Agus Syah Putra, 2013
PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan, sedangkan penelitian merupakan sarana untuk mencari kebenaran. Pada dasarnya penelitian adalah upaya mengumpulkan data yang dianalisis. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media video dokumentasi dalam meningkatkan kompetensi membuat topeng peserta didik kelas V (lima) dalam pembelajaran Seni Rupa di SD Laboratorium Percontohan UPI. Mencermati hal itu maka peneliti menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen. Menurut Sukmadinata (2007: 207) bahwa kuasi eksperimen bukan merupakan eksperimen murni tetapi seperti murni, seolah-olah murni atau biasa disebut dengan eksperimen semu. Pendekatan kuantitatif yang merupakan suatu strategi yang paling efektif untuk menguji suatu metode pendekatan. Hasil dari kegiatan eksperimen ini tentunya akan terlihat jelas, sehingga variabel-variabel yang diselidiki dapat dimanfaatkan atau malah sebaliknya tidak bermanfaat jika diimplementasikan dalam proses pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan Desain Kelompok Kontrol Non-Ekivalen atau Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2008: 116). Penelitian ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, yaitu kelompok eksperimen dan kontrol tidak dipilih secara acak tetapi secara berpasangan. Adapun paradigma penelitian Nonequivalent Control Group Design adalah seperti gambar berikut ini.
Agus Syah Putra, 2013
PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3. 1.
Paradigma penelitian Nonequivalent Control Group Design
Keterangan :
Pre1 = pretest kel eksperimen
Post2 = postest kel eksperimen
Pre 3 = pretest kel kontrol
Post4 = posttest kel kontrol
X1 = kelompok eksperimen yang menggunakan media video pembelajaran
X2 = kelompok kontrol yang menerapkan pembelajaran biasa digunakanoleh guru (conventional)
Model desain penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh media video dokumentasi dibandingkan dengan metode konvensional dalam meningkatkan kompetensi membuat topeng peserta didik pada pembelajaran Seni Rupa di SD Laboratorium Percontohan UPI. Sebagai bahan pembanding digunakan kelompok kontrol, sehingga penelitian menggunakan dua kelompok subjek. Eksperimen yang dilakukan peneliti melalui beberapa tahap sebagai berikut.
Tahap pertama; peneliti menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Untuk kelas eksperimen peneliti menggunakan kelas VB, sedangkan untuk kelas kontrol adalah kelas V A.
Tahap kedua; peneliti melaksanaan pretest untuk kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol dengan menggunkan instrumen yang sama pada awal pertemuan.
Tahap ketiga; dalam kelas eksperimen peneliti melaksanaan pembelajaran
membuat topeng dengan menggunakan media video dokumentasi sedangkan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional, masing-masing mendapatkan sebanyak tiga kali pertemuan.
Tahap keempat; peneliti melaksanaan posttest untuk kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol dengan menggunakan instrumen yang sama pada akhir pertemuan.
Agus Syah Putra, 2013
PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tahap kelima; peneliti membandingkan hasil tes antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai observer yaitu
mengamati penggunaan media video dokumentasi dalam pembelajaran membuat topeng.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Laboratorium Percontohan UPI. Menurut Arikunto (2008:115) “Populasi adalah keseluruhan subjek”, adapun populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas V SD Laboratorium Percontohan UPI tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas tiga kelas dengan jumlah siswa 90 orang.
2. Sampel Penelitian
Menurut Arikunto (2008:117) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”, adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel purposive atau sampel bertujuan.
Menurut Sugiyono (2008:124) “Penentuan sampel diambil secara purposive sampling”, hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa pada waktu pembagian kelas, sekolah telah mengacak siswa tiap kelas berdasarkan nilai kelas IV dengan kategori siswa dengan kemampuan tinggi, sedang, dan rendah jumlahnya sama tiap kelas. Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan pertimbangan tertentu oleh guru (Sugiyono, 2008:124).
C. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Agus Syah Putra, 2013
PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan beragam fakta yang berhubungan dengan fokus penelitian yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dapat terlihat pada tabel berikut: topeng peserta didik setelah mendapat perlakuan
Posttes Unjuk
kerja
3 Siswa keterlaksanaan media video pembelajaran dan
2. Teknik Pengolahan Data
Agus Syah Putra, 2013
PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Santoso (2012:209) “Untuk melakukan analisis statistik maka data harus normal, sehingga perlu dilakukan uji normalitas”. Setelah data normal maka dilakukan uji homogenitas, dan uji hipotesis.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menunjukkan apakah data yang diuji statistik itu membentuk kurva normal. Menurut Santoso (2012:209) ada beberapa cara menguji normalitas, yakni: 1) menggunakan histogram dan stem-left, 2) menggunakan rasio skewness dan kurtosis, dan 3) uji
kolmogorov-Smirnov. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji
kolmogorov-Smirnov karena normalitas data langsung terlihat.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menentukan apakah populasi itu homogen. Hal ini merupakan prasyarat untuk dilakukannya uji hipotesis. Uji homogenitas dapat dilakukan dengan uji lavene statistik pada program SPSS.
c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui perbedaan dua rata-rata. Jika data berdistribusi normal dan dengan kondisi σ tidak diketahui serta asumsi σ1 dan σ2 adalah sama maka statistik yang digunakan dalam pengujian ini adalah uji t namun jika data berdistribusi tidak normal maka penelitian ini akan menggunakan uji F. Uji perbedaan dua rata rata ini dilakukan terhadap rata-rata yang dihasilkan.
1) Antara hasil pretest dan posttest pada kelompok eksperimen. 2) Antara gain kelompok eksperimen dan gain kelompok kontrol.
Agus Syah Putra, 2013
PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Instrumen Penelitian
Salah satu sarana yang sangat penting untuk mengumpulkan data daam penelitian adalah instrumen. Instrumen yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Instrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran tersebut adalah rencana pelaksanaan pembelajaran Seni Rupa. Data yang diperoleh dari rencana pelaksanaan pembelajaran berupa skenario dengan menggunakan media video pembelajaran yang dirumuskan oleh peneliti dan guru. Penyusunan instrumen RPP sesuai dengan PERMENDIKNAS No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses tersebut meliputi:
a. Merumuskan standar kompetensi dan kompetensi dasar b. Penentuan topik pembelajaran
c. Penentuan alokasi waktu
d. Penentuan materi pembelajaran dan pengalaman belajar e. Penentuan indikator pembelajaran
f. Penentuan kegiatan pembelajaran g. Penentuan penilaian
h. Penentuan sumber, bahan dan alat pembelajaran
2. Instrumen Unjuk Kerja
Selanjutnya dalam kurikulum KTSP dikenal dengan teknik/cara penilaian sebagai berikut: unjuk kerja (performance), penugasan (proyek/pw/ect), hasil kerja (produk/product), tertulis (paper & pen),
portofolio, sikap, penilaian diri (self Assesment). Menurut Retnowati (2005:4) penilaian hasil belajar seni rupa yang tepat adalah dengan
performance assessment. Prestasi yang dicapai adalah prestasi yang
Agus Syah Putra, 2013
PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
assessment. Instrumen tes ini digunakan agar dapat mengukur kompetensi
membuat topeng peserta didik.
Unjuk kerja atau performance assessment dengan desain pretest dan posttes. Pretest atau tes awal diberikan dengan tujuan untuk mengetahui
kemampuan awal. Sedangkan posttest atau tes akhir diberikan untuk melihat kemajuan dan perbandingan peningkatan kompetensi membuat topeng peserta didik. Unjuk kerja atau performance assessment dalam penelitian ini disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar dari mata pelajaran Seni Rupa di SD Laboratorium Percontohan UPI.
3. Pedoman Observasi