BUDAYA LOKAL NON BENDA
A. Tari Tradisional
Aceh : Saman Meuseukat Sumbar : Piring
Banten : Merak DKI : Topeng Jabar : Jaipong Jateng : Serimpi DIY : Bedhaya Jatim : Reog
Bali : Kecak, Pendet
B. Seni Pertunjukan
Jateng : Wayang Orang
DIY : Wayang Kulit, Kethoprak, Sendratari Ramayana Jabar : Wayang Golek, Rudat
Jatim : Ludruk DKI : Lenong
C. Lagu daerah
Kalimantan Selatan : Ampar–Ampar Pisang
Nusa Tenggara Timur : Anak Kambing Saya, Potong bebek angsa Sulawesi Selatan : Anging Mamiri
Papua : Apuse
Sumatera Barat : Badindin
Aceh : Bungong Jeumpa
Maluku : Burung Kakatua, Nona Manis Siapa Yang Punya Budaya
lokal non benda Teknik/Sistem
- Pembuatan Batik, keris
- Sistem irigasi
Acara - Upacara adat
- festival - ritual
Bahasa&Sastra
-Cerita rakyat/dongeng/mitos
-puisi/pantun
-simbol Seni
- tarian - lagu
Jawa Tengah : Cublak–cublak Suweng, Gundul Pacul, lir–ilir, Padhang Wulan Nusa Tenggara Timur : Desaku
Kalimantan Timur : Indung–Indung
Sumatera Barat : Kampuang Nan Jauh Di Mato Jakarta : Kicir–Kicir
Jawa Barat : Manuk Dadali Sulawesi Utara : Si Patokaan Sumatera Utara : Sinanggar Tulo
Riau : Soleram
Yogyakarta : Suwe Ora Jamu
D. UPACARA ADAT/FESTIVAL/RITUAL Ngaben – Bali
Pasola – Nusa Tenggara Timur Debus – Banten
Karapan sapi – Jatim Upacara Kasada – Jatim Kenduren – Jateng Sekaten – Yogyakarta Garebeg – Yogyakarta Kebo–keboan – Banyuwangi Mapasilaga Tedong – Sulsel Dudgeran – Jateng
E. CERITA RAKYAT/DONGENG/MITOS
Bawang Merah dan Bawang Putih – Riau Keong emas – Jatim
Ande–Ande Lumut – Jatim Lutung Kasarung – Jabar Asal–usul Danau Toba – Sumut Timun Mas – Jateng
Cindelaras – Jatim
Sangkuriang – Jawa Barat Batu Menangis – Kalbar
Malin Kundang – Sumatera Barat Roro Jonggrang – Yogyakarta
F. Puisi (lama)
Mantra adalah ucapan–ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Contoh:
Assalamu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang Mari kecil, kemari
Aku membawa sadap gading Akan membasuh mukamu
Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a–b–a–b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8–12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda–mudi, agama/nasihat, teka–teki, jenaka.
Contoh:
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti Kalau ada kataku yang salah Jangan dimasukkan ke dalam hati
Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek. Contoh:
Dahulu parang sekarang besi (a) Dahulu sayang sekarang benci (a)
Seloka adalah pantun berkait. Contoh:
Lurus jalan ke Payakumbuh, Kayu jati bertimbal jalan Di mana hati tak kan rusuh, Ibu mati bapak berjalan
Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a–a–a–a, berisi nasihat.
Contoh:
Kurang pikir kurang siasat (a) Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barangsiapa tinggalkan sembahyang (b) Bagai rumah tiada bertiang (b)
Jika suami tiada berhati lurus (c) Istri pun kelak menjadi kurus (c)
Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a– a–a–a, berisi nasihat atau cerita.
Contoh:
Pada zaman dahulu kala (a) Tersebutlah sebuah cerita (a)
Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris. Contoh:
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan Ibu cari sanak pun cari isi Induk semang cari dahulu
G. Sistem keamanan: Ronda, Pecalang Sistem pertanian: Subak, terasiring, tandur Pembuatan sandang: Tenun, Batik
Pembuatan pangan: masakan, minuman, kue Pembuatan alat: senjata, alat musik
Warisan Budaya Non Benda Indonesia yang diakui UNESCO Wayang Kulit (2008)
Keris (2005) Batik (2009) Gamelan (2014) Sekaten (2014) Angklung (2010)
Tari Saman Gayo (2011) Noken (2011)
Subak (2012)
CONTOH KERAJINAN DENGAN INSPIRASI BUDAYA LOKAL NON BENDA
Inspirasi: Olahraga tradisional (Silat)
Inspirasi: Simbol Inspirasi: Tarian (Barong)
Inspirasi: Tarian (Kuda Lumping) Inspirasi: Tarian