa tersebut hidup maka akan berwarna bening/ transparan dan apabila spermatozoa tersebut mati maka akan berwarna kemerahan.

(8)

Gambar 4.1 (a) Sperma Hidup (tidak terwarnai) (b) Sperma Mati

(Terwarna merah)

Berdasarkan hasil penelitian rata-rata jumlah viabilitas spermatozoa mencit yang diinduksi secara oral dengan ekstrak buah Avicennia marina, selama 36 hari dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Rata-rata jumlah viabilitas spermatozoa hidup Perlakuan Rata-rata jumlah viabilitas spermatozoa / 100 sperma Kontrol 42,75 sperma 0,1 g/kg BB 23,13 sperma 0,5 g/kg BB 23,00 sperma 1 g/kg BB 11,87 sperma Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis maka viabilitas spermatozoa mengalami penurunan. Viabilitas spermatozoa pada perlakuan kontrol 42,75, perlakuan dengan dosis 0,1 g/ kg BB 23,13, perlakuan dengan dosis 0,5 g/kg BB 23,00 dan perlakuan dengan dosis1 g/kg BB 11,87. Analisis Statistik Hasil Penelitian

Sebelum dilakukan uji F, terlebih dahulu dilakukan prasyarat untuk uji F yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Data dalam penelitian ini bersifat normal dan

homogen dengan nilai p ≥ 0,05 yang berarti bahwa Ho diterima.

Untuk menguji hipotesis pertama penelitian yaitu apakah terdapat pengaruh pemberian esktrak buah Avicennia marina terhadap viabilitas spermatozoa mencit (Mus musculus L.) dilakukan uji F.

Berdasarkan hasil analisis statistik dengan menggunakan uji F diperoleh nilai F hitung (12,603) > F tabel (3,01) dengan nilai α = 0,05 sehingga F hitung > F tabel dengan nilai α = 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya terdapat pengaruh pemberian ekstrak buah Avicennia marina terhadap viabilitas spermatozoa mencit (Mus musculus L.). Hasil uji F dengan taraf kepercayaan α = 0,05.

Untuk menguji hipotesis kedua penelitian yaitu terdapat dosis yang efektif menurunkan viabilitas spermatozoa dilakukan uji LSD. Hal tersebut dapat diketahui dengan melihat ada tidaknya perbedaan antara pasangan kelompok perlakuan dengan taraf p ≤ 0,05 dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.3 Hasil uji LSD atau beda nyata kecil masing-masing

perlakuan terhadap viabilitas spermatozoa mencit

Keterangan :

NS = Non Signifikan = Tidak Berbeda Nyata

* = Signifikan = Berbeda Nyata

(9)

Hasil uji LSD diketahui bahwa ada beda nyata antara kelompok kontrol dengan pemberian ekstrak buah Avicennia marina denagn dosis 0,1 g/kg BB, 0,5 g/kg BB dn 1 g/kg BB. Namun, pemberian ekstrak buah Avicennia marina dengan dosis 0,1 g/kg BB tidak berbeda nyata dengan pemberian ekstrak buah Avicennia marina dengan dosis 0,5 g/kg BB dan 1 g/kg BB. Sedangkan pemberian ekstrak buah Avicennia marina dengan dosis 0,5 g/kg BB dengan pemberian ekstrak buah Avicennia marina dengan dosis 1,0 g/kg BB juga tidak berbeda nyata. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai signifikan yaitu 0,984, 0,165 dan 0,171 yang berarti p ≥ 0,05 maka semua kelompok perlakuan tidak berbeda secara nyata. Sehingga dosis 0,1 g/kg BB sudah efektif menurunkan viabilitas spermatozoa mencit (Mus musculus L.

Pembahasan

Penentuan perbedaan antara spermatozoa yang hidup dan yang mati didasarkan pada reaksi yang ditunjukkan oleh spermatozoa terhadap penyerapan zat warna yang dapat dilihat pada kepala spermatozoa, apabila kepala spermatozoa transparan dan tidak bewarna maka spermatozoa tersebut hidup dan apabila kepala spermatozoa berwarna maka spermatozoa tersebut mati. Spermatozoa yang mati akan berwarna kemerahan sedangkan spermatozoa yang hidup akan transparan (tanpa warna) (Hamilton, 2012).

