• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA (RENJA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA KERJA (RENJA)"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR. RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2017. BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH.

(2) DAFTAR ISI RENCANA KERJA Hal DAFTAR ISI. i. BAB I. PENDAHULUAN. 1. 1.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 1. 1.2 Landasan Hukum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 4. 1.3 Maksud dan Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 5. 1.4 Sistematika Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 5. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU. 6. BAB II. 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 6. 2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 16. 2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi BPKAD. BAB III. BAB IV. selaku SKPD maupun SKPKD. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 23. 2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD . . . . . . . . . . . . . . . . .. 37. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. 41. 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 41. 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .. 42. 3.3 Program dan Kegiatan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 44. INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN. 40. 4.1 Indikator Kinerja dan Kelompok Sasaran . . . . . . . . . . . . . . . . .. 45. 4.2 Pagu Indikatif Program Kegiatan Tahun Anggaran 2017 dan Prakiraan Maju Tahun Anggaran 2018 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . BAB V. PENUTUP. 54 64. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017 i.

(3) BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Sebagai tindak lanjut diterbitkannya Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagai pengganti Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, terdapat beberapa perubahan cukup mendasar terhadap pengalihan sebagian kewenangan urusan Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Provinsi yang selama ini menjadi urusan Pemerintah Kabupaten/Kota. Pengalihan sebagian kewenangan tersebut, antara lain urusan pendidikan. Sekolah. Menengah. Umum/Sekolah. Menengah. Kejuruan. (SMU/SMK), Energi dan Sumber Daya Mineral, Kehutanan serta Perikanan. Perubahan kebijakan ini, merupakan bagian dari implementasi pelaksanaan otonomi daerah dengan memberikan wewenang lebih kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut azas otonomi dan tugas pembantuan. Pemberian otonomi luas kepada daerah diarahkan. untuk. mendorong. distribusi. pemerataan. penyelenggaraan. pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat yang dilaksanakan secara terintegrasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah serta pertumbuhan dan stabilitas perekonomian daerah melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan dalam rangka mendukung pemerintahan yang lebih tanggap dan berkinerja baik. Terlaksananya asas desentralisasi ini, diharapkan mampu mempercepat terwujudnya. masyarakat. yang. sejahtera. dan. berkeadilan. melalui. pemberdayaan potensi masyarakat serta meningkatkan daya saing sebagai salah satu upaya menghadapi era globalisasi dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang telah diterapkan pada pertengahan Tahun 2015 dengan tetap memperhatikan budaya, kemampuan daya beli, protektif selektif dan keberpihakan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Salah satu bentuk persiapan menghadapi MEA, pemerintah telah menerbitkan beberapa kebijakan diantaranya dengan membentuk lembaga baru, Badan Ekonomi Kreatif (BEK) berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 yang diharapkan dapat menjadi wadah dan memfasilitasi kebutuhan bagi para pelaku ekonomi yang berbasis ide-ide kreatif yang dapat menjadi inspirator dan penggerak perekonomian rakyat. Lembaga ini, secara struktural mempunyai tugas, antara lain : Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017.

(4) 1. Perancangan dan pelaksanaan program di bidang ekonomi kreatif ; 2. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan program di bidang ekonomi kreatif ; 3. Pelaksanaan. pembinaan. dan. pemberian. dukungan. kepada. semua. pemangku kepentingan di bidang ekonomi kreatif. Selain itu, BEK juga mempunyai fungsi untuk memperkuat sektor ekonomi kreatif seperti aplikasi, permainan, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, fashion, kuliner, film, video, musik, fotografi, seni pertunjukan dan perlindungan karya kreatif lainnya. Untuk menunjang penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintahan daerah sebagai penjabaran atas diterbitkannya kebijakan dan sebagai bukti konkret keberpihakan Pemerintah kepada perekonomian. rakyat,. maka. perlu. disusun. dokumen. perencanaan. pembangunan mulai dari Pemerintah Pusat sampai dengan Pemerintahan di Daerah, terdiri dari : 1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang memuat visi, misi dan arah pembangunan daerah yang mengacu kepada RPJP Nasional ; 2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 (lima) tahun merupakan penjabaran visi, misi dan program kepala daerah terpilih yang penyusunannya paling lambat 3 (tiga) bulan sejak dilantik dengan berpedoman kepada RPJP daerah yang memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan daerah, kebijakan umum dan program SKPD, lintas SKPD, program kewilayahan disertai dengan rencana kerja dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif ; 3. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun merupakan penjabaran dari RPJMD diantaranya memuat rancangan ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya. Dengan mengacu pada dokumen perencanaan pembangunan daerah dan untuk menjabarkan rencana detail teknis pelaksanaan program kegiatan, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) wajib menyusun Rencana Strategis yang memuat visi, misi, tujuan, strategis, kebijakan, program dan kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsi dengan berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif yang dirumuskan dalam bentuk Rencana Kerja (Renja) yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 2.

(5) Sesuai Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang. Sistem. Perencanaan. Pembangunan. Nasional. dan. Peraturan. Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangungan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP Nomor 8 Tahun 2008 dan sebagai upaya untuk mewujudkan sinergitas yang berkesinambungan antara perencanaan pembangunan, program, penganggaran, pelaksanaan dan pertanggungjawaban, perlu disusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah-BPKAD. (Renja-BPKAD).. Renja-BPKAD. merupakan. dokumen. perencanaan tahunan yang merupakan tahun kedua implementasi dokumen kebijakan perencanaan yang mempunyai kedudukan dan fungsi strategis dalam sistem perencanaan daerah. Selain itu, Renja-BPKAD juga merupakan perencanaan pada sampai dengan unit kerja terkecil yang dijabarkan dalam bentuk kerangka anggaran guna menjamin penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah yang lebih transparan, akuntabel, efisien dan efektif. Renja-BPKAD disusun dengan tetap mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2017, Rencana Strategis (Renstra)-BPKAD Tahun 2014 - 2019, hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan tahun sebelumnya serta dinamika pengelolaan keuangan dan aset daerah yang berkembang dan kebutuhan masyarakat. Dalam menyusun Renja-BPKAD perlu ditetapkan pula tujuan, sasaran, indikator kinerja, pagu indikatif, prakiraan maju serta penyelarasan program dan kegiatan sesuai skala prioritas daerah sebagai upaya mensinergikan pencapaian sasaran dan target Renstra BPKAD dan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2019. Renja-BPKAD mempunyai fungsi penting dalam sistem. perencanaan. daerah,. karena. Renja. merupakan. implementasi. perencanan strategis jangka menengah (RPJMD dan Renstra SKPD) ke dalam program dan penganggaran yang lebih konkrit dan terukur. Dengan demikian dokumen rencana kerja dapat dijadikan pedoman dalam menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). Sebagai ilustrasi, untuk mengetahui secara singkat alur dan mekanisme penetapan rencana kerja dapat dilihat dalam gambar sebagai berikut : Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 3.

(6) Selain itu, penyusunan Renja-BPKAD juga merupakan salah satu langkah percepatan implementasi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang SAP dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan SAP Berbasis Akrual. Hal ini, harus dilakukan karena prinsip penerapan akuntansi berbasis akrual akan berhasil apabila didukung dengan perencanaan program, kegiatan dan anggaran secara baik dan benar serta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan adanya reformasi bidang akuntansi ini, mengharuskan setiap Instansi Pemerintahan untuk menerapkan akuntansi berbasis akrual sebagai wujud reformasi akuntansi penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Tolok ukur telah dilakukannya reformasi ini, adalah Pemerintahan Daerah telah melakukan perubahan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang semula berbasis kas menjadi berbasis akrual. Secara konseptual penerapan akuntansi berbasis akrual. diharapkan. dapat menghasilkan. informasi yang lebih transparan dan akuntabel serta mampu mendukung Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 4.

(7) terlaksananya perhitungan biaya pelayanan publik secara wajar dan tepat waktu atas semua beban baik yang sudah dibayar maupun yang belum dibayar. Penerapan akuntansi berbasis akrual juga diharapkan mampu membawa manfaat : a. Mendukung manajemen kinerja ; b. Memfasilitasi manajemen keuangan yang lebih baik ; c. Memperbaiki pengertian biaya program ; d. Meningkatkan informasi alokasi sumber daya ; e. Meningkatkan pelaporan keuangan ; f. Memfasilitasi dan meningkatkan manajemen aset. Untuk. mendukung keberhasilan. penerapan. akuntansi. berbasis. akrual. diperlukan adanya strategi yang direncanakan dengan baik, komitmen, Sumber Daya Manusia yang andal serta sistem informasi yang sesuai kebutuhan dan aplikatif. 1. 2. Landasan Hukum Bahwa penyusunan Renja-SKPD Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Timur, mengacu : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan. Negara. (Lembaran. Negara. Republik. Indonesia. Tahun. 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287 ; 2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) ; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4421) ; 4.. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ;. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 5.

(8) 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679); ; 6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817) ; 7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4614) ; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah ; 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual ; 10.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2015 ; 11.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005 2025 ; 12.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 8 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Timur ; 13.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 - 2109 ;. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 6.

