• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah dalam perguruan tinggi yang dalam kegiatan ini mahasiswa melakukan segala tugas yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah dalam perguruan tinggi yang dalam kegiatan ini mahasiswa melakukan segala tugas yang"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1

ini, yang diharapkan mampu memberi andil dalam dalam pembangunan Bangsa dan Negara. Pembangunan di sektor fisik yang harus melaju seiring dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu diimbangi dengan kemajuan masyarakat pada aspek nonfisik. Sejauh ini kemajuan IPTEK masih menyisakan ketertinggalan masyakat pada aspek nonfisik. Dunia pendidikan, kesehatan masyarakat, dan kesejahteraan masih jauh menjadi proplem klasik yang butuh penanganan serius.

Kuliah kerja nyata (KKN) merupakan suatu kegiatan yang termasuk dalam kurikulum sebagai suatu syarat kelulusan bagi mahasiswa. Pada awalnya kegiatan KKN ini wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa di Universitas Syiah Kuala, namun selama masa konflik di Provinsi Aceh, kegiatan KKN ini sempat tidak dilaksanakan karena situasi yang kurang kondusif. Akhirnya sejak tahun 2012, Universitas Syiah Kuala kembali mengadakan kegiatan KKN ini mengingat kondisi yang sudah memungkinkan.

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman empiris kepada mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus, dan secara langsung mengajarkan kepada mahasiswa cara identifikasi masalah-masalah sosial kerakyatan. Kuliah Kerja Nyata secara langsung akan menunjukkan keterkaitan langsung antara dunia pendidikan dan upaya perwujudan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bekerja di berbagai bidang yang bertujuan agar mahasiswa memiliki kompetensi dan dedikasi yang tinggi pada masa yang akan datang, maka sebagai realisasi dari tuntutan kurikulum lembaga perguruan tinggi dalam hal ini Universitas Syiah Kuala yakni penyelenggara Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan akademik.

▸ Baca selengkapnya: tugas pdd dalam kkn

(2)

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu mata kuliah dalam perguruan tinggi yang dalam kegiatan ini mahasiswa melakukan segala tugas yang merupakan penerapan kegiatan akademik yang diwujudkan dalam kegiatan langsung mahasiswa di masyarakat atau lembaga sehingga menjadi pengalaman yang dapat meningkatkan kedewasaan atau keprofesionalisme mahasiswa untuk memperbaharui dan mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang lebih baik. Salah satu faktor pendukung tercapainya/suksesnya pembangunan nasional adalah terciptanya keteraturan dan kestabilan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Secara ideal, penyelenggaraan KKN dapat menjangkau tiga sasaran utama. Pertama, sebagai wahana pembelajaran bagi para mahasiswa (peserta KKN) untuk mengaplikasikan berbagai teori yang diperolehnya selama dalam perkuliahan, sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing. Kedua, KKN dapat memberikan nilai tambah dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Ketiga, KKN merupakan media untuk membangun kemitraan antara lembaga perguruan tinggi yang bersangkutan dengan masyarakat, termasuk di dalamnya sebagai upaya untuk membangun citra sekaligus dapat dijadikan sebagai ajang promosi perguruan tinggi yang bersangkutan.

Selama proses kegiatan KKN,mahasiswa belajar sebagai komunikator. Mahasiswa belajar berkomunikasi aktif dengan masyarakat,melakukan pemetaan sosial mengenai kondisi masyarakat serta menyelenggarakan kegiatan yang dapat meningkatkan wawasan dan ketrampilan masyarakat,yang tentunya harus disesuaikan dengan potensi yang dimiliki masyarakat desa tersebut. Selain itu,diharapkan mahasiswa bisa mengambil peran sebagai pihak motivator dan inovator yang bertugas memberikan dorongan kepada masyarakat agar dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan di daerahnya dan juga mengembangkan berbagai pembaharuan untuk kepentingan kemajuan masyarakat. Peran-peran tersebut dapat dilakukan secara simultan, pada saat yang bersamaan mungkin bertindak sebagai fasilitator, sekaligus juga merangkap sebagai motivator, komunikator, atau peran-peran lainnya. Kesuksesan pendekatan sosial

(3)

sangat ditentukan oleh sejauh mana para peserta KKN dapat mewujudkan peran-peran tersebut secara baik.

