• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSIDING. SEMINAR NASIONAL POKIANAS TOI XLll. ,il llllilt lll$l

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROSIDING. SEMINAR NASIONAL POKIANAS TOI XLll. ,il llllilt lll$l"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

978-602-',t7758-2-A

VOLUME

ll

Februari 2013

POIilANAS

iw

PROSIDING

SEMINAR

NASIONAL

POKIANAS

TOI XLll

"Penggolion,

Peleslorion,

Pemonfooton, don

Pengembqngon

Tumbuhqn

Obol lndonesiq unluk

Peningkolqn

Keseholqn

Mosyorokol

"

Dolqm Rongko

Dles

Notolis

UNJANI

Ke-22

Podo

Tonggol

20

Mei

2012

I

u

rusan

Farsrasi

FM

IPA

lalmju'e,nsi

Ga,s

f ,e

n

d

e

ral,

Ac

h

rn:ad

Yani

C i

mah

i

I SBN 978-602-177 St-2-O

,il|llllilt|lll$l

(2)

F*KJAT{AS

SEMINAR NASIONAL POKJANAS TOI

XLII

Penggalian, Pelestaraian, Pemanfaatan dan Pengembangan

Tumbuhan

Obat

lndonesia

Untuk

Peningkatan

Kesehatan

Masyarakat.

VOLUME

II

KETUA

TIM

PEI{YUNTING:

Prof.

Dr.

Sukrasno

(ITB)

Diterbitkan

oleh: Jurusan Farmasi Fakultas

MIPA

(3)

SEMINAR NASIONAL POKJANAS TOI

XLII

Penggalian, Pelestaraian, Pemanfaatan

dan

Pengembangan

Tumbuhan obat

Indonesia

Untuk

Peningkatan

Kesehatan

Masyarakat.

TIM

PENYUNTING:

l.

Prof.

Dr.

Sukrasno

(ITB)

2.Prof.

Dr.

Elin Yulinah

(lTB)

3. Prof. Dr. Andreanus Soemardji, M.S.

(iTB)

4.Dr.

Moelyono

M.W,

M.S.

(UNPAD)

5.

Dr.

Sophie Damayanti,

M.Si. (ITB)

6.

Dr. Afifah

B. Sutjiatmo, M.S.

(UNJANI)

7.Dr.

Sal.u Putu

Yuni

Paryati, drh.,

M.Si. (UNJANI)

8.

ir.

Nunuk

M.

Januwati, M.S.(IPB)

Hak Cipta

02010

Hak cipta

dilindungi

undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahan sebagian

atau

seluruh

isi

buku

dalam bentuk

apapun,

baik

secara

elektronik

maupun mekanis.

termasuk

memfotokopi,

merekam

atau

dengan sistem penyimpanan

lainnya tanpa izin

tertulis dari Penulis. Penerbit:

Jurusan Farmasi

FMIPA UNJANI

Jl. Terusan Jenderal Sudirrnan PO

Box

148 Cimahi Telp. (022) 663 I

s8l

Fax. (022) 6631s81

Volume

II

Cetakan: Pefiama (2013)

JIL.

E}

Perpustakaan

Nasional: Katalog dalam

Terbitan

ISSN

t?s*Lile*1,775S-e*[

(

illl

llillffilfiil

llIiltillilt

e117860211177582011

(4)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL

POK.IANAS

TOI

XLII

TE}IA

SEMINAR

Penggalian, Pelestaraian, Pemanfaatan

dan

Pengembangan

Tumbuhan

Ohat

Indonesia

Untuk

Peningkatan

Kesehatan

Masyarakat.