Berdasarkan hasil pengamatan viabilitas spermatozoa mencit menunjukkan bahwa

pemberian ekstrak buah Avicennia marina secara oral setiap hari selama 36 hari dapat mempengaruhi viabilitas spermatozoa.

Hasil peneltian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh ekstrak buah Avicennia marina terhadap viabilitas spermatozoa mencit (Mus musculus) menunjukkan pengaruh nyata antara mencit yang hanya diberikan aquades dengan mencit yang diinduksi secara oral dengan ekstrak buah Avicennia marina. Pengaruh yang terlihat mengindikasikan adanya penurunan viabilitas spermatozoa mencit yaitu jumlah sperma yang hidup yang diberikan aquades yaitu 42,75 ekor, sedangkan untuk mencit yang diberi ekstrak Avicennia marina dengan dosis 0,1 g/kg bb ialah 23,13, dosis 0,5 g/kg bb ialah 23,00 dan dosis 1 g/kg bb ialah 11,87 ekor.

Penurunan viabilitas spermatozoa pada hewan yang diberi ekstrak buah Avicennia marina, diduga disebabkan adanya zat kimia dalam buah mangrove yang bersifat antifertilitas, sehingga mematikan spermatozoa dan menurunkan viabilitasnya.

Pemberian ekstrak buah Avicennia marina selama 36 hari dapat menyebabkan penurunan viabilitas spermatozoa mencit. Mustofa (2012) menyatakan esktrak buah Avicennia marina mengandung senyawa kimia yaitu falvonoid, tanin, steroid, triterpenoid, alkaloid dan saponin. Senyawa kimia tersebut berpotensi sebagai antifertilitas

Flavonoid merupakan suatu senyawa yang bersifat estrogenik, karena mampu merangsang pembentukan estrogen dalam tubuh. Peningkatan kadar estogen akan

(10)

memberikan umpan balik negatif kehipofisis anterior, yaitu tidak melepaskan FSH dan LH. Terhambatnya pengeluaran LH akan berpengaruh pada pengeluaran testosteron. Menurunnya sekresi LH oleh hipofisis anterior menyebabkan terjadinya penurunan sekresi hormon testosteron oleh sel ledyg. Setelah disekresikan testosteron akan diikat oleh ABP yang diseksresikan oleh sel sertoli masuk ke lumen tubulus seminiferus untuk proses spermatogenesis Harahap (2012) menyatakan bahwa kekurangan FSH, LH dan testosteron dapat

menghambat proses

spermatogenesis.

Terjadinya penurunan jumlah spermatozoa hidup diduga disebabkan oleh terganggunya sekresi hormon testosteron oleh sel ledyg setelah pemberian ekstrak buah Avicennia marina. Menurut Stanier dan Forsling (1990) menyatakan bahwa hormon testosteron berperan dalam menjaga kelangsungan hidup spermatozoa dalam epididmis. Adanya kandungan flavonoid dapat menyebabkan terganggunya sekresi hormon testosteron. Sehingga dengan adanya penurunan sekresi hormon testosteron akan mengakibatkan kelangsungan hidup spermatozoa di dalam epididmis mengalami penurunan. Hal ini di dukung oleh penelitian Ashfahani (2010), bahwa dengan adanya gangguan terhadap seksresi testosteron dapat menyebabkan kualitas spermatozoa terganggu yaitu viabilitas spermatozoa.

Penurunan hormon

testosteron juga dipengaruhi oleh kandungan senyawa saponin yang menyebabkan mekanisme umpan

balik negatif sehingga kadar testosteron dalam darah akan menurun. Hormon testosteron berperan dalam proses spermatogenesis dan pemeliharaan saluran epididmis sehingga turunya kadar testosteron menyebabkan fungsi epididimis terganggu. Hal ini didukung oleh penelitian Elya (2010) yang menyatakan bahwa menurunnya fungsi epididmis dapat menurunkan viabilitas spermatozoa.

