100
Nurlaelati, 2014
Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu Berdasarkan Model Webbed untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa pada Tema Penjernihan Air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada penelitian ini, m
aka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam peningkatan literasi sains
siswa pada aspek konten di kelas yang menerapkan pembelajaran IPA
terpadu model webbed dan di kelas yang tidak menerapkan pembelajaran
IPA terpadu model webbed pada tema penjernihan air karena nilai untuk
seluruh aspek konten sains Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam peningkatan literasi sains
siswa pada aspek konteks aplikasi di kelas yang menerapkan
pembelajaran IPA terpadu model webbed dan di kelas yang tidak
menerapkan pembelajaran IPA terpadu model webbed pada tema
penjernihan air karena nilai seluruh aspek konten sains Asymp. Sig.
(2-tailed) < 0,05
3. Pada aspek proses sains dari 9 aspek proses sains 8 aspek memiliki nilai
signifikansi sig (2-tailed) < 0,05, sehingga terdapat perbedaan yang
signifikan dalam peningkatan literasi sains siswa di kelas yang
menerapkan pembelajaran IPA terpadu model webbed dan di kelas yang
tidak menerapkan pembelajaran IPA terpadu model webbed pada tema
penjernihan air, sedangkan aspek proses “Menafsirkan bukti ilmiah dan
membuat kesimpulan serta mengkomunikasikan” memiliki nilai
signifikansi sig (2-tailed) > 0,05 sehingga tidak terdapat perbedaan
peningkatan literasi sains yang signifikan pada 2 proses sains antara kelas
eksperimen dengan kelas kontrol.
4. Pada umumnya siswa sudah dapat menentukan sikap terhadap isu-isu
dengan tema penjernihan air karena siswa dapat memilih mana sikap
101
Nurlaelati, 2014
Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu Berdasarkan Model Webbed untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa pada Tema Penjernihan Air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Secara keseluruhan terjadi peningkatan hasil belajar pada aspek literasi
sains (konten, konteks, dan proses sains) baik di kelas yang menerapkan
pembelajaran IPA terpadu model webbed (kelas eksperimen) dengan
kelas yang menerapkan pembelajaran IPA tidak terpadu (kelas kontrol).
6. Seluruh tahapan pembelajaran IPA terpadu model webbed di kelas
eksperimen terlaksana mulai dari fase kontak, fase kuriositi, fase
elaborasi, fase pengambilan keputusan, fase nexus, sampai pada fase
penilaian.
7. Secara umum siswa merasa senang mempelajari tema penjernihan air
dengan menggunakan pembelajaran IPA terpadu model webbed.
Pemberian tugas dan kegiatan diskusi perlu dilakukan dalam setiap
pembelajaran karena dapat membantu siswa dalam memahami konsep
IPA. Sebagian besar siswa setuju bahwa pembelajaran yang dilakukan
bermanfaat karena berhubungan erat dengan kehidupan di sekitar
mereka, baik itu di lingkungan keluarga maupun sosial mereka.
B. Rekomendasi
Penelitian ini menekankan pada aktivitas siswa tetapi dampaknya
berpengaruh pada penampilan dan sikap siswa. Berkaitan dengan kesimpulan
dari hasil penelitian ini, maka dapat direkomendasikan beberapa hal sebagai
berikut :
1. Pembelajara IPA terpadu model webbed pada tema penjernihan air dapat
menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan literasi sains siswa SMP.
2. Guru dapat mengembangkan pembelajaran IPA terpadu dengan model
yang lain, karena secara umum bahwa pembelajaran dengan IPA terpadu
dapat melatih siswa dalam mengembangkan kemampuan kognitif, afektif,
maupun psikomotornya.
3. Melalui pembelajaran IPA terpadu model webbed guru dapat melatih
102
Nurlaelati, 2014
Penerapan Pembelajaran IPA Terpadu Berdasarkan Model Webbed untuk Meningkatkan Literasi Sains Siswa pada Tema Penjernihan Air
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karena pemebelajaran diawali dengan mangangkat tema yang ada disekitar
kehidupan siswa.
4. Pembelajaran yang dikembangkan pada tema penjernihan air ini hanya
satu dari berbagai tema yang dapat digunakan oleh guru atau peneliti yang
lain.
5. Kerjasama diantara guru IPA baik yang berlatar belakang pendidikan
fisika, biologi, ataupun kimia sangat diperlukan agar implementasi