• Tidak ada hasil yang ditemukan

J.D.I.H. - Dewan Perwakilan Rakyat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "J.D.I.H. - Dewan Perwakilan Rakyat"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990

TENTANG

SUSUNAN PEMERINTAHAN DAERAH KHUSUS IBUKOTA NEGARA REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa Jakart a sebagai Ibukot a Negara Republ ik Indonesia memil iki kedudukan dan peranan yang pent ing, baik dal am mendukung dan memperl ancar penyel enggaraan pemerint ahan Negara Republ ik Indonesia maupun dal am membangun masyarakat nya yang sej aht era, dan mencerminkan cit ra budaya bangsa Indonesia;

b. bahwa dengan memperhat ikan kedudukan dan peranan di at as. upaya pembangunan dan pengembangan Jakart a sebagai ibukot a Negara Republ ik Indonesia perl u dil aksanakan secara sel aras dan serasi dengan kedudukan dan peranan t ersebut ,

c. bahwa unt uk dapat l ebih mewuj udkan sasaran pembangunan dan pengembangan sebagaimana dimaksud dal am huruf b, diperl ukan pengat uran t ersendiri mengenai susunan pemerint ahan Jakart a sebagai Ibukot a Negara Republ ik Indonesia;

d. bahwa sehubungan dengan hal -hal t ersebut di at as dan sesuai dengan ket ent uan Pasal 6 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 t ent ang Pokok-pokok Pemerint ahan Di Daerah, dipandang perl u menet apkan pengat uran mengenai susunan pemerint ahan Daerah Khusus Ibukot a Negara Republ ik Indonesia Jakart a dal am suat u Undang-undang;

ditje n Pe

ratu ran

Peru nda

ng-u ndang

(2)

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 18, dan Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 t ent ang Pokok-pokok Pemerint ahan Di Daerah (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 1974 Nomor 38. Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 3037);

3. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1969 t ent ang Susunan dan Kedudukan Maj el is Permusyawarat an Rakyat , Dewan Perwakil an Rakyat dan Dewan Perwakil an Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 1969 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 2915) sebagaimana t el ah diubah dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1975 t ent ang Perubahan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1969 (Lembaran Republ ik Indonesia Nomor Tahun 1975 Nomor 39, Tambahan l embaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 3064) dan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1985 (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 1985 Nomor 2. Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 3282);

Dengan perset uj uan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

Menet apkan : UNDANG-UNDANG TENTANG SUSUNAN PEMERINTAHAN DAERAH KHUSUS IBUKOTA NEGARA REPUBLIK INDONESIA JAKARTA.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dal am Undang-undang ini yang dimaksud dengan :

1. Ment eri adal ah Ment eri Dal am Negeri.

2. Gubernur Kepal a Daerah adal ah Gubernur Kepal a Daerah Khusus Ibukot a Negara Republ ik Indonesia Jakart a.

ditje n Pe

ratu ran

Peru nda

ng-u ndang

(3)

Pasal 2

(1) Susunan Pemerint ahan Daerah Khusus Ibukot a Negara Republ ik Indonesia Jakart a diat ur dan dil aksanakan sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 t ent ang Pokok-pokok Pemerint ahan Di Daerah, kecual i hal -hal yang diat ur t ersendiri dal am undang-undang ini.

(2) Susunan Pemerint ahan Daerah Khusus Ibukot a Negara Republ ik Indonesia Jakart a yang diat ur dal am Undang-undang ini mel iput i kedudukan, pembagian Wil ayah, penyel enggaraan pemerint ahan, perangkat pemerint ahan, dan pembiayaannya.

BAB II KEDUDUKAN

Pasal 3

Jakart a sebagai Ibukot a Negara Republ ik Indonesia merupakan t empat kedudukan pusat pemerint ahan Negara.

Pasal 4

Ibukot a Negara Republ ik Indonesia adal ah (daerah khusus yang sel anj ut nya disebut Daerah Khusus Ibukot a Jakart a.