Di dalam buah Avicennia marina terdapat senyawa alkaloid yang dapat mempengaruhi spermatogenesis dengan menekan sekresi hormon reproduksi (FSH dan LH) yang diperlukan untuk berlangsungnya spermatogensis. Senyawa alkaloid yang terkandung dalam buah Avicennia marina dapat menyebabkan terganggunya permeabilitas membran sperma sehingga berpengaruh terhadap penurunan jumlah spermatozoa yang hidup, yang berakibat mengganggu transfor nutrien yang diperlukan spermatozoa untuk daya tahan hidupnya.

Didalam buah Avicennia marina selain senyawa saponin juga terdapat senyawa tanin. Menurut Devi dan Urooj (2010), menyatakan bahwa tanin mampu mengikat protein dan ion-ion yang terdapat dalam membran spermtaozoa yang dapat menyebabkan enzim tirosin dan proses fosforilasi dalam membran spermtaozoa terganggu sehingga menyebabkan ternyadinya penurunan viabilitas spermatozoa.

Penurunan jumlah

spermatozoa hidup juga diduga karena adanya kandungan steroid yang mampu menurunkan kadar testosteron. Penurunan kadar

(11)

testosteron menyebabkan kinerja sel sertoli menjadi tidak optimal sehingga terjadi gangguan proses spermiogenesis dan penurunan spermatozoa yang hidup (Shajeela dkk, 2011).

Penurunan viabilitas sperma juga dapat disebabkan oleh peningkatan senyawa steroid dalam darah yang akan menghambat kerja hipofisis anterior untuk memperoduksi LH. Menurunnya kadar LH dapat menurunkan produksi testosteron yang berfungsi untuk memelihara lingkungan epididmis, akibatnya fungsi epididimis terganggu. Dengan menurunnya fungsi epididimis maka dapat menurunkan viabilitas spermatozoa. Selain itu, menurunnya kadar testosteron dapat menurunkan produksi cairan prostat sehingga viabilitas spermatozoa akan menurun karena cairan prostat berguna untuk melindungi spermatozoa dari lingkungan yang tidak menguntungkan (Elya, 2002).

Selain itu penurunan viabilitas sperma juga disebabkan oleh terganggunya fungsi sel Sertoli sebagai penunjang, pelindung dan pengatur nutrisi bagi spermatozoa yang berkembang. Terganggunya fungsi sel Sertoli menyebabkan terganggunya pertukaran dan metabolisme sel sehingga dapat mematikan spermatozoa dan menyebabkan penurunan viabilitas spermatozoa. (Siswanti, 2003). KESIMPULAN

1. Terdapat pengaruh pemberian ekstrak buah Avicennia marina terhadap viabilitas spermatozoa mencit (Mus musculus L.)

2. Dosis efektif yang menurunkan viabilitas spermatozoa mencit (Mus musculus L.) ialah dosis 0,1g/kg bb.

SARAN

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan parameter lain seperti pengukuran kadar hormon testosteron pada mencit (Mus musculus L.) yang diinduksi buah Avicennia marina.

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Arianto, Dwi, Harlis, WD, Sahlan. 2011. The Effect Of Gift Avicennia alba Bulme Leaf Extract To Sperm Of Mouse (Mus musculus L.). Volume 15, Nomor 2, Halaman 45-58.

Ashfahani, Dzikri Elfira dkk. 2010. Motilitas dan Viabilitas Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.) Setelah Pemberian Ekstrak Temu Putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe.).Volume XIV, Nomor 1

Devi, V. & Urooj, A., 2010, Nutrient Profile and Antioxidant Components of Costus speciosus Sm. and Costus igneus Nak., Indian Journal of Natural Products and Resources. Volume 1, Nomor 1, Halaman 116-118

Elya, Berna dkk. 2002. Pengaruh Infus Daun Puding (Polyscias guifoylei L.H. Bailey) Terhadap Kualitas Spermatozoa Tikus Jantan

(12)