(9) 14.Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2011 tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Sub Bidang Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Timur ; 15.Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 31 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2017. 1. 3. Maksud dan Tujuan Maksud disusunnya Renja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Timur, antara lain : a. Meningkatkan konsistensi antara kebijakan, perencanaan, target capaian dengan pelaksanaannya ; b. Meningkatkan peran partisipasi aktif pemangku kepentingan dan stake holder dalam proses penyusunan program kegiatan dan perencanaan anggaran ; c. Menyelaraskan program, kegiatan dengan anggaran ; d. Meningkatkan efisiensi, efektifitas dan akuntabilitas pemanfaatan sumber daya ; e. Meningkatkan kinerja SKPD yang terukur sesuai dengan Renstra SKPD. Sedangkan, tujuannya adalah : a. Sinkronisasi dan menjabarkan Rencana Strategis - SKPD kedalam program dan kegiatan pada 1 (satu) tahun anggaran ; b. Menjadikan pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatan BPKAD Provinsi Jawa Timur ; c. Mewujudkan efisiensi dan efektifitas perencanaan program kegiatan dan anggaran sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BPKAD. 1. 4. Sistematika Penulisan Bab I : Pendahuluan Bab II. :. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu. Bab III. :. Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan. Bab IV. :. Indikator Kinerja dan Kelompok Sasaran. Bab V. :. Penutup. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 7.

(10) BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA TAHUN LALU 2.1.. Evaluasi Pelaksanaan Renja BPKAD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD Untuk menjaga konsistensi terhadap capaian target kinerja antara perencanaan dengan pelaksanaan dan untuk mengambil langkah-langkah penyempurnaan perlu dilakukan review terhadap Renja SKPD tahun lalu yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui sampai sejauhmana realisasi program dan kegiatan bila dibandingkan dengan Renstra dan prakiraan capaian kinerja pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) tahun berjalan. Berkenaan dengan hal tersebut, untuk mengendalikan tingkat efisiensi dan efektifitas anggaran, maka dalam menyusun perencanaan anggaran terlebih dahulu perlu menetapkan secara jelas tujuan dan sasaran, hasil dan manfaat serta indikator kinerja yang ingin dicapai. Indikator kinerja merupakan salah satu sarana untuk mengukur pengeluaran belanja dengan kinerja yang dihasilkan atau. yang. disebut. dengan. metode. penganggaran. berbasis. kinerja. (performance based budgetting). Penganggaran berbasis kinerja merupakan suatu pendekatan sistematis dan terukur dalam penyusunan anggaran yang dilakukan oleh suatu organisasi sektor publik dengan menggunakan indikator kinerja yang diharapkan dapat menjadi acuan dalam menyusun program kegiatan. BPKAD. Provinsi. Jawa. Timur,. sebagai. unsur. penunjang. penyelenggaraan pemerintahan selain mempunyai tugas pokok dan fungsi koordinator juga melakukan fungsi pengelolaan keuangan dan aset daerah sebagai bagian dari SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Hal ini, sesuai dengan amanah pasal 7 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah. kedua kalinya dengan. Permendagri Nomor 21 Tahun 2011, dijelaskan bahwa SKPKD selaku PPKD Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 8.

(11) (dalam hal ini BPKAD) mempunyai tugas, antara lain menyusun Rancangan APBD, Perubahan APBD dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD. Berdasarkan ketentuan tersebut, nampak bahwa BPKAD selain sebagai unsur penunjang juga mendukung capaian kinerja 8 (delapan) Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan representasi 12 (duabelas) agenda utama pembangunan yang akan dicapai secara bertahap dan berkelanjutan sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2014 - 2019, yaitu : 1. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi (%) ; 2. Indeks Gini ; 3. Pemerataan Pendapatan Versi Bank Dunia (% Proporsi Kelompok 40% bawah) ; 4. Tingkat Kemiskinan (%) ; 5. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) (%) ; 6. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ; 7. Indeks Pembangunan Gender (IPG) ; 8. Kualitas Air Sungai : a. BOD (mg/l) b. COD (mg/l) Selanjutnya, terkait dengan tingkat efektifitas dan efisiensi kinerja program kegiatan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Jawa Timur dapat dilihat pada Tabel 2.1 :. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 9.

(12) Tabel 2.1 Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD Dan Pencapaian Renstra BPKAD s/d Tahun 2016 Provinsi Jawa Timur. Kode. 1 1. Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan Program/Kegiatan. Indikator Kinerja Program (outcomes)/ Kegiatan (output). Target Kinerja Capaian Program (Renstra SKPD) Tahun 2017. 2. 3. 4. Indeks kepuasan masyarakat/aparatur terhadap pelayanan administrasi perkantoran dan kenyamanan kantor Persentase aparatur yang terfasilitasi dalam pelayanan. Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d dengan Tahun (n3). Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun Lalu (2015). Target program dan kegiatan. Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPD s/d Tahun berjalan (2016) Realisasi Capaian Tingkat Program Capaian dan Realisasi Kegiatan s/d Target Tahun Renstra berjalan (%) (2016). Target Renja SKPD. Realisasi Renja SKPD. Tingkat Realisasi (%). (Renja SKPD Tahun 2016). 5. 6. 7. 8=(7/6). 9. 10=(5+7+9). 11=(10/4). 100 Persen. 72 SKPD. 100%. 100%. 100. 100%. 100%. 100. 100 Persen. 72 SKPD. 100%. 100%. 100. 100%. 100%. 100. Urusan Wajib. 1. 20. 1. 20. 01. 1. 20. 01. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. 019. Pelaksanaan Administrasi Perkantoran. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 10.

(13) Kode. 1. Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan Program/Kegiatan. Indikator Kinerja Program (outcomes)/ Kegiatan (output). Target Kinerja Capaian Program (Renstra SKPD) Tahun 2017. 2. 3. 4. Persentase sarana dan prasarana aparatur yang layak fungsi Persentase ketersediaan peralatan dan kelengkapan sarana penunjang operasional kantor Persentase peralatan sarana kantor yang terpelihara 1. Jumlah kantor yang terbangun (gedung). Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d dengan Tahun (n3). Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun Lalu (2015). Target program dan kegiatan. Target Renja SKPD. Realisasi Renja SKPD. Tingkat Realisasi (%). (Renja SKPD Tahun 2016). 5. 6. 7. 8=(7/6). 9. 100 Persen. 7 bidang. 100%. 100%. 100. 100 Persen. -. 100%. 100%. 100. 100 Persen. 7 bidang. 100%. 100%. 1. 1. 1. 1. Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPD s/d Tahun berjalan (2016) Realisasi Capaian Tingkat Program Capaian dan Realisasi Kegiatan s/d Target Tahun Renstra berjalan (%) (2016) 10=(5+7+9). 11=(10/4). 100%. 100. 100 %. 100 %. 100. 100. 100 %. 100 %. 100. 1. -. -. -. administrasi perkantoran 1. 20. 02. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur. 1. 20. 02. 012. Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana. 1. 20. 02. 031. Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Prasarana. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 100%. 11.

(14) Kode. 1. 1. 20. 07. 1. 20. 07. 002. Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan Program/Kegiatan. Indikator Kinerja Program (outcomes)/ Kegiatan (output). Target Kinerja Capaian Program (Renstra SKPD) Tahun 2017. 2. 3. 4. 2. Persentase ketersediaan peralatan dan kelengkapan prasarana gedung kantor Persentase peralatan dan kelengkapan prasarana yang terpelihara Persentase kelembagaan yang tepat fungsi Persentase Sumber Daya Aparatur BPKAD yang terlatih dan terdidik dalam bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah. Pemeliharaan peralatan dan kelengkapan prasarana Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d dengan Tahun (n3). Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun Lalu (2015). Target program dan kegiatan. Target Renja SKPD. Realisasi Renja SKPD. Tingkat Realisasi (%). (Renja SKPD Tahun 2016). 5. 6. 7. 8=(7/6). 9. 100 Persen. 7 bidang. 100%. 100%. 100. -. 7 bidang. 100%. 100%. 100. 100 Persen. 6 bidang. 100%. 100%. 100. 100 Persen. 6 bidang. 100%. 100%. 100. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPD s/d Tahun berjalan (2016) Realisasi Capaian Tingkat Program Capaian dan Realisasi Kegiatan s/d Target Tahun Renstra berjalan (%) (2016) 10=(5+7+9). 11=(10/4). 100%. 100%. 100. 100%. 100%. 100. 100 %. 100 %. 100. 100 %. 100 %. 100. 12.

(15) Kode. 1 1. 20. 07. 1. 20. 08. 1. 20. 08. 004. 001. Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan Program/Kegiatan. Indikator Kinerja Program (outcomes)/ Kegiatan (output). Target Kinerja Capaian Program (Renstra SKPD) Tahun 2017. 2. 3. 4. Jumlah Sumber Daya Aparatur pada SKPD yang memahami pengelolaan keuangan daerah Persentase dokumen penyelenggaraan pemerintahan yang disusun tepat waktu Jumlah dokumen perencanaan program, kegiatan dan anggaran yang tersusun tepat waktu. Fasilitasi Laboratorium Keuangan Daerah. Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan Penyusunan Dokumen Perencanaan. Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d dengan Tahun (n3). Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun Lalu (2015). Target program dan kegiatan. Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPD s/d Tahun berjalan (2016) Realisasi Capaian Tingkat Program Capaian dan Realisasi Kegiatan s/d Target Tahun Renstra berjalan (%) (2016). Target Renja SKPD. Realisasi Renja SKPD. Tingkat Realisasi (%). (Renja SKPD Tahun 2016). 5. 6. 7. 8=(7/6). 9. 10=(5+7+9). 11=(10/4). 100 Persen. -. 100%. 100%. 100. 100 %. 100 %. 100. 100 Persen. -. 100 %. 100 %. 100. 100 %. 100 %. 100. 100 Persen. -. 100 %. 100 %. 100. 100 %. 100 %. 100. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 13.

