• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memelihara Coal Handling

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Memelihara Coal Handling"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

1

H

H

H

A

A

A

K

K

K

T

T

T

HIMPUNAN AHLI

HIMPUNAN AHLI PEMBANGKITPEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK AN TENAGA LISTRIK INDONESIAINDONESIA

Sekretariat : Komplek PLTD Senayan, Jl. Asia Afrika – Jakarta 12210 Telp/fax : 021 57851780, e-mail : hakit_indonesia@yahoo.com

(2)

2

Menjadi lembaga independen yang mampu mewujudkan

masyarakat ahli pembangkitan tenaga listrik yang profesional dan memiliki peran penting dalam bisnis tenaga listrik di Indonesia

Himpunan merupakan

organisasi nirlaba

yang

berfungsi sebagai wadah

pembinaan

profesionalisme

insan ahli pembangkitan

tenaga listrik

H

(3)

3

Menghimpun para Ahli Pembangkitan Tenaga listrik

dalam wadah independen untuk meningkatkan

profesionalisme dan mengoptimalkan pemanfaatan

potensi bersama melalui jejaring profesi, kerjasama

dan sinergi.

Mendorong pengembangan berkelanjutan sektor

Ketenagalistrikan Nasional yang diselengarakan

berdasarkan prinsip industri dan niaga yang sehat.

Ikut serta membangun masyarakat, bangsa dan

negara, khususnya dalam pengembangan potensi

SDM

H

(4)

4

Menghimpun para Ahli Pembangkitan Tenaga listrik

dalam wadah independen untuk meningkatkan

profesionalisme dan mengoptimalkan pemanfaatan

potensi bersama melalui jejaring profesi, kerjasama

dan sinergi.

Mendorong pengembangan berkelanjutan sektor

Ketenagalistrikan Nasional yang diselengarakan

berdasarkan prinsip industri dan niaga yang sehat.

Ikut serta membangun masyarakat, bangsa dan

negara, khususnya dalam pengembangan potensi

SDM

H

(5)

5

Menghimpun para Ahli Pembangkitan Tenaga listrik

dalam wadah independen untuk meningkatkan

profesionalisme dan mengoptimalkan pemanfaatan

potensi bersama melalui jejaring profesi, kerjasama

dan sinergi.

Mendorong pengembangan berkelanjutan sektor

Ketenagalistrikan Nasional yang diselengarakan

berdasarkan prinsip industri dan niaga yang sehat.

Ikut serta membangun masyarakat, bangsa dan

negara, khususnya dalam pengembangan potensi

SDM

H

(6)

6 PENGETAHUAN PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) (KNOWLEDGE) Domain Kognitif Domain Kognitif KETERAMPILAN KETERAMPILAN (SKILL) (SKILL) Domain Psikomotoris Domain Psikomotoris SIKAP KERJA SIKAP KERJA (ATTITUDE) (ATTITUDE) Domain afektif Domain afektif

KOMPETENSI

KOMPETENSI

1

Kompetensi adalah: Kemampuan (seseorang) Tenaga Teknik untuk mengerjakan suatu tugas dan pekerjaan yang dilandasi oleh

(7)

HARD KOMPETENSI

HARD KOMPETENSI

HEAD :

HEAD : Pengetahuan

HAND :

HAND : Ketrampilan

HEART :

HEART : Sikap

Domain Kognitif Domain Kognitif Domain Psikomotoris Domain Psikomotoris Domain afektif Domain afektif

(8)

Apa itu kompetensi ?

Apa itu kompetensi ?

(9)

MEMELIHARA COAL HANDLING

KTL. PH.22.111.02

(10)

furnace ID Fan FD Fan Boiler SDCC Transporter gas flow mill reject udara masuk Superheater reheater econo mizer Coal bunker PULVERIZER Coal E P PA Fan STACK DDCC CONVEYOR ASH VALLEY Transfer Bin Jumbo Transporter Truck capsole Silo 2x2500m3 ASH VALLEY C C O O N N V V E E Y Y O O R R DUST CONDITIONING 2 DUST CONDITIONING 1 TRUCK CAPSULE DUM TRUCK AIR HEATER AIR HEATER screen crusher Air heater Compressor dryer EP hopper 250 m3 DRY UNLOADING ash ash

UNIT BISNIS SURALAYA

SURALAYA STEAM POWER PLANT #567 ASH AND DUST HANDLING PLANT #567 FLOW GAS AND ASH HANDLING PLANT SUDIRMAN MARET 2 007

(11)

1.

1.MMananuauall BoBookok ccoaoall hahandndlilingng sysysstetemm Manual Book coal handling merupakan dokumen yang harus dipelajari dalam rangka melakukan kegiatan pemeliharaan coal handling system. Dalam manual book dapat dipelajari spesifikasi peralatan, urutan pemeliharaan, komponen utama dan komponen pendukung serta fungsinya. Manual book dapat dilihat pada unit pembangkit masing-masing.

(12)

1.

1.SOSOPP PePememelilihahararaanan cocoalal hahandndlilingng sysyststemem Standar Operasi Prosedur Pemeliharaan merupakan suatu standar berupa urut-urutan dalam rangka melakukan kegiatan pemeliharaan coal handling system, mulai dari persiapan, pelaksanaan. Tujuan dari SOP ini adalah untuk memudahkan para tenaga pemeliharaan melakukan pekerjaan sehingga tidak ada kegiatan yang terbalik-balik atau salah prosedur.

