• Tidak ada hasil yang ditemukan

Slide AKT 301 ASP 13

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Slide AKT 301 ASP 13"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Teknik ASP:

 Akuntansi Dana

 Akuntansi Anggaran

(3)
(4)

Akuntansi Dana

 Dana sektor publik >< Dana perusahaan

swasta

 Contoh: dana 1 M yang diterima oleh

pemerintah daerah dengan yang diterima oleh PT X

 Persamaan?

(5)

Akuntansi Dana

 Sumber daya keuangan untuk organisasi

nirlaba atau institusi pemerintah

mempunyai keterbatasan penggunaan

 Dana-dana tersebut dibatasi

penggunaannya untuk tujuan atau

aktivitas tertentu yang terkadang

(6)

Akuntansi Dana

 Untuk mengakomodasi keadaan itu,

organisasi sektor publik membuat

dana-dana (funds) dalam sistem akuntansinya.

 Pemasukan organisasi sektor publik

diklasifikasikan ke dana tersebut sesuai dengan tujuan dan maksud tertentu.

(7)

Akuntansi Dana

PERSAMAAN AKUNTANSI BISNIS :

ASSETS = LIABILITIES + OWNER’S EQUITY Owner’s Equity = menunjukan kepemilikan

pada perusahaan oleh pemegang sahamnya

PERSAMAAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK : ASSETS = LIABILITIES + FUND BALANCE

{FUND BALANCE (saldo dana) = NET ASSETS (aset bersih)}

(8)

Jenis-jenis Dana

 Expendable (Governmental) Funds

 Dana yang berasal dari pajak, bea dan sumber2 lain

untuk membiayai aktivitas2 yang bersifat non bisnis.

 Dana yang dikeluarkan tidak memiliki kepastian

akan diremburse/dibayar oleh pengguna output aktivitas.

 Contoh : Penanggulangan bencana alam

 Nonexpendable (Proprietary) Funds

 Dana yang berasal dan dipergunakan untuk

aktivitas2 yang bersifat bisnis.

 Dana ini disebut juga revolving fund karena peran

pemerintah hanya pada kontribusi dana awal, kemudian diharapkan dana tersebut akan berputar melalui pembayaran2 (costumer charges)

(9)

Jenis-jenis Sumber Daya

 UNRESTRICTED (SUMBER DAYA TIDAK TERIKAT)

Sumber daya yang penggunaanya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang

 RESTRICTED (SUMBER DAYA TERIKAT)

Sumber daya yang penggunaanya dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang, yang terdiri dari :

 PERMANENTLY RESTRICTED (PEMBATASAN PERMANEN)

Pembatasan yang ditetapkan penyumbang agar dipertahankan secara permanen. OSP hanya boleh memanfaatkan sebagian atau semua penghasilan atau manfaat ekonomi lainnya yg berasal dr sumber daya tsb

 TEMPORARILY RESTRICTED (PEMBATASAN TEMPORER)

(10)

Basis Akuntansi dan Fokus

Pengukuran

Basis akuntansi menentukan kapan

transaksi dan peristiwa yang terjadi diakui

 Basis akrual  Basis kas

Fokus pengukuran menentukan apa

yang akan dilaporkan, dengan kata lain jenis aset dan kewajiban apa saja yang diakui secara akuntansi dan dilaporkan dalam neraca.

(11)

Basis Akuntansi

Abdul Halim (2002) menjelaskan beberapa jenis basis pencatatan yang terdiri dari:

 Basis kas (cash basis)

 Basis akrual (accrual basis)

 Basis kas modifikasian (modified cash

basis)

 Basis akrual modifikasian (modified

(12)

Basis Akuntansi

 Basis kas (cash basis)

pengakuan / pencatatan transaksi ekonomi hanya dilakukan apabila transaksi tersebut menimbulkan perubahan pada kas.

 Basis akrual (accrual basis)

dasar akuntansi yang mengakui transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi (dan bukan hanya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar).

(13)

Basis Akuntansi

 Basis kas modifikasian (modified cash basis)

mencatat transaksi dengan basis kas selama tahun anggaran dan melakukan penyesuaian pada akhir tahun anggaran berdasarkan basis akrual.

 Basis akrual modifikasian (modified accrual

basis).