Dengan demikian pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini diharapkan mampu untuk mengikuti derap langkah pembangunan yang semakin dinamis untuk meningkatkan sumber daya manusia baik bagi mahasiswa maupun bagi masyarakat dalam pemanfaatan dan pengolahan sumber daya alam dan sumber daya manusia. Dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat kinerja yang harus diupayakan secara berkesinambungan, yaitu dengan menerapkan berbagai model dan corak pembangunan. Oleh karena itu, baik secara kelompok maupun individual, dalam KKN ini sudah pasti mahasiswa mengamati dengan cermat apa yang menjadi permasalahan dan petensi yang dimiliki masyarakat dengan melakukan penelitian pada setiap sektor kehidupan bermasyarakat.

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan di Desa Geulumpang, Kecamatan Kembang Tanjong, Kabupaten Pidie, mulai dari tanggal 11 Januari 2016 sampai dengan 10 Februari 2016. Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata dilakukan dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bekerja diberbagai bidang yang bertujuan agar mahasiswa memiliki kompetensi dan dedikasi yang tinggi pada masa yang akan datang.

Kehadiran mahasiswa KKN di tengah masyarakat Desa Geulumpang dihatrapkan menjadi bagian dari pembangunan Gampong. Dengan demikian program KKN yang diprogramkan oleh Universitas Syiah Kuala dapat terealisasikan semaksimal mungkin.

1.1 Gambaran Umum Lokasi KKN

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, Gampong Blang Leuen memiliki kode pos 24182 dan merupakan salah satu gampong yang berada di Kemukiman Kuta Baro Kecamatan Kembang Tanjong, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, yang terletak di sebelah timur pusat kecamatan. Pada peta, Gampong Blang Leuen terletak pada Garis Lintang 5 19’29.55” dan Garis Bujur 96 0’5.71” (geoview.info, 2015). Adapun view dari Gampong Geulumpang dapat dilihat dari tampilan yang telah dibuat oleh Muhammad Qadafi Adiati adalah sebagai berikut.

(4)

Gambar 1. Peta Lokasi Gampong Geulumpang

Geulumpang adalah sebuah desa yang terletak tidak terlalu jauh dari pusat perkotaan Sigli, suasana yang dikelilingi persawahan dan masih banyak pohon-pohon yang masih tumbuh dengan hijau. Itulah Desa Geulumpang yang akan menjadi lokasi KKN kami kelompok P94 Periode X 2016, tepatnya disinilah kami akan mengabdi selama 1 bulan (11 Januari – 10 Februari 2016) lamanya.

Desa Geulumpang merupakan bagian dari Mukim Kuta Baro, yang sekarang dipimpin oleh Bapak Abdul Muthalib S.Pd, yang berada di Kecamatan Kembang Tanjong Kabupaten Pidie.

Kecamatan Kembang Tanjong memiliki 6 mukim dan 44 gampong. Mukim-mukim yang terdapat pada kecamatan Kembang Tanjong yaitu:

 Mukim Arusan

 Kuta Baro

 Reung-Reung

(5)

 Asan Kumbang

 Gampong Asan

Geulumpang berada pada Mukin Kuta baro, yang terdiri dari 6 gampong. Gampong yang terdapat pada Mukim Kuta Baro yaitu :

 Kampung Araih

 Kampung Barat

 Aron Kuta Baro

 Glumpang

 Blang Cut

 Teumpeun

Desa Geulumpang ini tergolong desa yang tidak terlalu padat penduduknya. Hal ini dapat dilihat dari keadaan desa yang luas. Kondisi bangunan ada beberapa yang permanen, namun ada beberapa yang tidak permanen, terlihat adanya beberapa rumah tradisional di Desa ini. Pada sekitaran rumah warga banyak terdapat hewan ternak seperti kambing, lembu, bebek, ayam dan lain-lain.

