• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Palembang, KEPALA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KOTA PALEMBANG, Drs. AHMAD ZAZULI, M.Si Pembina Tingkat I NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Palembang, KEPALA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KOTA PALEMBANG, Drs. AHMAD ZAZULI, M.Si Pembina Tingkat I NIP"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

i

Palembang,

KEPALA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

KOTA PALEMBANG,

Drs. AHMAD ZAZULI, M.Si

Pembina Tingkat I

NIP. 196903161993121001

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya kami dapat menyusun Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang Tahun 2018 – 2023.

Renstra ini disusun sebagai penjabaran dari tugas pokok dan Fungsi Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang, dengan harapan digunakan sebagai pedoman/ acuan bagi aparat dalam menyelenggarakan pembangunan di bidang Kepemudaan dan Keolahragaan selama 5 (lima) tahun kedepan, dimana setiap tahunnya akan dijabarkan kembali dalam program-program dan kegiatan pada setiap unit kerja dilingkungan Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang.

Kami menyadari dalam penyusunan Rencana Strategis ini dapat berbagai keterbatasan, oleh kerena itu segala petunjuk dan saran yang membangun dapat kami terima sebagai perbaikan terhadap Rencana Strategis ini. Untuk menyikapi perkembangan dinamis yang terjadi dalam masyarakat, tidak menutup kemungkinan juga dalam setiap tahun akan terjadi penyempurnaan-penyempurnaan dari Rencana Strategis ini.

(2)

ii KATA PENGANTAR ... i DAFTAR ISI ... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 2 1.2 Landasan Hukum ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan ... 6

1.4. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN SKPD II.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi ... 9

II.2 Kinerja Pelayanan SKPD ... 19

II.3 Aset yang dikelola ... 18

II.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Dispora ... 24

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI III.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD ... 26

III.2 Telaah Visi, Misi, Dan Program Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ... 29

III.3 Telaah RENSTRA K/L Dan Renstra Kota Palembang ... 31

III.4 KLHS ... 33

III.5 Telaah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs)……… 33

III.6 Penentuan Isu-isu Strategis ……… 34

BAB IV VISI,MISI,TUJUANSASARAN,STRATEGISDANKEBIJAKAN 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dispora ... 43

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ... ... 47

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN INDIKATIF . 50 BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN ………. 70

BAB VIII PENUTUP ... 74 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(3)

iii

TABEL 2. 1 : Kualifikasi Pegawai Dispora Kota Palembang Berdasrakan Pendidikan, Pangkat Golongn, Jabatan Struktural, Dan Jenis Kelamin ... 13

TABEL 2. 2 : Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kepemudaan Dan Olahraga ... 16 Tabel 2. 3 : Anggaran Dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kepemudaan Dan

Olahraga Kota Palembang ... 18

Tabel 2. 4 : Tantangan dan Peluang Pengembangan Dan Pelayanan SKPD ... 21 TABEL 3. 1 : Faktor Penghambat Dan Pendorong Pelayanan Dinas Kepemudaan Dan

Olahraga Kota Palembang Terhadap Pencapaian Visi, Misi Dan Program Walikota Palembang ... 27

TABEL 3. 2 : Permasalahan Pelayanan SKPD Berdasarkan Sasaran Rensta K/L Beserta Faktor Penghambat Dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya ... 30

TABEL 4. 1 : Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD... 42 TABEL 4. 2 : Strategi Dan Kebijakan SKPD ... 43 TABEL 5. 1 : Rencana Program Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran Dan

Pendanaan Indikasi Dinas Kepemudaan Dan Olahraga Kota

Palembang ... 46

TABEL 6. 1 : Indikator Kinerja Utama Dispora Kota Palembang Tahun 2013-2018 Yang Mengacu Pada Tujuan Sasaran SPJMD ... 51

(4)

1

Pembangunan pada hakikatnya bertujuan untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Dalam prosesnya, pembangunan dilaksanakan oleh seluruh pemangku kepentingan, terutama aparat pemerintah sebagai development

agent yang mengemban amanat untuk mewujudkan dan mendistribusikan

kemakmuran, kesejahteraan masyarakat, serta keadilan sosial. Selanjutnya, guna menjamin proses pembangunan berjalan efektif, efisien, tepat sasaran dan berkesinambungan, diperlukan perencanaan pembangunan yang berkualitas, sehingga pembangunan akan bermuara pada cita-cita yang diinginkan.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan kepada pemerintah daerah untuk melakukan perencanaan pembangunan sebagai bagian dari perencanaan pembangunan nasional. Kemudian, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 juga mengamanatkankepada pemerintah daerah untuk melakukan perencanaan pembangunan daerah yang terdiri dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20 tahun; Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 tahun; Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) untuk jangka waktu 5 tahun; Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk jangka waktu 1 tahun; serta Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) untuk jangka waktu 1 tahun.Amanat Undang-Undang tentang perencanaan pembangunan daerah di atas dijelaskan lebih lanjut ke dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,

Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang RPJPD dan RPJMD, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJMD, dan RKPD.

(5)

yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia (Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang No. 25 Tahun 2004). Perencanaan pembangunan bertujuan untuk mewujudkan pembangunan dalam rangka peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik serta daya saing.Perencanaan dengan demikian merupakan sebuah proses yang dilakukan secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan untuk mencapai keseimbangan. Sehingga setiap kegiatan yang ada di dalamnya merupakan usaha yang memiliki titik fokus dalam keseimbangan, baik problem

solving, future oriented maupun resource allocation. Secara umum, setiap proses

perencanaan terbagi menjadi beberapa tahapan, yaitu: tahap awal/inisiasi, tahap substantif, tahap implementasi serta tahap pengendalian dan evaluasi. Setiap tahapan tersebut memiliki keterkaitan dengan proses lainnya.

I.1 Latar Belakang

Pembangunan daerah Kota Palembang dalam 5 (lima) tahun ke depan, akan menghadapi berbagai tantangan eksternal maupun internal. Tantangan eksternal yang utama adalah kondisi perekonomian global yang melambat dan gerakan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Disamping itu, tantangan internal yang ada dalam pembangunan daerah antara lain adalah mewujudkan desentralisasi dan otonomi daerah yang kondusif, serta ketersediaan infrastruktur ekonomi dalam rangka mempersiapkan bonus demografi. Dengan demikian, Pemerintah Kota Palembang saat ini diharapkan dapat menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi dengan tingkat inflasi yang kondusif bagi masyarakat untuk mencapai tujuan berbangsa dan bernegara.

Untuk menghadapi tantangan dan memenuhi harapan masyarakat Kota Palembang, diperlukan perencanaan yang tepat, efektif, dan berkesinambungan. Sesuai dengan mandat yang diberikan, Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang, harus mampu menjawab tantangan tersebut dengan memperkuat

(6)

berbagai aspek dan kompetensi yang terkait dengan peran dan fungsinya sebagai Dinas Kepemudaan dan Olahraga Dengan demikian, penyelenggaraan pembangunan daerah dapat berdampak nyata dalam memperbaiki layanan birokrasi, meningkatkan daya saing daerah serta mewujudkan masyarakat Kota Palembang yang adil, makmur dan sejahtera.

Dalam perspektif perencanaan pembangunan daerah, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 dan amanat Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 pada Pasal 272 Ayat (1), menyatakan bahwa “Perangkat Daerah menyusun rencana strategis dengan berpedoman pada RPJMD”, dan Ayat (2) menyatakan bahwa “Rencana Strategis Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat tujuan, sasaran, program, dan kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib dan/atau Urusan Pemerintahan Pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap Perangkat Daerah. Dalam hal ini, Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang selaku Perangkat Daerah (PD) yang merupakan pelaksana Urusan Kepemudaan dan Olahraga wajib menyusun Rencana Strategis (Renstra) sesuai tugas pokok dan fungsinya. Selanjutnya Renstra tersebut akan digunakan sebagai pedoman pelaksanaan program dan kegiatan selama periode lima tahunan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada sehingga tujuan yang akan dicapai bersifat realistis dan dapat mengantisipasi perkembangan masa depan.