(13)

PEMELIHARAAN

PEMELIHARAAN PREVENTIVE PREVENTIVE PPADAADA PERALATAN COAL HANDLING

PERALATAN COAL HANDLING Definisi

Definisi

Pemeliharaan yang dilakukan berulang – ulang

agar suatu peralatan selalu memiliki kondisi yang sama dengan keadaan awalnya

meskipun tidak dapat meningkatkan kemampuan interen

(14)

Macam

Macam – mamacacamm PePememelilihahararaanan PrPrevevenentitiveve 1. Pemeliharaan Rutin

Pemeliharaan terhadap peralatan Coal Handling yang dilakukan secara berulang –

ulang atas dasar rekomendasi pabrik dan system operasi

a. Pemeliharaan Rutin Harian Melakukan pekerjaan pemeriksaan dan aktivitas peralatan setiap hari sehingga dapat mengetahui serta mendapatkan history sedini mungkin

(15)
(16)

b. Pemeliharaan Rutin Mingguan c. Pemeliharaan Rutin Bulanan d. Pemeliharaan Rutin 6 Bulanan

(17)

2. Pemeliharaan Periodik

Pemeliharaan yang dilaksanakan berdasarkan rekomendasi pabrik yang disesuaikan dengan jam operasi suatu peralatan.

Untuk menyesuaikan dari system operasi peralatan Coal Handling yang saling mendukung pasokan stok dan pengisian Unit 1~7, maka untuk pemeliharaan periodic dikelompokkan sehingga pelaksanaannya dengan cara annual kelompok.

a. Simple Inspeksi b. Major Inspeksi c. Serious Inspeksi

(18)

Prosedur Pemeliharaan Preventif Peralatan Coal Handling

a. Pemeliharaan Rutin Harian

Di kerjakan berdasarkan Job Plans Surat Perintah Kerja yang dilbuat setiap hari berbentuk Rencana Kerja Fisik

b.Pemeliharaan Rutin Mingguan

Di kerjakan berdasarkan Job Plans Surat Perintah Kerja yang diterbitkan berbentuk Rencana Kerja Fisik mingguan yaitu menindak lanjuti Realisasi Rutin Harian

(19)

c. Pemeliharaan Rutin Bulanan

Surat Perintah Kerja akan terbit sesuai job plants rutin bulanan secara automatis dalam CMMS

d. Pemeliharaan Rutin 6 Bulanan

Surat Perintah Kerja akan terbit sesuai job plants 6 bulan rutin didalam job plans bulanan secara automatis dalam CMMS

(20)

Peralatan Peralatan Mekanik Mekanik

Rutin

Rutin PeriodikPeriodik

Annual inspeksi Annual inspeksi

H

Haarriiaan n MiinMngggguuaann BBuullaannaann 6 6 BBuullaann

Simple Simple Inspeksi Inspeksi Major Major Inspeksi Inspeksi Serious Serious Inspeksi Inspeksi Peralatan Statis Peralatan Statis Hopper / Chute Kebersiha n alat dan tempat Kebersiha n alat , tempat dan bagian dalam hopper / chute Kebersiha n alat , tempat dan bagian dalam hopper / chute Kebersiha n alat , tempat dan bagian dalam hopper / chute Kebersiha n alat , tempat dan bagian dalam hopper / chute Kebersiha n alat , tempat dan bagian dalam hopper / chute Rekondisi hopper / chute Kondisi / kebocoran plate dinding Perbaikan / Pengelasa n kebocoran Perbaikan / Pengelasa n kebocoran Perbaikan pengganti an plate dinding sesuai kondisi Perbaikan pengganti an plate dinding sesuai kondisi Perbaikan pengganti an plate dinding sesuai kondisi Over haul dumper dan penggerak Pemeriksa an kondisi dumper Regreasin g penggerak Pemeriksa an kondisi dumper dan tes manual buka – tutup Pemeriksa an kondisi dumper dan tes manual buka – tutup Evaluasi

(21)

PEMELIHARAAN PREDICTIF PADA PERALATAN COAL HANDLING PEMELIHARAAN PREDICTIF PADA PERALATAN COAL HANDLING

Definisi

Pemeliharaan terencana yang dilakukan dengan cara mengganti peralatan atau komponen secara berkala tanpa mempedulikan kondisi alat maupun komponen tersebut.

Namun pemeliharaan ini akan memakan waktu pemberhentian peralatan ( alat tidak operasi ) biasanya cukup lama dan mahal karena penggantian komponen yang masih dalam kondisi baik bersama – sama dengan komponen yang rusak. Perlakuan seperti ini bertujuan untuk :

- Melakukan perpanjangan interval siklus pemeliharaan - Sebagai tolak ukur penentuan pemeliharaan

(22)

Pemeliharaan

terencana

ini

berdasarkan terkumpulnya data

dan analisa dari

- Teknologi

- Keahlian

(23)

Pr

Prososededuurr PPeemmeelilihaharraaaann PPreredidicctitiff PPeeraralalatatann CCoaoall Handling

Handling

Untuk menghindari kegagalan dalam memprediksi peralatan coal handling perlu adanya prosedur dalam pelaksanaannya, data adalah sebagai pendukung utamanya

.

