• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " BAB I"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, perencanaan strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Perencanaan strategis memerlukan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu memenuhi keinginan stakeholders dan menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis baik nasional maupun global. Analisis terhadap lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal merupakan langkah yang sangat penting dalam perhitungan kekuatan (strenghts), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan tantangan/kendala (threaths) yang ada. Analisis terhadap unsur – unsur tersebut sangat penting dan merupakan dasar bagi perwujudan visi dan misi serta strategi instansi pemerintah.

Sebagai sebuah instansi sektor publik, Kecamatan Tanjuang Baru mempunyai Rencana Stratejik yang berorientasi pada hasil (outcomes) yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun, yaitu untuk tahun 2010 – 2015 dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana Stratejik yang mencakup visi, misi, tujuan, sasaran serta cara pencapaian tujuan dan sasaran tersebut akan diuraikan dalam bab ini. Kemudian, sasaran yang ingin dicapai dalam tahun 2011 akan dijelaskan dalam Rencana Kinerja (Performance Plan) Kecamatan Tanjuang Baru tahun 2011.

Perencanaan stratejik setidaknya digunakan untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan ; 1. siapa yang melaksanakan, 2. dimana kita berada sekarang, 3. kemana kita akan menuju, dan 4. bagaimana kita menuju kesana. Dengan melakukan analisis internal dan eksternal, para perencana strategis mendefinisikan misi organisasi untuk menggambarkan posisi organisasi saat ini. Kemudian visi dirumuskan untuk menjabarkan kemana organisasi akan dibawa. Penjabaran dari visi diruangkan dalam tujuan dan sasaran strategi organisasi, yang merupakan kondisi spesifik yang ingin dicapai oleh organisasi didalam memenuhi visi dan misinya. Pertanyaan “Bagaimana kita menuju kesana” dijawab dengan merumuskan strategi pencapaian tujuan/ sasaran dalam wujud menetapkan program dan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh organisasi.

Otonomi daerah yang memberikan kewenangan luas kepada daerah kabupaten/kota membuka peluang bagi daerah untuk lebih berinisiatif mengembangkan peran serta dan partisipasi masyarakatnya seluas mungkin. Terjadinya perubahan pola dan strategi pembangunan daerah kepada pemberdayaan pemerintah daerah, menuntut daerah untuk dapat merencanakan pengelolaan sumber daya ekonomi daerah secara berdaya guna dan berhasil guna sehingga pelaksaaan pembangunan daerah dapat difokuskan kepada pengertian pengembangan masyarakat (community development) yang bersubstansi kepada pembangkitan (awakening), pemberdayaan (empowering) dan pembelaan (advocacy), prakarsa, peran serta dan swadaya masyarakat.

(2)

pemerintah Kabupaten Tanah Datar, untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dan negara. Untuk itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, transparan, dan legitimit, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung efektif dan efisien serta bebas dari korupsi dan kolusi serta nepotisme. Setiap unit pemerintahan yang ada dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, termasuk Kecamatan Tanjuang Baru, harus berpartisipasi dalam mewujudkan terselenggaranya good governance tersebut dengan mengembangkan dan menerapkan suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP).

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mencakup siklus yang tidak terputus dan terintegrasi yang diawali dengan disusunnya Rencana Stategis (RENSTRA) untuk masa lima tahun dan Rencana Kinerja (RENJA) untuk setiap tahun. Tahapan-tahapan berikutnya mencakup pelaksanaan kegiatan dan pengukuran kinerja, pelaporan capaian kinerja dalam bentuk LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah), dan evaluasi kinerja dengan memanfaatkan LAKIP bagi peningkatan kinerja instansi pemerintah. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa penyusunan Rencana Strategis merupakan tahapan awal sistem AKIP yang paling penting. Rencana Strategis akan menentukan arah pencapaian kinerja instansi pemerintah dan sebagai tolok ukur sejauh mana keberhasilan suatu organisasi dapat ditentukan.