Renstra Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang Tahun 2018 - 2023 disusun berdasarkan RPJMD Kota Palembang Tahun 2018 – 2023 melalui beberapa tahapan proses penyusunan Renstra yang mengacu kepada ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 sebagai berikut:

1. Persiapan penyusunan Renstra Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang;

(7)

Palembang;

3. Penyusunan rancangan Renstra Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang;

4. Perumusan rancangan akhir; dan

5. Penetapan Renstra Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang. Adapun bagan alir dari tahapan penyusunan Renstra Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1

Proses Penyusunan Renstra Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang Tahun 2018 - 2023

Dengan disusunnya Renstra Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang Tahun 2018 - 2023 maka Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang diharapkan mampu melaksanakan tugas dan fungsinya untuk

meningkatkan kualitas kebijakan perencanaan pembangunan daerah,

pengendalian, dan evaluasikinerja. Keberhasilan peningkatan tersebut adalah untuk mewujudkan tercapainya sasaran pembangunan daerah (RPJMD) dan renstra perangkat daerah.

(8)

I.2 Landasan Hukum

Peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum bagi penyusunan Renstra Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang Tahun 2018 - 2023 adalah:

1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 75);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang – Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 tentang

Sistem Keolahragaan Nasional;

4. Undang – Undang Dasar Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2010

tentang kepemudaan;

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun

2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pemangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan

(9)

Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312);

7. Peraturan Pemerintah nomor 56 Tahun 2001 tentang Pelaporan

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

8. Peraturan Walikota Palembang Nomor 61 Tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang.

I.3 Maksud dan Tujuan

Rencana Strategis Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang Tahun 2018 - 2023 ditetapkan dengan maksud:

1. Sebagai penjabaran atas RPJMD Kota Palembang Tahun 2018 - 2023

disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi PD Kota Palembang;

2. Sebagai arah dan kebijakan untuk mencapai visi dan misi serta tujuan

RPJMD Kota Palembang dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan;

3. Sebagai indikator kunci keberhasilan Dinas Kepemudaan dan Olahraga

Kota Palembang dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan tugas, fungsi, kewenangan dan tanggungjawab dalam upaya mewujudkan visi, misi dan program Walikota terpilih;

Adapun tujuan dari penyusunan Rencana Strategis Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang Tahun 2018 - 2023, yaitu:

1. Tercapainya persepsi yang sama dalam penyusunan kebijakan-kebijakan

pembinaan dan pengembangan pemuda dan olahraga di Kota Palembang;

2. Sebagai acuan dan/atau pedoman kerja bagi seluruh unsur Dinas

Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang sesuai dengan tugas dan fungsinya, termasuk untuk mengelola pencapaian sasaran RPJMD;

(10)

Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang setiap tahunnya;

4. Sebagai tolok ukur dalam penyusunan Laporan Pertanggungjawaban

Kinerja Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang;dan

5. Sebagai acuan bagi pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja Dinas

Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang Tahun 2018 - 2023.

I.4 Sistematika Penulisan

Rencana Strategis Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang Tahun 2019–2023 disusun sesuai dengan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 yang terdiri dari 8 (delapan) bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DISPORA KOTA PALEMBANG

Menjelaskan tentang tugas, fungsi, struktur organisasi, sumber daya, kinerja pelayanan, serta tantangan dan peluang yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan pelayanan Dinas Kepemudaan

dan Olahraga Kota Palembang.

BAB III PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS

Menjelaskan hasil identifikasi terhadap permasalahan pelayanan, telaahan visi, misi, dan program Walikota Kota Palembang periode 2018 - 2023, telaahan Renstra K/L, talaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan KLHS serta Kajian Lingkungan Hidup Strategis serta penentuan isu-isu strategis.

BAB IV TUJUAN DAN SASARAN

Menjelaskan tentang tujuan dan sasaran Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang 2018 - 2023 berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran RPJMD Kota Palembang 2018 - 2023 sebagai indikasi keberhasilan kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga dalam

(11)

memimpin seluruh jajaran di lingkungan Dinas Kepemudaan dan Olahraga.

BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Menjelaskan tentang strategi dan arah kebijakan dalam jangka menengah guna mewujudkan tujuan dan sasaran Renstra Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang 2018 - 2023.

BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN

Menjelaskan tentang program dan kegiatan Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang 2018 - 2023 yang diterjemahkan dari strategi dan arah kebijakan agar selaras dengan analisis permasalahan dan isu strategis.

BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Menjelaskan tentang indikator kinerja yang selaras dengan tugas dan

fungsi Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang

sebagaimana tercantum dalam RPJMD Kota Palembang 2018 - 2023.

BAB VIII PENUTUP Lampiran-Lampiran

(12)

9

Capaian kinerja pelayanan Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang periode tahun 2013-2017 merupakan hasil dari berbagai upaya selama lima tahun. Gambaran pelayanan Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang selama periode 2013-2017 diperlukan sebagai panduan dalam menyusun kebijakan strategis Dinas Kepemudaan dan Olahraga Tahun 2018 - 2023 terutama untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan organisasi agar rumusan program dan kegiatan yang dibuat dapat mencapai tujuan Dinas Kepemudaan dan Olahraga secara efektif dan efisien.

Gambaran pelayanan Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang selama periode 2013-2017 dijelaskan melalui analisis indikator capaian kinerja pelayanan berdasarkan tugas dan fungsi, sumber daya yang dimiliki, capaian-capaian penting yang telah dihasilkan periode sebelumnya, capaian program prioritas RPJMD periode sebelumnya, serta hambatan-hambatan yang dihadapi dan dinilai perludiatasi pada lima tahun yang akan datang.

II.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kepemudaan dan

Olahraga Kota Palembang

Berdasarkan Peraturan Walikota Palembang Nomor 61 Tahun 2016 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang, maka Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :

1. Tugas Pokok

Membantu Walikota dalam melaksanakan urusan pemerintahan di bidang Pemuda dan Olahraga dan tugas pembantuan.

(13)

2. Fungsi

Fungsi Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang antara lain adalah : a. Perumusan kebijakan teknis;

b. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya; c. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum;

d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya; e. Pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan fungsinya.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya berdasarkan Peraturan Walikota Kota Palembang Nomor 61 Tahun 2016 telah diatur dan disusun Struktur Organisasi Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang sebagai berikut :

3. Struktur Organisasi (gambar struktur organisasi dispora)

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat, membawahi :

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian - Sub Bagian Keuangan

- Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan c. Bidang Pemberdayaan Pemuda, membawahi :

- Seksi Tenaga dan Sumber Daya Pemuda, IPTEK dan IMTAQ Pemuda - Seksi Peningkatan Wawasan dan Kapasitas Pemuda

- Seksi Peningkatan Kreativitas Pemuda d. Bidang Pengembangan Pemuda, membawahi :

- Seksi Kepemimpinan, Kepeloporan dan Kemitraan Pemuda - Seksi Organisasi Kepemudaan dan Kepramukaan

- Seksi Infrastruktur dan Kewirausahaan Pemuda e. Bidang Pembudayaan Olahraga, membawahi : - Seksi Pendidikan dan Sentra Olahraga

(14)

- Seksi Kemitraan dan Penghargaan Olahraga f. Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, membawahi :

- Seksi Pembibitan, IPTEK dan Tenaga Keolahragaan - Seksi Promosi Olahraga dan Olahraga Prestasi - Seksi Standarisasi dan Infrastruktur Olahraga g. Unit Pelaksana Teknis

h. Kelompok Jabatan Fungsional

Adapun Tugas Pokok dan Fungsi dari tiap-tiap Bidang tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan di bidang Kepemudaan dan Olahraga berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan petunjuk pelaksanaannya.

2. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam mengkoordinasikan perencanaan, keuangan dan pelaporan serta menyelenggarakan urusan administrasi umum, perkantoran, kehumasan dan kepegawaian.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretaris mempunyai fungsi :

a. Koordinasi kegiatan Kementrian Pemuda dan Olahraga; b. Pelaksanaan urusan administrasi umum;

c. Pelaksanaan urusan rumah tangga, perlengkapan dan perkantoran; d. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian;

e. Pelaksanaan urusan kehumasan;

(15)

3. Bidang Pemberdayaan Pemuda

Bidang Pemberdayaan Pemuda mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang Pemberdayaan Pemuda.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pemberdayaan Pemuda mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan di bidang peningkatan sumber daya pemuda, peningkatan wawasan pemuda, ilmu pengetahuan dan iman taqwa pemuda serta peningkatan kreativitas pemuda;

b. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan sumber daya pemuda, peningkatan wawasan pemuda, ilmu pengetahuan dan iman taqwa pemuda serta peningkatan kreativitas pemuda;

c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang peningkatan sumber daya pemuda, peningkatan wawasan pemuda, ilmu pengetahuan dan iman taqwa pemuda serta peningkatan kreativitas pemuda;

d. Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan di bidang peningkatan sumber daya pemuda, peningkatan wawasan pemuda, ilmu pengetahuan dan iman taqwa pemuda serta peningkatan kreativitas pemuda;

e. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang peningkatan sumber daya pemuda, peningkatan wawasan pemuda, ilmu pengetahuan dan iman taqwa pemuda serta peningkatan kreativitas pemuda;

f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang peningkatan sumber daya pemuda, peningkatan wawasan pemuda, ilmu pengetahuan dan iman taqwa pemuda serta peningkatan kreativitas pemuda;

g. Pelaksanaan administrasi bidang pemberdayaan pemuda; h. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait; i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

j. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(16)

4. Bidang Pengembangan Pemuda

Bidang Pengembangan Pemuda mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang Pengembangn Pemuda.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pengembangan Pemuda mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan di bidang kepemimpinan, kepeloporan, dan kemitraan pemuda, organisasi kepemudaan dan kepramukaan, infrastruktur serta kewirausahaan pemuda;

b. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang kepemimpinan, kepeloporan, dan kemitraan pemuda, organisasi kepemudaan dan kepramukaan, infrastruktur serta kewirausahaan pemuda;

c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang kepemimpinan, kepeloporan, dan kemitraan pemuda, organisasi kepemudaan dan kepramukaan, infrastruktur serta kewirausahaan pemuda;

d. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan di bidang kepemimpinan, kepeloporan, dan kemitraan pemuda, organisasi kepemudaan dan kepramukaan, infrastruktur serta kewirausahaan pemuda;

e. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang kepemimpinan, kepeloporan, dan kemitraan pemuda, organisasi kepemudaan dan kepramukaan, infrastruktur serta kewirausahaan pemuda;

f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kepemimpinan, kepeloporan, dan kemitraan pemuda, organisasi kepemudaan dan kepramukaan, infrastruktur serta kewirausahaan pemuda;

g. Pelaksanaan administrasi di bidang pengembangan pemuda; h. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait; i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

j. Pelaksanaan fungsi lain yang diiberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(17)

5. Bidang Pembudayaan Olahraga

Bidang Pembudayaan Olahraga mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang Pembudayaan Olahraga.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pembudayaan Olahraga mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan di bidang pengelolaan olahraga pendidikan dan pengelolaan pembinaan sentra olahraga, pengelolaan olahraga rekreasi, pengembangan olahraga tradisonal dan layanan khusus, serta kemitraan dan penghargaan olahraga;

b. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan olahraga pendidikan dan pengelolaan pembinaan sentra olahraga, pengelolaan olahraga rekreasi, pengembangan olahraga tradisonal dan layanan khusus, serta kemitraan dan penghargaan olahraga;

c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pengelolaan olahraga pendidikan dan pengelolaan pembinaan sentra olahraga, pengelolaan olahraga rekreasi, pengembangan olahraga tradisonal dan layanan khusus, serta kemitraan dan penghargaan olahraga;

d. Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan olahraga pendidikan dan pengelolaan pembinaan sentra olahraga, pengelolaan olahraga rekreasi, pengembangan olahraga tradisonal dan layanan khusus, serta kemitraan dan penghargaan olahraga;

e. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengelolaan olahraga pendidikan dan pengelolaan pembinaan sentra olahraga, pengelolaan olahraga rekreasi, pengembangan olahraga tradisonal dan layanan khusus, serta kemitraan dan penghargaan olahraga;

f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan olahraga

pendidikan dan pengelolaan pembinaan sentra olahraga, pengelolaan olahraga rekreasi, pengembangan olahraga tradisonal dan layanan khusus, serta kemitraan dan penghargaan olahraga;

(18)

h. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait;

i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

j. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepalal Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

6. Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga

Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang peningkatan prestasi olahraga.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan di bidang pembibitan, IPTEK dan tenaga keolahragaan, promosi olahraga dan olahraga prestasi serta standarisasi dan infrastruktur olahraga;

b. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang pembibitan, IPTEK dan tenaga keolahragaan, promosi olahraga dan olahraga prestasi serta standarisasi dan infrastruktur olahraga;

c. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang pembibitan, IPTEK dan tenaga keolahragaan, promosi olahraga dan olahraga prestasi serta standarisasi dan infrastruktur olahraga;

d. Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan di bidang pembibitan, IPTEK dan tenaga keolahragaan, promosi olahraga dan olahraga prestasi serta standarisasi dan infrastruktur olahraga;

e. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembibitan, IPTEK dan tenaga keolahragaan, promosi olahraga dan olahraga prestasi serta standarisasi dan infrastruktur olahraga;

f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembibitan, IPTEK dan tenaga keolahragaan, promosi olahraga dan olahraga prestasi serta standarisasi dan infrastruktur olahraga;

g. Pelaksanaan administrasi Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga; h. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait;

(19)

j. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.2 Sumber Daya Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang

Sumber Daya Manusia merupakan salah satu unsur penting yang harus dimiliki oleh instansi/ Badan Usaha, karena kinerja Pegawai akan menentukan tingkat kinerja Instansi/ Badan Usaha tersebut. Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang memiliki pegawai sebanyak 44 orang dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 2.1

Kualifikasi Pegawai Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang Berdasarkan Pendidikan, Pangkat dan Golongan, Jabatan Struktural,

dan Jenis Kelamin

No. Uraian Jumlah

1. Jabatan Struktural Esselon II 1 Orang

Esselon III 5 Orang

Esselon IV 15 Orang

2. Pejabat yang sudah memenuhi

persyaratan kepangkatan

Esselon II 1 Orang

Esselon III 5 Orang

Esselon IV 15 Orang

3. Pejabat Struktural yang telah memenuhi

persyaratan Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Struktural

Esselon II 0 Orang

Esselon III 1 Orang

Esselon IV 11 Orang

4. Staf 33 Orang

5. Usia < 30 Tahun 0 Orang

> 30 Tahun 14 Orang

> 41 – 50 Tahun 21 Orang

> 50 Tahun 19 Orang

6. Pendidikan Strata 2 22 Orang

Strata 1 30 Orang

Sarjana Muda 0 Orang

SMA 2 Orang

SMP 0 Orang

SD 0 Orang

7. Jenis Kelamin Laki-Laki 34 Orang

Perempuan 20 Orang

(20)
(21)

2.3. Aset yang Dikelola

Guna kelancaran kinerja dan proses pelayanan kepada masyarakat/ publik Dinas Kepemudaan dan Olahraga didukung dengan adanya fasilitas Gedung kantor yang representatif, Perlengkapan kantor yang memadai, Perlengkapan Gedung serta kendaraan Dinas.