TL-JUAN

SEMINAR NASIONAL

Tu-iuan diselenggarakannya

Seminar

Nasional POK.IANAS

TOi

XLII

adalah

untuk meningkatkan

kualitas tumbuhan obat

agar dapat dimanfaatkan sesuai dengan standar

mulai

dari

hulu

sampai ke

hilir,

serta memasyarakatkan penggunaan Jamu dengan standar

.San kualitas yang lebih baik.

lll Srurnmsr \asional POKJANAS TOI XLII

(5)

PENETAPAN KADAR

ToKoFERoL

MINYAK

BUAH MERAH

(panctanus

conoicleus

LAM.)

SECARA

in

Vitra

DAN

1n

VivoPADA TIKUS YANG DIBERI

BEBAN

AKTIVITAS FISIK

MAKSIMAL

Ni

Macle

Dwi

Sandhiutamil,

Ngatidjan2,

Erna

Kristin2

I

Fukrhu, Farmasi, Universitas parrcasila

2

Bagian Farntakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada Email: dwi_sandh iutami@yahoo.com

ABSTRAK

Latar

Belakang: Tubuh

secara

alami

dapat mengatasi peningkatan

radikal

bebas tetapi pada kondisi teftentu seperti pada latihan

fisik

yang

relatif

berat, antioksidan endogen tidak

mencukupi,

sehingga

tubuh

memerlukan

antioksidan

dari luar.

Pemanfaatan senyawa

antioksidan

eksogen secara

efektif

sangat

diperlukan

untuk

mencegah

terjadinya

stres

oksidatif

yang berakibat pada kerusakan

sel.

Kandungan

tokoferol

dalam

minyak

buah merah

tinggi

dan diduga

memiliki

aktivitas

biologi

sebagai antioksidan.

Tokoferol

efektif

mencegah terjadinya peroksidasi

lipid

dan pembentukan radikal bebas.

Tujuan:

Penelitian

ini

bertujuan

untuk menguji

kandungan

tokoferol

serta mengkaji pengaruh

minyak

buah

merah terhadap kadar

tokoferol

dalam darah pada pemberian

aktifitas

fisik

maksimal.

Metode:

Kadar

tokoferol

dalam minyak buah merah

in vitro

diukur

dengan metode Abe dan

Katsui

secara

lluorometri.

Uji

aktivitas antioksidan secara

in

vivo

dilakukan dengan menggunakan 24 ekor tikus putih galur Wistar jantan dengan

pre

- post

test

control grottp

design. Tikus dibagi dalam 4 kelompok. Pada kelompok

i

sebagai kelompok kontrol diberi

akuades dan tiga kelompok pelakuan yang masing-masing diberi rninyak buah merah dosis

0.15

ml/kgBB;

0,3

mlikgBB;

0,6

ml/kgBB

selama

i0

hari.

Sebelum pemberian minyak

buah merah, dilakukan pengukuran kadar

tokoferol

pada semua kelompok. Pada

hari

ke-10, keernpat

kelompok diberikan

beban

aktivitas

fisik

maksimal

yaitu

dibuat

berenang sampai kelelahan berupa harnpir tenggelam dan segera dilakukan pengambilan clarah untuk

mengukur kadar tokof-erol dalam darah.

Hasil:

Pada

uji

in

vitro,

kandungan tokoferol pada

minyak buah merah adalah 447 p"glml. Pada

uji

in ttivo dengan dosis 0,15 mI,4<gBB,

kidar

tokoferol

rneningkat 15,46yo. Pada dosis 0.3

m/kgBB,

kadar tokoferol meningkat 22,1go

dan pada dosis 0,6

rnl/kgBB,

kadar tokof-erol meningkat 5A,600A.

Simpulan:

Kandungan

tokofbrol

pada

minyak

buah nierah adalah

447

p,glml.

In

vivo

pada

tikus,

ketiga

dosis

minyak buah rnerah dapat meningkatkan kadar tokoferol dalam darah.