(16) Kode. 1 1. 20. 08. 1. 20. 17. 002. Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan Program/Kegiatan. Indikator Kinerja Program (outcomes)/ Kegiatan (output). Target Kinerja Capaian Program (Renstra SKPD) Tahun 2017. 2. 3. 4. Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran. Persentase dokumen laporan kinerja serta realisasi program, kegiatand an anggaran yang tersusun tepat waktu Raperda tentang APBD, P.APBD dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah. Rapergub tentang Penjabaran APBD, P.APBD dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Jumlah Sertifikat Aset Tetap Tanah. Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d dengan Tahun (n3). Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun Lalu (2015). Target program dan kegiatan. Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPD s/d Tahun berjalan (2016) Realisasi Capaian Tingkat Program Capaian dan Realisasi Kegiatan s/d Target Tahun Renstra berjalan (%) (2016). Target Renja SKPD. Realisasi Renja SKPD. Tingkat Realisasi (%). (Renja SKPD Tahun 2016). 5. 6. 7. 8=(7/6). 9. 10=(5+7+9). 11=(10/4). 100 Persen. -. 100 %. 100 %. 100. 100 %. 100 %. 100. 3 Raperda. 3 Raperda. 3 Raperda. 3 Raperda. 100. 3 Raperda. 3 Raperda. 3 Rapergub. 3 Rapergub. 3 Rapergub. 3 Rapergub. 100. 3 Rapergub. 3 Rapergub. 100. 100 Sertifikat. 445 bidang. 150 Sertifikat. 341 Sertifikat. 227,34. 100 Sertifikat. 100 Sertifikat. 100. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 100. 14.

(17) Kode. 1. Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan Program/Kegiatan. Indikator Kinerja Program (outcomes)/ Kegiatan (output). Target Kinerja Capaian Program (Renstra SKPD) Tahun 2017. 2. 3. 4. Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d dengan Tahun (n3). Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun Lalu (2015). Target program dan kegiatan. Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPD s/d Tahun berjalan (2016) Realisasi Capaian Tingkat Program Capaian dan Realisasi Kegiatan s/d Target Tahun Renstra berjalan (%) (2016). Target Renja SKPD. Realisasi Renja SKPD. Tingkat Realisasi (%). (Renja SKPD Tahun 2016). 5. 6. 7. 8=(7/6). 9. 10=(5+7+9). 11=(10/4). 1. 20. 17. 003. Penyusunan kebijakan akuntansi pemerintah daerah. Jumlah rumusan kebijakan akuntansi. 1 Rumusan. 5 Rumusan. 1 Rumusan. 1 Rumusan. 100. 1 Rumusan. 2 Rumusan. 100. 1. 20. 17. 006. Perda tentang APBD dan Pergub tentang Penjabaran APBD. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 100. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 100. 1. 20. 17. 008. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 100. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 100. 20. 17. 010. Perda tentang Perubahan APBD dan Pergub tentang Penjabaran PAPBD Perda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Pergub tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD. 1 Perda dan 1 Pergub. 1. Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang Perubahan APBD Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 100. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 100. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 15.

(18) Kode. 1. Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d dengan Tahun (n3). Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan Program/Kegiatan. Indikator Kinerja Program (outcomes)/ Kegiatan (output). Target Kinerja Capaian Program (Renstra SKPD) Tahun 2017. 2. 3. 4. 5. Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun Lalu (2015). Target program dan kegiatan. Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPD s/d Tahun berjalan (2016) Realisasi Capaian Tingkat Program Capaian dan Realisasi Kegiatan s/d Target Tahun Renstra berjalan (%) (2016). Target Renja SKPD. Realisasi Renja SKPD. Tingkat Realisasi (%). (Renja SKPD Tahun 2016). 6. 7. 8=(7/6). 9. 10=(5+7+9). 11=(10/4). 72 SKPD. 100. 72 SKPD. 72 SKPD. 100. 63 SKPD. 100. 63 SKPD. 63 SKPD. 100. 1. 20. 17. 016. Peningkatan manajemen aset/barang daerah. Data Barang Milik Daerah Yang Akurat Untuk Penyusunan Neraca. 72 SKPD. 69 SKPD. 1. 20. 17. 043. Peningkatan Kapasitas Keuangan Pemerintah Daerah. SPP Gaji SKPD di lingkungan Pemprov Jatim yang disampaikan tepat waktu. 63 SKPD. 63 SKPD. 1. 20. 17. 250. Penataan, Pengembangan Sistem dan Pengelolaan Keuangan Daerah. Konsistensi Pembebanan Belanja SKPD sesuai Dengan Pagu Anggaran dan Kas Belanja. 74 SKPD. 74 SKPD. 74 SKPD. 74 SKPD. 100. 74 SKPD. 74 SKPD. 100. 1. 20. 17. 069. Pemantapan Sistem Informasi Keuangan Daerah. Jumlah SKPD yang Terfasilitasi Sistem Informasi Keuangan dan Aset Daerah. 74 SKPD. 7 bidang. 74 SKPD. 74 SKPD. 100. 74 SKPD. 74 SKPD. 100. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 72 SKPD. 63 SKPD. 16.

(19) Kode. 1. Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan Program/Kegiatan. Indikator Kinerja Program (outcomes)/ Kegiatan (output). Target Kinerja Capaian Program (Renstra SKPD) Tahun 2017. 2. 3. 4. Jumlah Dokumen Perikatan Sewa Menyewa dan Proses Penghapusan Barang Milik Daerah Jumlah Sertifikat aset tetap tanah Jumlah Sumber Daya Aparatur pada SKPD yang memahami pengelolaan keuangan dan aset daerah Keputusan Gubernur tentang Evaluasi Raperda tentang APBD, P.APBD dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kab/Kota Se Jawa. 1. 20. 17. 253. Optimalisasi Pengelolaan Aset. 1. 20. 17. 254. Percepatan Sertifikasi Aset Daerah Pemberdayaan Kapasitas Laboratorium Keuangan Daerah. 1. 20. 18. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota. Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d dengan Tahun (n3). Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun Lalu (2015). Target program dan kegiatan. Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPD s/d Tahun berjalan (2016) Realisasi Capaian Tingkat Program Capaian dan Realisasi Kegiatan s/d Target Tahun Renstra berjalan (%) (2016). Target Renja SKPD. Realisasi Renja SKPD. Tingkat Realisasi (%). (Renja SKPD Tahun 2016). 5. 6. 7. 8=(7/6). 9. 10=(5+7+9). 11=(10/4). 19 Dokumen. 132 berkas. 20 berkas. 111 berkas. 20 berkas. 23 berkas. 23 berkas. 100. 100 bidang. 250 bidang. 150 bidang. 150 bidang. 100 bidang. 100 bidang. 100. 1080 orang. -. -. -. -. 720 orang. 720 orang. 100. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. 100. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. 100. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 341. 17.

(20) Kode. 1. Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan Program/Kegiatan. Indikator Kinerja Program (outcomes)/ Kegiatan (output). Target Kinerja Capaian Program (Renstra SKPD) Tahun 2017. 2. 3. 4. Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d dengan Tahun (n3). Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun Lalu (2015). Target program dan kegiatan. Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPD s/d Tahun berjalan (2016) Realisasi Capaian Tingkat Program Capaian dan Realisasi Kegiatan s/d Target Tahun Renstra berjalan (%) (2016). Target Renja SKPD. Realisasi Renja SKPD. Tingkat Realisasi (%). (Renja SKPD Tahun 2016). 5. 6. 7. 8=(7/6). 9. 10=(5+7+9). 11=(10/4). Timur. 1. 20. 18. 105. Analisa Dan Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten/Kota Dan Rancangan Peraturan Kdh Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten/Kota. Evaluasi Rancangan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kab/Kota se Jatim. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. 100. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. 100. 1. 20. 18. 106. Analisa dan Evaluasi Raperda Kabupaten/Kota. Evaluasi Raperda dan Raper KDH Kab/Kota se Jatim. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. 100. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. 100. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 18.