Tabel 2. 2

Aset Dedung, Aset Sarana Olahraga Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang

No Gedung/ Kantor/ Sarana

Olahraga Alamat Keterangan

1 2 3 4

1 Kantor Dinas DISPORA Kota Palembang

Jl. Dr. Wahidin No.03,Talang Semut, Bukit Kecil, Palembang 30121

Gedung Kantor

2 Lapangan Tenis Kecamatan Ilir Timur I Lapangan/Sarana Olahraga

3 Lapangan Kamboja Kecamatan Ilir Timur I Lapangan/Sarana Olahraga

4 Lapangan Hatta Kecamatan Bukit Kecil Lapangan/Sarana Olahraga

5 Lapangan/ Hall Badminton Cempaka

Kecamatan Bukit Kecil, 26 Ilir Palembang

Lapangan/Sarana Olahraga

Sumber : Subbag Umum dan Kepegawaian Dispora Kota Palembang

Tabel 2. 3

Sarana Pendukung Mobilitas (Kendaraan Dinas) Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang

No Jenis Jumlah Satuan

1 2 3 4

1 Kendaraan Roda 4/ Mobil 6 Unit

2 Sepeda Motor 1 Unit

(22)

II.2 Kinerja Pelayanan Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota

Palembang Periode Tahun 2013-2018

Capaian kinerja pelayanan Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang periode tahun 2013-2017 dapat dilihat dari capaian indikator kinerja. Yaitu dengan membandingkan realisasi target indikator dengan target yang telah ditetapkan. Selain itu, capaian kinerja pelayanan juga dinilai dari perencanaan anggaran dan realisasinya selama kurun waktu 2013-2017.

1.2.1. Capaian Indikator Kinerja

Bagian ini mengulas capaian kinerja Dinas Kepemudaan dan Olahraga tahun 2013-2017 berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan dalam RPJMD Kota Palembang Tahun 2013-2017. Capaian kinerja Dinas Kepemudaan dan Olahraga secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.1.

(23)

Tabel 2. 4

Pencapaian Kinerja Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang Tahun 2013-2017

No Sasaran Strategis Indikator Target (%) Realisasi (%) Rasio Capaian

2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 Meningkatnya Kemandirian Pemuda dalam Pembangunan Daerah Persentase Organisasi Pemuda yang Mandiri - - - - 1 - - - - 1 - - - - Meningkatnya Prestasi Olahraga Pelajar Persentase Nomor Cabang Olahraga yang meraih Medali dalam Kompetisi Tingkat Sumatera Selatan - - - - 10 - - - - 10 - - - - Meningkatnya Event Olahraga Masyarakat Persentase Kecamatan yang melaksanakan Olahraga Masyarakat secara rutin - - - - 10 - - - - 10 - - - - Meningkatnya Sarana Prasarana Pemuda Persentase Kecamatan yang memiliki Sarana dan Prasarana Pemuda - - - - 20 - - - - 20 - - - - Meningkatnya Sarana Persentase Kecamatan - - - - 40 - - - - 40 - - - -

(24)

No Sasaran Strategis Indikator Target (%) Realisasi (%) Rasio Capaian 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 Prasarana Olahraga yang Memiliki Sarana dan Prasarana Olahraga Persentase Sarana dan Prasarana Olahraga yang Terstandarisasi - - - - 20 - - - - 20 - - - - Meningkatnya Pelayanan Publik dan Profesionalisme pada Sarana Prasarana Olahraga Indeks Kepuasan Masyarakat - - - - 65 - - - - 65 - - - - Meningkatnya Kinerja Aparatur dan e-government Nilai AKIP - - - - 65 - - - - 79.11 - - - - Terbangunnya Sistem Informasi Manajemen Pemuda dan Olahraga - - - - 5 - - - - 5 - - - -

(25)

1.2.2. Realisasi Anggaran

Realisasi anggaran merupakan seluruh kegiatan pelaksanaan anggaran yang juga meliputi kegiatan analisis serta evaluasi pelaksanaan budget. Tujuan realisasi anggaran ini adalah untuk memberikan feedback serta follow up agar diperiode berikutnya bias berjalan lebih baik. Penyususnan perencanaan yang baik dapat memberikan efek positif terhadap laporan realisasi anggaran dinas dimana target yang diharapkan sesuai dengan rencana yang dibuat. Oleh karena itu perencanaan harus benar-benar matang dan terukur. Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu elemen penting dalam proses perencanaan kegiatan dan anggaran. Dibawah ini tergambar realisasi anggaran Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang Tahun 2013-2017 namun dalam hal ini yang tergambar tahun 2017 dikarenakan terjadi perubahan nomenklatur dinas baru.

(26)

Tabel 2. 5

Anggaran dan Realisasi Pelayanan Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang Menurut Kelompok BelanjaTahun 2013-2017

Uraian

Rencana Anggaran pada Tahun ke- (dalam juta rupiah)

Realisasi Anggaran pada Tahun ke- (dalam juta rupiah)

Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-

Rata-rata Pertumbuhan (dalam persen) 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) 1 Belanja Tidak Langsung (BTL) - - - - 4.738.159.000 - - - - 4.358.486.473 - - - - 379.672.527 2 Belanja Langsung (BL) - - - - 5.263.792.000 - - - - 5.199.621.459 - - - - 64.170.541 Total Belanja - - - - 10.001.951.000 - - - - 9.558.107.932 - - - - 443.843.068 95%

Sumber: Laporan Keuangan Konsolidasi Dispora Tahun 2013-2017

Tabel 2. 6

Anggaran dan Realisasi Pelayanan Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang Menurut Jenis BelanjaTahun 2013-2017

Uraian

Rencana Anggaran pada Tahun ke- (dalam juta rupiah)

Realisasi Anggaran pada Tahun ke- (dalam juta rupiah)

Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-

Rata-rata Pertumbuhan (dalam persen) 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) 1 Belanja Pegawai - - - - 5.287.996.000 - - - - 4.906.398.473 - - - - 381.597.527 92.78% 2 Belanja Barang dan Jasa - - - - 4.337.830.000 - - - - 4.279.559.059 - - - - 58.270.941 98.66% 3 Belanja Modal - - - - 376.125.000 - - - - 372.150.400 - - - - 3.974.600 98.94% Total Belanja 10.001.951.000 9.558.107.932 443.843.068 95.56%

(27)

II.3 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas

Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang

Tantangan merupakan ancaman dari faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan Dinas Kepemudaan dan Olahraga. Sedangkan, peluang adalah kesempatan yang datang dari faktor eksternal yang dapat mendukung tercapainya tujuan Dinas Kepemudaan dan Olahraga dalam lima tahun. Dengan memahami tantangan dan peluang di lingkungan strategisnya, diharapkan Dinas Kepemudaan dan Olahraga dapat membuat strategi yang tepat demi terwujudnya tujuan pembangunan daerah.

1. Tantangan

a. Tingkat partisipasi pemuda di bidang pendidikan b. Jumlah pemuda yang melakukan kegiatan wirausaha c. Jumlah pemuda yang mendapatkan kesempatan kerja d. Tingkat kesehatan dan kesejahteraan pemuda

e. Jumlah pemuda yang aktif di organisasi sosial kemasyrakatan

f. Ketersediaan ruang terbuka hijau untuk kegiatan olahraga (Jumlah Ruang Terbuka Hijau)

g. Jumlah SDM keolahragaan (Instruktur, Pelatih, Guru Olahraga) h. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam berolahraga

i. Tingkat kebugaran masyarakat

2. Peluang

a. Keterlibatan berbagai pihak dalam proses perencanaan dan pemberdayaan kepemudaan dan olahraga melalui fasilitas ataupun penyediaan sarana dan prasarana

b. Adanya Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta membuka peluang peningkatan kerjasama Pendidikan dan Penelitian dalam rangka meningkatkan kualitas pemberdayaan Kepemudaan dan Keolahragaan

(28)

c. Semakin luasnya pemanfaatan teknologi informasi dalam pengelolaan data dan informasi kebijakan pemberdayaan Kepemudaan dan Keolahragaan.

(29)

26

Identifikasi permasalahan dan isu-isu strategis merupakan tahapan yang krusial pada penyusunan rencana strategis. Pada identifikasi permasalahan dipetakan akar masalah yang menjadi penghambat pencapaian kinerja Dinas Kepemudaan dan Olahraga periode sebelumnya. Dengan demikian, diharapkan kebijakan yang dibuat lima tahun mendatang dapat secara efektif menyelesaikan permasalahan. Permasalahan ini merupakan salah satu dasar untuk menentukan isu-isu strategis yang menjadi fokus kerja Dinas Kepemudaan dan Olahraga lima tahun mendatang.

