• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2013 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI POLIMER BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2013 BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI POLIMER BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

TAHUN ANGGARAN 2013

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI POLIMER

(2)

LAKIP BPTP TAHUN 2013

IKHTISAR EKSEKUTIF

Berdasarkan Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998, Undang-undang Nomor 28 tahun 1999, dan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) maka Balai Pengkajian Teknologi Polimer sebagai salah satu Satuan Kerja dibawah Kementerian Negaran Riste dan Teknologi berupaya mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih. Salah satunya adalah membuat pertanggungjawaban pelaksanaan atas tugas pokok dan fungsi dan Rencana Strategis BPTP Tahun 2011-2014.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BPTP Tahun 2013 ini berisi rencana dan capaian atas target kinerja BPTP (tingkat Satuan Kerja) selama tahun 2013 yang disusun dengan semangat akuntabel, obyektif dan transparan.

Dua sasaran strategis Balai Pengkajian Teknologi Polimer terdiri atas:

a. Peningkatan Jumlah Layanan Jasa Teknologi Polimer

b. Peningkatan Jumlah Layanan Teknologi Polimer .

Capaian dua sasaran strategis tingkat satuan kerja Balai Pengkajian Teknologi Polimer adalah sebagai berikut :

1. Capaian Sasaran Strategis 1 (Peningkatan Jumlah Layanan Jasa Teknologi) Prosentase Pencapaian Sasaran Strategis 1 :

= (623/350) x 100% = 178%

Dimana dari target jumlah order yang direncanakan sebanyak 350 order di tahun 2013, dengan capaian order sampai 31 Desember 2013 sebanyak 623 order. Sedangkan nilai realisasi penggunaan anggaran sebesar 99,66% didapatkan dari perbandingan jumlah realisasi anggaran terhadap pagu. Jumlah realisasi anggaran

(3)

tahun 2013 sebesar Rp. 2.455.507.925,- sedangkan pagu tahun 2013 sebesar Rp.

2.463.880.000,- (DIPA tidak mengikat dan DIPA Rutin Tahun 2013).

Menurut Permenkeu Nomor 249/PMK.02/2011 dikatakan bahwa bila nilai kinerja mempunyai range ≥100%, dikategorikan Sangat Baik.

2. Capaian Sasaran Strategis 2 (Peningkatan Jumlah Layanan Teknologi Polimer) Prosentase Capaian Sasaran Strategis 2 :

= 7.122.000.000/3.608.000.000 X 100% = 197.39%

Dimana dari target penerimaaan layanan (PNBP) sebesar Rp. 3.608.000.000,- di tahun 2013, dapat tercapai penerimaan layanan (PNBP) sampai 31 Desember 2013 sebesar Rp. 7.122.000.000,-.

Sedangkan nilai realisasi penggunaan anggaran sebesar 99,38% didapatkan dari perbandingan jumlah realisasi PNBP terhadap Penerimaan PNBP. Jumlah realisasi PNBP anggaran tahun 2013 sebesar Rp. 6.934.515.278,- sedangkan Penerimaan PNBP tahun 2013 sebesar Rp. 6.977.528.000,-.

Menurut Permenkeu Nomor 249/PMK.02/2011 dikatakan bahwa bila nilai kinerja mempunyai range antara NK ≤ 50%, dikategorikan Sangat Baik.

(4)

LAKIP BPTP TAHUN 2013

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

IKHTISAR EKSEKUTIF iii

DAFTAR ISI v

BAB I. PENDAHULUAN I - 1

1.1. Latar Belakang I - 1

1.2. Kedudukan Tugas, Fungsi, dan Kewenangan I - 1

1.3. Struktur Organisasi I - 2

1.4. Sumber Daya Manusia I - 4

1.5. Sistematika Penyajian I - 4

BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA II - 1

2.1. Renstra BPTP Tahun 2010-2014 II - 1

2.2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2013 II - 4

2.3. Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2013 II - 5

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA BPPT TAHUN 2011 III - 1

3.1. Pengukuran Kinerja III - 1

3.2. Pengukuran Evaluasi Kinerja Sasaran Strategis III - 2

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang atas rahmat-Nya, Balai Pengkajian Teknologi Polimer (BPTP) dapat menyelesaikan penyusunan salah satu kewajibannya yaitu berupa Laporan Akuntabilitas Kinerja tingkat Unit Kerja periode tahun 2013.

