• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SEJ 0809257 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SEJ 0809257 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Ellisa Febrialin, 2015

PENERAPAN MEDIA KARIKATUR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis, refleksi, diskusi balikan serta rencana rencana

tindakan yang telah dilakukan pada setiap siklus, mulai dari siklus I sampai

dengan Siklus III pada pembelajaran sejarah yang dilaksanakan di kelas XII IPA 7

SMA Negeri 11 Bandung mengenai “Penerapan Media Karikatur untuk

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Sejarah”, maka secara

garis besar dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya sebagai berikut.

1. Sebelum menggunakan media karikatur, motivasi belajar siswa kelas XII IPA 7

SMA Negeri 11 Bandung sangat kurang dalam pembelajaran sejarah. Siswa

cenderung tidak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi.

Kurangnya peran aktif siswa dalam pembelajaran sejarah menjadi salah satu

permasalahan yang sering terjadi. Pembelajaran sejarah menjadi sangat

membosankan karena aktivitas siswa yang hanya duduk diam mendengarkan

guru menjelaskan materi. Penerapan media karikatur di kelas XII IPA 7 SMA

Negeri 11 Bandung untuk meningkatkan motivasi belajar menjadi solusi yang

dilakukan peneliti beserta guru mitra untuk mengatasi

permasalahan-permasalahan tadi.

2. Perencanaan yang dilakukan guru untuk mengimplementasikan pembelajaran

sejarah dengan menggunakan media karikatur untuk meningkatkan motivasi

belajar siswa dalam pembelajaran sejarah yaitu meliputi penyusunan silabus

dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan langkah-langkah

dalam pembelajaran dengan menggunakan media karikatur. Pelaksanaan

tindakan ini dilakukan hanya sampai 3 siklus, karena dalam siklus ketiga

peneliti menganggap bahwa penelitian tindakan kelas telah mencapai hasil

yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan yaitu meningkatkan motivasi

belajar siswa. Pada pelaksaan siklus I belum ada perubahan yang terlihat pada

(2)

Ellisa Febrialin, 2015

PENERAPAN MEDIA KARIKATUR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan media yang baru yaitu media karikatur. Pada pelaksaan siklus II

sudah mulai ada peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Siswa sudah mulai

terlihat aktif dalam proses pembelajaran. Siklus terakhir menunjukan

perubahan aktifitas siswa dalam pembelajaran sejarah sudah lebih meningkat,

dilihat dari setengah jumlah siswa kelas XII IPA 7 termotivasi selama proses

belajar mengajar. Siswa fokus mengikuti proses pembelajaran dikarenakan

setiap kelompok mendapatkan media karikatur. Sehingga dapat ditarik

kesimpulan bahwa motivasi belajar siswa kelas XII IPA 7 meningkat setelah

diterapkannya media karikatur.

3. Kendala yang dihadapi dalam menerapkan media karikatur adalah pembuatan

media karikatur yang tidak mudah sehingga membutuhkan persiapan yang

matang. Selain itu, keterbatasan waktu dalam proses pembelajaran karena

penggunaan media karikatur sebagai media pembelajaran membutuhkan waktu

yang cukup bisa mendiskusikan maksud dari materi yang terdapat dalam media

karikatur itu sendiri.

4. Upaya yang dilakukan guru adalah lebih kreatif dalam mempersiapkan media

pembelajaran melalui media karikatur, sehingga pembelajaran dapat

berlangsung secara efektif dan tujuan pembelajaran dapat dicapai terutama

dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

B.REKOMENDASI

Dari hasil penelitian ini, sebagai bahan rekomendasi dengan

mempertimbangkan hasil temuan baik di lapangan maupun secara teoritis, maka

beberapa hal yang dapat menjadi bahan rekomendasi adalah sebagai berikut.

1. Bagi guru dituntut untuk lebih kreatif lagi dalam pembuatan serta penggunaan

media pembelajaran yang harus disesuaikan dengan materi pembelajaran, agar

siswa tidak jenuh sehingga dapat meningkatkankan motivasi belajar siswa

khususnya pada mata pelajaran sejarah.

2. Bagi siswa diharapkan dapat ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran,

sehingg pembelajaran sejarah menjadi lebih interaktif dan siswa dapat

(3)

Ellisa Febrialin, 2015

PENERAPAN MEDIA KARIKATUR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau “malu” ketika bertanya atau berkomentar saat pembelajaran sebaiknya

dihilangkan.

3. Bagi sekolah agar proses pembelajaran di sekolah menjadi lebih maksimal,

maka hendaknya sekolah memberikan kebebasan yang bertanggung jawab

kepada guru untuk berekspresi secara kreatif dan inovatif dalam menentukan

media dan metode pembelajaran yang akan diterapkan di sekolah.

4. Bagi peneliti yang ingin meneliti tentang penggunaan media gambar, sebaiknya

mengadakan penelitian lebih mendalam mengenai penerapan media gambar

terhadap peningkatan motivasi belajar pada mata pelajaran sejarah.

Demikian kesimpulan dan saran yang penulis buat, semoga bisa

bermanfaat untuk pendidikan di Indonesia pada umumnya dan pertimbangan bagi

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pengaruh Konsentrasi dan Jenis Larutan Perendaman terhadap Kecepatan Ekstraksi dan Sifat Gel Agar-Agar dari Rumput Laut Gracilaria verrucosa..

Melihat dari hasil dari penelitian saya, saya menyimpulkan bahwa dalam penggunaan teknologi seperti hand phone dan lain sebagainya, internet, lingkungan seperti tempat tinggal dan

Dalam kaitannya dengan kecenderungan minat ini, kiranya ada penelitian lebih jauh untuk mengidentiikasi tentang perbedaan kecenderungan minat antara laki-laki dan perempuan

Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba

Pemasaran dalam arti luas dapat dinyatakan sebagai sesuatu yang mampu memadukan secara harmonis antara komponen-komponen produk, harga, distribusi dan promosi yang

Keputusan hakim yang menyatakan seseorang bersalah atas perbuatan pidana yang dimaksud dalam pasal 13, menentukan pula perintah terhadap yang bersalah untuk

posisi fitur pada wajah seperti mata, hidung, dan mulut sehingga peran dari blok pre- processing cukup vital dalam sistem pengenalan wajah yang telah dibuat,