• Tidak ada hasil yang ditemukan

perencanaan pembelajaran ips pertemuan ke 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "perencanaan pembelajaran ips pertemuan ke 2"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

SIKLUS BELAJAR

fase-fase eksplorasi (exploration)

pengenalan konsep (concept

introduction)

(2)

S I K L U S B E L A J A R

Tahap eksplorasi

Mengamati demonstrasi, observasi fenomena sekitar, membaca buku sumber

Tahap eksplanasi

Menjelaskan temuan hasil, memasangkan contoh dan bukan contoh

Tahap ekspansi

Menerapkan temuan konsep lebih luas lagi

Tahap konfirmasi

Mendapat penguatan dari berbagai sumber sehingga siswa tahu mana yang salah/mana yang benar, simpulan akhir

Tahap Evaluasi

(3)

SIKLUS BELAJAR 5 E

Tahap engagement

bertujuan mempersiapkan diri pebelajar agar terkondisi dalam menempuh fase berikutnya

dengan jalan mengeksplorasi pengetahuan awal dan ide-ide mereka serta untuk mengetahui

kemungkinan terjadinya miskonsepsi pada pembelajaran sebelumnya. Dalam fase

engagement ini minat dan keingintahuan

(curiosity) pebelajar tentang topik yang akan diajarkan berusaha dibangkitkan. Pada fase ini pula pebelajar diajak membuat prediksi-prediksi tentang fenomena yang akan dipelajari dan

(4)

Eksplorasi

Pada fase exploration, siswa diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil tanpa

pengajaran langsung dari guru untuk menguji prediksi, melakukan dan

mencatat pengamatan serta ide-ide melalui kegiatan-kegiatan seperti

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

Eksplanasi

guru harus mendorong siswa untuk menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri, meminta bukti dan

(10)

TAHAP ELABORASI

Pada fase elaboration (extention), siswa menerapkan konsep dan keterampilan dalam situasi baru melalui

kegiatan-kegiatan seperti praktikum lanjutan dan problem solving. Pada tahap akhir, evaluation, dilakukan evaluasi terhadap efektifitas fase-fase sebelumnya dan juga

evaluasi terhadap pengetahuan, pemahaman konsep,

atau kompetensi pebelajar melalui problem solving dalam konteks baru yang kadang-kadang mendorong pebelajar melakukan investigasi lebih lanjut. Berdasarkan tahapan-tahapan dalam metode pembelajaran bersiklus seperti dipaparkan di atas, diharapkan siswa tidak hanya

(11)

Evaluasi

dilakukan evaluasi terhadap efektifitas fase-fase sebelumnya dan juga evaluasi terhadap pengetahuan, pemahaman

konsep, atau kompetensi pebelajar

(12)

ALTERNATIF EKSPLORASI

Membaca tentang Mendengar tentang Berdiskusi tentang

Mengamati model (teks/ karya) Mengamati demonstrasi

Mengamati simulasi kasus

Mengamati 2 perbandingan (yang salah dan yang benar) Mencoba melakukan

Membaca kasus (bedah kasus) Talk show

Berwawancara dengan lingkungan (menggali informasi) observasi terhadap lingkungan

mencoba melakukan kompetensi dengan kemampuan awalnya mencoba bereksperimen

(13)

ALTERNATIF ELABORASI

Secara diskusi/ mandiri Mengidentifikasi ciri Menemukan konsep Melakukan generalisasi Mencari bagian-bagian

Mendeskripsikan persamaan dan perbedaan

Memasukkan dalam kelompok yang mana (memilah-milah)

Membandingkan dengan dunia nyata atau pengetahuan yang telah dimiliki (analisis beda dan persamaannya)

Menganalisis mengapa terjadi begini/ begitu dari hasil eksperimen/ demonstrasi Meramalkan apa yang akan terjadi dari eksperimen

Mengidentifikasi mana yang beda/sama dengan model bandngan/kriteria dan mana yang lebih baik

Mengidentifikasi apa yang salah/benar, mengapa salah/benar Mengurutkan

Mengelompokkan Mengkombinasikan

Menyusun mana yang berhubungan dan mana yang tidak Menguhung-hubungkan (mencari model hubungan)

(14)

ALTERNATIF EKSPANSI

Memperluas contoh

Mencoba dalam konteks lain Dari kelompok ke individi

Memfasilitasi bacaan Memfasilitasi model Mengajak melakukan Mengajak mengevaluasi

Membuat contoh salah dan contoh benar

(15)

ALTERNATIF KONFIRMASI

Penyimpulan

Memberikan balikan apa yang dikerjakan siswa Penjelasan mengapa salah

Penjelasan mana yang benar dan yang salah Meluruskan yang salah

Menegaskan yang benar

Melanjutkan/ menambahkan yang kurang

Mengangkat kasus yang salah dan yang benar - menjelaskan mengapa salah/benar

Menyimpulkan konsep, kriteria , prinsip, cara mencapai yang lebih baik, contoh dan bukan contoh

Memperluas contoh yang bebar dan yang salah Menjelaskan bagaimana seharusnya

(16)

KOMPONEN PENDAHULUAN

1. MENARIK

PERHATIAN siswa 2. MENIMBULKAN

MOTIVASI

3. MEMBERI ACUAN 4. MEMBUAT KAITAN

(17)

MENARIK PERHATIAN siswa

Gaya mengajar guru

dan pola interaksi

yang bervariasi

Penggunaan media

pembelajaran.

(18)

MENIMBULKAN MOTIVASI

Kehangatan dan keantusiasan

Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan

Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas.

Mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

(19)

MEMBERI ACUAN

Mengemukakan tujuan dan batas-batas tugas

Menyarankan langkah-langkah yang akan dilakukan

Mengingatkan masalah pokok yang akan dibahas

Mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

(20)

Membuat kaitan masalah yang akan dibahas dengan pengalaman atau pengetahuan yang telah dikuasai siswa.

Membandingkan atau

mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah diketahui siswa.

Menjelaskan pengertian dahulu (apabila bahan baru)

MEMBUAT KAITAN

(21)

KOMPONEN KEGIATAN

PENUTUP

1. MENINJAU KEMBALI 2. MENGEVALUASI

3. MEMBERI MOTIVASI UNTUK

PENGEMBANGAN

(22)

MENINJAU KEMBALI

Merangkum inti pelajaran

Membuat ringkasan

(23)

MENGEVALUASI

Mendemonstrasikan keterampilan

Mengaplikasikan ide baru pada

situasi lain

Mengekspresikan pendapat

sendiri

Sosl-soal tertulis

(24)

MEMBERI MOTIVASI UNTUK

MENCARI KEMBALI

Ada masalah yang tersisa

Memberi tugas

(25)

Referensi

Dokumen terkait

 Mahasiswa dipaksa untuk memahami bahan ajar dalam tingkat pemahaman yang sama dalam waktu yang relatif lama. Padahal setiap individu mempunyai tingkatan kecepatan belajar yang

Keterlaksanaan pembelajaran dengan metoda Investigasi. kompetensi social siswa dikelas eksperimen, dan kompetensi sosial siswa di kelas control. Observasi Panduan

Strategi pembelajaran IDEAL problem solving dapat memotivasi peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran, tahapan dari IDEAL problem solving mampu membuat

Masing-masing Kelompok mempresentasikan Bab II yang merupakan hasil Kompilasi data dan informasi yang menyajikan Gambaran Area Studi dalam Konteks yang lebih luas, dan

Sedangkan dalam Abdul Majid dalam bukunya yang berjudul Perencanaan Pembelajaran (Mengembangkan Standar Kompetensi Guru), menerangkan bahwa dalam konteks pengajaran,

3. Strategi dalam konteks pemasaran, diambil dari kata stategi yang berarti proses menentukan target pasar dan konteks pemasaran merupakan tempat yang

Lebih lanjut melalui uji regresi dapat diketahui bahwa metode pembelajaran problem solving mempengaruhi pengetahuan sebagai hasil belajar dan minat siswa terhadap

Keunggulan Problem Based Learning meliputi, 1 problem solving merupakan suatu teknik yang sangat relevan untuk konteks saat ini agar lebih memahami pelajaran, 2 pemecahan masalah