• Tidak ada hasil yang ditemukan

Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta flip flop ppt 8

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta flip flop ppt 8"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

FLIP-FLOP (BISTABIL)

Rangkaian sekuensial adalah suatu sistem digital yang keadaan keluarannya pada suatu saat

ditentukan oleh :

1. keadaan masukannya pada saat itu, dan

2. keadaan masukan dan/atau keluaran pada saat sebelumnya.

Sistem sekuensial memerlukan unit pengingat

atau memori yang digunakan untuk menyimpan data masa lalunya. Unit terkecil dari rangkaian digital yang memiliki kemampuan untuk

(2)

Flip-flop adalah suatu rangkaian yang memiliki dua keadaan stabil. Keluaran flip-flop bertahan pada satu keadaan hingga ada pulsa pemicu yang

menyebabkan keluarannya berubah ke keadaan yang lain.

Jenis flip-flop : 1. FF-SR,

2. FF-SR Berdetak, 3. FF-JK,

4. FF-JKMS, 5. FF-D, dan

(3)

Pada dasarnya flip-flop merupakan rangkaian logika dengan dua keluaran (Q dan Q) dengan keadaan yang saling berkebalikan (saling

komplemen).

Q

Keluaran FF

Masukan

Preset

Clear

(4)

FF-SR aktif tinggi dari gerbang NAND :

Q S

(5)

Tabel kebenaran flip-flop SR aktif tinggi

S R Qn Qn+1

0 0 0 0

0 0 1 1

0 1 0 0

0 1 1 0

1 0 0 1

1 0 1 1

1 1 0 terlarang

(6)

Sistem digital dapat bekerja secara serempak (sinkron) atau tak serempak (tak sinkron).

Pada sistem tak sinkron keluaran dari rangkaian

dapat berubah keadaan setiap saat jika ada satu atau lebih perubahan masukan. Sistem digital tak sinkron sulit dirancang dan sukar ditentukan kesalahannya.

Pada sistem sinkron, perubahan keadaan keluaran ditentukan atau dikendalikan oleh suatu sinyal

(7)

S Q

Ck

R Q Flip-flop RS Berdetak :

S’

Ck

R’

Q S

R

(8)

Perubahan keluaran dari FF-SR berdetak hanya akan terjadi jika masukan Ck = 1. Pada saat masukan Ck = 0, maka S' = R' = 1, sehingga keluaran Q dapat bernilai 0 atau 1.

Pada keadaan Ck = 0 meski harga S dan R berubah-ubah tetapi keluaran flop tetap. Keluaran

flip-flop berubah hanya ketika Ck bertransisi dari 0 ke 1 dan harga keluaran tersebut tergantung dari

keadaan S dan R pada saat Ck = 1.

(9)

Flip-fop JK

J

K Ck

Q S Q

Ck

R Q

J Q

Ck

(10)

Tabel kebenaran untuk FF-JK sama dengan tabel kebenaran FF-SR berdetak kecuali untuk J = k = 1.

S R Qn Qn+1

0 0 0 0

0 0 1 1

0 1 0 0

0 1 1 0

1 0 0 1

1 0 1 1

1 1 0 1

(11)

FF-JK memiliki kelemahan, jika J = K = 1 dan Ck terlalu lama dalam keadaan 1, maka keluaran Q akan berubah-ubah dari 0 ke 1 atau dari 1 ke 0. Hal ini mengakibatkan pada saat Ck kembali ke 0

keadaan keluaran Q tidak dapat diprediksi (tidak menentu). Kejadian ini dikenal sebagai gejala balapan putar (race round).

