I A . D A S A R HUK U M P E NY US UNA N L P P D
S es uai amana t P as al 27 ayat (2) Unda ng-undang Nomor 32 T ahun 2004 bahwa K epa la D aerah berkewajiban untuk memberikan L aporan P enyeleng garaan P emerintahan D aerah (L P P D ) kepada P emerintah, dan memberikan L aporan K ete rang an P ertanggungja waban (L K P J ) kepada D P R D , s erta meng informas ikan laporan penyelenggaraan pemerinta han dae rah kepada mas yarakat. L aporan P enyelenggaraan P emerintahan D aerah dimaks ud s ebag ai media informas i atas pelaks anaan tugas -tug as des entralis as i, tug as pembantuan s erta tug as -tug as pemerintahan umum lainnya.
L ebih lanjut dijelas kan bahwa berdas arkan P eraturan P emerintah Nomor 3 T ahun 2007 tentang L aporan P enyelenggaraan P emerintahan D aerah kepada P emerinta h, L aporan K eterangan P ertanggungjawaban K epa la D aerah kepa da D ewan P erwakilan R akyat D ae rah (DP R D ), da n Informas i L aporan P enyeleng garaan P emerintahan D aerah kepada mas yarakat, P as al 1 ayat (8), dis ebutkan L aporan P enyeleng garaa n P emerintahan D aerah kepa da P emerintah yang s elanjutnya dis ebut L P P D ada lah laporan ata s penyeleng garaan pemerintahan daerah s elama 1 (s atu) tahun ang garan berdas arkan R enc ana K erja P embang unan D aerah ( R K P D ) yang dis ampaikan oleh kepala daerah kepada P emerintah.
L anda s an penyus unan L P P D meliputi :
1. Undang-unda ng Nomor 32 T ahun 2004 te ntang P e merintahan D aerah s eba gaimana te lah beberapa kali diubah te rakhir dengan Undang -Unda ng Nomor 12 T ahun 2008;
3. Undang-unda ng Nomor 29 T ahun 2007 te ntang P e merintahan P rovins i D aerah K hus us Ibukota J akarta s ebag ai Ibukota Negara K es atuan R epublik Indones ia;
4. P e raturan P emerintah Nomor 6 T ahun 2005 tenta ng P emilihan, P enges ahan P engangkatan dan P emberhentian K epa la D ae rah dan J akil K epala D aerah;
5. P e raturan P emerintah Nomor 8 T ahun 2006 tenta ng P elaporan K euangan dan K inerja Ins tans i P emerintah;
6. P e raturan P emerintah Nomor 3 T ahun 2007 tentang L aporan P enyeleng garaan P emerintahan D aerah kepada P emerintah, L aporan K eterangan P ertang gung jawaban K epala D aerah kepada Dewan P erwakilan R akyat D ae rah, dan Informas i L aporan P enyelenggaraan P emerintaha n D aerah kepada mas yarakat;
7. P e raturan P emerintah Nomor 38 T ahun 2007 tentang P e mbagian Urus an P emerintahan A ntar P emerintah, P emerintaha n D aerah P rovins i, dan P emerintahan D aerah K abupaten/K ota ;
8. P e raturan P emerintah Nomor 7 T ahun 2008 tentang D ekons entras i dan T ugas P embantuan;
9. P e raturan P emerintah Nomor 8 T ahun 2008 tentang T aha pan, T ata C ara P enyus unan, P engendalian dan E valua s i P e laks anaan R enc ana P embangunan D ae rah;
10. P eraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 T ahun 2006 tenta ng P edoman P eng elolaan K e uangan Daerah s ebagaimana telah diubah dengan P eraturan Menteri D alam Negeri Nomor 59 T ahun 2007 yang s elanjutnya diubah lagi dengan P eraturan Mene teri D alam Negeri Nomor 21 T ahun 2011;
12. S urat E da ran Menteri D alam Negeri Nomor 120.04/5043/OT DA
T anggal 10 D es ember 2014 P erihal P edoman P enyus unan L aporan
P enyeleng garaan P emerintahan D aerah ( L P P D ) T ahun 2014;
13. P eraturan D aerah Nomor 2 T ahun 2013 tentang R enc ana P embangunan J angka Menengah D ae rah T ahun 2013-2017;
14. P eraturan D aerah Nomor 5 T ahun 2008, tentang P okok-P okok P engelolaan K euangan D aerah;
15. P eraturan D aerah Nomor 12 T ahun 2014 tenta ng O rganis as i P e rang kat D aerah;
16. P eraturan D aerah Nomor 1 T ahun 2013 te ntang A ng garan
P endapatan dan B elanja D aerah P rovins i D K I J akarta T ahun 2013;
17. P eraturan G ube rnur Nomor 46 T ahun 2006 tentang P elimpahan J ewenang S eba gian Urus an P emerintahan D aerah dari G ubernur K epada J alikotamadya/B upati A dminis tras i, C amat dan L urah;
18. P eraturan G ube rnur P rovins i D K I J akarta Nomor 26 T ahun 2012
tentang R K P D 2013;
19. P eraturan G ube rnur P rovins i D K I J akarta Nomor 140 T ahun 2012 tentang P edoman dan P elaks anaan P elaporan;
20. Ins truks i G ubernur P rovins i D K I J akarta No. 14 tahun 2015 tentang
P enyus unan dan E valuas i L a poran P e nyelenggaraan P emerintahan
D aerah ( L P P D ) T ahun 2014.
