• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 PROSES BOOTING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 PROSES BOOTING"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB

2

(2)

Key Word

 Proses Booting

 Urutan Proses Booting  GRUB Boot Loader  Inisiasi Kernel  Init dan /etc/inittab  Run Levels

(3)

 Urutan Proses Booting

Secara ringkas, urutan booting pada linux bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 1 Urutan Proses Booting

1. BIOS: Basic Input/Output System merupakan interface level paling bawah yang menghubungkan antara komputer dan perangkatnya. BIOS melakukan pengecekan integritas memori dan mencari instruksi pada Master Boot Record (MBR) yang terdapat pada floppy drive atau harddisk.

2. MBR menjalankan boot loader. Di linux, boot loader yang sering dipakai adalah LILO (Linux Loader) dan GRUB (GRand Unified Boot loader). Pada Red Hat dan× Turunannya menggunakan GRUB sebagai boot loader.

3. LILO/GRUB akan membaca label sistem operasi yang kernelnya akan dijalankan. Pada boot loader inilah sistem operasi mulai dipanggil. Untuk mengkonfigurasi file grub, filenya terdapat pada /boot/grub/grub.conf.

4. Setelah itu, tanggung jawab untuk booting diserahkan ke kernel. Setelah itu, kernel akan menampilkan versi dari kernel yang dipergunakan, mengecek status SELinux, menegecek paritisi swap, mengecek memory, dan sebagainya.

5. Kernel yang dipanggil oleh bootloader kemudian menjalankan program init, yaitu proses yang menjadi dasar dari proses-proses yang lain. Ini dikenal dengan nama × Process. Proses ini mengacu pada script yang ada di file /etc/rc.d/rc.sysinit.

(4)

6. Program init kemudian menentukan jenis runlevel yang terletak pada file /etc/inittab. Berdasarkan pada run-level, script kemudian menjalankan berbagai proses lain yang dibutuhkan oleh sistem sehingga sistem dapat berfungsi dan digunakan. Runlevel adalah suatu parameter yang mengatur servis yang akan dijalankan misalnya single user, reboot, shutdown, dan sebagainya. Program yang mengatur runlevel ini adalah init yang terletak pada direktori /etc/inittab.

 Inisiasi BIOS

BIOS (Basic Input/Output System) adalah antar muka antara perangkat keras dan perangkat lunak level dasar. BIOS menyediakan kumpulan instruksi yang digunakan sistem operasi. Kesuksesan proses booting tergantung pada BIOS, yang menyediakan antar muka level terendah ke perangkat periferal dan kontrol.

Bios pertama kali menjalankan power on self test (POST) kemudian mencari periferal dan perangkat untuk melakukan booting. Informasi konfigurasi perangkat keras disimpan pada area kecil (biasanya 64 byte) secara permanen pada CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor) yang terdapat pada motherboard. Setelah POST, perangkat booting dipilih dari daftar perangkat yang terdeteksi pada booting. Perangkat booting termasuk di dalamnya floppy drive, hard drive, CDROM, network interface, Zip drive dan media removable lain. BIOS membaca dan mengeksekusi sektor fisik pertama dari media booting yang dipilih pada sistem. Biasanya 512 byte pertama dari hard disk.

 Grub Boot Loader

Boot Loader adalah suatu program yang sudah tertanam pada suatu sistem operasi untuk mem-boot atau memanggil sistem operasi yang ada pada hard disk dan media boot lainnya seperti flashdisk (contohnya GRUB dan LILO). Biasanya Boot Loader digunakan untuk memilih sistem operasi yang ada pada hard disk karena pada hard disk tersebut memiliki lebih dari 1 sistem operasi. Boot Loader ini, dimuat pada BIOS komputer, yang kemudian digunakan untuk memanggil kernel suatu sistem operasi.

(5)

Jadi, Boot Loader ini digunakan untuk memilih dan memanggil sistem operasi yang ada pada hard disk dan media boot lainnya. Boot Loader, harus dipasang pada MBR (Master Boot Record) pada hard disk atau media boot lainnya agar sistem operasi yang terdapat pada hard disk atau media boot lainnya bisa di-boot dengan baik.

Terdapat 2 jenis Boot Loader pada GNU/Linux, yaitu GRUB dan LILO. Tetapi, modul ini hanya akan membahas mengenai Grub Boot Loader saja.

