• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. individu demi mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Lefudin (2014:3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. individu demi mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Lefudin (2014:3)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Belajar pada hakikatnya adalah proses suatu kegiatan yang mengakibatkan perubahan tingkah laku seseorang yang dilakukan karena adanya interaksi setiap individu demi mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Lefudin (2014:3) perubahan perilaku dalam proses belajar adalah akibat dari interaksi dengan lingkungan. Interaksi ini biasanya berlangsung secara disengaja. Ada tiga hal yang mendasari seseorang melakukan proses belajar yaitu karena adanya kesiapan, motivasi dan tujuan yang ingin dicapai. Dengan adanya tiga hal yang mendasari seseorang melakukan proses belajar tersebut tak luput dari cara guru untuk melakukan proses mengajar yang dapat membangkitkan semangat belajar siswa.

Proses mengajar adalah suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan pesan dari narasumber pesan baik melalui guru ataupun melalui media. Menurut Aunurrahman (2016:34) mengajar dapat diartikan sebagai suatu keadaan atau suatu aktivitas untuk menciptakan suatu situasi yang mampu mendorong siswa untuk belajar. Hal tersebut juga dijelaskan oleh Aqib (2013:2) tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi dari pada memberi informasi. Lebih lanjut Aqib (2013:50) mengatakan bahwa sumber belajar dapat berupa pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan.

(2)

Media pembelajaran merupakan suatu alat bantu pembelajaran yang berfungsi untuk memudahkan guru dalam menyampaikan pesan atau informasi terkait pembelajaran di kelas. Berdasarkan pengertian tersebut, media pembelajaran menurut Asyhar (2012:8) merupakan segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar yang efektif dan efisien. Agar terciptanya proses belajar yang kondusif maka dibutuhkan media pembelajaran kontekstual.

Menurut Aqib (2013:4) pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata. Dengan adanya pembelajaran kontekstual siswa diharapkan dapat menerapkan apa yang diajarkan oleh guru dapat di aplikasikan ke kehidupan sehari-hari. Kini pembelajaran kontekstual tidak lagi terjun langsung ke lapangan untuk mengamati objek yang akan dipelajari. Untuk menghemat waktu pembelajaran kontekstual ini sudah bisa diterapkan dalam kelas dengan bantuan media berupa gantungan kunci.

Media gantungan kunci yang digunakan yaitu bentuk awetan kering makhluk hidup yang diawetkan dalam cairan resin yang akan membeku sehingga tidak akan rusak dalam waktu yang lama. Media gantungan kunci akan mempermudah siswa dalam memahami suatu materi. Proses pembelajarannya akan berlangsung secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa yang mengamati langsung objek yang sedang dipelajari didalam kelas, dengan adanya media ini guru bukan sekedar transfer pengetahuan dengan mendikte ke siswa akan tetapi siswa juga turut mengamatinya dengan jelas. Kemudian pada pembelajaran

(3)

kontekstual dalam bentuk media gantungan kunci ini dapat mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan di dunia nyata. Media pembelajaran konteksual dapat menimbulkan ketertarikan belajar siswa untuk mempelajari materi tersebut.

Materi yang akan peneliti gunakan untuk membuat media gantungan kunci tersebut adalah materi insekta. Materi insekta merupakan bagian dari materi Animalia yang jumlah materinya sangat banyak sehingga guru harus merangkum pelajaran tersebut sesuai jam pelajaran dengan menggunakan media cetak seperti buku. Hal ini dikarenakan banyaknya materi pada materi animalia khususnya insekta membutuhkan penjelasan yang lebih mendetail tentang materi insekta. Materi insekta meliputi klasifikasi, morfologi, anatomi, fisiologi, peranan serta penyebaran insekta tersebut. Materi insekta jika dipelajari hanya dengan menggunakan buku cetak saja siswa akan merasa bosan dan tidak memahami materi tersebut. Hasil dari pengisian angket di SMA PGRI 2 Kota Jambi kelas X IPA bahwa sebagian siswa menyukai materi insekta dan mengalami kesulitan dalam memahami materi insekta tersebut. Hal ini dikarenakan tidak adanya inovasi media yang menarik sebagai penunjang materi insekta, kemudian sebagian siswa yang lainnya tidak menyukai materi insekta dikarenakan materi tersebut terasa sulit untuk dipahami, banyaknya media yang digunakan hanya berupa buku cetak dan media Microsoft Power Point.