Kata

kunci: Minyak

buah merah, antioksidan, tokoferol, latihan f-isik

PENDAHULI}AN

Eksplorasi senyawa antioksidan dari bahan alam

kini

banyak dilakukan. Menurut

Supriadi

(2001),

kecenderungan rnasyarakat

dunia

untuk

kernbali

ke

alam,

yang

ditunjukkan oleh data bahwa sekitar 80% penduduk dunia memanfaatkan obat tradisional

yang

bahan bakunya berasal

dari

tumbuhan, merupakan peluang besar

bagi

Indonesia

untuk mengembangkan tumbuhan obat.

Salah satu tanaman obat yang cukup menarik perhatian dan banyak

diteliti

sejak

akhir

2004 adalah buah merah (Pandanus conoidetts Lam.). Buah merah memang masih

(6)

asing bagi sebagian masyarakat. Namun bagi masyarakat Papua, terutama yang

tinggal

;

daerah pedalaman, tanaman

ini

sudah lama dirnanfaatkan terutama sebagai sumber pangerl

Masyarakat pedalaman

yang

mengkonsumsi

minyak buah

merah

jarang

ditemuhsn

mengidap penyakit degeneratif seperli kanker, hipertensi, dan diabetes. Bahkan

dari

*dara

statistik setempat, mereka

memiliki

angka harapan hidup cukup tinggi2.

Penelitian kandungan senyawa

aktif

dalam

rninyak

buah merah

yang

berkha-siai obat telah dilakukan dan pada awalnya ditujukan untuk menggungkap kandungan

gizinl":-Minyak

buah merah mengandung zat-zat

gizi

bermanfaat atau senyawa

aktif

dalam kadar

tinggi,

diantaranya betakaroten,

tokoferol,

sefia

asam

lemak seperli

asam

oleat.

avirn

linoleat,

asam

linolenat, dan

asam dekanoat. Kandllngan

tokoferol

dalam

minyak

buatr merah

tinggi

dan

memiliki

aktivitas

biologi

sebagai antioksidan2.

Tokoferol efektif

mencegah terjadinya peroksidasi

lipid

dan pembentukan radikal

bebas

lainnya. Dalam

banyak penelitian aktivitas

tokoferol

sebagai antioksidan di1'auni

kemampuannya

untuk

mencegah penyakit-penyakit

kronik

seperti

penl.akit

kardiovaskular,

atherosklerosis,

dan

kanker.

Data

epidemiologi menunjukkan bahsa

masukan

tokoferol

atau

vitamin

E

dosis

tinggi,

berhubungan dengan penurunan

risiko

penyakit kardiovaskular.

Vitamin

E atau tokofbrol berperan spesifik sebagai antioksidanr.

Tubuh

mempunyai sistem

pertahanan terhadap

radikal

bebas

yaitu

komponen

antioksidan endogen seperti superoxide dismutase

(SOD), glulation

peroksidase

(GPX)-clan katalase yang dapat menghilangkan

radikal

bebas secara enzimatik dan antioksidan

eksogen yang besamya tergantung pada masukan diet. Meskipun tubuh secara alami dapat

mengatasi peningkatan radikal bebas tetapi pada kondisi tertentu seperti pada

latihan

fisik

yang

relatif

berat,

antioksidan endogen

tidak

mencukupi,

sehingga

tubuh

memerlukan antioksidan dari luara.

Peningkatan kecepatan metabolisme

pada

latihan

llsik

akan

meningkatkan

konsumsi oksigen pada otot,

jantung,

dan organ lainnya.5

Menurut

Metin et al.

(2002). pada latihan

fisik

konsumsi oksigen tubuh akan meningkat 10 sampai dengan

l5 kali

lebih

tinggi

dibanding

waktu

istirahat.

Meningkatnya

konsumsi oksigen selama

latihan

fisik

yang intensif, dapat meningkatkan produksi radikal bebasa. Radikal bebas yang diproduksi

pada

latihan

fisik

dapat

melebihi

kapasitas pertahanan antioksidan

sehingga mengakibatkan stres oksidatif 7.