(21) 2.2.. Analisis Kinerja Pelayanan BPKAD Untuk melakukan penilaian dan analisa terhadap kondisi lingkungan baik internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi penetapan target dan capaian kinerja organisasi BPKAD Provinsi Jawa Timur dapat diketahui dengan menggunakan analisa Strength, Weaknes, Opportunity dan Treath (SWOT), sebagai berikut : 2.2.1. Strength (kekuatan), Sesuai Pasal 7 ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Pasal 7 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, dijelaskan bahwa Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKAD) Provinsi Jawa Timur selain melakukan fungsi sebagai SKPD juga sebagai Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD). Mendasari ketentuan tersebut nampak bahwa BPKAD, mempunyai : 1. Posisi strategis sebagai koordinator pengelolaan keuangan dan aset daerah Provinsi Jawa Timur dan sebagai wakil Pemerintah Pusat yang. melakukan. evaluasi. terhadap. Raperda. tentang. APBD/Perubahan APBD dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten/Kota serta Raper KDH tentang Pejabaran APBD/ Perubahan APBD dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten/Kota ; 2. Posisi strategis sebagai koordinator penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran. serta. Dokumen. Pelaksanaan. Anggaran. SKPD. di. lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ; 3. Fungsi mediator dan distribusi antara Pemerintah Provinsi dengan Kabupaten/Kota terkait dengan belanja bagi hasil Pajak dan Retribusi Daerah. 2.2.2. Weaknes (kelemahan), 1. Masih adanya peraturan/kebijakan antar kementerian/lembaga yang. tidak. saling. menunjang,. sehingga. menyulitkan. dan. memerlukan waktu dalam pelaksanaannya ; Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 19.

(22) 2. Masih adanya lembaga/instansi yang memiliki persepsi dan pola pikir sektoral untuk menjadi arus utama dalam suatu program dan kegiatan tanpa memperhatikan sektor-sektor yang ada ; 3. Belum optimalnya kesempatan peningkatan pendidikan formal/ informal yang disebabkan kompleksitas pengelolaan keuangan dan aset daerah, ritme dan intensitas pekerjaan yang relatif tinggi ; 4. Kondisi sarana dan prasarana kantor yang kurang memadai untuk mendukung kinerja dan percepatan pelayanan kepada SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ; 5. Terbatasnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki latar belakang pendidikan keuangan dan akuntansi serta rendahnya tingkat. kemauan. pegawai. untuk. meningkatkan. keahlian,. kemampuan dan wawasan, utamanya di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah. 2.2.3. Opportunity (peluang), Seusai Pasal 7 ayat (2), Pasal 48 ayat (1) dan Pasal 84 ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Pemerintah serta Pasal 305 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, dijelaskan bahwa PPKD (dalam hal ini BPKAD) mempunyai tugas, antara lain menyusun Rancangan APBD/Rancangan menetapkan. Perubahan. Surat. APBD,. Penyediaan. Dana. mengesahkan (SPD). dan. DPA-SKPD, melakukan. pembayaran berdasarkan permintaan pengguna anggaran atas beban rekening kas umum daerah. Untuk itu, BPKAD mempunyai fungsi strategis dan peluang untuk : 1. Memfasilitasi SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk melakukan perencanaan anggaran, pelaksanaan, pelaporan sampai dengan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD ; 2. Melakukan penempatan, penyimpanan dan distribusi uang daerah serta mengatur dana yang diperlukan dalam pelaksanaan APBD ; Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 20.

(23) 3. Menunjang kelancaran, konsistensi dan sinkronisasi penyusunan APBD/Perubahan APBD dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten/Kota serta kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan yang lebih tinggi, masing-masing Raperda Kab./Kota disampaikan kepada Gubernur Jawa Timur untuk dievaluasi ; 4. Mengatur. realokasi. terkonsentrasi. Pendapatan. pada. keseimbangan. Asli. Daerah. Kabupaten/Kota. penyelenggaraan. (PAD). yang. tertentu. untuk. pembangunan. guna. kesejahteraan masyarakat ; 5. Melakukan. pembinaan. dan. pendampingan. kepada. SKPD. dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur terkait dengan perencanaan anggaran sampai dengan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. 2.2.4. Treath (ancaman), Dengan ditebitkannya Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagai pengganti Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang sampai saat ini masih belum didukung dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis (Juklak dan Juknis) dalam bentuk Peraturan Pemerintah dan/atau bentuk lainnya akan berpengaruh terhadap ketidakpastian dan ketidaktepatan pengambilan kebijakan sebagai pedoman penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, dampak yang mungkin akan terjadi akibat belum adanya juklak dan juknis juga menjadi ancaman, apabila tidak ditindaklanjuti dengan langkah-langkah konkret dan stratejik, antara lain : 1. Penguatan Pemerintah. kewenangan Pusat,. Pemerintah. BPKAD. harus. Provinsi. sebagai. mengantisipasi. wakil. dengan. mempersiapkan instrumen dan menambah pegawai yang memiliki dedikasi, loyalitas, kualitas dan kompetensi sesuai latar belakang pendidikannya dalam rangka menunjang tugas pokok dan fungsi BPKAD ; 2. Pelimpahan wewenang terhadap beberapa urusan yang semula menjadi urusan dan tanggung jawab kabupaten/kota kepada ke Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 21.

(24) Pemerintah Provinsi. Sebelum dilakukannya pelimpahan, BPKAD harus melakukan inventarisasi dan identifikasi utamanya terhadap dokumen dan status kepemilikan aset daerah baik aset bergerak maupun tidak bergerak dengan dilampiri Berita Acara Serah Terima (BAST) sebagai dasar penyusunan neraca aset daerah dan kebijakan pengelolaan aset daerah ; 3. Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP),. sebagai. pengganti. Peraturan. Pemerintah. Republik. Indonesia Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan laporan. yang menegaskan. keuangan daerah. bahwa. dalam. terdapat perubahan. menyajikan penyusunan. laporan keuangan Pemerintah Daerah yang semula berbasis kas berubah menjadi berbasis kas akrual. Terkait hal ini, untuk menunjang kelancaran pelaksanaan akuntansi berbasis akrual pada seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, diperlukan : a. Identifikasi sumber daya, sarana dan prasarana penunjang seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ; b. Strategi. yang. tepat. dan. komitmen. dari. para. pihak. penyelenggara pemerintahan ; c.. Penambahan pegawai baru maupun mutasi masuk yang memiliki skill dan kemampuan di bidang akuntansi ;. d. Peningkatan. kualitas. dan. mind. set. pegawai. terhadap. perubahan kebijakan pengelolaan keuangan dan aset daerah dengan mewajibkan pegawai mengikuti bimbingan teknis, pelatihan dan work shop ; e. Pendampingan kepada SKPD dan para pengelola keuangan secara rutin dan bertahap serta memfasilitasi pengembangan kebutuhan teknologi informasi dengan membangun aplikasi penyusunan laporan keuangan berbasis akrual.. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 22.

(25) Tabel 2.2. Pencapaian Kinerja Pelayanan BPKAD Provinsi Jawa Timur Target Renstra SKPD NO. Indikator. 1. 2. 1. Persentase aparatur yang terfasilitasi dalam pelayanan administrasi. 2. 3. Persentase ketersediaan peralatan dan kelengkapan sarana penunjang oprasional kantor Persentase peralatan dan kelengkapan prasarana yang terpelihara. 4. Persentase Sumber Daya Aparatur BPKAD yang terlatih dan terdidik dalam bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah. 5. Persentase kecukupan kebutuhan belanja oprasional dan pemeliharaan sarana prasarana. SPM. 3. IKK. 4. Realisasi Capaian. Proyeksi. Tahun 2015. Tahun 2016. Tahun 2017. Tahun 2018. Tahun 2015. Tahun 2016. Tahun 2017. (thn n-2). (thn n-1). (thn n). (thn n+1). (thn n-2). (thn n-1). (thn n). 5. 6. 7. 8. 9. 10. 12. 13. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 20 Persen. 40 Persen. 60 Persen. 100 Persen. 20 Persen. 40 Persen. 60 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. 100 Persen. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. Tahun 2018 (thn n+1). Catatan Analisis. 14. 23.

(26) Target Renstra SKPD NO. Indikator. 1 6. 7. 2. SPM. 3. IKK. 4. Jumlah dokumen perencanaan program, kegiatan dan anggaran Jumlah dokumen laporan kinerja serta realisasi program, kegiatan dan anggaran. 8. Rumusan. 9. Perda dan Pergub APBD. 10. Perda dan Pergub PAPBD. 11. Perda dan Pergub pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD. Jumlah rumusan yang ditetapkan Jumlah perda dan pergub ttg APBD yang ditetapkan Jumlah perda dan pergub ttg PAPBD yg ditetapkan Jumlah perda dan pergub ttg Pertanggungja waban Pelaksanaan APBD yg ditetapkan. Realisasi Capaian. Proyeksi. Tahun 2015. Tahun 2016. Tahun 2017. Tahun 2018. Tahun 2015. Tahun 2016. Tahun 2017. (thn n-2). (thn n-1). (thn n). (thn n+1). (thn n-2). (thn n-1). (thn n). 5. 6. 7. 8. 9. 10. 12. 13. 5 Dokumen. 5 Dokumen. 5 Dokumen. 5 Dokumen. 5 Dokumen. 5 Dokumen. 5 Dokumen. 5 Dokumen. 7 Dokumen. 7 Dokumen. 7 Dokumen. 7 Dokumen. 7 Dokumen. 7 Dokumen. 7 Dokumen. 7 Dokumen. 1 Rumusan. 1 Rumusan. 1 Rumusan. 1 Rumusan. 1 Rumusan. 1 Rumusan. 1 Rumusan. 1 Rumusan. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda Dan 1 Pergub. 1 Perda Dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub1. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. 1 Perda dan 1 Pergub. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. Tahun 2018 (thn n+1). Catatan Analisis. 14. 24.