Untuk mempermudah proses interaksi antara guru dan siswa serta interaksi siswa dengan lingkungannya maka diperlukannya pengembangan media pembelajaran sederhana berupa gantungan kunci insekta dalam pembelajaran. Banyaknya pengembangan media selain media pembelajaran berupa gantungan

(4)

kunci misalnya aplikasi pembelajaran interaktif, komik, dan sebagainya sehingga belum adanya pengembangan media pembelajaran berupa gantungan kunci yang memperkenalkan insekta secara nyata. Berdasarkan hasil pengisian angket pada salah satu guru biologi SMA PGRI 2 Kota Jambi kelas X bahwa guru masih menggunakan metode yang monoton di kelas serta minimnya media yang digunakan pada saat mengajar sehingga mengakibatkan siswa menjadi bosan di kelas. Pada umumnya guru harus membangkitkan semangat belajar siswa, agar tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran berupa gantungan kunci kontekstual siswa diharapkan dapat berperan aktif, mandiri dan kreatif dalam pembelajaran. Sejalan dengan Kustijono (2011:21) strategi pembelajaran SCL (Student Cenetered Learning) yang menempatkan siswa sebagai subjek aktif dan mandiri dengan kondisi psikologik sebagai adult learner, bertanggung jawab atas pembelajaran, di sisi lain guru beralih fungsi dari pengajar menjadi mitra pembelajaran maupun sebagai fasilitator. Untuk itulah media pembelajaran berupa bioplastik dijadikan alternatif belajar aktif siswa di kelas untuk menciptakan suasana belajar yang berfokus kepada siswa.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Yuanawati, dkk (2017:6) dan Sari, dkk (2018:34) merupakan penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukann oleh penulis. Kesamaan dari penelitian ini dengan penelitian yang sebelumnya adalah dengan menggunakan teknik bioplastik dalam pengawetan specimen. Kemudian ada hal yang membedakan dari penelitian sebelumnya ialah pengemasan spesimen yang menarik berupa spesimen yang digunakan merupakan spesimen serangga asli yang beraneka ragam yang dilengkapi dengan klasifikasi dan nama spesies. Selain itu yang membedakan dari penelitian sebelumnya

(5)

terdapat pada desainnya. Desain yang dibuat oleh penulis menggunakan desain yang praktis dan ringan sehingga dapat dibawa kemana saja serta dilengkapi dengan gantungan kunci. Gantungan kunci serangga ini dapat membangkitkan jiwa entrepreneurship pada siswa. Selain dapat difungsikan sebagai media pembelajaran, gantungan kunci insekta dapat dijadikan aksesoris yang cantik.

Adapun alasan peneliti membuat media pembelajaran menggunakan teknik bioplastik dikarenakan awetan serangga yang dibuat tidak mudah rusak, tidak menimbulkan bau yang kurang sedap serta praktis dalam penggunaannya agar siswa tidak harus mengamati serangga diluar ruangan untuk proses pembelajaran secara nyata.

Dari berbagai permasalahan tersebut perlunya membuat suatu inovasi media pembelajaran yang menarik yang dapat digunakan untuk siswa dan masyarakat luas. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian mengenai “Pengembangan Media Pembelelajaran Berupa Gantungan Kunci Kontekstual Materi Insekta untuk kelas X SMA”

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran berupa gantungan kunci materi insekta untuk siswa kelas X SMA ?

2. Bagaimana kelayakan atau kualitas media pembelajaran berupa gantungan kunci materi insekta untuk siswa kelas X SMA?

3. Bagaimana persepsi guru dan persepsi siswa terhadap media pembelajaran berupa gantungan kunci materi insekta untuk siswa kelas X

(6)

1.3 Tujuan Pengembangan

Tujuan umum pengembangan ini yaitu :

1. Mengembangkan media pembelajaran kontekstual berupa gantungan kunci materi insekta untuk siswa kelas X SMA.

2. Mengetahui kelayakan dan kualitas media pembelajaran kontekstual berupa gantungan kunci materi insekta untuk siswa kelas X SMA.

3. Mengetahui persepsi guru dan persepsi siswa terhadap media pembelajaran kontekstual berupa gantungan kunci materi insekta untuk siswa kelas X SMA.

1.4 Spesifikasi Pengembangan

Spesifikasi produk yang dikembangkan adalah :

1. Produk yang dikembangkan merupakan media langsung, yaitu objek sebenarnya (real object) yang dibawa langsung ke dalam kelas agar siswa dapat memahami materi insekta secara langsung.

2. Produk ini menyajikan materi yang berupa klasifikasi serta bentuk nyata insekta yang digunakan dalam media pembelajaran tersebut.

3. Produk ini dikemas dengan tampilan yang menarik, selain untuk bahan ajar, produk ini juga dapat dipasarkan untuk berwirausaha.

4. Produk ini berupa gantungan kunci yang dilengkapi dengan lengkap nama spesies, klasifikasi, peranan, habitat yang dilihat sehari-hari.