Laporan Akuntabilitas Kinerja merupakan salah satu dari lima komponen dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP) yang berlaku dan diwajibkan kepada seluruh instansi pemerintah secara nasional baik untuk pemerintah Pusat (Kementerian dan Lembaga) maupun Daerah.

Kewajiban menyusun laporan akuntabilitas kinerja ini merupakan amanat pemerintah melalui Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, peraturan kementerian PAN dan RB No. 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja Dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan peraturan pemerintah (PP) No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah.

Oleh karena itu Balai Pengkajian Teknologi Polimer (BPTP) menyusun Laporan Kinerja tahun 2013 ini sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban Kepala BPPT kepada Presiden dan masyarakat/ publik atas pelaksanaan tugas pokok melalui program dan kegiatan yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Balai Pengkajian Teknologi Polimer (BPTP) Tahun 2013.

Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah meliputi pemahaman atas tanggungjawab pejabat/ penyelenggara Negara sebagai berikut :

 Akuntabilitas adalah kewajiban utk menyampaikan pertanggungjawaban untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/ badan hukum/ pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban (Bab I butir B.2, Keputusan Kepala LAN No. 239 Tahun 2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan AKIP).

(6)

LAKIP BPTP TAHUN 2013

 Akuntabilitas Kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik (Inpres No. 7 Tahun 1999).

 Asas Akuntabilitas adalah asas yg menentukan bahwa setiap kegiatan dan Hasil akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dgn ketentuan peraturan perundang-undangan yg berlaku (Psl 3 dan penjelasannya, UU No. 28 Tahun 1999).

Laporan Kinerja BPTP Tahun 2013 ini merupakan laporan kinerja BPPT yang keempat dalam periode 2010-2014, berisi mengenai pencapaian lima sasaran kinerja di tingkat Unit Kerja. Adapun sasaran kinerja tersebut adalah :

a. Peningkatan Rasio Resources Sharing Kemitraan penyelenggaraan Pelayanan Teknologi.

b. Peningkatan pertumbuhan HKI yang diaplikasikan per tahun.

c. Peningkatan hasil layanan teknologi yang diaplikasikan di Industri dan Masyarakat.

d. Peningkatan jumlah Mitra/ Pengguna Industri dan Instansi Pemerintah. e. Peningkatan Indeks Pelanggan per tahun.

Secara umum, realisasi/capaian atas sasaran kinerja BPPT pada akhir tahun 2013 terpenuhi dengan baik. Akhirul kata, kami berharap laporan ini dapat dipergunakan oleh para pemangku kepentingan terkait BPPT, dan apabila terdapat kekurangan dalam penyajian penulisan laporan ini kami mohon maaf.

Jakarta, April 2014 Kepala BPTP,

(7)

Bab I. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Organisasi

Balai Pengkajian Teknologi Polimer (BPTP) adalah salah satu Satuan Kerja di lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang dalam keseharian pelaksanaannya dikoordinasikan melalui Kedeputian Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material (TIEM).

1.2. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Balai Pengkajian Teknologi Polimer (BPTP) dibentuk berdasarkan SK Kepala BPPT Nomor 027/Kp/KA/IV/2001, Tentang Organisasi dan Tata Kerja BPTP, tanggal 03 April 2001, sebagai berikut :

1. Kedudukan

Balai Pengkajian Teknologi Polimer yang merupakan Sentra Teknologi Polimer (STP) adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Deputi Kepala Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material (TIEM).

2. Tugas Balai Pengkajian Teknologi Polimer

Balai Pengkajian Teknologi Polimer mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, penguasaan, pemanfaatan, pengembangan teknologi bahan dasar, teknologi proses produksi dan teknologi penerapan material polimer khususnya plastik.

3. Fungsi Balai Pengkajian Teknologi Polimer Dalam melaksanakan tugasnya, BPTP menyelenggarakan fungsi:

Penyusunan rencana dan program pengkajian teknologi polimer;

Pengkajian, penguasaan teknologi bahan dasar, teknologi proses produksi dan teknologi penerapan khususnya material plastik dalam skala laboratorium ;

(8)

LAKIP BPTP TAHUN 2013

Pengembangan dan rekayasa industri melalui penerapan teknologi bahan dasar, proses produksi dan skala proses lanjutan material polimer khususnya plastik;

Pelayanan jasa teknologi dan kerjasama antar instansi dan masyarakat; Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai.

1.3. Struktur Organisasi

Berdasarkan SK Kepala BPPT Nomor 027/Kp/KA/IV/2001, Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengkajian Teknologi Polimer terdiri dari :

1. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas : melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata laksana, surat menyurat, kearsipan, perlengkapan, dan rumah tangga Balai;

2. Seksi Teknologi Bahan Polimer mempunyai tugas melakukan urusan pengkajian, penguasaan teknologi bahan dasar polimer, teknologi proses produksi dan teknologi penerapan khususnya material plastik dalam skala laboratorium;

3. Seksi Teknologi Produk mempunyai tugas melakukan urusan pengembangan dan rekayasa industri melalui penerapan teknologi bahan dasar, proses produksi dalam skala lanjutan, material polimer khususnya plastik;

4. Seksi Jasa Teknologi dan Kerjasama mempunyai tugas melakukan pelayanan jasa teknologi dan kerjasama dengan instansi dan masyarakat; 5. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai

dengan jabatan fungsional masing masing berdasarkan peraturan dan perundangan yang berlaku.

(9)

Struktur Organisasi BPTP

(SK Kepala BPPT No.027/Kp/KA/IV/2001, Tanggal 3 April 2001)

Gambar 1.1 Struktur Organisasi

(10)

LAKIP BPTP TAHUN 2013

1.4. Sumber Daya Manusia

Untuk mencapai sasaran kinerja dalam Renstra Balai Pengkajian Teknologi Polimer (BPTP) Tahun 2010-2014, untuk tahun 2013, Balai Pengkajian Teknologi Polimer (BPTP) mempunyai aparatur/sumber daya manusia sebanyak 40 Orang dengan komposisi sebagai berikut :

1.5. Sistematika Penyajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Balai Pengkajian Teknologi Polimer (BPTP) Tahun 2013 berisi 4 Bab yaitu :

Bab I. Pendahuluan, berisi latar belakang, kedudukan tugas, fungsi, dan

kewenangan, Organisasi dan Sumberdaya Manusia.

Bab II. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, berisi peraturan dan kebijakan

bidang Iptek Nasional, Renstra BPTP Tahun 2010-2014, Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2013, dan Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2013.

Bab III. Akuntabilitas Kinerja, berisi sasaran strategis, pengukuran kinerja,

pengungkapan dan penyajian hasil pengukuran dan akuntabilitas keuangan.

Bab IV. Penutup

LAKIP BPTP TAHUN 2013

1.4. Sumber Daya Manusia

Untuk mencapai sasaran kinerja dalam Renstra Balai Pengkajian Teknologi Polimer (BPTP) Tahun 2010-2014, untuk tahun 2013, Balai Pengkajian Teknologi Polimer (BPTP) mempunyai aparatur/sumber daya manusia sebanyak 40 Orang dengan komposisi sebagai berikut :

1.5. Sistematika Penyajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Balai Pengkajian Teknologi Polimer (BPTP) Tahun 2013 berisi 4 Bab yaitu :

Bab I. Pendahuluan, berisi latar belakang, kedudukan tugas, fungsi, dan

kewenangan, Organisasi dan Sumberdaya Manusia.

Bab II. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, berisi peraturan dan kebijakan

bidang Iptek Nasional, Renstra BPTP Tahun 2010-2014, Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2013, dan Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2013.

Bab III. Akuntabilitas Kinerja, berisi sasaran strategis, pengukuran kinerja,

pengungkapan dan penyajian hasil pengukuran dan akuntabilitas keuangan.

Bab IV. Penutup

LAKIP BPTP TAHUN 2013

1.4. Sumber Daya Manusia

Untuk mencapai sasaran kinerja dalam Renstra Balai Pengkajian Teknologi Polimer (BPTP) Tahun 2010-2014, untuk tahun 2013, Balai Pengkajian Teknologi Polimer (BPTP) mempunyai aparatur/sumber daya manusia sebanyak 40 Orang dengan komposisi sebagai berikut :

1.5. Sistematika Penyajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Balai Pengkajian Teknologi Polimer (BPTP) Tahun 2013 berisi 4 Bab yaitu :

Bab I. Pendahuluan, berisi latar belakang, kedudukan tugas, fungsi, dan

kewenangan, Organisasi dan Sumberdaya Manusia.

Bab II. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, berisi peraturan dan kebijakan

bidang Iptek Nasional, Renstra BPTP Tahun 2010-2014, Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2013, dan Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2013.

Bab III. Akuntabilitas Kinerja, berisi sasaran strategis, pengukuran kinerja,

pengungkapan dan penyajian hasil pengukuran dan akuntabilitas keuangan.

(11)

BAB II.

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN

KINERJA

2.1. Renstra BPTP Tahun 2010-2014

Dalam Sistem Akuntabilibitas Kinerja Instansi Pemerintah, sesuai dengan PermenPAN dan RB Nomor 13 Tahun 2010 (Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi AKIP), Komponen Perencanaan Kinerja mempunyai bobot 35%. Adapun komponen Perencanaan Kinerja meliputi Sub komponen Rencana Strategis (15%), Rencana Kinerja Tahunan (10%) dan Penetapan Kinerja (10%). Oleh karena untuk melihat pemenuhan, kualitas, dan implementasinya maka akan dibahas Renstra BPTP, Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja Tahun 2013.

Renstra Balai Pengkajian Teknologi Polimer (BPTP) tahun 2010-2014 disusun dengan memperhatikan perkembangan lingkungan strategis terakhir serta mengacu pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional 2010-2014 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025, khususnya Rencana Pembangunan Bidang Iptek.

Penyusunan visi dan misi Balai Pengkajian Teknologi Polimer (BPTP) mengacu pula pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Iptek 2005-2025.

Berdasarkan hasil pencermatan terhadap dokumen acuan tersebut di atas beserta dokumen pendukung lainnya, tugas pokok dan fungsi Balai Pengkajian Teknologi Polimer (BPTP), serta mengakomodasikan perkembangan terakhir dan tuntutan terhadap Balai Pengkajian Teknologi Polimer (BPTP) maka Visi Balai Pengkajian Teknologi Polimer (BPTP) 2010-2014 ditetapkan sebagai berikut :

‘Menjadi Pusat Unggulan Pemanfaatan dan Pengembangan Teknologi Polimer bertaraf Internasional’

(12)

LAKIP BPTP TAHUN 2013

Dalam mencapai visi tersebut, maka misi yang akan dilaksanakan Balai Pengkajian Teknologi Polimer (BPTP) adalah sebagai berikut :

1. Mendukung perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang teknologi polimer.

2. Melakukan Pengembangan, Perekayasaan dan Pemanfaatan bahan dan produk Polimer yang mampu berdaya saing.

3. Memberikan solusi total bagi industri dan masyarakat pengguna dalam pemanfaatan dan pengembangan teknologi plastik melalui jasa penelitian, jasa pengujian, jasa pelatihan dan jasa konsultasi teknik.

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi BPPT maka tujuan

strategis BPTP adalah sebagai berikut:

1. Memastikan dukungan Resources Sharing dalam biaya operasi penyelenggaraan Pelayanan Teknologi menuju Visi ‘Mengutamakan Kemitraan’ (100, 50, 2015).

2. Memastikan pengembangan organisasi menuju Visi sebagai lembaga ‘Pusat Unggulan Teknologi’ bereputasi internasional’.

3. Memastikan manfaat produk layanan teknologi menuju Visi ‘Pemanfaatan Hasil Rekayasa Teknologi secara Maksimum’ (100, 50, 2015).

4. Memastikan peningkatan penerimaan pasar atas produk layanan teknologi dalam rangka pelaksanaan Misi ‘Pelayanan Publik untuk meningkatkan Daya Saing Industri Nasional dan Kemandirian Bangsa’. 5. Memastikan dukungan Sumberdaya Manusia yang memiliki integritas dan

profesionalitas dalam menghasilkan layanan teknologi.

6. Memastikan tingkat akuntabilitas organisasi dalam mendukung Pelayanan Publik Instansi Pemerintah.

7. Memastikan kemampuan internal Sumberdaya Manusia yang memiliki integritas dan profesionalitas dalam menghasilkan layanan teknologi

Sesuai dengan tujuan strategis yang telah ditetapkan tersebut, sasaran strategis Balai Pengkajian Teknologi Polimer adalah sebagai berikut :

(13)

1. Peningkatan hasil layanan Jasa Teknologi Polimer yang diaplikasikan di Industri dan Masyarakat.

2. Peningkatan Jumlah Layanan Teknologi Polimer

Sesuai dengan sasaran strategis diatas, Indikator Kinerja Utama (IKU) Balai Pengkajian Teknologi Polimer adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan hasil Layanan Jasa Teknologi Polimer yang diaplikasikan di Industri dan Masyarakat.

2. Peningkatan Jumlah Layanan Teknologi Polimer

Penjelasan Sasaran Strategis

Sasaran Strategis BPTP (tingkat Satuan Kerja) terdiri dari 2 Sasaran Stratregis sebagai berikut :

1. Peningkatan hasil Layanan Jasa Teknologi Polimer merupakan salah satu sasaran yang akan diukur untuk mengetahui keberhasilan BPTP mewujudkan peningkatan hasil layanan dimana ditargetkan pada akhir tahun mencapai hasil layanan sebesar 100%.

2. Peningkatan Jumlah Layanan Teknologi Polimer. Pada akhir tahun

ditargetkan tercapai 100%.

Definisi Layanan Teknologi 1) Rekomendasi

Suatu tindakan untuk merekomendasikan atau sesuatu yang perlu direkomendasikan dalam bentuk nasihat atau saran dalam hal ini berbentuk tertulis

Kriteria dari rekomendasi :

Ada permasalahan yang perlu dipecahkan; Ada tindakan tindakan yang perlu dilakukan; Ada alternatif alternatif yang harus dipilih;

Ada sumber sumber daya yang harus dimanfaatkan;

Ada data dan informasi yang harus diolah untuk dimanfaatkan; Memberikan dampak yang lebih baik (efektif dan efisien).

(14)

LAKIP BPTP TAHUN 2013

2) Konsultasi

Memberikan suatu petunjuk, pertimbangan, pendapat atau nasihat dalam penerapan, pemilihan, penggunaan suatu teknologi atau metodologi yang didapatkan melalui pertukaran pikiran untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang sebaik-baiknya.

3) Pengujian

Melakukan pengujian berdasarkan permintaan dalam rangka sertifikasi dan standardisasi yang dilakukan dengan Kontrak atau Kerjasama atau swakelola yang mengandung nilai tambah dalam bentuk dana, sharing

budget, kerjasama kegiatan (inkind/incash) pada unit kerja yang

melaksanakan dan dilaksanakan sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.

4) Prototipe

Bentuk fisik pertama dari satu objek yang direncanakan dibuat dalam satu proses produksi, mewakili bentuk dan dimensi dari objek yang diwakilinya dan digunakan untuk objek penelitian dan pengembangan lebih lanjut.

Kriteria dari prototipe :

Bentuk awal dari objek yang akan diproduksi dalam jumlah banyak;

Prototipe dibuat berdasarkan pesanan untuk tujuan komersialisasi;

Belum pernah dibuat sebelumnya;

Merupakan hasil penelitian dan pengembangan dari objek atau sistem yang direncanakan akan dibuat;

Mudah dipahami dan dianalisis untuk pengembangan lebih lanjut

2.2. Rencana Kinerja Tahun (RKT) 2013

Berdasarkan PermenPAN dan RB Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Petunjuk dan Pelaksanaan Evaluasi AKIP Tahun 2010, disebutkan bahwa komponen Perencanaan Kinerja mempunyai Sub Komponen Rencana Strategis, Rencana Kinerja Tahunan dan Penetapan Kinerja. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) disusun berdasarkan Renstra BPPT Tahun 2010-2014 seperti tercantum pada sub bab 2.2. Penyusunan RKT dilakukan dengan

(15)

mengacu pada PermenPAN dan RB Nomor 29 tahun 2010 yang mempunyai kolom sasaran strategis, indikator kinerja, dan target. RKT Balai Pengkajian Teknologi Polimer Tahun 2013 adalah sebagai berikut:

2.3. Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2013

Dokumen Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumberdaya yang dimiliki oleh instansi (pasal 3, PermenPAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instans Pemerintah). Penetapan Kinerja Balai Pengkajian Teknologi Polimer disusun berdasarkan Rencana Strategis dan Rencana Kinerja Tahunan sebagai berikut :

Tabel 2.2.

(16)

LAKIP BPTP TAHUN 2013

Penjelasan :

Program Balai Pengkajian Teknologi Polimer berdasarkan RPJMN 2010-2014 terdiri dari Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi (PPT) dan Program Generik.

1. Program PPT

Berisi kegiatan-kegiatan untuk melakukan pelayanan eksternal Balai Pengkajian Teknologi Polimer dan bersifat teknis sesuai dengan tugas pokok dan fungsi BPPT, Unit Oganisasi/ Eselon I, dan Unit Kerja/Satker di lingkungan BPPT. Program teknis Balai Pengkajian Teknologi hanya 1 (satu) program yaitu Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

2. Program Generik

Berisi kegiatan-kegiatan untuk mendukung pelayanan internal dalam rangka peningkatan pelayanan eksternal. Program generik ini terdapat 2 (dua) program, yaitu:

a. Program Dukungan dan Pelaksanaan Tugas Teknis b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

(17)

BAB III.

AKUNTABILITAS KINERJA

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI POLIMER

3.1. Pengukuran Kinerja

Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Balai Pengkajian Teknologi Polimer (BPTP) 2010-2014 dalam rangka mewujudkan visi instansi pemerintah. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap target Kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan BPPT dalam pencapaian tujuan dan sasaran strategis.

Pengukuran Kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat Kinerja yang dicapai dengan standar, rencana atau target dengan menggunakan indikator Kinerja yang telah ditetapkan (Pasal 1 butir 2, PermenPAN No. 09 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah).

Pengukuran Kinerja Balai Pengkajian Teknologi Polimer (BPTP) dilakukan dengan pendekatan sebagai berikut :

1. Pengukuran kinerja atas Peningkatan Jumlah Layanan Jasa Teknologi Polimer, dilakukan dengan cara membandingkan capaian dengan target Balai Pengkajian Teknologi Polimer (BPTP) pada tahun bersangkutan. 2. Pengukuran kinerja atas Jumlah Layanan Teknologi Polimer pada tahun

bersangkutan.

Pengukuran kinerja yang dilakukan BPTP adalah pengukuran pencapaian sasaran, dimana tingkat rencana target merupakan tingkat pencapaian target dari masing masing indikator sasaran yang telah ditetapkan sebagaimana dinyatakan dalam penetapan kinerja. Sedangkan cara pengukuran kinerja sasaran dilakukan dengan menghitung nilai prosentase pencapaian tingkat rencana target dari masing-masing indikator sasaran (Lampiran Surat Keputusan Kepala LAN No.239 Tahun 2003).

Penghitungan nilai prosentase pencapaian tingkat rencana target dilakukan dengan memperhatikan kondisi, yakni :

(18)

LAKIP BPTP TAHUN 2013

Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, maka digunakan rumus:

Prosentase pencapaian rencana tingkat capaian :

(Realisasi / Rencana) X 100%

Sebaliknya semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin jelek, maka digunakan rumus:

Prosentase pencapaian rencana tingkat capaian :

(Realisasi – (Realisasi - Rencana))/Rencana X 100%

3.2. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Sasaran Strategis

Berikut ini disajikan rekapitulasi atas pengukuran kinerja tingkat lembaga.

Tabel 3.1

REKAPITULASI PENGUKURAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA

3.2.1. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Sasaran Strategis 1

Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Sasaran Strategis 1, yaitu

Peningkatan Jumlah Layanan Jasa Teknologi Polimer didapatkan

dari:

Prosentase Pencapaian Sasaran Strategis 1

(19)

Dimana dari target jumlah order yang direncanakan sebanyak 350

order di tahun 2013, dengan capaian order sampai 31 Desember 2013

sebanyak 623 order.

sedangkan nilai realisasi penggunaan anggaran sebesar 99,66% didapatkan dari perbandingan jumlah realisasi anggaran terhadap pagu. Jumlah realisasi anggaran tahun 2013 sebesar Rp.

2.455.507.925,- sedangkan pagu tahun 2013 sebesar Rp.

2.463.880.000,- (DIPA tidak mengikat dan DIPA Rutin Tahun 2013).

Menurut Permenkeu Nomor 249/PMK.02/2011 dikatakan bahwa bila nilai kinerja mempunyai range ≥100%, dikategorikan Sangat Baik.

3.2.2. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Sasaran Strategis 2

Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Sasaran Strategis 2, yaitu

Peningkatan Jumlah Layanan Teknologi Polimer didapatkan dari :

Prosentase Capaian Sasaran Strategis 2

= 7.122.000.000/3.608.000.000 X 100% = 197.39%

Dimana dari target penerimaaan layanan (PNBP) sebesar Rp.

3.608.000.000,- di tahun 2013, dapat tercapai penerimaan layanan

(PNBP) sampai 31 Desember 2013 sebesar Rp. 7.122.000.000,-. sedangkan nilai realisasi penggunaan anggaran sebesar 99,38% didapatkan dari perbandingan jumlah realisasi PNBP terhadap Penerimaan PNBP. Jumlah realisasi PNBP anggaran tahun 2013 sebesar Rp. 6.934.515.278,- sedangkan Penerimaan PNBP tahun 2013 sebesar Rp. 6.977.528.000,-.

Menurut Permenkeu Nomor 249/PMK.02/2011 dikatakan bahwa bila nilai kinerja mempunyai range antara NK ≤ 50%, dikategorikan

(20)

LAKIP BPTP TAHUN 2013

Bab IV. Penutup

Dari hasil pengukuran atas capaian kinerja yang ikhtisarnya (rekapitulasinya) disajikan pada Tabel 3.1, diperoleh capaian kinerja, atas dua sasaran strategis Balai Pengkajian Teknologi Polimer (BPTP), semuanya mencapai target.

Ditinjau dari pelaksanaan anggaran, dari pagu sebesar Rp. 9.441.408.000,- Balai Pengkajian Teknologi Polimer (BPTP) dapat merealisasikannya sebesar Rp. 9.390.023.203 yaitu 99.46%.

Untuk memenuhi kriteria IKU BPPT yang SMART (Specific,

Measureable, Accountable, Realistic, Timebound), dan berupa Hasil (outcomes)

maka BPPT telah mengadakan reviu atas target dan IKU (tingkat Lembaga/ BPPT) sejak awal tahun 2012 dan dibahas dalam rapat kerja BPPT melalui revisi Renstra BPPT tahun 2010-2014.

Demikianlah laporan ini disusun dalam rangka pertanggung jawaban pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Unit Kerja Tahun 2013.

Gambar

Gambar 1.1 Struktur Organisasi

Referensi

Dokumen terkait

Food-specific attack rate adalah jumlah Food-specific attack rate adalah jumlah orang yang makan makanan tertentu orang yang makan makanan tertentu dan jatuh sakit dibagi

Prosesor yang cepat dapat kita lihat dari core (inti prosesor) semakin banyak core yang digunkan pada prosesor semakin cepat juga kinerja komputer yang kita

Mengenai kurikulum Matematika di kelas VII, hal ini dikarenakan mata pelajaran Matematika merupakan salah satu mata pelajaran sebagai wujud dari pengembangan kurikulum

Pengembangan Teknologi Pengolahan Jamu Tradisional Tolak Angin dengan memanfaatkan Rempah-rempah Lokal, merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan kondisi

a) Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman pelaksanaan bimbingan dan konseling oleh guru pembimbing (konselor) dalam mengembangkan media bimbingan

Beberapa keuntungan yang dimiliki dari metode kromatografi lapis tipis antara lain yaitu membutuhkan penyerap dan cuplikan dalam jumlah yang sedikit dan noda-noda yang

Konsumen yang mau berkomitmen dengan perusahaan terhadap kualitas produk/jasa yang ditawarkan memiliki persepsi nilai fungsional yang didapatkan dari suatu

KABUPATEN.DAERAH TINGKAT 11 PACITAN PERTAMA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAHUN 1968 TENTANG LAMBANG - DAERAH...