(27) Target Renstra SKPD NO. Indikator. SPM. 3. IKK. Realisasi Capaian. Proyeksi. Tahun 2015. Tahun 2016. Tahun 2017. Tahun 2018. Tahun 2015. Tahun 2016. Tahun 2017. Tahun 2018 (thn n+1). (thn n-2). (thn n-1). (thn n). (thn n+1). (thn n-2). (thn n-1). (thn n). 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 12. 13. 72 SKPD. 72 SKPD. 72 SKPD. 72 SKPD. 72 SKPD. 72 SKPD. 72 SKPD. 72 SKPD. 63 SKPD. 63 SKPD. 63 SKPD. 63 SKPD. 63 SKPD. 63 SKPD. 63 SKPD. 63 SKPD. 1. 2. 12. Data Barang Milik Daerah yang akurat untuk penyusunan neraca. Jumlah berkas yang dihasilkan. 13. SPP Gaji SKPD di lingkungan Pemprov Jatim yang disampaikan tepat waktu. Ketepatan waktu penyampaian SPM dan data pendukung pencairan gaji. 14. Konsistensi Pembebanan Belanja SKPD sesuai Dengan Pagu Anggaran dan Kas Belanja. Jumlah SKPD yang menyampaikan rekap SPJ dan SPM. 74 SKPD. 74 SKPD. 74 SKPD. 74 SKPD. 74 SKPD. 74 SKPD. 74 SKPD. 74 SKPD. 15. Jumlah SKPD yang Terfasilitasi Sistem Informasi Keuangan dan Aset Daerah. SKPD yg terfasilitasi. 7 bidang. 74 SKPD. 74 SKPD. 74 SKPD. 7 bidang. 74 SKPD. 74 SKPD. 74 SKPD. 16. Jumlah Dokumen Perikatan Sewa Menyewa dan Proses Penghapusan Barang Milik Daerah. Jumlah dokumen pengelolaan aset. 20 Dokumen. 23 Dokumen. 19 Dokumen. 17 Dokumen. 20 Dokumen. 23 Dokumen. 19 Dokumen. 17 Dokumen. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. Catatan Analisis. 14. 25.

(28) Target Renstra SKPD NO. 1. Indikator. 2. 17. Jumlah Sertifikat aset tetap tanah. 18. Jumlah Sumber Daya Aparatur pada SKPD yang memahami pengelolaan keuangan dan aset daerah. 19. 20. SPM. 3. IKK. Realisasi Capaian. Proyeksi. Tahun 2015. Tahun 2016. Tahun 2017. Tahun 2018. Tahun 2015. Tahun 2016. Tahun 2017. (thn n-2). (thn n-1). (thn n). (thn n+1). (thn n-2). (thn n-1). (thn n). 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 12. 13. Jumlah aset tetap tanah yg dpt disertifikatkan. 150 bidang. 100 bidang. 100 bidang. 100 bidang. 150 bidang. 100 bidang. 100 bidang. 100 bidang. 720 orang. 1080 orang. 1440 orang. 1800 orang. 720 orang. 1080 orang. 1440 orang. 1800 orang. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. 38 Kab/Kota. Evaluasi Rancangan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kab/Kota se Jatim. Jumlah Raperda ttg Pertanggungja waban Pelaksanaan APBD yg dievaluasi tepat waktu. Evaluasi Raperda dan Raper KDH Kab/Kota se Jatim. Jumlah Raperda ttg APBD dan PAPBD yg dievaluasi tepat waktu. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. Tahun 2018 (thn n+1). Catatan Analisis. 14. 26.

(29) 2.3.. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi BPKAD selaku SKPD maupun SKPKD Sesuai Pasal 280 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 5 ayat (3) huruf a dan Pasal 7, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dijelaskan bahwa dalam menyelenggarakan sebagian Urusan Pemerintahan yang diserahkan dan/atau ditugaskan, penyelenggara Pemerintahan Daerah mempunyai kewajiban dalam pengelolaan keuangan daerah secara transparan, efektif, efisien, akuntabel dan sinkron capaian sasaran program daerah yang tercantum dalam APBD dengan program Pemerintah Pusat. Sedangkan untuk pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintah Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan kabupaten/kota dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat dan kekuasaan pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan oleh Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) dalam hal ini BPKAD Provinsi Jawa Timur, yang mempunyai tugas koordinasi antara lain : a. Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan APBD ; b. Penyusunan Rancangan APBD/Perubahan APBD ; c. Penyusunan. Raperda. APBD/Perubahan. APBD. dan. Raperda. Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD ; d. Penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah ; e. Melaksanakan tugas-tugas koordinasi pengelolaan keuangan daerah lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh Kepala Daerah. Sebagai tindak lanjut atas pelaksanaan kedua ketentuan tersebut, serta menyikapi. dinamika. kebutuhan. masyarakat. dan. penyelenggaraan. pemerintahan, maka penyusunan Rancangan Peraturan Daerah APBD/ Perubahan APBD, diarahkan untuk membangun infrastruktur, meningkatkan pelayanan dasar, pertumbuhan ekonomi utamanya ekonomi berbasis kreatifitas. (ekonomi. kreatif),. lingkungan. hidup,. kemiskinan. serta. pengangguran dan isu-isu strategis lainnya, yang dijabarkan dalam program kegiatan SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sesuai bidang urusan,. kebutuhan. dan. karakter. daerah. masing-masing. dengan. mempertimbangkan isu-isu strategis, antara lain : Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 27.

(30) I. Isu Regional, 1. Daya saing dalam Asean Economic Comunity (AEC), Sehubungan dengan telah diberlakukannya AEC pada Tahun 2015, semakin terbuka kesempatan untuk melakukan hubungan kerjasama dan persaingan baik B to B maupun G to G antar negara di berbagai bidang. Posisi geografis Indonesia yang sangat strategis melalui jalur laut, utamanya Provinsi Jawa Timur sebagai pintu utama distribusi barang/jasa untuk Indonesia bagian timur menuntut adanya rencana aksi yang dibarengi dengan penerbitan kebijakan yang berfungsi sebagai barriers terhadap aliran bebas barang, jasa, investasi, modal dan tenaga kerja terlatih. Untuk mengantisipasi hal ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur harus mengambil langkah cepat dan tepat dengan menerbitkan kebijakan kompetitif, antara lain : a.. Membangun Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) ;. b. Membangun. dan. memberdayakan. koperasi. serta. Usaha. Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) ; c.. Proteksi Konsumen dan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) ;. d. Mempercepat jalur distribusi barang ; e.. Mengurangi dan/atau menekan biaya-biaya di luar Harga Pokok Penjualan (HPP).. 2. Transportasi, Bahwa untuk meningkatkan daya saing dan mendukung percepatan distribusi barang ke seluruh wilayah Indonesia, utamanya di wilayah Indonesia Bagian Timur antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kab/Kota harus bersinergi membangun infrastruktur jalur transportasi baik darat, laut maupun udara dengan pola : a. Interkoneksi jaringan jalan dan moda transportasi dengan mengacu kepada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ; b. Membangun jalur transportasi dan menjaga ketersediaan moda transportasi. perintis. untuk. daerah. terpencil. dan. kawasan. perbatasan ; c.. Keberlanjutan, kecepatan, keamanan, kenyamanan, ketepatan waktu dan keselamatan transportasi.. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 28.

(31) II. Isu Nasional dan Jawa Timur, 1. Stabilitas Harga Komoditi, Sebagaimana yang tertuang dalam ketentuan peraturan perundangundangan. yang. berlaku. menyelenggarakan. salah. satu. peran. pemerintah. pemerintahan, pembangunan. dan. dalam. pelayanan. kepada masyarakat adalah menjalankan fungsi regulator untuk menjaga stabilitas ekonomi dan harga beberapa komoditi khususnya 9 (sembilan) kebutuhan bahan pokok. Oleh karena itu, diperlukan langkah strategis dan upaya nyata untuk menjaga stabilitas sosial ekonomi karena kondisi ini secara langsung akan berdampak terhadap kualitas hidup, kesejahteraan, ketahanan fiskal dan pertumbuhan ekonomi kedepan. 2. Kedaulatan Pangan Nasional, Sebagai upaya mengembalikan posisi dan kedudukan Indonesia sebagai negara agraris, kepulauan dan wilayah pantai terpanjang ketiga di dunia serta posisi strategis sebagai salah satu jalur distribusi barang, utamanya melalui laut membuat Indonesia memiliki nilai tawar yang tinggi terhadap permintaan kebutuhan barang di dunia. Dengan adanya kondisi,. peluang. dan. tantangan. seperti. ini,. Pemerintah. telah. berkomitmen untuk mewujudkan “Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur” sebagaimana yang tertuang dalam rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Untuk membangun kedaulatan pangan dan menjaga stabilitas stok pangan Nasional yang sampai saat ini masih belum stabil dan masih bergantung kepada impor, utamanya 5 (lima) komoditas kebutuhan bahan. pokok.. Hal. ini,. merupakan. pengalaman. berharga. dan. pembelajaran bersama untuk bangkit membangun kemandirian ekonomi yang berkelanjutan melalui langkah-langkah dan kebijakan strategis, antara lain : a. Mendorong. adanya. penanaman. modal. dan. investasi. dan. meningkatkan eksport ; b. Mengurangi ketergantungan kebutuhan bahan pokok dari luar negeri (impor) ; c.. Memberdayakan potensi perekonomian kerakyatan, baik sektor pertanian, pertambangan dan perikanan ;. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 29.