B . D A S A R HUK UM P E MB E NT UK A N P R O V INS I D K I J A K A R T A 1. S E J A R A H K O T A J A K A R T A
Malaka dikuas ai oleh bang s a P ortug is , yang s elalu berus aha meng embangkan kegiatannya di A s ia T eng gara.
P ada tahun 1522 utus an P ortugis da tang di S unda K elapa, untuk meng ada kan pers ahaba tan dengan R aja P ajajaran. B eberapa tahun kemudian kerajaan D emak yang c ukup dikenal deng an kekuatan agama Is lamnya meng ada kan perluas an kekuas aan dan menyeba rkan pengaruhnya ke s ebelah B a rat. F alatehan s eorang guru agama terkenal dari K erajaan D emak, berhas il merebut B anten dan S unda K elapa dari tangan P a jajaran.
S empat terjadi peperangan te rbuka antara T entara P ortug is deng an tentara Is lam D emak, yang merupa kan mus uh kerajaan P ajajaran dan peperangan ini be rakhir de ngan kekalahan pihak P ortug is . F alatehan yang kemudian lebih dikena l dengan nama F atahillah, pada tanggal 22 J uni 1527 mengganti nama B andar S unda K elapa deng an F athan Mubina atau J ayakarta, yang berarti “K emenang an A khir”. T anggal ters ebut dinyatakan s ebag ai tang gal dikuas ainya S unda K elapa oleh F alate han. P ada akhirnya J ayakarta dis ingkat menjadi “J akarta “.
benteng s ebag ai pus at pe rdag ang an, yang s elanjutnya meng ubah nama J ayakarta menjadi B atavia.
P emerintah B elanda membentuk S tad B atavia da n V O C diberi kewenang an oleh P e merintah B elanda untuk melaks anakan pemerintaha n S tad B ata via te rs ebut pada tanggal 4 Maret 1621. P ada tahun 1799 karena alas an merugi maka V O C dibubarkan s ehingga pemerintaha n daerah-dae rah yang s elama itu dikuas ai V O C diambil alih kembali oleh P emerintah B elanda. S e jak s aa t itu P emerintah B elanda menjadikan dae rah-daerah bekas V O C s ebag ai dae rah otonomi yang dinamakan Hindia B elanda di ba wah pimpinan s eorang G ubernur J ende ral.
S ta d B ata via diubah menjadi G emeente B atavia pa da tanggal 1 A pril 1905, yang diberi ke wena ngan untuk mengatur keua ngannya s endiri s eba gai bag ian dari P e merintah Hindia B elanda. G emeente B atavia merupakan P emerintah D aerah yang pertama kali dibentuk di Hindia B elanda. L ua s wilayah G emeente B ata via kurang lebih 125 km², tidak termas uk pulau-pulau di T eluk J akarta (K epulauan S eribu).
J ilayah K ares idenan (S ta d) B ata via dibag i menjadi 5 (lima) wilayah yang lebih kec il, yang dis ebut “afde ling ” (kabupaten/ kota) , yaitu (1) A fdeling B ata via (kota dan pinggiran kota B atavia), (2) A fdeling Mees te r C ornelis (s ekarang J atinegara), (3) A fdeling T anggerang (4) A fdeling B uitenzorg (B ogor) da n (5) A fde ling K arawang .
J ilayah A fdeling B atavia dibag i menjadi 2 D is trik pada tahun 1908, yakni D is trik B a tavia da n J eltevrede n yang dibagi lagi menjadi 6 s ub D is trik ( O nderdis trik). D is trik B a tavia terdiri dari s ub D is trik Mang g a B es ar, P enjaringan dan T anjung P riuk s edangkan D is trik J eltevreden terdiri dari s ub D is trik G ambir, S ene n, dan T anah A bang.
K abupaten (R eg ents cha p, 1924) dan UU K ota (S tads g e meente, 1926) . S elanjutnya “G emeente B atavia” ditetapkan menjadi P emerintaha n K ota (S tads gemeente B ata via). UU P emerinta han K ota (S ta ds gemee nte) tahun 1926 menetapkan s is tem pemerintahan K ota (S ta ds gemee nte) yang te rdiri dari: (1) D P R D (R aa d); (2) D P D (C olleg e van B urg emees ter en J ethouders ) dan (3) J alikota (B urgemees ter). K ota B atavia jatuh ke tangan balatentara J epang pada tanggal 5 Maret 1942 dan tanggal 9 Maret 1942 P emerintah Hindia B e landa menyerah tanpa s yarat kepada J epang. P emerintah J epang meng eluarkan UU Nomor 42 T ahun 1942 tentang P erubahan T ata P emerintaha n D aerah yang mengatur bahwa P ulau J awa dibag i menjadi s atuan-s atuan daerah yang dis ebut P emerintahan K eres idena n (S yuu). K ares ide nan (S yuu) dibagi lagi menjadi beberapa K abupaten (K en) dan K ota (S hi).