Maintenance taktis

Yaitu data pendukung peralatan berasal dari operasi dan preventif

(24)

Teknologi

Biasanya data ini berdasarkan dari suatu alat ukur

•Temperature •Vibrasi

•Laboratorium, Micro analis ( sertifikat )

Keahlian

- Alignment - Analog - Analisis

(25)

PEMELIHARAAN

PEMELIHARAAN KORECTIF KORECTIF PPADAADA PERALATAN COAL HANDLING PERALATAN COAL HANDLING

Definisi Definisi

Pemeliharaan yang terjadi atau dilakukan secara tak terencana,

(26)

Macam

Macam – macam Pemeliharaan korectif macam Pemeliharaan korectif

Jenis pemeliharaan ini sering terjadi di system Coal handling karena factor :

a. Faktor alam terhadap peralatan yaitu : - Belt

Belt putus disebabkan benda asing ( batu, besi, kayu )

b. Faktor Operasi, Preventif dan Predictif terhadap peralatan

Yaitu merupakan kegagalan dalam

melaksanakan pengoperasian, dan memprediksi suatu masalah. Ini dapat disebabkan dari data yang kurang akurat dan terlambat dalam ambil tidakan

(27)

Prosedur

Prosedur Pemeliharaan Pemeliharaan Korectif Korectif Peralatan Peralatan CoalCoal Handling

Handling

Untuk segera mengembalikan keandalan peralatan diperlukan suatu prosedur antara lain : a. Standar kerja

Perlunya suatu standar kerja menjadi salah satu prosedur pemeliharaan korektif, agar dapat

mempercepat waktu pekerjaan dengan hasil yang baik

b. Minimum Stock material ( Spare part )

(28)

1. Riwa

1. Riwayayatt PePemelmelihaiharaaraann

Riwayat pemeliharaan merupakan catatan kejadian kerusakan yang pernah terjadi, bagaimana cara menanggulanginya serta komponen apa yang diganti. Riwayat

pemeliharaan dicatat sebagai pedoman untuk pemeliharaan selanjutnya. jika terjadi kasus kerusakan atau kerusakan yg sama maka akan mudah mengidentifikasi dan menaggulanginya, sebab sebelumnya telah ada datanya.

(29)

2

2.. DDaattaa UUnnjjuukk KKeerrjjaa SSeebbeelluumm ddaann Ses

Sesudaudahh PePemelmelihaiharaaraann

Data unjuk kerja sebelum pemeliharaan merupakan data ril yang ditunjukkan oleh hasil pemeriksaan atau hasil pembacaan pada alat instrument. Sedangkan data unjuk kerja setelah pemeliharaan merupakan data hasil pemeriksaan atau hasil pembacaan pada instrument setelah peralatan/unit dioperasikan.

(30)

3. I

3. Insnstrtrukuksisi KeKerjrjaa MeMememelilihaharara cocoalal handling system

handling system

Instruksi kerja merupakan lembaran kegiatan yang harus diikuti untuk

melaksanakan kegiatan pemeliharaan. Pada instruksi kerja dapat diketahui kegiatan, peralatan yg digunakan, dsb

(31)

4.

4. Check Check List List PemeliharaaPemeliharaann

Check list pemeliharaan merupakan daftar yang berisi kegiatan pemeliharaan. Dari kegiatan tersebut dapat dilihat apakah pekerjaan tersebut telah dilaksanakan/ belum dilaksanakan atau dengan catatan.

Check list ini bisa juga berupa daftar ceklist untuk satu komponen, yang isinya daftar kegiatan untuk pemeliharaan satu komponen.

(32)

PROSEDUR PEMANTAUAN & PENGENDALIAN PROSEDUR PEMANTAUAN & PENGENDALIAN PEMELIHARAAN

PEMELIHARAAN PERALAPERALATTAN AN COAL HANDLINGCOAL HANDLING Dalam pemeliharaan peralatan yang baik dan dengan hasil maksimal, harus mempunyai standard prosedur pemeliharaan yang jelas. Sehingga dalam pelaksanakan pemeliharaan dapat dipantau dan dikendalikan sesuai yang direncanakan.

Prosedur Prosedur

Untuk mencapai pemeliharaan yang terkendali, dapat dipantau dan dengan hasil yang maksimal harus memenuhi prosedur pemeliharaan, diantaranya

(33)

Pr

Prososededurur PePererencncananaaaann PePememelilihahararaanan PePeraralalatatann Coal Handling

Coal Handling

Untuk mendapatkan hasil pemeliharaan yang maksimal, efektive dan efisien maka harus

direncanakan yang dipertimbangkan berdasarkan hal-hal sebagai berikut :

•Waktu pelaksanaan • Anggaran

•Kondisi peralatan (data dari hasil pemeliharaan

preventive)

Dari tiga factor diatas dapat disusun rencana pemeliharaan yang terencana

(34)
(35)

Jad

Jadwalwal PemPemelieliharharaaaann

Jadwal pemeliharaan pada peralatan Coal Handling dibuat secara cermat dengan tujuan agar pemeliharaan dapat direncanakan, dilaksanakan, dipantau dan dikendalikan. Sehingga proses pemeliharaan sesuai dengan rencana dan hasil yang maksimal.

