• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS MAKALAH MIKROBIOLOGI HEPATITIS Dosen Pengampu : Dr. Vidya Dewantari. Disusun oleh : PUTRI ARISETIA NINGSIH (P ) 1A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TUGAS MAKALAH MIKROBIOLOGI HEPATITIS Dosen Pengampu : Dr. Vidya Dewantari. Disusun oleh : PUTRI ARISETIA NINGSIH (P ) 1A"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MAKALAH MIKROBIOLOGI HEPATITIS

Dosen Pengampu : Dr. Vidya Dewantari

Disusun oleh :

PUTRI ARISETIA NINGSIH (P17420213022)

1A

DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO

(2)

BAB I PENDAHULUAN

Hepatitis adalah peradangan dari sel-sel liver yang meluas / menyebar , hepatitis virus merupakan jenis yang paling dominan. Luka pada organ liver dengan peradangan bisa berkembang setelah pembukaan untuk sejumlah farmakologi dan bahan kimia dari inhalasi, ingesti, atau pemberian obat secara parenteral (IV) . Toxin dan Drug induced Hepatitis merupakan hasil dari pembukaan atau terbukanya hepatotoxin, seperti : industri toxins, alkohol dan pengobatan yang digunakan dalam terapi medik. Hepatitis kemungkinan terjadi sebagai infeksi sekunder selama

perjalanan infeksi dengan virus-virus lainnya, seperti Cytomegalovirus, Virus Epstein-Barr, Virus Herpes simplex, Virus Varicella-zoster. Klien biasanya sembuh secara total dari hepatitis, tetapi kemungkinan mempunyai penyakit liver residu.

Penyakit Hepatitis merupakan penyakit cikal bakal dari kanker hati. Hepatitis dapat merusak fungsi organ hati dan kerja hati sebagai penetral racun dan sistem pencernaan makanan dalam tubuh yang mengurai sari-sari makanan untuk kemudian disebarkan ke seluruh organ tubuh yang sangat penting bagi manusia.

Hepatitis merupakan penyakit peradangan hati karena berbagai sebab. Penyebab tersebut adalah beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan dan kerusakan pada sel-sel dan fungsi organ hati. Hepatitis memiliki hubungan yang sangat erat dengan penyakit gangguan fungsi hati. Hepatitis banyak digunakan sebagai penyakit yang masuk ke semua jenis penyakit peradangan pada hati (liver). Banyak hal yang menyebabkan hepatitis itu dapat terjadi yang tidak hanya dikarenakan adanya infeksi virus dari suatu sumber tertentu. Penyebab hepatitis juga dapat berasal dari jenis obat-obatan tertentu, jenis makanan tertentu atau bahkan pada hubungan seksual yang salah satu dari pasangan memiliki penyakit hepatitis.

Penyakit hepatitis dapat menyerang siapa saja tak pandang usia. Hepatitis jugat dapat terjadi pada bayi, anak-anak, orang dewasa dan orang tua. Hepatitis yang juga banyak melanda pada bayi dari usia 0-12 bulan, pada anak-anak diperkirakan terjadi dari mulai usia 2- 15 tahun, orang dewasa 15-20 tahun dan orang tua diatas usia 40 tahun keatas.

Jenis-jenis hepatitis tergantung dari virus yang menyerang organ hati si

penderita. Selama ini hepatitis yang biasa kita kenal adalah Hepatitis A, B, C, D, E, F, dan G. Meskipun angka ke mematian hepatitis relatif lama, pada hepatitis virus akut bisa berakhir dengan kematian.

(3)

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Hepatitis

Penyakit Hepatitis adalah penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh berbagai penyebab. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat merusak fungsi hati sebagai penyaring racun yang masuk ke organ tubuh. Penyakit peradangan hati ini jika berada pada kondisi yang akut dapat berkembang menjadi kanker hati

dan sirosis hati(penyusutan hati). Kepadatan penduduk dan kurangnya kebersihan juga sanitasi yang baik mempermudah penyebaran penyakit ini. Selain itu sarana penularan virus Hepatitis dapat melalui makanan atau minuman, pemakaian jarum suntik secara bergantian, terlalu banyak mengkonsumsi alkohol dan obat, penularan yang berasal dari ibu kepada janin yang dikandungnya, hubungan seksual, dan tranfusi darah.