(32) d. Memberi subsidi atau stimulan yang tepat sasaran kepada para pelaku ekonomi ; e. Menjaga stabilitas harga pasar dan ketersediaan pangan.. 3. Infrastruktur, Untuk meningkatkan daya saing Indonesia, khususnya Jawa Timur di era perdagangan bebas ASEAN atau yang lebih dikenal dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) perlu dipersiapkan dan didukung dengan pembangunan dan peningkatan kualitas infrastruktur jalan, transportasi, irigasi, pelabuhan, bandara maupun stasiun kereta api. Infrastruktur. sebagai. bagian. dari. pendukung. pemerataan. pembangunan dan distribusi kebutuhan barang dan jasa merupakan salah satu isu strategis yang menjadi program prioritas baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintahan Daerah. Oleh karena itu, untuk mensinergikan isu tersebut, perlu dilakukan identifikasi dan pemetaan infrastruktur, antara lain : a. Penyediaan kebutuhan rumah layak huni melalui Pembangunan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) ; b. Pembangunan jaringan irigasi, waduk dan embung ; c.. Peningkatan kualitas pelayanan dan daya dukung prasarana transportasi interkoneksi baik darat, laut maupun udara ;. d. Pengembangan kapasitas pelabuhan dan. sarana prasarana. bandara perintis serta percepatan pelaksanaan pembebasan lahan yang diperlukan untuk pembangunan Jalan Lintas Selatan ; e. Percepatan. pembangunan. kawasan. pelabuhan. bebas. dan. perdagangan bebas serta peningkatan kerjasama pemanfaatan dan pemberdayaan Barang Milik Negara maupun barang milik daerah. 4. Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian, Untuk memperkuat perekonomian domestik berbasis keunggulan setiap daerah secara tidak langsung berdampak pada penyediaan kebutuhan lahan untuk industri. Keterbatasan penyediaan lahan untuk. industri. ini,. perlu. diantisipasi. secara. bijak,. konsisten,. berkomitmen dan langkah nyata dari semua pihak untuk menjaga Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 30.

(33) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Selain itu, sebagai bentuk upaya meminimalisir dan mengendalikan terjadinya alih fungsi lahan pertanian yang produktif menjadi lahan non pertanian, utamanya lahan pertanian yang telah ditetapkan sebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B), Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota harus bersinergi dengan membangun kawasankawasan industri terpadu pada lahan-lahan kurang produktif. Adapun isu strategis pertanian di Jawa Timur, antara lain : a. Fenomena perubahan perilaku yang cenderung konsumtif di masyarakat, sebagai dampak semakin tingginya nilai tanah sehingga dapat mendorong untuk menjual lahan pertanian ; b. Petani semakin sulit untuk mengembangkan potensi lahan pertaniannya sebagai dampak mahal dan langkanya pupuk serta obat-obatan pertanian ; c. Kurangnya akses petani untuk mendapatkan modal ke perbankan atau lembaga keuangan lainnya ; d. Sulitnya petani menjual langsung hasil pertanian ke perusahaan, karena tidak memiliki akses ; e. Kurangnya jaringan irigasi untuk lahan pertanian tadah hujan. 5. Lingkungan Hidup dan Energi, Sebagai upaya untuk mewujudkan keseimbangan antara pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam, mencegah terjadinya perusakan dan perambahan kawasan hutan dan hutan lindung, pengendalian pencemaran lingkungan (air dan udara), pengendalian Limbah B3 dan memulihkan kondisi sumber daya alam yang rusak serta untuk mendukung ketersediaan energi listrik, mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi khususnya di daerah terpencil serta mendukung percepatan pemanfaatan informasi melalui media elektronik, maka Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah harus bersinergi dan bersama-sama. mengembangkan. manajemen. dan. mekanisme. penanggulangan kerusakan lingkungan, mewujudkan keserasian pengendalian pemanfaatan ruang dan penatagunaan tanah melalui peningkatan partisipasi aktif masyarakat (rumah tangga, pelaku industri dan pengusaha), kelompok masyarakat pemerhati lingkungan Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 31.

(34) untuk mendukung program rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam dan Rencana Aksi Nasional penurunan emisi Gas Rumah Kaca (RAN - GRK) (juta ton eq CO2) serta pengembangan energi alternatif yang terbarukan, misal mikro-hidro, panas bumi dan panas matahari. 6. Pertumbuhan Ekonomi Inklusif, Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur dalam kurun waktu 5 (lima) tahun menunjukkan. kinerja. yang. relatif. tinggi. rata-rata. melebihi. pertumbuhan ekonomi Nasional. Pertumbuhan ekonomi Jawa Timur ini, antara lain disebabkan kondisi sosial politik yang kondusif dan letak geografis Provinsi Jawa Timur yang strategis sebagai pintu masuk jalur distribusi barang dan jasa Indonesia Bagian Timur baik melalui darat, laut dan udara serta sebagai provinsi yang memiliki potensi dan sumber daya lengkap mulai dari pertanian, industri dan maritim. Namun, kinerja perekonomian yang bagus dengan katagori memuaskan ini secara keseluruhan belum menggambarkan kualitas pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Hal ini, disebabkan pertumbuhan ekonomi belum diikuti atau tidak berbanding lurus terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM), penurunan kemiskinan, penurunan tingkat pengangguran terbuka, dan disparitas wilayah. Oleh karena itu,. untuk. melibatkan. mendukung peran. aktif. pertumbuhan masyarakat. ekonomi. dan. inklusif. berdampak. yang. langsung. terhadap 8 (delapan) Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Provinsi Jawa Timur, maka Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai unsur staf dan unsur penunjang gubernur harus bersinergi membangun suatu perencanaan program, kegiatan dan anggaran yang terintegrasi saling support lintas sektor untuk mendukung capaian keberhasilan kinerja yang membawa dampak lebih baik dan lebih luas untuk kepentingan masyarakat Jawa Timur. 7. Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Meningkatnya kualitas masyarakat Jawa Timur selama 1 (satu) dasawarsa ini menunjukkan adanya konsistensi antara perencanaan program dengan pelaksanaan sehingga target untuk melakukan perbaikan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 32.

(35) memiliki peran penting walaupun secara bertahap dan terus menerus masih perlu ditingkatkan mengingat dampak pendidikan sangat mempengaruhi perilaku, pola pikir, pola hidup dan cara pandang masyarakat dalam menghadapi persaingan dan tantangan kedepan yang semakin kompleks. IPM di Jawa Timur, merupakan target jangka panjang yang diarahkan untuk investasi jangka panjang pembangunan manusia yang hasilnya akan dirasakan pada beberapa tahun mendatang, misal peningkatan status program wajib belajar pendidikan dasar (wajar dikdas) 9 tahun menjadi wajib belajar 12 (dua belas) tahun. 8. Peningkatan Kemampuan dan Daya Saing Koperasi dan UMKM, Koperasi sebagai salah satu penggerak perekonomian di Jawa Timur memiliki peran penting dalam mendukung penciptaan lapangan pekerjaan, peningkatan pendapatan masyarakat dan pengurangan penduduk miskin. Hal ini, ditandai dengan kontribusi UKM Jawa Timur terhadap Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) yang selalu naik dari tahun ke tahun. Oleh karen itu, untuk meningkatkan daya saing koperasi dan UMKM di era perdagangan bebas melalui peningkatan skala usaha unggulan pada masing-masing wilayah/daerah, perlu dilakukan upaya-upaya, antara lain : a. Penguatan kelembagaan usaha Koperasi dan UMKM ; b. Peningkatan kualitas SDM dan produktifitas Koperasi dan UMKM ; c. Melakukan pelatihan kepada pelaku usaha koperasi tentang cara membuat produk inovasi yang terstandarisasi ; d. Penguatan jaringan distribusi dan pemasaran melalui kerjasama dengan pengusaha ritel serta pelaku usaha lainnya ; e. Meningkatkan. peran. aktif. masyarakat. dan. anggota untuk. membangun image koperasi dengan tata kelola yang lebih modern, transparan dan akuntabel. 9. Pengangguran, Masih adanya pemasalahan pengangguran di Jawa Timur menyimpan pertanyaan besar yang cukup serius. Hal ini, berbanding terbalik dengan kondisi Jawa Timur sebagai salah satu Provinsi yang merupakan tujuan investasi tertinggi di Indonesia. Dari beberapa referensi, masih adanya masalah pengangguran ini, disebabkan Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 33.