(36)

Dan jadwal pemeliharaan peralatan Coal Handling diperhitungkan berdasarkan time base serta untuk menjaga keandalan operasi untuk pembongkaran dan pengisian batubara ke unit yang lain, maka dibentuk dua kelompok jadwal pemeliharaan peralatan Coal Handling yaitu :

•Kelompok peralatan coal handling Unit •Kelompok peralatan coal handling Common

(37)

1234567

1 .- .- .- .- BF CR B BF CR A .-2 .- .- .- .- CR B CR A .-3 .- BC 14 .- BC 13 BC 19 BC 18 .-4 .- MS 14 .- MS 13 MS 19 MS 18 .-5 AF 21 AF 20 .- AF 26 BF 501A BF 601A BF 701A 6 .- .- AF 27 .- BF 501B BF 601B BF 701B 7 BC 21 BC 20 .- BC 26 .- .- BF 702A 8 .- .- BC 27 .- .- .- BF 702B 9 SC 22 SC 24 .- SC 30 BC 502A BC 602A BC 703A 10 SC 23 SC 25 SC 28 SC 31 BC 502B BC 602B BC 703B 11 SG 22 SG 24 SC 29 SG 30 TR 502A TR 602A TR 503A 12 SG 23 SG 25 SG 28 SG 31 TR 502B TR 602B TR 503B 13 CBLM CBLM SG 29 CBLM .- .- .-14 .- .- .- .- DC 501 DC 601 DC 701 Unit Nama Peralatan No.

(38)

Tabel 1 : Kelompok Peralatan Coal Handling Unit Keterangan :

AF = Apron Feeder SC = Scraper Conveyor

BC = Belt Conveyor SG = Silo Gate

BF = Belt Feeder TR = Travelling Tripper

DC = Dust Collector CBLM = Coal Bunker Level Monitor

(39)

A B C D I 1 BF 03 BFMH 32 BF 04 .-2 BFMH 33 3 BC 03 BC 32 BC 04 BC 33 4 MS 03 MS 32 MS 04 MS 33 5 BC 05 BC 34 BC 06 BC 35 6 FA 05 FA 06 BF 40 7 BC 07 BC 08 BC 40 8 BC 11 BC 12 9 BCS GJ/H CS 10 G J/H DC II 1 BF 09 BF 36 BF 10 BF 37 2 BC 09 BC 36 BC 10 BC 37 3 BF 11 BC 15 BF 12 BC 16 4 15ABC 16ABC 5 BF 17A1 6 BF 17A2 7 17ABC 17BC 8 CS J/H J CS J/H E 9 DC J/H J DC J/H F 10 I J/H DC No. Group SISTEM PEMBONGKARAN SISTEM PENGISIAN

(40)

Tabel 2: Kelompok Peralatan Coal Handling Common Keterangan :

BC = Belt Conveyor FA = Feed Adjuster BF = Belt Feeder MH = Movable Hopper CS = Coal Campler MS = Magnetic Sparator DC = Dust Collector

(41)

FYI FYI SI SI ME ME SSII SSII 8

866000 0 jjaamm 8866000 0 jjaamm 8866000 0 jjaamm

SIKLUS & INTERVAL (DASAR)

SIKLUS & INTERVAL (DASAR) –PERIODIC INSPECTIONPERIODIC INSPECTION COAL HANDLI NG

FYI

FYI = = FristFrist Year Year InspecInspectiontion SI

SI = = Simple Simple InspectionInspection ME

ME = = Mean Mean InspectionInspection

SE SE

SE

(42)

1. Laporan Pemeliharaan Preventive Melaporkan hasil kerja pemeliharaan rutin, temuan & kesimpulan kondisi peralatan.

2. Laporan Pemeliharaan Periodik Melaporkan hasil kerja pemeliharaan inspection, perbaikan, temuan dan kondisi peralatan

.

3. Laporan Hasil Corektive Melaporkan hasil perbaikan dan kondisi peralatan setelah diperbaiki

(43)

P

PRRIINNSSIIPP PPEEMMAANNTTAAUUAANN && P PEENNGGEENNDDAALLIIAANN PPEELLAAKKSSAANNAAAANN P PEEMMEELLIIHHAARRAAAANN PPEERRAALLAATTAANN C COOAALL HHAANNDDLLIINNGG SSEESSUUAAII JADWAL JADWAL

(44)

Untuk mempermudah perencananaan, pemantauan dan pengendalian dalam pelaksanaan pemeliharaan serta keandalan operasi peralatan pada Coal Handling System, maka waktu pelaksaanan pemeliharaan berpedoman mengacu pada dua kelompok peralatan coal handling yang pelaksanaan pemeliharaannya berdasarkan time base serta hasil preventive maintenance.

(45)

Fungsi dari pemantauan dan pengendalian dalam pelaksanaan pemeliharaan adalah agar hasil dari pemeliharaan peralatan dapat maksimal dan efisien serta terencana sehingga operasi peralatan coal handling system tidak terganggu (proses pembongkaran dan pengisian batubara tidak terganggu).

(46)

Tujuan daripada pemantauan dan pengendalian dalam pelaksanaan pemeliharaan adalah untuk mempermudah dalam membuat rencana anggaran pemeliharaan dan waktu pelaksanaan pemeliharaan.

(47)

F

Fllooww CChhaarrtt ((UUrruuttaann PPeellaakkssaannaaaann P

Peekkeerrjjaaaann PPeemmaannttaauuaann && P

Peennggeennddaalliiaann PPeemmeelliihhaarraaaann Pe

Peraralalatatann CoCoalal HaHandndlilingng))

Proses pemeliharaan di Coal Handling secara singkat dapat dilihat seperti flow chart disamping ini.

(48)

1. Us er melakukan pemeliharaan

(P reventiv e, P eri odik , predic tive) s erta

membuat laporan pemeliharaan yang beri s i

keg iatan, kondis i peralatan, dan temuan

s erta kes impulan.