Dilihat dari keadaan lingkungan Desa Geulumpang bertopografi dataran rendah, selain dikelilingi lahan persawahan juga dibatasi oleh perkebunan milik warga. Potensi fisik yang sangat menonjol yang merupakan kontribusi besar untuk APBG Desa Geulumpang adalah pemanfaatan lahan perkebunan, di mana banyak menghasilkan produk seperti melinjo, padi, dan hasil palawija lainnya. Oleh karena itu sebagian besar masyarakat Desa Geulumpang yang tidak memiliki pekerjaan tetap bekerja sebagai pembuat kerupuk emping. Pengolahan emping oleh masyarakat dilakukan di rumah masing-masing dengan alat tradisional. Selain melinjo yang diolah menjadi kerupuk emping, produk pertanian lain yang dihasilkan di Desa Geulumpang yaitu padi dan kacang tanah. Pada musim tanam, masyarakat desa umumnya menghabiskan waktu di sawah. Oleh karena itu pada saat siang Desa Geulumpang terlihat sunyi karena masing-masing warga berkegiatan. Dan anak-anak pergi ke sekolah di desa tetangga.

(6)

1.1.1 Sejarah Gampong Geulumpang

Menurut penuturan para tokoh-tokoh Gampong, nama Gampong “Geulumpang” diambil dari kata yaitu numpang yang jika mengartikan bahwa gampong ini dahulunya sering di kunjungi oleh orang luar daerah dan menjadi tempat persinggahan sementara bagi mereka. Beberapa alasan lain diantaranya :

a. Terdapat dua meunasah atau mushalla di dalam satu gampong tersebut yaitu meunasah Geulumpang dan Meunasah Kayee Jatoe. Menasah yang tertua adalah meunasah Geulumpang. Hal ini dapat terlihat dari segi bangunan yang sudah rapi dan kokoh, selain itu nama yang diberikan kepada meunasah yang sama dengan nama gampongnya. Selain itu setiap rapat besar gampong Geulumpang dilakukan di meunasah Geulumpang.

b. Nama Meunasah Kayee Jatoe dapat diartika “kayu jatoe” karena dahulunya awal masa pembangunan dilakukan dengan menggunakan kayu jatoe oleh warga gampong tersebut, sehingga terdapatlah dua meunasah di gampong ini, meunasah Kayee Jatoe berada di jalan kembang tanjong-sigli sehingga banyak pendatang yang singgah di meunasah ini.

c. Desa ini memilki sawah yang terbentang sangat luas dan subur. Pesawahan ini merupakan satu bidang pekerjaan yang setiap harinya dilakukan oleh masyarakat gampong Geulumpang sebagai mata pencarian yang bersifat ekonomis.

1.1.2 Perbatasan wilayah Gampong Geulumpang

a. Sebelah timur berbatsan dengan Reung-reung; b. Sebelah barat berbatasan dengan Araih;

c. Sebelah utara berbatasan dengan Aron Kuta Baro; d. Sebelah selatan berbatasan Blang Cut.

(7)

1.1.3 Jarak kepusat Pemerintahan

Jarak harus ditempuh dari Desa Geulumpang menuju ke pusat pemerintahan adalah sebagai berikut:

a. Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : ± 2 km

b. Jarak dari ibu kota Kabupaten Pidie : ± 27 km

c. Jarak dari ibu kota Provinsi Aceh : ± 152,8 km

Desa Geulumpang memiliki luas wilayah ± 150 Ha yang meliputi area pendudukan, persawahan, fasilitas umum, dan tanah kebun masyarakat. Desa Geulumpang dibagi dalam dua dusun yaitu:

1. Dusun Kayee Jatoe 2. Dusun Kayee Jok

Kondisi fisik dasar gampong dari Desa Geulumpang dapat kita lihat dari segi pemanfaatan lahan sebagai berikut :

a. Sawah : 52 Ha

b. Kering : 32 Ha

c. Bangunan/perkarangan : 62 Ha

d. Pengembala ternak : ± 60 ekor

e. Lainnya : 2 Ha

1.1.4 Jumlah penduduk menurut kewarganegaraan

Kependudukan Desa Geulumpang :

