• Tidak ada hasil yang ditemukan

IH. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Oktober 2008 di Laboratorium

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IH. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Oktober 2008 di Laboratorium"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

IH. METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Oktober 2008 di Laboratorium Nutrisi Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.

3.2. BahandanAlat 3.2.1. Hewan Uji

Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah juvenil lobster air tawar capit merah (Cherax quadricarinatus von Martens) yang berumur 30 hari dan mempunyai ukuran panjang 25-35 mm dan bobot 0,42-0,46 g. Setiap wadah penelitian diisi lobster air tawar sebanyak 16 ekor atau 90 ekor/m2 (Dung, 2005).

3.2.2. Pakan Uji

Pakan uji yang digunakan adalah pakan buatan dalam bentuk pelet yang isonitrogenous (35%). Sebagai sumber protein utama digunakan tepung bekicot dan keong mas dengan jumlah yang berbeda untuk menggantikan tepung ikan. Komposisi pakan uji secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 2, dan 3.

Tabel 2. Komposisi pakan uji 1 r, u i Protein

Bahan pakan _ ,

K Bahan

Perlakuan (% Tepung bekicot) P0(0) %B %P Pl(25) %B %P P2 (50) %B %P P3 %B (75) %P P4(100) %B %P

(2)

Tabel 3. Komposisi pakan uji 2 Pmt<»in Bahan pakan Tepung Ikan T. Keong Mas T. Kedelai Terigu Vit. Mix Min. Mix Minyuk ikun CMC Jumlah Bah an 43 54 40 11 0 0 0 0 P0(0) %B 43 0 33 17 2 2 2 1 100 %P 22 0 11 1,9 0 0 0 0 35

Perlakuan (%Tepung Keong Mas) Pl(25) %B 32 11 33 17 2 2 2 1 100 %P 16,6 5,94 10,6 1,87 0 0 0 0 35 P2 (50) %B 21,5 21,5 33 17 2 2 2 1 100 %P 11 12 11 1,9 0 0 0 0 35 P3 (75) %B 11 32 33 17 2 2 2 1 100 %P 5,7 17 11 1,9 0 0 0 0 35 P4(100) %B 0 43 33 17 2 2 2 1 100 %P 0 23,2 10 1,8 0 0 0 0 35

Keterangan: B = bahan P = sumbangan protein bahan

Komposisi vitamin mix: vitamin BI 6 mg, inositol 200, B2 10 mg, biotin 0,6, vitamin B6 4 mg, folic acid 1,5, vitamin Bi2 0,01 mg, p-amino-benzoic 5, vitamin C 500 mg, vitamin KI 5, Niacin 40 mg, vitamin A 4000 IU, ca-pantotenante 10 mg, vitamin D^ 4000 IU (Takeuchi dalam Watanabe, 1988)

Komposisi mineral mix: MgSO47H2O 15 g/100 g, NaCl 1,0, NaH2P042H2O 25,0, KH2PO4 32, fa-citrate 2,5, trace element 1,0, ca-lactate 3,5, ZnSO47H2O 35,3g/100 g, MgSO44H20 16,2, CuSO44H2O 3,1, CoCl26H2O 0,1, KLO3 0,3, Celuloca 45,0 (Takeuchi dalam Watanabe, 1988)

3.2.3. Wadah Penelitian

Wadah penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah akuarium dengan ukuran 60 x 30 x 35 cm. Masing-masing wadah dilengkapi dengan selang dan batu aerasi, shelter berupa pipa paralon berukuran lebih kurang 2,5 inch dengan diameter 0,5 inch. Setiap akuarium dimasukkan shelter sejumlah hewan uji.

(3)

3.2.4. Alat

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada label 4. label 4. Alat-alat yang akan digunakan selama penelitian

No Alat Kegunaan

1 Pencetak pelet 2 Timbangan analitik 3 Alat analisa proksimat 4 DO meter 5 pH meter 6 Termometer 7 Spektrofotometer 8 Tangguk, baskom 9 Kamera Mencetak pelet

Menimbang hewan uji dan pakan uji Analisa proksimat pakan dan hewan uji Mengukur kandungan oksigen terlarut Mengukur pH air

Mengukur suhu air Mengukur amonia Menangkap hewan uji Untuk dokumentasi

3.3. Prosedur Penelitian

3.3.1. Persiapan Wadah dan Shelter

Wadah penelitian berupa akuarium terlebih dahulu dibersihkan dan direndam dengan larutan PK dengan dosis 2 ppm selama 24 jam. Wadah dikeringkan dan diisi air dengan ketinggian 20 cm serta diberi aerasi. Ke dalam setiap wadah dimasukkan shelter berupa pipa PVC sebanyak 16 potong. Selanjutnya lobster air tawar dimasukkan untuk dipelihara, namun sebelumnya diadaptasikan terhadap lingkungan dan pakan uji.