(7)

1.5 Pentingnya Pengembangan

Pengembangan media pembelajaran berupa gantungan kunci Kontekstual materi Insekta ini diharapkan memberikan manfaat, yakni:

1. Untuk membantu siswa agar lebih aktif belajar di kelas dalam memahami materi biologi insekta serta dapat menambah pengetahuan yang luas pada materi insekta sehingga mendapatkan hasil belajar yang baik.

2. Untuk menambah wawasan siswa dalam mengetahui macam-macam spesies insekta, klasifikasi, morfologi, anatomi, fisiologi dan penyebarannya.

3. Membantu dan memudahkan guru dalam menyampaikan materi insekta melalui media pembelajaran berupa bioplastik kontekstual.

4. Meningkatkan motivasi siswa menjadi wirausaha sejak dini belajar kreatif dan mandiri melalui langkah-langkah pembuatan aksesoris dalam buku saku.

1.6 Asumsi dan Keterbatasan Penelitian

Media pembelajaran kontekstual berupa gantungan kunci materi insekta ini dikembangkan berdasarkan beberapa asumsi yaitu:

1. Jika di tinjau berdasarkan fungsinya media pembelajaran ini memiliki fungsi untuk mempermudah pemahaman tentang suatu materi pembelajaran. Dengan melihat, meraba, menggunakan alat peraba tingkat keabstrakan suatu materi bisa dikurangi sehingga lebih mudah di pahami oleh peserta didik (Asyhar, 2010:12).

2. Media pembelajaran yang dikembangkan merupakan media pembelajaran berupa gantungan kunci kontekstual yang menggunakan insekta yang telah di

(8)

awetkan Menurut Aqib (2013:4) Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata. Sejalan dengan Sardiman (2014:222) pendekatan konsekstual atau dikenal dengan sebutan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep pembelajaran yang membantu guru untuk mengaitkan anara materi ajar dengan situasi dunia nyata siswa, yang mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dipelajari degan penerapannya dalam kehidupan para siswa.

Batasan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Insekta yang diawetkan hanya 5 ordo saja yaitu ordo Coleoptera, Hemiptera, Orthoptera, Hymenoptera dan ordo Diptera.

2. Insekta yang diawetkan terdiri dari Epilachna admirabilis, Coccinella transversalis, Dysdercus cingulatus, Chalcosoma atlas, Nezara viridula, Gryllus assimilis, Xylocopa virginica, Apis andreniformis, Sarcophaga barcaea dan Rhynchoporus bilineatus.

3. Insekta yang digunakan dalam media merupakan insekta yang hidup terdapat di sekitar wilayah sekolah SMA PGRI 2 Kota Jambi.

1.7 Defenisi Istilah

Agar tidak terjadi kesalahan persepsi mengenai konsep dalam penelitian ini, maka perlu dideskripsikan beberapa istilah sebagi berikut :

1. Media pembelajaran merupakan pembawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan pembelajaran atau mengandung maksud-maksud pembelajaran.

(9)

2. Gantungan kunci adalah sebuah gantungan kecil yang digunakan untuk mengaitkan rantai kecil dengan menghubungkan kelubang benda yang digantung.

3. Pembelajaran kontekstual merupakan suatu konsep belajar yang membantu guru menghubungkan isi mata pelajaran dengan situasi nyata siswa dan memotivasi siswa untuk membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur yang sebesar-besarnya penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul

Sarana untuk mencapai tujuan pembangunan yang demikian adalah reformasi radikal struktur politik dan ekonomi domestik oleh kelompok yang tertindas, dalam arti

“Basis data adalah suatu data yang terhubung ( interrelated data ) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu

Penelitian ini bertujuan meningkatkan penguasaan mahasiswa akan sintaks-sintaks bahasa pemrograman yang dikemas dalam bentuk perangkat lunak games yang menarik,

Dari hasil wawancara para santri putra dan putri pondok pesantren Kyai Gading, diketahui bahwa para santri rata- rata dalam melaksanakan shalat tahajud,

Pengiriman data pasien ataupun informasi yang berhubungan dengan rumah sakit dapat langsung dari komputer ke komputer yang terdapat di setiap ruangan dengan menggunakan jaringan

Dari kurva kelarutan Gambar 2 dan 3, perpotongan antara kurva dengan sumbu Y atau intersep menunjukkan konsentrasi fenobarbital bebas dalam larutan dan harga slope

Tabel 4.8.. Dari hasil analisis diperoleh thitung < ttabel maka H0 diterima, hal ini berlaku untuk kelompok kontrol sehingga dapat disimpulkan kelompok tersebut belum