(36) antara lain rendahnya kualitas, ketrampilan/keahlian dan kesiapan tenaga. kerja. menghadapi. tantangan. serta. kebutuhan. yang. diperlukan oleh beberapa perusahaan. Oleh karena itu, untuk mendukung percepatan penyelesaian tenaga kerja kebijakan yang diarahkan, antara lain : a. Mendorong terciptanya perluasan lapangan kerja di sektor informal maupun formal berbasis padat karya ; b. Meningkatkan kualitas dan produktifitas tenaga kerja melalui pelatihan ketrampilan dan etos kerja ; c. Mempromosikan. usaha. non-tani. sebagai. produk. unggulan. wilayah, seperti industri pedesaan skala kecil ; d. Memperbanyak dan meningkatkan kualitas Balai Latihan Kerja (BLK). dan. lembaga-lembaga. pelatihan. terapan. yang. menghasilkan tenaga kerja siap kerja ; e. Memperluas jaringan kerja dan informasi tentang lapangan kerja serta ketersediaan tenaga kerja, bekerjasama dengan perguruan tinggi dan lembaga-lembaga penyedia tenaga kerja. 10. Kemiskinan, Dari hasil laporan Biro Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Tahun 2013 di Jawa Timur masih terdapat beberapa Kabupaten/Kota yang tingkat kemiskinannya masih tinggi. Untuk mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial di masyarakat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengarahkan program, kegiatan dan anggarannya yang terintegrasi dengan program Pemerintah pusat, antara lain untuk meningkatkan, mengembangkan peran masyarakat dan fungsi lembaga-lembaga desa untuk lebih memilik peran aktif mendorong kesadaran masyarakat dalam memperbaiki kualitas hidup, melindungi dan memenuhi hak-hak dasar masyarakat miskin, melalui : a. Mengurangi beban biaya bagi Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM), misal biaya pendidikan, kesehatan, air bersih dan jalan desa ; b. Meningkatkan pendapatan RTSM dan hampir miskin, misal pelatihan ekonomi produktif, usaha ekonomi, stimulan modal kerja, pasar desa dan pemberdayaan ekonomi lokal ;. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 34.

(37) c. Mengembangkan. program. Jalan. Lain. Menuju. Masyarakat. Sejahtera (Jalin Matra) dengan mensinergikan program kegiatan antar SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 11. Kerjasama Daerah, Dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagai pengganti Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang diantaranya mengamanatkan kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah serta kewenangan yang lebih luas kepada Pemerintah Provinsi, membuka peluang, tantangan dan kesempatan untuk melakukan kerjasama saling menguntungkan dalam mengembangkan potensi daerah untuk mensejahterakan rakyat. Selain itu, kerjasama juga diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kesenjangan antar wilayah baik sosial ekonomi maupun pembangunan. serta. untuk. menghindari. terjadinya. konflik. kepentingan antar daerah.. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 35.

(38) Tabel 2.3 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2017 Provinsi Jawa Timur Rancangan Awal RKPD. Hasil Analisis Kebutuhan. No. Program/ Kegiatan. Lokasi. Indikator kinerja. Target capaian. Pagu indikatif. (1). (2). (3). (4). (5). (6). (Rp.). Program/Kegiatan. Lokasi. Indikator kinerja. Target capaian. Kebutuhan Dana. (7). (8). (9). (10). (11). Urusan Wajib. Urusan Wajib. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian. I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Indeks kepuasan masyarakat/aparatur terhadap pelayanan administrasi perkantoran dan kenyamanan kantor. 1. Pelaksanaan Administrasi Perkantoran. Persentase aparatur yang terfasilitasi dalam pelayanan adm. perkantoran. II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Prov.. Prov.. Persentase sarana dan prasarana aparatur perkantoran. 100. 100. 100. 13.041.888.400. 13.041.888.400. 7.658.488.500. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Indeks kepuasan masyarakat/aparatur terhadap pelayanan administrasi perkantoran dan kenyamanan kantor. Pelaksanaan Administrasi Perkantoran. Prov.. Persentase aparatur yang terfasilitasi dalam pelayanan adm. perkantoran. 100. Prov.. Persentase sarana dan prasarana aparatur yang layak fungsi. 100. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 100. Catatan Penting. (Rp.) (12). 10.565.699.845. 10.565.699.845. 15.783.686.824. 36.

(39) Rancangan Awal RKPD. Hasil Analisis Kebutuhan Pagu indikatif. (6). No. Program/ Kegiatan. Lokasi. Indikator kinerja. Target capaian. (1). (2). (3). (4). (5). Prov.. Persentase ketersediaan peralatan dan kelengkapan sarana penunjang operasional kantor. 100. 2.202.747.100. Persentase peralatan sarana kantor yang terpelihara. 100. 2.037.355.200. 1. Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana. 2. Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan sarana. III. 1. 2. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Fasilitasi Laboratorium Keuangan Daerah. Prov.. Prov.. Persentase kelembagaan tepat fungsi. Prov.. Persentase Sumber Daya Aparatur BPKAD yang terlatih dan terdidik dalam bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah. Prov.. Persentase kecukupan kebutuhan belanja operasional dan pemeliharaan sarana prasarana. yang. 100. 100. 100. Program/Kegiatan. Lokasi. Indikator kinerja. Target capaian. (7). (8). (9). (10). 1. Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana. Prov.. Persentase ketersediaan peralatan dan kelengkapan sarana penunjang operasional kantor. 100. 2. Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana. Prov.. Persentase peralatan sarana kantor yang terpelihara. 100. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah. Prov.. Persentase kelembagaan tepat fungsi. yang. 100. Prov.. Persentase Sumber Daya Aparatur BPKAD yang terlatih dan terdidik dalam bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah. 100. Prov.. Persentase kecukupan kebutuhan belanja operasional dan pemeliharaan sarana prasarana. 100. (Rp.). 9.910.501.200. 4.308.725.400. 1.536.636.487. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 1. 2. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Fasilitasi Laboratorium Keuangan Daerah. Kebutuhan Dana. (11). Catatan Penting. (Rp.) (12). 10.766.756.680. 5.016.930.144. 6.143.353.995. 3.754.755.059. 2.388.598.936. 37.

(40) Rancangan Awal RKPD. Hasil Analisis Kebutuhan. No. Program/ Kegiatan. Lokasi. Indikator kinerja. Target capaian. (1). (2). (3). (4). (5). IV. Program Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan. Prov.. Persentase dokumen penyelenggaraan pemerintahan yang disusun tepat waktu. Prov.. Jumlah dokumen perencanaan program, kegiatan dan anggaran. Prov.. Jumlah dokumen laporan kinerja serta realisasi program, kegiatan dan anggaran. Prov.. Raperda tentang APBD, Perubahan APBD dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD. 1. Penyusunan Dokumen Perencanaan. 2. Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran. V. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah. Rapergub tentang Penjabaran APBD, Perubahan APBD dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD. 100. 5. 7. 3. Pagu indikatif. (6). (Rp.). Program/Kegiatan. Lokasi. Indikator kinerja. Target capaian. (7). (8). (9). (10). Prov.. Persentase dokumen penyelenggaraan pemerintahan yang disusun tepat waktu. 100. Prov.. Jumlah dokumen perencanaan program, kegiatan dan anggaran. 5. Prov.. Jumlah dokumen laporan kinerja serta realisasi program, kegiatan dan anggaran. 7. Prov.. Raperda tentang APBD, Perubahan APBD dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD. 3. Rapergub tentang Penjabaran APBD, Perubahan APBD dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD. 3. 8.341.784.700. Program Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan. 4.330.035.000. 1. Penyusunan Dokumen Perencanaan. 2. Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran. 4.011.749.700,. 37.296.079.200. 3. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah. Kebutuhan Dana. (11). Catatan Penting. (Rp.) (12). 5.238.946.189. 2.869.166.017. 2.369.780.172. 39.226.760.566. 38.

(41) Rancangan Awal RKPD. Hasil Analisis Kebutuhan. No. Program/ Kegiatan. Lokasi. Indikator kinerja. Target capaian. (1). (2). (3). (4). (5). Jumlah sertifikat aset tetap tanah. 100. Prov.. Jumlah rumusan kebijakan akuntansi. 1. Prov.. Perda tentang APBD dan Pergub tentang Penjabaran APBD. 1 Perda dan 1 Pergub. Prov.. Perda tentang P.APBD dan Pergub tentang Penjabaran PAPBD. 1 Perda dan 1 Pergub. Provinsi. Perda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Pergub tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD. 1. Penyusunan kebijakan akuntansi pemerintah daerah. 2. Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD. 3. Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang Perubahan APBD. 4. Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. 1 Perda dan 1 Pergub. Pagu indikatif. (6). (Rp.). 4.888.123.100. 5.220.323.700. 4.088.299.500. 3.645.831.300. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. Program/Kegiatan. Lokasi. Indikator kinerja. Target capaian. (7). (8). (9). (10). Jumlah sertifikat aset tetap tanah. 100. 1. Penyusunan kebijakan akuntansi pemerintah daerah. Prov.. Jumlah rumusan kebijakan akuntansi. 1. 2. Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD. Prov.. Perda tentang APBD dan Pergub tentang Penjabaran APBD. 1 Perda dan 1 Pergub. 3. Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang Perubahan APBD. Prov.. Perda tentang P.APBD dan Pergub tentang Penjabaran PAPBD. 1 Perda dan 1 Pergub. 4. Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD. Provinsi. Perda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Pergub tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD. 1 Perda dan 1 Pergub. Kebutuhan Dana. (11). Catatan Penting. (Rp.) (12). 4.724.943.760. 4.776.631.678. 3.740.821.491. 3.083.682.219. 39.