GRUB (the Grand Unified Boot-loader) merupakan antar muka baris perintah yang tersedia pada prompt saat booting. Boot dari sistem file ext2/ext3, ReiserFS, JFS, FAT, minix atau FFS.

Konfigurasi GRUB dilakukan pada /boot/grub/grub.conf mempunyai format yang global. Contoh isi grub.conf:

Perubahan pada file grub.conf akan mengubah sistem dengan segera. GRUB membaca file konfigurasi pada waktu booting, sehingga file grub.conf harus disimpan pada sistem file yang mengerti GRUB, misalnya ext2/ext3, reiserfs, FAT, minix dan FFS. Jika untuk beberapa alasan MBR terkorupsi dan perlu menginstall ulang GRUB maka dapat menggunakan perintah /sbin/grub-install <boot-device>, misalnya :

/sbin/grub-install /dev/had

timeout=5

spashimage=(hd0,0)/grub/splash.xpm.gz password –md5 $1$/iX9y$Bk4yt37Ch2fz5GFN default=0

title Red Hat Enterprise Linux AS (2.6.90648_EL) root (hd0,1)

kernel /vmlinuz-2.6.9-648.EL ro root=/dev/VolGroup00/LogVo100 rhgb quiet

initrd /initrd-2.6.9-648.EL.img title Windows XP Pro

rootnoverify (hd0,0) chainloader +1

(6)

User dapat melakukan setting grub secara manual. Jika instalasi gagal cobalah cara berikut: 1. Ketik perintah grub dan tekan enter

2. Ketik root (hd0,0) 3. Ketik setup (hd0) 4. Ketik quit

 Inisiasi Kernel

Aktifitas inisialisasi kernel berlangsung secara cepat pada saat booting. Untuk melihat pesan kernel yang dilewatkan pada init, output file dapat dilihat pada

/var/log/dmesg. Output memperlihatkan langkah inisialisasi dasar dari kernel Linux yang meliputi :

 Mendeteksi driver perangkat yang dikompilasi dan menempatkannya pada perangkat yang berhubungan. Jika berhasil, driver akan menginisialisasi dan kernel memberi pesan.

 Apabila driver selesai dikompilasi sebagai modul dalam kernel, maka akan dimasukkan dalam initrd yang kemudian di-mount oleh kernel ke RAM disk untuk inisialisasi proses.

 Setelah semua driver dibuka, kernel akan melakukan mounting sistem file root dengan mode read only.

 Proses pertama kemudian disimpan pada init dan kontrol dilewatkan dari kernel ke proses.

 init dan /etc/inittab

init adalah parent dari semua proses. Untuk melihat urutan proses tree dapat menjalankan perintah pstree:

(7)

Karena init adalah proses pertama, maka selalu mempunyai nomor PID 1. File /etc/inittab

berisi informasi bagaimana init harus set up sistem pada setiap run level. Jika file /etc/inittab

hilang atau terkorupsi, maka tidak dapat dilakukan booting pada standard run level (0-6) dan memerlukan penggunaan mode single atau darurat. Isi /etc/inittab adalah :

 Inisialisasi run level  Skrip inisialisasi system

 Direktori skrip run level khusus  Menangkap urutan kunci tertentu

 Menentukan kegagalan power UPS / menyimpan skrip  Menentukan virtual console

 Inisialisasi X pada run level 5

 Run Levels

init mendefinisikan run level 0-6 meliputi:

Run Level Efek

0 Halt

1, S, emergency Mode single user

2 Multi user, tanpa jaringan NFS 3 Full multi user (termasuk jaringan) $ pstree init-+-apmd /-atd /-automount /-crond---crond /-deskguide_apple /-gdm-+-X / `-gdm---gnome-session

(8)

4 Didefinisikan user, tetapi duplikat runlevel 3 (default) 5 X11 (termasuk jaringan)

6 Reboot

Table 1. Run Level

Run level dipilih sebagai default pada /etc/inittab, dilewatkan sebagai argumen dari boot loader atau menjalankan init x setelah booting (dimana x adalah run level yang dipilih). Baris initdefault pada file /etc/inittab mengontrol run level default setelah sistem dimulai. Formatnya adalah sebagai berikut:

dimana x adalah run level setelah sistem dimulai. Untuk melihat run level saaat ini dan sebelumnya dapat dilihat pada /sbin/runlevel.