2. J ika ada temuan dari pemeliharaan maka

dius ulkan dilakukan pemeliharaan

kore ctive (perbaik an atau peng g antian

s pare part)

3. Us ulan diperhitung kan deng an 3 faktor

(data laporan, ang g aran, waktu)

4. J ika perencanaan s etuju maka

(49)

DIAGRAM KER

DIAGRAM KERJA D

JA DAN

AN

PRINSIP KERJA COAL

PRINSIP KERJA COAL

HANDLING

(50)

Diag

Diagram ram kerjakerja/prin/prinsipsip kerjakerja

Coal handling systemadalah instalasi yang menangani batubara untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar PLTU batubara.

Penanganan mulai dari pembongkaran batubara dari kapal (dermaga), penimbunan ke stock area maupun pengisian ke bunker untuk kebutuhan unit agar selalu beroperasi secera terus

menerus serta mengutamakan dampak lingkungan dan keselamatan kerja.

(51)

Per

Persiasiapanpan PenPengopgoperaerasiasiann CoaCoal l hanhandlidlingng sistem

sistem ..

Setiap kali menjalankan sistem coal handling , lakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Siapkan perlengkapan K3.

2. Siapkan peralatan kerja.

3. Siapkan Prosedur kerja, instruksi kerja dan P&ID yang diperlukan.

(52)

Peng

Pengoperaoperasiansian Coal Coal handlhandling sing sistemistem 1.

1. PPeersrsiaiapapann SStatarrt Ct Cooal al hhanandldliningg system

system

Sebelum anda melakukan start coal

handling sistem , lakukan langkah-langkah sebagai berikut:

(53)

1. Periksa semua peralatan coal handling yang akan dioperasikan dan yakinkan tidak ada indikasi gangguan (sistem proteksi) yang kerja .

2. Periksa Hopper dari tumpukan yang menempel (ngeblok) dan benda asing agar tidak mengganggu jalan operasi

3. Periksa arah Diverter Gate 4. Periksa Magnetic Separator

5. Periksa Tripper dan kebersihan Screen 6. Periksa Telescopic Chute

7. Periksa Belt Scale

8. Periksa Oil semua Gear box berada diatas level minimum

9. Periksa dan yakinkan bahwa tidak ada orang bekerja pada peralatan yang akan dioperasikan

(54)

Start/Stop Coal handling

Start/Stop Coal handling systemsystem 1 Start/Stop automatic dari CHCR (

lihat manual book/SOP/IKmanual book/SOP/IK) 2 Start/Stop manual dari CHCR (

lihat manual book/SOP/IKmanual book/SOP/IK) 3 Start/Stop local dari LCP ( lihat

manual book/SOP/IK manual book/SOP/IK)

(55)

Komp

Komponenonen Coal Coal handlhandling ing SysSystemtem 1.

1. PerPeralaalatantan CoaCoal l HaHandlndlinging

Secara umum, peralatan coal handling sistem dapat dikelompokkan

a.

a. PerPeralaalatantan UtaUtamama b.

(56)

Belt Conveyor di dalam Coal handling sistem

merupakan peralatan yang sangat vital dan berfungsi untuk menstransmisikan batubara dari unloading area (Intake Hopper) sampai Coal Bunker (power plant ). Kontruksi dari belt ini berupa karet memanjang yang tidak terputus dengan lebar

1400 mm sampai 1.800 mm digulungkan diantara 2 buah pulley yang terletak pada ujung Belt Conveyor . Konstruksi dari belt conveyor dapat dilihat pada gambar 1.

(57)
(58)

v Belt Conveyor

Merupakan ban berjalan yang berfungsi untuk membawa material dan meneruskan gaya. Ø Motor

Berfungsi sebagai penggerak utama dari belt conveyor. Dalam pengoperasiannya dihubungkan dengan gearbox dan fluid coupling

Ø Reducer

Peralatan yang menggandengkan sumber daya ke pulley dan berfungsi mereduksi putaran dari motor agar putaran input dari motor dapat dikurangi

(59)
(60)

Idler

· Carring Idler: Berfungsi untuk menjaga beltpada bagian yang berbeban atau sebagai roll penunjang ban bermuatan material. Posisi dari Carrying idlerberada di atasconveyor table. Komposisinya terdiri dari 3 buah roll penggerak berbentuk V. · Impact idler :posisinya persis di bawahchute. Pada bagian luarnya dilapisi dengan karet dan jarak antara satu sama lain lebih rapat daricarrying idler . Fungsinya untuk menahanbeltagar tidak sobek/rusak akibat batu bara yang jatuh dari atas.

· Return idler: berada di bawahbelt pada sisi balikconveyor . Komposisinya hanya terdiri dari 1 buah roll penyangga dan berfungsi untuk menyanggabeltdengan arah putar balik. · Steering idler: merupakanidleryang berfungsi untuk menjaga kelurusanbelt

(61)

Pulley

· Drive Pulley : merupakan pulley yang secara langsung atau tidak langsung terhubung dengan motor listrik dan dikopling dengan gearbox. Fungsinya untuk memutar belt menuju ke depan. Posisi drive pulley tidak harus selalu di depan, bisa dipasang dimana saja yang dianggap memungkinkan

· Take up pulley berfungsi untuk menjaga ketegangan belt. Take up pulley terhubung dengan counter weight

· Bend pulley : yang berfungsi untuk menikungkan atau membelokkan arah belt.

· Head pulley : berada pada ujung depan conveyor. Tidak semua head pulley dapat dipakai sebagai drive pulley. head pulley yang tidak dapat dihubungkan dengan drive pulley tidak dapat disebut sebagai drive pulley.