Pemanfaatan senyawa antioksidan eksogen secara

efektif

sangat diperlukan untuk

mencegah

terjadinya

stres

oksidatif

yang berakibat pada kerusakan sel.

Zat

antioksidan

yang

banyak

dikenal

adalah

vitamin

A,

C,

E,

flavonoid, dan

lain-lain8.

Secara teori

(7)

keuntungan penggunaan suplemen antioksidan untuk meredam radikal bebas oksigen telah

ditunjukkan secara luas e.

Dari

uraian

di

atas diduga bahwa rninyak buah merah yang mengandung tokoferol

sebagai antioksidan, dapat mencegah dampak

buruk

peroksidasi

lipid

yang

timbul

pada

pemberian beban

aktivitas

flsik

maksimal

yang

ditunjukkan

dengan perubahan kadar

tokoferol dalam darah.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian

ini

merupakan

penelitian

eksperimental

laboratoris

murni.

Kadar

tokoferol

dalam

minyak buah merah

diukur

dengan metode

Abe

dan

Katsui'o r".uru

fluorometri. Sedangkan

uji

aktivitas antioksidan minyak buah merah dengan melihat kadar

tokoferol

dalam plasma secara

in vivo

dilakukan dengan

pre

test-

post

test

control group

clesign dengan tiga kelompok eksperimen dan satu kelompok

kontrolll.

l.Bahan

utama

Bahan yang digunakan adalah minyak buah merah yang diperoleh dari Drs.

I

Made Budi,

dosen Fakultas

MIPA,

Universitas Cendrawasih,

irian

Jaya. Bagian buah yang digunakan adalah daging buah merah yang diolah menjadi minyak buah merah.

2.Baban

penunjang

Etanol, akuades, EDTA, heksan, dan

dl-u-

tochopherol. 3. Subyek

penelitian in vivo

Penelitian

ini

menggunakan tikus putih galur Wistar jantan sebagai subyek penelitian yang

didapat dari Laboratorium Farmakologi dan

Toksikologi,

Fakultas Kedokteran Universitas

Gadjah

Mada

dalam

kondisi yang terkontlol.

Penelitian

stres oksidatif

dengan

menggunakan

model

binatang mempunyai keuntungan

dari sisi

teknis,

yaitu

prosedur

pengukuran parameter stres oksidatif yang dipakai bisa lebih invasifl2.

Alat

Penelitian

Alat

yang digunakan adalah timbangan untuk

tikus,

bak

untuk aktivitas

berenang, sonde

untuk mernasukkan bahan

uji,

mikrohaematokrit, alat gelas dan alat laboratorium standar antara lain: timbangan elektronrk, vortex mixer, magnetic

slirer,

mikropipet

dari berbagai

macam ukuran, sentrifuge, water bath, spektrotbtometer

UV-VIS

(Spektronik 20-Genesys)

dan spektrofluorometer Shimadzeu RF 510.

1.

Jalannya Penelitian

a. Pengukuran kadar tokoferol dalam minyak buah merah secara in

vitro

(8)

Kadar tokof-erol dalam minyak buah merah diukur dengan metode Abe dan

Katsui

't'r".r.u

fluorornetd.

Seratus

mikroliter

minyak buah merah ditambah 500

pl

aquabidest dan 500 pl

etanol, dicampur dengan menggunakan vortex. Setelah

ittr

ditambah2,5

ml

hexane, kocok kuat-kuat

lalu

sentrifuge 3000x

g

selama kurang

lebih

7 menit. Supernatan dibaca dengan spektrotluorometer pada eksitasi2g5 nm dan emisi 320 nm.

b. Penguiian aktivitas antioksidan secara in vivo

Sampel darah

diambil

dari

seluruh

subyek

penelitian,

yaitu tikus putih galur

Wistar sebelum

diberi

perlakuan dari medial

canthus

sinus

orbitalis

+

sebanyak

2

ml.

