ANALISIS PERFORMANSI SOPHISTICATED TECHNOLOGY
MELALUI PENDEKATAN TEKNOMETRIK
UNTUK STRATEGI BERSAING
(STUDI KASUS : PT PETROKIMIA GRESIK)
Rina Sandora*, Udisubakti Ciptomulyono**, Hari Supriyanto*** Pascasarjana Teknik Industri-ITS, Kampus ITS Surabaya e-mail :*rina_sandora@yahoo.com, **ciptomulyono@hotmail.com,
***hariqivie@ie.its.ac.id
ABSTRAK
Memasuki abad ke-21 perubahan teknologi demikian cepat dan kompleks. Hal ini menjadikan teknologi sebagai faktor kritis dalam persaingan global. Manajemen dan teknologi perlu diintegrasikan agar perusahaan dapat mencapai tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa performansi teknologi pada PT Petrokimia Gresik di bagian unit produksi I pupuk Urea dengan menggunakan pendekatan Technology Contribution Coefficient (TCC), sedangkan pembobotan terhadap kriteria yang telah ditetapkan menggunakan metode AHP. Komponen teknologi yang diukur meliputi technoware (peralatan), humanware (kemampuan sumber daya manusia), inforware (perangkat informasi), dan orgaware (perangkat organisasi/kelembagaan dan peraturan) serta alternatif perbaikan apa yang perlu dilakukan untuk menciptakan strategi bersaing.
Hasil pengukuran kontribusi komponen teknologi menunjukkan nilai kontribusi untuk masing-masing komponen teknologi yaitu technoware 0,840, humanware 0,995, inforware 0,745, dan orgaware 0,971. Dari perhitungan melalui pendekatan teknometrik, didapatkan nilai koefisien kontribusi teknologi sebesar 0,835 dan berdasarkan analisa terhadap gap komponen teknologi, dapat diketahui bahwa komponen yang perlu dikembangkan adalah komponen inforware.
Kata kunci: sophisticated technology, komponen teknologi, manajemen dan teknologi, PT. Petrokimia Gresik, Technology Contribution Coefficient (TCC)
PENDAHULUAN
Penguasaan dan pengembangan teknologi yang tangguh harus terus menerus dilakukan sebagai penunjang untuk menciptakan barang dan jasa. Perusahaan dengan basis teknologi diharapkan secara kontinyu melakukan evaluasi untuk strategi bersaing yang semakin kompetitif. Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi telah menjadi bagian dari setiap aspek kehidupan bisnis. Keunggulan bersaing (competitive advantage) merupakan salah satu strategi. Lingkup produk pasar, sektor pertumbuhan dan sinergi keunggulan bersaing adalah karakteristik tertentu yang membedakan produk, jasa atau bisnis lainnya, yang membuat pelanggan memberi nilai lebih (Raka, 1997). Dengan adanya visi dan misi yang dimiliki PT Petrokimia Gresik, maka juga harus didefinisikan nilai-nilai yang selama ini menjadi kompetensi inti (core competence) perusahaan, serta mengukur teknologi yang dibutuhkannya. Kompetensi inti perusahaan dapat dilihat dari pengalaman masa lalu perusahaan melalui jenis produk yang sudah dikenal pasar, peralatan yang dimiliki perusahaan, serta kemampuan atau skill karyawan. Terjadinya perubahan dramatis pada lingkungan usaha, antara lain berkaitan dengan perkembangan
ragam produk, standar kualitas dan perubahan pada strategi bersaing. PT Petrokimia Gresik merupakan Badan usaha Milik Negara (BUMN) yang berusaha dalam bidang produksi industri pupuk pestisida, industri bahan-bahan kimia, peralatan pabrik, jasa rancang bangun dan perekayasaan serta jasa lainnya tentu sangat sarat dengan teknologi. Perlu kiranya PT Petrokimia Gresik memperhatikan sophisticated teknologinya yang dapat dilihat dari empat komponen yaitu : technoware, humanware, inforware dan orgaware.