- Perumahan/Pemukiman : 121 rumah

- Jumlah KK (Kartu Keluarga) : 148 KK (Kartu Keluarga)

- Jumlah penduduk Desa Geulumpang : 562 Jiwa

 Laki – laki : 260 Jiwa

 Perempuan : 302 Jiwa

Kepadatan penduduk dari Desa Geulumpang ini yaitu 3,75%

1.1.5 Keadaan Ekonomi

Hampir keseluruhan dari masyarakat Desa Geulumpang berstatus menengah ke bawah. Masyarakat Desa Geulumpang sebagian besar berprofesi

(8)

dalam bidang pertanian, beberapa lainnya sebagai peternak. Desa Geulumpang merupakan gampong yang sedang berkembang dan masyarakat juga memiliki mata pencaharian variatif (ganda), hal ini disebabkan oleh faktor kesempatan kerja, apabila sedang ada peluang di proyek bangunan mereka menjadi tukang atau buruh. Jika sedang tidak ada mereka beralih kepada usaha lainnya.

1.1.6 Jumlah Penduduk Menurut Agama atau Kepercayaan

Jumlah penduduk desa Geulumpang berkisar sekitar 562 jiwa. Seluruh masyarakat Desa Geulumpang menganut agama Islam.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bentuk perwujudan yang memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan, baik mahasiswa, pemerintah, masayarakat maupun perguruan tinggi.

a. Bagi Mahasiswa

 Melatih mahasiswa untuk menjadi inspirator dalam menghadapi persoalan di masyarakat.

 Melatih mahasiswa untuk menerapkan ilmu teoretis yang telah didapatkan di kampus.

 Melatih mahasiswa untuk hidup bermasyarakat yang penuh dengan realitas yang terkadang tidak realistis.

b. Bagi Pemerintah

 Melalui Kuliah Kerja Nyata, mahasiswa dapat membantu melancarkan program-program yang telah dicanangkan pemerintah.

 Membantu pemerintah desa setempat untuk membenahi administrasi desa.

 Membantu pemerintah desa dalam melakukan pendataan penduduk.

 Pemerintah dapat menjalin hubungan dengan lembaga perguruan tinggi sebagi mitra kerja sejajar.

c. Bagi Masyarakat

 Dapat memberikan perubahan-perubahan sosial ke arah yang lebih baik masyarakat.

(9)

 Masyarakat dapat memperoleh masukkan-masukkan baru terhadap permasalahan – permasalahan yang dihadapi.

 Kehadiran mahasiswa kiranya diharapkan mampu menyelesaikan konflik secara pragmatis.

d. Bagi Perguruan Tinggi

 Mahasiswa diharapkan mampu mempertegas eksistensi perguruan tinggi sebagai lembaga yang mampu melahirkan kader-kader yang mempu membawa perubahan bagi masyarakat.

 Melalui kegiatan ini secara tidak langsung Universitas Syiah Kuala mempertegas kehadirannya ditengah-tengah masyarakat.

 Mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan level Universitas Syiah Kuala ke arah yang lebih baik dan berkualitas

Adapun tujuan dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah sebagai berikut:

a. Tujuan Umum

 Menjadi seorang sarjana yang mampu menyelesaikan segala persoalan yang ada dilingkungan masyarakat secara pragmatis.

 Mendukung dan memotivasi segala proses dan kegiatan pembangunan yang ada di lingkungan masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 Mendekatkan perguruan tinggi dengan masyarakat dimana mahasiswa KKN berada.

b. Tujuan Khusus

 Melatih mahasiswa dalam mengkaji fenomena-fenomena sosial yang terjadi dilingkungan masyarakat.

 Memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan teori yang telah didapatkan di fakultas demi kepentingan masyarakat.

1.3 Program Pembangunan Gampong yang Sudah Ada

Pembangunan Gampong adalah salah satu cara pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang nyata, baik

(10)

dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja lapangan usaha, akses terhadap pengambilan keputusan, maupun indeks pembangunan manusia. Untuk pembangunan partisipatif merupakan sistem pengelolaan pembangunan di desa bersama-sama secara musyawarah, mufakat, dan gotong royong dan merupakan cara hidup masyarakat yang telah lama berakar budaya di wilayah Indonesia. Program Pembangunan Gampong akan dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan skala prioritas yang telah disepakati bersama banyak masyarakat.