Darah

disentrifuse untuk mendapatkan plasma dan dilakukan pengukuran kadar

tokofbrol

pada

plasma dengan metode

Abe

dan

Katsuil0

secara

fluorometri.

Kemudian ntasing-masing

kelompok perlakuan diberikan

sediaan

uji

dengan

dosis

0,15 ml/kgBB per hari:0.3

mlikgBB

per hari; dan 0,6

ml/kgBB

per hari, selama 10 hari. Pada hari

ke-l0,

tikus

dibuat stres oksidatif dengan

diberi

beban aktivitas

fisik

maksimal

yaitu

dibuat berenang sampai

terjadi

tanda-tanda kelelahan berupa hampir

tenggelaml'.

S.t"luh itu

sampel darah segera

diambil, kemudian dilakukan kernbali pengukuran

kadar

tokoferol pada plasrn 5.

Analisis

Data

Analisis

statistik menggunakan program SPSS I

l.

Pada penelitian

ini

dilihat

uji

beda tiap

kelompok

sebelum

dan

sesudah

perlakuan dengan

uji t

terhadap kaclar

tokoferol. Kemudian dilakukan

uji ANOVA

satu

jalur

dengan P<0,05 untuk melihat perbedaan

antar-kelompok terhadap kadar tokof'erol. Bila pada

uii ini

ditemukan perbedaan yang bermakna. maka dilakukan tes Post hoc untuk variabel yang bermakna tersebut.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penentuan

Kadar

Tokol'erol

dalam

Minyak

Buah

Merah

Tabel 1. Kadar tokotbrol murni dan absorbansinya Kadar standar (tokof-erol)

(ueiml)

Absorbansi

().295

nm) Persamaan resresi

y:43,23x-2,86

r -- 0,9972 x

-

absorbansi

y:

kadar standar (tokoferol) (prg/ml)

10 0,300

2A 0,500

30 0,800

40 1,000

50 1,200

(9)

Kelompok Tokoferol dalam minyak buah merah (us) Sebelum perlakuan (rnean

+

SD) (rreiml) Sesudah perlakuan (mean

+

SD) (ue/ml) Perubahan kadar tokof-erol (%\

p

Placebo 0.00 77,98

+

1,77 10,18 + 0,67 Penurunan

ts"03%

0.028 60 50 E 5' LU '= 6 G J 40 30 20 10 o

o.300 o,500 o,800 abs orbansi

1,OOO 1.200

Gambar

1.

Grafik hubungan kadar tokoferol murni dan absorbansinya

Kadar tokoferol murni digunakan untuk membuat kurva standar dalam menentukan

kadar tokoferol minyak buah

merah.

Berdasarkan

kurva

standar

tersebut,

dilakukan

pengukuran kadar

tokoferol

dalam

minyak

buah merah. Absorbansi

minyak

buah merah

adalah 1,100 dan dengan pengenceran 10x maka kadar

tokoferol

yang diperoleh adalah

sebesar 447 p.glml.

Efek

Pemberian

Minyak

Buah

Merah

pada

Kadar

Tokoferol

Minyak buah

merah

mengandung

tokoferol

sebanyak

447

prglml.

Kandungan

tokoferol

dalam

minyak

buah merah yang diberikan berdasarkan variasi dosis. Tokoferol

diabsorpsi lebih baik dalam bentuk minyak pada pemberian oral. Hanya 20-40% tokoferol

yang diabsorpsi oleh usus halus bagian tengah yang merupakan tempat absorpsi maksimal

dari tokoferol.

Pada pengukuran

kadar

tokof-erol

dalam plasma

didapatkan

data

yaitu,

kadar

tokoferol

pada

kelompok

plasebo mengalami penurunan sebesar 15,03oA. Sementara

itu

pada

kelompok

dosis

0,i5

ml/kgBB,

terdapat peningkatan kadar sebesar 15,46oh. Pada

kelompok

dosis 0,3

ml/kgBB,

kadar tokof-erol mengalami peningkatan tokof-erol sebesar

22,19

Yo dan

pada kelompok dosis

0,6

ml,&gBB. kadar

tokoferol

plasma mengalami

peningkatan

sebesar

50,60

%.