Salah satu cara untuk dapat bertahan maupun unggul di tengah persaingan bisnis yang ketat ini adalah menciptakan manajemen teknologi dan operasi bisnis yang efektif.. Manajemen menyediakan kemampuan organisasional dan pengetahuan untuk melakukan aktivitas operasional. Sementara itu teknologi mencerminkan pengetahuan, ketrampilan, teknik dan alat yang diperlukan untuk mentransformasikan sumber daya menjadi produk yang memiliki kegunaan tertentu. Teknologi telah menjadi competitive tool yang amat penting, begitu juga penggunaan teknologi sebagai competitive weapon merupakan suatu hal yang mendasar dimana kita bisa mengetahui status teknologi kita saat ini, tetap atau telah menjadi state of the art (tingkat kecanggihan). Analisis manajemen teknologi pada penelitian ini menggunakan Technology Contribution Coefficient (TCC) untuk mengkaji kandungan teknologi pada proses transformasi produk. Komponen teknologi yang diukur meliputi technoware (peralatan), humanware (kemampuan sumber daya manusia), inforware (perangkat informasi), dan orgaware (perangkat organisasi/kelembagaan dan peraturan), sedangkan pembobotan terhadap kriteria yang telah ditetapkan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process).
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Teknologi
Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan peningkatan mutu kehidupan manusia (Khalil, 2000)
Komponen Teknologi
Komponen teknologi dibagi ke dalam 4 komponen (Sharif, 1988) yaitu :
1. Technoware (T) = object-embedded technology = physical facilities = perangkat teknis = peralatan produksi : fasilitas berwujud fisik mencakup peralatan perlengkapan, mesin-mesin, kendaraan bermotor, pabrik, infrastruktur fisik, dan barang-barang modal lainnya yang digunakan manusia dalam mengoperasikan suatu transformasi produk.
2. Humanware (H) = person-embedded technology = human abilities = berwujud kemampuan sumber daya manusia : meliputi pengetahuan, ketrampilan/keahlian, kebijakan, kreativitas, prestasi dan pengalaman seseorang atau sekelompok orang dalam memanfaatkan sumberdaya alam dan teknologi yang tersedia.
3. Inforware (I) = document-embedded technology = document fact = berwujud dokumen fakta, perangkat informasi : berkaitan dengan proses, prosedur, teknik, metode, teori spesifikasi, desain, observasi, manual, dan fakta lainnya yang diungkapkan melalui publikasi, dokumen dan cetak biru
4. Orgaware (O) = institution-embedded technology = organizational framework = berwujud kerangka kerja organisasi, perangkat organisasi/kelembagaan dan
peraturan : dibutuhkan untuk mewadahi perangkat teknis, kemampuan sumber daya manusia, dan perangkat informasi, terdiri dari praktek-praktek manajemen, keterkaitan, dan pengaturan organisasi untuk mencapai hasil yang positif.