Pada Desa Geulumpang pembangunan yang telah ada antara lain berupa 2 meunasah. Namun hanya satu meunasah yang kondisi bangunannya bagus, sementara meunasah yang satunya lagi proses pembangunannya terhenti sehingga sehingga meunasah tersebut masih belum bisa digunakan dengan baik. Pada Desa Geulumpang juga sudah ada papan nama di setiap lorong.

(11)

BAB II

BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG

2.1 Pendidikan, Agama, Ekonomi, dan Sosial Budaya

Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan dengan penerjunan mahasiswa peserta KKN ke lapangan (masyarakat) sebagai pengabdian diri kepada masyarakat memerlukan tahapan untuk mempersiapkan diri saat tampil didepan masyarakat luas. Oleh karena itu, tahapan yang perlu dilaksanakan setelah pembekalan adalah observasi wilayah.

Observasi wilayah merupakan tahapan yang harus dan perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi masyarakat dalam segi struktur pemerintahan, kultur sosial, keagamaan, ekonomi, dan hukum. Agar dapat menyajikan atau merumuskan program yang hendak dilaksanakan di lapangan. Hal tersebut dirancang dengan melihat permasalahan yang dihadapi di masyarakat, sehingga program kerja tersebut dapat menjawab permasalahan yang ada.

Observasi wilayah pun dilakukan langsung ke lingkungan. Pada tahap ini peserta KKN melakukan pengamatan secara langsung tentang kondisi Desa Geulumpang dengan bertanya kepada Geuchik (lurah) dan bersilaturahmi kepada perangkat desa untuk pencarian data dalam segi pemerintahan desa, kultur sosial, keagamaan, ekonomi, dan hukum yang diterapkan di desa.

Dari keseluruhan observasi yang dilakukan dapat diperoleh informasi sebagai berikut :

2.1.1 Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu komponen yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat menjadi lebih baik. Bahkan, pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam terciptanya kemajuan yang direaliasikan dalam ilmu pengatahuan dan teknologi yang nantinya akan diimplementasikan dalam masyarakat. Dengan seiring berkembangnya zaman, masalah yang dihadapi oleh masyarakat pun bertambah terutama dalam bidang pendidikan.

(12)

Adapun permasalahan mengenai pendidikan untuk Desa Geulumpang meliputi, tidak adanya sekolah atau balai pendidikan, kurangnya pembangunan fasilitas pendukung balai pengajian, kurangnya ekstrakurikuler terhadap pelajar. Alasan Desa Geulumpang tidak ada gedung Sekolah Dasar, Sekolah Pertama dan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan karena desa ini termasuk desa yang berpenduduk rendah dibandingkan dengan desa lain yang satu kecamatan. Untuk bersekolah siswa-siswa dari Desa Geulumpang harus menempuh jarak yang tidak terlalu jauh menuju sekolah yang ada di desa tetangga. Akan tetapi kebanyakan siswa yang sudah tamat sekolah tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dikarenakan faktor ekonomi yang tidak mencukupi. Oleh sebab itu banyak remaja-remaja di Desa Geulumpang tidak bekerja dan memilih untuk bertani.

2.1.2. Keagamaan

Masyarakat di Desa Geulumpang seratus persen (100%) beragama Islam dari keseluruhan jumlah penduduk desa. Di desa ini terdapat dua meunasah satu terdapat di Dusun Kayee Jatoe dan satunya lagi di Dusun Kayee jok, namun hanya satu meunasah yang aktif dan kondisinya bagus yaitu yang terletak di Dusun Kayee Jatoe, sedangkan meunasah di Dusun Kayee jok jarang digunakan dan kondisi meunasah masih setengah jadi. Menurut paparan warga setempat setempat, meunasah di sini sangat aktif pada malam harinya yaitu 3 waktu shalat wajib. Jika pada siang hari, meunasah tidak aktif karena semua penduduk sibuk dengan pekerjaan mereka di kebun dan di sawah serta melakukan aktivitas lainnya. Pada malam kamis dan sabtu warga desa melakukan pengajian di Meunasah dan pada malam senin diadakan pengajian di mesjid mukim Kuta Baro.