Selain itu perumusan isu-isu strategis Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang periode 2018 - 2023 juga berdasarkan pada telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih,dan KLHS serta Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDG’s).

III.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas

Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang

Setelah RPJMD Kota Palembang Tahun 2013-2017 berakhir, masih banyak persolan pembangunan yang harus diselesaikan. Program dan kegiatan yang dilaksanakan masih ada yang belum sejalan dengan tujuan, sasaran dan indikator

kinerja sehingga pada hakikatnya tujuan tersebut masih belum optimal.

Ketidakoptimalan ini untuk diminimalisir seefisien mungkin untuk program dan kegiatan pada periode mendatang yang nantinya apabila sesuai dengan tujuan maka akan berdampak pada penilaian evaluasi akuntabilitas kinerja instansi.

Perjanjian kinerja Kepala Dinas terhadap Walikota merupakan tolak ukur untuk penetapan perjanjian kinerja turunan kepala bidang serta kepela seksi masing-masing bidang, sehingga kegiatan yang akan direncanakan memiliki kesesuaian terhadap

(30)

tujuan yang ingin dicapai yang nantinya akan berdampak pada kualitas pembangunan daerah.

Tabel 3.1

Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kota Palembang

No Komponen Yang Dinilai 2016 2017

Bobot Nilai Rasio Bobot Nilai Rasio

1 Perencanaan Kinerja 86.75% 25,35 30

2 Pengukuran Kinerja 76.25% 19.06 25

3 Pelaporan Kinerja 81.46% 12.22 15

4 Evaluasi Internal 68.52% 6.85 10

5 Capaian Kinerja 78.13% 15.63 20

Nilai Hasil Evaluasi 79.11% 79.11 100

Sumber: Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Prov. Kota Palembang Tahun 2017.

Hasil evaluasi AKIP yang disajikan adalah hasil evaluasi tahun 2017 karena untuk evaluasi pelaksanaan program kegiatan tahun 2018 biasanya Dinas Kepemudaan dan Olahraga mendapatkan hasil penilaian dari Inspektorat pada Triwulan 3 Tahun 2017. Indikator kinerja Nilai Evaluasi AKIP Tahun 2017 sesuai dengan yang diharapkan, dengan kategori Baik, tahun 2017 baru termasuk dalam kategori Cukup Baik nilai 79,11 yang diperoleh dari 5 komponen besar manajemen kinerja meliputi Perencanaan Kinerja nilai 25,35; Pengukuran Kinerja nilai 19,06; Pelaporan Kinerja nilai 12,22; dan 15,63 untuk nilai Pencapaian Sasaran/Kinerja Organisasi. Hasil evaluasi Tim Penilaian AKIP Inspektorat, Dinas Pemuda dan Olahraga mendapat nilai 79,11 menurut Tim Penilai AKIP ada beberapa indikator yang dianggap belum memenuhi ketentuan, diantaranya adalah penyajian target tahunan dalam RENSTRA Revisi belum memuat keseluruhan substansi komponen target tahunan secara lengkap.

Komponen Pengukuran Kinerja nilai yang diperoleh sebesar 9,30 nilai yang paling ideal 22,5%. Permasalahannya adalah indikator kinerja dan target kinerja jangka pendek, serta Perjanjian Kinerja belum menyajikan Indikator Kinerja Utama (IKU), padahal IKU Dispora sudah dibuat dan ditandangani Walikota Palembang, hanya karena tidak dilampirkan dalam Buku LAKIP dianggap belum menyusunnya. Mekanisme

(31)

penyusunan pengumpulan data kinerja harus dibuat SOP nya, dan reviu IKU belum pernah dilakukan, serta dilakukan pemantauan secara berkala.

Komponen Pelaporan Kinerja nilainya sebesar 12,22; jika ingin mendapatkan nilai yang tinggi maka indikator ini harus berada di posisi 20%. Nilai tahun 2016 sebesar 9,69. Temuan Tim Penilai AKIP permasalahannya adalah bahwa LKIP Dispora, memperbaiki pelaporan kinerja dengan menyajikan informasi mengenai pencapaian IKU, mengenai kinerja yang telah diperjanjikan, dan juga evaluasi dan analisis mengenai capaian kinerja, menyajikan perbandingan data kinerja yang memadai antara realisasi tahun ini dengan realisasi tahun sebelumnya dan perbandingan lain yang diperlukan, menyajikan informasi tentang analisis efisiensi penggunaan sumber daya, informasi keuangan yang terkait dengan pencapaian sasaran kinerja instansi, dan informasi kinerja dalam Laporan Kinerja seharusnya dapat diandalkan.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan Kebijakan Renstra Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang Tahun 2018 - 2023 secara ringkas dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 3.2

Pemetaan Permasalahan

untuk Penentuan Prioritas dan Kebijakan Renstra Dispora

No. Masalah Pokok Masalah Akar Masalah

1 Kualitas Perencanaan Inkonsistensi antara

renstra dengan program kegiatan yang dijalankan setiap bidang

Kurang memahami Visi, Misi yang tertuang dalam Renstra.

2 Tidak tercapai target

indikator pencapaian Kinerja Kurangnya anggaran program kegiatan yang mendukung pencapaian indikator kinerja Belum mempedomaninya Visi, Misi, Indikator, Sasaran Kinerja dalam Renstra.

3 Kualitas Pemuda dibidang

kepemimpinan, kewirausahaan,kepeloporan Kurangnya kreatifitas pemuda dibidang kepemimpinan, wirausaha, kepeloporan Kurangnya kegiatan pembinaan kepada generasi muda di bidang kepemimpinan, wirausaha, kepeloporan

(32)

4 Belum maksimalnya tingkat partisipasi masyarakat dalam berolahraga

Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk hidup sehat

Kurangnya penyelengaraan kegiatan olahraga secara berkesinambungan yang melibatkan masyarakat

III.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih

Tujuan penelaahan Visi, Misi, serta Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Perangkat Daerah yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Adapun Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota Palembang periode 2018 - 2023 sebagaimana tercantum dalam dokumen RPJMD Tahun 2018 - 2023 adalah:

“Palembang Emas Darussalam 2023”

Adapun misi pembangunan daerah Pemerintah Kota Palembang lima tahun mendatang adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan pembangunan infrastruktur perkotaan yang terpadu, merata bekeadilan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang berbasis Teknologi dan Informasi

2. Mewujudkan masyarakat yang religius, berbudaya, beretika, melalui pembangunan budaya integritas yang didukung oleh Pemerintahan yang bersih, berwibawa dan profesional

3. Mewujudkan Palembang kota yang dinamis sebagai simpul pembangunan regional, nasional dan internasional yang kompetitif dan komparatif dengan menjamin rasa aman untuk berinvestasi

4. Mewujudkan ekonomi kerakyatan yang inovatif dan kreatif serta berdaya saing tinggi 5. Menjadikan Palembang Kota Pariwisata sungai dan budaya serta event olahraga

(33)

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi tersebut sangat ditekankan pentingnya pelibatan masyarakat secara aktif dalam proses pembangunan. Pelibatan masyarakat ini menjadi hal yang harus diperhatikan oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang sebagai perangkat daerah yang mempunyai tugas membantu Walikota dalam menjalankan fungsi melaksanakan urusan pemerintahan untuk membangun, mengembangkan dan meningkatkan peran kepemudaan dan keolahragaan dalam rangka pembangunan nasional di bidang pemuda dan olahraga. Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang memiliki tugas membuat mekanisme pembangunan yang melibatkan warga kota secara aktif dalam pembangunan kota. Dari kelima Misi RPJMD Kota Palembang, Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang secara khusus menunjang tercapainya misi 2 dan 5 dengan sasaran sebagai berikut:

1. Terpenuhinya Kepuasan Masyarakat atas layanan perangkat Daerah (PD);

2. Meningkatkan kesadaran pemuda untuk terhindar dari bahaya narkoba, sek bebas, HIV dan tindak kekerasan;

3. Terbinanya aktivitas pemuda dibidang kewirausahaan, kepeloporan dan pengabdian masyarakat baik secara individual maupun kelompok;

4. Terselenggaranya kegiatan olahraga secara berkesinambungan yang melibatkan elemen masyarakat;

5. Terselenggaranya berbagai event olahraga prestasi.

Sehubungan dengan sasaran diatas Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang berupaya memaksimalkan program dibidang pemuda dan olahraga secara efisien dengan pendekatan kegiatan yang menyentuh langsung ke masyarakat.