B ila S ta ds g emeente hanya merupakan badan yang meng urus rumah tangganya s aja ta npa melaks ana kan urus an kepamong prajaan, maka menurut UU T ata P emerintahan D ae rah mas a P emerintahan J epang, “S hi” (S ta ds g emeente) mengerjakan s emua urus an pemerintahan, termas uk kepamong prajaa n dalam ling kup wilayahnya. Urus an pemerintaha n (pamongpraja) di dalam„ S tads g e meente ’ yang s ebe lumnya diurus oleh R eg ent (B upati), J edana, A s is ten-J edana, K epala K ampung atau J ijkmees te r, s ekarang diurus dan merupakan kewenang an “S hic hoo” (J alikota). Mereka itu mejadi pegawai S hi dan menjalankan urus an pemerintahan S hi di ba wah pemerintahan dan pimpinan “S hic hoo”.
lang s ung di bawah P emerintahan Milite r J epang (G unseikan). J akarta merupakan pemerintaha n kota khus us (J akarta T okubets u S hi) yang dipimpin oleh walikota khus us (T okube ts u S hi), yang berarti kedudukan J akarta meningkat dari kota (S hi) menjadi kota khus us (T okubets u S hi). J alikota khus us J akarta (T okube ts u S hic hoo) dibantu oleh beberapa pegawai tinggi (Z yoyaku) . J alikota dan pegawai tinggi diangkat oleh P emerintahan Milite r J epang (G uns eikan).
J akarta adalah s atu-s atunya pemerintaha n kota khus us (T okubets u S hi) di Indone s ia s elama pemerintahan militer J epang. J alikota pertama kota khus us J akarta adalah T s ukamoto dan yang terakhir ada lah Has egawa. S etelah kemerdekaan, deng an K eputus an P res ide n Nomor 25 T ahun 1950 kedudukan kota D jakarta ditetapkan s ebagai dae rah S watantra yang dis ebut “K otapradja D jakarta R aya” dengan J alikotanya ada lah S oe wiryo (1945-1951) , S yams uridjal (1951-1953) , dan S oediro (1953-1960).
K ota D jakarta ditingkatkan menjadi D aerah T ing kat I dengan K e pala D aerah yang berpa ngkat G ubernur pada tang gal 15 J anua ri 1960. P ada periode G ubernur S oemarno (1960-1964) terbit UU Nomor 2 T ahun 1961 tentang pe mbentukan “P emerintahan D aerah C hus us Ibukota D jakarta R aya”. S e jak itu dis ebut P emerintah D C I D jakarta R aya. P ada periode G ube rnur Henk Ngantung (1964-1966) te rbit UU Nomor 10 T ahun 1964 tentang D jakarta s ebagai Ibukota R epublik Indones ia dengan nama “D jakarta”. S e jak itu P emerintah D C I D jakarta R aya berubah menjadi P emerintah D C I D jakarta.
R epublik Indones ia J akarta. S ejak itu s ebutan P emerintah D aerah D K I J akarta be ruba h menjadi P emerintah P ropins i D K I J akarta s ampai dengan periode G ubernur S urjadi S oedirdja (1992 – 1997).
P ada periode G ubernur S utiyos o (1997-2007) te rbit UU Nomor 34 T ahun 1999 tentang P emerintahan P rovins i D aerah K hus us Ibukota Negara R epublik Indone s ia J akarta. S ejak s aat itu s ebutan P emerintah P ropins i D K I J akarta berubah menjadi P emerintah P rovins i D K I J akarta dan s ebutan ters ebut be rlaku hingga kini. D i mas a akhir jabatan G ubernur S utiyos o terbit Undang -Undang Nomor 29 T ahun 2007 tentang P e merintahan P rovins i D aerah K hus us Ibukota J akarta S ebagai Ibukota Negara K es atuan R epublik Indones ia.
P ada periode G ubernur F auz i B owo (2007-2012) terbit P erpres Nomor 54 T ahun 2008 tentang P ena taan R uang K awas an J akarta, B ogor, D epok, T ang erang, B ekas i, P unc ak, C ianjur. P enataan ruang K awas an J abode tabekpunjur memiliki fungs i s ebagai pedoman ba gi s emua pemang ku kepe ntingan yang terlibat lang s ung ataupun tidak langs ung dalam penyelenggaraan penataan ruang s ec ara terpadu di K awas an J abode tabekpunjur, melalui kegiatan perenc anaan ta ta ruang , pemanfaa tan ruang, dan peng enda lian pemanfaatan ruang.
2. D A S A R HUK U M P E ME R INT A H P R O V INS I D K I J A K A R T A
D as ar hukum yang melanda si penyelengga raan P emerintah P rovinsi D K I J akarta adalah s eba gai berikut :
a) Unda ng-Undang Nomor 23 T ahun 2014 T entang P emerintahan
D aerah
b) Unda ng-Undang Nomor 32 T ahun 2004 T entang P emerintahan
D aerah s eba gaimana telah diubah deng an Undang-Unda ng Nomor
12 T ahun 2008
P rovins i D aerah K hus us Ibukota J akarta s eba gai Ibukota Neg ara K es atuan R epublik Indone s ia.
d) P eraturan P emerintah Nomor 38 T ahun 2007 tentang P embagian Urus an P emerintahan antara P emerintah, P emerintah P rovins i da n P emerintah D aerah K abupaten/ K ota.
e) P eraturan D aerah Nomor 10 T ahun 2008 tentang O rganis as i P erangkat D aerah.