2.1.3. Perekonomian

Setelah melakukan survey dapat disimpulkan bahwa masyarakat desa ini termasuk ke dalam kategori kelas menengah ke bawah. Sebagian besar masayarakat bermata pencaharian bertani dan masyarakat banyak yang memiliki hewan ternak seperti lembu, kambing, ayam, bebek dan lain.

(13)

2.1.4. Sosial dan Kebudayaan

Desa Geulumpang merupakan desa yang masih kental dengan kebudayaan Aceh. Hal ini dapat dilihat dari peran warga yang menjaga nilai-nilai budaya yang ada di Gampong ini. Selain itu nilai budaya tersebut dapat dilihat dari nama setiap dusun Gampong ini, yang memiliki nama dengan ciri khas dan memiliki sejarah tersendiri dari nama setiap dusunnya.

Masyarakat Desa Geulumpang dapat dikatakan mempunyai jiwa sosial yang tinggi, para pemuda pun juga sangat kompak dalam berbagai kegiatan gampong. Hal ini dapat dilihat dari keseharian masyarakat yang saling bantu mambantu dalam bertani dan berladang. Dari hasil wawancara, dikatakan bahwa di daerah ini tidak pernah terjadinya kejahatan. Kemudian, dari hasil pengamatan sestelah melakukan KKN tampak warga yang saling gotong royong membantu masyarakat lain dalam hal bertani atau membantu dalam penyediaan bibit untuk bersawah dan juga ketika ada acara di gampong tersebut.

2.2 Prasarana dan Sarana

Sarana prasarana adalah dua unsur yang mendukung dalam terlaksananya suatu aktivitas. Jika sarana prasarananya baik, hasilnya pun akan lebih optimal. Jika sarana prasarananya buruk, hasilnya pun akan tidak optimal.

Prasarana yang terekam dari hasil survei di Desa Geulumpang adalah adanya kantor geuchik yang belum digunakan secara optimal, belum adanya bangunan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas yang mengharuskan anak-anak dan pelajar menempuh jarak yang jauh untuk bersekolah, kemudian jalan yang masih belum beraspal, dan pengadaan tempat pembuangan sampah agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan yang berdampak buruk untuk lingkungan dan kesehatan bersama. Sedangkan sarana yang terdapat di Desa Geulumpang adanya 2 meunasah namun meunasah yang digunakan hanya satu dan masyarakat kurang aktif dalam meramaikan meunasah. Untuk kepentingan kesehatan belum tersedia puskesmas di desa ini. Masyarakat yang sakit atau yang membutuhkan pengobatan harus menempuh

(14)

perjalanan menuju puskesmas yang tidak jauh dari desa, namun untuk kegiatan posyandu pada Desa Geulumpang ini rutin diadakan setiap 3 bulan sekali.

Pada Desa Geulumpang, transmisi listrik sudah masuk ke rumah warga. Walaupun listrik sudah masuk ke rumah-rumah warga, namun kualitas penerangan jalan masih sangat kurang. Hanya ada beberapa lampu yang diletakkan pada jalan kampung.

Untuk ketersediaan air bersih, warga Desa Geulumpang masih mengandalkan air sumur galian. Baik itu air untuk konsumsi sampai untuk mencuci piring atau pakaian, semua bersumber dari sumur dan untuk PDAM belum masuk untuk desa ini.

2.3 Produksi

Produksi adalah sesuatu yang dihasilkan. Desa Geulumpang dalam hal produksi, lebih dominan terdapat dalam sektor pertanian. Dalam hal ini, pertanian di gampong ini memproduksi padi. Untuk pertanian di areal perladangan, petani banyak menggunakan lahan untuk menanam palawija seperti kacang tanah. Pada hasil perkebunan di desa ini sangat dominan dengan melinjo dan selanjutnya diolah menjadi emping. Emping yang diolah oleh masyarakat yang dilakukan di rumah masing-masing dan selanjutnya akan dipasarkan ke pasa-pasar terdekat. Karena itu dapat disimpulkan bahwa industri yang ada di desa inimasih tergolong industri rumahan.