Pasal 5

(1) Daerah Khusus Ibukot a Jakart a adal ah Daerah Tingkat I yang bat as-bat asnya sebagai berikut :

a. Sebel ah Ut ara berbat asan dengan l aut Jawa;

b. Sebel ah Timur berbat asan dengan Kabupat en Daerah Tingkat II Bekasi;

c. Sebel ah Sel at an berbat asan dengan Kabupat en Daerah Tingkat II Bogor;

d. Sebel ah Barat berbat asan dengan Kabupat en Daerah Tingkat II Tangerang.

(2) Bat as wil ayah sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) Pasal ini dit uangkan dal am pet a yang merupakan bagian yang t idak t erpisahkan dari undang-undang ini.

Pasal 6

Pemerint ah Daerah Khusus Ibukot a Jakart a berkedudukan di Jakart a.

ditje n Pe

ratu ran

Peru nda

ng-u ndang

(4)

BAB III

PEMBAGIAN WILAYAH

Pasal 7

(1) Wil ayah Daerah Khusus Ibukot a Jakart a dibagi dal am Wil ayah-wil ayah Kot amadya.

(2) Wil ayah Kot amadya dibagi dal am Wil ayah-wil ayah Kecamat an.

(3) Wil ayah Kecamat an dibagi dal am Wil ayah-wil ayah Kel urahan.

Pasal 8

(1) Pembent ukan, perubahan, nama, bat as, dan penghapusan Wil ayah Kot amadya dan Wil ayah Kecamat an dit et apkan dengan Perat uran Pemerint ah.

(2) Pembent ukan, nama, dan bat as Kel urahan diat ur dengan Perat uran Daerah sesuai dengan pedoman yang dit et apkan ol eh Ment eri.

BAB IV

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

Pasal 9

(1) Gubernur Kepal a Daerah disamping, menyel enggarakan hak, wewenang, dan kewaj iban sebagaimana diat ur dal am Pasal 22 dan Pasal 81 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 t ent ang Pokok-pokok Pemerint ahan Di Daerah, j uga menyel enggarakan pemerint ahan yang bersif at khusus.

(2) Penyel enggaraan pemerint ahan yang bersif at khusus sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) Pasal ini merupakan akibat l angsung dari kedudukan Jakart a sebagai Ibukot a Negara.

Pasal 10

(1) Dal am menyel enggarakan pemerint ahan yang bersif at khusus sebagaimana dimaksud dal am Pasal 9 ayat (2), Gubernur Kepal a Daerah bert anggungj awab kepada Presiden.

(2) Dal am mel aksanakan t ugas pemerint ahan sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) Pasal ini, Gubernur Kepal a Daerah mendapat kan pet unj uk dan bimbingan dari Ment eri.

ditje n Pe

ratu ran

Peru nda

ng-u ndang

(5)

Pasal 11

(1) Perencanaan, pel aksanaan, dan pengembangan pembangunan Daerah Khusus Ibukot a Jakart a dil aksanakan berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Daerah Khusus Ibukot a Jakart a yang diset uj ui Presiden.

(2) Penyusunan rencana induk sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) Pasal ini, pel aksanaan pembangunan dan pengembangan Daerah Khusus Ibukot a Jakart a dil akukan dengan memperhat ikan pert imbangan dan bimbingan Depart emen, Lembaga, dan Badan-badan Pemerint ah l ainnya sert a adanya koordinasi dengan Daerah sekit arnya.

BAB V

PERANGKAT PEMERINTAHAN

Pasal 12

Unt uk memimpin j al annya pemerint ahan di Daerah Khusus Ibukot a Jakart a, dipil ih dan diangkat seorang Gubernur Kepal a Daerah sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berl aku.

Pasal 13

(1) Gubernur Kepal a Daerah dal am menj al ankan t ugasnya dibant u ol eh Wakil Gubernur Kepal a Daerah yang j uml ahnya disesuaikan dengan kebut uhan, dan pel aksanaannya sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berl aku.

(2) Wakil Gubernur Kepal a Daerah dal am menj al ankan t ugasnya bert anggung j awab kepada Gubernur Kepal a Daerah.