Analisis Performansi Teknologi : Pendekatan Teknometrik
Analisis kuantitatif kandungan teknologi dengan menggunakan pendekatan teknometrik perlu dilakukan penggabungan kontribusi keempat komponen (T,H,I,O). a. Tingkat Sofistikasi Teknologi
Operasionalisasi fungsi TCC masih membutuhkan estimasi atas T, H, I, O, βt, βh, βi dan βo. Prosedur estimasi harus membantu pemeringkatan fasilitas transformasi sejenis dalam derajat kecanggihan (degree of sophisticated) yang menaik atau menurun. Sharif (1988) telah merancang prosedur pemberian skor untuk menilai derajat kecanggihan (degree of sophisticated) dari fasilitas transformasi pada tingkat perusahaan. Kelompok pemeringkatan dapat dilihat pada Tabel 1
Tabel 1 Derajat Kecanggihan Komponen Teknologi Untuk Level Perusahaan
Technoware Humanware Inforware Orgaware Skor
Peralatan produksi manual
Menjalankan peralatan produksi
Informasi yang memberikan pemahaman umum dalam menggunakan peralatan produksi
Perusahaan kecil yang dipimpin sendiri, modal kecil, tenaga kerja sedikit dan pangsa pasar kecil 1 2 3 Peralatan produksi mekanik/elektrik Memasang/ merangkai peralatan produksi
Informasi yang memberikan pemahaman mendasar/teknis dalam menggunakan dan memperagakan peralatan produksi
Perusahaan kecil yang telah mampu meningkatkan kemampuan dan menjalin kerjasama sebagai subkontraktor dari perusahaan besar
2 3 4
Peralatan produksi untuk penggunaan umum
Memelihara/merawat peralatan produksi
Informasi yang memungkinkan untuk menyeleksi peralatan produksi
Telah memiliki jaringan kerjasama (channel/network) dengan perusahaan lain dalam memasarkan produk
3 4 5
Peralatan produksi untuk penggunaan khusus
Mengelola peralatan produksi
Informasi yang memungkinkan penggunaan peralatan produksi secara efektif
Telah mempunyai jaringan kerjasama dengan perusahaan lain serta mampu mengidentifikasi produk dan pasar baru melalui jaringan yang telah dibangun tersebut
4 5 6 Peralatan produksi otomatis Mengadaptasi/ memodifikasi peralatan produksi
Informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan tentang mendesain dan mengoperasikan peralatan produksi
Perusahaan telah mampu bersaing melalui peningkatan pangsa pasar dan kualitas produk secara berkelanjutan
5 6 7 Peralatan produksi komputerisasi Memperbaiki peralatan produksi yang rusak
Informasi yang memungkinkan terjadinya perbaikan peralatan produksi
Perusahaan telah mampu dengan cepat dan stabil membangun kesuksesan melalui perluasan pasar baru dan senantiasa mengantisipasi perkembangan internal dan eksternal lingkungan usaha
6 7 8
Peralatan produksi terintegrasi
Melakukan inovasi peralatan produksi
Informasi yang bisa memberikan penilaian terhadap peralatan produksi untuk tujuan spesifik
Perusahaan mampu menjadi pemimpin terkemuka (a leader) dalam spesialisasi usaha atau produk tertentu
7 8 9
Sumber : ESCAP (1988) dalam Alkadri, et.al (2001)
b. Penilaian Tingkat Kecanggihan
State of the art (tingkat kecanggihan) merupakan upaya melakukan penilaian atau evaluasi terhadap status keempat komponen teknologi dalam sebuah proses transformasi produksi. Penilaian tersebut tentu saja merujuk kepada serangkaian indikator serta kriteria yang digunakan, baik untuk technoware, humanware, inforware, orgaware.
Berdasarkan kriteria yang telah dikembangkan untuk setiap komponen teknologi selanjutnya setiap kriteria diberi skor. Skor 0 berarti spesifikasi terburuk dan skor tertinggi merupakan spesifikasi terbaik. Secara matematis prosedur ini dapat diekspresikan sebagai berikut :
(i) State of the art untuk item i dari technoware :
STi= 10 1
i k ik k t 1 dimana k = 1, 2, …. , kitik= skor kriteria ke-k untuk technoware kategori ke-i (ii) State of the art untuk item i dari humanware :
SHj= 10 1
j l jl l h 2 dimana l = 1, 2, …. , ljhjl= skor kriteria ke-l untuk humanware kategori ke-j (iii) State of the art untuk item i dari inforware :
SI = 10 1
i m m m I 3 dimana m = 1, 2, …. , miIm= skor kriteria ke-m untuk Inforware pada tingkat perusahaan (iv) State of the art untuk item i dari orgaware :
SO = 10 1
o n n n O 4 dimana n = 1, 2, …. , noOn= skor kriteria ke-n untuk orgaware pada tingkat perusahaan
c. Koefisien Kontribusi Teknologi
Model pengukuran Koefisien Kontribusi Teknologi (Technology Contribution Coefficient (TCC)) merupakan pendekatan teknometrik yang bertujuan untuk mengukur kontribusi gabungan dari keempat komponen teknologi dalam suatu proses transformasi input menjadi output. Koefisien kontribusi teknologi atau Technology Contribution Coefficient (TCC) diformulasikan sebagai fungsi multiplikatif berikut :
TCC = Tt. Hh. Ii. Oo 5
Dimana :
T,H,I,O = kontribusi individu dari technoware, humanware, inforware, orgaware. Βt, βh, βi, βo = intensitas kontribusi T, H, I, O terhadap TCC.