Hepatitis merupakan istilah untuk penyakit peradangan pada hati (liver). Peradangan terjadi karena adanya toxin yang berada pada liver. Penyakit ini dapat menyerang pada semua orang, tak terkecuali orang yang memiliki kekebalan tubuh yang sangat baik. Hepatitis ini bisa berakibat fatal apabila tidak ditanggulangi secara lanjut oleh si penderita. Hepatitis yang dialami penderita selama kurang dari 6 bulan disebut hepatitis akut, sedangkan hepatitis yang dialami lebih dari 6 bulan disebut hepatitis kronis.

2. Jenis – jenis Hepatitis dan Cara Penyebarannya a. Hepatitis A

Virus hepatitis A banyak terjadi melalui vecal oral. Hal ini terjadi akibat buruknya tingkat kebersihan pengguna, terutama di Negara-negara berkembang sering terjadi wabah ini yang penyebarannya melalui air dan makanan. Hepatitis ini merupakan jenis hepatitis yang tidak terlalu berbahaya karena jarnag menimbulkan kematian pada penderitanya.

b. Hepatitis B

Pada hepatitis ini penularannya tidak semudah pada hepatitis A karena hepatitis jenis ini ditularkan melalui darah atau produk darah yang sudah terinfeksi oleh penderita hepatitis B. Misal penularan melalui jarum suntik yang digunakan bersama-sama, atau melalui hubungan intim (heteroseksual maupun homoseksual). Hepatitis jenis ini biasanya menahun sehingga penyakit ini termasuk hepatitis kronis.

(4)

c. Hepatitis C

Dari banyak kejadian hepatitis jenis ini 80% ditularkan akibat transfusi darah dan bisa juga ditularkan melalui jarum suntik yang digunakan bersama-sama. Penyakit jenis ini jarang terjadi melalui hubungan seksual. Kebanyakan dari kejadian yang ada hepatitis jenis ini juga tidak bisa dilihat secara kasat mata, kita tidak bisa secara langsung penderita mengalami penyakit ini atau tidak karena tidak menampakkan gejala-gejalanya.

d. Hepatitis D

Hepatitis ini merupakan rekan-infeksi dari virus hepatitis B, sehingga virus pada hepatitis ini menyebabkan infeksi dari hepatitis B lebih ganas (berat). Virus hepatitis ini biasanya dimiliki oleh para pecandu narkoba.

e. Hepatitis E

Pada virus hepatitis ini wabahnya hamper mirip dengan hepatitis A, biasanya juga terjadi pada Negara-negara terbelakang.

f. Hepatitis F

Beberapa ilmuwan professional percaya hepatitis jenis ini merupakan mutasi dari virus hepatitis B. Jika hal ini terjadi maka resiko dan cara penularannya sama dengan hepatitis B.

g. Hepatitis G

Pertama dijelaskan awal tahun 1996 Hepatitis G adalah penyebab lain virus hepatitis potensial. Hepatitis G virus, telah diidentifikasi dan mungkin menyebar melalui darah dan kontak seksual.

Ada keraguan tentang apakah itu menyebabkan hepatitis atau hanya berhubungan dengan hepatitis, karena tidak muncul untuk mereplikasi terutama di hati. Hal ini sekarang diklasifikasikan sebagai GBV-C. Seringkali pasien dengan hepatitis G terinfeksi pada saat yang sama oleh virus hepatitis B atau C, atau keduanya.

IMUNOASSAY UNTUK PENYAKIT INFEKSI HEPATITIS

Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati yang memberikan lemah badan, mual ,kencing, seperti air the disusul dengan mata dan badan menjadi kuning. Tidak semua penyakit hepatitis mempunyai bentuk yang klasik seperti ini. Ada hepatitis yang tidak nyata (inapparent hepatitis), ada yang tanpa ikterik,ada bentuk yang

(5)

jiank(bening)dan ada yang ganas (fulminan). Hepatitis dapat disebabkan oleh virus (penyebab terbanyak), bakteri (salmonella typhy), obat-obatan racun(hepatotoksik)dan alcohol.