· Snub pulley : digunakan untuk memperbesar sudut llitan kontak antara pulley dengan belt. Biasanya Snub pulley terletak di dekat drive pulley.

· Tail pulley : berada di sisi belakang conveyor. berfungsi untuk memutar kembali belt con veyor menuju ke arah drive pulley. Tail pulley dilengkapi dengan belt cleaner yang berfungsi untuk mencegah batu bara agar tidak masuk ke tail pulley. pada conveyor jenis light duty, tail puley juga sering dijadikan sebagai take up pulley

(62)

Counter weight (grafity take up pulley) Merupakan pemberat yang terhubung dengan take up pulley yang berfungsi untuk memberi/menjaga ketegangan belt.

(63)

Ø Cleaning Device adalah peralatan untuk membersihkan belt dari material yang menempel di belt. Beberapa tipe dari alat ini antara lain :

· Belt Scrapper : pembersih ini biasanya dipasang pada sisi discharge pulley, berfungsi membersihkan belt sisi kembali, sesuai fungsinya dapat digunakan type double blade scrapper maupun type single blade scrapper.

· Rubber skirt (skirt board) berfungsi untuk mencegah terjadinya tumpahan material pada sisi pengisian.Bila jarak antara belt dengan rubber skirt terlalu renggang, rubber skirt bisa disetel dan penyetelan jarak ini tidak boleh lebih dari 1 mm dari belt.

o Penyetelan atau pemasangan rubber skirt tidak boleh

terlalu menekan belt, ini akan menimbulkan kebakaran (akibat gesekan), serta akan merusak belt.

o Dianjurkan menggunakan rubber atau karet yang

(64)
(65)
(66)

Plough scrapper : berfungsi untuk membersihkan material yang tertumpah pada arah balik belt. Biasanya terdiri dari primary dan v-plough scrapper.

(67)
(68)

Belt Cleaners :

Þ

Spiral ruber

Þ

Washing type cleaner

Þ

Nylon brush cleaner

(69)
(70)
(71)
(72)

.

. Belt Belt FeedeFeeder r dandan ApronApron Fedeer

Fedeer

Belt feeder dan Apron Feder

yang berfungsi untuk

mengalirkan batubara yang

berasal dari suatu hopper ke belt conveyormelalui chute untuk dikirim ketempat yang

dikehendaki. BeltApron feeder ini mempunyai kecepatan yang rendah dengan jarak

penghantaran yang relatif pendek. Kapasitas maksimum belt feedertergantung dari kapasitas belt conveyor yang mengikutinya, dan kecepatannya dapat diatur sesuai dengan aliran batubara yang dibutuhkan.

(73)
(74)

Stack

Stacker er / / ReclReclaimeaimerr (ST/R(ST/RE)E)

Peralatan ini digunakan untuk penimbunan (stacking ) dan pengerukan (reclaiming ) batubara di stock area. Peralatan ini terdiri dari suatu Bucket Whell yang ditempatkan pada ujung/akhir dari slewing dan lufting boom yang terpasang pada suatu

Reversible Boom Conveyor . Komponen-komponen tersebut diatas dimuatkan pada suatu mobile Gantry yang akan menggerakan secara parallel ke stock area dan mengisi inner hopper . Mobile Gantry bergerak sepanjang jalur rel yang dipasang di area

penimbunan. Batubara yang dikeruk kemudian

diserahkan ke Belt Conveyor untuk dilakukan proses conveying berikutnya menuju Power Plant .

(75)
(76)

Shi

Ship p UnlUnloadoaderer (S/(S/U)U)

Adalah suatu peralatan yang digunakan untuk pembongkaran batubara dari kapal yang tidak mempunyai peralatan bongkar sendiri (non self Unloading ) peralatan ini dilengkapi dengan Grab (bucket ) dengan kapasitas bongkar 1750

(77)
(78)

Telescopic Chute Telescopic Chute

Merupakan tempat pembongkaran batu bara dalam keadaan darurat. Dilengkapi dengan corong untuk mencegah debu batubara

berterbangan saat pembongkaran. Peralatan ini bisa naik secara otomatis jika level

batubara di bawahnya sudah mempunyai jarak sesuai setting tertentu.

(79)

Ju

Juctctionion HoHoususee

Pengaturan arah aliran tersebut dilakukan disuatu bangunan yang memuat alat pemindah arah aliran yang pengendaliannya dapat

dikendalikan dariControl Room Coal handling(CHCR). Pengaturan

dilakukan dengan cara mengatur posisi dariDiverter Gate/ Isolating Shutle

yang terdapat pada peralatan

pemindah aliran. Bangunan ini dikenal dengan namaJunction House

(80)

Gambar : Telescopic Chute dan Juction House Gambar : Telescopic Chute dan Juction House

(81)

Shuttle/ Feed Adjuster (FA) Shuttle/ Feed Adjuster (FA)

Shuttle/FAadalah alat yang berbentuk Hopper Chute yang bisa dipindahkan pada dua posisi pilihan, untuk diteruskan ke conveyor yang

berada di outlet chute sesuai dengan kebutuhan operasional.

(82)

Crusher Crusher

Berfungsi untuk menghancurkan batubara yang lewat peralatan tersebut mempunyai ukuran lebih besar dari 32 mm Peralatan ini dirancang hanya untuk menghancurkan batubara, bukan untuk batu atau material lain, karena peralatan ini menggunakan motor dengan daya yang sangat tinggi (1000 kW) maka peralatan ini dilengkapi dengan beberapa alat pengaman diantaranya :vibrasi sensor, Winding Temperatur sensor, Space Heater .