Balapan putar tidak akan terjadi jika lebar pulsa detak tCk lebih kecil dari pada waktu yang

(12)

Flip-flop J-K Master-Slave (FF-JKMS)

Slave Master

J

K Ck

Q S Q

Ck

R Q

S Q

Ck

(13)

Flip-flop D (delay atau data) dan flip-flop T (toggle) merupakan flip-flop berdetak yang bekerja dengan satu masukan. FF-D disusun dengan menambahkan gerbang NOT antara masukan S (J) dan R (K) pada FF-SR (FF-JK). Keuntungan dari FF-D adalah menghindari terjadinya keadaan S = R = 1 yang terlarang.

FF-T adalah FF-JK yang kedua masukan J dan K

dihubungkan menjadi satu.

(14)
(15)

Tabel kebenaran flip-flop D dan T

D Qn Qn+1 T Qn Qn+1

0 0 0 0 0 0

0 1 0 0 1 1

1 0 1 1 0 1

(16)

Flip-flop dengan Preset dan Clear

Sebelum suatu FF dioperasikan sangat diperlukan untuk mengatur keadaan awal dari FF tersebut.

Untuk keperluan inilah maka suatu FF sering dilengkapi dengan fasilitas masukan preset (Pr) dan clear (Cr).

Keluaran Q = 1, jika Pr = 0 dan Cr = 1. Keluaran Q = 0 jika Pr = 1 dan Cr = 0. Keadaan Pr = Cr = 0 perlu dihindari karena akan mengakibatkan

keadaan terlarang yakni Q = Q = 1. Setelah

(17)

J

Ck

K

Pr

Cr

Q

Q

Pr

J Q

Ck

K Q

(18)

Tabel eksitasi menyatakan tabel yang berisi

kombinasi keadaan masukan untuk mendapatkan eksitasi (loncatan) keadaan keluaran dari keadaan awal (Qn) ke keadaan berikutnya (Qn+1). Tabel ini sangat berguna untuk merancang rangkaian

pencacah sinkron.

Qn Qn+1 S R J K D T

(19)

S Q

Masukan dari detak biner

Keluaran ke sistem pengolah

Saklar pembatas suhu

(20)

J Q1

1. Jelaskan cara kerja rangkaian berikut ketika

(21)

D Q0 Ck

D Q1 Ck Q Masukan

2. Diketahui rangkaian flip-flop seperti tampak pada gambar berikut. Jika pada saluran masukan

dikenai detak dengan frekuensi 8 MHz, berapakah frekuensi pada saluran Q0 dan Q1 ? Gambarkanlah bentuk gelombangnya jika dimulai dari keadaan masukan rendah.

Gambar

Tabel kebenaran flip-flop SR aktif  tinggi
Tabel kebenaran  untuk  FF-JK  sama  dengan  tabel  kebenaran  FF-SR berdetak kecuali untuk J = k = 1
Tabel kebenaran flip-flop  D  dan  T
gambar berikut. Jika pada saluran masukan

Referensi

Dokumen terkait

Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah yang relatif luas dan waktu yang relatif lama (kurang lebih

Pola ladrang adalah suatu pola gendhing alit yang dalam satu rangkaian notasi balungan gendhing sebanyak sak gongan (satu kali gong dibunyikan), disusun atas

Cara lain untuk membangun rangkaian picu Schmitt adalah menggunakan suatu penyangga (buffer) seperti CD-4050 dengan memasang balikan positif seperti

Realisasi rangkaian logika dengan fungsi tertentu dari suatu pernyataan logika pada umumnya tidak unik, artinya ada bermacam-macam konfigurasi rangkaian dengan fungsi yang

Pada sistem analog data atau informasi yang diolah atau ditampilkan dinyatakan dalam suatu variabel rangkaian yang harganya dapat berubah secara kontinue, sedang pada sistem

 Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada

Mahasiswa menguasai teori dan penerapan elektronika digital yang meliputi penggunaan sistem bilangan untuk operasi aritmatika, penyederhanaan rangkaian logika, perancangan

Future Present : mengungkapkan bahwa perbuatan, kejadian, atau keadaan yang merupakan makna suatu VERB adalah.. suatu HAL YANG BELUM TERJADI , namun diperkirakan akan