Kini telah dikenal beberapa virus penyebab peradangan hati yaitu : virus hepatitis A (VHA), Virus hepatitis B(VHB),virus hepatitis C(VHC,non A non B),virus hepatitis D(VHD),Virus hepatitis E(VHE)dan virus hepatitis G(VHG).

Hepatitis virus yang banyak dikenal oleh para klinisi adalah hepatitis A,B,dan C oleh karena itu akan dibahas lebih rinci dari aspek serologi.

1. Virus hepatitis A(VHA)

Hepatitis A merupakan penyakit hepatitis akut yang sering dijumpai pada beberapa usia muda. Penularan penyakit ini terjadi secara oral melalui makanan dan minuman yang tercemar(oral-faecal)

Penyakit ini umumnya member gejala klinis yang akut,dan jelas namun hamper semuanya akan sembuh tanpa bekas.

Struktur antigen Virus Hepatitis A

Virus hepatitis A merupakan virus RNA yang tergolong dalam virus picorna. Virus hepatitis A merupakan partikel dengan diameter 27 nm, berbentuk okosahedral dan tidak berbungkus. RNA dari virus ini diliputi oleh kapsid yang terdiri dari polipeptida virus : VPI sampai dengan VP4.

Dibawah mikroskop electron tampak “penuh”atau “kosong”. Lipid bukan merupakan komponen integral dari virus Hepatitis A yang stabil dengan pengelohan eter, asam dan panas (560C selama 30 menit).

Infektifitanya dapat dipertahankan selama bertahun-tahun pada suhu 200C. HAV mengandung 3 polipeptida utama dengan berat molekul 34.000,25.000 dan 23.000 sama seperti yang dimiliki oleh virus Entero.

Imunopatogenesis

Infeksi dari virus Hepatitis A terjadi secara oral-faecal dengan waktu inkubasi 2-6 minggu. Virus hepatitis A sudah dapat ditemukan dalam tinja penderita yang terinfeksi sejak masa inkubasi, dan baru menghilang pada minggu ketiga setelah sakit.

Dari mukosa usus virus tersebut masuk ke dalam sirkulasi darah ,namun stadium viremia ini hanya berlangsung selama kurun waktu yang amat pendek. Selanjutnya virus tersebut akan menginfeksi sel hepar,dan menyebabkan beberapa gejala klinis dari Hepatitis A.Hampir semua

(6)

penderita dengan Hepatitis A akan sembuh sempurna tanpa komplikasi yang berarti.

Masuknya virus Hepatitis ini kedalam tubuh penderita akan merangsang beberapa sel imunokompeten dari tubuh untuk membentuk antibody.

Antibody yang pertama dibuat ,dan amat patogmonik untuk Hepatitis A aialah lgM anti-HAV. Titer dari lgM anti-HAV akan terus meningkat, dan mencapai puncaknya satu minggu setelah timbulnya gejala penyakit, kemudian titer akan turun secara perlahan-lahan dan mencapai negative setelah minggu kedelapan ,dan diganti oleh lgG anti-HAV.

LgG anti-HAV mulai timbul setelah fase akut dari Hepatitis A lewat. Titernya umumnya meningkat dalam 3-6 bulan setelah infeksi, dan

mencapai puncaknya 1-2 bulan setelah timbulnya gejala penyakit. Antibody ini bertahan lama sampai bertahun-tahun, bahkan sampai seumur hidup.

Dari segi diagnostic adanya lgG anti-HAV tidak memegang peranan yang berartiuntuk menyatakan adanya penyakit yang akut, namun

mempunyai arti yang penting sebagai petunjuk timbulnya kekebalan. 2. Virus Hepatitis B

Hepatitis virus B merupakan radang hati yang disebabkan oleh infeksi dengan virus Hepatitis B(VHB atau HBV) , yaitu suatu virus hepadna. Marka serologic pertama ditemukan pada penduduk asli Australia oleh Blumberg dan kawan-kawan pada tahun 1965 dan disebut sebagai Australian antigen (Au Ag).