(14)

Contoh

Basis KAS

 Fokus pengukuran atas kas saja hanya

aset lancar kas saja yang dilaporkan dalam neraca

 Perubahan aktiva tetap dan kewajiban

jangka panjang tidak diakui

 Misalnya sebuah organisasi membeli

(15)

Contoh

Basis KAS

 Jurnal basis kas dengan fokus pengukuran

sumber daya jangka pendek adalah:

Belanja Kendaraan 200 juta

Kas 200 juta

 Dengan cara tersebut, organisasi tidak

(16)

Contoh

Basis KAS

 Organisasi akan mencatat baik peningkatan

maupun pengurangan atas kas pada Laporan Pendapatan dan Belanja (fund’s statement of revenues and expenditure) atau pernyataan yang sebanding yang menjelaskan perubahan dalam saldo dana

 Dampaknya, kendaraan akan dibebankan

(17)

Contoh

Basis AKRUAL

 Fokus pengukuran semua sumber daya

ekonomi

 Neraca melaporkan semua aset dan

kewajiban, baik lancar maupun tidak lancar

 Perubahan dalam aktiva tetap bersih dan

(18)

Contoh

Basis AKRUAL

 Misalnya sebuah organisasi membeli

kendaraan seharga Rp 200 juta

 Jurnal yang terjadi kalau menggunakan

basis akrual penuh adalah

Kendaraan 200 Juta

(19)

Permasalahan Basis

Akuntansi

 Banyak entitas pemerintahan yang

menggunakan anggaran dengan berbasis kas sehingga dibutuhkan data realisasi anggaran yang berbasis kas pula

 Entitas tersebut juga dituntut untuk

(20)

Permasalahan Basis

Akuntansi

 Dengan kata lain, dalam lingkungan

pemerintahan seperti itu, ada tuntutan untuk menggunakan basis kas dengan fokus pengukuran jangka panjang. Dari sinilah berkembang basis akuntansi yang kita kenal dengan Basis Kas yang

(21)

Permasalahan Basis

Akuntansi

 Dengan basis kas yang dimodifikasi, transaksi

pembelian kendaraan senilai 200 juta akan dicatat dalam dua kali penjurnalan, yaitu:

(1) Belanja Kendaraan 200 Juta

Kas 200 Juta

(2) Kendaraan 200 Juta

Ekuitas 200 Juta

 Jurnal kedua dilakukan untuk memenuhi

(22)

Catatan atas Laporan

Keuangan

 Entitas harus melakukan kontrol akuntansi

atas aset dan kewajiban

 Manajemen dan konstituen lain mungkin

ingin tahu semua sumber daya dan kewajiban entitas, tidak hanya aset dan kewajiban di neraca saja.

 Maka, entitas wajib membuat catatan

akuntansi atas semua aktiva dan

(23)
(24)

Akuntansi Anggaran

 Mengacu pada praktek yang banyak dilakukan

OSP, khususnya pemerintah

 Alasan yang melatarbelakangi adalah bahwa

anggaran dan realisasi harus selalu dibandingkan sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi apabila terdapat varians (selisih)

 Tujuannya menekankan pada peranan

(25)

Akuntansi Anggaran

 Menyajikan akun-akun operasinya dengan

menggunakan format yang sama dengan

anggarannya  kemudahan

 Menyajikan jumlah yang dianggarkan

dengan jumlah yang aktual dan dicatat

(26)

Budgetary Accounting

Overview

 General Ledger Budgetary Accounts

 Do not affect actual asset and liability accounts  Used as a means of control only

 Subsidiary Ledgers

 Separate ledgers for estimated revenues &

estimated expenditures (appropriations)

 Used for control over particular elements of

(27)

 Menurut National Committee on Governmental Accounting

(NCGA), saat ini Governmental Accounting Standarts Board (GASB), definisi anggaran (budget) sebagai berikut:

 …. Rencana operasi keuangan, yang mencakup estimasi

pengeluaran yang diusulkan, dan sumber pendapatan yang diharapkan untuk membiayainya dalam periode waktu tertentu.

 Perencanaan dalam menyiapkan anggaran sangatlah

(28)

Fungsi Anggaran Sektor

Publik

Anggaran berfungsi sebagai berikut:

Anggaran merupakan hasil akhir proses penyusunan rencana

kerja.

Anggaran merupakan cetak biru akivitas yang akan

dilaksanakan di masa mendatang.

Anggaran sebagai alat komunikasi intern yang

menghubungkan berbagai unit kerja dan mekanisme kerja antar atasan dan bawahan.

Anggaran sebagai alat pengendalian unit kerja.

Anggaran sebagai alat motivasi dan persuasi tindakan efektif

dan efisien dalam pencapaian visi organisasi.

Anggaran merupakan instrumen politik.

(29)

Karakteristik Anggaran

Sektor Publik

Anggaran mempunyai karakteristik:

Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan

selain keuangan.

Anggaran umumnya mencakup jangka waktu tertentu, satu

atau beberapa tahun.

Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajeman

untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.

Usulan angggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang

berwenang lebih tinggi dari penyusunan anggaran.