Berdasarkan Identifikasi permasalahan pelayanan Dispora Kota Palembang, terdapat beberapa faktor penghambat dan pendorong yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah serta wakil kepala daerah sebagaimana Tabel. 3.3 berikut :

(34)

Tabel 3.3

Telaahan Visi,Misi, dan Program Kepala Daerah

No. Misi/Program Penghambat Pendorong

1 Mewujudkan masyarakat

yang religius, berbudaya, beretika melalui

pembangunan budaya integritas yang didukung oleh Pemerintahan yang bersih, berwibawa dan profesional

Kemampuan SDM aparatur dalam

meningkatkan kualitas palayanan belum efektif dan efisien Mengikuti Diklat SDM Aparatur dan pemanfaatan teknologi Masih kurangnya pengetahuan pemuda terhadap dampak dari bahaya narkoba Mengikuti sosialisasi terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba Kurangnya kreatifitas serta kemauan pemuda dalam meningkatkan kemampuan

berwirausaha

Pemberian dukungan yang sangat besar dari Pemerintahan.

2 Menjadikan Palembang

Kota Pariwisata sungai dan budaya serta event olahraga klas dunia yang harmoni antara

kehidupan manusia dan alam

Kurangnya sosialisasi terhadap efek dari even-even internasional yang diadakan

Terciptanya industri olahraga dan

meningkatnya pendapatan daerah

III.3 Telaahan Renstra K/L

Dalam merumuskan Renstra Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang

perlu memperhatikan arah pembangunan nasional, rencana strategis

kementerian/lembaga maupun instansi yang terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang demi terwujudnya perencanaan yang selaras antara pemerintah pusat dengan daerah. Dalam hal ini Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang mengacu kepada Renstra Kementerian Pemuda dan Olahraga.

(35)

Kementerian Pemuda dan Olahraga menetapkan Visi Kementerian Pemuda dan Olahraga 2015-2019 yaitu:

”Terwujudnya pemuda yang berkarakter, maju dan mandiri serta olahraga yang membudaya dan berprestasi ditingkat regional dan internasional dalam

rangka mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong”

Visi tersebut akan diwujudkan melalui Misi Kementerian Pemuda dan Olahraga periode 2015-2019 adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan pelayanan kepemudaan melalui penyadaran, pemberdayaan pengembangan kepemimpinan, kepeloporan dan kewirausahaan pemuda;

2. Meningkatkan pendidikan kepramukaan bagi anggota pramuka siaga penggalang, penegak dan pandega;

3. Meningkatkan sinergi dan kemitraan lintas sektor pemerintahan, swasta dan masyarakat dalam pelaksanaan pelayanan kepemudaan dan kepramukaan serta pembinaan, pengembangan dan penyelenggaraan keolahragaan nasional;

4. Meningkatkan budaya olahraga dan gaya hidup sehat dikalangan masyarakat untuk kebugaran dan produktivitas.

Dengan demikian, Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang dalam menentukan Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan mempedomani Renstra Kementerian Pemuda dan Olahraga, sehingga menjadi pedoman dalam penyusunan dokumen perencanaan setiap unit organisasi sehingga dapat menentukan kebijakan-kebijakan strategis dalam lingkup kerjanya secara lebih sistematis, terarah dan terukur dengan baik pencapian kinerjanya.

(36)

III.4 KLHS

Isi sesuai KLHS

III.5 Telaahan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs)

Sebagai bagian dari entitas global dan nasional, Pemerintah Kota Palembang memastikan prinsip pembangunan berkelanjutan pada proses pembangunan di wilayahnya. Wujud pengimplementasiannya adalah dengan menyesuaikan cakupan dan substansi TPB/SDGs pada Panca Upaya Utama Pembangunan Kota Palembang Tahun 2018 - 2023. Langkah selanjutnya adalah seluruh perangkat daerah lainnya di lingkungan Pemerintah Kota Palembang, termasuk Dinas Kepemudaan dan Olahraga, mendukung pencapaian TPB/SDGs melalui program dan kegiatan yang terkait ruang lingkup tugas dan fungsi masing-masing.

TPB/SDGs merupakan kerangka kerja pembangunan yang memiliki tiga dimensi

pembangunan berkelanjutan, yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan. TPB/SDGs

diformulasikan ke dalam 17 Goals, 169 Target/Sasaran, dan 241 Indikator.Dalam Gambar 3.1 terdapat rincian tujuh belas tujuan TPB/SDGs.

Gambar 3.1

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)

Tabel 3.4

(37)

III.6 Penentuan Isu-isu Strategis

Setelah melalui tahapan identifikasi permasalahan pelayanan Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang, telaahan visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, dan KLHS serta telahaan SDGs maka perumusan isu-isu strategis Dispora Kota Palembang Tahun 2018 - 2023 dapat dilakukan. Perumusan isu-isu strategis berorientasi pada penyelenggaraan pelayanan Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang untuk lima tahun yang akan datang. Isu dapat ditentukan dari permasalahan eksisting/akan terjadi selama periode perencanaan atau potensi yang belum dikelola dengan baik. Permasalahan dan potensi yang dijadikan isu strategis adalah yang memiliki pengaruh besar terhadap kinerja pembangunan daerah adalah sebagai berikut.

1. Meningkatkan SDM aparatur baik kualitas maupun kuantitas; 2. Meningkatkan partisipasi pemuda dibidang pendidikan; 3. Meningkatkan pemuda yang melakukan kewirausahaan;

4. Meningkatkan jumlah pemuda yang mendapatkan kesempatan kerja; 5. Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pemuda;

6. Meningkatkan jumlah pemuda yang aktif diorganisasi sosial

kemasyarakatan;

7. Ketersediaan ruang terbuka hijau untuk kegiatan olahraga; 8. Meningkatkan jumlah SDM keolahragaan;

9. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berolahraga; 10. Tingkat kebugaran masyarakat.

Dari hasil evaluasi capaian kinerja Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang dan identifikasi permasalahan dapat disimpulkan bahwa masih banyak masalah pembangunan yang belum terselesaikan disebabkan oleh belum optimalnya pengelolaan perencanaan, pengendalian, evaluasi pembangunan di lingkungan Pemerintah Kota Palembang. Sedangkan tugas utama Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang adalah membuat perencanaan pembangunan yang dapat

(38)

mengatasi permasalahan di lingkungan Pemerintah Kota Palembang demi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, masih rendahnya kualitas pengelolaan pembangunan di Kota Palembang menjadi isu yang harus dijawab Dispora Kota Palembang dalam periode lima tahun yang akan datang. Cakupan pengelolaan pembangunan yaitu dari perencanaan, pengendalian, dan evaluasi terhadap kebijakan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil capaian pembangunan. Dengan demikian, Dispora Kota Palembang harus meningkatkan kualitas pengelolaan pembangunan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan kota yang tertuang dalam visi dan misi kepala daerah.

Pengelolaan pembangunan erat kaitannya dengan pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang IPTEK. Proses pengambilan kebijakan, pengendalian, dan evaluasi pembangunan membutuhkan dasar yang kuat, salah satunya yaitu hasil penelitian. Dispora membutuhkan alat untuk menentukan prioritas pembangunan yang butuh segera diselesaikan dan memiliki dampak yang luas terhadap masyarakat, pemerintah pusat, dan provinsi tetangga.