(3) Pembidangan t ugas Wakil Gubernur Kepal a Daerah sebagaimana dimaksud dal am ayat (2) Pasal ini diat ur dengan Keput usan Gubernur Kepal a Daerah, sesuai dengan pedoman yang dit et apkan ol eh Ment eri.

Pasal 14

(1) Unt uk mel aksanakan f ungsi sebagai wakil rakyat yang bergerak dal am bidang l egisl at if , di Daerah Khusus Ibukot a Jakart a disusun Dewan Perwakil an Rakyat Daerah Tingkat I sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berl aku.

(2) Keanggot aan Dewan Perwakil an Rakyat Daerah Tingkat I sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) Pasal ini dit et apkan dengan memperhat ikan hususan Ibukot a Negara sebagai Daerah Tingkat I.

ditje n Pe

ratu ran

Peru nda

ng-u ndang

(6)

Pasal 15

(1) Wil ayah Kot amadya dikepal ai ol eh Wal ikot amadya.

(2) Wal ikot amadya dal am menj al ankan t ugasnya bert anggung j awab l angsung kepada Gubernur Kepal a Daerah.

(3) Wal ikot amadya dal am menj al ankan t ugasnya dibant u ol eh seorang Wakil Wal ikot amadya.

(4) Wakil Wal ikot amdaya dal am menj al ankan t ugasnya bert anggung j awab kepada Wal ikot amadya.

Pasal 16

Dal am rangka menampung aspirasi masyarakat dan sebagai wadah komunikasi t imbal bal ik pada t ingkat Kot amadya, dibent uk Lembaga Musyawarah Kot a yang keanggot aannya t erdiri dari organisasi kekuat an sosial pol it ik, ABRI, dan unsur pemerint ah yang sel anj ut nya diat ur ol eh Ment eri.

Pasal 17

Pembent ukan dan pengembangan perangkat Wil ayah dan Daerah di l ingkungan Pemerint ah Daerah Khusus Ibukot a Jakart a dil aksanakan sesuai dengan kebut uhan, kedudukan, dan f ungsinya sebagai Ibukot a Negara.

BAB VI PEMBIAYAAN

Pasal 18

(1) Pembiayaan penyel enggaraan t ugas-t ugas pemerint ahan yang bersif at khusus dibebankan kepada Anggaran Pendapat an dan Bel anj a Negara.

(2) Unt uk mendukung penyel enggaraan t ugas-t ugas pemerint ahan yang bersif at khusus sebagaimana dimaksud dal am ayat (1) Pasal ini, Pemerint ah Daerah Khusus Ibukot a Jakart a menyediakan biaya dal am Anggaran Pendapat an dari Bel anj a Daerah.

ditje n Pe

ratu ran

Peru nda

ng-u ndang

(7)

BAB VII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 19

Dengan berl akunya Undang-undang ini, ket ent uan yang t el ah ada sebagai pel aksanaan dari :

a. Undang-undang Nomor 2 Pnps Tahun 1961 t ent ang Pemerint ahan Daerah Khusus Ibukot a Jakart a Raya (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 1961 Nomor 274, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 2316) sebagaimana t el ah diubah dengan Undang-undang Nomor 15 Pnps Tahun 1963 (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 1963 Nomor 117);

b. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1964 t ent ang Pernyat aan Daerah Khusus Ibukot a Jakart a Raya Tet ap Sebagai Ibukot a Negara Republ ik Indonesia Dengan Nama Jakart a (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 1964 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 2671);

t et ap berl aku sepanj ang t idak bert ent angan dan bel um digant i dengan yang baru berdasarkan Undang-undang ini.

BAB VIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 20

Dengan berl akunya Undang-undang ini, Undang-undang Nomor 2 Pnps Tahun 1961 t ent ang Pemerint ahan Daerah Khusus Ibukot a Jakart a Raya (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 1961 Nomor 274, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 2316) sebagaimana t el ah diubah dengan Undang-undang Nomor 15 Pnps Tahun 1963 (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 1963 Nomor 117), dan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1964 t ent ang Pernyat aan Daerah Khusus Ibukot a Jakart a Raya. Tet ap Sebagai Ibukot a Negara Republ ik Indonesia Dengan Nama Jakart a (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 1964 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 2671), dinyat akan t idak berl aku l agi.

