Pertemuan 3:
Investasi pada Modal
Manusia
Aliansi
Program Pascasarjana Ilmu Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Fakultas Ekonomi
Pendahuluan
Konsep Modal Manusia, melihat pengeluaran
untuk tenaga kerja sebagai investasi, bukan sebagai beban (cost)
Tuntutan untuk mampu menghasilkan
pengembalian (profit center) dalam hal
Komponen Modal Manusia
KOMPETENSI + PERILAKU X USAHA X WAKTU
Knowledge Skill
Talent
Kompetensi
Pengetahuan (Knowledge) – pemahaman atas
kumpulan fakta yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu pekerjaan (umum)
Keahlian (Skill) – penguasaan cara dan
metoda menjalankan suatu tugas tertentu (spesifik)
Bakat (Talent) – kemampuan bawaan lahir
Perilaku
Tindakan-tindakan teramati yang mendukung
penyelesaian tugas tertentu
Mencerminkan nilai budaya, etika, keyakinan,
persepsi, reaksi dan cara pandang terhadap dunia ini
Teramati adalah kata kunci, manajer tidak
Usaha
Penggunaan sumber daya mental dan fisik
secara sadar terhadap pencapaian suatu sasaran
Usaha merubah potensi dari Kompetensi dan
Perilaku menjadi modal manusia nyata
Usaha berkisar antara 0% hingga 100%
Apakah dimungkinkan untuk memberikan
Waktu
Elemen kronologis dari investasi modal
manusia
Setiap investasi modal manusia membutuhkan
waktu untuk memberikan hasil/pengembalian
Menentukan skala prioritas ketika banyak
yang harus dilakukan dalam waktu terbatas
Waktu adalah sumber daya tidak tergantikan
Pendorong Karyawan untuk
melakukan Investasi Modal Manusia
Komitmen pada Organisasi
Komitmen Berbasis Sikap Komitmen Terprogram
Komitmen Berbasis Loyalitas
Pendorong Karyawan untuk
melakukan Investasi Modal Manusia
Komitmen Organisasi menurunkan
Kecenderungan Karyawan untuk Berhenti
Keterlibatan pada Pekerjaan meningkatkan
ROI Modal Manusia
Investor Karyawan menginvestasikan Modal
Manusia yang ia miliki dengan mengharapkan ROI, sebagai berikut:
Kepuasan Instrinsik
Peluang untuk Pengembangan Diri Pengakuan atas Prestasi
Kesimpulan
Organisasi membutuhkan investasi modal
manusia dari Karyawan
Menarik investasi modal manusia
membutuhkan ROI yang menarik dan adanya faktor pendorong yakni komitmen dan
keterlibatan
Investasi modal manusia menciptakan kinerja
yang meningkatkan faktor-faktor lingkungan yang dapat menciptakan lebih banyak
Pertemuan 4:
Modal Manusia dan
Strategi Perusahaan
Aliansi
Program Pascasarjana Ilmu Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Fakultas Ekonomi
Pendahuluan
Manajemen SDM Stratejik bertujuan
menyelaraskan praktik dan kebijakan SDM dengan misi dan sasaran organisasi
Salah satu tujuan investasi modal manusia
adalah untuk mencapai keunggulan bersaing sebagai bagian dari Manajemen SDM
Definisi Strategi
Penekanan pada Unit Bisnis
Fokus pada kesuksesan unit di masa depan
Alokasi sumber daya berwujud dan tidak
berwujud
Strategi oleh Mintzberg
Strategi yang dimaksudkan (intended)
Strategi Terlaksana (realized)
Strategi Disengaja (Deliberate)
Strategi muncul dari perencana, eksekutif, konsultan
melalui proses perencanaan formal
Strategi Tidak Disengaja (Emergent)
Dapat muncul dari staf, supervisor, suplier, pelanggan,
tanpa melalui proses perencanaan formal
Strategi Generik Porter
Dua Dimensi Strategi Generik menurut
Porter:
Differentiation VS Low Cost: Berbeda dengan
Produk Lain atau Paling Murah dibanding Produk Lain
Mass-Market VS Niche Market: Membidik semua
Kemampuan Organisasi
Memungkinkan organisasi mencapai tujuan
dan sasaran organisasi tersebut.
Agregasi dan sinerga dari kemampuan
individu yang menjadi anggota organisasi tersebut, dapat dikelompokkan menjadi:
Pengelolaan Informasi mengenai Pasar Diferensiasi Identitas Produk
Kunci Implementasi Strategi
Modal Manusia
Struktur Organisasi
Proses Kerja
Alur Implementasi Strategi
Strategi Bisnis
Meningkatkan nilai pemegang saham dengan
menciptakan....
Kemampuan Organisasi
Kemampuan kritis tingkat organisasi untuk
imple-mentasi strategi....
Kunci Implementasi
Modal Manusia, Struktur Organisasi, Proses Kerja,
Kesimpulan
SDM Stratejik mencakup bagaimana
pengelolaan modal manusia berkontribusi aktif untuk mencapai tujuan organisasi.
SDM Stratejik menggunakan kekuatan modal
manusia sebagai faktor internal untuk