C . G A MB A R A N U MU M P R O V INS I D K I J A K A R T A 1. K O ND IS I G E O G R A F IS
K ondis i geografis P rovins i D K I J akarta dis ajikan dalam bentuk informas i tentang batas adminis tras i daerah dan luas wilayah, iklim, dan geologi.
a . B a ta s A d mi n i s tra s i D a e ra h d a n L u a s J i l a y a h
G amb ar 1.1
S ung ai, K anal, d an F lood J ay y ang Meng aliri D K I J ak arta
S umber : Dinas T ata R uang P emerintah P rovinsi DK I J akarta
B erdas arkan pos is i geografis nya, P rovins i D K I J akarta memiliki batas -batas : di s ebelah utara membentang pa ntai dari B a rat s ampai ke T imur s epanjang ± 35 km yang menjadi tempat bermuaranya 13 s ung ai, 2 kanal, dan 2 flood way 2 buah kanal, yang be rbatas an dengan L aut J awa. L etak geog rafis di wilayah Utara s eba gai muara 13 s ung ai yang melintas di J akarta, menyebabkan J akarta rawan gena ngan, ba ik karena c urah hujan maupun karena s emakin ting ginya air laut pas ang (rob). S ementara itu dis ebelah s elatan dan timur berbatas an dengan wilayah P rovins i J awa B a rat, s ebelah barat de ngan P rovins i B anten.
G amb ar 1.2 P eta A dminis tras i K aw as an S trateg is Nas io nal J abo detab e kpunjur
S umber : P eraturan P res iden Nomor 54 T ahun 2 008
P rovins i D K I J akarta s ebag ai ibukota negara, memiliki s tatus is timewa dan diberikan otonomi khus us berdas arkan UU Nomor 29 T ahun 2007, deng an menyandang s tatus khus us , s eluruh kebijakan mengenai pemerinta han maupun anggaran ditentukan pada tingkat provins i karena lembaga legis latif hanya ada pada tingkat provins i.
D alam s truktur wilayah adminis tras i, J akarta meng alami pemekaran wilayah pada tahun 2001 yakni dari 5 kotamadya menjadi1 kabupaten adminis tras i dan 5 kota aminis tras i. J ilayah A dminis tras i P rovins i D K I J akarta terbagi menjadi lima wila yah kota A dminis tras i dan 1 (s atu) K abupaten A dminis tras i, yakni kota J akarta S e latan dengan luas daratan 141,27 km2, J akarta T imur dengan luas daratan 188,03 km2, J akarta P us at de ngan luas daratan 48,13 km2, J akarta B arat deng an luas daratan 129,54 km2
G amb ar 1.3 P eta P e mb ag ian J ilay ah D K I J a k a rta
S umber: R T R J DK I J akarta 2030
Untuk me mudahkan koordinas i pelayana n pemerintah terhadap mas yarakat, s truktur adminis trasi wilayah D K I J akarta dibagi menjadi R ukun J arga (R J ) dan R ukun T etangga (R T ) . S elama kurun waktu 2007-2011, jumlah R J dan R T pun meng alami pena mbahan wilayah adminis tras i dibawahnya juga meng alami penamba han. J umlah R J yang pada tahun 2007 hanya 2.682, bertamba h menjadi 2.706 pada tahun 2011. D emikin pula dengan jumlah R T , pada tahun 2007 hanya 29.904, be rtambah menjadi 30.211 pada tahun 2011 dan pada T ahun 2014 J umlah R J
bertambah menjadi 2.720 dan jumlah R T bertambah menjadi
T abel 1.1 J umlah K ec amatan, K elura han, R ukun J arga dan R ukun T etang ga, 2010-2014
T ahun K e c a ma ta n K e lura han R J R T
2010 2011 2012 2013 2014
44 267 2.704 30.215
44 267 2.706 30.211
44 267 2.707 30.300
44 267 2.706 30.442
44 267 2.720 30.442
S umber : J ak arta D alam A ng ka 2014 B P S DK I J akarta dan B iro T ata P emerintahan D K I J akarta (diolah)
b . I k l i m
g rafik 1.1
S uhu Mak s imum, S uhu Minimum, d an S uhu R ata-R ata, d i D K I J ak arta, 2015
S umber : J akarta dalam Ang ka 2014, BP S DK I J akarta
B erikut merupakan tabel c urah hujan di P rovins i D K I J akarta
T abel 1.2
C urah Hujan dan H ari H uja n di J akarta Menurut B ulan, 2014
. ulan / urah I ujan . anyaknya I ari I ujan
a onth wainfall (mm
2
) Cre quency of wain (days)
(1) (2) (3)
Januari/January 621,9 23
t e b ruari/Ceb ruary 146,6 20
a are t/a arch 184,4 16
A pril/A pril 204,3 18
a e i/a ay 101,0 12
Juni/June 256,7 19
Juli/July 256,7 19
A gustus/A ugust 61,4 8
S e pte mb e r/S eptemb e r 49,5 5
h ktob e r/h ctob e r 110,1 9
5 e se mb e r/5 ece mb e r 338,9 23
S umber : J akarta dalam Angka 2014, B P S DK I J akarta
A da nya pemana s an globa l menyebabkan terjadinya perubahan terhadap kondis i klimatologi yang antara lain ditanda i dengan s emakin tida k meratanya pola temperatur dan tekanan udara s ec ara s pas ial. S ebagai akibatnya muncul fenomena cuac a eks trem, badai tropis yang s emakin s ering , da n perges eran mus im. Has il analis is B MK G dari peng olaha n data s elama 50 tahun menunjukkan bahwa akan s emakin tingginya intes itas s iklon tropis terutama di S amudera Hindia, perubahan pa njang mus im, dan awal mus im hujan/mus im kemarau, kena ikan s uhu laut dan kena ikan permukaa n laut. Untuk P rovins i D K I J akarta diperkirakan adanya kec enderung an te rjadinya awal mus im hujan s emakin maju s ementara awal mus im kemarau s emakin mundur. Hal ini menyebabkan mus im hujan di J akarta s emakin memanjang dan mus im kemarau s emakin memende k, walaupun dalam kadar yang tidak terlalu tinggi (0,1 – 0,3 hari pertahun) .
S alah s atu faktor pe nting dalam tata kelola air di J akarta adalah perubahan mus im da n pola c urah hujan yang terjadi karena pe rubahan iklim. K etika c urah hujan di J akarta ting gi, terjadilah banjir, tetapi pada mus im kering hal s ebaliknya terjadi, air menjadi langka dan tinggi permukaan air di s ungai-s ungai menurun dras tis .
S umber : S a warendro
B erda s arkan lapis annya tanah di wila yah endapan
antara 8 hingga 30 centimeter akan be rdampak parah pada K ota J akarta yang rentan terhada p ba njir da n limpas an badai.
c . G eologi
J ilayah J akarta merupakan dataran rendah yang s eba gian bes ar terdiri dari lapis an batu endapan z aman P leitos en yang ba tas lapisan atas nya bera da 50 meter di ba wah permukaa n tanah. B agian s elata n merupakan bagian aleuvial B og or yang terdiri atas lapis an alluvial, s edang kan dataran rendah pantai merenta ng ke ba gian pe dalaman s ekitar 10 km dan di bawahnya te rdapat lapis an enda pan ya ng lebih tua yang tidak tampa k pada permukaa n tanah k arena s eluruhnya merupa kan endapan alluvium. D i bawah ba gian uta ra, pe rmukaa n keras ba ru terdapat pada kedalaman 10 –25 m, makin ke s elatan permukaa n keras s emakin dangkal pa da kedalaman 8 –15 m, pada ba gian kota tertentu, lapis an permukaa n tanah yang keras terdapat pa da kedalaman 40m.
G amb ar 1.4 Mo rfolog i T anah
bagian uta ra dekat pantai karena merupakan endapan batuan muda, maka s ifatnya tidak padat dan air tanahnya te rpe ngaruh oleh air laut. S eda ngkan dari as pek morfologi tanah di sebelah s elatan tanggul- tanggul pantai sepe rti tersebut di ata s lebih mirip tanah laterit kemerah- merahan karena merupakan hasil pelapukan dari batuan dan tanah di s ebelah utara tebing lebih ba nyak be rwarna keabu-abuan yang merujuk pada endapan lempung laut.
J ilayah J akarta me miliki lithologi seba gai berikut :
P as ir lempungan dan lempung pas iran, merupakan endapan aluvial s ung ai dan pantai berang s ur-ang s ur da ri atas ke bawah terdiri da ri lana u lempung an, lanau pas iran da n lempung pas iran. S emakin kearah Utara mendekati pa ntai berupa lanau pas iran dengan s is ipan lempung organik dan pecahan c angkang kerang, tebal endapan antara pe rs elang-s eling lapis annya berkis ar antara 3-12 m deng an ketebalan s ec ara kes eluruhan diperkirankan menc apai 300 m.
S atuan P a s ir L empungan, merupa kan endapa n pematang pantai berang s ur-angs ur dari atas ke bawah terdiri da ri pers elang - s elangan lanau pas iran dan pas ir lempungan. T ebal endapan antara 4,5 – 13 m.
S atuan L empung P as iran dan P as ir L empungan, merupakan endapan limpa h banjir s ung ai. S atuan ini te rs us un bers elang-s elang antara lempung paelang-s iran dan paelang-s ir lempung an.
L empung L ana uan dan L anau P as iran, merupakan endapan kipas aluvial vulkanik (tanah tufa dan kong lomerat) , berangs ur-angs ur dari atas ke bawah terdiri da ri lempung lanaua n dan lanau pas iran dengan tebal lapis an anta ra 3 – 13,5 m.
vulkanik kua rter yang terdiri da ri F ormas i C ita lang , F ormas i K aliwangu, da n F ormas i P arigi. F ormas i C italang memiliki keda laman hingga kira-kira 80 m dengan bag ian atas nya merupakan ba tu lempung . F ormas i ini didominas i oleh batu pa s ir pada bagian bawahnya dan pada beberapa tempat terdapat breks i/konglomerat, terutama di s ekitar B lok M dan D ukuh A tas . S ementara itu, F ormas i K aliwangu memiliki kedalaman s angat bervarias i dengan keda laman bag ian Utaranya lebih da ri 300 m dan F ormas i P arigi di s ekitar B abakan mendes ak ke atas hingga keda laman 80 m. F ormas i ini di dominas i oleh batu lempung dis elang-s elingi oleh batu pa s ir.
