• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PAUD 0702659 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PAUD 0702659 Chapter1"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat berdiri sendiri tanpa kerjasama

dengan orang lain di muka bumi ini. Komunikasi merupakan salah satu bentuk

interaksi manusia sebagai makhluk sosial. Kegiatan berkomunikasi ini dapat kita

temukan oleh siapapun dan dimanapun tanpa memandang kedudukan ekonomi

ataupun tingkat intelegensi. Manusia memiliki akal sebagai pembeda dengan

makhluk lainnya di muka bumi ini. kita menggunakan akal untuk berpikir, dan

pikiran kita bekerja dengan bahasa. Sebagaimana diungkapkan Setiawati dalam

Mulyati, Yeti. (2009:2.3) bahwa “akal manusia dapat digunakan dengan bahasa,

tanpa bahasa manusia tidak dapat berpikir”. Bahasa digunakan juga sebagai alat

untuk berkomunikasi. Dhieni, Nurbiana (2007:1.12) mengungkapkan bahwa bahasa

merupakan modifikasi komunikasi yang meliputi sistem simbol khusus yang

difahami dan digunakan sekelompok individu untuk mengkomunikasikan berbagai

ide dan informasi.Komunikasi dilakukan baik secara verbal maupun non verbal.

Berbicara merupakan bentuk komunikasi verbal yang kemampuannya sudah dimiliki

sejak lahir. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pada dasarnya memiliki

kemampuan untuk berbahasa.

Kemampuan bahasa tidak sama dengan berbicara. Broemley dalam Dhieni,

Nurbiana (2007:1.19) menyatakan bahasa merupakan suatu sistem tata bahasa yang

relatif rumit dan bersifat semantik, sedangkan kemampuan berbicara merupakan

(2)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelafalan bunyi, melainkan suatu alat untuk mengkomunikasikan ide, gagasan atau

mengungkapkan isi hati kepada orang lain. Berbicara merupakan suatu kemampuan

berbahasa yang berkembang dan dipengaruhi oleh kemampuan menyimak. Kegiatan

menyimak dan berbicara merupakan komunikasi dua arah yang dilakukan secara

langsung. Kemampuan berbicara berkaitan dengan kosa kata yang diperoleh dari

kegiatan menyimak dan membaca.

Lembaga pendidikan anak usia dini (selanjutnya ditulis PAUD) merupakan

lembaga yang melayani pendidikan untuk anak usia nol sampai enam tahun. Dalam

PERMENDIKNAS No. 58 tahun 2009 tentang standar pendidikan anak usia dini

lembaga TK, RA atau bentuk lain yang sederajat menetapkan penyelenggaraannya

untuk anak usia empat sampai sekitar enam tahun. Lembaga ini memiliki tugas untuk

memfasilitasi setiap kebutuhan berbagai aspek perkembangan anak secara optimal,

diantaranya adalah aspek bahasa. Kemampuan berbahasa yang telah dimiliki sejak

lahir ini akan berkualitas lebih apabila mendapatkan stimulus dari sekitarnya. Anak

harus memiliki kesempatan untuk mengekspresikan gagasannya di saat berinteraksi

dengan lingkungannya.

Pengembangan bahasa merupakan salah satu bidang yang harus dikuasai anak.

Pada masa ini usia Taman Kanak-Kanak memerlukan berbagai rangsangan yang

dapat meningkatkan perkembangan bahasa agar tercapai optimal. Pada anak usia

dini, kemampuan berbahasa yang paling ummdan efektif dilakukan adalah

kemampuan berbicara. Berbicara adalah kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi

(3)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pikiran, gagasan dan perasaan. (Tarigan dalam Fauziah 2011:3). Perkembangan

zaman yang semakin pesat menuntut kita untuk terus mengembangkan pengetahuan.

Berbicara merupakan salah satu cara seseorang mengungkapkan ide atau gagasan

dan mencurahkan isi hati/perasaan. Tarigan dalam Elyawati, Desi (2009:1)

menyatakan bahwa “berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi

artikulasi dari kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan

pikiran, gagasan dan perasaan”. Berbicara merupakan proses bahasa, Dhieni,

Nurbiana (2007: 3.9) menyatakan bahwa kemampuan berbahasa anak usia 4-6 tahun

yang paling umum dan efektif dilakukan adalah kemampuan berbicara. Belajar

berbicara dapat dilakukan oleh seorang anak dengan melakukan percakapan dengan

orang dewasa. Dengan bercakap-cakap, anak akan menemukan pengalaman dan

meningkatkan pengetahuan.

Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak memiliki peran penting dalam

mengembangkan keterampilan berbicara anak. Pengalaman belajar yang

mengesankan bagi anak tentu saja harus di dukung oleh keterampilan guru dalam

menggunakan metode dan media yang tepat karena merupakan bagian dari sumber

belajar. Hal ini dikuatkan oleh pendapan Moeslichatoen dalam Fauziah (2013:3)

bahwa guru mengembangkan kemampuan bahasa anak dengan menggunakan media

yang dapat meningkatkan perkembangan kemampuan berbicara, mendengar,

membaca dan menulis. Guru memberi kesempatan anak memperoleh pengalaman

(4)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode bercakap-cakap merupakan salah satu cara untuk mengembangkan

kemampuan berbicara anak di lingkungan PAUD. Bercakap-cakap tidak sama

dengan tanya jawab, karena pada metode bercakap-cakap interaksi antara anak

dengan guru atau temannya terjadi tidak kaku, namun secara menyenangkan. Metode

bercakap-cakap merupakan suatu cara penyampaian bahan pengembangan bahasa

yang dilaksanakan melalui bercakap-cakap dalam bentuk tanya-jawab antara anak

dengan anak atau guru yang dikomunikasikan secara lisan dan salah satu bentuk

mengkomunikasikan pikiran dan perasaan secara verbal atau kemampuan

mewujudkan bahasa reseptif dan ekspresif dalam suatu dialog yang terjadi dalam

suatu situasi. Dhieni, Nurbiana(2007:7.6).

Kesadaran akan pentingnya pendidikan anak sejak dini menjadi salah satu alasan

semakin maraknya pendirian lembaga tersebut. Ironisnya kurangnya kontrol dari

lembaga yang menaungi (dinas pendidikan/instansi lain yang berwenang dalam

pengelolaan dan pengembangan pendidikan anak usia dini) menjadikan banyak

lembaga yang malah memberikan perlakuan kurang tepat bagi perkembangan anak.

Termasuk dalam mengembangkan kemampuan berbahasa anak. Tuntutan masyarakat

tentang PAUD menginginkan hasil yang instan untuk anak. Banyak orang tua yang

menginginkan anak mereka pandai menulis, membaca dan berhitung (CALISTUNG)

tanpa memperhatikan proses pembelajarannya. Akhirnya banyak guru yang

mengarahkan proses belajar sesuai dengan permintaan tersebut.

Fenomena yang penulis temukan di lapangan, masih banyak anak yang memiliki

(5)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hanya sedikit anak yang berpartisipasi aktif di dalam kelas. Sebagian besar dari

mereka malah ribut dan saling mengganggu antara satu dengan yang lainnya. Saat

melakukan observasi di lapangan, penulis tidak menemukan variasi yang diberikan

oleh guru dalam mengajar, metode bermain yang menyenangkan maupun media

yang menarik perhatian anak. Setiap hari anak belajar layaknya di lembaga

pendidikan formal sekolah dasar (SD). Anak-anak disuguhkan buku-buku yang

berisikan tugas menulis dan berhitung tanpa ada gambar maupun proses komunikasi

antara guru dengan anak. Guru berbicara satu arah, seakan-akan anak sudah mengerti

apa yang dia minta. Guru tidak melakukan percakapan maupun cerita pagi dengan

anak. Hal ini dianggap penulis sebagai salah satu faktor yang membuat anak tidak

memiliki kesempatan atau kemampuan untuk berbicara.

Saat pagi hari, anak-anak mulai masuk kelas, setelah guru mengajak anak

berdo’a bersama, guru sedikit melakukan apersepsi dan kemudian meminta anak

-anak mengeluarkan alat tulis mereka. Kadang-kadang guru sudah menyiapkan materi

yang harus anak-anak pelajari dengan menuliskan di setiap buku mereka. Atau juga

menulis di atas papan tulis apa yang harus mereka kerjakan. Baru kemudian

membiarkan mereka mengerjakan tugas. Saat kegiatan berlangsung ada anak yang

memang fokus pada kerjaan mereka, adapula yang malah bermain-main dengan

temannya.

Tidak diberi kesempatanya anak untuk mengungkapkan ide/gagasan dengan

bahasa lisan akan membuat kemampuan berbahasa khususnya kemampuan berbicara

(6)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemampuan berbahasa lainnya seperti membaca dan menulis. Sebagaimana

diungkapkan oleh Broemley dalam (Dhieni, 2007:1.20) bahwa anak dapat

memahami dan mengingat suatu informasi jika mereka mendapat kesempatan untuk

membicarakannya, menuliskannya, menggambarkannya dan memanipulasinya. Anak

belajar membaca dan menyimak jika mereka mendapat kesempatan untuk

mengekspresikan pemahaman mereka dengan membicarakannya maupun

menuliskannya untuk diri mereka sendiri maupun pada orang lain.

