• Tidak ada hasil yang ditemukan

T MTK 120113 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T MTK 120113 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Rohbaeni, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN FLASH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian serta pembahasan

terhadap hasil-hasil penelitian sebagaimana yang diuraikan pada bab sebelumnya

maka diperoleh kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi dari hasil-hasil penelitian

tersebut.

A. Kesimpulan

1. Siswa yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah berbantuan flash,

peningkatan kemampuan komunikasi matematisnya secara signifikan lebih

tinggi dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran biasa.

2. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis yang

signifikan antara siswa yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah

berbantuan flash dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran biasa bila

ditinjau dari kategori pengetahuan awal matematika tinggi, sedang dan

rendah. Secara deskriptif N-gain untuk siswa kategori tinggi pada kelas

eksperimen nilainya paling tinggi dibandingkan dengan kategori PAM

sedang dan rendah.

3. Tidak terdapat interaksi antara faktor pembelajaran (PBMF dan biasa)

dengan pengetahuan awal matematis (PAM) terhadap kemampuan

komunikasi matematis siswa.

4. Siswa yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah berbantuan flash,

peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematisnya secara

signifikan lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan

pembelajaran biasa.

5. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa yang signifikan antara siswa menerapkan pembelajaran

berbasis masalah berbantuan flash dengan siswa yang mendapatkan

pembelajaran biasa untuk kategori pengetahuan awal matematika tinggi,

(2)

106

Rohbaeni, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN FLASH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak terdapat perbedaan signifikan peningkatan kemampuan pemecahan

masalah matematisnya. Namun demikian secara deskriptif N-gain untuk

masing-masing kategori PAM tinggi, sedang dan rendah kelas eksperimen

nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan siswa pada kelas kontrol.

6. Tidak terdapat interaksi antara faktor pembelajaran (PBMF dan biasa)

dengan pengetahuan awal matematis (PAM) terhadap kemampuan

pemecahan masalah matematis siswa.

B. Implikasi

Mengacu pada hasil-hasil penelitian sebagaimana yang diungkapkan di atas,

maka implikasi dari hasil-hasil tersebut diuraikan berikut ini.

1. Penerapan pembelajaran berbasis masalah berbantuan flash dapat dijadikan

sebagai alternatif pembelajaran di jenjang SMK dalam upaya

mengembangkan kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah

matematis siswa.

2. Penerapan pembelajaran berbasis masalah berbantuan flash ditanggapi

dengan baik oleh siswa, sehingga diharapkan dapat mengubah cara pandang

siswa bahwa belajar matematika bukan hanya belajar tentang rumus tetapi

belajar memahami matematika dari masalah yang dialami dalam kehidupan

sehari-hari.

3. Penerapan pembelajaran berbasis masalah berbantuan flash dapat

meningkatkan aktivitas siswa serta pembelajaran berpusat pada siswa

(student centered) sesuai dengan tuntutan kurikulum saat ini.

C. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi penelitian di atas, diajukan beberapa

rekomendasi sebagai berikut.

1. Pembelajaran berbasis masalah berbantuan flash dapat menjadi alternatif

pembelajaran bagi guru SMK dalam pembelajaran matematika, namun harus

(3)

107

Rohbaeni, 2015

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN FLASH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

matematika masih rendah harus diberi tindakan agar dalam pembelajaran

tidak terjadi hambatan yang menyebabkan hasil belajar siswa rendah.

2. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis masalah

berbantuan flash berdampak signifikan terhadap peningkatan kemampuan

komunikasi matematis kategori tinggi, sedang dan rendah dan berdampak

signifikan terhadap peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis

siswa pada kategori tinggi saja, sedangkan pada kategori sedang dan rendah

tidak berdampak signifikan. Tentunya hal ini menarik untuk diteliti

selanjutnya.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara pembelajaran dan kategori

pengetahuan awal matematis tidak berpengaruh secara simultan (interaksi)

terhadap kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematis siswa.

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman, Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis Siswa SMK.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

PENERAPAN PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematis melalui Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Komputer pada Siswa Sekolah Menengah Atas.. Disertasi

Meningkatkan Kemampuan Spesial Sense Dan Pemecahan Masalah Matematik Siswa SMA Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Komputer1. Universitas Pendidikan Indonesia |

Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Pemecahan Masalah Matematik melalui Pembelajaran Kontekstual Berbantuan Komputer pada Siswa Sekolah Menengah Atas. Desertasi SPS

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH, KOMUNIKASI MATEMATIS D AN SELF- ESTEEM SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar.. UPI:

Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang pembelajarannya menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah matematis siswa