G amb ar 1.5
P o tong an Melintang S elatan - Utara
S umber : R T R J P rovins i D K I J akarta 2011-2030
J akarta merupakan kota delta yang dilintasi oleh 13 s ungai dan diapit 2 s ungai bes ar di s ebelah timur S ungai C itarum dan s ebe lah barat S ungai C is ada den. Dua s ungai bes ar ini me mbawa lebih banyak ba han eros i s ehingga terjadi pe ngenda pan yang lebih bayak da ri s ungai lainnya. K eadaan ini menyebabkan perges eran garis pa ntai pada wilayah kedua muara s ungai, s ehing ga te rbetuk delta dan s emenanjung yang menjorok ke laut, akibatnya terbentuklah T eluk J akarta.
dipengaruhi oleh 2 (dua) faktor : (1) pembentukan laha n pantai baru yang berada di muara s ungai yang kandungan s endimennya tinggi lebih c epa t daripada di mua ra s ungai-sung ai yang kandung an s edimennya rendah. Dalam mas a ribuan tahun terbentuklah dataran lebar yang dis ebut dataran alluvial (dataran endapan). P ros es s edimentas i yang be rlangs ung bertahun-tahun mengakibatkanterbentuknya dataran J akarta s emakin me lebar, meng ges er garis pantai rata -rata enam s a mpa i 9 (s embilan) meter per tahun. D engan bertambah lebarnya dataran alluvial, maka dataran rendah menjadi lebih landai; (2) iklim yang menimbulkan angin pada mus im angin ba rat meniup ke arah daratan. Hempas an air laut dapa t meng halangi pe mbentukan lahan yang bergantung pada perbandingan antara arus s ungai dan bes ar kecilnya kandungan sedimen yang terbawa. A kibatnya pembentukan T eluk J akarta ada yang berlang s ung c epat, ag ak lamba n bahkan jug a terjadi penggerus an dari lahan pa ntai. Di bag ian timur antara K alibaru s ampai Marunda pantai s emakin mundur, akibat terkikis oleh abrasi laut.
G amb ar 1.6 T opog rafi D K I J ak arta
S umber : P e merinta h P rov ins i D K I J akarta
s erta peninggian muka air pa s ang, menjadikan J akarta s ebagai wilayah rawan banjir. D alam s iklus lima tahunan, J akarta me miliki potensi banjir c ukup ting gi, terbukti pada tahun 2002 dan 2007 terjadi banjir bes ar dengan ke rugian yang be s ar pula.
G amb ar 1.7
P eta K emiring an L ereng J abodetab e k
S umbe r : R T R J P rov ins i D K I J ak arta 2011-2030
2. G A MB A R A N UMUM D E MO G R A F IS
J umlah penduduk K ota J akarta ta hun 2015 diperkirakan s ebanyak ...
jiwa, terdiri da ri laki-laki ... jiwa da n perempuan ... jiwa.
menjelas kan bahwa di D K I J akarta pada tahun 2014 terdapa t kelebihan penduduk laki-laki.
T abel 1.3 R eg is tras i P enduduk Menurut J enis K e lamin, R as io J enis K elamin Menurut K abupaten/K ota A dminis tras i, 2013
penduduk, kelompok us ia 0-4 tahun terlihat membes ar, fenomena ini
merupakan indikas i bahwa pe nang anan kes ehatan oleh pemerintah
D K I J akarta pada anak balita s emakin baik, s ehingga tingkat kematian
pada anak balita menjadi lebih rendah diba ndingkan tahun s ebelumnya
dis amping tingkat kelahiran yang mas ih relatif lebih ting gi.
3. K O ND IS I E K O NO MI (D INA S K O P E R A S I) a. P o tens i Ung g ula n D aerah
1 ) E k p o r M e l a l u i D K I J a k a r t a
Nilai eks por melalui D K I J akarta periode J anuari-Des ember
2014 mencapa i 48.079.48 juta US $ atau lebih ting gi 1,43
pers en dari periode yang s ama tahun 2013 yakni s ebes ar
47.402 juta US $.
2 ) E k s p o r P r o d u k D K I J a k a r t a
E ks por yang mempunyai peng aruh be s ar dan lang s ung
terhadap perekonomian J akarta adalah eks por atas
produk-produk yang diha s ilkan oleh unit us aha yang berdomis ili di
wilayah D K I J akarta da n dieks por melalui pelabuhan D K I
J akarta maupun eks por produk D K I J akarta yang dieks por
melalui pelabuhan lain s eperti L ampung , J awa T eng ah dan
J awa T imur, dan lain-lain. R ang kaian pros es produks i maupun
jalur dis tribus i mulai da ri pe nang ana n bahan baku untuk
dipros es hingga menjadi komoditi s iap eks por, s eluruh
kegiatan itu akan menc ipta kan lapangan kerja dan s ekaligus
akan men-g ene rate income di D K I J akarta
Nilai eks por produk-produk D K I J akarta pada tahun 2014
menc apai 11.546.19 juta US $, lebih ting gi 1,50 pers en bila
dibandingkan deng an nilai ekpor tahun 2013. P a da tahun
2013 nilai eks por produk-produk D K I J akarta s ebes ar 11.375
P ada T ahun 2014, negara yang menjadi pas ar utama di
mas ing -mas ing kawa s an adalah S ingapura untuk kawas an
A S E A N dengan nilai eks por 1,139.26 juta dollar A merika;
Hong kong untuk kawas an A s ia dengan nilai eks por 826.66
juta dollar A merika; da n A merika S erikat untuk kawas an
A merika deng an nilai eks por 1,108.39 juta dollar A merika.