(42) Rancangan Awal RKPD. Hasil Analisis Kebutuhan. No. Program/ Kegiatan. Lokasi. Indikator kinerja. Target capaian. (1). (2). (3). (4). (5). Provinsi. Data Barang Milik Daerah yang akurat untuk penyusunan neraca. Prov.. SPP gaji SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang disampaikan tepat waktu. Provinsi. Jumlah SKPD yang terfasilitasi sistem informasi keuangan dan aset daerah. 5. Peningkatan manajemen aset/barang daerah. 6. Peningkatan Kapasitas Keuangan Pemerintah Daerah. 7. Pemantapan Sistem Informasi Keuangan Daerah. 72 SKPD. 63 SKPD. 74 SKPD. Pagu indikatif. (6). (Rp.). 2.556.959.300. 2.922.327.900. 2.722.550.400. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 5. Program/Kegiatan. Lokasi. Indikator kinerja. Target capaian. (7). (8). (9). (10). Provinsi. Data Barang Milik Daerah yang akurat untuk penyusunan neraca. 72 SKPD. Prov.. SPP gaji SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang disampaikan tepat waktu. 63 SKPD. Prov.. Jumlah SKPD yang terfasilitasi sistem informasi keuangan dan aset daerah. 74 SKPD. Peningkatan manajemen aset/barang daerah. 6. Peningkatan Kapasitas Keuangan Pemerintah Daerah. 7. Pemantapan Sistem Informasi Keuangan Daerah. Kebutuhan Dana. (11). Catatan Penting. (Rp.) (12). 1.728.436.641. 2.673.950.193. 4.075.480.906. 40.

(43) Rancangan Awal RKPD. Hasil Analisis Kebutuhan Pagu indikatif. (6). No. Program/ Kegiatan. Lokasi. Indikator kinerja. Target capaian. (1). (2). (3). (4). (5). 8. Penataan, Pengembangan Sistem dan Pengelolaan Keuangan Daerah. Provinsi. Konsistensi pembebanan belanja SKPD sesuai dengan pagu anggaran dan kas belanja. 19 dok. 2.766.618.400. 9. 100 bidang. 3.826.238.800. 9. Optimalisasi Pengelolaan Aset. Provinsi. Jumlah dokumen perikatan sewa menyewa dan proses penghapusan barang milik daerah. 10. Percepatan Sertifikasi Aset Daerah. Provinsi. Jumlah sertifikat aset tetap tanah. 11. Pemberdayaan Kapasitas Laboratorium Keuangan Daerah. Provinsi. Jumlah Sumber Daya Aparatur pada SKPD yang memahami pengelolaan keuangan daerah. 74 SKPD. 1800 orang. 3.993.139.313. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. (11). Program/Kegiatan. Lokasi. Indikator kinerja. (7). (8). (9). (10). Prov.. Konsistensi pembebanan belanja SKPD sesuai dengan pagu anggaran dan kas belanja. 74 SKPD. Optimalisasi Pengelolaan Aset. Provinsi. Jumlah dokumen perikatan sewa menyewa dan proses penghapusan barang milik daerah. 19 dok. 2.664.797.539. 10. Percepatan Sertifikasi Daerah. Provinsi. Jumlah sertifikat aset tetap tanah. 100 bidang. 3.343.435.299. 11. Pemberdayaan Kapasitas Laboratorium Keuangan Daerah. Provinsi. Jumlah Sumber Daya Aparatur pada SKPD yang memahami pengelolaan keuangan daerah. 1800 orang. 4.298.702.528. (Rp.). 4.658.806.800. Kebutuhan Dana. Target capaian. 7. Penataan, Pengembangan Sistem dan Pengelolaan Keuangan Daerah. Aset. Catatan Penting. (Rp.) (12). 4.115.878.311. 41.

(44) Rancangan Awal RKPD. Hasil Analisis Kebutuhan. No. Program/ Kegiatan. Lokasi. Indikator kinerja. Target capaian. (1). (2). (3). (4). (5). VI. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota. Jawa Timur. Keputusan Gubernur tentang evaluasi rancangan APBD, P.APBD dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kab/Kota se Jatim. 1. Analisa Dan Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten/Kota Dan Rancangan Peraturan Kdh Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten/Kota. Jawa Timur. Evaluasi Rancangan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kab/Kota se Jatim. 2. Analisa dan Evaluasi Raperda Kabupaten/Kota. Jawa Timur. Evaluasi Raperda dan Raper KDH Kab/Kota se Jatim. Pagu indikatif. (6). Kebutuhan Dana. (11). Program/Kegiatan. Lokasi. Indikator kinerja. Target capaian. (7). (8). (9). (10). 6.207.736.000. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota. Jawa Timur. Keputusan Gubernur tentang evaluasi rancangan APBD, P.APBD dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kab/Kota se Jatim. 38 Kab/Kota. 5.498.030.582. 38 Kab/Kota. 2.910.738.200. 1. Analisa Dan Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten/Kota Dan Rancangan Peraturan Kdh Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten/Kota. Jawa Timur. Evaluasi Rancangan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kab/Kota se Jatim. 38 Kab/Kota. 2.488.421.376. 38 Kab/Kota. 3.296.997.800. 2. Analisa dan Evaluasi Raperda Kabupaten/Kota. Jawa Timur. Evaluasi Raperda dan Raper KDH Kab/Kota se Jatim. 38 Kab/Kota. 3.009.609.206. 38 Kab/Kota. (Rp.). 82.456.478.000. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. Catatan Penting. (Rp.) (12). 82.456.478.000. 42.

(45) 2.4.. Review terhadap Rancangan Awal RKPD Tabel 2.4 Usulan Program Dan Kegiatan Dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2017 Provinsi Jawa Timur. No. Urusan/Program/Kegiatan. Lokasi. Indikator Kinerja. Target. Catatan. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 100 persen. 100 persen. Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Provinsi. Indeks kepuasan masyarakat/ aparatur terhadap pelayanan administrasi perkantoran dan kenyamanan kantor. 1. Pelaksanaan Administrasi Perkantoran. Provinsi. Persentase aparatur yang terfasilitasi dalam pelayanan administrasi perkantoran. II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Provinsi. 1. Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana. Provinsi. 2. Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana. Provinsi. III. Program Peningkatan Pemerintah Daerah. Provinsi. Kapasitas. Kelembagaan. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. Persentase sarana dan prasarana aparatur yang layak fungsi Persentase ketersediaan peralatan dan kelengkapan sarana penunjang operasional kantor Persentase peralatan dan kelengkapan prasarana yang terpelihara Persentase kelembagaan yang tepat fungsi. 100 persen. 100 Persen. 100 persen 100 Persen 43.

(46) No. Urusan/Program/Kegiatan. Lokasi. Indikator Kinerja. Target. Catatan. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Provinsi. 2. Fasilitasi Laboratorium Keuangan Daerah. Provinsi. IV. Program Penyusunan Pengendalian Dokumen Penyelenggaraan Pemerintah. 1. Penyusunan Dokumen Perencanaan. 2. Penyusunan Laporan Program dan Anggaran. V. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah. Hasil. dan. Pelaksanaan. Evaluasi. Provinsi. Provinsi Rencana. Provinsi. Provinsi. Persentase Sumber Daya Aparatur BPKAD yang terlatih dan terdidik dalam bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah Persentase kecukupan kebutuhan belanja operasional dan pemeliharaan sarana prasarana Persentase dokumen penyelenggaraan pemerintahan yang disusun tepat waktu Jumlah dokumen perencanaan program, kegiatan dan anggaran Jumlah dokumen laporan kinerja serta realisasi program, kegiatan dan anggaran Raperda tentang APBD, Perubahan APBD dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Rapergub tentang Penjabaran APBD, Perubahan APBD dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Jumlah sertifikat aset tetap tanah. Rencana Kerja (Renja) BPKAD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017. 100 Persen. 100 persen. 100 persen. 5 dokumen 7 dokumen. 3 perda. 3 pergub. 100 Sertifikat. 44.

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi yang valid berupa sederetan huruf alfabet mulai dari a sampai z, bisa berupa huruf kapital atau nonkapital, panjang huruf sama setiap sukunya, dalam sebuah suku

4.  Process Accountability, akuntabilitas atas proses, prosedur atau ukuran yang layak dalam melaksanakan tindakan- tindakan yang ditetapkan. 5.  Probity and Legal

Perlu mempertimbangkan saat tanam yang tepat untuk penanaman kempat komoditas yang ingin dikembangkan di lokasi kegiatan, dan sesuai dengan karakteristi musim

Sedangkan untuk misi sanitasi Kabupaten Batang atau yang lebih luas disebut sektor air minum dan penyehatan lingkungan merujuk pada misi ke 3 dan ke 4 dari misi Kabupaten dalam

Spesimen T42 Bare dan T42 Clad tidak mengalami intergranullar corrosion sesuai dengan standar pembuatan skin panel dan underside skin panel pada skin wing pesawat.

Hasil penelitian terdahulu yang dilaksanakan diPoli Klinik Kebidanan dan kandungan RSUP Fatmawati, mengenai Hubungan karakteristik ibu hamil trimester III dengan

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah melaksanakan tugas pokok penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pengelolaan keuangan dan Aset Daerah sesuai dengan Perda Nomor

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah melaksanakan tugas pokok penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pengelolaan keuangan dan Aset Daerah sesuai dengan