(83)

Hopper Hopper

Berada di sisi depan conveyor . Memiliki bentuk yang lebih besar dan berfungsi untuk menampung batubara dengan kuantitas relatif banyak sebelum diarahkan ke conveyor . Hopper dilengkapi dengan chute yang memudahkan batubara untuk meluncur, sehingga tidak menggumpal maupun terjadi

(84)
(85)

.

. IsolaIsolating ting ShutlShutlee (IS) (IS) / / DiveDiverterrter Gate (DG)

Gate (DG)

Adalah suatu peralatan untuk

mindahkan aliran batubara dari arah yang satu ke yang lainnya.Diverter Gateini mempunyai dua posisi pada sisi pengeluaran, dan tidak boleh dipindahkan pada saat ada aliran batubara.

(86)

T

Tripperipper (TR) danr (TR) dan ScraScraper Convper Conveyoeyor (SC)r (SC)

Tripperadalah suatu peralatan untuk mengarahkan curahan batubara dari Plant

Distribute Hopper ke bunker melalui belt conveyor . Scrapper conveyoradalah peralatan untuk

memasukkan batu bara ke dalam bunker melalui sillo gate yang bisa dibuka secara otomatis dari control room dan juga secara lokal dengan sistem rantai ( T-Plate).

(87)
(88)

Pe

Peralralataatann PenPendukdukungung

j.

j. Magnetic SeparMagnetic Separator (MS)ator (MS) Magnetic separator berfungsi untuk

memisahkan logam besi dari batubara. Prinsip kerja M/S ini berdasarkan induksi

elektromagnetik, logam besi yang terbawa pada aliran batu bara akan ditarik oleh medan

elektromagnetik lalu menempel pada conveyor M/S yang berputar dan akan jatuh pada sisi penampungan

(89)

Belt Weigher/Belt Scale (Timbangan) Belt Weigher/Belt Scale (Timbangan) Berfungsi untuk menimbang batu bara yang akan disalurkan ke stock out area atau ke unit dan untuk mengetahui flow rate yang melewati conveyor tersebut. Pengukuran berat

dilakukan dengan cara menimbang laju aliran batubara diatas belt conveyor .

(90)

Sampling System (SS) Sampling System (SS)

Pengambilan sampel batubara dapat

dilakukan secara otomatis, sistem ini akan mengambil secara periodik dari aliran batubara dan diproses sedemikian rupa, sehingga sampel-sampel dapat mewakili keseluruhan batubara

(91)

Dust Collector (D/C) Dust Collector (D/C)

Berfungsi untuk mengumpulkan debu

batubara dengan sistem Vacum, secara garis besar peralatan ini terdiri dari :

o Blower Penyedot Debu

o Bag Filter sebagai penyaring debu o Screw Conveyor dengan Bucket

elevating sebagai alat transportasi debu

(92)

Jika debu yang tersedot akan dikembalikan ke belt conveyor .

Gam

(93)

Dust Supression Dust Supression

Berfungsi untuk menyemprot batubara yang baru dibongkar dari kapal atau dikeruk dari reclaimer untuk mengurangi debu yang berterbangan, supaya tidak menimbulkan polusi udara

(94)

Coal Bunker Coal Bunker

Adalah tempat penampungan

batubara terakhir sebelum digunakan untuk pembakaran di Boiler.

(95)

Pe

Peraralalatatann PePengngamamanan (P(Proroteteksksi)i) Pada sitem conveyor dilengkapi beberapa pengaman yang berfungsi untuk mengamankan peralatan dan juga untuk mengamankan personil,

(96)

Pull Cord / Pull Rope Switch Pull Cord / Pull Rope Switch

Berfungsi untuk memberhentikan belt conveyor /belt feder dengan cara

menarik tali yang dipasang sepanjang belt sisi kiri dan kanan apabila ada gangguan atau kelainan peralatan di local. Peralatan pengaman ini dipakai juaga pada saat ada pekerjaan

(97)
(98)

.

. Belt Belt Sway Sway / / Belt Belt TTracking/racking/MissMiss Alignment Switch

Alignment Switch

Berfungsi untuk memberhentikan belt conveyor /belt feeder apabila terjadi unbalance/jogging(belt bergerak ke kiri atau kanan tidak pada posisi tengah)

(99)
(100)

Plugged Chute Plugged Chute

Berfungsi untuk memberhentikanconveyorsecara otomatis yang ada di belakang (di sisi inlet ) plugged chute apabila terjadi penumpukandioutlet chute (hopper).

Speed Motion Detector Speed Motion Detector

Berfungsi memberhentikan motor apabila putaranconveyor

tidak normal (slip, over load), biasanya alat ini dipasang di BandPulley .

Push Button Emergency Stop Local Box Push Button Emergency Stop Local Box

Tombolswitchuntuk memberhentikan jika ada gangguan atau kelainan dilokal, juga pada saat dilakukan

(101)
(102)

Tensioning unit control Tensioning unit control switches:

switches:

Dipasang dibawah take up pulley, bila terjadi belt putus atau juga karena kedodoran belt mencapai

maksimum, tuas limit

switches tertekan dan sistem conveyor berhenti atau stop.