d. Prosedur perhitungan TCC tingkat perusahaan ada lima langkah Langkah 1 : Estimasi tingkat sofistikasi teknologi
Langkah 2 : Penilaian State of the Art (SOA)
Langkah 3 : Menentukan besarnya kontribusi tiap komponen Langkah 4 : Menghitung intensitas kontribusi tiap komponen Langkah 5 : Penghitungan koefisien kontribusi teknologi e. Analytical Hierarchy Process (AHP)
Analytical Hierarchy Process (AHP) atau Proses Hirarki Analitik dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang kompleks dengan kriteria yang diambil cukup banyak. Menurut Saaty (1993), definisi hirarki disini adalah suatu representasi dari sebuah permasalahan yang kompleks dalam suatu struktur multilevel dimana level pertama adalah tujuan, yang diikuti oleh level faktor, kriteria, subkriteria, dan seterusnya ke bawah hingga level terakhir dari alternatif. Pada level hirarki yang sama, elemen keputusan tersebut dapat diperbandingkan (pairwise comparison).
Tabel 2 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan
Tingkat
Kepentingan Definisi Keterangan
1 Kedua elemen sama penting/disukai Elemen A1 dan A2 sama-sama disukai/penting 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting/disukai
daripada elemen lainnya
Elemen A1 cukup disukai/penting dibanding elemen A2
5 Elemen yang satu lebih penting/disukai daripada elemen lainnya
Elemen A1 lebih disukai / penting dibanding elemen A2
7 Satu elemen sangat lebih penting / disukai daripada elemen lainnya
Elemen A1 sangat disukai/penting dibanding elemen A2
9 Satu elemen mutlak penting / disukai daripada elemen lainnya
Elemen A1 mutlak disukai/penting dibanding elemen A2
2,4,6,8
Nilai tengah diantara dua penilaianyang berdampingan
Nilai ini diberikan jika diperlukan kompromi / ragu-ragu dalam memilih skala. Misal : memilih sangat disukai dan mutlak disukai
Kebalikan
Bila elemen ke-ij pada faktor i mendapat nilai x maka elemen ke-ji pada faktor ke-j mendapat nilai 1/x
Informasi yang bisa memberikan penilaian terhadap peralatan produksi untuk tujuan spesifik
Sumber : Saaty (1993) METODE PENELITIAN 1 Tahap Identifikasi Awal
a. Rumusan masalah dan tujuan penelitian b. Studi kepustakaan
c. Observasi pendahuluan
d. Identifikasi kriteria-kriteria pengukuran 2 Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data
a. Pengumpulan data b. Pengolahan data
Penentuan derajat kecanggihan (degree of sophisticated) komponen teknologi. Penentuan tingkat kecanggihan (state of the art) komponen teknologi
Penghitungan kontribusi komponen teknologi (component contribution)
Penghitungan koefisien kontribusi teknologi (Technology Contribution Coefficient)
Perancangan alternatif perbaikan 3 Tahap Analisa dan Kesimpulan HASIL PENGOLAHAN DATA
Pengolahan empat komponen teknologi diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Tingkat kecanggihan technoware
Tabel 3 Tingkat kecanggihan technoware
Bagian yang diukur Rating Bobot Rating Bobot Tingkat kecanggihan
Tahap Persiapan 0,780 0,027 0,021 0,840 Proses Produksi 0,861 0,078 0,067 Utilitas Pabrik 0,813 0,086 0,070 Pengendalian Kualitas 0,861 0,150 0,129 Pengolahan Limbah 0,877 0,324 0,284 Utilisasi Material 0,804 0,334 0,269