Berdasarkan hasil analisis terhadap identifikasi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah, visi dan misi kepala daerah, Renstra Kementerian/Lembaga, dan Tujuan TPB/SDGs maka dirumuskan isu-isu strategis Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Palembang untuk 5 (lima) tahun ke depan sebagai berikut: Untuk mengidentifikasi isu-isu strategis yang harus di jawab oleh Dispora Kota palembang, maka perlu dilakukan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats). Melalui analisis SWOT akan dapat diperoleh aspek aspek apa saja yang menjadi peluang dan ancaman eksternal, serta kekuatan dan kelemahan internal organisasi dispora Kota palembang sebagai berikut.

(39)

A. Analisis Kekuatan dan Kelemahan 1. Kekuatan (Strength)

Ada beberapa aspek dilingkungan internal yang merupakan kekuatan Organisasi Dispora Kota Palembang.

Pertama, pada aspek internal sebanyak lima hal:

1) Jumlah pegawai sebanyak 54 orang sangat dibutuhkan dalam menyelenggarakan kegiatan organiasasi. Kriteria jumlah pegawai yang cukup besar adalah adanya keseimbangan antara work load (volume pekerjaan) dan work force (kuantitas pegawai). Hal ini mengacu pada UU No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dimana pada era sebelumnya terdapat keseimbangan antara volume pekerjaan yang minim dibandingkan dengan kualitas pegawai yang besar.

2) Adanya struktur organisasi yang baik, yang memperhatikan aspek kemanusiaan. Hal yang menjadi kekuatan karena organisasi sudah tepat dalam menempatkan struktur sebagai sistem sosial, bukan sekedar moment opname.

3) Alokasi anggaran yang terus meningkat setiap tahun menjadi kekuatan organisasi sebab anggaran adalah alat bagi peningkatan pelayanan dan kesejahteraan publik. Dukungan anggaran bagi organisasi ini dituangkan dalam APBD dan APBN yang merupakan komitmen Pemerintah Kota Palembang dan dan Pemprov Sumsel. 4) Adanya paradigma baru tentang kepemimpinan yang merupakan suatu kekuatan

harus merujuk pada arah Renstra yang dimiliki Dispora Kota Palembang tentang arah dan tujuan organisasi. Pemimpin yang ideal adalah pemimpin yang mampu mengakomodasi kebutuhan perubahan dalam lingkungan masyarakat yang berorientasi pada pelayanan.

Kedua, Pada aspek proses perencanaan (planning) ada dua hal yang menjadi kekuatan organisasi ini yaitu:

1) Komitmen Walikota Palembang terhadap Visi Pembangunan Kota Palembang melalui Renstra Kota Palembang yaitu Mewujudkan masyarakat yang religius,

(40)

berbudaya, beretika melalui pembangunan budaya integritas yang didukung oleh pemerintahan yang bersih, berwibawa dan profesional dan menjadikan Palembang Kota Pariwisata sungai dan budaya serta event olahraga klas dunia yang harmoni antara kehidupan manusia dan alam.

2) Tersusunnya Perencananaan jangka menengah Renstra Dispora merupakan kekuatan bagi organisasi dalam mengimplementasikan program kegiatan untuk mengacu pada sasaran yang jelas, terarah dan terukur.

Ketiga, pada aspek kinerja ada satu hal yang menjadi kekuatan yaitu:

Terlaksananya kegiatan bidang Olahraga pada Dispora Kota Palembang antara lain: Pekan Olahraga Kota (PORKOT), Peringatan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS), Gerak jalan, Maching band, extrem sport, sepakbola antar kecamatan, tenis, futsal, pencak silat dan bantuan peralatan olahraga untuk Karang Taruna di Kota Palembang, dibidang olahraga ada 2 (dua) cabang olahraga unggulan yaitu sepakbola dan pencak silat . Kegiatan Bidang Kepemudaan pada Dispora Kota Palembang antara lain : Pelatihan Paskibraka, Dunia Melayu Dunia Islam, (DMDI), Pemilihan Pemuda Pelopor, Sosialisasi Budaya Pornoaksi dikalangan Pemuda, sosialisasi bahaya narkoba. Kegiatan tersebut mencerminkan produktivitas kegiatan Dispora Kota Palembang yang baik. Hal ini jelas menjadi suatu kekuatan didalam suatu organisasi.

2. Kelemahan (Weakness)

Ada beberapa aspek kelemahan internal organisasi Dispora Kota Palembang saat ini :

Pertama, pada aspek internal yaitu :

1) Keterbatasan sumberdaya aparatur yang berkualitas dan profesional. Hal ini jelas akan berpengaruh terhadap kinerja organisasi. SDM yang berkualitas yakni yang memiliki pengetahuan, keterampilan, profesional dan memiliki etos kerja yang tinggi.

(41)

Selain itu, SDM yang ada belum seluruhnya mau menekuni bidang tugas dan pekerjaannnya secara sungguh sungguh, bertanggung jawab untuk memberikan suatu kontribusi terhadap organisasi masyarakat.

2) Struktur organisasi lembaga pemerintahan yang menangani masalah pemuda dan olahraga seringkali berubah, ini mengakibatkan pergeseran Tupoksi serta kewenangan yang berpengaruh pada kebijakan pembangunan pemuda dan olahraga. Selain itu struktur organisasi yang berorientasi pada sistem sosial atau memperhatikan unsur kemanusiaan dapat menjadi suatu kelemahan apabila tidak dikontrol dengan baik, karena organisasi cenderung menjadi gemuk dan lamban. 3) Kultur organisasi. Masih melembaganya nilai paternalistik dan lemahnya etos kerja

merupakan budaya negatif yang berdampak besar terhadap pelaksanaan kegiatan organisasi. Kelancaran pekerjaan akan terganggu oleh kebiasaan menunda pekerjaan karena menunggu perintah. Pada gilirannya budaya yang buruk akan mengurangi kualitas kinerja.

Kedua, kelemahan pada aspek perencanaan yaitu visi dan misi organisasi Dispora belum menjadi magnet atau dihayati dalam pelaksanaan tugas. Hal ini merupakan kelemahan sebab visi dan misi merupakan tonggak perencanaan dan sekaligus sebagai pernyataan apa yang ingin dicapai oleh Dispora.

Ketiga, kelemahan pada aspek kinerja adalah:

1) Penyelewengan sikap responsif oleh aparat dan rendahnya diskresi aparat. Hal ini jelas mengganggu kinerja dan citra organisasi. Penyebabnya antara lain lemahnya penjatuhan sanksi hukum, hambatan profesionalisme dan kultur paternalistik, takut dimarahi atasan dan sebagainya.

(42)

2) Belum terpenuhinya akuntabilitas publik seperti harapan, keinginan, tuntutan stakeholder. Kinerja Dispora Kota Palembang dinilai berorientasi pada penyelesaian kegiatan.

B. Analisis Peluang (Opportunity) dan Ancaman (Threats) 1. Peluang (Opportunity)

a. Aspek Politik

1) Adanya dukungan DPRD Kota Palembang melalui APBD mengenai pembinaan dan pengembangan pemuda dan olahraga. Dukungan politik dari DPRD ini penting artinya bagi Dispora Kota Palembang, untuk mengimplementasikan program program bidang strategis yang akan menjadi tolok ukur kinerja.