Perubahan

kadar tokoferol plasma pada

penelitian ditampilkan pada

tabel2

dan pada gambar 2.

Tabel

2.Kadar

tokoferol (pg/ml) sebelum dan sesudah perlakuan

(10)

Kelompok dosis 0.15

ml/keBB

gg?

10,87 +2,41 12,55

+

7,93 Peningkatan 15,460 0,008 Kelompok dosis 0,3

ml/kgBB

19.96 11,76

+

1,37 74,37

).0,82

Peningkatan 22,790/0 0,001 Kelompok dosis 0.6

ml/ksBB

40,18 12,02

+

1,64 I 8,10

*

2,13 Peningkatan 50,600 0,001 160% 140Yo 120'A '1000/o 80% 60% 40% 20% a% dosis 0.15 ml/kgBB dosis 0.3 ml/kgBB dosis 0.6 ml/kgBB

Gambar 2. Persentase perubahan kadar tokof-erol

Pada kelompok plasebo, kadar

tokoferol

sebelum

dan

sesudah

perlakuan

menunjukkan terjadinya penurunan dan bermakna secara

statistik (p<0,05).

Sedangkan pada ketiga kelompok dosis, kadar tokoferol sebelum dan sesudah perlakuan menunjukkan terjadinya peningkatan yang bermakna secara statistik (p<0,05). Setelah dilakukan tes pos

hoc terhadap variabel kadar tokoferol didapatkan perbedaan yang bermakna antara

kontrol

dengan

dosis

0,3 ml/kgBB; kontrol

dengan

dosis

0,6 ml/kgBB;

dosis 0,15 ml/kgBB

dengan

0,6

mlikgBB

dan 0.3

ml/kgBB

dengan

0,6 rnl/kgBB.

Sedangkan

tidak

terdapat

perbedaan

yang

bermakna antara

kontrol

dengan dosis 0"15

ml/kgBB

dan dosis

0,15

ml/kgBB

dengan dosis 0.3

ml/kgBB.

Tokoferol

larut

dalam lemak, diangkut dalarn darah

oleh

lipoprotein.

Pada

penelitian

ini,

peningkatan

dosis

pemberian

minyak buah merah, diserlai

dengan peningkatan kadar tokoferol dalam plasma. Hal

ini

menunjukkan kondisi subyek penelitian

adalah

sama,

tidak

terdapat subyek yang mengalami

gangguan

saluran cerna

dalam

mencernakan dan menyerap lemak sehingga mempengaruhi jumlah tokoferol yang diserap.

Hasil

uji

t-test antara sebelum dan sesudah perlakuan, menunjukkan bahwa pada kelompok

plasebo yang

tidak

mendapat buah merah tetapi

diberi

beban aktivitas maksimal, terjadi

penurunan

kadar

tokof-erol.

Kadar tokoferol

dalam plasma dievaluasi

untuk

melihat

efektifitas

dari

pemberian antioksidan

yang

mengandung

tokof-erol dalam

mengatasi

radikal

bebas yang terbentuke. Banyak

studi

yang menjelaskan pengaruh

aktivitas

fisik

akut pada perubahan

jumlah

antioksidan dalam darah dan perubahan pada penanda

tidak

(11)

langsung dari peroksidasi

lipid

yang rnendukung infbrmasi mengenai stres oksidatif karena

aktivitas

fisik.

Perubahan jumlah tokoferol dalam darah, dapat digunakan sebagai penanda

peningkatan

reaksi

oksidatifa. Pro-oksidan

dapat

menyebabkan

berkurangnya

kadar

tokoferol dalam tubuhr3.