Pada tahun 1968, prince kemudian melaporkan adanya hepatitis B surface antigen (HBsAg) pada penderita serum hepatitis yang akhirnya dikenal sebagai virus hepatitis B yang identik dengan Australian antigen. Ada beberapa macam subtype HBsAg yaitu: adw ,ayw, adr dan ayz yang amat penting untuk epidemologi penyakit. Hepatitis B masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.

Perubahan serologi pada VHB di mulai dengan timbulnya HBsAg / H beAg / HBV-DNA dalam darah/serum yang sering mendahului peningkatan aktvitas transaminase, kemudian berturut-turut disusul dengan timbulnya lgM anti HBc dan anti HBs. Perubahan biokimiawi maupun serologic adanya infeksi VHB, umumnya akan kembali normal dalam 6 bulan. Dikatakan kronis bila perubahan biokimiawi dan serologic menetap >6 bulan.

(7)

Virus Hepatitis B (VHB) yang dikenal sebagai partikel Dane (diameter 42nm), termasuk dalam family Hepadana. Virus ini hanya dapat menimbulkan infeksi pada manusia dan Champanse saja.

Dalam darah individu yang terinfeksi dengan VHB terhadap partikel Dane dan dua buah partikel berbentuk lain, yang satu berbentuk tubular dan yang lain berbentuk bulat dengan diameter 22nm.

Partikel Dane terdiri beberapa bagian yang amsing-masing memiliki antigenitas tersendiri.

Bagian paling luar yang merupakan selubung dikenal

sebagai Hepatitis B surface antigen (HBaAg). Bagian sebelah dalamnya yang merupakan inti atau core dari virus mengandung hepatitis core antigen (HBcAg), dan Hepatitis Be antigen (HBeAg), partially double stranded DNA, DNApolimerase (DNA-p) dan suatu aktifitas polymerase.

Imunopatogenesis

Penularan VHB dapat terjadi melalui 2 pola,yaitu pola vertical dan pola horizontal. Pada pola vertival infeksi terjadi dari ibi hamil dengan HBsAg positif pada anak yang dilahirkannya pada saat persalinan (penularan perinatal).

Masuknya VHB kedalam tubuh anak biasanya terjadi melalui abrasi kulit bayi akibat trauma kehamilan atau dapat juga melalui air ketuban yang masuk dalam mulut anak.

Pada pola horizontal infeksi VHB dapat melalui luka dikulit atau selaput lender, misalnya melalui suntikan, trnsfusi darah, alat operasi ,tusuk jarum, pembuatan tattoo,tindik,luka pada selaput lender mulut, hidung, saluran pencernaan makanan bagian bawah ,mata atau genitalia (hubungan intim).

VHB dapat ditemukan pada beberapa cairan tubuh seperti saliva, ASI, cairan amnion, keringat,secret vagina dan air mata.

Setelah VHB masuk ke dalam tubuh penderita yang tidak memiliki kekebalan terhadap VHB, poly-human serum albumin receptor (PAR) yang terdapat pada permukaan HBsAg akan mengikat poly-human serum

albumin (poly HSA) yang disebut oleh hepatosit. Dalam tahap selanjutnya poly-HAS yang sudah diikat oleh PAR dari VHB dari suatu kutubnya akan diikat oleh PAR yang terdapat dipermukaan hepatosit pada kutubnya yang lain. Setelah itu VHB masuk ke dalam sitosol dari hepatosit.

(8)

Didalam sitosol dari hepatositt ,protein VHB yang diproduksi oleh sel hepatosit yang terinfeksi akan dipecah menjadi peptide yang akan diambil oleh reticulum endoplasma, yaitu tempat molekul MHC kelas 1 dibuat, dan mengikat serta mengangkut fragmen peptide tersebut ke permukaan hepatosit.

Bila ada limposit T CD8 yang lewat maka kompleks antigen-MHC kelas 1 akan dianggap oleh reseptor yang ada dipermukaan limposit CD8 dan menimbulkan signal pada sel limposit tersebut sehingga sel tersebut menjadi aktif, dan melepaskan sitokin yang dapat menghancurkan seluruh sel yang terinfeksi beserta isinya. Beberapa sel hepatosit yang rusak tersebut akan melepaskan enzimnya sehingga kadar SGOT,SGPT, bilirubin dan gamma-GT dalam serum meningkat.