Bahasa dan belajar merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Belajar

terjadi apabila ada interaksi antara anak dengan guru, anak dengan anak, anak

dengan buku atau media lainnya atau anak dengan lingkungan sekitarnya. Berbicara

merupakan salah satu prasyarat anak dapat ikut berperan serta dengan

lingkungannya. Kemampuan berbicara memenuhi kebutuhan penting lainnya dalam

kehidupan anak, yakni kebutuhan untuk menjadi bagian dari kelompok social.

Hurlock (1993:176).

Mengingat begitu pentingnya meningkatkan kemampuan berbahasa anak,

khususnya berbicara maka penulis bermaksud melakukan penelitian tentang

meningkatkan kemampuan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap-cakap.

Bahasa dan belajar merupakan kesatuan yang tidak dapat di pisahkan. Belajar

terjadi apabila ada interaksi antara anak dengan guru, anak dengan anak, anak

dengan buku atau media lainnya atau anak dengan lingkungan sekitarnya. Berbicara

merupakan salah satu prasyarat anak dapat ikut berperan serta dengan

(7)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kehidupan anak, yakni kebutuhan untuk menjadi bagiandari kelompok sosial.

Hurlock (1993:176).

Mengingat begitu pentingnya meningkatkan kemampuan berbahasa anak,

khususnya berbicara maka penulis bermaksud melakukan penelitian tentang

meningkatkan kemampuan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap-cakap.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

masalah secara umum dirumuskan sebagai berikut “Bagaimana meningkatkan

Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini Melalui Metode bercakap-cakap dengan

Kartu Pintar? .”

Adapun secara khusus rumusan masalah dituangkan dalam pertanyaan berikut:

1. Bagaimana kondisi objektif kegiatan pengembangan bahasa, khususnya

kemampuan berbicara di TK Pertiwi?

2. Bagaimana pelaksanaan metode bercakap-cakap dalam meningkatkan

kemampuan berbicara anak TK Pertiwi?

3. Bagaimana kemampuan berbicara anak TK Pertiwi setelah dilakukan

kegiatan bercakap-cakap?

(8)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan

berbicara pada anak usia dini khususnya anak TKPertiwi melalui kegiatan

bercakap-cakap.

2. Tujuan Khusus

Adapun secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:

a. Mengetahui kondisi objektif pengembangan kegiatan bahasa, khususnya

dalam kegiatan berbicara anak di TK Pertiwi?

b. Mengetahui pelaksanaan metode bercakap-cakap dalam meningkatkan

kemampuan berbicara anak di TK Pertiwi

c. Mengetahui kemampuan berbicara anak di TK Pertiwi setelah dilakukan

kegiatan dengan menggunakan metode bercakap-cakap.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoretis

Meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia dini melalui penggunaan

metode bercakap-cakap.

(9)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Bagi Peneliti, memberikan pengalaman dan wawasan baru bagi peneliti

dalam mengembangkan program PAUD, khususnya kemampuan

berbicara anak TK.

b. Bagi Guru

1) Sebagai bahan informasi bagi guru dalam mengembangkan kegiatan

dengan cara yang menyenangkan bagi anak, dalam hal ini kemampuan

berbicara.

2) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi guru, orang tua ataupun

mahasiswa dalam mengembangkan pengkajian lebih lanjut dan

mendalam untuk peningkatan kemampuan berbicara anak usia dini.

c. Bagi Lembaga, sebagai informasi bahwa di tengah maraknya pendirian

lembaga PAUD dan pelaksanaan program PG PAUD masih banyak

ditemukan ketidak sesuaian fungsi lembaga dalam memfasilitasi

kebutuhan perkembangan peserta didik. Banyak permasalahan dan

kesullitan bagi guru dalam mempraktekan teori yang ada sehingga perlu

kerjasama yang lebih intens baik dengan lembaga perguruan tinggi atau

pihak lain yang berperan penting dalam perkembangan pelaksanaan

program PAUD.

E. Penjelas Istilah

Untuk memperjelas fokus penelitian ini, maka definisi operasional variabel

(10)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Kemampuan Berbicara

Kemampuan berbicara dalam penelitian ini dibatasi pada perilaku anak yang

menunjukkan kemampuannya dalam bertanya dan merespon/menjawab

pertanyaan secara sederhana, mengungkapkan bunyi atau kata-kata,

mengekspresikan diri menggunakan kata dan mengembangkan kalimat.