Dimitrov

et al.(1991), dalam penelitiannya melaporkan bahwa pemberian tokoferol

dengan

dosis 440

mg,

880

mg dan

1320

mg

sebagai

dosis tunggal

meningkatkan

konsentrasi

tokoferol

dalam plasma dan

mencapai

puncak setelah

12-24

jam

setelah

pemberian. Pada pemberian untuk dosis pemeliharaan, pemberian

tokoferol

dengan dosis

tersebut selama

28hari

dapat mencapai kondisi steady state pada hari ke-4 atau hari ke-5.

Penghentian pemberian

tokoferol

setelah

hari

ke-28, menurunkan kadar tokof'erol dalam

plasma

antara

hari

ke-12

sampai

dengan

hari

ke-20.

Penelitian

lain

oleh

Viitala

er

al.(2004),

menyebutkan bahwa pemberian

tokoferol

selama

2

minggu

sebesar

885

rng

perhari pada27 partisipan signifikan meningkatkan kadar tokof'erol pada par-tisipan.

Antioksidan

dapat memberikan perlindungan dalam rnelawan akibat

negatif

dari

radikal

bebas

yang dihasilkan pada aktivitas

fisik

yang berat.

Tokoferol

merupakan

antioksidan nonenzimatik

yang

paling

potent

di

dalarn

tubuh. Fungsi

utama tokoferol adalah sebagai pemutns rantai pada

PUFA

dan mencegah reaksi propagasi

dari

radikal

bebas.

Tokoferol

adalah pemakan

radikal

lipid

dan khususnya berikatan

dengan

PUFA

dalam membran phospolipid dan lipoprotein piasma. Radikal

lipid

bereaksi 1000

kali

lebih

cepat dengan tokoferol dibandingkan dengan PUFA.

Tokolerol

memberikan hidrogen pada

radikal

lipid

dan terbentuk

radikal

antioksidan. Kemudian

radikal

antioksidan baru yang terbentuk berikatan dengan radikal antioksidan yang

lain

dan r-r-renjadi tidak berbahaya atar-t

jika

berikatan dengan asam askorbat, akan terbentuk kembali alfa tokoferole.

KESIMPULAN

Kandungan

tokoferol

pada

minyak

buah merah adalah

44T

p,glmL

Minyak

buah merah dosis 0,15

ml/kgBB;

0,3

ml/kgBB

dan 0,6

ml,&gBB

dapat meningkatkan kadar tokoferol

dalam darah pada aktivitas

fisik

maksimal.

SARAN

Perlu dilakukan

standarisasi bahan

baku dan

sediaan

jadi

minyak buah

merah dengan

metode

penetapan

karakteristik

mutu yang

disesuaikan

sehingga

dapat

membedkan .iaminan perlindungan terhadap keamanan dan kesehatan masyarakat.

(12)

19,

24.

PUSTAKA

17.

Supriadi.200l

.

Tumbuhan Obat Indonesia; Penggunaan dan

Khasiatnya.Edisi

1.hal 11-14. Pustidaka Populer Obor.

18.

Budi,

M.

dan

Paimin,

F.R. 2004. Buoh Merah.

ha1.3-26,

47-56,

67-68.

Penebar Swadaya. Jakarla.

Brigelius-Flohe,

R.,

and Traber,

M.G.

1999.Vitamin

E

:

Function

and Metabolism.

FASEB .1. 13 : 1 145-1 155.

Clarkson, P.M., and Thompson, H.S. 2000.

Antioxidants

: What Role Do They Play

in

Physical

Activity

and Health . Am

J

Clin Nutr.72:637

-646-2I.

Ji,

L.L.

1g9g.

Antioxidants

and

Oxidative

Stress

in

Exercise.

Proceedings

of

the

S o c i e ty .for Exp erim e nt al Bi o I o

g

and

M

e di c in e - 222 : 23 8 -292.

Metin.

G., Atukeren, P., Gumustas,

M.K.,

Belce,

A.,

and

Kayserilioglu,

A.