Waktu inkubasi VHB terentang antara 6 minggu sampai 6 bulan. Bila seseorang individu mengalami infeksi VHB maka ada tiga

kemungkinan utama yang dapat terjadi, yaitu:

 Hepatitis akut (20% dengan gejala hepataitis akut yang nyata dan 80% berjalan subklinis)

 Hepatitis menahun

 Pengidap VHB sehat

HBsAg biasanya positif selama beberapa gejala klinis dari penyakit masih ada, dan baru menghilang beberapa minggu (1-12 minggu) kemudian HBsAg yang menetap lebih dari 6 bulan merupakan petunjuk dari infeksi HBV yang menahun atau penderita akan menjadi VHB (carrier) yang sehat.

Pada orang dewasa sekitar 10% akan menjadi pengidap

menahun,sebaiknya pada golongan anak,85-95% akan menjadi pengidap menahun. Dari pengidap VHB yang menahun, 67% akan berrkembang menjadi serosis hati,dan sebagian besar menjadi kanker hati.

3. Virus Hepatitis C(VHC)

Hepatitis C adalah hepatitis viral yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (vhc=hcv), dan tergolong dalam kelompok hepatitis non-A ,non-B(NANB). Hepatitis viral inoi sering terjadi setelah transfuse darah atau pemberian komponen darah sehingga pada masa yang lalu hepatitis C ini disebut sebagai post transfusion NANB hepatitis.

Dibeberapa daerah didapatkan hepatitis non-A non-B yang tidak mempunyai riwayat transfuse, dan disebut sebagai hepatitis sporadic

(9)

atauu acquired community. Dari penelitian selanjutnya ternyata 40-50% dari penderita hepatitis ini menunjukkan antibody anti-HCV yang positif.

Pada umunya hepatitis C member gejala klinis yang relative ringan bahkan sering tanpa gejala namun mempunyai kecenderungan untuk menjadi menahun atau serosis hati yang lebih besar bila dibandingkan dengan hepatitis viral yang lain.

Stuktur Antigen Virus Hepatitis C

Virus hepatitis C merupakan virus RNA dengan genom berantai tunggal, dengan polaritas positif, diameter 30-60nm, dan panjang sekitar 10kb. VCH merupakan virus yang peka terhadap pelarut organic seeperti kloroform, terbungkus oleh envelop lipid dan termasuk dalam family antara flavivirus dan pestivirus. Genom VHC terdiri dari sekitar 9413 nukleotida dan mengkode sekitar 3010 asam amino.

Menurut beberapa peneliti terdapat enam genotip strain VHC. Di Indonesia genotip yang sering dijumpai adalah subtype 1b, dan subtype 1 baru yang tidak didapatkan di Negara lain. Genotipe VHC yang sering dijumpai di Surabaya adalah subtype 1b, subtype 1 baru, 2a dan subtype baru dari tipe 3.

Genom VHC terdiri dari 3 bagian utama sebagai berikut :

1. Region non-coding ,terdiri dari 340 nukleotida dan belum banyak diketahui funggsinya,

2. Region structural, terdiri dari region nukleokapsid atau core (c), dan region envelope(surface=s),dan

3. Region non structural (NS), terdiri dari NS 1-NS5 dan sebagian fungsi NS 2-NS5 tiddak diketahui.

Imunopatogenesis

Masa inkubasi dari Hepatitis C berkisar antara 2-20 minggu dengan puncaknya antara 6-12 minggu dan rerata sekitar 7-8 minggu.

Respon imun yang terjadi setel;ah masuknya VHC kedalam hepatosit, sama dengan respons imun penyakit yang lain, yaitu respons imun terhadap jasad renik intraseluler dalam sitosol dari sel yang terinfeksi. Antigen dari virus yang dibuat di dalam sitosol hepatosit akan merangsang MHC kelas 1 untuk membuat polipeptida yang mengangkut antigen tersebut ke permukaan sel untukdiikat oleh reseptor ddari limposit T CD8 sehingga sel ini teraktivasi.