Pasal 21

Undang-undang ini mul ai berl aku pada t anggal diundangkan.

ditje n Pe

ratu ran

Peru nda

ng-u ndang

(8)

Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan Undang-undang ini dengan penempat annya dal am Lembaran Negara Republ ik Indonesia.

Disahkan di Jakart a

pada t anggal 14 Nopember 1990 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SOEHARTO

Diundangkan di Jakart a

pada t anggal 14 Nopember 1990 MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MOERDIONO

ditje n Pe

ratu ran

Peru nda

ng-u ndang

(9)

PENJELASAN ATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1990

TENTANG

SUSUNAN PEMERINTAHAN DAERAH KHUSUS IBUKOTA NEGARA REPUBLIK INDONESIA JAKARTA Ibukot a Negara Republ ik Indonesia.

Mengingat pent ingnya kedudukan Jakart a sebagai Ibukot a Negara, maka t el ah dikel uarkan beberapa perat uran perundang-undangan yang mengat urnya secara khusus yait u Undang-undang Nomor 2 Pnps Tahun 1961 t ent ang Pemerint ah Daerah Khusus Ibukot a Jakart a Raya sebagaimana t el ah diubah dengan Undang-undang Nomor 15 Pnps Tahun 1963 yang menet apkan ant ara l ain bahwa Jakart a dikuasai l angsung ol eh Presiden, dan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1964 t ent ang Pernyat aan Daerah Khusus Ibukot a Jakart a Raya Tet ap Sebagai Ibukot a Negara Republ ik Indonesia Dengan Nama Jakart a, yang menyat akan bahwa Daerah Khusus Ibukot a Jakart a t et ap sebagai Ibukot a Negara. Namun kedua Undang-undang ini t idak memenuhi l agi t unt ut an pert umbuhan dan perkembangan Jakart a sebagai Ibukot a Negara.

Ol eh karena it u Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 t ent ang Pokok- pokok Pemerint ahan Di Daerah dal am Pasal 6 menyat akan bahwa: "Ibukot a Negara Republ ik Indonesia Jakart a mengingat pert umbuhan dan perkembangannya dapat mempunyai dal am wil ayahnya susunan pemerint ahan dal am bent uk l ain yang sej auh mungkin disesuaikan dengan ket ent uan-ket ent uan dal am Undang-undang ini, yang pencat urannya dit et apkan dengan Undang- undang. "

(10)

j awab, dan t ant angan yang l ebih kompl eks. Kompl eksit as permasal ahan it u berkait an erat dengan f akt or l uas wil ayah yang t erbat as, j uml ah dan popul asi penduduk yang t inggi dengan segal a dampak yang dit imbul kannya t erhadap aspek-aspek pemukiman, t aan wil ayah, t ransport asi, komunikasi, dan f akt or-f akt or l ainnya. Unt uk menj awab t ant angan yang serba kompl eks it u maka sangat dirasakan pent ingnya membina dan menumbuh-kembangkan Jakart a dal am sat u kesat uan perencanaan, pel aksanaan dan pengendal ian baik dengan Pemerint ah Pusat maupun dengan Pemerint ah Daerah sekit arnya. Dengan demikian diharapkan Jakart a akan mampu memberikan pel ayanan yang cepat , t erpadu, dan t erkendal i.

Berhubung Daerah Khusus Ibukot a Jakart a saat ini t erbagi dal am 5 (l ima) Wil ayah Kot amadya, maka di set iap Kot amadya dibent uk Lembaga Musyawarah Kot a (LMK) dal am rangka menampung dan menyal urkan aspirasi masyarakat .

Sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai Ibukot a Negara, Jakart a menj adi t empat penyel enggaraan Sidang Umum Maj el is Permusyawarat an Rakyat Republ ik Indonesia, pusat kegiat an penyel enggaraan pcmerint ahan negara, pusat kegiat an kehidupan pol it ik nasional , t empat penyel enggaraan acara-acara kenegaraan, t empat kedudukan kedut aan negara l ain, sert a t empat pengat uran dan pembinaan Wil ayah Daerah Khusus Ibukot a sehingga mencerminkan cit ra masyarakat Indonesia yang berkepribadian nasional . Hal -hal t ersebut t idak hanya akan menambah beban t ugas, t anggung j awab, dan t ant angan yang dihadapi, t et api j uga akan sel al u mewarnai set iap derap l angkah penyel enggaraan pemerint ahan, pembangunan, dan kemasyarakat an.

Secara nyat a set iap beban t ugas, t anggung j awab, dan t ant angan yang dihadapi Jakart a sel aku Ibukot a Negara sekal igus j uga merupakan beban Jakart a sel aku Daerah Tingkat I, baik di bidang-pemerint ahan, pembangunan maupun kemasyarakat an yang bermuara pada t erwuj udnya masyarakat sej aht era l ahir bat in. Ol eh karena it u dal am mel aksanakan t ugas dari t anggung j awab di at as diperl ukan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapat an dan Bel anj a Negara yang didukung ol eh Anggaran Pendapat an dan Bel anj a Daerah.

Mengingat beban t ugas, t anggung j awab, dan t ant angan yang dihadapi Jakart a sebagai Ibukot a Negara Republ ik Indonesia, maka dipandang perl u unt uk memberikan kel onggaran dal am mengembangkan dan membent uk perangkat Daerah dan Wil ayah yang l ebih f l eksibel dan dinamis sesuai dengan kebut uhan nyat a sert a t et ap memperhat ikan prinsip dayaguna dan hasil guna. Sej al an dengan it u maka pengat uran mengenai j uml ah keanggot aan dan susunan Dewan Perwakil an Rakyat Daerah Tingkat I Daerah Khusus Ibukot a Jakart a disesuaikan dengan beban t ugas dan t anggung j awab t ersebut di at as.

ditje n Pe

ratu ran

Peru nda

ng-u ndang

(11)

PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup j el as Pasal 2

Cukup j el as Pasal 3

Sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai Ibukot a Negara Republ ik Indonesia, maka Jakart a adal ah t empat kedudukan pusat pemerint ahan Negara.

Pasal 4

Cukup j el as Pasal 5

Cukup j el as Pasal 6

Cukup j el as Pasal 7

Ayat (1)

Wil ayah-wil ayah Kot a di Daerah Khusus Ibukot a Jakart a yang ada pada saat diundangkannya Undang-undang ini menj adi Wil ayah- wil ayah Kot amadya.

Ayat (2)

Cukup j el as

Ayat (3)

Kel urahan adal ah wil ayah sebagaimana diat ur dal am Pasal 1 huruf b Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 t ent ang Pemerint ah Desa.

Pasal 8

Cukup j el as Pasal 9

Ayat (1)

Hak, wewenang, dan kewaj iban sebagaimana dimaksud dal am Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 t ent ang Pokok-pokok Pemerint ahan Di Daerah berkait an dengan kedudukan Gubernur Kepal a Daerah sel aku pimpinan pemerint ahan Daerah dan pert anggungj awabannya; sedangkan Pasal 81 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 berkait an dengan kedudukan Gubernur Kepal a Daerah sel aku Kepal a Wil ayah.

ditje n Pe

ratu ran

Peru nda

ng-u ndang

(12)

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan bersif at khusus dal am ayat ini adal ah :

a. t empat penyel enggaraan Sidang Umum Maj el is Permusyawarat an Rakyat :

b. pusat kegiat an penyel enggaraan pemerint ahan negara; c. pusat kegiat an kehidupan pol it ik nasional ;

d. t empat penyel enggaraan acara-acara kenegaraan; e. t empat kedudukan kedut aan negara l ain;

f . t empat pengat uran dan pembinaan wil ayah Daerah Khusus Ibukot a Jakart a sehingga mencerminkan cit ra masyarakat indonesia yang berkepribadian nasional .

Pasal 10

Ayat ( 1)

Mengingat permasal ahan pemerint ahan Daerah Khusus Ibukot a Jakart a bersif at kompl eks, maka unt uk kel ancaran dan kecepat an pel aksanaan khusus Gubernur Kepal a Daerah berdasarkan Undang-undang ini bert anggung j awab l angsung kepada Presiden, t et api dal am pel aksanaannya j uga memperhat ikan dan memperol eh pet unj uk sert a bimbingan dari Ment eri.

Pasal 11

(13)

mencapai kesel arasan, keserasian, dan keseimbangan yang pel aksanaannya diat ur sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berl aku.

Pasal 12

Cukup j el as Pasal 13

Ayat ( 1)

Juml ah Wakil Gubernur Kepal a Daerah Khusus Ibukot a Jakart a sebanyak-banyaknya 5 (l ima) orang.

Ayat (2)

Cukup j el as

Ayat (3)

Cukup j el as Pasal 14

Ayat (1)

Cukup j el as

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan memperhat ikan kekhususan dal am ayat ini ial ah bahwa dal am menent ukan j uml ah keanggot aan Dewan Perwakil an Rakyat Daerah Tingkat I Daerah Khusus Ibukot a Jakart a agar memperhat ikan dinamika dan masal ah-masal ah masyarakat Ibukot a Jakart a yang kompl eks.

Pasal 15

Cukup j el as Pasal 16

Yang dimaksud dengan organisasi kekuat an sosial pol it ik dal am pasal ini ial ah Part ai Persat uan Pembangunan, Part ai Demokrasi Indonesia, dan Gol ongan Karya.

Pasal 17

Pembent ukan dan pengembangan perangkat Wil ayah dan Daerah sesuai dengan kebut uhan diart ikan bahwa Daerah Khusus Ibukot a Jakart a mengingat kekhususannya, dapat membent uk perangkat baru dan mengembangkan perangkat yang sudah ada unt uk menampung dan mengat asi dinamika beban t ugas yang demikian berat dan kompl eks sesuai dengan prinsip dayaguna dan hasil guna.

ditje n Pe

ratu ran

Peru nda

ng-u ndang

(14)

Pasal 18

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan pembiayaan t ugas-t ugas pemerint ahan yang bersif at khusus dal am ayat ini mel iput i :

a. penyel enggaraan pemerint ahan yang bersif at khusus sebagaimana dimaksud dal am Pasal 9 ayat (2);

b. pembangunan di daerah perbat asan yang bersif at menyangga Daerah Khusus Ibukot a Jakart a (Bogor, Tangerang, Bekasi) sebagaimana dimaksud dal am Pasal 11;

c. penyel enggaraan Lembaga Musyawarah Kot a di set iap wil ayah Kot amadya dal am Daerah Khusus Ibukot a Jakart a sebagaimana dimaksud Pasal 16.

Ayat (2)

Cukup j el as Pasal 19

Cukup j el as Pasal 20

Cukup j el as Pasal 21

Cukup j el as

ditje n Pe

ratu ran

Peru nda

ng-u ndang

Referensi

Dokumen terkait

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Bimbingan dan Konseling di sekolah merupakan salah satu kegiatan latihan yang bersifat intrakurikuler sehingga harus dilaksanakan

Hence, the goal of this research is to identify the relation between the cage temperature and the width of beak opening of gelatik jawa ( Padda oryzivora ), and their body

Keefektifan Bioinsektisida Beauveria bassiana Terhadap Hama Wereng Batang Coklat ( Nilaparvata lugens ), Walang Sangit ( Leptocorisa oratorius ), Penghisap Polong

Model yang paling baik dalam terbentuknya mitigasi banjir adalah partisipasi masyarakat, koordinasi kelembagaan dan penggunaan lahan (PK-CUE) dengan sangat

Figure 1 show percentage of students who possess sufficient self-confidence (score of 6 and above) to success as an entrepreneur, financing aspect, managerial skill aspect,

Untuk peneliti selanjutnya perlu mengembangkan dan mengadakan penelitian lebih lanjut serta lebih komprehensif, terkait dalam penerapan Konseling Behavioristik dengan

Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh

Berdasarkan hasil evaluasi kualifikasi maka dengan ini Pokja Pengadaan Pekerjaan Konstruksi I pada Bagian Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Kabupaten Gunung Mas