3.3.2. Persiapan Tepung Bekicot dan Keong Mas

(4)

mixer dan diayak untuk mendapatkan partikel tepung yang halus. Tepung bekicot dan keong mas kemudian dianalisa proksimat.

3.3.3. Pembuatan Pakan Uji

Bahan-bahan yang akan digunakan untuk pembuatan pakan ditimbang sesuai dengan formulasi yang telah disusun pada Tabel 2 dan 3. Selanjutnya bahan-bahan tersebut dicampurkan secara bertahap dimulai dari jumlah bahan yang terendah sampai tertinggi hingga campuran menjadi homogen. Setelah carnpuran bahan homogen, maka dilakukan penambahan air panas sebanyak 40% dari berat total bahan. Penambahan air dilakukan sarnbil bahan diaduk hingga menjadi gumpalan. Kemudian adonan dicetak di mesin penggiling dan dilanjutkan dengan proses pengenngan di dalam oven pada suhu 45°C.

Setelah pakan kering dilakukan analisa proksimat. Analisa protein kasar dilakukan dengan metode Kjedhal, lemak kasar dengan metode ekstraksi soxlet, kadar abu diukur dengan metode pembakaran contoh dalam tanur pada suhu 400-600°C selama 6 jam, kadar air ditenrukan dengan metode pemanasan dalam oven pada suhu 100°C, dan serat kasar dilakukan dengan metode pemanasan dalam tanur. Analisa tersebut dilakukan di Laboratorium Nutrisi Ikan Faperika UNRI. Hasil analisa proksimat pakan disajikan pada Tabel 5 dan Tabel 6 berikut ini.

(5)

Tabel 5. Analisa proksimat pakan uji 1 Komposisi Proksimat (%)

Protein

Lemak

Air

Abu

Serat kasar BETN

Perlakuan (% Tepung bekicot) P0(0) 34,97 8,32 7,91 18,52 3,81 26,47

Tabel 6. Analisa proksimat pakan

Komposisi

Proksimat (%) Protein Lemak Abu Air Serat kasar BETN P0(0) 34,91 12,60 19,73 10,11 8,50 14,15 PI (25) 35,46 8,78 6,39 16,15 3,38 29,84 uji 2

Perlakuan

PI (25) 34,78 6,07 19,73 10,11 8,50 14,15 P2 (50) 35,31 8,19 6,39 16,15 3,38 29,84 P3 (75) 34,74 8,06 7,96 18,04 4,70 26,50 P4 (100) 34,60 7,56 6,95 19,58 4,98 26,33

(% Tepung keong mas)

P2 (50) 35,11 9,09 20,27 10,29 7,80 17,43 P3 (75) 34,99 7,05 19,47 10,55 6,85 21,08 P4(100) 35,07 10,19 20,37 9,97 7,93 16,46

3.3.4. PemeUharaan Lobster Air Tawar

Lobster air tawar diadaptasikan terhadap lingkungan dan pakan uji selama satu minggu. Lobster air tawar kemudian dipuasakan selama 24 jam untuk mengosongkan saluran pencernaan. Kemudian ditirnbang untuk mengetahui bobot awalnya. Selanjutnya lobster air tawar dimasukkan kembali ke dalam wadah penelitian dengan padat penebaran

(6)

mengetahui pertumbuhan lobster dilakukan penimbangan bobot tubuhnya setiap 14 hari sekali. Pemeliharaan lobster dilakukan selama 56 hari. Selama pemeliharaan juga dilakukan pengukuran kualitas air.

Analisis kualitas air meliputi suhu yang diukur secara insitu dengan menggunakan thermometer, oksigen terlarut dengan DO meter, pH air dengan pH meter dan amoniak diukur dengan spektrofotometer. Analisis Kualitas air dilakukan di Laboratoriun Kualitas Air Fakultas Peikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.

3.4. Metode Penelitian 3.4.1. Rancangan Percobaan

Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) Pakan percobaan ada 2 macam, masing-masingnya mempunyai 5 taraf faktor dan tiga ulangan (Steel dan Torrie, 1993). Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Pakan uji 1:

PO : tepung ikan 100%, tanpa tepung bekicot (kontrol) PI : tepung ikan 75%, tepung bekicot 25%

P2 : tepung ikan 50%, tepung bekicot 50% P3 : tepung ikan 25%, tepung bekicot 75% P4 : tepung ikan 0%, tepung bekicot 100%

Pakan uji 2:

PO : tepung ikan 100%, tanpa tepung keong mas (kontrol) PI : tepung ikan 75%, tepung keong mas 25%

P2 : tepung ikan 50%, tepung keong mas 50% P3 : tepung ikan 25%, tepung keong mas 75%

(7)

P4 : tepung ikan 0%, tepung keong mas 100%

Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Kondisi awal juvenil lobster air tawar dianggap sama-sama sehat. 2. Pengaruh penanganan pada setiap perlakuan dianggap sama.