Bila ingin melakukan perpindahan level init dengan menggunakan perintah init dengan runlevel tertentu, gunakan perintah ”init#” dimana # adalah satu dari 0, 1, 3, 5, 6. Dapat juga menggunakan perintah telinit.

Skrip untuk run level yang diberikan dijalankan selama boot dan shutdown. Skrip ditemukan pada direktori /etc/rc.d/rc#.d/ dimana simbol # menandakan run level, misalnya run level ”3” akan menjalankan semua skrip pada direktory /etc/rc.d/rc3.d/ yang dimulai dengan huruf ”S” selama sistem boot.

Skrip ini akan menjalankan proses background yang dibutuhkan oleh sistem. Pada saat shutdown semua skrip pada direktori yang dimulai dengan huruf ”K” akan dieksekusi.

Sistem ini menyediakan urutan sistem ke state yang berbeda untuk mode produksi dan maintenance.

(Daftar state dan run level dari semua service dimulai oleh ini; chkconfig –list GUI tool : /usr/X11R6/bin/tksysv)

 Mengontrol Servis

Skrip inisialisasi System V memulai servis pada waktu booting. Kebanyakan dari servis dijalankan sebagai daemon, seperti cups, cron dan sendmail. Red Hat Linux id:x:initdefault:

(9)

menyediakan beberapa utilitas yang memfasilitasi pengaturan inisialisasi System V.  system-config-service adalah utilitas grafis meng membutuhkan antarmuka X.

Menampilkan servis yang dimulai dan dihentikan setiap run level. Servis dapat ditambahkan, dihapus atau diurut ulang pada run level 3 sampai 5 dengan utilitas ini.  ntsysv adalah utilitas interaktif berbasis console yang memungkinkan untuk mengontrol servis yang berjalan bila memasukkan run level tertentu. Utilitas ini digunakan selama inisialisasi sistem, tetapi dapat dijalankan dari baris perintah. Mengkonfigurasikan run level saat ini secara default. Dengan menambahkan pilihan --level maka dapat dikonfigurasi run level lain.

chkconfig adalah utilitas baris perintah. Jika melewatkan --list, akan menampilkan daftar semua skrip System V dan mematikan atau menghidupkan setiap run level. Skrip dapat diatur dalam setiap run level dengan on atau off chkconfig. Pilihan --level digunakan untuk menentukan run level yang diaktifkan jika default tidak diterima.  Perintah service digunakan untuk memulai dan menghentikan servis standalone

segera. Beberapa servis menerima argumen start, stop, restart, reload, condrestart dan status sebagai servis minimum.

 Perintah system-config-services dan chkconfig akan memulai dan menghentikan xinetd dikonfigurasi on atau off. Servis standalone tidak dimulai atau dihentikan sampai sistem dilakukan booting ulang atau menggunakan perintah services.

Gambar

Gambar 1 Urutan Proses Booting
Table 1. Run Level

Referensi

Dokumen terkait

Adapun software yang mendukung multiple boot pada sistem operasi windows adalah Easy BCD yang didalamnya terdapat fitur-fitur untuk menyimpan semua bootloader dari berbagai

pada produk Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri KCP Buah Batu Kota Bandung dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam pelaksanaan Pelayanan

CATATAN: Jika sistem tidak mem-boot dari CD yang terdapat di drive optik, Anda harus mengubah urutan boot pada Computer Setup (F10) agar sistem mencoba boot ke drive optik

Urutan Boot memungkinkan Anda untuk mmelewati urutan perangkat boot yang telah ditentukan Pengaturan Sistem dan melakukan boot secara langsung dari perangkat tertentu (misalnya:

Urutan Boot memungkinkan Anda untuk mmelewati urutan perangkat boot yang telah ditentukan Pengaturan Sistem dan melakukan boot secara langsung dari perangkat tertentu (misalnya:

CATATAN: Jika sistem tidak menjalankan boot pada CD dalam drive optik, ubah urutan boot di Computer Setup (F10) utility, sehingga sistem akan berupaya menjalankan boot pada drive

Urutan Boot memungkinkan Anda untuk mmelewati urutan perangkat boot yang telah ditentukan Pengaturan Sistem dan melakukan boot secara langsung dari perangkat tertentu (misalnya:

V diplomskem delu bomo: • raziskali, v katere oblike promocije se podjetju najbolj splača vložiti svoja finančna sredstva, • ugotovili prepoznavnost turistične agencije