Rattus norvegicus) Galur DDY. Volume 6 Nomor 2. Elya, Berna dkk. 2010. Kualitas

Spermatozoa Dari Tanaman Polyscias guilfoyley. Volume 14, Nomor 1, Halaman 51-56 Harahap, V.A.2011. Pengaruh

kebisingan terhadap kuantitas dan kualitas spermatozoa tikus putih jantan dewasa (Rattus norvegicus). Jurnal Imiah Universitas Batanghari : Jambi Volume 11 Nomor 2. Halidah. 2014. Avicennia marina

(Forsk) Vierh Jenis Mangrove Yang Kaya Manfaat. Balai Penelitian Kehutanan Makasar. Volume 11, Nomor 1, Halaman 37-48 Hamilton, J. W., 2012. Pengaruh

Pemberian Ekstrak Dimer Isoeugenol Secara Oral Terhadap Kualitas Spermatozoa Mencit (Mus musculus L.) Jantan Galur DDY. Departemen Biologi Universitas Indonesia

Jacoeb., A. M., Purwaningsih, S., dan Rinto. 2011. Anatomi, Komponen Bioaktif dan Aktivitas Antioksidan Daun Mangrove api-api (Avicennia marina). Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia Volume XIV, Nomor 2, Halaman143-152

Manilal Aseer et al. 2009. Biopotentials of Mangrove Collected From The Sothwest

Coast Of India. Volume 4, Nomor 1, Hlaman 59-65. Mustopa, A, Zaenal. 2012. Isolasi

dan Identifikasi Awal Senyawa Inhibitor RNA Helikase Virus Hepatitis C Dari Ekstak Buah Mnagrove Avicennia marina (Forsk.) Vierh. Volume 15 Nomor 2.

Sari, Puspita, Ika, dkk. 2013. Infusa Daun Pancing Costus Specious (Koen) J.E Smith Sebagai Penghambat Jumlah dan Kualitas Spermatozoa Pada Mencit Jantan BALB/C. Volume 18 Nomor 1 Halaman 59-66.

Setyabudi, Gunawan. 1992. Pengaruh Ekstrak Buah Avicennia marina (Forsk) Vierh Serta Gambaran Histologis Hati dan Ginajl Mencit Putih Dalam Upaya Pencarian obat Kontarsesi Pria. FPS UNAIR

Stanier, M. W et al. 1990. Physiological Processes. An Introduction to Mammalian Physiologi. Mc Graw-Hill Book Company : England. Wibowo, Cahyo dkk. 2009.

Pemanfaatan Pohon Mangrove Api-api (Avicennia spp.) Sebagai Bahan Pangan dan Obat. Dep. Silvikultur, Fakultas Kehutanan : IPB

Gambar

Gambar 4.1 (a) Sperma Hidup (tidak  terwarnai) (b) Sperma Mati

Referensi

Dokumen terkait

Pemilihan judul pada Tugas Akhir ini merupakan perwujudan dari kepedulian penulis terhadap keberadaan musik jazz di Indonesia; melalui studi analisis improvisasi

pada pembuluh darah arteri maka darah yang mengalir ke penis berkurang sehingga kemampuan penis untuk ereksi berkurang (Wimpie, 2008). Selain itu disfungsi ereksi

Secara kuantitas desa desa dikabupaten bondowoso hampir sebagain besar sudah memiliki dokumen perencanaan pembangunan (RPJMDesa dan RKPDesa) namun secara kualitas

perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan atau pemerintah telah digunakan secara efektif dan efesien, guna untuk mencapai suatu

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen, yang memiliki variabel bebas yakni penambahan ukuran pola puncak lengan kaki domba ( Leg of Mutton ) yang berbeda-beda yaitu

Penulis akan menguraikan usulan program katekese audio visual bagi OMK di Paroki Santo Kristoforus, Banyutemumpang, Sawangan, Magelang yang terbagi dalam beberapa bagian yakni

Penelitian yang dilakukan oleh Harvard Medical School (dalam Suardiman, 2011) melaporkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi successful aging yaitu: 1) adanya

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapatkan dari website BPS mengenai Indeks Pembangunan Manusia beserta faktor-faktor