2) Kesejahteraan atlet, pelatih, dan tenaga keolahragaan mulai mendapat perhatian. Pemerintah mulai terfokus pada kesejahteraan atlet berprestasi, dan insan olahraga lain yang pernah berjasa bagi negara. Menpora memberi perhatian pada atlet, mantan atlet dan pelatih diperhatikan kesejahteraannya. Mulai dari peroleha rumah sehat dan mengangkat jadi PNS.

b. Aspek Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Kota Palembang sampai akhir tahun 2018 sangatlah tinggi setelah dilangsungkannya Asian Games 2018 dan event-event olahraga bertaraf International. Pertumbuhan ekonomi itu disebabkan besarnya pertumbuhan dari berbagai sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sedangkan sektor yang memegang peranan yang menonjol adalah industri pengolahan dan pertanian. Keadaan struktur ekonomi seperti di Kota Palembang yang berbasis masyarakat industri mendorong swasta/ pemerintah setempat untuk terpacu memenuhi tuntutan akan ketersediaan fasilitas pelayanan publik/ olahraga. Pada masyarakat industri kemampuan membayar akan lebih tinggi dari pada masyarakat agraris (berbasis pertanian). Artinya kemampuan masyarakat untuk melakukan kegiatan kepemudaan dan olahraga yang membutuhkan biaya sesungguhnya tidak menjadi masalah.

(43)

c. Aspek Sosial

Situasi keagamaan relatif kondusif, penduduk kota palembang yang beragama islam (91%) namun dalam sejarah toleransi beragama di Kota Palembang belum pernah ada peristiwa yang berarti yang disebabkan oleh unsur agama. Masing-masing pihak berusaha menjaga kerukunan dengan berbagai kegiatan dan terus membangun kesepahaman. Kondisi ini sangat kondusif bagi calon investor.

d. Aspek Kolaborator

Adanya hubungan kemitraan/ kolaborasi dengan pihak lain. Dispora Kota palembang mempunyai komitmen untuk menjalin kemitraan dengan pengusaha dalam bentuk penyediaan sarana atau event olahraga. Pemanfaatan aspek kolaborasi ini merupakan hal yang positif bagi organisasi karena mewujudkan jejaring kerja (networking) yang saling menunjang dan saling menguntungkan (win-win). Pendekatan kolabirasi adalah pendekatan utama yang akan menggantikan pendekatan hirarki dalam prinsip-prinsip pengorganisasian untuk memimpin dan mengelola lingkungan kerja abad XXI. Karena itu, kedepannya Dispora Kota Palembang harus meningkatkan kualitas hubungan kemitraan dengan pihak lain. Banyak hal positif yang bisa diperoleh melalui pendekatan kolaborasi. Di antaranya mampu meningkatkan kinerja organisasi, memperkaya dan memperkuat daya dorong kesatuan organisasi, dan dapat menjadi ajang penyelesaian konflik. Meskipun harus diakui pula untuk mewujudkan hubungan kemitraan itu memerlukan waktu yang lama karena harus menciptakan sejumlah pra kondisi antara dua organisasi.

2. Analisis Ancaman a. Aspek Sosial

1) Rendahnya pembinaan dan pengembangan pemuda sebagai upaya memenuhi tuntutan dinamika pembangunan. Hal ini mengakibatkan kurangnya rasa tanggung

(44)

jawab, kesetiakawanan sosial, serta kepeloporan pemuda. Indikator ini terlihat antara lain dengan rendahnya partisipasi pemuda dalam pembangunan disegala bidang, terbatasnya kesempatan pemuda untuk memperoleh pendidikan keterampilan, menurunnya jiwa kewirausahaan, dan kepemimpinan, serta banyaknya pemuda yang terlibat dalam penyalahgunaan Napza, dan minuman keras.

2) Rendahnya budaya dan pembinaan olahraga. Akibat rendahnya budaya dan pembinaan olahraga ini yaitu menurunnya kualitas manusia yang bisa merusak watak dan kepribadian disiplin serta sportivitas. Tanpa hal itu akses selanjutnya adalah tidak munculnya kebanggaan daerah.

3) Berubahnya nilai dan tata kehidupan masyarakat dari sosialis menjadi individualis. Hal ini mengakibatkan masyarakat memikirkan diri sendiri (egois) tidak memikirkan kehidupan sosial.

4) Dampak globalisasi turut mempengaruhi pola pikir, sikap dan prilaku pemuda. Pemuda masa kini lebih tertarik dengan budaya populer yang bersifat instan. Upaya-upaya memerlukan kerja keras seperti syarat-syarat yang diperlukan sebagai kunci sukses olahraga tidak diminati kaum muda. Sebab kerja keras itu memerlukan proses panjang yang melelahkan.

5) Rendahnya penyediaan sarana dan prasarana olahraga. Sehingga diperlukan penyediaan sarana dan prasara olahraga yang memadai agar pembibitan dan pembinaan, pemassalan dan pemasyarakatan olahraga dapat meningkat dan merata diseluruh daerah, dimulai dari lingkungan sekolah, lingkungan pekerjaan dan pemukiman.

6) Rendahnya kualitas pelatih yang berkualitas nasional dan internasional.

b. Aspek Ekonomi

Sebagian besar kalangan swasta masih belum merasakan adanya magnet untuk membantu tumbuh kembangnya kegiatan-kegiatan dibidang pemuda dan olahraga.

(45)

Mereka masih enggan untuk menanamkan investasinya dibidang pemuda dan olahraga karena belum adanya kemudahan atau jaminan dari pemerintah untuk berusaha. Akibatnya para investor merasakan kebingungan dalam mengajukan permohonan penanaman modal diwilayah Kota Palembang.

c. Aspek Teknologi

Penggunaan IPTEK keolahragaan masih terbatas. Hal itu diperburuk dengan rendahnya SDM pengelola kegiatan olahraga yang berorientasi pada IPTEK. Pemanfaatan teknologi informasi berupa akses internet dan home page dapat menjadi ancaman bagi perkembangan olahraga. Pemanfaatan teknologi informasi akan mempermudah proses layanan yang terpadu antara masing masing sistem informasi akan mempermudah proses layanan yang terpadu antara masing-masing sistem informasi manajemen dalam suatu jaringan. Selain itu juga mempermudah pemuda/ olahraga/ masyarakat untuk mengakses informasi yang diperlukan.

d. Aspek Kompetitor

Belum ada standar baku tentang persaingan, kompetisi, antar unit bagian di dalam badan atau diluar badan menjadi ancaman organisasi. Semangat kompeetisi yang disuntikan kepada aparatur akan menumbuhkan motivasi untuk berlomba lomba meningkatkan kualitas pelayanan terbaik dibidang kepemudaan dan olahraga, masyarakat, yang pada gilirannya akan meningkatkan kinerja organisasi.

Gambar

TABEL   2. 1   :   Kualifikasi Pegawai Dispora Kota Palembang Berdasrakan Pendidikan,  Pangkat Golongn, Jabatan Struktural, Dan Jenis Kelamin  ..................

Referensi

Dokumen terkait

Lapis pondasi atas (LPA) adalah suatu lapisan perkerasan jalan yang terletak antara lapis permukaan dan lapis pondasi “bawah” (subbase), yang berfungsi sebagai

Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan merupakan salah satu kebijakan prioritas Kementerian Kehutanan pada tahun 2010-2014, oleh karena itu melalui APBN tahun 2011 (pemanfaatan

Pada halaman ini digambarkan karakter Kyai Brikhu bersama dengan istrinya yang tengah mengandung, bersama dengan seekor ular sawah yang ditakdirkan untuk melindungi

Bioproses substrat padat (campuran tepung jagung dan bungkil kedele dengan kandungan protein 20%) oleh ragi Saccharomyces cerevisiae yang diperkaya dengan mineral Zn dan Cu layak

Keterkaitan agama dengan masalah kemanusiaan sebagai tersebut di atas menjadi penting jika dikaitkan dengan situasi kemanusiaan dizaman modern ini, Kita mengetahui bahwa dewasa

Total kasus penyimpangan distribusi bahan bakar minyak di Kota Samarinda pada tahun 2011 menurut Polresta Samarinda terdapat 16 kasus dan yang masuk Pengadilan

Untuk mengatasi dan mengurangi homogenisasi pendidikan perlu kiranya untuk menyuarakan kembali pendidikan untuk semua tanpa melihat latar belakang, memunculkan pendidikan

Secara umum kondisi masyarakat sipil di Sulawesi-Papua menunjukkan skor 2,43 yang berarti kurang sehat, hasil pada masing masing dimensi dapat dilihat sebagai berikut: (detail