2.4 Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan

Dalam bidang kesehatan, masalah yang dihadapi oleh Desa Geulumpang yaitu tidak adanya pelayanan kesehatan seperti PUSTU (Puskesmas Pembantu) atau Puskesmas di Desa Geulumpang itu sendiri. Masyarakat yang akan berobat harus pergi ke Puskesmas yang ada di berada di dekat Keude Kembang Tanjong.

Pengelolaan sampah pada Desa Geulumpang yang belum ditangani dengan baik menyebabkan warga membuang sampah tidak ke tempat yang seharusnya, sehingga sampah berserakan di pinggir jalan. Hal ini selain mengganggu kesehatan masyarakat yang berrmukim ditempat itu juga mengganggu orang yang

(15)

lewat karena berserakan dijalan, dan mengganggu penciuman. Seperti yang kita ketahui sampah merupakan sumber penyakit. Oleh karena itu pada Desa Geulumpang dibutuhkan sarana penunjang yang mampu mengolah sampah dengan lebih baik, seperti tersedianya bak sampah sehingga warga bisa tertib membuang sampah langsung ke tempat yang terrsedia, setelah tempat sampah tersedia harus adanya tenaga yang mengangkut secara rutin agar sampah tidak menumpuk. Kebersihan Desa Geulumpang selama ini dijaga oleh pribadi (per rumah) sampah yang ada ditumpuk di suatu sudut perkarangan rumah yang nantinya akan dibakar jika telah banyak. Namun cara ini tidak efektif dikarenakan asap akan mempengaruhi kesehatan masyarakat.

Selain itu permasalahan lain pada kebersihan lingkungan adalah masih banyaknya kotoran hewan peliharaan yang berserakan di jalan akses gampong, serta rumah penduduk yang sangat dekat dengan kandang hewan peliharaan seperti: lembu, kambing ayam dan lain-lain yang nantinya akan berefek terganggunya kesehatan masyarakat gampong.

2.5 Administrasi dan Pemerintahan Gampong

Administrasi dan pemerintahan gampong merupakan unsur sentral dalam pelaksanaan gampong. Unsur itulah yang akan mengarahkan suatu wilayah menjadi lebih baik atau lebih buruk.

Pemerintahan Gampong adalah Geuchik dan perangkat gampong sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan Gampong. Tuha Peut Gampong adalah badan perwakilan gampong yang anggotanya dipilih secara langsung, pemuka adat dan cendikiawan yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat peraturan gampong, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta pengawasan secara efektif terhadap penyelenggaraan pemerintahan gampong. Untuk sementara proses administrasi di Desa Geulumpang berada di tangan Geuchik dan dibantu oleh Sekretaris desa. Pada Desa Geulumpang selain geuchik dan sekretaris desa, juga ada 3 orang kepala urusan (kaur) dan 2 orang kepala dusun (kadus).

Gambar

Gambar 1. Peta Lokasi Gampong Geulumpang

Referensi

Dokumen terkait

“Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Komitmen Organisasi dalam Pencegahan Fraud Pengadaan Barang dan Jasa di Salah Satu Perguruan Tinggi

Daftar Cek Masalah (DCM) bertujuan untuk mengetahui masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh siswa, terkait dengan bidang kesehatan, keuangan, pergaulan sosial,

Kebijakan ini terus dilakukan sambil mencari perguruan tinggi yang bisa bekerjasama dalam rangka mempersiapakan Sumber Daya Manusia (guru) kabupaten Pegunungan

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam mengelompokkan perguruan tinggi swasta di Madura berdasarkan kinerja sumber daya manusia dan mahasiswa menggunakan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan konsep diri dan motivasi belajar mahasiswa setelah mengikuti Mata Kuliah Pengembangan Sumber Daya Manusia PSDM di Jurusan Kurikulum