Sekali disusun, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi

(30)

Prinsip Anggaran Sektor

Publik

Prinsip-prinsip di dalam anggaran sektor publik meliputi: Otorisasi oleh legislatif.

Anggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif terlebih dahulu sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.

Komprehensif.

Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Oleh karena itu, adanya dana non budgetair pada dasarnya menyalahi prinsip anggaran yang bersifat komprehensif.

Keutuhan anggaran.

Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana umum. Nondiscretionary Appropriation.

Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara ekonomis, efisien dan efektif. Periodik.

Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, bisa bersifat tahunan maupun multi tahunan. Akurat.

Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi, yang dapat dijadikan sebagai kantong-kantong pemborosan dan in efisiensi anggaran serta dapat mengakibatkan munculnya understimate pendapatan dan over estimate pengeluaran.

Jelas.

Anggaran hendaknya sederhana, dapat difahami masyarakat dan tidak membingungkan. Diketahui publik.

(31)

Jenis Anggaran

Anggaran Operasional

 Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan pemerintah. Pengeluaran pemerintah yang dapat dikategorikan dalam anggaran operasional adalah "belanja rutin". Belanja rutin adalah pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran dan tidak dapat menambah aset atau kekayaan bagi penmerintah. Disebut "rutin" karena sifat pengeluaran tersebut berulang-ulang ada setiap tahun. Secara umum, pengeluaran yang masuk kategori anggaran operasional antara lain belanja Administrasi Umum dan Belanja Operasi dan pemeliharaan.

Anggaran Modal/Investasi

(32)
(33)

Akuntansi Komitmen

 Merupakan sub sistem dari sistem

akuntansi utama organisasi

 Bisa digunakan dengan sistem akuntansi

basis akrual maupun basis kas

 Organisasi mengakui pesanan sebagai

komitmen untuk menimbulkan

(34)

Akuntansi Komitmen

 Mengakui transaksi ketika organisasi telah

memiliki komitmen untuk melaksanakan transaksi tersebut

 Artinya, transaksi TIDAK diakui pada saat

pengeluaran kas atau pada saat faktur dikirimkan TETAPI transaksi diakui pada saat pesanan dibuat

 Lebih berfokus pada pesanan yang telah

(35)

Akuntansi Komitmen

 Tujuan utama akuntansi komitmen adalah untuk

pengendalian anggaran. Agar manajer dapat mengendalikan anggaranya ia perlu mengetahui berapa besar anggaran yang telah dilaksanakan atau digunakan berdasarkan order yang telah dikeluarkan

 Dengan penerapan akuntansi komitmen seorang

(36)

Contoh

 Manajer memesan 100 rim kertas dengan asumsi

harga Rp 25.000/rim pada suatu supplier.

 Pada saat Manajer mengirimkan pesanan pada

supplier yang sudah ditentukan tersebut, maka akan ada jurnal:

Kertas Rp 2.500.000

Pesanan kepada supplier Rp 2.500.000

 Ketika organisasi menerima faktur dari supplier, maka

akan ada jurnal:

(37)

Contoh

 Faktur yang diterima organisasi bisa saja berbeda

jumlahnya dengan pesanan karena beberapa faktor.

 Jika ada perbedaan tersebut, misal disebabkan

harganya menjadi Rp 26.000/rim maka jurnal yang dibuat pada saat faktur diterima:

Pesanan kepada supplier Rp 2.500.000

Kertas Rp 100.000

(38)

Kritik

 Pos yang telah didukung oleh pengiriman

pesanan akan dicatat sebagai beban pada suatu periode. Namun secara hukum pesanan tersebut bisa dibatalkan pada periode berikutnya. Dengan demikian pengakuan beban pada periode sebelumnya sulit untuk diterima

 Berhubungan dengan poin pertama, hal ini

(39)

Akuntansi Komitmen

 Dalam praktek, akun-akun yang berhubungan

dengan akuntansi komitmen, yaitu pesanan yang sudah dibuat namun belum diterima fakturnya, dikeluarkan (tidak dilaporkan)

 Jadi, walaupun akuntansi komitmen dapat

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Belanja modal adalah pengeluaran anggaran yang digunakan dalam rangka memperoleh atau menambah asset tetap dan asset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu

Belanja modal merupakan alokasi pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lalnnya yang memberlkan manfaat leblh darl satu perlode akuntansl. DIbandingkan dengan

Belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah aset tetap yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu

Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 91/PMK.06/2007 mendefinisikan belanja modal sebagai pengeluaran anggaran yang digunakan dalam rangka memperoleh atau menambah

Belanja Modal Belanja modal merupakan pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah aset tetap/inventaris yang memberikan manfaat lebih dari satu