(10)

Limposit TCD8 yang teraktivitas tersebut akan mengeluarkan sitokin yang menghancurkan sel hepar, dan virus yang berada didepannya. Akibatnya akan terjadi peningkatan kadar ALT dalam serum penderita yang sering kali disertai oleh viremia. Beberapa menduga bahwa VHC dapat merusak sel hati secara lansung (directly cytopathic) sebab ada kaitan antara beratnya kerusakan sel hati dengan banyaknya virus.

Pola fluktuasi ALT serum pada hepatitis C khas periode peningkatan ALT di selingi oleh periode ALT yang normal atau mendekati normal. VHC atau beberapa bagian virus yang berada ekstraseluler dapat ditangkap oleh beberapa reseptor pada permukaan limfosit B, dimasukan kedalam vokuol, dan diproses, lalu dipaparkan pada permukaan limfosit B dan ditangkap oleh reseptor limfosit T CD4 Th2. Sel CD4 Th2 yang teraktivitasi akan mengalami transformasi blas menjadi sel plasma yang mensekresi antibody spesifik terhadap antigen VHC. Serenkonversi sel plasma yang mensekresi antibody spesifik terhadap antigen VHC. Serekonversi biasanya terjadi 11-12 minggu setelah infeksi, behkan dengan uji anti-HCV generasi II, antibody tersebut dapat dilacak 7-8 minggu setelah infeksi. Namun pada beberapa kasus, antibody tersebut baru timbul setelah infeksi berjalan setelah 6-12 bulan.

Antibody pertama yang biasa timbul adalah antibody terhadap core, dan biasanya dapat dilacak sesaat sebelum atau bersamaan dengan

peningkatan ALT serum.

Antibody terhadap NS 3 biasanya timbul bersamaan atau sesaat setelah antibodi terhadap protein core, namun kadang kala (anti-C33c) dapat juga timbul sebelum anti-core, dapatdideteks.

Anti –C 100-3 (NS4) baru timbul 10-15 minggu setelah peninghktan ALT. Hepatitis Cdikatakan menjadi menahun bila kenaikan kadar ALT serum dan anti-HCV positif terjadi lebih dari 6 bulan atau 1 tahun’

Factor yang berperan dalam perubahan hepatitis C akut menuju menahun yaitu tingginya kadar ALT, sifat polifaksin, usia lanjut dan gangguan imunologis.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Handojo, Indo. 2004. Imunoassay Terapan Pada Beberapa Penyakit Infeksi. Surabaya: Airlangga University Press.

Hardjoeno. 2007. Interpretasi Hasil Tes Laboratorium Diaggnostik. Cet 5. Makassar : Hasanuddin University Press.

http://setiah3121.wordpress.com/2013/05/15/pengertian-hepatitis-jenis-jenis-cara-penyebaran-dan-cara-pencegahannya/

http://www.tipssehatku.com/2013/09/penyakit-hepatitis-dan-tips-pencegahan.html http://ahmadihwan.blogspot.com/

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa responden yang peneliti temui memang setuju jika Elna Cake & Bakery memiliki kualitas kesesuaian dimana menjadikan produk tersebut mencapai

kebut butuha uhan n tra transp nspor or pa pasie sien n dan memastikan pasien mendapat  dan memastikan pasien mendapat transportasi aman. Tergantung dari kebijakan RS dan

Pengujian lumpur yang dilakukan di laboratorium yaitu adalah untuk mengetahui kecocokan dari base oil tersebut terhadap aditif-aditif yang digunakan untuk OBM, dimana hasil

Dari definisi strategi yang dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi ialah : proses dimana untuk mencapai suatu tujuan dan berorientasi pada

Keterlaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbasis pendekatan saintifik pada materi laju reaksi sudah terlaksana dengan sangat baik dan

Hasil uji statistik Spearman diperoleh p-value 0,000 < 0,05 sehingga dapat di katakan ada hubungan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan

Direktorat Binmas Polda Jawa Barat adalah unsur pembantu Pimpinan dan Direktorat Binmas Polda Jawa Barat adalah unsur pembantu Pimpinan dan pelaksana staf

Hukum Gauss memberikan kemudahan dalam mencari E atau D untuk Hukum Gauss memberikan kemudahan dalam mencari E atau D untuk distribusi muatan yang simetris