2. Metode bercakap-cakap

Metode bercakap-cakap adalah kegiatan tanya-jawab atau percakapan antara

guru dengan anak dalam suasana yang menyenangkan dengan guru

merangsang kemampuan anak melalui pertanyaan-pertanyaan yang

berhubungan dengan media yang telah dipersiapkan.

F. Asumsi Penelitian

Penelitian ini didasari oleh:

1. Desmita (2009:139) yang berpendapat bahwa proses perkembangan

bahasa anak mengalami perkembangan bahasa yang pesat seiring dengan

kemunculan simbolis dalam fase prakonseptual. Perkembangan bahasa

yang pesat ini dianggap sebagai hasil perkembangan simbolisasi. Dengan

demikian pada masa ini anak-anak telah mengalami sejumlah

nama-nama dan hubungan antara simbol-simbol. Ia juga dapat membedakan

berbagai benda di sekitarnya serta melihat hubungan fungsional antara

(11)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Dhieni, Nurbiana (2007: 3.9) menyatakan bahwa kemampuan berbahasa

anak usia 4-6 tahun yang paling umum dan efektif dilakukan adalah

kemampuan berbicara. Belajar berbicara dapat dilakukan oleh seorang

anak dengan melakukan percakapan dengan orang dewasa. Dengan

bercakap-cakap, anak akan menemukan pengalaman dan meningkatkan

pengetahuan.

3. Broemley dalam (Dhieni, 2007:1.20) berpendapat bahwa anak dapat

memahami dan mengingat suatu informasi jika mereka mendapat

kesempatan untuk membicarakannya, menuliskannya,

menggambarkannya dan memanipulasinya. Anak belajar membaca dan

menyimak jika mereka mendapat kesempatan untuk mengekspresikan

pemahaman mereka dengan membicarakannya maupun menuliskannya

untuk diri mereka sendiri maupun pada orang lain.

4. Berbicara merupakan salah satu prasyarat anak dapat ikut berperan serta

dengan lingkungannya. Kemampuan berbicara memenuhi kebutuhan

penting lainnya dalam kehidupan anak, yakni kebutuhan untuk menjadi

bagian dari kelompok social. Hurlock (1998:176).

5. Zaman (2008:4.3) menyatakan bahwa salah satu prinsip pembelajaran di

TK adalah kekonkretan, artinya bahwa anak diharapkan dapat

mempelajari sesuatu secara nyata. Dengan demikian, pemebelajaran di

TK harus menggunakan sesuatu yang memungkinkan anak dapat belajar

(12)

Yuliana, 2014

Meningkatkan keterampilan berbicara anak usia dini melalui metode bercakap cakap Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan media sebagai saluran penyampaian pesan dari guru kepada

anak didik agar pesan/informasi tersebut dapat diterima atau diserap anak

dengan baik. Sehingga diharapkan terjadi perubahan-perubahan perilaku

berupa kemampuan-kemampuan dalam hal pengetahuan, sikap dan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis ANOVA menunjukkan bahwa F hitung (30.500) lebih besar dari pada F tabel (19.330) yang berarti bahwa adanya variasi ekstrak etanol kelopak bunga rosella

HASIL PENGISIAN BLANGKO PANELIS UJI KEMUDAHAN DIBERSIHKAN SEDIAAN MASKER WAJAH EKSTRAK BUAH TOMAT. BENTUK

Dengan spesifikasi tersebut, ternyata video card ini memiliki kemampuan yang cukup baik, karena dari pengujian yang telah kami lakukan ternyata nilai yang mampu dihasilkan tidak

Pada penulisan ilmiah yang berjudul Strategi Pengembangan Produk Pada Usaha Mie Mangkok ini, penulis ingin mengetahui mekanisme pengembangan produk pada usaha mie mangkok serta

Penimbangan Makanan di Instalasi Gizi

Untuk mengetahui karakteristik penderita abortus inkompletus di RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan tahun 2010 – 2011, dilakukan penelitian dengan desain case series dan

Pada hasil pengujian alat yang telah dilakukan, dimana penulis membuat maket rumah yang telah dilengkapi pada empat ruangan dengan lampu dan mengendalikan lampu melalui notebook

Pusat Kesatria Universiti (KESATRIA- UKM) pula ditubuhkan dengan objektif khusus untuk menyelaras dan memantau secara menyeluruh aktiviti latihan empat badan beruniform pelajar