Renstra ini merupakan penyempurnaan dari Renstra yang sebelumnya dengan mempedomani RPJMD Kabupaten Tanah Datar tahun 2010-2015, sekaligus memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai pola dan struktur tata ruang dalam Rancangan RTRW Kabupaten Tanah Datar Tahun 2011-2031 sebagai dasar menetapkan lokasi program pembangunan di Kecamatan Tanjuang Baru yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang.

1.2. LANDASAN HUKUM

Landasan hukum dalam penyusunan RENSTRA Kantor Camat Tanjuang Baru Tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut:

1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 25);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);

3. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4250);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);

(3)

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Indonesia Nomor 4578);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4592);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana yang telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2010 tentang perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;

14. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntasilitas Kinerja Instansi Pemerintah ;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencanan Pembangunan Daerah.

16. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

17. Keputusan Kepala LAN RI Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

18. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Datar Nomor 13 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kecamatan Baru (Lembaran Daerah Tahun 2003 Nomor 12 Seri D)

(4)

20. Keputusan Bupati Tanah Datar Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata kerja Kecamatan Kabupaten Tanah datar (Lembaran Daerah Kabupaten Tanah Datar Tahun 2008 Nomor 7 Seri D ).

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Maksud

a. Memberikan indikator untuk mendorong proses pembangunan daerah yang sinergi dalam pelaksanaan pembangunan daerah;

b. Menjamin terciptanya integrasi, sikronisasi dan sinergi antar dokumen perencanaan;

2. Tujuan

a. Tersedianya dokumen perencanaan jangka menengah Kantor Camat Tanjuang Baru yang merupakan penjabaran visi-misi Kecamatan Tanjuang Baru untuk mewujudkan pembangunan yang diingikan untuk ke depannya.

b. Sebagai pedoman/acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (RENJA) tahunan bagi Kecamatan Tanjuang Baru

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan Renstra Kantor Camat Tanjuang Baru tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Memuat Latar Belakang, landasan hukum, hubungan antar dokumen, sistematika penulisan juga maksud dan tujuan penyusunan Renstra Kantor Camat Tanjuang Baru Tahun 2010-2015

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR CAMAT TANJUANG BARU

Memuat bagaimana pelayanan yang diselenggarakan di Kantor Camat Tanjuang Baru

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Memuat isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi Kantor Camat Tanjuang Baru dalam pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar terkhususnya pembangunan di Kecamatan Tanjuang Baru.

(5)

Memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang akan dicapai Kantor Camat untuk pembangunan ke depanya serta berisikan strategi dan kebijkan untuk melaksanakan pembangunan tersebut.

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Memuat Rencana Program dan Kegiatan Kantor Camat Tanjuang Baru dalam melaksanakan roda pemerintahan di Kecamatan serta indikator kinerja sebagai tolak ukur keberhasilan atau pencapain yang telah dilakuan dalam pemerintahan dan pembangunan di Kecamatan juga menggambarkan kelompok sasaran sekaligus mengenai pendanaan indikatifnya.

BAB VI INDIKATOR KINERJA KANTOR CAMAT TANJUANG BARU

YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Memuat Indikator Kinerja Kantor Camat Tanjuang Baru yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Tanah Datar sebagai bahan evaluasi serta tolak ukur pencapain pembangunan di Kecamatan Tanjuang Baru.

BAB VII PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

INDIKATOR KINERJA DINAS TENAGA KERJA DAN SOSIAL YANG.. MENGACU PADA TUJUAN DAN

Sasaran Indkator Kinerja Program (Outcome) Indikator Kinerja Kegiatan (output) IKU=Indikator kinerja yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD..

Indikator kinerja Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Timur yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD dapat dilihat pada tabel berikutA. Indikator Kinerja Dinas Peternakan yang

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN. DAN SASARAN RPJMD

yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD.

Penyuunan Recana Strategis Kantor Camat Tanjuang Baru Kabupaten Tanah Datar Tahun 2010-2015 adalah merupakan amnat dari Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004

KANTOR CAMAT TANJUANG BARU KABUPATEN TANAH DATAR.

Tabel 6.1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran.