P U T U S A N
Nomor 00/Pdt.G/2012/PTA Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang mengadili perkara perdata pada tingkat banding dalam permusyawaratan majelis, telah menjatuhkan putusan atas perkara yang diajukan oleh :
PEMBANDING, umur 49 tahun, agama Islam, pekerjaan PEGAWAI BUMN, bertempat tinggal di KABUPATEN TANGERANG, dalam hal ini berdasarkan surat kuasa tertanggal 14 Oktober 2011 telah memberikan kuasa kepada Muhammad Chotib, S.H., M.H. dan Aisyah Rusydiyanti, S.Ag., S.H. para Advokat pada Kantor Hukum Lembaga Bantuan Hukum Satyagama yang beralamat di Jalan Kamal Lingkar Luar Barat Nomor 2A, Cengkareng, Jakarta Barat 11730, selanjutnya disebut Tergugat/Pembanding;
m e l a w a n
TERBANDING, umur 39 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di KABUPATEN TANGERANG, selanjutnya disebut Penggugat/ Terbanding;
Pengadilan Tinggi Agama tersebut;
Telah membaca berkas perkara dan semua surat yang berkaitan dengan perkara yang dimohonkan banding;
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Mengutip semua uraian yang termuat dalam putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Agama Tigaraksa tanggal 10 Oktober 2011 Masehi bertepatan dengan tanggal 12 Zulqaidah 1432 Hijriyah Nomor 00/Pdt.G/2011/ PA Tgrs. yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat;
2. Menjatuhkan talak satu ba’in shugra Tergugat (PEMBANDING) terhadap Penggugat (TERBANDING);
3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa untuk mengirimkan salinan putusan kepada Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan Senen Jakarta Selatan dan KUA Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;
4. Membebankan kepada Tergugat untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini, yang hingga kini dihitung sebesar Rp. 891.000,- (delapan ratus sembilan puluh satu ribu rupiah);
Membaca Akta Permohonan Banding yang dibuat dihadapan Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 00/Pdt.G/2011/PA.Tgrs yang menyatakan bahwa pada hari Senin tanggal 10 Oktober 2011, Tergugat telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Agama Tigaraksa tersebut dan permohonan banding mana telah diberitahukan kepada pihak lawannya secara seksama pada tanggal 20 Oktober 2011 oleh Juru Sita Pengganti Pengadilan AgamaTigaraksa;
Bahwa Pembanding telah mengajukan memori banding dan diterima oleh Pengadilan Agama Tigaraksa tanggal 24 Oktober 2011, memori banding tersebut telah diberitahukan kepada Terbanding pada tanggal 02 November 2011;
Bahwa Terbanding telah mengajukan kontra memori banding dan diterima oleh Pengadilan Agama Tigaraksa tanggal 30 November 2011, kontra memori banding tersebut telah diberitahukan kepada Pembanding pada tanggal 15 Desember 2011;
Bahwa walaupun kepada Pembanding dan Terbanding telah disampaikan pemberitahuan untuk memeriksa berkas perkara banding, ternyata Pembanding dan Terbanding tidak melakukannya sebagaimana dari catatan Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa tertanggal 30 Desember 2011;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
Menimbang, bahwa permohonan banding Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara serta syarat sebagaimana ditentukan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, karenanya permohonan banding tersebut dapat diterima;
Menimbang, bahwa setelah majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan perkara ini, serta memori banding yang diajukan Tergugat/Pembanding, dan kontra memori yang diajukan Penggugat/Terbanding memberikan pertimbangan sebagai berikut;
Menimbang, bahwa apa yang dipertimbangkan oleh hakim pertama dalam perkara a quo, telah tepat dan benar, dan dapat dipakai oleh hakim banding sebagai pertimbangannya sendiri namun majelis Pengadilan Tinggi Agama akan menambahkan pertimbangan-pertimbangan untuk kesempurnaan pertimbangan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa gugatan Penggugat di dasari atas perselisihan dan pertengkaran, disebabkan Tergugat berlaku kasar kepada Penggugat baik berupa perkataan ataupun perbuatan memukul Penggugat berulangkali yang menyakitkan badan jasmani Penggugat. Selain itu Tergugat selalu berpihak kepada keluarga besarnya, kemudian terjadi pisah ranjang (tidak bergaul) sebagai suami isteri antara Penggugat dengan Tergugat beberapa bulan lamanya sebelum perkara masuk ke Pengadilan;
Menimbang, bahwa Tergugat mengakui dalil gugatan tersebut diatas di persidangan yaitu Tergugat mengakui telah terjadi perselisihan/pertengkaran antara Tergugat dengan Penggugat hingga Tergugat memukul Penggugat berulang kali, serta Tergugat pernah mengeluarkan kata-kata kasar yang menyinggung dan menyakiti hati Penggugat, juga Tergugat mengakui bahwa rumah tangga Tergugat dengan Pengugat tidak harmonis lagi, pernah Tergugat pisah ranjang dengan Penggugat sebelum perkara masuk ke Pengadilan (yaitu sebelum bulan Januari 2011) kemudian dalam masa persidangan bergaul kembali (sekitar bulan April 2011) tetapi tidak bertahan lama, kerena terjadi pertengkaran lagi antara Tergugat dengan Penggugat dan akhirnya pisah ranjang lagi sampai perkara putus bulan Oktober 2011. Juga Tergugat mengakui hubungan Penggugat dengan keluarga Tergugat begitupun sebaliknya hubungan Tergugat dengan keluarga Penggugat tidak harmonis, sehingga menjadi penyebab pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat;
Menimbang, bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sebagaimana yang dikemukakan di atas, khususnya mengenai ketidak harmonisan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat atau tidak rukunnya Penggugat dengan Tergugat telah di kuatkan oleh keterangan saksi dari Penggugat dan Tergugat dengan menerangkan bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak rukun sejak akhir tahun 2007 sampai puncaknya tahun 2008 dan tahun 2010. Begitu juga saksi dari pihak Tergugat menerangkan bahwa ketidak rukunan rumah tangga Tergugat dengan Penggugat sejak setahun yang lalu kemudian terjadi perselisihan, diantaranya disebabkan Tergugat terlampau memperhatikan keluarganya mengabaikan keluarga dan Penggugat sendiri;
Menimbang, bahwa kerusakan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah diperbaiki dan di rukunkan dengan berbagai bentuk usaha perdamaian, berupa usaha perbaikan/perdamaian di pihak keluarga kedua pihak, selanjutnya usaha perdamaian dari majelis hakim serta hakim mediator, kegiatan perdamaian dari inisiatif Tergugat sendiri dan usaha perdamaian dari Hakamain yang dibentuk oleh majelis hakim namun semuanya tidak berhasil merukunkan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat;
Menimbang, bahwa oleh sebab itu majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama berpendapat rumah tangga Penggugat dengan Tergugat telah pecah tidak ada harapan untuk rukun kembali dan perceraian jalan terbaik penyelesaiannya. Untuk hal ini dapat diterapkan beberapa pasal dalam Peraturan Perundang-undangan yakni:
Pasal 39 Ayat (2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 16 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, jo Pasal 22 Ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, jo Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam dan Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama dan pertimbangan-pertimbangan hakim tingkat pertama tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 36/Pdt.G/2011/PA. Tgrs tanggal 10 Oktober 2011 bertepatan dengan tanggal 12 Dzulqa’dah 1432 H. dapat dikuatkan;
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara pada tingkat pertama dibebankan kepada Penggugat, sedangkan pada tingkat banding dibebankan kepada Pembanding;
Memperhatikan pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan dan Kompilasi Hukum Islam serta dalil syar’i yang berkaitan dengan perkara ini;
M E N G A D I L I
1. Menyatakan bahwa permohonan banding Pembanding dapat diterima;
2. Menguatkan putusan Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 00/Pdt.G/2011/PA. Tgrs tanggal 10 Oktober 2011 bertepatan dengan tanggal 12 Dzulqa’dah 1432 H.
3. Membebankan Pembanding untuk membayar biaya perkara ini pada tingkat banding sebesar Rp 150.000,- (Seratus lima puluh ribu rupiah)
Demikian diputuskan dalam rapat permusyawaratan majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten pada hari Kamis tanggal 12 Januari 2012 M. bertepatan dengan tanggal 16 Safar 1433 H yang dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis Tanggal 26 Januari 2012 M bertepatan dengan tanggal 2 Rabiul Awal 1433 H. oleh Drs. H. Abu Bakar Syarif, S.H., M.H. Ketua Majelis, Drs. H. Zainir Surzain, S.H., M.Ag. dan Drs. H. Musfizal Musa, S.H., M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota serta dibantu oleh Achmad Sofwan, S.H. Panitera Pengganti, tanpa dihadiri oleh Pembanding dan Terbanding;
Ketua Majelis, Ttd.
Drs. H. Abu Bakar Syarif, S.H., M.H.
Hakim Anggota Hakim Anggota,
Ttd. Ttd.
Drs. H. Zainir Surzain, S.H., M.Ag. Drs. H. Musfizal Musa, S.H., M.H. Panitera Pengganti
Ttd.
Achmad Sofwan, S.H. Rincian biaya perkara
1. Biaya Proses... . ... Rp. 139.000,00 2. Redaksi ... Rp. 5.000,00 3. Materai ... Rp. 6.000,00 J u m l a h ... Rp. 150.000,00
Untuk salinan yang sah sesuai dengan aslinya oleh : Panitera,
Ttd.