2002- The

Eff-ect

of

Vitamin

E

Treatment

on

Oxidative

Stress Generated

in

Trained

Rats. Tohoku .1. Exp.

Med.

198(l):47 -53.

Allesio,

H.M.

1993. Exercise-induced Oxidative Stress.

Med

Sci Sports

Exerc.25:218-224.

24. Tuminah, S. 2000. Radikal Bebas dan

Antioksidan.

Cermin

Dunia

Kedokteran. T2S :

49-sl.

25.

Viitala,

P.E.,

Newhouse,

I.J.,LaVoie,

N.,

and

Gottardo,

C.

2A04.

The Effect of

Antioxidant

Vitamin

Supplementation

on

Exercise Induce

Lipid

Peroxidation in

Trained and Untrained Participants.

Lipid

in Health and Disease. 3:74

26. Wang,Y., Walsh, C.W., Guo,J.. and Zhang,

J.

1991. Maternal Levels

of

Prostacyclin,

Thromboxane,

Vitamin

E,

and

Lipid

Peroxides Throught Normal Pregnancy.

AM.l

Obst et Gyne c

ol.l

65 : I 690-1 69 4

27.

Campbell,

D.T., and

Stanley,

J.C.

1972.

Experimenlal

and

Quasi-experimental

Designs

for

Research. Rand Menally

&

Company, Chicago.

28. Nakao, C., Ookawara. T..

Kizaki, T., Oh-lshi,

S.,

Miyazaki,

H',

Haga, S., Sato.

Y.,

Ji.

Li..

and Ohno,

H.

2000.

Effects

of

Swimming

Training on

Three

Superoxide

Dismutase Isoenzymes in Mouse Tissues. J Appl Physiol. SS:649-654.

29. Gutteridge, J.M.C.1995.

Lipid

Peroxidation and Antioxidants as Biomarkers

of

Tissue Damage.

Clin

Chem. 41(12): 1 81 9-1 828

30.

Dimitrov,

N.V.,

Meyer,

C.,

Gilliland,

D.,

Ruppenthal,

M.,

Chenoweth,

W',

and

Malone,

W.

1991. Plasma Tocopherol Concentrations

in

Response

to

Supplemental

Vitamin

E. Am

J

Clin

lVutr.53:723-729

22.

L).

Gambar

Gambar  1.  Grafik  hubungan  kadar  tokoferol  murni  dan absorbansinya
Gambar 2.  Persentase  perubahan  kadar tokof-erol

Referensi

Dokumen terkait

Sebaliknya yang mempunyai ukuran butir halus sehingga pori-pori batuan sangat kecil, seperti lempung, bertindak sebagai lapisan perkedap atau akuiklud aquiclude, meskipun jenuh

Penelitian mengenai kesenjangan antara motif dan kepuasan followers Instagram YukNgaji terhadap akun @yukngajisolo ini memperoleh hasil bahwa akun tersebut tidak dapat

Seharusnya para pengajar bukan hanya mementingkan kualitas permainan saja, tetapi juga harus memperhatikan model yang digunakan saat memberikan materi, supaya siswa dapat

Skripsi Prodi Ekonomi Pembangunan 2019 51 Pengertian pangan menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2004, merupakan segala sesuatu yang berasal

Dari hasil uji f untuk disiplin kerja dan lingkungan kerja diperoleh nilai f_ hitung &gt; f_ tabel (42,776&gt;3,682) dengan nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05, maka dapat

Pengukuran kembali lubang ledak yang sudah di bor ( sounding )merupakan hal yang sangat penting untuk menentukan isian bahan peledak agar sesuai rencana.Kegiatan

melalui upaya pengawasan dan pengarahan pimpinan dalam Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten pasaman Barat yang bertujuan agar pengawasan dan pengarahan

Kedesiplinan Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Melalui Model LAPS Heuristic Materi Lingkaran Kelas VIII”. Menyatakan bahwa pembelajaran dengan model LAPS heuristik