2. Tingkat kecanggihan humanware
Tabel 4 Tingkat kecanggihan humanware
Kriteria Rating Bobot Agregat Rating Tingkat Kecanggihan
Tenaga kerja langsung 0,987 0,333 0,329
0,995
Tenaga kerja tidak langsung 1 0,667 0,666 3. Tingkat kecanggihan inforware
Tabel 5 Tingkat kecanggihan inforware
Kriteria Rating Tingkat Kecanggihan
Inforware yang berhubungan dengan Technoware 0,738
0,745
Inforware yang berhubungan dengan Humanware 0,778 Inforware yang berhubungan dengan Orgaware 0,719 4. Tingkat kecanggihan orgaware
Tabel 6 Tingkat kecanggihan orgaware
Kriteria Rating Tingkat Kecanggihan Organisasi kerja 0,886 0,971 Fasilitas kerja 1 Evaluasi kerja 1 Modifikasi kerja 1
Tabel 7 Nilai TCC (Technology Contribution Coefficient)
Komponen Kontribusi Komponen Teknologi Intensitas Kontribusi Komponen Technology Contribution Coefficient (TCC) Technoware 0,840 0,588 0,835 Humanware 0,995 0,052 Inforware 0,745 0,255 Orgaware 0,971 0,104
Untuk mengetahui status teknologi PT Petrokimia Gresik dibandingkan dengan state of the art dapat digambarkan dalam bentuk diagram THIO dan SOA (State of the art).
ANALISA DAN INTEPRETASI
Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas diperoleh perhitungan TCC (Technology Contribution Coefficient) sebesar 0.835. Kesenjangan terbesar ditunjukkan oleh komponen inforware yaitu sebesar 0.255. Kesenjangan terbesar berikutnya ditunjukkan oleh komponen technoware 0.160. Kesenjangan berikutnya ditunjukkan oleh komponen orgaware yaitu sebesar 0.029. Humanware memiliki kesenjangan paling kecil yaitu sebesar 0.005
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
1. Hasil pengukuran kontribusi komponen teknologi menunjukkan nilai kontribusi untuk masing-masing komponen teknologi yaitu technoware 0,840, humanware 0,995, inforware 0,745, dan orgaware 0,971.
2. Dari perhitungan melalui pendekatan teknometrik, didapatkan nilai koefisien kontribusi teknologi sebesar 0,835 hal ini memberikan gambaran bahwa tingkat teknologi dapat dikatakan tinggi.
3. Berdasarkan analisa terhadap gap komponen teknologi, dapat diketahui bahwa komponen yang perlu dikembangkan adalah komponen inforware
Saran-saran
Beberapa saran yang ditujukan bagi PT Petrokimia Gresik adalah sebagai berikut :
1. Bagi manajemen, gambaran yang didapat dari hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan acuan dalam pengembangan dalam mengambil langkah strategi.
HUMANWARE 0 1 1 1 1 INFORWARE TECHNOWARE ORGAWARE 0.995 0.745 0.840 0.971
2. Manajemen hendaknya memperhatikan kesenjangan yang terjadi antara komponen-komponen teknologi yang ada dengan state of the art terutama untuk komponen-komponen inforware
DAFTAR PUSTAKA
Raka, Gede, (1997), Ruang Lingkup Manajemen Teknolog, Lokakarya Manajemen Teknologi – Studio Manajemen – Teknik Industri ITB, Bandung.
Khalil, T.M., (2000), Management of Technology : The Key to Competitiveness and Wealth Creation, McGraw Hill, New York.
Sharif, M.N., (1988), Basic for Techno-economic Policy Analysis : Science and Public Policy, 15(4).
Saaty, Thomas L. (1993), Decision Making for Leaders, The Analytical Hierarchy Process. RWS Publications, Pittsburgh