S edangkan ung gulan eks por produk non migas D K I J akarta
pada T ahun 2014 perhias an/pe rmata 1,481.21 juta dollar
A merika; pakaian jadi bukan rajutan 680.63 juta dollar
A merika; mes in-mes in/peralatan mekanik 903.27 juta dollar
A merika; dan plas tik dan ba rang da ri plas tik 284.71 juta dollar
A merika; kendaraan da n ba giannya 3, 019.09 juta dollar
A merika; ikan dan udang 682.48 juta dollar A merika; lemak &
minyak hewan/nabati 352.11 juta dollar A merika; dan
barang-barang rajutan 492.92 juta dollarA merika.
peningkata n 4,10 pers en dibandingkan dengan J
anuari-D es ember 2013. Namun untuk golongan penggunaan
barang bahan baku dan penolong da n barang modal
mengalami penurunan 5,29 pers en dan 11,07 pers en. Dari
ketiga jenis golong an ters ebut, propors i terbes ar adalah nilai
D ari total nilai impor melalui D K I J akarta pa da T ahun 2014
menc apai s ebes ar 84,604.81 juta dollar A merika yang terdiri
dari nilai impor Mes in/P e s awat Mekanik 16,501.69 juta dollar
A merika, Mes in/P erlatan L is trik 12,503.64 juta dollar A merika ,
K endaraan dan bagiannya 5,602.69 juta dollar A merika, P las tik
dan barang dari plas tik 5,264.54 juta dollar A merika, B es i dan
baja 4, 619.84 juta dollar A merika, B ahan ba kar mineral 3,
941.41 juta dollar A merika, B a han kimia organic 2, 356.92 juta
dollar A merika, P erangkat optic 1,603.67 juta dollar A merika,
K apas 1,743.46 juta dollar A merika, B enda-benda da ri bes i dan
baja 1, 700.92 juta dollar A merika.
S ebanyak lima (5) negara yang merupakan pemas ok barang
impor utama yang melalui D K I J akarta pada tahun 2014, C hina
18, 574.00 juta dollar A merika; J epang 14,057.26 juta dollar
A merika; T hailand 7,351.82 juta dollar A merika; K orea 11, 06
juta dollar A merika; S ing apura 5, 887.84 juta dollar A merika,
dari total jumlah impor melalui D K I J akarta s ebes ar 84, 604.81
juta dollar A merika.
4 ) P e r t u m b u h a n E k o n o m i
P erekonomian D K I J akarta tahun 2014 yang diukur
berdas arkan P roduk D omes tik R egional B ruto (P D R B ) atas
das ar harga berlaku menc apai R p 1.761,41 triliun dan P D R B
perkapita menc apai R p 174,82 juta atau 14,73 ribu US $.
E konomi DK I J akarta tahun 2014 tumbuh s ebes ar 5,95
pers en, melambat dibanding tahun 2013 s ebes ar 6,11
pers en. P ertumbuhan terjadi pada s eluruh lapangan us aha.
T rans portas i dan P ergudang an merupakan lapangan us aha
yang meng alami pertumbuhan tertinggi s ebes ar 13,72
pers en, diikuti oleh Informas i dan K omunikas i s ebes ar
S truktur perekonomian D K I J akarta menurut lapangan us aha
tahun 2014 didominas i oleh empat lapangan us aha utama
yaitu P erdag angan B es ar dan E ceran, dan R eparas i Mobil
dan S epeda Motor (17,30 pers en); Indus tri P engolahan
(13, 60 pers en); K ons truks i(13,30 pers en) dan J as a
K euangan dan A s urans i (10,16 pers en). B ila dilihat da ri
penc iptaan s umber pe rtumbuhan ekonomi D K I J akarta
tahun 2014, Informas i dan K omunikas i memiliki s umber
pertumbuhan tertinggi s ebes ar 0,99 pers en; diikuti
P erdagangan B es ar dan E c eran, R eparas i Mobil dan
S epeda Motor s ebes ar 0,83 pers en; da n Indus tri
P engolahan s ebes ar 0,72 pers en.
5 ) In f l a s i
Inflas i adalah s uatu pros es mening katnya ha rga-ha rga s ec ara umum dan terus menerus berkaita n deng an mekanis me pa s ar yang dapat dis ebabkan oleh berbag ai faktor antara lain kons ums i mas yarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pas ar yang memicu kons ums i atau bahkan s pekulas i, s ampai termas uk juga akibat adanya ketidaklanc aran dis tribus i barang. Dengan kata lain, inflas i juga merupakan pros es menurunnya nilai uang s ec ara kontinu. Inflas i adalah pros es dari s uatu peris tiwa, bukan tinggi rendahnya tingkat harga.
Inflas i di D K I J akarta s elama tahun 2014 adalah s ebe s ar
8,95% , lebih ting gi dari inflas i tahun 2013 yaitu 8, 00 % .
P enyebabnya utama inflas i D K I J akarta melonjak tinggi
dibandingkan tahun s ebelumnya adalah kebijakan kena ikan
harga B B M pada bulan J uli 2013.Namun demikian, inflas i
D K I J akarta tahun 2014 ini lebih tinggi dibandingkan inflas i
b. P embang unan Manus ia
P embangunan manus ia yang menc akup tiga dimens i yaitu umur panjang, pe ngetahuan da n s tandar kehidupan yang layak dapat dilihat dari perkembangan inde ks pembanguna n manus ia (IP M). T erc apainya upaya pembang unan manus ia berkelanjutan didukung antara lain oleh pertumbuhan ekonomi yang baik. S elanjutnya pertumbuhan ekonomi akan meningkatkan kes empatan kerja yang merupakan jembatan penghubung antara pembangunan manus ia dengan pembang unan ekonomi. D alam kurun waktu tahun
2009-K enaikan itu didukung oleh s emua komponen IP M.