3. Kemampuan lobster air tawar dalam memanfaatkan pakan dianggap sama.

3.4.2. Peubah Yang Diukur a. Laju Pertumbuhan Harian

Laju pertumbuhan harian dihitung dengan menggunakan rumus NRC (1983),

yaitu : -1x100%

Keterangan:

a = Laju pertumbuhan harian (%)

Wo = Bobot rata-rata lobster air tawar pada awal penelitian (g) Wt = Bobot rata-rata lobster air tawar pada akhir penelitian (g)

t = Lama penelitian (hari)

b. Efisiensi Pakan, menurut Watanabe (1988)

Keterangan:

EF = Efisiensi pakan (%)

Wt = Bobot biomassa lobster air tawar pada akhir penelitian (g) Wo= Bobot biomassa lobster air tawar pada awal penelitian (g)

(8)

SR= — X100%

No

Keterangan: SR = Kelangsungan hidup (%)

Nt = Jumlah lobster air tawar pada akhir penelitian (ekor) No = Jumlah lobster air tawar pada awal penelitian (ekor) d. Stabilitas Pakan Uji

Untuk mengetahui kualitas fisik pakan uji di dalam air, dilakukan uji stabilitas yaitu dengan mengamati lamanya pakan utuh atau menggumpal di dalam air dan lamanya pakan terapung di permukaan air.

e. Kualitas Air

Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian adalah suhu, pH, oksigen terlarut (DO), dan amoniak. Pengukuran kualitas air dilakukan pada awal, pertengahan dan akhir penelitian. Pengukuran suhu dilakukan setiap hari pada pukul 08.00, 12.00 dan

17.00WIB.

3.5. Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan gafik. Data laju pertumbuhan harian, efisiensi pakan dan kelulushidupan lobster yang diperoleh selama penelitian dilakukan uji homogenitas dan selanjutnya dianalisis menurut model RAL (Steel dan Torrie, 1993). Untuk mengetahui pengaruh pakan uji terhadap setiap peubah yang diukur dilakukan analisis keragaman dengan menggunakan uji statistik F. Apabila terdapat pengaruh (P<0,05) dilakukan uji lanjut Newmas-Keuls untuk melihat

*•

perbedaan antar perlakuan. Untuk membandingkan antara kedua jenis pakan uji dilakukan analisis secara deskriptif. Data hasil pengukuran kualitas air dianalisa secara deskriptif.

Gambar

Tabel 2. Komposisi pakan uji 1
Tabel 3. Komposisi pakan uji 2 Pmt&lt;»in Bahan pakan Tepung Ikan T. Keong Mas T. Kedelai Terigu Vit
Tabel 5. Analisa proksimat pakan uji 1 Komposisi Proksimat (%) Protein Lemak Air Abu Serat kasar BETN

Referensi

Dokumen terkait

Namun apabila petugas klaim yang tidak jujur menolaknya dengan melakukan kecurangan (meminta revisi atau koreksi terhadap dokumen klaim yang diajukan pemegang

Untuk laju pertumbuhan riil yang diperoleh dari PDRB kelompok sektor atas dasar harga konstan 2000 maka tingkat pertumbuhan terbesar berdasarkan kelompok sektor pada tahun

Jumlah Kematian Bayi menurut jenis kelamin di Kabupaten Flores Timur Tahun 2012 dapat dilihat pada Gambar berikut ini... Angka Kematian Ibu

Permasalahan yang dihadapi Badan Pengawas XYZ yaitu usulan rekomendasi mulai dari penyusunan dokumen- dokumen tata pamong dan rencana strategis TI, rencana pengembangan aplikasi

Dari gambar grafik perbandingan respon perpindahan, kecepatan, percepatan pada seperempat kendaraan mobil dengan suspensi yang menggunakan shock absorber hidrolis

Cadangan devisa berpengaruh postif terhadap volume impor, karena dengan adanya cadangan devisa yang didapat oleh Indonesia dari perdagangan ekspor, adanya tenaga

Gaji atau upah mengambil peranan yang sangat penting dalam sebuah perusahaan karena upah merupakan salah satu faktor pendorong dalam kinerja karyawan

Khoirunisa, Nanda. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI PERUBAHAN IKLIM PADA EKSTRAKURIKULER SEKOLAH SIAGA BENCANA DI SMP NEGERI 1 WEDI. Skripsi, Fakultas Keguruan dan