(103)

Anti R

Anti Run Baun Back (Mecck (Meckanickanicalal Back SBack Stop)top) Anti Run Back atau disebut juga Back stop

adalah pengaman conveyor dengan sistem mekanik berfungsi untuk menahan agar tidak terjadi putaran balik pada saat stop atau belt conveyor trip diatas belt masih ada beban batubara.

(104)

Guards Guards

Atau pelindung yang biasanya dipasang disekitar drive unit, bend, pulley, tail pulley dan pad take up counter weight atau take up pulley.

Gunanya untuk melindungi personil dari kecelakaan akibat benda berputar dan barang jatuh.

Sewaktu diadakan pemeliharaan guard bisa dilepas dan setelah pekerjaan selesai dipasang kembali.

(105)

Fire Protection Fire Protection

Fire Protection adalah peralatan yang

berfungsi untuk mendeteksi dan mencegah terjadi kebakaran. Fire Protection yang digunakan adalah sistem hydrant dan sprinkler.

Jenis sensor yang dipakai di area Coal handling adalah :

1. Smoke Detector. 2. Heat detector. 3. Sprinkler.

(106)

Piping and Instrument Diagram (P&ID) Piping and Instrument Diagram (P&ID) merupakan penggambaran skema Coal handling Sistem. Tujuan dari P&ID ini untuk memudahkan membaca skema dari system Coal handling Sistem. Lebih lengkap P&ID coal Handiling Sistem dilihatkan pada bab sebelumnya.

(107)

SIS

SISTETEMM KELKELISTISTRIKRIKANAN

Pada unit memiliki 2 sistem kelistrikan, yaitu :

1) Arus listrik bolak-balik ( Alternating Current / AC)

Digunakan pada motor-motor listrik dan rangkaian kontrolnya.

2) Arus listrik searah (Direct Current / DC). Digunakan pada motor-motor emergency dan rangkaian kontrolnya serta digunakan untuk mensupply panel-panel kontrol speedtronic

(108)

KONTROL DAN INSTRUMENTASI KONTROL DAN INSTRUMENTASI

Sistem kontrol dan instrumentasi juga sangat penting dalam sebuah unit. Sistem kontrol dan instrumentasi ini dapat diibaratkan sebagai kepala / otak dari sebuah sistim. Karena seluruh indikasi yang menunjukan kondisi dan kebutuhan unit serta perintah untuk unit terdapat pada sistem kontrol dan instrumentasi ini. Dengan adanya sistem kontrol dan

instrumentasi ini dapat diketahui apakah unit dalam kondisi yang baik atau tidak, karena semua data-data mengenai operasi unit dapat dilihat pada sistem kontrol dan

instrumentasi ini. Sistem ini juga berfungsi sebagai proteksi unit jika terjadi hal-hal yang membahayakan atau

(109)

TEKNIK PELAPORAN TEKNIK PELAPORAN

Di setiap perusahaan dibutuhkan pelaporan yang rapi dan mudah dipahami oleh Manajemen, Owner dan Stake Holder. Pelaporan yang tertata dan valid dapat

digunakan oleh Manajemen dalam pengambilan

keputusan. Pengertian Laporan adalah kumpulan dari data-data yang disusun sesuai standar sehingga membentuk informasi yang mudah dipahami. Di bidang Administrasi ada beberapa jenis Laporan yang dibuat

misalnya Laporan Keuangan yang dibuat oleh Divisi Akuntansi, Laporan realisasi Anggaran yang dibuat oleh

Divisi Anggaran, Laporan Cash Flow yang dibuat oleh Divisi Keuangan, dll. Banyak jenis laporan yang dibuat, namun pada intinya adalah pemberian informasi yang valid dan tertata.

(110)
(111)

Bagaimana

(112)

TERIMA KASIH

EXPERIENCE IS THE

BEST TEACHER

Gambar

Gambar : Telescopic Chute dan Juction HouseGambar : Telescopic Chute dan Juction House
Gambar bar : Dust Co : Dust Collec llector  tor

Referensi

Dokumen terkait

Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan PANIN DANA LIKUID SYARIAH yang telah lengkap sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak Investasi Kolektif PANIN

TELEPHONE NUMBER Nomor Telepon : FACSIMILE NUMBER Nomor Faksimili : E-MAIL ADDRESS Alamat e-mail : PRINCIPAL NAME Nama Prinsipal : PRINCIPAL ADDRESS Alamat Prinsipal : CITY Kota

Realita sosial yang dikemukakan oleh La Ode seperti dibahas sebelumnya adalah bahwa masyarakat Dayak - Melayu sebagai masyarakat asli Kalimantan Barat tidak dapat menikmati

Guna meningkatkan kenyamanan dan kemudahan penggunaan ashitaba maka diformulasikan granul effervescent, dengan tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh variasi

Berdasarkan hasil penelitian dilapangan, gambaran proses Analisis Kebutuhan Pelatihan yang diterapkan oleh Bank BRISyariah, yaitu dilaksanakan dengan menganalisis

Hasil penelitian menunjukkan nilai r = 0.388 sehingga dapat diketahui semakin tinggi kadar glukosa darah maka semakin tinggi pula kadar asam urat pada wanita

a. Tata Cara Pembayaran : Pembayaran dilakukan dengan cara transfer langsung ke Madrasah/PPS berdasarkan Surat Keputusan Penerima Bantuan yang diterbitkan oleh Tim

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penggunaan probiotik (probion) didalam proses fermentasi jerami padi dapat meningkatkan nilai nutrisinya untuk digunakan sebagai