G amb ar 1.8
c . K etenag ak erjaa n
1 ) T i n g k a t P e n g a n g g u r a n
S elama periode 2011-2013, rata -rata pers enta s e penduduk
us ia kerja (15 tahun ke atas ) di D K I J akarta yang mas uk
dalam kateg ori angkatan kerja terc atat lebih da ri 68 pers en.
D alam kurun waktu ters ebut, ting kat pa rtis ipas i ang katan kerja
meng alami peningkatan yang s ignifikan yaitu s ebagai berikut
T abel 1.4
T ing kat P enga ng g uran T erbuka ( T P T ) dan T ing kat P a rtis ipas i A ng katan K erja ( T P A K ) Menurut K abupate n/K ota A dminis tras i 2011-2013
Yab upate n/Yota A dm Tt T/h U ws Tt A Y/L Ct ws
we ge ncy/a unicipality 2011 2012 2013 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Ye pulauan S e rib u 11.38 13 97 6 03 71.43 74 19 63 73
Jakarta S elatan 10.36 8 96 8 56 69.05 69 31 66 62
Jakarta Timur 10.95 10 39 9 47 69.85 64 57 65 20
Jakarta t usat 11.21 10 72 8 60 68.91 84 18 77 99
Jakarta . arat 10.72 9 31 8 69 69.20 70 56 70 28
Jakarta U tara 10.98 10 33 9 67 69.42 79 97 66 20
Jumlah/Total 10.80 9 87 9 02 69.36 71 56 68 09
S umber : J akarta dalam Ang ka 2014, BP S DK I J akarta
peningkatan. D ari 69,11 pers en di tahun 2011 naik menjadi 69, 14 (3,26 juta) pada tahun 2012.
Upah minimum P rovins i (UMP ) di D K I J akarta s elama tahun 2009-2014 terus mengalami kena ikan. P ers entas e kenaikan UMP da ri ta hun 2012 ke tahun 2013 merupa kan tertinggi s elama kurun waktu 6 tahun terakhir s ebes ar 18,54 pers en. S ejak tahun 2009 UMP D K I J akarta s udah menembus R p. 1 juta rupiah yaitu R p.1.069.865,-. S elanjutnya naik 11, 04 pers en di tahun 2010 menjadi R p.1.188.010,-. D i ta hun 2012 naik 8,58 pers en s ebes ar R p. 1.529.150,- naik s ebe s ar R p.239.150,-. ,-. D i ta hun 2013 naik 43,87 pers en s ebes ar R p. 2.200.000,- na ik s ebes ar R p.670.850. D i ta hun 2013 naik 10, 96 pers en s ebes ar R p. 2.441.000,- na ik s ebes ar R p.241.000. S elama kurun waktu 10 tahun terakhir pers entas e kena ikan UMP s elalu lebih tinggi dari inflas i, kec ua li di tahun 2005 dan ta-hun 2008.
d. P erumahan
B erkembang nya pembangunan di J akarta, menjadikan peruntukan untuk tempat tinggal s emakin te rbata s . Hal ini mengakibatkan har-ga ta nah di J akarta s emakin ting gi. S ementa ra jumlah penduduk terus bertambah, s ehing-ga s emakin s ulit ba gi mas yarakat D K I J akarta untuk memiliki rumah.
T abel 1.5 menyebabkan mas yarakat mudah meng aks es lis trik.
terhadap G aris K emis kinan Makanan s ebes ar 25,84 pers en. S elain
pengeluaran penduduk mis kin cenderung meningkat dan mende kati garis ke mis kinan, s erta ketimpangan peng eluaran penduduk mis kin juga s emakin menurun.
f. P erk embang an P D R B D K I J ak arta
P D R B atas das ar harga berlaku P rovins i D K I J akarta pada tahun 2013 adalah s ebes ar R p 1.255,9 triliun, s edangkan pada tahun 2012 s ebes ar R p 1.103, 7 triliun, atau terjadi pe ningkatan s ebes ar R p 152,2 triliun. P eranan tiga s ektor utama yakni s ektor keuang an-real es tat-jas a perus ahaan, s ektor perdagangan-hotel-res toran, s erta s ektor indus tri pengolahan terhada p total perekonomian D K I J akarta pa da tahun 2013 s ekitar 64,1 pers en.
S elama tahun 2013, berdas arkan P D R B atas das ar harga be rlaku, s ektor ekonomi yang menghas ilkan nilai tambah bruto terbe s ar ada lah s ektor keuangan-real es tat-jas a perus ahaa n s ebes ar R p. 348,6 triliun (27,75 pe rs en), kemudian diikuti oleh s ektor perdag ang an-hotel-res toran s ebes ar R p. 265,1 triliun (21,11 pers en) , dan s ektor indus tri pe ngolahan s ebes ar R p 191,3 triliun (15,23 pers en).
S ebutan J akarta s ebagai K ota J as a (S ervic e C ity) terc ermin da ri s truktur pe rekonomian J akarta yang diukur dengan P D R B menurut s ektoral (lapang an us aha). S ekitar 72,21 pers en P D R B J akarta beras al dari s ektor ters ier (perdagangan, keuang an, jas a, dan pengang kutan), s ebe s ar 27,27 pers en be ras al dari s ektor s ekunder (indus tri peng olahan, kons truks i, dan lis trik-gas -air bers ih) dan hanya s ebe s ar 0,52 pers en dari s ektor primer (pertanian dan pertambang an).